Anda di halaman 1dari 4

70

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu,

5.1.1. Terdapat korelasi yang kuat pada kecepatan lari terhadap jauhnya

lompatan pada lompat jauh siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1

Sukawati. dengan hasil perhitungan koefisiensi korelasi product moment

rx1y diperoleh koefisiensi rhitung = -0,55501 dengan mengabaikan tanda min

(-) dan dibandingkan dengan rtabel= 0,195 maka H0 ditolak dan Ha diterima

(0,55501>0,195). Untuk kecepatan, tanda min (-) berarti semakin kecil

waktu tempuh maka semakin baik, jadi terbanding terbalik. Dengan

koefisien determinan atau koefisien penentu sebesar 30,8% yang artinya

pengaruh kecepatan lari terhadap jauhnya lompatan adalah sebesar 30,8%

sedangkan sisanya 69,2% dipengaruhi faktor lain yang tidak diketahui.

Adapun faktor-faktor yang mendukung kecepatan lari adalah kekuatan otot

tungkai, panjang tungkai, frekuensi gerak, teknik lari yang sempurna dan

yang paling penting adalah kemauan dan disiplin individu siswa dalam

melakukan tes.

5.1.2. Terdapat korelasi yang kuat pada loncat tanpa awalan (daya ledak siklis)

terhadap jauhnya lompatan pada lompat jauh siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 1 Sukawati. dengan hasil perhitungan koefisiensi korelasi product

moment rx2y diperoleh koefisiensi rhitung = 0,621517 dibandingkan dengan

rtabel= 0,195 maka H0 ditolak dan Ha diterima (0,621517>0,195). Dengan

70
71

koefisien determinan atau koefisien penentu sebesar 38,6% yang artinya

pengaruh loncat tanpa awalan (daya ledak siklis) terhadap jauhnya

lompatan adalah sebesar 38,6% sedangkan sisanya 61,4% dipengaruhi

faktor lain yang tidak diketahui. Pengaruh yang sangat besar dalam

keberhasilan dari tes daya ledak siklis adalah kekuatan otot tungkai dari

setiap individu testee.

5.1.3. Terdapat korelasi yang rendah pada kecepatan lari terhadap loncat tanpa

awalan (daya ledak siklis) siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Sukawati.

dengan hasil perhitungan koefisiensi korelasi product moment rx1x2

diperoleh koefisiensi rhitung = -0,37403 dengan mengabaikan tanda min (-)

dan dibandingkan dengan rtabel= 0,195 maka H0 ditolak dan Ha diterima

(0,374031>0,195). Untuk kecepatan, tanda min (-) berarti semakin kecil

waktu tempuh maka semakin baik, jadi terbanding terbalik. Dengan

koefisien determinan atau koefisien penentu sebesar 13,99% yang artinya

pengaruh kecepatan lari terhadap loncat tanpa awalan (daya ledak siklis)

adalah sebesar 13,99% sedangkan sisanya 86,01% dipengaruhi faktor lain

yang tidak diketahui. Rendahnya korelasi antara kecepatan lari dan loncat

tanpa awalan (daya ledak siklis) dikarenakan adanya keanekaragaman

panjang tungkai siswa.

5.1.4. Terdapat korelasi yang sangat kuat pada kecepatan lari dan loncat tanpa

awalan (daya ledak siklis) terhadap jauhnya lompatan pada lompat jauh

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Sukawati. Dengan hasil perhitungan

koefisiensi korelasi berganda rx1x2y diperoleh koefisiensi

rhitung=0,71220824 dibandingkan dengan rtabel= 0,195 maka H0 ditolak dan


72

Ha diterima (0,71220824>0,195). Dengan koefisien determinan atau

koefisien penentu sebesar 50,72% ini berarti pengaruh kecepatan lari dan

loncat tanpa awalan (daya ledak siklis) terhadap jauhnya lompatan dalam

lompat jauh siswa putra SMP Negeri 1 Sukawati adalah sebesar 50,72%

sedangkan sisanya 49,28% dipengaruhi faktor lain yang tidak diketahui.

diperoleh nilai Fhitung sebesar 50,95 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,09,

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima (signifikan). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa, ada korelasi yang signifikan antara kecepaatan lari dan

loncat tanpa awalan (daya ledak siklis) terhadap jauhnya lompatan pada

lompat jauh siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Sukawati. dalam

penelitian ini berarti koefisien korelasi yang diperoleh dapat dipercaya dan

dapat digeneralisasikan (diberlakukan) kepada seluruh populasi.

5.2. Saran-saran

5.2.1. Mengingat terdapat korelasi kecepatan lari dan loncat tanpa awalan

terhadap jauhnya lompatan pada lompat jauh, sesuai dengan latar belakang

dan tujuan penelitian ini maka disarankan kepada guru, Pembina dan

pelatih olahraga yang berada di SMP Negeri 1 Sukawati untuk

memperhatikan kecepatan siswa dan loncat tanpa awalan (daya ledak

siklis) siswa, dengan melakukan tes terhadap kecepatan lari dan loncat

tanpa awalan (daya ledak siklis) sebelum memilih atlet dan melakukan

latihan untuk meningkatkan kecepatan lari dan daya ledak siklis siswa,

diharapkan nantinya dapat melakukan lompatan yang jauh dalam lompat

jauh.
73

5.2.2. Berdasarkan data hasil penelitian dapat dilihat siswa-siswa yang memiliki

kecepatan lari dan loncat tanpa awalan (daya ledak siklis) yang baik dan

para siswa tersebut dapat dilatih sebagai pembibitan atlet dimasa

mendatang.

5.2.3. Setelah dibuktikan terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan

lari dan loncat tanpa awalan (daya ledak siklis) terhadap jauhnya lompatan

pada lompat jauh, diharapkan nantinya akan ada penelitian yang masih

berhubungan dengan hal tersebut seperti hubungan faktor-faktor

pendukung dalam lompat jauh diantaranya berat badan, panjang tungkai

suhu di tempat tersebut dan keadaan geografis. Diharapkan pula penelitian

ini menjadi lebih baik seiring dengan perkembangan ilmu pengatahuan

dan teknologi yang mengarah kearah yang lebih sempurna lagi

Anda mungkin juga menyukai