OLEH
UNIVERSITAS NEGERIGORONTALO
2020
LAPORAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SELATAN
OLEH:
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SELATAN
KOTA GORONTALO
PROFESI NERS ANGKATAN X
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
PEMBIMBING KLINIK :
PEMBIMBING :
iii
KELOMPOK IV
PUSKESMAS KOTA SELATAN
iv
KATA PENGANTAR
SWT. Yang telah memperkenankan kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik.
Dalam penyusunan laporan ini, banyak sekali hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari preseptor Akademik, Preseptor
Klinik, serta adanya kerja sama seluruh masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi pemikiran bagi pihak
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................
DAFTAR NAMA MAHASISWA.........................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Tujuan.....................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum...........................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus..........................................................................
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................
1.3.1 Bagi Mahasiswa Keperawatan..................................................
1.3.2 Bagi Puskesmas Kota Selatan...................................................
1.3.3 Bagi Pendidikan........................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................
2.1 Konsep Perawatan Kesehatan Komunitas............................................
2.1.1 Definisi......................................................................................
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Kesehatan
Komunitas.................................................................................
2.1.3 Perawatan Kesehatan Komunitas..............................................
2.1.4 Sasaran perawatan kesehatan komunitas..................................
2.1.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan
Komunitas.................................................................................
2.1.6 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas...............................
2.2 Pemecahan Masalah Keperawatan Kesehatan
Komunitas............................................................................................
2.2.1 Model Pendekatan.....................................................................
2.2.2 Metode Pendekatan...................................................................
BAB III TINJAUAN LAPANGAN.......................................................................
3.1 Gambaran Umum Puskesmas Selatan....................................................
3.2 Visi, Misi dan Moto Puskesmas Kota Selatan.......................................
3.3 Kondisi Geografis...................................................................................
3.4 Peta Puskesmas Kota Selatan.................................................................
3.5 Struktur Organisasi Kota Selatan...........................................................
3.6 Dimensi populasi....................................................................................
3.7 Prioritas Masalah....................................................................................
vi
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo............................................
Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Rentang Usia di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo............................................
Tabel 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Rentang Pendidikan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo..................................
Tabel 3.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Rentang Pekerjaan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo...................
Tabel 3.6 Distribusi Berdasarkan Cara penyajian Makanan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo............................................
Tabel 3.7 Distribusi Berdasarkan Cara Pengelolaan Air Minum di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo..................................
Tabel 3.8 Distribusi Berdasarkan Kebiasaan Mengelola makanan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo..................................
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Peta Puskesmas Kota Selatan Kecamatan Kota Selatan Kota
Gorontalo
xxii
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Komunitas
2.1.1 Definisi
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu
wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangakan dalam kelompok masyarakat
dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak
pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.
1
Pengertian lain dari keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan
profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
2010).
2
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
3
kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia
lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah,
2. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan
prioritas :
3. Sasaran kelompok
timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu
institusi.
4
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
4. Sasaran Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi
berdarah)
5
2. Pencegahan (preventif)
diantaranya adalah :
6
keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu,
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase
kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan
dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2012).
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.
7
4. Sebagai Pembela (Client Advocate)
pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah
yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
6. Sebagai Kolaborator
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan
8
7. Sebagai Perencana Tindakan Lanjut (Discharge Planner)
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
pengumpulan data.
Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan
10. Pembawa Perubahan Atau Pembaharu Dan Pemimpin (Change Agent and
Leader)
(Mubarak, 2012).
9
11. Pengidentifikasi Dan Pemberi Pelayanan Komunitas (Community Care Provider
And Researcher)
atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari
1. Model Pendekatan
telah dianggap sebagai dasar hukum praktek keperawatan dan telah digunakan
2. Metode Pendekatan
digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di dalam bidang
keperawatan dari praktek keperawatan dan merupakan aplikasi dari segala tindakan
10
dan kerangka kerja dari referensi, konsep dan teori keperawatan komunitas. Fokus
metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan
(Nurhayati, 2011).
a. Pengkajian
dengan tahap-tahap proses keperawatan pada umumnya, yaitu dimulai dari tahap
Komunitas adalah klien. terdiri atas data inti komunitas, data subsistem
11
1) Data Inti Komunitas
Data inti komunitas yang dikaji terdiri atas sejarah/riwayat yang meliputi
jenis kelamin, distribusi ras dan distribusi etnis. Tipe keluarga meliputi
a) Lingkungan fisik
masyarakat.
apotik, klinik gigi, dan jasa lainnya. Tanda obat atau penyalahgunaan zat,
pakaian, makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan khusus, serta pasar dan
pertokoan.
