Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Membangun olahraga berarti membagun sebuah peradaban masyarakat

yang mengedepankan keunggulan obyektif, kompetitif, dan sportifitas.

Dengan demikian, memajukan olahraga tidak dapat ditempuh dengan hanya

sekedar memperjuangkan usaha instan mencetak mendali kemenangan (Agus

Kristianto, 2011: 165).

Untuk mencapai prestasi yang optimal dalam olahraga memerlukan

waktu pembinaan yang relatif lama dan kontinyu. Dalam aplikasinya dapat

dilakukan dengan pendekatan - pendekatan ilmiah. Pelatihan yang dilakukan

haruslah mengacu pada program yang telah dicanangkan sehingga dapat

mencapai hasil yang optimal. Kebugaran fisik dan kesegaran jasmani

merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan

tercapainya prestasi yang optimal. Dalam upaya untuk meningkatkan

kesegaran jasmani maka perlu diperhatikan komponen biomotorik yang

meliputi : kekuatan otot, kecepatan reaksi, kecepatan, kelincahan, ketepatan,

kelentukan, keseimbangan, koordinasi, daya ledak otot, daya tahan.

Pendidikan olahraga salah satu bagian mata pelajaran yang diajarkan

untuk menumbuhkan siswa yang sehat. Salah satu cabang olahraga yang

diajarkan adalah permainan bola kecil, khususnya softball dan baseball.

Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk menyalurkan minat

1
2

dan bakat siswa, cabang olahraga softball dimainkan oleh putri dan baseball

dimainkan oleh putra.

Baseball juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan

softball (Ginanjar Atmasubrata, 2012: 103). Baseball adalah yang dimainkan

dua tim. Permainan terdiri dari Sembilan babak yang disebut inning, tim yang

bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk

mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran

memukul, tim yang bertahan melemparkan bola dengan sekencang mungkin

agar tidak dapat dipukul (Ginanjar Atmasubrata, 2012: 104).

Tim yang sedang memukul mengutus pemainya seorang demi seorang

untuk memukul bola. Tim yang melempar berusaha mematikan anggota tim

yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul

mendapat kesempatan tiga kali mati (out) sebelum giliran memukul diganti ti

yang bertahan (Ginanjar Atmasubrata, 2012: 105).

Ada tiga teknik dasar pada permainan baseball, yaitu melempar

(throwing), menangkap (catching), dan memukul (batting) dan lari untuk

mencetak poin (running). Terdapat berbagai macam jenis melempar dan

memukul yang dapat digunakan, tergantung situasi yang terjadi saat itu.

Berbagai macam jenis lemparan dan pukulan dapat digunakan sesuai strategi

yang akan ditempuh tim penyerang.

Memukul (batting) adalah satu satunya cara untuk memperoleh poin

pada permainan baseball dimana tim yang mampu mengumpulkan poin

terbanyaklah yang dapat memenangkan pertandingan. Sehingga kemampuan

memukul pada sebuah tim baseball sangatlah penting, dimana kemampuan


3

memukul yang baik akan membantu tim tersebut dalam meraih kemenangan

pada sebuah pertandingan, karena semakin jauh pukulan akan semakin

menyusahkan outfield dari pihak lawan untuk melakukan lemparan kembali

ke infield.

Untuk dapat meningkatkan kemampuan pukulan dalam permainan

baseball pelatihan-pelatihan yang diberikan dapat berupa swing kosong

(dengan atau tanpa beban), tire hitting, toss batting (dilambungkan oleh alat,

orang lain atau diri sendiri) ke jaring, t-batting (memukul bola diam yang

disangga oleh tonggak penyangga) ke jaring, free batting dan team batting.

Faktor komponen biomotorik yang dapat mempengaruhi hasil pukulan

dari seorang atlet adalah kekuatan otot (strength), kecepatan gerak (speed),

daya ledak (explosive strength), ketepatan (accuration), reaksi (reaction),

keseimbangan (balance) dan koordinasi (coordination).

Berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan bahwa, SMA Negeri 8

Denpasar memiliki tim baseball yang hingga kini belum dapat menunjukan

prestasi maksimal. Tim baseball SMA Negeri 8 Denpasar merupakan tim

baseball SMA termuda saat ini yang baru terbentuk pada tahun 2012. Sudah

terjadi 2 kali pergantian pelatih di SMA Negeri 8 Denpasar namun hingga saat

ini belum dapat memberikan prestasi untuk sekolah. Kempuan memukul

(batting) yang belum baik merupakan salah satu kelemahan dari tim ini.

