Anda di halaman 1dari 21

Literature Review

Pengaruh Pemberian Jus Averrhoa Carambola terhadap Penurunan Tekanan


Darah pada Penderita Hipertensi

Nama Mahasiswa : Jenis Tahir.,S.Kep


NIM. 841719120

Program Studi Profesi Ners


Fakultas Olahraga Dan Kesehatan
Universitas Negeri Gorontalo

Gorontalo, 2020

i
Halaman Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan bahwa Literature Review ini benar-benar


disusun oleh penelaah untuk kelengkapan target Stase Peminatan Klinik Profesi Ners
Jurusan Keperawatan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo
tahun 2020.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya dengan jelas. Pengaruh Pemberian Jus
Averrhoa Carambola terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagaian bukan hasil karya
saya sendiri atau terdapat plagiat dalam bagian-bagian tertentu, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Negeri
Gorontalo.

Gorontalo, Agustus/2020

Penelaah

Jenis Tahir.,S.Kep

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Halaman Pernyataan ii
Lembar Penilaian iii
Daftar Isi iv
Abstrak v
A. Pendahuluan 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 3
3. Outline 3
B. Metode 4
1. Design 4
2. Kriteria dan Inklusi 4
3. Strategi Pencarian Literatur 4
4. Metode Pengkajian Kualitas Jurnal 5
C. Hasil 5
D. Pembahasan 11
E. Kesimpulan 16
Daftar Pustaka 17
Lampiran 18

iv
ABSTRAK

Pendahuluan: Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai di Indonesia.


Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok
sosial ekonomi. Hipertensi yang berlangsung lama akan menyebabkan berbagai
komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik. Kecenderungan untuk memanfaatkan
bahan alami sebagai obat mulai digemari masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi efek samping dari penggunaan obat-obatan sintetik. Literatur Review ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian jus averrhoa carambola terhadap
penurunan tekanan darah. Metode : Pencarian artikel menggunakan PICOT
framework di database Elsiver/Scindirect, proquest, EBSCO, dan Google scholar,
dibatasi dari tahun 2013 s/d 2019 dan hasil didapatkan 4 jurnal nasional dan 1
internasional. Hasil : literatur yang didapat menyatakan bahwa ada pengaruh jus
averrhoa carambola terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi
Kesimpulan : dari beberapa jurnal bahwa jus averrhoa carambola mampu
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi karena mengandung kadar
kalium. Kalium dalam jus belimbing manis dapat menurunkan tekanan darah dengan
menimbulkan vasodilitasi sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer total dan
meningkatkan output jantung

Kata kunci : Averrhoa Carambola, Blood Pressure

v
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2014). Hipertensi merupakan penyakit
yang sering dijumpai di Indonesia. Penyakit ini dapat menyerang siapa
saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
Hipertensi yang berlangsung lama akan menyebabkan berbagai komplikasi
apabila tidak ditangani dengan baik (Berawi, 2016).
Banyak kasus hipertensi dan ada dua cara terapi dalam
menurunkan hipertensi yaitu dengan terapi farmakologi dan
nonfarmakologi. Terapi farmakologi dengan pemberian obat-obat anti-
hipertensi sedangkan terapi nonfarmakologi atau tradisional (pengobatan
alamiah) dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti buah, sayuran,
dan herbal. Sebagian besar orang dengan menderita hipertensi
menggunakan terapi farmakologi (Zahroh, 2016).
Pengobatan yang sangat popular saat ini lebih cenderung
masyarakat memilih pengobatan yang bersifat farmakologis dan jika
dikomsumsi dalam jangka panjang akan menimbulkan efek samping yang
kurang baik bagi tubuh, karena memang untuk penyakit hipertensi ini
tergolong penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan hanya saja
penyakit tersebut dapat di kontrol dengan cara konsumi obat terus menerus
yang membutuhkan ketelatenan dan biaya yang tidak murah (Cholifah,
2018).
Penanganan hipertensi salah satunya adalah dengan pemberian obat
antihipertensi yang bekerja menurunkan tekanan darah. Pengobatan
hipertensi harus dilakukan seumur hidup. Obat-obatan yang banyak
digunakan sebagai antihipertensi adalah obat sintetik yang zat aktifnya
berasal dari senyawa kimia sehingga penggunaan jangka panjang akan
banyak menimbulkan resiko munculnya efek samping (Berawi, 2016).

