OLEH :
OLEH
KELOMPOK 1
1. ABD. MUIS AHMAD
2. ABD. WAHAB SALEH
3. JENIS TAHIR
4. BONITA RUMONDOR
5. RUKMALA CYNTIA MAUKE
6. HIJRAH FAHLEVI SUMARDI
7. SRI DEVI YAHYA
8. DESIYANTI S. RAHMAN
9. VANRA DELA RAHMAN
10. YUSRIANTY AKUBA
11. MEISIN ABDULATIF
12. RAHAYU LESTARI DJAFAR
13. KARSUM S. DAUD
14. SALWIYA HADI
15. FEBRIYANTI SULASTRI NALOLE
1
KATA PENGANTAR
SWT. Yang telah memperkenankan kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik.
Dalam penyusunan laporan ini, banyak sekali hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari preseptor Klinik, Preseptor
adanya kerja sama seluruh masyarakat Desa Huntu Selatan, sehingga kendala-
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi pemikiran bagi pihak
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR TABEL
4
kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .........43
Tabel 3.2.5.4 Distribusi Berdasarkan Pengelola Keuangan dalam keluarga di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................43
Tabel 3.2.6.1 Distribusi Berdasarkan Hubungan Antar Keluarga di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................44
Tabel 3.2.6.2 Distribusi Berdasarkan Keluarga Aktif Dalam Kegiatan
Masyarakat di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ......44
Tabel 3.2.7.1 Distribusi Anggota Keluarga Yang Sedang mengikuti Pendidikan
Non Formal di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .....45
Tabel 3.2.7.2 Distribusi Anggota Leluarga Yang Tidak Bisa Membaca di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................45
Tabel 3.2.7.3 Distribusi Anggota Keluarga Yang Memiliki Keterampilan Khusus
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan..........................46
Tabel 3.2.7.4 Distribusi Pandangan Keluarga Terhadap Pendidikan di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................46
Tabel 3.2.7.5 Distribusi Sarana Pendidikan Radius 10 km di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................46
Tabel 3.2.7.6 Distribusi Berdasarkan Program Kesehatan Sekolah di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................47
Tabel 3.2.8.1 Distribusi Berdasarkan Pola Komunikasi di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................47
Tabel 3.2.8.2 Distribusi Berdasarkan Bahasa Yang Digunakan di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................47
Tabel 3.2.8.3 Distribusi Berdasarkan Penanggulangan Masalah Dalam Keluarga
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan..........................48
Tabel 3.2.8.4.Distribusi Berdasarkan Respon Keluarga Terhadap Masalah di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................48
Tabel 3.2.9.1 Distribusi Berdasarkan Penduduk yang taat menjalankan Ibadah di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................49
Tabel 3.2.10.1 Distribusi Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................49
Tabel 3.2.10.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Rumah di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ..............................................................49
Tabel 3.2.10.3 Distribusi Berdasarkan Batas Tiap Bangunan Yang Memiliki
Fungsi Berbeda Dalam Rumah di Desa Huntu Selatan
5
Kecamatan Bulango Selatan ...........................................................50
Tabel 3.2.10.4 Distribusi Berdasarkan Jumlah Kamar di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ..............................................................50
Tabel 3.2.10.5 Distribusi Berdasarkan Jenis Bangunan di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................50
Tabel 3.2.10.6 Distribusi Berdasarkan Status Rumah di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................51
Tabel 3.2.10.7 Distribusi Atap Rumah di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan .............................................................................................51
Tabel 3.2.10.8 Distribusi Berdasarkan Dinding Rumah di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................52
Tabel 3.2.10.9 Distribusi Berdasarkan Ventilasi di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................52
Tabel 3.2.10.10 Distribusi Berdasarkan Memiliki Jendela di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................52
Tabel 3.2.10.11 Distribusi Jendela Dibuka Setiap Hari di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................53
Tabel 3.2.10.12 Distribusi Pencahayaan Rumah di Desa Huntu Selatan Kecamatan
Bulango Selatan ..................................................................................53
Tabel 3.2.10.13 Distribusi Penerangan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan ................................................................................................53
Tabel 3.2.10.14 Distribusi Berdasarkan Jenis Lantai di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................54
Tabel 3.2.10.15 Distribusi Jenis Vektor di Desa Huntu Selatan Kecamatan
Bulango Selatan ..................................................................................54
Tabel 3.2.10.16 Distribusi Kebersihan Rumah di Desa Huntu Selatan Kecamatan
Bulango Selatan ..................................................................................54
Tabel 3.2.10.17 Distribusi Berdasarkan Kebersihan Halaman di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................55
Tabel 3.2.10.18 Distribusi Berdasarkan Pemanfaat Halaman di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................55
Tabel 3.2.11.1 Distribusi Berdasarkan Kepemilikan Sumber Air Sendiri di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................55
Tabel 3.2.11.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Sumber Air di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ..............................................................56
6
Tabel 3.2.11.3 Distribusi Berdasarkan Sumber Air Minum Diambil Dari Sumber
Air di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ...................56
Tabel 3.2.11.4 Distribusi Berdasarkan Tempat Penyimpanan Air Yang Dimiliki di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................57
Tabel 3.2.11.5 Distribusi Berdsarakan Pengurasan Tempat Penampungan Air di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................57
Tabel 3.2.11.6 Distribusi Berdasarkan Penggunaan Air Minum di Kelurahan Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................57
Tabel 3.2.11.7. Distribusi Berdasarkan Kualitas Sumber Air di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................58
Tabel 3.2.11.8 Distribusi Berdasarkan Sumber Air Untuk Keperluan Kebersihan
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..........................58
Tabel 3.2.11.9 Distribusi Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan Tempat
Penampungan Limbah di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan .............................................................................................59
Tabel 3.2.12.1 Distribusi Berdasarkan Ketersediaan Saluran pembuangan Air
Limbah di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ............59
Tabel 3.2.12.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Pembuangan Air Limbah di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................59
Tabel 3.2.12.3 Distribusi Kondisi Saluran Pembuangan air limbah di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................60
Tabel 3.2.13.1 Distribusi Berdasarkan Memiliki Tempat Penampungan Sampah di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................60
Tabel 3.2.13.2 Distribusi Cara Pembuangan Sampah di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ..............................................................61
Tabel 3.2.13.3 Distribusi Keadaan Tempat Penampungan Sampah di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................61
Tabel 3.2.13.4 Distribusi Polusi Udara di Desa Huntu Selatan Kecamatan
Bulango Selatan ..................................................................................61
Tabel 3.2.13.5 Distribusi Berdasarkan Kebiasaan Membuang Barang Bekas di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................62
Tabel 3.2.14.1 Distribusi Berdasarkan Mempunyai Jamban di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................62
Tabel 3.2.14.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Jamban di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................63
7
Tabel 3.2.14.3 Distribusi Berdasarkan Kondisi Jamban di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................63
Tabel 3.2.14.4 Distribusi Berdasarkan Kepemilikan Jamban di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................63
Tabel 3.2.14.5 Distribusi Berdasarkan Jarak Tempat Pembuangan Tinja Dengan
Sumber Air di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ......64
Tabel 3.2.15.1 Distribusi Berdasarkan Kepemilikan Kandang Ternak di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................64
Tabel 3.2.15.2 Distribusi Berdasarkan Letak Kandang di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ..............................................................64
Tabel 3.2.15.3 Distribusi Berdasarkan Pemanfaat Kotoran Ternak di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................65
Tabel 3.2.16.1 Distribusi Berdasarkan Keluarga Menerima Informasi Tentang
Kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ........65
Tabel 3.2.16.2 Distribusi BerdasarkanSarana Transportasi Umum Yang
Digunakan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......65
Tabel 3.2.16.3 Distribusi Berdasarkan Cara Pergi Ke sarana Pelayanan Kesehatan
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan..........................66
Tabel 3.2.17.1 Distribusi Keluarga Yang Sakit 1 Tahun Terakhir di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................66
Tabel 3.2.17.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Penyakit di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................67
Tabel 3.2.17.3 Distibusi Berdasrkan Cara Mengatasi di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................67
Tabel 3.2.17.4 Distribusi Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Sakit Saat Ini di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................68
Tabel 3.2.17.5 Distribusi Berdasarkan Cara Mengatasi di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................68
Tabel 3.2.17.6 Distribusi Berdasarkan Jenis Penyakit di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................69
Tabel 3.2.17.7 Distribusi Berdasarkan Resiko Tinggi Dalam Keluarga di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................69
Tabel 3.2.17.8 Distribusi Berdasarkan Jenis Resiko Tinggi Dalam Keluarga di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................70
Tabel 3.2.17.9 Distribusi Berdasarkan Keluraga Mendapat Informasi Kesehatan di
8
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................70
Tabel 3.2.17.10 Distibusi Berdasarkan Dari Mana Mendapatkan Informasi
Tentang kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan ...............................................................................................70
Tabel 3.2.17.11 Distibusi Berdasarkan Anggota Keluarga Pernah Dikunjungi
Petugas Kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan ...............................................................................................71
Tabel 3.2.17.12 Distribusi Berdasarkan Keluarga Mendapat Pembinaan dan
Tenaga Kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan ................................................................................................71
Tabel 3.2.17.13 Distribusi Berdasarkan Tanggapan Keluarga Mengenai Petugas
Kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ........72
Tabel 3.2.17.14 Distribusi Berdasarkan Mendapatkan Penyuluhan Kesehatan Dari
Petugas Kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan ................................................................................................72
Tabel 3.2.17.15 Distribusi Berdasarkan Cara Keluarga Menjangkau Pelayanan
Kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ........72
Tabel 3.2.17.16 Distribusi Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Menjadi Kader
Kesehatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ........73
Tabel 3.2.17.17 Distribusi Berdasarkan Jenis Kegiatan Kader Kesehatan di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................73
Tabel 3.2.17.18 Distribusi Berdasarkan Anggota Keluarga Kader Aktif Mengikuti
Kegiatan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..........74
Tabel 3.2.17.19 Distribusi Berdasarkan Jenis Pelatihan di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................74
Tabel 3.2.17.20 Ditribusi Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Meninggal 1
Tahun Terakhir di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan 74
Tabel 3.2.18.1 Ditribusi Berdasarkan Anggota Keluarga Dalam Kondisi Hamil di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................75
Tabel 3.2.19.1 Ditribusi Berdasarkan Keluarga Yang Memiliki Ibu Nifas di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................75
Tabel 3.2.20.1 Ditribusi Berdasarkan Keluarga Yang Memiliki Ibu Meneteki di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................75
Tabel 3.2.20.2 Ditribusi Berdasarkan Ibu Yang Memberikan ASI di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................76
Tabel 3.2.20.3 Ditribusi Berdasarkan Jumlah Pemberian ASI Dalam Sehari di
9
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................76
Tabel 3.2.20.4 Ditribusi Berdasarkan Usia Anak Yang Disusui di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................76
Tabel 3.2.20.5 Ditribusi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Posisi Dan Cara
Menyusui Yang Benar di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan ................................................................................................77
Tabel 3.2.20.6 Ditribusi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi
Ibu Meneteki di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ...77
Tabel 3.2.21.1 Distribusi Berdasarkan Pasangan Usia Subur di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................78
Tabel 3.2.21.2 Distribusi Berdasarkan Akseptor KB di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................78
Tabel 3.2.21.3 Distribusi Berdasarkan Kontrasepsi Yang Digunakan di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................78
Tabel 3.2.21.4 Distribusi Berdasarkan Tidak Menggunakan Kontrasepsi di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................79
Tabel 3.2.21.5 Distribusi Berdasarkan Tempat Pelayanan KB di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................79
Tabel 3.2.21.6 Distribusi Berdasarkan PUS Drop Out KB di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................80
Tabel 3.2.21.7 Distribusi Berdasarkan Alasan PUS Drop Out KB di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................80
Tabel 3.2.21.8 Distribusi Berdasarkan Peran Suami Terhadap Alat Kontrasepsi di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................80
Tabel 3.2.22.1 Distribusi Berdasarkan Kematian Bayi dan Balita 1 Tahun
Terakhir di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ...........81
Tabel 3.2.22.2 Distribusi Berdasarkan Keberadaan Neonatus Dalam Keluarga di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................81
Tabel 3.2.23.1 Distribusi Berdasarkan Dalam Keluarga Memiliki Bayi di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................81
Tabel 3.2.23.2 Distribusi Berdasarkan Kunjungan Ke Posyandu di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................82
Tabel 3.2.23.3 Distribusi Berdasarkan Bayi Mempunyai KMS di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................82
Tabel 3.4.23.4 Distribusi Berdasarkan Ibu Bisa Membaca KMS di Desa Huntu
10
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................82