Berdasarkan dari latar belakang masalah dan pengamatan penulis

tersebut diatas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Pelatihan Swing Dengan Bat Seberat 2,5 Kilogram 25 Repetisi 4 Set

Dan 10 Repetisi 10 Set Terhadap Peningkatan Jauhnya Pukulan Anggota


4

Ekstrakurikuler Baseball Putra SMA Negeri 8 Denpasar Tahun Pelajaran

2014/2015”.

1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan atas latar belakang masalah, maka dapat dibuat rumusan

masalahnya sebagai berikut: Apakah Ada Pengaruh Dan Perbedaan Pengaruh

Pelatihan Swing Dengan Bat Seberat 2,5 Kilogram 25 Repetisi 4 Set Dan 10

Repetisi 10 Set Terhadap Peningkatan Jauhnya Pukulan Anggota

Ekstrakurikuler Baseball Putra SMA Negeri 8 Denpasar Tahun Pelajaran

2014/2015.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka tujuan

penelitian ini adalah: Untuk mengetahui adanya pengaruh dan

perbedaan pengaruh Pelatihan Swing Dengan Bat Seberat 2,5

Kilogram 25 Repetisi 4 Set Dan 10 Repetisi 10 Set Terhadap

Peningkatan Jauhnya Pukulan Anggota Ekstrakurikuler Baseball Putra

SMA Negeri 8 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang dimaksud adalah manfaat atau

pentingnya penelitian ini dilakukan. Adapun kegunaan penelitian yang

diharapkan dan ditujukan kepada para siswa, Sekolah, guru, pembina

lembaga meliputi:
5

1.3.2.1 Kegunaan Teoritis

1.3.2.1.1 Untuk para siswa

Diharapkan informasi yang diperoleh melalui penelitian

ini bermamfaat bagi bahan perbandingan dan dapat

memberikan sumbangan pikiran dalam pengetahuan terkait

dengan pengaruh pelatihan swing dengan bat seberat 2,5

kilogram 25 repetisi 4 set dan 10 repetisi 10 set terhadap

peningkatan jauhnya pukulan dalam permainan baseball.

1.3.2.1.2 Untuk para guru olahraga dan pelatih

Dapat digunakan sebagai gambaran serta acuan dalam

melaksanakan pelatihan untuk peningkatan jauhnya pukulan

dalam permainan baseball.

1.3.2.1.3 Untuk Lembaga

Untuk melengkapi kebutuhan perpustakaan pada

lembaga pendidikan khususnya di IKIP PGRI Bali yang mana

nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

literatur bagi mahasiswa yang berkepentingan.

1.3.2.2 Kegunaan Praktis

1.3.2.2.1 Berguna bagi guru

Yang berkecimpung di dunia olahraga khususnya

cabang olahraga baseball dapat digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan pelatihan guna meningkatkan jauhnya

pukulan melalui pelatihan swing dengan bat seberat 2,5

kilogram 25 repetisi 4 set dan 10 repetisi 10 set.


6

1.3.2.2.2 Berguna bagi mahasiswa

Untuk melengkapi kebutuhan perpustakaan di IKIP

PGRI Bali yang nantinya dapat dipergunakan sebagai rujukan

dan literatur bagi mahasiswa yang berkepentingan.

1.3.2.2.3 Berguna bagi para atlet dan siswa

Sebagai acuan bagi para atlet atau siswa bahwa

pelatihan swing dengan bat seberat 2,5 kilogram 25 repetisi 4

set dan 10 repetisi 10 set secara rutin, kontinyu serta

berkesinambungan akan dapat meningkatkan kemampuan

memukul dalam permainan baseball sehingga dapat membantu

meraih kemenangan dalam pertandingan.

1.4 Ruang Lingkup Permasalahan

Karena terbatasnya fasilitas - fasilitas seperti: biaya, tenaga, waktu dan

kemampuan penulis maka ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada

hal-hal sebagai berikut:

1.4.1 Objek penelitian

Objek penelitian terbatas pada pelatihan swing dengan bat

seberat 2,5 kilogram 25 repetisi 4 set dan 10 repetisi 10 set terhadap

jauhnya pukulan.

1.4.2 Subjek penelitian

Subjek penelitian terbatas pada anggota ekstra kurikuler

baseball putra SMA Negeri 8 Denpasar tahun pelajaran 2014/2015.