1
Metode pengobatan non farmakologis sebenarnya sejak lama sudah
sering di gunakan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan, tetapi
karena kurangnya informasi tentang kandungan dan manfaat dari bahan
herbal yang tersedia di sekitar masyarakat, mereka enggan melakukan
pengobatan non farmakologis karena merasa kurang praktis dan sulit
untuk di ketahui manfaatnya secara langsung. Banyak keuntungan
memilih menggunakan obat tradisonal untuk mengobati berbagai penyakit,
hal ini lakukan untuk mengurangi terjadinya efek samping, selain itu
biayanya murah, dan mudah untuk didapatkan.
Beberapa jenis buahan yang berkhasiat menurunkan tekanan darah
tinggi salah satunya buah belimbing manis (averrhoa carambola).
Hipertensi bisa dikendalikan dengan terapi nonfarmakologi salah satunya
dengan menggunakan teori hembing yaitu dengan cara mengkonsumsi jus
belimbing manis. Jus belimbing manis memberikan dampak positif pada
hipertensi, karena belimbing manis (averrhoa carambola) mengandung
senyawa kalium yang tinggi (Zahroh, 2016).
Belimbing manis (Averrhoa Carambola linn) merupakan salah satu
obat tradisional yang dapat digunakan sebagai obat antihipertensi, karena
mengandung tinggi kalium dan senyawa flavanoid. Kalium berfungsi
menurunkan tekanan darah sehingga dapat mencegah tekanan darah tinggi
atau bahkan stroke (Cholifah, 2018).
Buah belimbing merupakan buah berusuk lima dan bila dipotong
melintang akan berbentuk bintang. Pada saat muda kulit buahnya bewarna
hijau muda dan berubah menjadi kuning sampai kemerahan pada waktu
matang. Daging buahnya tebal, berwarna kuning dan banyak mengandung
air. Rasanya manis sampai asam. Manfaat buah belimbing manis yaitu
untuk menurunkan tekanan darah, sebagai anti oksidan dan anti kanker
(Suwito, 2019).
Buah belimbing manis (Averrhoa carambola L) sangat bermanfaat
dalam membantu menurunkan tekanan darah karena kandungan serat,
kalium, fosfor, dan vitamin C. Kandungan dalam buah belimbing manis

2
yang tinggi kadar kalium dapat berfungsi melancarkan produksi air seni
(diuresis) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan
hipertensi. Berdasarkan penelitian DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension) dikatakan untuk menurunkan tekanan darah sangat
dianjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalium dan serat, serta
rendah natrium. Kandungan kalium (potassium) dalam satu buah
belimbing 127 gram adalah sebesar 207 mg dan kandungan seratnya
sebesar 5 g (Berawi, 2016). Pemberian jus belimbing manis diberikan
sebanyak 200ml diberikan 1 kali sehari setiap hari setelah makan pagi
pada penderita hipertensi dengan berat bersih sebanyak 200ml yang
terbuat dari 150gr belimbing manis, 50ml air, dan 10gr madu (Arza,
2018).
Upaya mengatasi hipertensi salah satunya adalah dengan terapi
farmakologi dan nonfarmakologi. Dan karena semakin meningkat jumlah
penderita hipertensi dan kurang pengetahuan cara untuk menurunkan
tekanan darah. Maka penulis tertarik untuk menyusun Literature Review
tentang “Pengaruh Pemberian Jus Averrhoa Carambola terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi”
2. Tujuan
Untuk mensintesis literatur tentang pengaruh pemberian jus averrhoa
carambola terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi
3. Outline
Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang
1. Hipertensi
2. Penanganan hipertensi
3. Averrhoa carambola
4. Kandungan pada averrhoa carambola sehingga dapat menurukan
tekanan darah
5. Mereview beberapa jurnal terkait efektivitas pemberian jus averrhoa
carambola

3
B. METODE
1. Design
Design yang digunakan adalah systematick review dari beberapa
jurnal/ artikel penelitian Randomize Controlled Trial (RCT) yang
diterbitkan dari tahun 2013 sampai tahun 2019 yang membahas
tentang jus averrhoa carambola pada pasien hipertensi yang diyakini
dapat menjawab pertanyaan klinis penelitian yang telah dibuat
sebelumnya.
2. Kriteria inklusi dan ekslusi
Inklusi
Semua studi yang menggunakan metode RCT terbagi menjadi
kelompok kontrol maupun intervensi dan ada yang hanya kelompok
intervensi. Dengan subjek penelitian adalah pasien hipertensi.
Intervensi yang diberikan adalah pemberian jus averrhoa carambola
untuk menurunkan tekanan darah tinggi akibat faktor stres, pola makan
dan gaya hidup kurang baik. Hasil penelitian dilihat pada p value pada
penelitian yang telah direview
Ekslusi
Studi dikeluarkan apabila tidak menggunakan metode RCT
3. Strategi Pencarian Literatur
Penulusuran artikel/jurnal penelitian yang terpublikasi melalui
database Elsiver/Scindirect, proquest, EBSCO, dan Google scholar.
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel penelitian adalah
averrhoa carambola blood pressure.