Tabel 3.2.23.5 Distribusi Berdasarkan Imunisasi Yang Didapatkan Bayi Berusia
1-2 Bulan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .........82
Tabel 3.2.23.6 Distribusi Berdasarkan Imunisasi Yang Didapatkan Bayi Berusia 3
Bulan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ...............83
Tabel 3.2.23.7 Distribusi Berdasarkan Imunisasi Yang Didaptkan Bayi Berusia 4-
8 Bulan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ............83
Tabel 3.2.23.8 Distribusi Berdasarkan Imunisasi Yang Didaptakan Bayi Berusia 9
Bulan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ...............84
Tabel 3.2.23.9 Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................84
Tabel 3.2.23.10 Distribusi Berdasarkan Penyakit Yang Diderita Bayi Saat Ini di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................85
Tabel 3.2.23.11 Distribusi Berdasarkan Jenis Penyakit Yang Diderita di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................85
Tabel 3.2.23.12 Distribusi Berdasarkan Penanganan Yang Dilakukan di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................85
Tabel 3.2.23.13 Distribusi Berdasarkan Bayi Resiko Tinggi di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................86
Tabel 3.2.24.1 Distribusi Berdasarkan Dalam Keluarga Terdapat Balita di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................86
Tabel 3.2.24.2 Distribusi Berdasarkan Melakukan Kunjungan Ke Posyandu di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................86
Tabel 3.2.24.3 Distribusi Berdasarkan Balita Mempunyai KMS di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................87
Tabel 3.2.24.4 Distribusi Beradasarkan Kelengkapan Imunisasi di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................87
Tabel 3.2.24.5 Distribusi Berdasarkan Balita Sakit Saat Ini di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................87
Tabel 3.2.24.6 Distribusi Berdasarkan Jenis Penyakit Pada Balita di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................87
Tabel 3.2.24.7 Distribusi Beradasrkan Jenis Tindakan di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................88
Tabel 3.2.24.8 Distribusi Berdasarkan Ada Balita Resiko Tinggi di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................88
11
Tabel 3.2.25.1 Distribusi Berdasarkan Ibu Rutin Menimbang Bayi Setiap Bulan di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................89
Tabel 3.2.25.2 Distribusi Berdasarkan Bayi/Balita Memiliki KMS di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................89
Tabel 3.2.25.3 Distribusi Berdasarkan Grafik KMS Dalam 3 Bulan Terakhir di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................89
Tabel 3.2.25.4 Distribusi Berdasarkan Bayi Masih Diberi ASI di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................90
Tabel 3.2.25.5 Distribusi Berdasarkan Alasan Sudah Tidak Memberikan ASI di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................90
Tabel 3.2.25.6 Distibusi Berdasrkan Rencana Umur Pemberian ASI di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................91
Tabel 3.2.25.7 Distribusi Berdasarkan Memberikan Makanan Pendamping Selain
ASI di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................91
Tabel 3.2.25.8 Distribusi Berdasarkan Berapa Kali Bayi Makan di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................91
Tabel 3.2.25.9 Distribusi Berdasarkan Jenis Makanan Bayi/Balita di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................92
Tabel 3.2.25.10 Distribusi Berdasarkan Bayi/Balita Alergi Pada Makanan atau
Minuman di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .........92
Tabel 3.2.25.11 Distribusi Berdasarkan Pengelolaan Bahan Makanan Bayi/Balita
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..........................92
Tabel 3.2.25.12 Distribusi Berdasarkan Bayi/Balita Mendapatkan Vitamin A
Setiap Bulan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ....93
Tabel 3.2.25.13 Distribusi Berdasarkan Penyakit Yang Sering Diderita Oleh
Bayi/Balita Dalam Kurun Waktu 6 Bulan di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................93
Tabel 3.2.26.1 Distribusi Berdasrkan Anak Usia Sekolah Dalam Keluarga di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................94
Tabel 3.2.26.2 Distribusi Berdasarkan Status Gizi Sesuai Dengan BB dan TB di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................94
Tabel 3.2.26.3 Distribsi Berdasarkan Pola Makan Anank di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................94
Tabel 3.2.26.4 Distribusi Berdasarkan Kebiasaan Makan Yang Salah di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................95
12
Tabel 3.2.26.5 Distribusi Berdasarkan Jenis Kebiasaan Makan di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................95
Tabel 3.2.26.6 Distribusi Berdasarkan Anak Mengalami Kesulitan Makan di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................95
Tabel 3.2.26.7 Distribusi Berdasarkan Anak Usia Sekolah Berdasarkan
kelengkapan Imunisasi di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan .............................................................................................96
Tabel 3.2.26.8 Distribusi Berdasarkan Anak Usia Sekolah Mendapat Imunisasi
Booster di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ............96
Tabel 3.2.26.9 Distribusi Berdasarkan Frekuensi Pemberian Imunisasi di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................96
Tabel 3.2.26.10 Distribusi Berdasarkan Ada Anak Sakit Saat Ini di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................97
Tabel 3.2.26.10 Distribusi Berdasarkan Jenis Penyakit Yang Sering Diderita Oleh
Anak Dalam Kurun Waktu 6 Bulan Terakhir di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................97
Tabel 3.2.27.1 Distribusi Berdasarkan Ada Remaja Dalam Keluarga di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................97
Tabel 3.2.27.2 Distribusi Berdasarkan Remaja Perempuan di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................98
Tabel 3.2.27.3 Distribusi Berdasarakan Keluhan Saat Menstruasi di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................98
Tabel 3.2.27.4 Distribusi Berdasarkan Aktif Dalam Organisasi di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................98
Tabel 3.2.27.5 Distribusi Berdasarkan Alasan Tidak Mengikuti Organisasi di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................99
Tabel 3.2.27.6 Distribusi Berdasarkan Remaja Mengetahui Usia Reproduksi di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................99
Tabel 3.2.27.7 Distribusi Berdasarkan Remaja Mengetahui Tentang Fungsi
Reproduksi di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ......99
Tabel 3.2.27.8 Distribusi Berdasarkan Mengetahui Tentang Penyakit Menular di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................100
Tabel 3.2.27.9 Distribusi Berdasarkan Penyimpangan Perilaku Pada Remaja di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................100
Tabel 3.2.27.10 Distribusi Berdasarkan Jenis Penyimpangan Perilaku Remaja di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................100
13
Tabel 3.2.27.11 Distribusi Berdasarkan Yang Dilakukan Remaja Memiliki
Masalah di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..........101
Tabel 3.2.27.12 Distribusi Berdasarkan Waktu Luang Yang Dilakukan Remaja di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................101
Tabel 3.2.28.1 Distibusi Tabel Berdasarkan Premonopause di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................102
Tabel 3.2.28.2 Distribusi Berdasarkan Keluhan Pada Premonopause di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................102
Tabel 3.2.28.3 Distribusi Berdasarkan Jenis Keluhan Premonopause di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................103
Tabel 3.2.28.4 Distribusi Yang Dilakukan Pre-Monopause Saat Ada Keluhan di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................103
Tabel 3.2.28.5 Distribusi Persepsi Pre-Monopause Terhadap Dirinya di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................103
Tabel 3.2.28.6 Distribusi Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Seksual
Monopause di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ......104
Tabel 3.2.28.7 Distribusi Berdasarkan Keluhan Nyeri Saat Bersenggama
Premonopause di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .104
Tabel 3.2.29.1 Distribusi Berdasarkan Manula Dalam Keluarga di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................105
Tabel 3.2.29.2 Distribusi Berdasarkan Usia Manula di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................105
Tabel 3.2.29.3 Distribusi Berdasarkan Manula Yang Menderita Penyakit Saat Ini
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..........................105
Tabel 3.2.29.4 Distribusi Berdasarkan Jenis Penyakit Manula Saat Ini di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................106
Tabel 3.2.29.5 Distribusi Berdasarkan Yang Dilakukan Manula Terhadap
Penyakit di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ...........106
Tabel 3.2.29.6 Distribusi Berdasarkan Kelompok Manula di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................107
Tabel 3.2.29.7 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelompok Manula di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................107
Tabel 3.2.29.8 Distribusi Berdasarkan Posyandu Manula di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................107
Tabel 3.2.29.9 Distribusi Berdasarkan KMS Manula di Desa Huntu Selatan
14
Kecamatan Bulango Selatan ...............................................................108
Tabel 3.2.29.10 Distribusi Berdasarkan Alasan Tidak Memiliki KMS Pada
Manula di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .............108
Tabel 3.2.29.11 Distribusi Berdasarkan Kader Posyandu Manula di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................108
Tabel 3.2.29.12 Distribusi Berdasarkan Keaktifan Kader Posyandu di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..................................................109
Tabel 3.2.29.13 Distribusi Berdasarakan Pemeriksaan Rutin Manula di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................109
Tabel 3.2.29.14 Distribusi Berdasarkan Frekuensi Manula Memeriksakan
Kesehatannya Ke Pelayanan Kesehatan Terdekat Dalam Setahun
Terakhir di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ...........110
Tabel 3.2.29.15 Distibusi Berdasarkan Tempat Kunjungan Manula Memeriksakan
Kesehatannya di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..110
Tabel 3.2.29.16 Distribusi Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............................111
Tabel 3.2.29.17 Distribusi Berdasarkan Perilaku Hidup Tidak Sehat Pada Manula
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..........................112
Tabel 3.2.29.18 Distribusi Berdasarkan Kategori Manula Dengan Jenis Resiko
Tinggi di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan ..............112
Tabel 3.2.29.19 Distribusi Bentuk Layanan Yang Dibutuhkan Manula di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan .......................................112
15
BAB 1
PENDAHULUAN
bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
16
menggunakan pendekatan proses keperawatan secara menyeluruh (Bello, O.
2017).
masyarakat.
Desa Huntu Selatan merupakan salah satu wilayah di Bone Bolango yang
17
1.2.2. Tujuan Khusus
masyarakat.
komunitas.
bermanfaat bagi:
18
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksakan fungsi kesehatan
masalah kesehatan.
e. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan teman sejawat dalam upaya
c. Analisa
19
dihubungkan dengan kasus dan selanjutnya dilakukan pembahasan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
dengan batas-batas geografi yang jelas dengan norma dan nilai yang telah
suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok
20
dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,
pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.
profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan. Proses
21
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Kesehatan Komunitas
masyarakat.
22
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok
daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil
(Depkes, 2016).
meliputi:
2. Pencegahan (Preventif)
penyakit.
23
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
5. Resosialisasi
diantaranya adalah :
24
perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai
yang optimal. Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.
melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien
25
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai
6. Sebagai Kolaborator
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
26
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan,
kepada klien. Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien
10. Pembawa Perubahan atau Pembaharu dan Pemimpin (Change Agent and
Leader)
(Mubarak, 2012).
1. Model Pendekatan
27
interpersonal untuk memenuhi kebutuhan klien/keluarganya. Seiring
kurikulum keperawatan.
2. Metode Pendekatan
aplikasi dari segala tindakan dan kerangka kerja dari referensi, konsep dan teori
a. Pengkajian
28
Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor (positif
data inti komunitas, data subsistem komunitas, dan data persepsi (Riasmini,
et al 2017).
Data inti komunitas yang dikaji terdiri atas sejarah/riwayat yang meliputi
a) Lingkungan fisik
29
b) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
klinik swasta, apotik, klinik gigi, dan jasa lainnya. Tanda obat atau
c) Ekonomi
bisnis/industri.
bagal, taksi, bus, kereta api, mobil pribadi, dan layanan udara.
30
Frekuensi dan keterjangkauan masyarakat/transportasi pribadi, dan
standar jalan.
aktivitas asosiasi.
f) Komunikasi
g) Pendidikan
h) Rekreasi
musik/tarian, teater/bioskop.
3) Data Persepsi
31
Data persepsi yang perlu dikaji yaitu :
tangga, dll.
populasi dan lingkungan yang dapat bersifat actual ancaman, dan potensial.
tersier yang cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai
32
berorientasi pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
(2017) yaitu:
1) Menetapkan prioritas
dapat dicapai.
kedepan, kondisi atau status jangka panjang dan belum bisa diukur.
33
meningkatkan proporsi individu yang memiliki tekanan darah, serta
maka yang perlu diperhatikan adalah hal apa yang akan dilaksanakan,
kondisi atau situasi yang ada, sumber daya yang ada di dalam dan di luar
34
adalah melakukan berbagai tindakan yang berupa promosi kesehatan,
BAB III
TINJAUAN LAPANGAN
Kabupaten Bone Bolango dengan luas wilayah ± 64,06 Ha yang dihuni oleh 301
Kepala Keluarga atau 1017 jiwa yang tersebar di Tiga Dusun yang ada di Desa
Huntu Utara dan Huntu Barat, disebelah Timur berbatasan dengan Desa Permata
35
Jarak Desa dengan Pusat Pemerintahan, Kecamatan Bulango Selatan ± 2
KM dan jarak dengan Provinsi Gorontalo ± 10 KM, kendaraan umum yang biasa
bentor.
pengkajian yang dilakukan di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango Selatan Kab.
Bonebolango meliputi :
36
No. Jenis Kelamin Jumlah %
1. Laki-Laki 275 47.91%
2. Perempuan 299 52.09%
Total 574 100%
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
Berdasarkan tabel di atas dari 574 jiwa yang didata di Desa Huntu Selatan,
tahun) sebanyak 94 jiwa (16.38%) dan terendah berusia manula (≥65 tahun)
37
8. S1 38 6.62%
9. S2 2 0.35%
10. S3 0 0.00%
Total 574 100%
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel di atas dari 574 jiwa yang didata di Desa Huntu Selatan,
574 jiwa, mayoritas penduduk tidak bekerja sebanyak 223 jiwa (38,85%) karena
penduduk tersebut masih bersekolah dan belum usia kerja, sedangkan jenis
pekerjaan penduduk paling sedikit yaitu TNI, POLRI sebanyak 2 jiwa (0.35%)
38
Tabel 3.2.2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Cara Penyajian Makanan di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kab.