7

1.4.3 Data Yang Dianalisis

Data yang dianalisis adalah data hasil dari tes awal dan test

akhir jauhnya pukulan bola baseball sebelum dan sesudah perlakuan

pelatihan swing dengan bat seberat 2,5 kilogram 25 repetisi 4 set dan

10 repetisi 10 set anggota ekstra kurikuler baseball putra SMA Negeri

8 Denpasar tahun pelajaran 2014/2015.

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam kalimat

pernyataan (Sugiyono, 2014: 96). Hipotesis adalah dugaan sementara

penelitian yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian (Dantes,

2012: 28). Hipotesis adalah penjelasan yang bersifat sementara untuk tingkah

laku, kejadian dan peristiwa yang sudah atau akan terjadi (Darmadi, 2011: 43).

Secara umum, hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan yang

berisi suatu prediksi (yang mungkin terjadi) berkenaan dengan hasil penelitian

(Punaji, 2010: 108). Berdasarkan dari beberapa pendapat para pakar di atas

maka dapat disimpulkan hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan

dugaan sementara dari jawaban rumusan masalah yang perlu dibuktikan

kebenarannya melalui penelitian

Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua yaitu hipotesis nol (Ho) dan

hipotesis Alternatif (Ha). Hipotesis nol (Ho) ini menyatakan bahwa tidak ada

hubungan atau perbedaan antara variable-variabel dalam masalah tersebut

(Punaji, 2010: 120). Secara simbolis, Hipotesis nihil (nol) dinyatakan dengan

Ho (Darmadi, 2011: 78). Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) dinyatakan


8

dengan ungkapan yang menyatakan adanya hubungan atau perbedaan dua

variabel (Punaji, 2010: 118). Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat

disampaikan hipotesis sebagai pegangan penulis dalam melakukan penelitian

di lapangan sehingga diajukanlah hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi

sebagai berikut: “bahwa ada pengaruh dan perbedaan pengaruh pelatihan

swing dengan bat seberat 2,5 kilogram 25 repetisi 4 set dan 10 repetisi 10 set

terhadap peningkatan jauhnya pukulan anggota ekstrakurikuler baseball putra

SMA Negeri 8 Denpasar tahun pelajaran 2014/2015.

1.6 Penjelasan Beberapa Istilah

Untuk menghidari adanya salah penafsiran pada istilah - istilah yang

dipergunakan dalam penelitian ini maka dalam penjelasan istilah akan

diuraikan istilah yang dipergunakan dalam judul penelitian ini sehingga

memperoleh pengertian yang jelas serta tidak memunculkan salah tafsir

tentang istilah - istilah yang digunakan judul penelitian yaitu: Pelatihan Swing

Dengan Bat Seberat 2,5 Kilogram 25 Repetisi 4 Set Dan 10 Repetisi 10 Set

Terhadap Peningkatan Jauhnya Pukulan Anggota Ekstrakurikuler Baseball

Putra SMA Negeri 8 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.

1.6.1 Pelatihan

Pelatihan merupakan suatu gerak fisik dan atau aktivitas

mentalyang dilakuan secara sistematis dan berulang ulang (repetitif)

dalam jangka waktu (durasi) lama dengan pembebanan yang

meningkat secara progresif dan individual yang bertujuan untuk

memperbaiki system serta fungsi fisiologis dan psikologis tubuh agar

pada waktu melakukan aktivitas olahraga dapat mencapai penampilan


9

yang optimal (Nala, 2011: 2). Pelatiahan adalah suatu proses yang

dilakukan secara sistematis dan terus menerus dan berencana dengan

takaran atau pembebanan yang meningkat sehingga mengalami

perubahan (Sukadiyanto, 2010: 5). Sedangkan pelatihan olahraga

bertujuan untuk memperbaiki kemampuan teknik dan penampilan atlet

sesuai dengan kebutuhan dalam bidang olahraga spesialsasinya (Nala,

2011: 8). Berdasarkan atas beberapa pendapat diatas maka dapat

disimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu proses kegiatan fisik atau

mental yang dilakukan secara sistematis, berulang-ulang dengan

peningkatan serta penambahan beban pelatihan yang bertujuan untuk

mencapai penampilan yang optimal guna meningkatkan prestasi.

Dalam hal ini pelatihan yang dimaksud adalah swing dengan

bat seberat 2,5 kilogram 25 repetisi 4 set dan 10 repetisi 10 set.

1.6.2 Swing (Mengayunkan Pemukul)

Menurut buku panduan teknik (technical guide) dari Budo

Daigaku University (2009: 53) fase-fase gerakan mengayunkan

pemukul (swing) adalah sebagai beikut:

1.6.2.1 Posisi berdiri

Badan dalam keadaan rileks dan berdiri dengan ringan.

Dari awal hingga ahkir ayunan, usahakan badan tetan pada satu

garis lurus tumpuan. Lutut flexi/tidak kaku.