4
I Penelusuran melalui kata kunci pada tanggal 22
D Agustus 2020 pada database Elsiver/Scindirect,
E proquest, EBSCO, dan Google scholar.
N
T
Hasil I
 Scindirect : 87 F
 proquest : 51 I
K
 EBSCO : 1
A
 Google scholar : 675 S
I
Screening : jumlah jurnal yang sesuai dengan
kriteria sampel jurnal : 814
S
C
R
CASP : studi yang ditemukan 5
E
E
N Inklusi studi dalam penelitian berjumlah 5
I studi/jurnal
N
G

4. Metode pengkajian kualitas studi


Dalam menguji kualitas studi menggunakan tool critical appraisal
skills programe (CASP) yang berfokus pada permasalahan metode
penelitian, sampel, intervensi, pembanding intervensi, serta hasil
penelitian.

C. Hasil
Karateristik Studi
Analisa dari 5 jurnal yang digunakan dalam penelitian seluruh artikel
menggunakan RCT. Karakteristik penurunan tekanan darah menjadi
karakteristik utama, sedangkan untuk karakteristik intervensi dimasukkan
adalah jus averrhoa carambola.

5
Tabel 1. Karakteristik artikel/studi
Author & Tujuan Metode Sampel Hasil
Tahun
Jus belimbing Untuk Pre Menggunakan Menunjukkan bahwa
manis menganalisa eksperimental purposive dari 24 resonden di
(averrhoa intervensi Jus dengan sampling yang dapatkan bahwa
carambola) belimbing rancangan One memenuhi sebelum dilakukan
kombinasi manis Group Pre Test- kriteria inklusi intrvensi pemberian
wortel (averrhoa Post Test dimasukan jus belimbing manis
(daucus carambola) Design sebgai kombinasi wortel
carota) kombinasi responden seluruhnya tekanan
menurunkan wortel (daucus penelitian darah responden
tekanan darah carota) didapatkan pada tingkat
(Zahroh dan menurunkan sampel hipertensi derajat 1
khasanah, tekanan darah sebanyak 24 yaitu 24 responden
2016) Pada penderita responden (100%). Dan terjadi
hipertensi penurunan tekanan
darah sesudah
diintervensi hampir
seluruhnya
responden 91,7 %
(22 responden)
tekanan darahnya pre
hipertensi. Dari hasil
uji statistik Wilcoxon
signed Rank Test
didapatkan hasil (α
hitung) =0,000 dan
korelasi Z=3,702
artinya ada pengaruh
kuat pemberian jus
belimbing kombinasi
wortel terhadap
penurunan tekanan
darah
Efektifitas Untuk Quasi Jumlah sampel Rata-rata tekanan
pemberian menganalisa Expeimental sebanyak 20 darah sebelum
jus belimbing Efektifitas Design dengan orang dengan intervensi pemberian
Manis dan Pemberian Jus rancangan hipertensi jus belimbing manis
mentimun Belimbing penelitian ringan. Teknik penderita hipertensi
terhadap Manis dan Pretest-Postest pengambilan lebih tinggi dengan
tekanan darah Mentimun Design sampel rata-rata 146,00 dan
penderita Terhadap purposive rata-rata sesudah