Bonebolango
No. Umur Jumlah %
1. Terbuka 17 9.88%
2. Kadang Tertutup 4 2.33%
3. Tertutup 151 87.79%
Total 172 100%
Sumber: Data Primer 2021
dan yang terendah yakni penyajian kadang tertutup sebanyak 4 KK (2.33 %).
KK (0.58%).
39
Berdasarkan tabel di atas kebiasaan mengelola makanan di Kelurahan
makanan dengan cara dicuci lalu dipotong sebanyak 106 KK (61.63%) dan
Berdasarkan tabel di atas dari 172 KK, Sajian makanan tertinggi Tidak
Desa Huntu Selatan yang tertinggi yakni istirahat siang dan malam sebanyak 136
40
KK (79,07%) sedangkan yang terendah memiliki kebiasaan istirahat dan tidur
berolahraga.
semua anggota keluarga terbanyak yang tidak mengikuti olahraga yaitu 142 KK
(17,44%).
41
3. Bank 1 1.54%
4. Perusahaan/Industri 0 0.00%
Total 172 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
Selatan, menunjukkan bahwa sarana ekonomi yang dekat dengan wilayah kelurahan
paguyaman tertinggi adalah Pasar sebanyak 171 KK (72.31%), dan terendah adalah
79 KK (45.93%), sedangkan yang tidak memiliki tabungan di Desa Huntu Selatan yaitu
93 KK (54.07%).
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
140 KK (81.40%).
42
Tabel 3.2.5.4 Distribusi Kecukupan Penghasilan di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan Kab. Bonebolango
No. Kecukupan Penghasilan Jumlah %
1. Ya 146 84.88%
2. Tidak 26 15.12%
Total 172 100%
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
kelola oleh istri sebanyak 124 KK (72.09%), sedangkan terendah dikelola oleh anak
sebanyak 3 KK (1,74%) karena dalam satu KK hanya terdiri atas ibu dan anak
43
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
Selatan, menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan antar keluarga dekat yaitu
Selatan, menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga tidak aktif dalam kegiatan
yaitu SLB.
44
Tabel 3.2.7.2 Distribusi Anggota Keluarga Yang Tidak Bisa Membaca di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan Kab. Bonebolango
No Kemampuan Membaca Jumlah %
1 Bisa Membaca 169 98.26%
2 Tidak Bisa 3 1.74%
Total 172 100%
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
Selatan, menunjukkan bahwa sebagian besar anggota keluarga bisa membaca yaitu
perkembangan.
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
45
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah 172 KK yang didata di Desa Huntu
Selatan, menunjukkan bahwa terdapat 116 KK (67,44%) berada dekat dengan yang
Berdasarkan tabel diatas dari sejumlah KK yang didata di Desa Huntu Selatan,
sekolah.
Tabel 3.2.8.1 Distribusi Pola Komunikasi di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No. Pola Komunikasi Jumlah %
1 Terbuka 167 97.09%
2 Tertutup 5 2.91%
Total 172 100%
46
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel diatas dari sejumlah KK yang didata di Desa Huntu Selatan,
menunjukkan bahwa pola komunikasi yang paling banyak digunakan dalam keluarga
keluarga.
Tabel 3.2.8.2 Distribusi Bahasa Yang Digunakan di Desa Huntu Selatan Kec.
Bulango Selatan Kab. Bonebolango
Bahasa Yang
No. Jumlah %
digunakan
1 Bahasa Daerah 57 33.14%
2 Bahasa Indonesia 51 29.65%
3 Lainnya (Campuran) 64 37.1%
Total 172 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah KK yang didata di Desa Huntu Selatan,
menunjukkan bahwa bahasa yang paling banyak digunakan keluarga adalah bahasa
campuran antara bahasa Gorontalo dan Bahasa Indonesia yaitu sebesar 64 KK (40%),
47
keluarga yaitu penanggulangan masalah secara bersama-sama yaitu sebesar 143 KK
(83.14%), dan yang terendah yaitu minta bantuan orang lain sebanyak 1 KK
kerabat dekat.
Berdasarkan tabel di atas dari sejumlah KK yang didata di Desa Huntu Selatan,
menunjukkan bahwa respon keluarga terhadap masalah yang digunakan keluarga yaitu
ibadah.
48
3 Asrama 5 2.91%
4 Menumpang 45 7.83%
Total 172 100%
Sumber: Data Primer, 2021
milik pribadi sebanyak 119 KK (69.19%), dan yang terendah kontrak sebanyak 3
KK (1.74%).
Tabel 3.2.10.2 Distribusi Jenis Rumah di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No. Jenis Rumah Jumlah %
1 Petak 42 24.42%
2 Tersendiri 130 75.58%
Total 172 100%
Sumber: Data Primer, 2021
41 KK (24.42%).
dalam rumah di Desa Huntu Selatan, tertinggi yakni batas ruangan jelas dibatasi
dengan tembok pembatas sebanyak 164 KK (95.3%) dan tidak jelas atau hanya
49
Tabel 3.2.10.4 Distribusi Jumlah Kamar di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No Jumlah Kamar Jumlah (%)
1 < 3 Kamar 58 33.73%
2 ≥3 Kamar 114 66.28%
Total 172 100%
Sumber:Data Primer, 2021
Tabel 3.2.10.5. Distribusi Jenis Bangunan di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No. Jenis Bangunan Jumlah (%)
1 Permanen 158 91.86%
2 Non-Permanen 6 3,49
3 Semi Permanen 8 4.65
Total 172 100%
Sumber:Data Primer, 2021
tertinggi yaitu permanen sebanyak 158 KK (91.86%), dan terendah adalah non
Tabel 3.2.10.6 Distribusi Status Rumah di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No Status Rumah Jumlah (%)
1 Sewa Bulanan 3 1.74%
2 Kontrakan 7 4.07%
3 Milik Sendiri 126 73.26%
4 Lain-Lain (Menumpang) 36 20.93%
Total 172 100%
Sumber:Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel distribusi status rumah di Desa Huntu Selatan yaitu milik
(4.07%).
50
Tabel 3.2.10.7 Distribusi Atap Rumah di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No Atap Rumah Jumlah (%)
1 Sirap 6 3.49%
2 Seng 165 95.3%
3 Genteng 1 0.58%
4 Lain-Lain 0 0,00
Total 172 100%
Sumber:Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel distribusi data atap rumah di Desa Huntu Selatan tertinggi
adalah seng sebanyak 165 KK (95,3%) dan terendah adalah genteng sebanyak 1
KK (0.58%).
Tabel 3.2.10.8 Distribusi Dinding Rumah di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No Dinding Rumah Jumlah (%)
1 Tembok Penuh 162 94.19%
2 Papan Kayu 5 2.91%
3 Bilik 0 0%
4 ½ Tembok 5 2.91%
5 Lain-lain 0 0%
Total 172 100
Sumber:Data Primer, 2021
tertinggi yaitu tembok penuh sebanyak 162 KK (94.19%), dan terendah adalah ½
Tabel 3.2.10.9 Distribusi Ventilasi di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango Selatan
Kab. Bonebolango
No Ventilasi Jumlah (%)
1 Ya 169 98,26%
2 Tidak 3 1.74%
Total 172 100
Sumber:Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel distribusi data ventilasi di Desa Huntu Selatan yaitu yang
memiliki ventilasi sebanyak 169 KK (98,26%) sementara itu yang tidak memiliki
51
ventilasi sebanyak 3 KK (1.74%).
Berdasarkan tabel distribusi data jendela dibuka setiap hari di Desa Huntu
Selatan yaitu sebanyak 168 KK (97.67%) yang membuka jendela setiap hari dan
rumah di Desa Huntu Selatan tertinggi yaitu mendapat pencahayan yang baik
sebanyak 15 KK (3.49%).
52
Tabel 3.2.10.13 Distribusi Penerangan di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No Penerangan Jumlah %
1 Lampu Tempel 0 0%
2 Petromaks 0 0%
3 Listrik 172 100%
Total 172 100%
Sumber: Data Primer, 2021
(44.76%).
53
Berdasarkan tabel distribusi data jenis vector di Desa Huntu Selatan
tertinggi yaitu lalat sebanyak 105 KK (61.05%) dan terendah yaitu ayam dan
tertinggi yaitu bersih sebanyak 100 KK (58.14%), dan terendah yaitu tidak bersih
sebanyak 4 KK (2.33%).
tertinggi yaitu bersih sebanyak 140 KK (81.40%), dan terendah yaitu tidak ada
54
Berdasarkan tabel distribusi data pemanfaatan halaman rumah di Desa
Huntu Selatan yaitu sebanyak 164 KK (95.35%) yang memiliki sumber air sendiri
Berdasarkan tabel distribusi data jenis sumber air keluarga di Desa Huntu
55
Tabel 3.4.11.3 Distibusi Berdasarkan Sumber Air Minum di Ambil Dari
Sumber Air di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango Selatan
Kab. Bonebolango
No Pengelolaan Air Minum Jumlah (%)
1 Ya 106 61.63%
2 Tidak 66 38.37%
Total 172 100%
Sumber:Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel distribusi data sumber air minum keluarga di Desa Huntu
Desa Huntu Selatan yaitu paling tinggi menyimpan air dengan cara tertutup
sebanyak 130 KK (75.58%), dan terendah dengan tempat penyimpanan air yaitu 1
KK (0.58%).
56
Berdasarkan tabel distribusi data pengurasan tempat penampungan air di
Desa Huntu Selatan yaitu paling tinggi melakukan pengurasan air < 3 hari
Selatan yaitu dimasak sebanyak 124 KK (72.09%) dan tidak dimasak atau
Huntu Selatan paling banyak sumber air yang tidak berbau, berasa dan berwarna
57
4 Sumur Gali 90 52.33%
5 Pompa Listrik 38 22.29%
6 Membeli 1 0.58%
7 Belik/Mata Air 0 0,00%
8 Lain-lain 31 18.02%
Total 172 100%
Sumber:Data Primer, 2021
Desa Huntu Selatan yaitu paling banyak menggunakan sumur gali sebanyak 90
limbah di Desa Huntu Selatan yaitu yaitu <10 meter sebanyak 93 KK (54.07%)
58
Berdasarkan tabel distribusi saluran pembuangan air limbah di Desa Huntu
banyak menggunakan GOT sebanyak 127 KK (73.84%), dan paling rendah yakni
yaitu paling tinggi terbuka lancar sebanyak 125 KK (72.67%), dan paling rendah
7 KK (72.67%).
59
3.2.13 Data Pembuangan Sampah
yang ada tempat sampah yakni 148 KK (86.05%) dan sebanyak 24 KK (13.95%)
dibakar sebanyak 146 KK (98.64%) dan terendah yaitu ditimbun dan disembarang
60
Berdasarkan tabel distribusidiatas paling tinggi keadaan penampungan sampah
Tabel 3.2.13.4 Distribusi Polusi Udara di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No Polusi Udara Jumlah (%)
1. Ada 14 8.14%
2. Tidak Ada 158 91.86%
Total 172 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi polusi udara di Desa Huntu Selatan tidak terdapat
(8.14%).
Desa Huntu Selatan lebih tinggi yang membuang di tempat penampungan sampah
sebanyak 166 KK (96.51%) dan terendah sebanyak 2KK (1.16%) yang dengan
cara ditimbun.
61
Total 172 100
Sumber: Data Primer 2021
62
Berdasarkan tabel distribusi kepemilikan jamban di Desa Huntu Selatan yaitu
paling tinggi yang memilki jamban sendiri sebanyak 136 KK (86.62%) dan paling
Tabel 3.2.14.5 Distribusi Jarak Jamban dengan Sumber Air di Desa Huntu
Selatan Kec. Bulango Selatan Kab. Bonebolango
No Jarak Jamban Dengan Sumber Air Jumlah (%)
1. < 10 meter 88 56.05%
2. ≥ 10 meter 69 43.95%
Total 157 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi jarak jamban dari sumber air di Desa Huntu
Selatan yaitu lebih banyak yang jaraknya ≥10 meter sebanyak 88 KK (56.05%)
(38,95%) dan tidak memiliki kandang ternak sebanyak 105 KK (61,05%) di Desa
Tabel 3.2.15.2 Distribusi Letak Kandang Ternak di Desa Huntu Selatan Kec.
