Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI (DARAH TINGGI)


PADA NY M.B

OLEH

JENIS TAHIR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan :Definisi Hipertensi, Penyebab, Klasifikasi, Pencegahan,

Pengobatan

Sasaran : NY.M.B

Hari/Tanggal : Kamis 28 januari 2021

Waktu : 30 Menit

Penyuluh : Jenis Tahir

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi diharapkan

peserta dapat mengetahui apa itu Hipertensi atau darah tinggi

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit tentang Hipertensi :

1. Dapat mengetahui / memahami pengertian Hipertensi

2. Dapat mengetahui / memahami penyebab Hipertensi

3. Dapat Mengetahui / Memahami klasifikasi Hipertensi

4. Dapat mengetahui / memahami pencegahan Hipertensi

5. Dapat mengetahui / memahami Pengobatan Hipertensi

C. Materi

a. Pengertian Hipertensi

b. Penyebab Hipertensi

c. Klasifikasi Hipertensi

d. Pencegahan Hipertensi

e. Pengobatan Hipertensi
D. Penanggung Jawab : Jenis Tahir

E. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu


Pembukaan: Ceramah Leaflet 5 menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak waktu penyuluhan
Pelaksanaan: Ceramah Leaflet 20 menit
a. Menjelaskan Pengertian
Hipertensi
b. Menjelaskan Penyebab
Hipertensi
c. Menjelaskan Klasifikasi
Hipertensi
d. Menjelaskan Pencegahan
Hipertensi
e. Menjelaskan pengobatan
Hipertensi
Penutup: Ceramah Leaflet 5 menit
a. Evaluasi
b. Menyimpulkan materi
c. Mengucapkan salam

F. Pengaturan Tempat

Keterangan:

M P a. Moderator M

b. Pemateri P
F
c. Fasilitator F
D/O d. Dokumentasi/Observer D/O

e. Peserta

G. Evaluasi Penyuluhan

1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi

b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : Leaflet

d. Audience siap diruangan

e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan pelaksanaan

sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

d. Suasana penyuluhan tertib

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 1 orang

3. Evaluasi Hasil

Penyuluh melakukan evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan

kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan diantaranya:

a. Audience dapat menjelaskan kembali pengertian Hipertensi

b. Audience dapat menjelaskan kembali penyebab Hipertensi

c. Audience dapat menjelaskan kembali klasifikasi Hipertensi

d. Audience dapat menjelaskan kembali pencegahan Hipertensi

e. Audience dapat menjelaskan kembali pengobatan Hipertensi


HIPERTENSI ( DARAH TINGGI)

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan

peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan

tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri, 2017)

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis penyakit

yang mematikan di dunia dan faktor risiko paling utama terjadinya hipertensi yaitu

faktor usia sehingga tidak heran penyakit hipertensi sering dijumpai pada usia senja/

usia lanjut (Fauzi, 2014),

Sedangkan menurut Setiati (2015), hipertensi atau darah tinggi merupakan

tanda klinis ketidakseimbangan hemodinamik suatu sistem kardiovaskular, di mana

penyebab terjadinya disebabkan oleh beberapa faktor / multi faktor sehingga tidak bisa

terdiagnosis dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015).

2. Penyebab Hipertensi (Darah Tinggi)

Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi terbagi atas

dua bagian, yaitu :

a. Hipertensi Primer (Esensial)

Jenis hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara 90% -

95%. Hipertensi primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diidentifikasi,

dan juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor (Smeltzer, 2013; Lewis,

Dirksen, Heitkemper, & Bucher, 2014). Hipertensi primer tidak bisa

disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan terapi yang tepat. Dalam hal ini,

faktor genetik mungkin berperan penting untuk pengembangan hipertensi primer


dan bentuk tekanan darah tinggi yang cenderung berkembang secara bertahap

selama bertahun-tahun (Bell, Twiggs, & Olin, 2015).

b. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder memiliki ciri dengan peningkatan tekanan darah dan disertai

penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis, kehamilan, medikasi

tertentu, dan penyebab lainnya. Hipertensi sekunder juga bisa bersifat menjadi akut,

yang menandakan bahwa adanya perubahan pada curah jantung (Ignatavicius,

Workman, & Rebar, 2017)

3. Klasifikasi Hipertensi

Berikut kategori tekanan darah menurut Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia (2016) :

Kategori Sistolik mmHg Diastolik mmHg


Normal 120-129 80-89
Normal Tinggi 130-139 89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100
Hipertensi derajat III > 180 > 110
Tabel 3.1 Klasifikasi Hipertensi.

(Depkes, 2016)

4. Tanda dan Gejala

Adapun tanda dan gejala yang dapat ditemukan, sebagai berikut :

 Peningkatan tekanan darah > 140 / 90 mmHg.

