PENDAHULUAN
Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur kehidupan suatu Negara supaya
tertatanya kehidupan dalam Negara. Jika dalam adat istiadat, pelanggar adat istiadat akan
dikenai hukum adat. Maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi dikenai hukuman yang
telah diatur dalam undang-undang. Maka untuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-unsur
didalamnya, konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa konstitusi atau
undang-undang seperti halnya mobil yang tanpa stir yang tidak dapat diatur geraknya yang
jika dibiarkan akan menabrak, seperti halnya suatu Negara yang tanpa kostitusi maka semua
hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya yang jika dibiarkan mengakibatkan
Negara akan kacau, bobrok, runtuh dan berdampak buruk dengan hilang keberadannya..
Untuk itu, dilihat dari segi materi ini penulis menyampaikan tentang negara proses
serta unsur-unsur terbentuknya negara. Semoga dapat bermanfaat dan sebagai pemicu
pembelajaran.
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya
Berkaitan dengan defenisi Negara, terdapat beberapa sarjana yang memberikan
defenisi atau pengertian tentang Negara, yaitu (soehino, 2002:133)
1. Socrates : Negara bukanlah organisasi yang dapat dibuat oleh manusia untuk kepentingan
diri sendiri. Negara adalah jalan susunan objektif.
2. Dr. Wiryono Prodjodikoro : Negara adalah suatu organisasi diantara sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan
mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok mansia tersebut. Sekumpulan manusia tersebut
merupakan suatu masyarakat tertentu yang didalamnya, Negara bukan merupakan satu-
satunya organisasi di antara mereka. Dengan kata lain masih terdapat organisasi lain di
dalamnya seperti organisasi keagamaan, kesusilaan, kepartaian, perdagangan yang terlepas
dari soal kenegaraan.
3. Logeman : Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta meyelenggarakan suatu masyarakat. Organisasi ini merupakan
pertambahan jabatan-jabatan. Ada masyarakat yang tersusun sebagai suatu organisasi, dan di
dalamnya terdapat suatu kekuasaan.
4. Kranenburg : Negara pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan
oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. Dengan demikian harus terlebih dahulu ada
kelompok manusia, dimana kelompok manusia tersebut mempunyai kesadaran bersama
untuk mendirikan suatu organisasi yang bertujuan untuk memelihara kepentingan kelompok
tersebut. Menurut Kranenburg, yang terpenting disini adalah adanya manusia yang
membentuk organisasi.
5. Roger H. Soltau dalam Soehino : Negara sebagai agen atau kewenangan yang mengatur
atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama rakyat (The state is agency or
authority managing or controlling these affairs on behalf of and in the name of the
community).
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa negara adalah organisasi tertinggi di
antara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam suatu
kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
2. Wilayah
Wilayah adalah unsure negara yang harus terpenuhi karna tidak mungkin ada negara
tanpa ada batas-batas territorial yang jelas. Secara umum wilayah dalam sebuah negara
biasanya mencakup daratan, perairan dan udara. Dalam konsep medrn masing-masing batas
wilayah tersebut diatur dalam perjanjian dan perundang-ungangan internasional.
3. Pemerintah
Alat kelengkapan Negara yang bertugas organisasi Negara untuk mencapai tujuan
bersama didirikannya sebuah Negara. Melalui alat dan aparat Negara, yang menetapkan
hokum, melaksanakan ketertiban, keamanan dan mewujudkan kepentingan warga negaranya
yang beragam.
2. Teori Ketuhanan
Teori ketuhanan adalah teori yang ada saat agama - agama besar telah tersebar ke
dunia ini contohnya Islam dan Kristen. Teori ini sesuai namanya tentu saja dipengaruhi oleh
paham keagamaan. Dan berdasarkan itulah, teori ketuhanan terbentuknya negara didasari
anggapan bahwa negara terbentuk atas dasar keinginan Tuhan. Berdasar terhadap
kepercayaan bahwa segala sesuatu berawal dari Tuhan dan berjalan sesuai
kehendaknya. Paham ini, sesuai dengan ketentuannya, Tuhan yang menciptakan negara
sehingga negara dianggap penjelmaan kekuasaan Tuhan. Hal ini mengakibatkan paham
bahwa raja atau penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga raja memiliki
kekuasaan mutlak pada suatu negara atau kerajaan. Contohnya saja Inggris Raya pada zaman
kerajaan. Penganut teori ini adalah Agustinus, Yulius Stahi, Haller, Freidericch Julius Stahl,
Kranenburg dan Thomas Aquinas.