Bulango Selatan Kab. Bonebolango
No. Letak Kandang Jumlah %
1. Di luar Rumah 66 98,50%
2. Menempel Dirumah 1 1,50%
3. Di dalam Rumah 0 0%
Total 67 100%
Sumber : Data Primer 2021
63
Berdasarkan tabel distribusi diatas paling tinggi keluarga memiliki kandang di
luar rumah sebanyak 66 KK (98,50%), dan terendah yang memiliki kandang menempel
di rumah sebanyak 1 KK (1,50%). Jarak rumah dengan kandang sebagian besar berada
64
Tabel 3.2.16.2 Distribusi Jenis Transportasi yang digunakan di Desa Huntu
Selatan Kec. Bulango Selatan Kab. Bonebolango
No. Jenis Transportasi Jumlah %
1. Bus 0 0%
2. Angkutan Umum 57 33,19%
3. Becak 0 0%
4. Andong 0 0%
5. Kenderaan Sendiri 115 66,86%
Total 172 100%
Sumber : Data Primer 2021
lebih tinggi yang menggunakanan kendaraan sendiri sebanyak 115 (66,86%) dan
(54,07%), dan lebih sedikit yang yang naik mobil sebanyak 3 KK (1,74%).
65
Total 574 100%
Sumber : Data Primer 2021
yang menderita sakit pada satu tahun terakhir sebanyak 278 jiwa (5,58%) dan yang
Berdasarkan tabel distribusi jenis penyakit diatas, paling banyak diderita oleh
anggota keluarga adalah lainnya menderita sesak, sakit kepala, muntah, kesemutan,
pusing sebanyak 86 jiwa (30,93%), dan paling sedikit Asma 1 jiwa (0,35%).
66
5 Ke Perawat/Bidan 6 2,15%
6 Ke Dukun 0 0%
7 Diobati Sendiri 86 30.93%
Total 278 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi cara keluarga mengatasi anggota keluarga yang
sakit paling tinggi keluarga berobat ke puskesmas yakni sebanyak 154 jiwa
jiwa (3,13%), dan yang tidak dalam keadaan sakit saat ini sebanyak 556 jiwa
(96,86%).
67
kesehatan terbanyak saat ini dengan cara pergi ke puskesmas sebanyak 7 jiwa
(38,88%), dan paling sedikit pergi ke Rumah sakit sebanyak 3 jiwa (22.22%).
ini, yang tertinggi yakni Lainnya seperti sesak, sakit kepala, muntah, kesemutan,
pusing sebanyak 7 jiwa (38,88%), dan yang paling rendah mengalami penyakit
keluarga yang tidak beresiko tinggi 558 jiwa (97,21%) dan yang memiliki resiko
68
Tabel 3.2.17.8 Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Resiko Tinggi
Anggota Keluarga di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
Jenis resiko tinggi dalam
No Jumlah %
keluarga
1 Maternal 0 0%
2 Bayi 0 0%
3 Balita 1 6,25%
4 Lansia 5 31,25%
5 Penyakit kronis 10 62,5%
6 Drop Out pengobatan 0 0%
Total 16 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi di atas di dapatkan jenis resiko tinggi dalam
anggota keluarga lebih tinggi pada penyakit kronis 10 jiwa (62,5%) dan terendah
69
Desa 231 40,24%
Lainnya 0 0%
Total 574 100%
Sumber : Data Primer 2021
kesehatan lebih tinggi dari Desa 231 (40,24%) dan terendah mendapatkan
kunjungi petugas kesehatan didapatkan lebih banyak keluarga yang jika dipanggil
sebanyak 441 jiwa (76,82%), dan paling sedikit keluarga yang tidak pernah di
Berdasarkan tabel distribusi di atas di dapatkan ada 572 jiwa (81%) yang
mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan dan yang tidak sebanyak 2 jiwa
70
(0,34%).
secara berkelompok sebanyak 290 jiwa (50,52%) sedangkan yang terendah yakni
71
3 Naik Sepeda 11 1,91%
4 Ojek/Becak 33 5,74%
5 Pete/bentor 264 45,99.%
6 Lainnya 0 0%
Total 574 100%
Sumber : Data Primer 2021
jiwa (45,99%) dan paling rendah dengan berjalan kaki dan naik sepeda 11 jiwa (1,91%).
72
Tabel. 3.2.17.18 Distribusi Penduduk berdasarkan anggota keluarga kader
aktif mengikuti kegiatan di Desa Huntu Selatan Kec. Bulango
Selatan Kab. Bonebolango
No Kader Aktif dalam kegiatan Jumlah %
1 Ya 11 100%
2 Tidak 0 0%
Total 11 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi di atas semua kader aktif dalam mengikuti kegiatan
(100%).
pelatihan senam lansia dengan presentasi sebanyak 7 jiwa (63,63%), sedangkan untuk
pelatihan tentang deteksi dini tumbuh kembang bayi sebanyak 2 jiwa (18,18%) dan
pelatihan tentang deteksi bumil beresiko dan lainnya sebanyak 1 jiwa (9,09)
73
Berdasarkan table distribusi di atas didapatkan ada sebanyak 1 jiwa (0,17%)
sedangkan sebanyak 573 jiwa (99,82%) tidak ada anggota keluarga yang meninggal 1
tahun terakhir.
Berdasarkan tabel distribusi anggota keluarga yang memiliki ibu nifas yaitu
74
Berdasarkan tabel distribusi jumlah keluarga yang terdapat ibu meneteki di
Tabel 3.2.20.2. Distribusi Ibu Yang Memberi ASI di Desa Huntu Selatan
Kec.Bulango Selatan Kab.Bone Bolango
No Distribusi Ibu yang memberi ASI Jumlah %
1 Ya 5 71,42%
2 Tidak 2 28,57%
Total 7 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel, dari jumlah 7 jiwa ibu meneteki, sebanyak 5 jiwa (71,42%)
Berdasarkan tabel, dari jumlah 7 jiwa ibu meneteki, jumlah pemberian ASI
Tabel 3.2.20.4. Distribusi Usia Anak yang Disusui di Desa Huntu Selatan
Kec.Bulango Selatan Kab.Bone Bolango
No Distribusi Usia Anak yang disusui Jumlah %
1 0-6 bulan 5 71,42%
2 6-12 bulan 1 14,28%
3 1-2 tahun 1 14,28%
4 Lebih dari 2 tahun 0 0
Total 7 100%
Sumber : Data Primer 2021
75
Berdasarkan tabel, dari jumlah 7 jiwa ibu meneteki, paling banyak Usia anak
yang disusui 0-6 bulan 5 anak (71,42%), dan terendah usia 6-12 bulan dan usia
Tabel 3.2.20.5. Distribusi Pengetahuan Ibu tentang posisi dan cara menyusui
yang benar di Desa Huntu Selatan Kec.Bulango Selatan
Kab.Bone Bolango
Distribusi Pengetahuan Ibu tentang
No Jumlah %
posisi dan cara menyusui yang benar
1 Ya 7 100%
2 Tidak 0 0%
Total 7 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel, dari jumlah 7 jiwa ibu meneteki, jumlah ibu yang
mengetahui tentang posisi dan cara menyusui yang benar sebanyak 7 jiwa
(100%).
dan jumlah ibu yang tidak mengetahui kebutuhan gizi ibu meneteki sebanyak 3
jiwa (42,85%).
76
3.2.21 Keluarga Berencana
Tabel 3.2.21.1. Distribusi Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Huntu Selatan
Kec.Bulango Selatan Kab.Bone Bolango
No Pasangan Usia Subur (PUS) Jumlah %
1 Ada 41 23,83%
2 Tidak Ada 131 76,16%
Total 172 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel, dari jumlah 172KK, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
sebanyak 41 KK (23,83,3%) dan 131 KK (76,16%) yang tidak ada Pasangan Usia Subur
Kab.Bone Bolango.
77
Berdasarkan tabel, dari jumlah 45 jiwa akseptor KB, jenis kontrasepsi yang paling
banyak digunakan yakni PIL sebanyak 14 jiwa (41,17%), dan paling sedikit Norplang
terbanyak karena taku efek samping sebanyak 4 jiwa (57,14%), dan paling sedikit karena
pelayanan KB di Puskesmas dan ada sebanyak 11 (32,35%) pada tempat pelayanan Praktik
Bidan.
78
Tabel 3.2.21.6. Distribusi Pasangan Usia Subur Yang Drop Out KB Di Desa
Huntu Selatan Kec.Bulango Selatan Kab.Bone Bolango
Pasangan Usia Subur Yang Drop Out
No Jumlah %
KB
1 Ya 6 14,63 %
2 Tidak 35 85,36 %
Total 32 100 %
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel didapatkan pasangan usia subur yang drop out KB yaitu
sebanyak 6 (14,63%), dan yang tidak temasuk dalam pasangan usia subur yang drop
Tabel 3.2.21.7 Distribusi Alasan Pus Drop Out Kb Di Desa Huntu Selatan
Kec.Bulango Selatan Kab.Bone Bolango
No. Alasan pus drop out kb Jumlah %
1 Tidak cocok 4 66,66 %
2 Dilarang agama 0 0%
3 Dilarang suami 0 0%
4 Ingin punya anak 0 0%
5 Takut akibatnya 2 33,33 %
Total 6 100 %
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel alasan pasangan usia subur yang drop out kb yaitu tidak
sebanyak 34 (100%).
79
3.2.21 Data Neonatus
neonatus dalam keluarga yaitu sebanyak 172 (100%) di Desa Huntu Selatan
80
Tabel 3.2.22.2 Distribusi Kunjungan Ke Posyandu Di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No Kunjungan Ke Posyandu Jumlah %
1 YA 11 100%
2 TIDAK 0 0%
Total 11 100%
Sumber : Data Primer 2021
Tabel 3.2.22.4 Distribusi Ibu Bisa Membaca KMS Di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No Ibu Bisa Membaca KMS Jumlah %
1 YA 9 81.9%
2 TIDAK 2 18.1%
Total 11 100%
Sumber : Data Primer 2021
Tabel 3.2.22.5 Distribusi Imunisasi Yang Didapat Bayi 1-2 Bulan Di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No Imunisasi Yang Didapat Bayi 1-2 bulan Jumlah %
1 BCG 2 100%
2 DPT I 0 0%
3 HB I 0 0%
4 POLIO I 0 0%
5 POLIO II 0 0%
6 HB II 0 0%
81
Total 2 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi imunisasi yang didapat bayi 1-2 bulan di desa
Tabel 3.2.22.7 Distribusi Imunisasi Yang Didapat Bayi 4-8 Bulan Di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No Imunisasi Yang Didapat Bayi 4-8 Bulan Jumlah %
1 BCG 2 28.6%
2 POLIO I 0 0%
3 DPT I 1 14.3%
4 HB I 0 0%
5 POLIO II 0 0%
6 HB II 0 0%
7 DPT II 4 57.1%
8 POLIO III 0 0%
9 DPT II 0 0%
10 POLIO IV 0 0%
11 HB IV 0 0%
Jumlah 7 100%
Sumber : Data Primer 2021
82
Berdasarkan tabel distribusi Imunisasi yang didapatkan bayi 4-8 bulan di
desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan bayi yang mendapat imunisasi
sebanyak 4 (57,1%).
(100%).
83
Tabel 3.2.22.10 Distribusi Penyakit Yang Diderita Bayi Saat Ini Di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No Penyakit Yang Diderita Bayi Saat Ini Jumlah %
1 Ya 2 18.2%
2 Tidak 9 81.8%
Total 11 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi penyakit yang diderita bayi saat ini di Desa
desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yaitu Diare sebanyak 2 (100%).
84
Tabel 3.2.22.12 Distribusi Bayi Resiko Tinggi Di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No Bayi Resiko Tinggi Jumlah %
1 Ya 0 0%
2 Tidak 11 100%
Total 11 100%
Sumber : Data Primer 2021
85
Tabel 3.2.23.3 Distribusi Balita Mempunyai KMS di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No. Apakah Balita mempunyai KMS Jumlah %
1. Ya 35 100%
2. Tidak 0 0%
Total 35 100%
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi balita yang mempunyai KMS di Desa Huntu
(0%).
Tabel 3.2.23.5 Distribusi Apakah Ada Balita Yang Sakit Saat Ini di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Apakah Ada Balita Yang Sakit Saat Ini Jumlah %
1. Ya 1 2.9%
2. Tidak 34 97.1%
Total 35 100%
Sumber: Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi balita yang sakit saat ini di desa Huntu Selatan
Tabel 3.2.23.6 Distribusi Jenis Penyakit pada Balita di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No. Jenis Penyakit pada Balita Jumlah %
1. ISPA 1 100%
2. Diare 0 0%
3. Campak 0 0%
86
4. DHF 0 0%
5. Lain-lain (Batuk) 0 0%
Total 1 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi jenis penyakit pada balita di desa Huntu Selatan
Tabel 3.2.23.7 Distribusi Jenis Tindakan Yang Dilakukan Jika Balita Sakit
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Jenis Tindakan yang dilakukan Jumlah %
1. Dibiarkan 0 0%
2. Di obati sendiri 0 0%
3. Ke dukun 0 0%
4. Ke sarana pelayanan Kesehatan 1 100%
Total 1 100%
Sumber: Data Primer 2021
ketika balita sakit di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yaitu
Tabel 3.2.23.8 Distribusi Ada Balita dalam Resiko Tinggi di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Ada Balita dalam Resiko Tinggi Jumlah %
1. Ya 0 0%
2. Tidak 35 100%
Total 35 100%
Sumber : Data Primer 2021
Selatan Kecamatan Bulango Selatan didapatkan tidak ada balita dalam resiko
87
3.2.24 Data Status Gizi Bayi dan Balita
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yaitu sebanyak 46 (100%) dan yang
tidak 0 (0%).