6
hipertensi Tekanan Darah sampling. dilakukan intervensi
(Suwito dan Pada Penderita 132,00. Didapatkan
Sari, 2019) Hipertensi data uji statistic
didapatkan nilai p-
value, 0,000. Karena
P-Value < 0,05
sehingga H0 ditolak
artinya ada pengaruh
yang signifikan
antara tekanan darah
sebelum dan sesudah
pemberian jus
belimbing manis dan
jus mentimun paada
penderita hipertensi
Pengaruh Untuk Quasi Teknik Sebelum dilakukan
Pemberian menganalisa Eksperiment pengambilan pemberian jus
Jus Averrhoa Pemberian Jus dengan sampel belimbing rat-rata
carambola Averrhoa rancangan One penelitian sistolik tekanan
terhadap carambola Group Pretest- dilakukan secara darah lansia 175
Penurunan terhadap Posttest purposive Mmhg dan rata-rata
Tekanan Penurunan sampling tekanan darah
Darah pada Tekanan Darah diperoleh jumah diastolik 92 Mmhg.
Lansia pada Lansia sampel Setelah diberikan
Penderita Penderita sebanyak 10 pemberian jus
Hipertensi Hipertensi orang belimbing terjadi
(Arza dan penurunan tekanan
Irawan, darah lansia menjadi
2018) rata-rata sistolik 135
Mmhg dan rata-rata
tekanan darah
diastolik 79 Mmhg.
Dari hasil analisa
statistik uji T-test
beda dua rata-rata
diperoleh p=0.000
(sistolik). p=0.001
(diastolik). Berarti
ada perbedaan
penurunan tekanan
darah sampel
sebelum dan setelah
pemberian jus
belimbing manis.
Pengaruh Untuk Quasy Sampel yang Nilai rata-rata
juice menganalisa Experiment digunakan tekanan darah

7
belimbing Pengaruh juice dengan diambil kelompok intervensi
manis belimbing rancangan menggunakan sebelum pemberian
( averrhoa manis penelitian Non teknik purposive juice belimbing
carambola ( averrhoa Equivalent sampling manis adalah,,
linn ) carambola linn Control Group dengan jumlah tekanan darah sistol
terhadap ) terhadap sampel 168,00 dan tekanan
tekanan darah tekanan darah sebanyak 30 darah diastole 93,20,
pada lansia pada lansia orang dengan sedang pada
dengan dengan rincian 15 orang kelompok kontrol
hipertensi sebagai rata-rata tekanan
hipertensi
kelompok darah sistol 165,27
(Cholifah
Intervensi dan diastol 92,13 Mmhg.
dkk, 2018)
15 orang sebagai Nilai rata-rata
kelompok tekanan darah pada
kontrol, kelompok intervensi
setelah diberikan
juice belimbing
manis adalah
tekanan darah sistol
151,00 dan tekanan
darah diastole 86,53
Mmhg, sedamgkan
pada kelompok
kontrol sistol 163,67
dan diastole 92,40
Mmhg. Nilai tekanan
pada kelompok
intervensi atau
kelompok yang
diberikan juice
belimbing
didapatkan
hasil bahwa pada p
value systole
sesudah penelitian
sebesar 0,03 dan
diastole sebesar
0,014. Hal ini
menunjukkan p
value <0,05 maka
Ho
ditolak yang berarti
adanya pengaruh
pemberian juice
belimbing manis
pada

8
tekanan darah.
Averrhoa Untuk Pre-test and Total ukuran hasil analisis
carambola menganalisa Post-test Design sampel adalah wilcoxcon secara
Benefits to Manfaat tanpa Grup 80, terdiri dari signifikan terjadi
Reduce Averrhoa Kontrol 20 sampel orang penurunan sistolik
Hyphertensio carambola sehat dan 60 setelah diberikan jus
n (Donsu untuk sampel pasien belimbing dan irisan
dkk, 2017) Mengurangi hipertensi (30 belimbing.
Hipertensi intervensi jus Pengukuran pre-test
dan 30 iris dan post-test dengan
intervensi buah) p=0,000 (<0,05).
Artinya ada
penurunan tekanan
darah sistolik antara
pre-test dan post-
test. Begitu pula
dengan penurunan
tekanan darah
diastolik dengan p=
0,000 (<0,05).

Pemberian jus averrhoa carambola terhadap penurunan tekanan darah


pada penderita hipertensi mempunyai pengaruh, dimana jus averrhoa carambola
mampu menurunkan tekanan darah karena jus averrhoa carambola mengandung
kalium yang berfungsi dapat menurunkan tekanan darah, hal ini sejalan dengan
hasil yang didapat. Berdasarkan tabel diatas pada saat pemberian jus averrhoa
carambola ternyata mempengaruhi penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Hasil ini didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang
menggunakan cara yang sama hasilnya dapat dilihat dari beberapa penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Zahroh dan khasanah, dimana terjadi penurunan
tekanan darah sesudah diintervensi hampir seluruhnya responden 91,7 % (22
responden) tekanan darahnya pre hipertensi. Penelitian Suwito dan Sari rata-rata
sesudah dilakukan intervensi 132,00. Penelitian Cholifah dkk nilai rata-rata
tekanan darah pada kelompok intervensi setelah diberikan juice belimbing manis
adalah tekanan darah sistol 151,00 dan tekanan darah diastole 86,53 Mmhg,
sedangkan pada kelompok kontrol sistol 163,67 dan diastole 92,40 Mmhg.
Penelitian Donsu dkk secara signifikan terjadi penurunan sistolik setelah