3. Teori kekuatan
Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari komunikasi yang kuat terhadap
kelompok yang lemah, Negara terbentuk dengan penaklukan dan pendudukan. Dengan
penaklukan dan pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat atas kelompok etnis
yang lebih lemah, dimulailah proses pembentukan Negara. Penganut teori ini adalah H.J.
Laski, L. Duguit, Karl Marx, Oppenheimer dan Kollikles.
4. Teori Organis
Menurut Dede Rosyada, dkk (2005: 54) mengemukakan konsepsi organis tentang
hakikat dan asal mula negara adalah suatu konsep biologis yang melukiskan negara dengan
istilah-istilah ilmu alam. Negara dianggap atau disamakan dengan makhluk hidup, manusia
atau binatang individu yang merupakan komponen-komponen Negara dianggap sebagai sel-
sel dari makhluk hidup itu. Kehidupan corporal dari Negara dapat disamakan sebagai tulang
belulang manusia, undang-undang sebagai urat syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala dan para
individu sebagai daging makhluk itu.
5. Teori Historis
Teori ini menyatakan bahwa lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh
secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.
Teori hukum alam adalah teori awal tentang terbentuknya suatu negara. Teori ini
menurut sejarah ada pada zaman Plato dan Aristoteles. Menurut teori ini, terjadinya negara
adalah hal yang natural atau alami. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan hukum alam,
begitupun dengan negara. Filsufgaul (2012) menuliskan teori hukum alam yakni negara
terjadi karena kehendak alam yang merupakan lembaga alamiah yang diperlukan manusia
untuk menyelenggarakan kepentingan umum. Teori pembentukan negara ini juga didasari
atas kecenderungan manusia untuk selalu bersosial, berkumpul dan saling berhubungan untuk
mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan
Thomas Aquino.
b. Fase rijk
Pada fase ini kelompok orang-orang yang menggabungkan diri tadi telah sadar akan
hak milik atas tanah hingga muncullah tuan yang berkuasa atas tanah dan orang-orang yang
menyewa tanah. Sehingga timbul sistem feodalisme. Jadi yang penting pada masa ini adalah
unsur wilayah.
c. Fase staat
Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi bernegara dan
mereka dan mereka telah sadar bahwa mereka berada pada satu kelompok. Jadi yang penting
pada masa ini adalah bahwa ketiga unsur dari negara yaitu bangsa, wilayah, dan pemerintah
yang berdaulat telah terpenuhi.
a. Occupatie (pendudukan)
Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian
diduduki dan dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contohnya Liberia.
b. Fusi (peleburan)
Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah, mengadakan perjanjian
untuk saling melebur menjadi negara baru atau dapat dikatakan suatu penggabungan dua atau
lebih Negara menjadi Negara baru. Misalnya Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung
menjadi Negara Jerman.
c. Cessie (penyerahan)
Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian
tertentu. Penyerahan ini juga dapat diikatakan pemberian kemerdekakaan kepada suatu koloni
oleh Negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya. Contohnya Kongo dimerdekakan
oleh Francis.
d. Acessie (penarikan)
Awalnya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai/ timbul dari dasar laut
(delta). Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok orang sehingga akhirnya
membentuk negara. Contohnya Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil.
f. Proklamasi
Terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain
mengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut kembali wilayahnya dan
menyatakan kemerdekaan. Contohnya Indonesia merdeka dari Jepang dan Belanda pada
tanggal 17 Agustus 1945.
h. Separatis (pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya
kemudian menyatakan kemerdekaan. Contohnya Belgia memisahkan diri dari Belanda pada
tahun 1939 dan menyatakan kemerdekaan.
Disamping dua bentuk ini, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk
negara dapat digolongkan kedalam tiga kelompok yakni:
1. Monarki : Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau
ratu.
2. Oligarki : Model pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari
golongan atau kelompok tertentu.
3. Demokrasi : Bentuk pemertintahan yang bersandar pada kedaulatan rakyat atau mendasarkan
kekuasaannya pada pilihan dan kehendak rakyat melalui mekanisme pemilihan umum atau
pemilu.