88
Berdasarkan tabel distribusi Grafik KMS 3 bulan terakhir di desa Huntu
46 (100%).
Tabel 3.2.24.4 Distribusi Bayi Masih diberi ASI di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No. Bayi Masih diberi ASI Jumlah %
1. Ya 33 71.8%
2. Tidak 13 28.2%
Total 46 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan bayi yang masih diberi ASI di desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yaitu sebanyak 33 (71.8%) dan bayi
Tabel 3.2.24.5 Distribusi Alasan Sudah Tidak Memberi ASI di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Alasan sudah tidak member ASI Jumlah %
1. ASI kurang 11 84.6%
2. Bayi tidak mau 1 7.7%
3. Ibu bekerja 0 0%
4. Putting Masalah 0 0%
5. Ibu sakit 0 0%
6. Estetika 0 0%
7. Lain-lain (Usia lebih dari batas menyusui) 1 7.7%
Total 13 100%
Sumber : Data Primer 2021
desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yaitu dengan alasan ASI kurang
11 (84.6%), bayi tidak mau sebanyak 1 (7.7%), lain-lain seperti usia lebih dari
89
Tabel 3.2.24.7 Distribusi Rencana Umur Pemberian ASI di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Rencana Umur Pemberian ASI Jumlah %
1. 3 Bulan 0 0%
2. 6 Bulan 10 21.8%
3. > 6 Bulan 36 78.2%
Total 46 100%
Sumber : Data Primer 2021
bulan didapatkan sebanyak 10 (21.8%), dan > 6 bulan di desa Huntu Selatan
sebanyak 10 (21.8%) .
Tabel 3.2.24.9 Distribusi Berapa Kali Bayi Makan di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No. Berapa kali bayi makan Jumlah %
1. 1x 0 0%
2. 2x 0 0%
3. 3x 45 97.9%
4. 4x 1 2.1%
5. Lain-lain (Pola makan tidak menentu) 0 0%
Total 46 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi berapa kali bayi makan di desa Huntu Selatan
90
sebanyak 45 (97.9%) dan dengan frekuensi makan 4x sebanyak 1 (2.1%).
2 (4.3%).
91
Sumber : Data Primer 2021
bayi/ balita dalam waktu 6 bulan terkahir di Desa Huntu Selatan Kecamatan
92
Bulango Selatan yaitu batuk sebanyak 2 (28.7%), demam sebanyak 3 (42.9%),
Tabel 3.4.26.1 Distribusi Anak Usia Sekolah Dalam Keluarga di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Anak Usia Sekolah Dalam 1 KK Jumlah %
1. Ya 52 30.2 %
2. Tidak 120 69.8%
Total 172 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi anak usia sekolah dalam keluarga di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan sebanyak 52 (30.2%), dan yang bukan anak usia
Tabel 3.4.26.2 Distribusi Status Gizi Dilihat Dari Kesesuaian Berat Badan
(BB) Tinggi Badan (TB) Dan Usia di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No. Status Gizi sesuai TB/BB Jumlah %
1. Baik 59 100%
2. Cukup 0 0%
3. Kurang 0 0
Total 59 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi Status gizi dilihat dari kesesuain BB dan TB dan
usia di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan terdapat 59 (100 %) anak yang
memiliki status gizi baik.
Tabel 3.4.26.3 Distribusi Pola Makan Anak Usia Sekolah di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Pola makan anak Jumlah %
1. Teratur 59 100%
2. Tidak teratur 0 0%
Total 59 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi Pola makan pada anak usia sekolah di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan terdapat 59 (100%) anak yang memiliki
93
pola makan teratur sedangkan 0 (0%) anak memiliki pola makan tidak teratur.
Tabel 3.4.26.4 Distribusi Kebiasaan Makan Yang Salah Anak Usia Sekolah di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Kebiasaan makan yang salah Jumlah %
1. Ya 2 3.3%
2. Tidak 57 96.7%
Total 59 100%
Sumber : Data Primer 2021
anak usia sekolah di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan sebanyak 2
(3.3%), dan yang tidak memiliki kebiasaan makan yang salah didapatkan
sebanyak 57 (96.7%).
Tabel 3.4.26.5 Distribusi Jenis Kebiasaan Makan Yang Salah Pada Anak
Usia Sekolah di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango
Selatan
No. Jenisnya Jumlah %
1. Kuantitas 0 0%
2. Proporsi 2 100%
3. Komposisi 0 0%
Total 2 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi Jenis Kebiasaan makan yang salah pada anak usia
(100%) anak yang memiliki kebiasaan makan yang salah dilihat dari proporsinya.
Tabel 3.4.26.6 Distribusi Anak Usia Sekolah Yang Memiliki Kesulitan Makan
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Kesulitan Makan Jumlah %
1. Ya 2 3.3%
2. Tidak 57 96.7%
Total 59 100%
Sumber : Data Primer 2021
kesulitan makan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan sebanyak 2 (3.3%),
94
dan yang tidak memiliki kesulitan makan sebanyak 57 (96.7%)
Berdasarkan tabel distribusi anak usia sekolah yang memiliki imunisasi lengkap
satu kali sebanyak 26 (44%) dan anak yang mendapatkan imunisasi booster dua kali
sebanyak 33 (56%).
95
Tabel 3.4.26.10 Distribusi Anak Usia Sekolah Yang Sakit Saat Ini Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Anak sakit saat Dikaji Jumlah %
1. Ya 1 1.7%
2. Tidak 58 98.3%
Total 59 100%
Sumber : Data Primer 2021
Tabel 3.4.26.11 Distribusi Penyakit Yang Sering Diderita Oleh Anak Dalam
Kurun Waktu 6 Bulan Terakhir di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
Penyakit yang diderita anak kurun waktu 6
No. Jumlah %
bulan
1. Batuk/pilek 3 14.2%
2. Diare 0 0%
3. Demam 14 66.7%
4. Kulit 0 0%
5. Lainnya 4 19.1%
Total 1 100%
Sumber : Data Primer 2021
dalam kurun waktu 6 bulan di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
lainnya 4 (19.1%).
96
Kecamatan Bulango Selatan didapatkan remaja sebanyak 60 KK 34.95%).
jiwa (28.2%) dan sebanyak 28 jiwa (71.8%) yang tidak mengalami keluhan saat
menstruasi.
Berdasarkan tabel distribusi remaja yang aktif dalam organisasi di Desa Huntu
97
Tabel 3.4.27.5 Distribusi Alasan Remaja Tidak Aktif dalam organisasi di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Alasan Tidak Aktif Jumlah %
1. Malu 4 11.7%
2. Tidak Ada Waktu 1 3%
3. Tidak Perlu 0 0%
4. Tidak ada Wadahnya 1 3%
5. Lainnya (memiliki kelainan penyakit) 28 82.3%
Total 34 100%
Sumber : Data Primer 2021
(47.9%), remaja yang malu mengikuti organisasi, sebanyak 4 jiwa (11.7 %), yang
tidak ada waktu mengikuti organisasi , sebanyak 1 jiwa (3%) yang merasa tidak perlu, tidak
ada wadahnya sebanyak 1 jiwa (3%), dan yang lain-lain seperti ada kelainan penyakit
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan terdapat 63 (90%) remaja yang
98
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan terdapat 68 (97,1%) remaja yang
mengetahui fungsi reproduksi dan 2 (2,9%) remaja yang tidak mengetahui fungsi
reproduksi.
remaja yang mengetahui penyakit menular dan 18 (25,7%) remaja yang tidak
Selatan Kecamatan Bulango Selatan terdapat 70 (100%) remaja yang tidak memiliki
penyimpangan perilaku.
99
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan masalah yang sering dialami oleh remaja
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yaitu terdapat 2 (3,5%) remaja
yang kurang bisa bergaul, 48 (84,2%) remaja yang masih sering begadang, dan
Berdasarkan tabel distribusi didapatkan hal yang dilakukan oleh remaja jika
memiliki masalah di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan bahwa sejumlah
9 (15,7%) remaja yang bercerita pada teman, 46 (80,7%) remaja yang bercerita pada
orang tua, 1 (1,8%) remaja yang bercerita pada saudara, dan 1 (1,8%) remaja
100
Berdasarkan tabel distribusi Kebiasaan waktu luang/ kegiatan remaja di
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan jumlah terbanyak adalah remaja
yang membantu orang tua sebanyak 35 jiwa (50%), remaja yang memilih di
karang taruna sebanyak 11 jiwa (15,7 %), remaja yang memilih masjid sebanyak 6
jiwa (8,6%), remaja yang memilih olahraga 14 jiwa (20%) dan remaja yang
Monopause di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan sebanyak 29 (16,4 %).
(82,8 %).
101
Tabel 3.4.28.3 Distribusi Jenis Keluhan Pada Pre Menopause di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Jenis Keluhan Pre Menopause Jumlah %
1. Nyeri Sendi 4 80%
2. Muka Kemerahan 0 0%
3. Emosional Labil/Mudah tersinggung 0 0%
4. Kekakuan Otot 0 0%
5 Kering Daerah Vagina 0 0%
6. Nyeri Tuba 0 0%
7. Pandangan Kabur 1 20%
8. Lain-lain 0 0%
Total 5 100%
Sumber : Data Primer 2021
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yakni di dapatkan 4 Orang (80 %)
mengalami keluhan nyeri sendi dan 1 (20%) orang mengalami pandangan kabur.
Tabel 3.4.28.4 Distribusi Yang Dilakukan Pre Menopause Saat Ada Keluhan
di Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
Yang dilakukan Pre Menopause saat ada
No. Jumlah %
Keluham
1. Dibiarkan 0 0%
2. Diobati Sendiri 3 60%
3. Ke Pelayanan Kesehatan 2 40%
4. Ke dukun 0 0%
Total 5 100%
Sumber : Data Primer 2021
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yang paling sering dilakukan yaitu di
obati sendiri sebanyak 3 (60%) jiwa dan ke pelayanan kesehatan 2 (40%) jiwa.
102
Total 29 100%
Sumber : Data Primer 2021
Desa Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yakni didapatkan sebanyak 1 (3,4%)
jiwa yang merasa tidak berguna, sebanyak 1 (3,4%) jiwa yang merasa malu/ harga diri
rendah, dan sebanyak 27 (93,2%) tidak menganggap masalah saat sudah pre
menopause.
103
(68,1%) Tidak mengalami keluhan pada saat bersenggama dan 7 (31,9%) yang
Bulango Selatan yakni 24 (63,1%) berusia 65-70 tahun dan 14 (36,9%) berusia 70
tahun.
Tabel 3.4.29.3 Distribusi Manula Yang Saat Ini Menderita Penyakit di Desa
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Apakah Lansia saat ini menderita Penyakit? Jumlah %
1. Ya 20 52,7%
2. Tidak 18 47,3%
Total 38 100%
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel distribusi Manula Yang Saat Ini menderita penyakit di Desa
104
Tabel 3.4.29.4 Distribusi Jenis Penyakit Manula Saat ini di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
No. Jenis Penyakit Lansia Saat Ini Jumlah %
1. DM 2 10%
2. Rheumatik 5 25%
3. Hipertensi 11 55%
4. Osteoporosis 0 0%
5. Stroke 1 5%
6. Penyakit Jantung 0 0%
7. PPOM 0 0%
8. TB Paru 0 0%
9. Penyakit Liver 0 0%
10. Asma 0 0%
11. Penyakit Kulit 0 0%
12. Lain-lain 1 5%
Total 20 100%
Sumber : Data Primer 2021
105
Tabel 3.4.29.6 Distribusi Kelompok Kegiatan Manula di Desa Huntu Selatan
Kecamatan Bulango Selatan
No. Kelompok Manula Jumlah %
1. Ya 19 50%
2. Tidak 19 50%
Total 38 100%
Sumber: Data Primer 2021
Selatan Kecamatan Bulango Selatan yakni sebanyak 6 (31,5%) jiwa mempunyai jenis
106
Berdasarkan tabel distribusi Posyandu Manula di Desa Huntu Selatan
Bulango Selatan didapatkan bahwa sebanyak 14 (36,9%) yang memiliki KMS Manula
Berdasarkan tabel distribusi alasan tidak memiliki KMS Pada Manula di Desa
mengetahui tentang KMS, sebanyak 3 (12,5%) tidak perlu memiliki KMS, dan
107
Berdasarkan tabel distribusi Kader Posyandu Manula di Desa Huntu Selatan
Huntu Selatan Kecamatan Bulango Selatan yakni sebanyak 2 (60,5%) manula Rutin
kesehatannya.