9
diberikan jus belimbing dan irisan belimbing. Hasil dari penelitian terdahulu
tersebut didapatkan terjadi penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi
setelah diberikan jus averrhoa carambola.
Zahroh dan khasanah yang melakukan studi menunjukan bahwa adanya
pengaruh pemberian jus belimbing manis (Averrhoa carambola) kombinasi wortel
(daucus carota) terhadap penurunan tekanan darah dibandingkan dengan yang
tidak memberikan jus belimbing manis (Averrhoa carambola) kombinasi wortel
(daucus carota) dengan hasil (α hitung) =0,000. Sementara itu penelitian dari Suwito
dan Sari juga menunjukan bahwa sebelum intervensi rata- rata tekanan darah
sebelum intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan sesudah dilakukan intervensi
pemberian jus belimbing manis dan mentimun mengalami penurunan tekanan
darah dengan p- value, 0,000. Penelitian dari Arza dan Irawan juga menunjukan
sebelum pemberian intervensi jus averrhoa carambola rata-rata tekanan darah
sistol dan diastol lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan darah sistol dan
diastol sesudah diberikan intervensi mengalami penurunan dengan p=0.000
(sistolik) p=0.001 (diastolik).
Penelitian Cholifah dkk juga menunjukkan hal yang sama yakni pada
kelompok intervensi sebelum pemberian intervensi jus averrhoa carambola rata-
rata tekanan darah sistol dan diastol lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
darah sistol dan diastol sesudah diberikan intervensi jus belimbing manis yang
mengalami penurunan begitu juga dengan kelompok kontrol sebelum intervensi
tekanan darah sistol dan diastonya tinggi dan setelah diberikan jus belimbing
manis mengalami penurunan tekanan darah dengan p value <0,05. Begitu juga
dengan penelitian Donsu dkk menunjukan bahwa terjadi penurunan tekanan darah
yang signifikan setelah diberikan jus belimbing dan irisan belimbing
dibandingkan dengan sebelum diberikan intervensi jus belimbing dan irisan
belimbing dengan p = 0,000.
Pada masing-masing artikel yang diteliti memiliki perbedaan dalam
penelitiannya. Perbedaanya terlihat pada intervensi yang diberikan dimana ada
yang melakukan intervensi murni pemberian jus averrhoa carambola dan ada
yang menambahkan disamping memberikan jus averrhoa carambola juga

10
memberikan intervensi mentimun dan kombinasi wortel dan ada juga yang hanya
ingin mengetahui manfaat Averrhoa carambola untuk mengurangi hipertensi.
Tetapi pada intinya semua studi ingin membuktikan adanya efektifitas pemberian
jus Averrhoa carambola terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Persamaannya dapat dilihat dari hasil yang di dapat dimana masing-
masing penelitian terjadi penurunan tekanan darah setelah diberikan jus belimbing
manis (averrhoa carambola).
D. Pembahasan
Menurut teori tekanan darah dalam sehari secara alami akan naik dan turun
sesuai dengan kondisi tubuh dan aktivitas setiap orang. Bila dalam rentang waktu
lebih panjang tekanannya tetap tinggi, maka disebut tekanan darah tinggi (Suwito,
2019). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persistem dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg
(Zahroh, 2016).
Pada Literatur review ini penulis menggunakan 5 jurnal penelitian
terdahulu yang meneliti tentang pemberian jus averrhoa carambola terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Setelah menganalisa beberapa
penelitian terdahulu, didapatkan populasi dalam penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah sama yakni penderita hipertensi, ada juga yang meneliti lansia
penderita hipertensi dan mendapatkan perlakuan intervensi berupa pemberian jus
averrhoa carambola.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zahroh dan Khasanah (2016)
tentang jus belimbing manis (averrhoa carambola) kombinasi wortel (daucus
carota) menurunkan tekanan darah. Penelitian tersebut mengambil jumlah sampel
sebanyak 24 responden. Dimana dalam penelitian tersebut seluruh sampel
diberikan perlakuan pemberian jus belimbing manis (averrhoa carambola)
kombinasi wortel (daucus carota). Pada penelitian tersebut hanya menggunakan
kelompok intervensi dan tidak menggunakan kelompok pembanding atau
kelompok kontrol.
Penelitian Suwito dan Sari (2019) tentang efektifitas pemberian jus
belimbing manis dan mentimun terhadap tekanan darah penderita hipertensi. Pada