 Pusing / migrain.

 Penglihatan Kabur.

 Mudah Marah.
 Telingga berdenging / berdengung.

 Rasa berat di tengkuk.

 Mudah lelah

 Sukar tidur.

 Sesak nafas.

 Suhu tubuh rendah.

 Muka pucat.

 Mata berkunang - kunang

( Murwani, 2009 ).

5. Pencegahan

 Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alcohol.

 Diet rendah garam atau makanan, kegemukan ( kelebihan berat badan harus

segera dikurangi).

 Latihan olahraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat,dan bersepeda

paling sedikit 7 kali dalam seminggu.

 Memperbanyak minum air putih, minum 8 ± 10 gelas / hari.

 Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala terutama bagi seseorang

yang memiliki riwayat penderita hipertensi.

 Melakukan antisipasi fisik secara terutur atau berolahraga secara teratur dapat

mengurangi ketegangan pikiran ( stress ) membantu menurunkan berat badan,

dapat membakar lemak yang berlebihan.

 Menjalani gaya hidup yang wajar mempelajari cara yang tepat untuk

mengendalikan stress. ( Bambang Sadewo, 2014 ).


6. Pengobatan

Menurut Irwan (2016), tujuan pengobatan hipertensi adalah mengendalikan

tekanan darah untuk mencegah terjadinya komplikasi, adapun penatalaksanaannya

sebagai berikut :

a. Non Medikamentosa (Tanpa obat)

Pengendalian faktor risiko. Promosi kesehatan dalam rangka pengendalian

faktor risiko, yaitu :

1) Turunkan berat badan pada obesitas/kegemukan

2) Pembatasan konsumsi garam dapur

3) Hentikan konsumsi alkohol.

4) Hentikan merokok dan olahraga teratur.

5) Pola makan yang sehat.

6) Istirahat cukup dan hindari stress.

7) Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah) diet hipertensi.

Penderita atau mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi diharapkan lebih

hati-hati terhadap makanan yang dapat memicu timbulnya hipertensi, antara lain :

1) Semua makanan termasuk buah dan sayur yang diolah dengan menggunakan garam

dapur/ soda, biskuit, daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, ikan asin, telur pindang,

sawi asin, asinan, acar, dan lainnya.

2) Keju, margarin, mentega biasa, dan lainnya.

3) Bumbu-bumbu; garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, kecap, terasi, magi,

tomat kecap, petis, taoco, dan lain-lain.

b. Medikamentosa (Dengan obat-obatan) meliputi :


Hipertensi ringan sampai sedang, dicoba dulu diatasi dengan pengobatan tanpa

obat selama 2-4 minggu. pengobatan dengan obat darah tinggi yang ringan dimulai dari

salah satu obat berikut :

1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dosis tunggal pagi hari

2) Propanolol 2 x 20-40 mg sehari.

3) Methyldopa

4) MgSO4

5) Captopril 2-3 x 12,5 mg sehari

6) Nifedipin long acting (short acting tidak dianjurkan) 1 x 20-60 mg

7) Tensigard 3 x 1 tablet

8) Amlodipine 1 x 5-10 mg

9) Diltiazem (3 x 30-60 mg sehari) kerja panjang 90 mg sehari.

Makanan yang disarankan untuk pasien darah tinggi adalah :

1. Jus mentimun dengan dosis 150 ml selama 7 hari dapat menurunkan tekanan darah

2. Bawang putih

3. Pisang

4. aneka buah dan sayur

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah Dwi, 2013. Klasifikasi, Analisis, Dan Diagnosa Data Keperawatan

Anindya,2013 Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Bambang Sadewo, ( 2014 ). Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama


Lovindy Putri Lebalado, Tatik Mulyat, 2016. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun

(Cucumis Sativus L.) Terhadap Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Pada

Penderita Hipertensi

Smeltzer, S. C, (2013). Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth. Edisi 12.

Jakarta : Kedokteran.EGC

Irwan. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Yogyakarta : Deepublish.

Kemenkes RI. Hipertensi. Infodatin Pusat Data dan informasi Kementrian Kesehatan

RI, 2014: (Hipertensi) 1-7.

Murwani A. 2009. Perawatan pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta : Gosyen Publishing

WHO. 2013. World Health Day 2013: Measure your Blood Preasure, Reduce Your

Risk. diambil dari http://www.who.int. diakses 12 mei 2015

Fauzi, I 2014. Buku Pintar Deteksi Dini Gejala dan Pengobatan Asam Urat, Diabetes &

Hipertensi. Yogyakarta : ARASKA

Anda mungkin juga menyukai