108
Tabel 3.4.29.14 Distribusi Frekuensi Manula memeriksakan kesehatannya ke
pelayanan kesehatan terdekat dalam setahun di Desa Huntu
Selatan Kecamatan Bulango Selatan
Frekuensi Manula memeriksakan
No. kesehatannya ke pelayanan kesehatan Jumlah %
terdekat dalam setahun terakhir
1. 1x 9 23,7%
2. 2x 3 7,9%
3. 3x 1 2,6%
4. Kalau sakit Saja 23 60,5%
5. Tidak Pernah 2 5,3%
6. Lain-lain 0 0%
Total 38 100%
Sumber : Data Primer 2021
manula memeriksa kesehatannya kalau sakit saja, dan sebanyak 2 (5,3%) manula
109
Berdasarkan table distribusi tempat kunjungan Manula memeriksakan
didapatkan 2 (5.2%).
110
mengkonsumsi makanan tertentu sebanyak 2 (10%), dan lain lain misalnya
Huntu Selatan didapatkan yakni sebanyak 12 (31.6%), dan manula yang tidak
Selatan sebanyak 9 (75%), dan lansia umur >70 tahun, hidup sendiri sebanyak 3
(25%).
111
Berdasarkan tabel distribusi Bentuk Layanan Yang dibutuhkan Manula di
112
3.3. Analisa Data
No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah Kesehatan
1. a. Dari 172 KK di Desa Huntu Selatan terdapat 17 KK 1. Ketidakmampuan Perilaku kesehatan
(9.88%) KK dengan cara penyajian makanan secara mengatasi masalah cenderung beresiko
terbuka. (individu atau keluarga) berhubungan dengan
b. Dari 172 KK, terdapat 109 KK (63.37%) yang kurang 2. Ketidakcukupan sumber masyarakat yang kurang
senang melakukan aktivitas olahraga. daya (mis. Keuangan dan peduli dan menjaga
c. Dari 172 KK, terdapat 45 KK (7.83%) masih menumpang fasilitas) perilaku sehat terhadap
(tinggal bersama orang tua atau saudara) lingkungan.
d. Dari 172 KK, terdapat 42 KK (24.42%) masih memiliki
jenis rumah petak, 8 KK (4.65%) tidak jelas batas tiap
ruangan, 8 KK (4.65%) jenis bangunan semi permanen, 5
KK (2.91%) masih setengah tembok, masih terdapat 3 KK
(1.74%) yang tidak memiliki ventilasi dan 4 KK (2.33%)
jendela tidak dibuka setiap hari, serta 15 KK (8.72%)
memiliki pencahayaan kurang.
e. Dari 172 KK adanya vector disekitar rumah yaitu : Lalat
61,05%, Nyamuk 34,30%, Kecoa 1,16%, Kucing
0,58%, dan Anjing 2,33%.
f. Dari 172 KK, terdapat 23 KK (13.37%) memiliki halaman
tidak bersih, 6 KK (3.68%) halaman dijadikan kandang
ternak
g. Dari 172 KK terdapat 25 KK (14.53%) dengan kondisi
tempat penyimpanan air dalam keadaan terbuka dan juga
terdapat 40 KK (23.36%) melakukan pengurasan tempat
penampungan dalam waktu lebih dari 3 hari.
h. Dari 172 KK, terdapat 3 KK (1,74%) yang kualitas sumber
airnya berbau, 2 KK (1.16%) kualitas sumber airnya berasa,
113
dan 7 KK (4.07%) kualitas sumber airnya berwarna
i. Dari 172 KK, terdapat 93 KK (54.07%) yang memiliki
jarak <10 meter dari jarak sumber air dengan tempat
penampungan limbah
j. Dari 172 KK, 24 KK (13.95%) yang tidak memiliki tempat
sampah, 1 KK (0.58%) yang membuang sampah
disembarang tempat dan juga terdapat 31 KK (18.02%)
yang memiliki keadaan penampungan sampah yang tidak
terpelihara
k. Dari 172 KK terdapat 11 KK (7.01%) masih menggunakan
jamban bersama, dan 10 KK (6.37%) masih menumpang
l. Dari 172 KK, terdapat 88 KK (56.05%) yang jarak jamban
dengan sumber air <10 m.
m. Dari 172 KK, masih terdapat 1 (1.49%) KK yang memiliki
kandang dan menempel dirumah.
2. Dari 574 jiwa terdapat 86 jiwa (30.93%) yang sakit dalam satu Karena terdapat pandemic Pemeliharaan kesehatan
tahun terakhir di masa pandemi saat ini, mereka lebih memilih Covid-19 dalam 1 tahun tidak efektif berhubungan
untuk mengobati sendiri karena takut dengan penyebaran virus terakhir. dengan masih banyaknya
Covid-19. masyarakat yang sakit
namun diobati secara
mandiri
114
3.4. Tabel Prioritas Masalah dengan Metode Matematis PAHO (Plan American Health Organization)
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas
Ket :
Penilaian :
Mg = Magnetude : Besarnya masalah
5 = Sangat Penting
Sv = Saverity : Besarnya kerugian
4 = Penting
Mn = Manageability : Bisa dipecahkan
3 = Cukup Penting
Nc = Nurcing Consent : Perhatian dari perawat/PKM
2 = Kurang Penting
Af = Affordability : Sumber daya
1 = Tidak Penting
115
3.5. Plan Of Action
Prioritas
Masalah Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Biaya Penanggung Jawab
Masalah
1. Perilaku Setelah dilakukan Sosialisasi, 1. Penyuluhan Masyarakat 20-22 Rumah 1. Jenis Tahir
Kesehatan tindakan Diskusi, PHBS Desa Huntu Januari Warga 2. Bonita Rumondor
Cenderung keperawatan Demonstrasi 2. Berkoordinasi Selatan 3. Rukmala Cyntia
Beresiko selama 1 kali dengan Mauke
pertemuan pemerintah desa 4. Meisin Abdulatif
diharapkan dalam 5. Yusriyanti Akuba
melakukan kerja 6. Salwiya Hadi
masyarakat Desa
bakti 7. Febriyanti Nalole
Huntu Selatan 3. Pemasangan 8. Karsum Daud
mampu poster cuci
mengetahui tangan dan
mengenai PHBS peringatan
(Perilaku Hidup buang sampah
Bersih) sembarangan di
tempat umum
4. Demonstrasi
cara
penyaringan air
secara sederhana
2. Pemeliharaan Setelah dilakukan Sosialisasi 1. Penyuluhan Masyarakat Rumah 1. Sri Devi Yahya
Kesehatan tindakan dan kerja kesehatan terkait Huntu Warga 2. Hijrah Fahlevi
Tidak Efektif keperawatan bakti Diare, Demam Selatan Sumardi
selama 1 kali bersama Berdarah, 3. Vanra Dela Rahman
pertemuan masyarakat Typhoid, Covid- 4. Desiyanti Rahman
116
diharapkan serta Aparat 19 dan 5. Rahayu Djafar
masyarakat Ddesa Desa Huntu Vaksinasi. 6. Abdul Wahab Saleh
Huntu Selatan Selatan. 2. Senam Lansia Aula 7. Abdul Muis Ahmad
mampu Kantor
mengetahui Desa
manfaat berobat Huntu
ke pelayanan Selatan
kesehatan
terdekat
117
BAB IV
PEMBAHASAN
keperawatan dalam masyarakat itu sendiri. Tujuan akhir dari asuhan keperawatan
adalah proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama perawat dengan
klien/ keluarga atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optima.
dan sehat. Olehnya itu keperawatan komunitas penting untuk melibatkan peran
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pembahasan ini pun telah mengacu pada
tercapai.
118
Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi
diambil secara acak. Pengkajian dilakukan selama dua hari yaitu dari tanggal 5
4.1. Pengkajian
transportasi, masalah maternal dan KB, ibu nifas, ASI, bayi dan balita, anak usia
Analisa Swot:
Strength / Kekuatan
3) Adanya dukungan dan respon positif dari masyarakat, pemerintah desa dan
kesehatan terdekat.
119
6) Adanya peran dari kepala dusun yang turut membantu dalam pengumpulan
data.
Weakness / Kelemahan
2) Pekerjaan sebagian besar warga Desa Huntu Selatan sebagai petani sehingga
Opportunity / Kesempatan
Threat / Ancaman
1) Pada saat pengkajian ada beberapa rumah yang Kepala Keluarganya tidak
sebenarnya.
120
4.2. Diagnosa Keperawatan
keadaan kesehatan, tidak/ kurang sehat serta krisis (Baylon and Malagya, 2010).
121
f) Dari 172 KK, terdapat 23 KK (13.37%) memiliki halaman tidak
122
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif :
a) Dari 574 jiwa terdapat 86 jiwa (30.93%) yang sakit dalam satu tahun
4.3 Perencanaan
yang telah ditentukan. Adapun beberapa tahap yang dilakukan bertujuan agar
penduduk Desa Huntu Selatan mulai dari tanggal 5 Januari sampai dengan 6
Januari 2021
Huntu Selatan
123
6. Melakukan pemasangan poster cuci tangan dan peringatan buang sampah
masyarakat
11. Melakukan penyuluhan kesehatan pada anak usia sekolah tentang PHBS
dengan 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar sekaligus memberikan
12. Berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk kerja bakti (Jumat Bersih)
13. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang Alat Pelindung Diri kepada para
4.4 Perencanaan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan kerja bakti (Jumat Bersih),
124
1. Penyuluhan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
a. Deskripsi kegiatan
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
b. Pelaksanaan kegiatan
125
c. Evaluasi
kurang bersih, ada sekitar 23 KK yang masih kurang bersih dan untuk
masyarakat.
berjumlah 15 orang. Dari sesi tanya jawab dan diskusi terdapat umpan
d. Dokumentasi
e.
126
2. Melakukan Jumat Bersih Bersama Masyarakat
a. Deskripsi Kegiatan
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
2016).
b. Pelaksanaan Kegiatan
127
Kegiatan jumat bersih ini dilakukan pada hari jumat tanggal 22
jumat bersih ini diikuti oleh warga masyarakat di Desa Huntu Selatan
Adapun alur kegiatan jumat bersih ini dimulai pada pukul 07.00
c. Evaluasi
kurang bersih, ada sekitar 23 KK yang masih kurang bersih dan untuk
melakukan jumat bersih bersama masyarakat, hal ini kami jumpai saat
Selatan. Hal ini yang mendasari kami melakukan kerja bakti bersama
XII.
d. Dokumentasi
128
3. Pemasangan Poster Cuci Tangan 6 Langkah dan Peringatan Buang
Sampah Sembarangan
a. Deskripsi Kegiatan
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
dua diantaranya adalah cuci tangan dengan sabun dan air bersih serta
b. Pelaksanaan Kegiatan
oleh mahasiswa profesi Ners XII UNG di dua tempat. Poster pertama
dipasang di kantor Desa Huntu Selatan dan yang kedua dipasang pada
pentingnya sehat dimulai dari perilaku cuci tangan yang baik dan
129
Kegiatan ini dilakukan pada hari kamis tanggal 21 Januari 2021 pukul
c. Evaluasi
langkah dengan baik dan benar. Hal ini yang mendasari kami
sembarangan.
poster yaitu kepala dusun serta mahasiswa profesi Ners angkatan XII.
d. Dokumentasi
130
4. Demonstrasi Cara Penyaringan Air Secara Sederhana
a. Deskripsi Kegiatan
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
RI, 2016).
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada hari rabu tanggal 20 Januari 2021 pukul
15.00 WITA sampai dengan selesai. Kegiatan ini diikuti oleh warga
131
c. Evaluasi
KK yang masih berasa dan 7 KK yang masih berwarna. Hal ini yang
orang.
d. Dokumentasi
132
4.4.2 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
diare, demam berdarah, demam thypoid, covid-19 dan vaksinasi, serta senam
lansia.
a. Deskripsi Kegiatan
berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya
3 kali atau lebih dalam sehari. Salah satu gejala yang akan dialami
b. Pelaksanaan Kegiatan
133
Kegiatan dilakukan pada hari rabu tanggal 20 Januari 2021 pukul
15.00 WITA sampai dengan selesai. Kegiatan ini diikuti oleh warga
c. Evaluasi
d. Dokumentasi
134
2. Melakukan Penyuluhan Kesehatan tentang Demam Berdarah
a. Deskripsi Kegiatan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
b. Pelaksanaan Kegiatan
15.00 WITA sampai dengan selesai. Kegiatan ini diikuti oleh warga
c. Evaluasi
135
kesehatan. Hal ini yang mendasari kami melakukan penyuluhan
d. Dokumentasi
136
3. Melakukan Penyuluhan Kesehatan tentang Demam Thypoid
a. Deskripsi Kegiatan
dan sub tropis, gejala yang muncul 1-3 minggu setelah terkena, dan
mungkin ringan atau berat. Salah satu gejala yang timbul saat
b. Pelaksanaan Kegiatan
15.00 WITA sampai dengan selesai. Kegiatan ini diikuti oleh warga
c. Evaluasi
137
Dari hasil evaluasi menunjukkan yang ikut melakukan kegiatan ini
d. Dokumentasi
138
4. Melakukan Penyuluhan Kesehatan tentang Covid-19 & Vaksinasi
a. Deskripsi Kegiatan
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
(Nadia, 2020).
b. Pelaksanaan Kegiatan
15.00 WITA sampai dengan selesai. Kegiatan ini diikuti oleh warga
c. Evaluasi
139
Dari hasil evaluasi menunjukkan yang ikut melakukan kegiatan ini
d. Dokumentasi
a. Deskripsi Kegiatan
Senam lansia merupakan salah satu olah raga yang dapat dilakukan
b. Pelaksanaan Kegiatan
09.00 WITA sampai dengan selesai. Kegiatan ini diikuti oleh lansia
140
yang juga ikut posyandu lansia di Desa Huntu Selatan yang berjumlah
15 orang.
c. Evaluasi
d. Dokumentasi
141
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH TANGGA
A. TUJUAN UMUM
diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat, mengerti apa manfaat dari Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat,
dan dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat itu sendiri.