11
penelitian tersebut jumlah sampel yang diambil sebanyak 20 orang. Dimana
seluruh sampel diberikan perlakuan pemberian jus belimbing manis dan
mentimun. Pada penelitian ini juga hanya menggunakan kelompok intervensi dan
tidak menggunakan kelompok pembanding atau kelompok kontrol.
Penelitian Arza dan Irawan (2018) tentang pengaruh pemberian jus
averrhoa carambola terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi. Jumlah sampel sebanyak 10 orang. Seluruh sampel diberikan
perlakuan pemberian jus averrhoa carambola. Pada penelitian ini juga hanya
menggunakan kelompok intervensi dan tidak menggunakan kelompok kontrol.
Penelitian yang dilakukan oleh Cholifah dkk (2018) tentang pengaruh
juice belimbing manis (averrhoa carambola linn) terhadap tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi. Jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan rincian 15
orang sebagai kelompok intervensi dan 15 orang sebagai kelompok kontrol.
Dimana responden pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan pemberian
juice belimbing manis (averrhoa carambola linn) sedangkan responden pada
kelompok intervensi diberikan perlakuan pemberian juice belimbing manis
(averrhoa carambola linn). Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Penelitian yang dilakukan oleh Donsu dkk (2017) jumlah sampel adalah
80, terdiri dari 20 sampel orang sehat dan 60 sampel pasien hipertensi ( 30
intervensi jus dan 30 iris intervensi buah ). Seluruh sampel diberikan perlakuan
jus belimbing manis 60 sampel pasien hipertensi, 30 diberikan intervensi jus dan
30 diberikan intervensi buah. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok
yaitu kelompok intervensi dan tidak menggunakan kelompok kontrol.
Dari ke 5 penelitian terdahulu masing-masing melakukan intervensi yang
bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dan masing-
masing juga menerapkan intervensi yang sama yaitu pemberian jus belimbing
manis (averrhoa carambola). Pada penelitian Zahroh dan Khasanah dijelaskan
pemberian jus belimbing manis kombinasi wortel menggunakan standar
operasional prosedur.

12
Pada penelitian Suwito dan Sari, jus belimbing manis dan mentimun
diberikan 2x sehari selama 12 hari. Penelitian Arza dan Irawan, pemberian jus
belimbing manis diberikan 1 kali sehari setelah makan pagi sebanyak 200ml
selama 7 hari kepada lansia penderita hipertensi. Penelitian oleh Cholifah dkk
kelompok intervensi diberikan terapi juice belimbing (Averrhoa Carambola Linn)
satu kali sehari sebanyak 150 ml selama 10 hari secara terus menerus.
Dari beberapa hasil penelitian mengenai jus averrhoa carambola terhadap
penurunan tekanan darah menunjukkan bahwa jus averrhoa carambola dapat
mempengaruhi terjadinya penurunan tekanan darah. Hal ini disebabkan pengaruh
kandungan jus buah belimbing manis terhadap tekanan darah terlihat jelas dalam
peranan kalium, kalsium dan magnesium terhadap pompa kalium-natrium. Kalium
berperan dalam menjaga kestabilan elektrolit tubuh melalui pompa kalium-
natrium. Kurangnya kadar kalium dalam darah akan mengganggu rasio kalium-
natrium sehingga kadar natrium akan meningkat yang menyebabkan pengendapan
kalsium pada persendian dan tulang belakang yang meningkatkan kadar air tubuh
sehingga meningkatkan beban kerja jantung dan penggumpalan natrium dalam
pembuluh darah. Pembuluh darah yang terkikis dan terkelupas pada akhirnya
menyumbat aliran darah sehingga meningkatkan resiko hipertensi dan dengan
terapi jus buah belimbing manis hal ini kemungkinan dapat dihindari (Arza dan
Irawan, 2018).
Menurut Zahroh dan Khasanah (2016), setelah diberikan jus belimbing
manis kombinasi wortel, dalam tubuh terjadi vasodilatasi pembuluh darah
sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer total dan berkurangnya curah
jantung. Kandungan dari belimbing manis dan wortel yaitu kalium (postasium)
yang berfungsi membantu mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi
tekanan darah, cara kerjanya dengan meningkatkan konsentrasinya didalam cairan
intraseluler sehingga cenderung menarik cairan ke ekstraseluler dan menurunkan
tekanan darah. Kalium dapat mengurangi sekresi renin yang menyebabkan
penurunan angiotensin II sehingga vasokontriksi pembuluh darah berkurang dan
menurunnya aldosteron sehingga reabsobsi natrium dan air berkurang.