10

1.6.2.2 Berdiri dengan persiapan langkah

Jaga pergelangan tangan dan siku tetap rapat. Awali

dengan langkah kedepan dari kaki depan (pemukul kidal = kaki

kanan di depan, pemukul kanan = kaki kiri di depan).

Pandangan melewati bahu depan mengarah ke bola.

1.6.2.3 Memutar Pinggul

Putar pinggul terlebih dahulu sebelum mengayunkan

pemukul (bat). Dalam putara pinggul konsentrasi kekuatan ada

pada paha bagian dalam. Tekanan berat badan berada pada ibu

jari kaki bagian belakang.

1.6.2.4 Gerakan Bat Setelah Putaran Pinggul

Awali gerakan dengan ujung pegangan tangan.

Pemukul diayunkan secara natural setelah putaran pinggul.

Tenaga secara progresif semakain meningkat hingga 100%

tepat saat perkenaan dengan bola.

1.6.2.5 Mengenai Bola (hit)

Dorong lurus sekuat tenaga dengan tangan belakang

(kidal = kiri belakang, kanan = kanan belakang). Bayangkan

perkenaan bola tidak terlalu awal dan juga tidak terlalu lambat,

tetapi tepat di depan pandangan dan posisi berdiri. Perhatikan

lutut dan kaki jangan sampai mengarah ke luar (lutut dan kaki

depan dikunci). Bola yang baik dipukul adalah bola pada zona

strike.
11

1.6.2.6 Gerakan Lanjutan Setelah Memukul (Follow-trought)

Gerakan kedua tangan lurus mengarah ke luar dan

diakhiri dengan rileks. Sesaat setelah perkenaan bola,

pandangan mata tetap pada titik perkenaan tersebut.

1.6.3 Repetisi

Repetisi adalah jumlah ulangan yang dilakukan untuk setiap

butir atau menu latihan (Sukadiyanto, 2010: 3). Repetitif adalah suatu

gerakan berulang yang sama dilakukan lebih dari satu kali (Nala, 2011:

2). Repetis berarti ulangan atau latihan ulangan (Kamus Lengkap

Bahasa Indonesia, hal. 517). Dari uraian diatas dapat disimpulkan

repetisi adalah pengulangan daripada butir latihan.

Dalam penelitian ini repetisi yang dipergunakan untuk swing

adalah 25 repetisi untuk kelompok eksperimen pertama dan 10 repetisi

untuk kelompok eksperimen kedua.

1.6.4 Set

Set adalah suatu rangkaian kegiatan dari repetisi atau ulangan

daripada pelatihan (Nala, 2009: 7). Set adalah jumlah ulangan untuk

satu jenis butir latihan (Sukadiyanto, 2010: 30). Dari beberapa uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa set adalah satu rangkaian kegiatan

yang berasal dari pengulangan beberapa repetisi.

Sedangkan set yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

dan 4 set untuk kelompok eksperimen pertama dan 10 set untuk

kelompok eksperimen kedua pada setiap pelatihan.


12

1.6.5 Bat

Menurut Wikipedia.com bat berarti tongkat pemukul. Budi

Sutrisno dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2

(2010) menyebutkan bahwa bat adalah kayu pemukul. Dengan aplikasi

google translate kata bat (dalm bahasa Inggris) diterjemahkan sebagi

pentung, pentungan, alat pemukul (dalam bahasa Indonesia). Dalam

penelitian ini bat berarti alat pemukul dalam permainan baseball.

1.6.6 Jauhnya Pukulan

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) edisi ke 3

tahun 2005 kata, jauh berarti panjang antaranya (jaraknya). Dalam

penelitian ini jauhnya pukulan berarti jarak antara posisi awal bola

baseball sebelum dipukul sampai dengan tempat pertama jatuhnya

bola baseball setelah dipukul (pantulan-pantulan setelahnya tidak

dihitung).

1.6.7 Baseball

Baseball juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya

dengan softball (Ginanjar Atmasubrata, 2012: 103). Baseball adalah

yang dimainkan dua tim. Permainan terdiri dari Sembilan babak yang

disebut inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai

kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika

tim yang menyerang mendapat giliran memukul, tim yang bertahan

melemparkan bola dengan sekencang mungkin agar tidak dapat

dipukul (Ginanjar Atmasubrata, 2012: 104).


13

Tim yang sedang memukul mengutus pemainya seorang demi

seorang untuk memukul bola. Tim yang melempar berusaha

mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang

mendapat giliran memukul mendapat kesempatan tiga kali mati (out)

sebelum giliran memukul diganti tim yang bertahan (Ginanjar

Atmasubrata, 2012: 105).

Anda mungkin juga menyukai