B. TUJUAN KHUSUS
mampu:
C. MATERI
Terlampir
D. MEDIA
1. Media SAP
142
2. Leaflet
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi.
F. KEGIATAN
143
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Media
d. Setting Tempat
2. Evaluasi Proses
a. Peserta :
penyuluhan
144
b. Penyuluh :
3. Evaluasi Hasil
145
Lampiran Materi:
(Achmadi, 2013)
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan
tenaga para medis lainnya). Pentingnya setiap persalinan harus ditolong oleh
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam
membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke puskesmas
atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
146
perlatan yang aman,bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
Adalah bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan
makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan
kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi
tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama berupa cairan bening
berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
Bagi ibu:
Bagi bayi:
Bagi keluarga:
147
2) Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula misalnya
setiap bulan.
Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak) atau kartu
menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak
penyakit atau terhindar sakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan
melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba)
148
2) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
3) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
4) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
1) Mata air
4) Air hujan
Meski terlihat bersih air belum tentu bebas kuman penyakit. kuman
penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).
saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
149
menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan
tertinggal di tangan.
(SARS).
a) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
tangan.
150
5. Menggunakan jamban sehat.
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya.
1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
2) berbau.
151
c. Cara memelihara jamban sehat
1) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
bersih.
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang
air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang
nyamuk).
152
Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat
perkembangannya.
3) 3M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air
minum burung.
hujan.
dll).
pemeliharaan tubuh.
153
Serata tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak
1) Mencegah Diabetes .
5) Mencegah kanker
a. Olah raga
b. Jalan santai
c. Maraton
Karena didalam rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh,
seperti Tar dan Nicotin. Sehingga jika terhirup dapat menimbulakan kanker
154
C. Manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS
keluarga.
Bagi Masyarakat:
kesehatan.
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air
penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar
limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air baik secara
alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan
dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-
155
bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam
padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
1. 10 (sepuluh) kg arang
2. 10 (sepuluh) kg ijuk
4. Batu kerikil
B. Cara Pembuatan
2. Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga
3. Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih
4. Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang
6. Buat bak penyaringan dari botol bekas. Beri lubang kecil pada bagian
penutup botol. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang
tempurung kelapa, baru kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm.
156
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2016). Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.
http://bapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod/Pengolahanairbersi
h/mi4a%20modul%20penyaringan%20air%20dengan%20metode%20s
aringan%20pasir%20cepat.pdf (Diakses pada tanggal 17 Januari 2012).
157
Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENATALAKSANAAN AWAL DIARE
A. TUJUAN UMUM
Awal Untuk Diare, dan mampu menerapkan Penatalaksanaan Awal Untuk Diare.
B. TUJUAN KHUSUS
mampu:
C. MATERI
Terlampir
D. MEDIA
Media SAP
Leaflet
158
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. KEGIATAN
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
159
Dusun 2 : a) Vanra Dela Rahman
b) Rahayu Lestari Djafar
c) Jenis Tahir
d) Yanti Nalole
e) Karsum Daud
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Media
d. Setting Tempat
2. Evaluasi Proses
a. Peserta :
proses penyuluhan
b. Penyuluh :
160
9) Fasilitator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
3. Evaluasi Hasil
161
Lampiran Materi:
berikut :
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total dapat berupa hilangnya air
lebih banyak dari natrium (Dehidrasi Hipertonik) atau hilangnya air dan natrium
dalam jumlah yang sama (Dehidrasi Isotonik) atau hilangnya natrium yang lebih
dilakukan di tingkat rumah tangga jika mengalami diare adalah salah satunya
B. Mengobati Dehidrasi
1. Oralit
2. Manfaat Oralit
Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang
terbuang saat diare.Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air
Oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam Oralit dapat diserap
162
3. Cara Membuat/Mencampur Larutan Oralit
b) Sediakan 1 gelas air minum yang telah dimasak/air teh (200 cc)
haus
e) Bila larutan Oralit pertama habis, buatkan satu gelas larutan Oralit
berikutnya
163
DAFTAR PUSTAKA
164
Lampiran 3
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
165
B. Materi (Terlampir)
C. Media
Leaflet
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
166
E. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
1) Memberi salam 1) Menjawab salam
2) Melakukan perkenalan diri 2) Mendengarkan dan
3) Menjelaskan tujuan dan memperhatikan
manfaat
4) Melakukan kontrak waktu
5) Melakukan validasi
2. 10 menit Pelaksanaan: Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan.
secara menyeluruh dan teratur
Materi:
1) Pengertian DBD
2) Penyebab DBD
3) Cara penularan DBD
4) Tanda dan gejala DBD
5) Cara pencegahan DBD
3. 5 menit Evaluasi: Merespon dan bertanya
4. Memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk
bertanya
4. 5 menit Penutup: Menjawab salam
Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terimakasih dan
salam
F. Pengorganisasian Kelompok
167
Dusun 3 : a) Sri Devi Yahya
b) Desiyanti S. Rahman
c) Meysin Abdulatif
d) Yusrianty Akuba
e) Abdul Wahab Saleh
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
d. Membuat SAP
e. Kontrak Waktu
f. Menyiapkan Media
g. Setting Tempat
2. Evaluasi Proses
a. Peserta :
proses penyuluhan
b. Penyuluh :
3. Evaluasi Hasil
168
Setelah dilakukan penyuluhan kepada peserta, 80% peserta mampu:
169
Lampiran Materi
A. Pengertian
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis
B. Penyebab (Etiologi)
Aegyptiyang mengandung virus Dengue. pada saat nyamuk Aedes Aegypti maka
virus dengueakan masuk ke dalam tubuh, setelah masa inkubasi sekitar 3-15 hari
2019).
2. Berbadan kecil
burung)
170
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan
bernafas
dsb):
orang tersebut.
171
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang
(Hermayudi, 2017).
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan
muntah.
ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan
tidak sadar.
a. Perdarahan gusi\
b. Muntah darah
172
F. Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue
1. Kimia
fogging.
2. Fisik
bepergian
tanah.
air.
173
j. Memasang kawat kasa.
3. Biologi
174
DAFTAR PUSTAKA
175
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
mampu:
176
6. Untuk mengetahui protokol kesehatan masyarakat di Era New Normal
C. MATERI
Terlampir
D. MEDIA
Leaflet
E. METODE
1) Ceramah
2) Tanya jawab
F. KEGIATAN
177
masyarakat untuk bertanya
4. 5 menit Penutup: Menjawab salam
Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terimakasih dan
salam
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Media
d. Setting Tempat
2. Evaluasi Proses
a. Peserta :
proses penyuluhan
b. Penyuluh :
3. Evaluasi Hasil
178
b. Menyebutkan tanda dan gejala virus corona
179
Lampiran Materi:
TINDAKAN PENCEGAHAN, PENULARAN VIRUS CORONA PADA
MASYARAKAT SERTA PENATALAKSANAAN PEMBERIAN VAKSIN
CORONA
A. Definisi Virus Corona
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang
Novel corona virus (2019-nCoV) adalah virus jenis baru yang belum
Gejala utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan
bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, merasa lelah atau tidak
berenergi, rasa sakit pada otot, diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari
pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada beberapa pasien, gejala yang
memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan
C. Faktor Resiko
180
Dalam literature review yang dilakukan oleh Susilo, dkk (2020)
dikatakan bahwa berdasarkan data yang sudah ada, penyakit penyerta seperti
hipertensi dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif
merupakan faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang
lebih banyak pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang
lebih tinggi. Pada perokok, hipertensi, dan diabetes melitus, diduga ada
Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu rumah
dengan pasien COVID-19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam
satu lingkungan namun tidak kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap
Cara penyebaran beberapa virus atau patogen dapat melalui kontak dekat,
lingkungan atau benda yang terkontaminasi virus, droplet saluran napas, dan
partikel airborne. Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5um.
mukosa yang rentan. Partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan
atau mengendap di udara dalam waktu yang lama. Produksi droplet dari saluran
napas diantaranya batuk, bersin atau berbicara serta tindakan invasif prosedur
respirasi seperti aspirasi sputum atau bronkoskopi, insersi tuba trakea. Partikel
airborne merupakan partikel dengan diameter yang kurang dari 5um yang dapat
menyebar dalam jarak jauh dan masih infeksius. Patogen airborne dapat menyebar
181
melalui kontak. Kontak langsung merupakan transmisi pathogen secara langsung
dengan kulit atau membran mukosa, darah atau cairan darah yang masuk ke tubuh
Menurut Wang Zhou, (2020) saat ini, diyakini bahwa penularan melalui
percikan pernapasan dan kontak adalah rute utamanya, tapi terdapat risiko
penularan fecal-oral. Penularan aerosol, penularan dari ibu ke anak, dan rute-rute
percikan-percikan tersebut.
dalam jarak tertentu (biasanya 1 m). Karena ukuran dan berat percikan yang
182
Patogen yang ditularkan oleh percikan: virus influenza, virus corona
Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak langsung dengan orang
suatu benda, yang mungkin disentuh oleh tangan. Virus dari tangan yang
183
b) Personel medis, anggota keluarga, atau orang lain yang sempat
dan mengunjungi.
c) Pasien lain dan orang-orang yang menemani yang berbagi bangsal sama
d) Mereka yang berada dalam kendaraan transportasi atau lift yang sama
dengan pasien.
lapangan.
5. Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi,
6. Penularan aerosol
penularan jarak jauh. Cara penularan ini disebut penularan aerosol. Belum
ada bukti yang menunjukkan virus corona baru ini dapat ditularkan melalui
aerosol.
di udara yang bisa ditularkan melalui udara. Secara umum aerosol dianggap
diameternya lebih kecil daripada 5 μm, dan patogen yang dibawa oleh
184
aerosol masih memiliki kemampuan menularkan setelah beterbangan dalam
jarak jauh. Patogen airborne juga dapat ditularkan lewat kontak langsung.
Aspergillus
positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelah lahir. Ini
neonatal melalui penularan ibu ke anak, tapi penelitian dan bukti sains
185
1. Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik.
merupakan salah satu tindakan yang paling efektif untuk mencegah diare
alcohol 60 %, jika air dan sabun tidak tersedia. Virus corona tidak resisten
terhadap asam atau alkali tetapi sensitif terhadap pelarut organik dan
dapat digunakan sebagai alternatif dari mencuci tangan dengan sabun dan
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum
5. Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat anda
beraktifitas di luar.
6. Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang
186
7. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang
sering disentuh.
tubuh, sistem imun yang baik dapat mencegah tubuh dari infeksi virus
corona.
Berikut rincian dari protokol kesehatan pencegahan covid-19 di era new normal:
detik.
area wajah, khususnya mata, hidung dan mulut.hal ini dikarenakan tangan
bisa menjadi sarang virus yang didapatkan dari aktivitas yang kita lakukan.
hidung, dan mulut, maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam
tubuh.
187
3. Terapkan etika batuk dan bersin
Ketika batuk atau bersinm tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam
tubuh, jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain
bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita. Terlepas memiliki virus
corona atau tidak, etika batuk dan bersin harus tetap diterapkan. Dengan
cara tutup mulut dan hidung menggunakan lengan atas bagian dalam,
lengan atas bagian dalam dinilai aman menutup mulut dan hidun dengan
optimal, selain itu bagian tersebut juga tidak akan digunakan untuk
lengan atas bagian dalam, bisa juga menutup mulut dan hidung
sampah.
4. Pakai masker
medis ke manapun saat anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang
lain. Bagi anda yang tidak memiliki gejala apapun, cukup gunakan masker
5. Jaga jarak
Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita
harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain 1 meter. Jaga jarak juga
188
mendatangi kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain, dan
6. Isolasi mandiri
sesak nafas diminta untuk secara sadar dan sukarela melakukan isolasi
7. Jaga kesehatan
Pastikan kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi
masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.
Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan
vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, apabila
189
a) Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin
terakhir
e) Orang dengan riwayat alergi berat atau mengalami gejal sesak napas,
190
k) Penyakit dengan aluran pencernaan kronis
untuk setiap jenis vaksin COVID-19. Tabel di bawah ini menjelaskan dosis
Jadwal
Pengembang Jumlah Pemberia Cara
Platform Pemberian
Vaksin Dosis n (Hari
ke-)
Sinovac Research
Inactivated 2 (0,5 ml per Intramuskular
and Development 0, 14
virus dosis)
Co., Ltd
Sinopharm +
Inactivated Beijing Institute 2 (0,5 ml per Intramuskular
0, 21
virus of Biological dosis)
Products
Viral vector AstraZeneca +
1-2 (0,5 ml bila dosis Intramuskular
(Non- University of
per dosis) 2: 0, 28
replicating) Oxford
Protein 2 (0,5 ml per Intramuskular
Novavax 0, 21
subunit dosis)
Moderna +
National Institute
RNA based 2 (0,5 ml per Intramuskular
of Allergy and 0, 28
vaccine dosis)
Infectious
Diseases (NIAID)
RNA based Pfizer Inc + 2 (0,5 ml per Intramuskular
0, 28
vaccine BioNtech dosis)
191
Vaksin COVID-19 diberikan melalui suntikan intramuskular di bagian
lengan kiri atas dengan menggunakan alat suntik sekali pakai (Auto Disable
Secara umum, vaksin tidak menimbulkan reaksi pada tubuh, atau apabila
yang terkandung dalam vaksin. Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada
tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respon imun.
juga dapat memicu reaksi. Vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang
menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin namun tetap memicu respon imun
terbaik. Frekuensi terjadinya reaksi ringan vaksinasi ditentukan oleh jenis vaksin.
192
a) Reaksi lokal, seperti:
1. Demam,
4. Badan lemah,
5. Sakit kepala
2. Reaksi anafilaksis,
3. Syncope (pingsan)
Untuk reaksi ringan lokal seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada
melakukan kompres dingin pada lokasi tersebut dan meminum obat paracetamol
sesuai dosis.
Untuk reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise, petugas kesehatan
pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat, dan meminum obat
KIPI yang terkait kesalahan prosedur dapat terjadi, untuk itu persiapan
sistem pelayanan vaksinasi yang terdiri dari petugas pelaksana yang kompeten
193
(memiliki pengetahuan cukup, terampil dalam melaksanakan vaksinasi dan
memiliki sikap profesional sebagai tenaga kesehatan), peralatan yang lengkap dan
petunjuk teknis yang jelas, harus disiapkan dengan maksimal. Kepada semua
jajaran pemerintahan yang masuk dalam sistem ini harus memahami petunjuk
KIPI yang tidak terkait dengan vaksin atau koinsiden harus diwaspadai.
Untuk itu penapisan status kesehatan sasaran yang akan divaksinasi harus
194
d. Untuk kasus diduga KIPI serius maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
dengan Komda PP-KIPI dan Balai Besar POM Provinsi serta melaporkan
e. Format pelaporan KIPI non serius, format pelaporan KIPI serius, format
195
Daftar Pustaka
dr. Siti Nadia. (2020). Kesiapan Kemenkes dalam Menghadapi Outbreak Novel
Coronavirus (2019-nCoV). Simposium PAPDI Forum 29 Januari 2020.
Wang, Zhou. MD. (2020). The Corona Virus Prevention Handbook. Penerjemah
Shan Zhu, Qing Chen, Jun Li
196
Lampiran 5
2. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS adalah upaya untuk
PHBS merupakan perilaku yang harus dipraktikkan secara terus menerus agar
melakukan perintah (suara) ataupun instruksi dari orang dewasa. Orang dewasa
(konsisten) dan benar baik saat di rumah maupun di luar rumah. Dengan begitu,
maka anak-anak akan mempunyai pola perilaku hidup bersih dan sehat yang akan
Salah satu indikator PHBS yaitu cuci tangan. Mencuci tangan di air mengalir dan
memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang
menempel di tangan sehingga tangan bersih dan terbebasas dari kuman. Cucilah
tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan
tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum
197
Virus corona adalah zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia.
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei Cina.
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru corona virus disease, COVID-19.
COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.
Sampai dengan 03 Maret 2020, secara global dilaporkan 90.870 kasus konfimasi
di 72 negara dengan 3.112 kematian (CFR 3,4 %). Di Indonesia sendiri kasus
terkena covid-19 ini sudah mencapai 16.006 orang pada tanggal 14 mei 2020.
Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan
terinfeksi. Hingga pada tanggal 15 mei 2020 sudah ada 22 kasus positif terinfeksi
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-
6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian
besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas,
dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru. COVID-
198
19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak
melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang
kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19.
tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak
secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat
dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan
bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat
perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan 6 langkah dengan benar serta
mengetahui tanda gejala dan juga pencegahan virus corona pada anak sekolah.
tetapi ada kemungkinan anak sekolah dapat terinfeksi dengan kontak langsung
dengan penderita dan tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
perilaku hidup bersih dan sehat, 6 langkah cuci tangan yang benar dan
199
b. Tujuan Khusus
19.
4. Strategi
pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, cara cuci tangan 6
COVID-19.
5. Kegiatan
cara cuci tangan 6 langkah dengan benar, serta pengetahuan anak-anak usia
6. Indikator Output/Outcome
b. Melakukan 6 langkah cuci tangan dengan baik dan benar secara mandiri
200
7. Teknik Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
4) Alat-alat yang dibutuhkan seperti sound system, mic, handrub, air, tisu,
dan masker yang telah siap pakai pada saat kegiatan akan berlangsung.
b. Evaluasi Proses
2) Siswa yang berpartisipasi lebih dari 2/3 keseluruhan siswa yang hadir.
c. Evaluasi Hasil
COVID-19.
8. Sasaran Kegiatan
201
9. Penanggung Jawab
11. Pembiayaan
202
12. Standar Kegiatan
203
LAMPIRAN MATERI
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Sekolah
A. Definisi
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak
luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
f. Tidak merokok
B. Tujuan PHBS
perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan
204
masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih
dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup
C. Manfaat PHBS
yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah
orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air
205
kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung,
dan lain sebagainya terutama saat ini sedang mewabah Virus Corona. WHO
menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena dapat
meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan
ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar
sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah
bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat mengandung
akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin sekolah
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi
sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan
206
bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah
fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan
melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain:
mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal
seminggu sekali.
Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya
siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman, guru, maupun
tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat
207
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk
deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.
Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari
lingkungan sekolah.
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci
(Kemenkes, 2016).
208
3. Sebagai pelindung diri
4. Supaya tidak menjadi agen penularan bibit penyakit kepada orang lain
Jika anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena
infeksi bakteri sallmonela. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari
berbagai tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran
mentah tanpa dicuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari makanan
atau tangan kedalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup di dalam
usus dan saluran pencernaan lainnya. Tanda keracunan bakteri ini seperti
suhu badan naik, diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah.
(Risnawaty, 2016)
Keracunan bakteri E.Colli juga bisa terjadi jika anda makan tanpa
mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti sekolah,
kampus kantor, rumah sakit bahkan dari toilet. Misalnya jika anda setelah
dari tempat umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.Colli bisa
209
diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah jika tidak segera
Tertular flu dan pilek menjadi resiko yang sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika anda baru saja menggunakan fassilitas
umum atau bersentuhan dengan orang lain yang lagi flu atau pilek.
Kemudian ketika anda makan secara langsung tanpa cuci tangan maka bisa
menyebabkan virus masuk kedalam tubuh. Virus ini akan menyebar secara
cepat, tidak hanya masuk kedalam tubuh tapi juga bisa masuk lewat saluran
makan, maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika
bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
210
pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
termasuk jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk
resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah lewat sentuhan
kulit secara langsung dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa
makan juga bisa terkena penyakit radang pada saluran pernapasan. Penyakit
ini bisa menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan.
Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke dalam
211
sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber
penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat
oleh mata secara langsung. Sumber infeksi ini bisa saja berasal dari
tangan sebelum makan sering dilakukan agar tidak terkena resiko penyakit.
(Risnawaty, 2016)
f) Sebelum dan setelah memegang orang yang sakit atau orang terluka
212
Berdasarkan ketentuan World Health Organization 2009, Cuci
a) Tuang Cairan Handrub pada tangan kemudian usap dan gosok kedua
yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. Manusia
saluran pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East
atau sindrom pernapasan akut berat. Coronavirus sendiri jenis baru yang
ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, dan
Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap
diremehkan pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau
213
COVID-19 berjalan cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan
sebelumnya.
1. Batuk
4. Sakit Tenggorokan
5. Letih
C. Cara Penyebaran
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
1. Melalui droplets (cairan/liur yang keluar saat batuk dan bersin tanpa
D. Pencegahan
transmisi udara. Orang-orang yang paling berisiko terinfeksi adalah mereka yang
214
berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-
masyarakat meliputi:
tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat
kotor;
3. Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat
sampah;
pernapasan.
215
DAFTAR PUSTAKA
216
Lampiran 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
diharapkan:
Diri
217
dampak penggunaan pestisida
B. MATERI (Terlampir)
C. METODE
D. MEDIA
Leaflet
218
E. KEGIATAN PENYULUHAN
F. PENANGGUNG JAWAB
219
6. Observer : a. Rukmala Cyntia Mauke, S.Kep
H. Pembiayaan
220
Lampiran Materi
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI
A. Pengertian
seluruh tubuh dari potensi bahaya tempat kerja (Fajriani et all, 2019).
B. Macam-macam APD
1. Pakaian Kerja
bahan beracun. Bahan dapat terbuat dari kain dril, kulit, plastik,
panjang (overalls).
2. Penutup Kepala
kepala dari zat-zat kimia dan kondisi iklim yang buruk. Harus
221
3. Alat Pelindung Hidung dan Mulut
tertentu.
4. Sarung Tangan
Untuk melindungi tangan dan bagian-bagian dari bahan-
bahan kimia (padat atau larutan). Sarung tangan dapat terbuat dari
5. Sepatu Kerja
222
1. Melalui kulit
2. Melalui pernafasan
penyemprotan.
3. Melalui mulut
sengaja atupun tidak, ketika seseorang makan atau minum air yang
2016). Oleh karena itu, pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau
223
yang dilakukan oleh petugas P3K yang pertama melihat korban. P3K
yang sesuai,
224
kepala lebih rendah. Bila muntah-muntah dan setengah sadar, letakkan
berikut.
kasa steril.
iodium tincture 3,5% pada daerah sekeliling luka. Jika luka yang
dibalut diantara bagian sisi dan tengah luka agar darah tidak banyak
keluar, lalu tutup luka dengan perban steril. Jika sakit terus berlanjut
225
maka minta pertolongan dokter untuk ditangani lebih lanjut. Pada
berikut:
jantung.
pernafasan.
masih ada.
listrik dan tolong korban dengan cara mengisolasi diri dari tanah.
maka diberi minum larutan NaHCO3 (1 sendok teh dalam 1 gelas air).
pada saat korban pingsan. Jika terjadi luka bakar, rawat luka bakar
lanjut.
226
4. Kecelakaan pada Mata.
jarak pada mata, tutup dengan kapas tebal, lalu balut perlahan-lahan
perut, diare, kejangkejang, kram perut, air liur berlebih, nyeri otot,
227
Penanganan bila keracunan melalui kulit yaitu :
b) Bagian kulit yang terkena racun dibilas dengan air yang mengalir
selama 15 menit.
Penanganan bila keracunan melalui mata yaitu :
kepala dan bibir atas. Bila korban pingsan maka penanganan yang
berbulu keras.
228
h) Pernafasan buatan diberikan bila korban tidak ada gerakan
bernafas, tidak ada uap hasil pernafasan, kuku, bibir, dan muka
Pestisida
a. Lepas pakaiannya
yangbersih
229
bawa label pestisidanya.
tubuhpasien
230
DAFTAR PUSTAKA
Fajriani N.G, Aeni S.R.N, Sriwiguna D.A.. 2019. Penggunaan APD Saat
Penyemprotan Pestisida Dan Kadar Kolinesterase Dalam Darah Petani
Desa Pasirhalang. Jurnal Media Analis Kesehatan
Maden E.V.D., Femke G., Melliza W., Irene K..2015. Paparan Pestisida Di
Ladang Dan Pengaruh Pestisida Terhadap Kesehatan. VegIMPACT.
231
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
mulai tanggal 04 Januari 2021 yang dilaksanakan di Desa Huntu Selatan yang
terdiri atas 3 Dusun berupa kegiatan pengkajian yang dilakukan dikomunitas pada
172 KK dengan 574 jiwa mulai tanggal 05 Januari s/d 06 Januari 2021.
dan Vaksinasi, Kegiatan UKS pada Anak Usia Sekolah dan Kegiatan UKK (Alat
5.2. Saran
232
dengan ilmu yang didapatkan selama proses akademik dengan teknik
c. Bagi Pendidikan
233
Daftar Pustaka
Mubarak dan Chayatin. 2012. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori
Buku 1.Jakarta : Salemba Medika
Riasmini, N. M., Permatasari, H., Chairani, R., Astuti, N. P., Ria, R. T., &
Handayani, T. W. 2017. Panduan asuhan keperawatan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC
di puskesmas dan masyarakat. Jakarta: UI-Press.)
234
Riyadi Sugeng. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba
Medika.
235
236