13
Dari ke 5 penelitian terdahulu yang dilakukan oloh Cholifah dkk (2018)
menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan penelitian
Pretest-Postest Design yakni membandingkan 2 kelompok, kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Zahroh dan
Khasanah (2016), Suwito dan Sari (2019), Arza dan Irawan (2018), Donsu dkk
(2017). Dimana masing-masing menggunakan desain penelitian yang sama yakni
quasi eksperimental dengan rancangan penelitian Pretest-Postest Design dengan
hanya menggunakan satu kelompok yakni kelompok intervensi dan tidak
menggunakan kelompok pembanding atau kelompok kontrol.
Intervensi yang diberikan ke 5 penelitian terdahulu yakni, Zahroh dan
Khasanah (2016) memberikan intervensi jus belimbing manis (averrhoa
carambola) kombinasi wortel (daucus carota) pada penderita hipertensi untuk
mengetahui efektifitas jus belimbing manis (averrhoa carambola) kombinasi
wortel (daucus carota) terhadap penurunan tekanan darah. Penelitian Suwito dan
Sari (2019) memberikan intervensi jus belimbing manis dan mentimun pada
penderita hipertensi untuk mengetahui efektifitas pemberian jus belimbing manis
dan mentimun terhadap penurunan tekanan darah.
Penelitian Arza dan Irawan (2018) memberikan intervensi jus averrhoa
carambola pada penderita hipertensi untuk mengetahui efektivitas jus averrhoa
carambola terhadap penurunan tekanan darah. Penelitian oleh Cholifah dkk
(2018) juga sama memberikan intervensi juice belimbing manis (averrhoa
carambola linn) pada penderita hipertensi untuk mengetahui efektivitas jus
averrhoa carambola linn terhadap penurunan tekanan darah. Penelitian Donsu
dkk (2017) memberikan intervensi averrhoa carambola berupa jus dan irisan
buah untuk mengetahui manfaat averrhoa carambola untuk penurunan tekanan
darah.
Tujuan dari ke 5 intervensi penelitian terdahulu sama yakni ingin
memberikan efek penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi, intervensi
yang diberikan juga sama yakni jus averrhoa carambola akan tetapi ada
penelitian yang menambahkan intervensi lain seperti intervensi jus belimbing
manis (averrhoa carambola) kombinasi wortel (daucus carota) yang dilakukan

14
oleh Zahroh dan Khasanah dan juga intervensi jus belimbing manis dan mentimun
yang dilakukan oleh Penelitian Suwito dan Sari dari masing-masing intervensi
yang diberikan memiliki kandungan yang sama yang dapat menurunkan tekanan
darah.
Hasil yang diharapkan dari kelima penelitian ini yaitu terjadi penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi dengan memberikan jus belimbing manis
(averrhoa carambola). Penelitian yang dilakukan oleh Zahroh dan khasanah,
menunjukkan bahwa dari 24 resonden di dapatkan bahwa sebelum dilakukan
intrvensi pemberian jus belimbing manis kombinasi wortel seluruhnya tekanan
darah responden pada tingkat hipertensi derajat 1 yaitu 24 responden (100%). Dan
terjadi penurunan tekanan darah sesudah di intervensi hampir seluruhnya
responden 91,7 % (22 responden).
Penelitian yang dilakukan oleh Suwito dan Sari, menunjukan rata-rata
tekanan darah sebelum intervensi pemberian jus belimbing manis penderita
hipertensi lebih tinggi dengan rata-rata 146,00 dan rata-rata sesudah dilakukan
intervensi 132,00. Penelitian yang dilakukan oleh Arza dan Irawan, sebelum
dilakukan pemberian jus belimbing rat-rata sistolik tekanan darah lansia 175
Mmhg dan rata-rata tekanan darah diastolik 92 Mmhg. Setelah diberikan
pemberian jus belimbing terjadi penurunan tekanan darah lansia menjadi rata-rata
sistolik 135 Mmhg dan rata-rata tekanan darah diastolik 79 Mmhg.
Penelitian yang dilakukan oleh Cholifah dkk, nilai rata-rata tekanan darah
kelompok intervensi sebelum pemberian juice belimbing manis adalah, tekanan
darah sistol 168,00 dan tekanan darah diastole 93,20, sedangkan pada kelompok
kontrol rata-rata tekanan darah sistol 165,27 diastol 92,13 Mmhg. Nilai rata-rata
tekanan darah pada kelompok intervensi setelah diberikan juice belimbing manis
adalah tekanan darah sistol 151,00 dan tekanan darah diastole 86,53 Mmhg,
sedangkan pada kelompok kontrol sistol 163,67 dan diastole 92,40 Mmhg.
Sedangkan penelitian Donsu dkk, secara signifikan terjadi penurunan
sistolik setelah diberikan jus belimbing dan irisan belimbing. Pengukuran pre-test
dan post-test dengan p=0,000 (<0,05). Artinya ada penurunan tekanan darah

15
sistolik antara pre-test dan post-test. Begitu pula dengan penurunan tekanan darah
diastolik dengan p= 0,000 (<0,05).

Implikasi Terhadap Praktik Keperawatan

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah


sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat. Penaganan hipertensi dalam literature reviw ini dengan menggunakan
belimbing manis. Sebab, belimbing manis (Averrhoa Carambola linn) merupakan
salah satu obat tradisional yang dapat digunakan sebagai obat antihipertensi,
karena mengandung tinggi kalium dan senyawa flavanoid. Kalium berfungsi
menurunkan tekanan darah sehingga dapat mencegah tekanan darah tinggi atau
bahkan stroke (Cholifah dkk, 2018).
Jadi, pemberian jus belimbing manis ini dapat direkomendasikan kepada
tenaga kesehatan dan masyarakat sebagai salah satu intervensi keperawatan
penanganan penyakit hipertensi secara nonfarmakologi dengan menggunakan
bahan alami yang berfungsi menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Selain menggunakan penaganan intervensi secara farmakologi dengan
menggunakan obat-obatan yang mengandung senyawa kimia yang dikonsumsi
jangka panjang dapat menimbulkan efeksamping. Lebih dianjurkan menggunakan
bahan alami seperti jus belimbing manis (averrhoa carambola).
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari literature review diatas dapat disimpulkan bahwa
pemberian jus averrhoa carambola berpengaruh terhadap penurunan tekanan
darah dimana jus averrhoa carambola mengandung kadar kalium yang berfungsi
dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Rekomendasi pada penelitian selanjutnya yaitu agar meneliti tentang
intervensi lain penanganan penyakit hipertensi secara nonfarmakologi dengan
menggunakan bahan-bahan alami yang dapat memberikan manfaat penurunan
tekanan darah contonya dengan menggunakan buah-buahan/ sayuran selain
averrhoa carambola yang mempunyai efek menurunkan tekanan darah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arza PA, Irawan A. 2018. Pengaruh Pemberian Jus Averrhoa carambola


terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Penderita
Hipertensi. Jurnal Kesehatan. vol. 9. No.1. ISSN 2548-5695

Berawi KN, Pasya AV. 2016. Pengaruh Pemberian Jus Belimbing Manis
(Averrhoacarambola L) untuk Menurunkan Tekanan Darah. Vol. 5. No.1

Cholifah N, Suyatno, Hartinah D. 2018. Pengaruh juice belimbing manis


( averrhoa carambola linn ) terhadap tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Vol.9.
No.2. Hal . 118-125

Donsu JDT, Harmilah, Bakri MH. 2017. Averrhoa carambola Benefits to Reduce
Hyphertension.

Pusat Data dan lnformasi Kementerian Kesehatan Rl. 2014. Hipertensi


https://www.kemkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf
Suwito A, Sari M. 2019. Efektifitas pemberian jus belimbing Manis dan
mentimun terhadap tekanan darah penderita hipertensi. Jurnal
Kesehatan. ISSN: 2657-1366
Zahroh R, Khasanah N. 2016. Jus belimbing manis (averrhoa carambola)
kombinasi wortel (daucus carota) menurunkan tekanan darah. Journals
Ners of Community. Vol 07. Nomor 0. Hal. 15-20

17

Anda mungkin juga menyukai