12
c) Ekonomi
kurang dari 100 Birr per bulan. Karakteristik angkatan kerja, status
air, pembuangan limbah padat, limbah dan kualitas udara) dan layanan
asosiasi.
f) Komunikasi
13
Komunikasi informal meliputi papan pengumuman, poster, brosur,
g) Pendidikan
h) Rekreasi
teater/bioskop.
3) Data Persepsi
14
b. Analisa data dan diagnosa keperawatan komunitas
stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul
dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat
cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan prioritas
1) Menetapkan prioritas
15
memperhatikan enam kriteria, yaitu kesadaran masyarakat akan masalah,
dicapai.
situasi kedepan, kondisi atau status jangka panjang dan belum bisa diukur.
penyakit kardiovaskuler.
16
3) Menetapkan rencana intervensi
maka yang perlu diperhatikan adalah hal apa yang akan dilaksanakan, waktu
pelaksanaan, jumlah, target atau sasaran, tempat atau lokasi. Adapun hal
program pemerintah terkait dengan masalah kesehatan yang ada, kondisi atau
situasi yang ada, sumber daya yang ada di dalam dan di luar komunitas yang
rehabilitatif.
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga unsur yaitu evaluasi struktur, evaluasi
17
proses, dan evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi,
18
BAB III
TINJAUAN LAPANGAN
Puskesmas Kota Selatan merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis pelayanan
kesehatan yang ada di kota Gorontalo selain unit kesehatan yang lainnya. Secara
disesuaikan dengan kegiatan dan beban tugas yang ada (Structure follow function).
Cakupan wilayah kerja Puskesmas Kota Selatan meliputi 5 kelurahan yang ada di
kecamatan Kota Selatan yaitu Kelurahan Limba U1, Kelurahan Limba U2, Kelurahan
Limba B, Kelurahan Biawao, Kelurahan Biawu. Total penduduk yang terdapat dalam
cakupan wilayah kerja Puskesmas Kota Selatan adalah 24.519 Jiwa. Dimana
19
10. Upaya Kesehatan Masyarakat Muh. Mansyur Tojib, SKM
11. Upaya Kesehatan Perorangan dr. Leni Sofyan
12. UKM Essensial & Perkesmas Nurlaila Mointi, S.Kep, Ns
13. UKM Perkembangan Aryati Mohammad, A.Md, Kep
14. UKP Farmasi & Laboratorium dr. Leni Sofyan
15. Jaringan Pelayanan Puskesmas & Maruwati Rauf, S.St
Jejaring Fanyankes
Berdasarkan data statistik tahun 2014, Puskesmas Kota Selatan memiliki luas
wilayah sebesar 3,42 km2, secara geografis Puskesmas Kota Selatan terletak pada N
a. Unit rawat jalan seperti klinik umum, klinik gizi, klinik KIA-KB, klinik
Lingkungan).
Masyarakat/Puskemas)
20
c. Kesehatan pengembangan (kesehatan usila, kerja, pondok pesantren, haji,
1. Umur
Umur menunjukan bahwa distribusi terbanyak adalah Dewasa yaitu 105 (42
2. Jenis Kelamin
21
Tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
jenis kelamin paling terbanyak yaitu perempuan 16 (51%) dan paling terendah
3. Agama
4. Pendidikan
sebanyak 93 (38%) penduduk dan distribusi terendah adalah DIII dan S2 yaitu
22
5. Pekerjaan
B. Nutrisi
23
Tabel 3.6 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
24
dipotong lalu dicuci sebanyak 37 (53%) keluarga dan selanjutnya dicuci lalu
25
malam 56 (80%) dan distribusi terendah yaitu siang sebanyak 2 (3%)
keluarga.
26
2. Kebiasaan Olahraga Dalam Keluarga
E. Ekonomi
keluarga
27
2. Penghasilan Rata-Rata Dalam Keluarga
< Rp. 500.000 31 (44%) dan distribusi terendah yaitu > Rp. 1000.000
(30%) keluarga
28
No. Sarana Ekonomi Jumlah Persentase
1 ASKES/BPJS 64 91%
2 Tidak Ada 1 1%
3 Lainnya (KIS) 5 7%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
9 (13%) keluarga
29
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
F. SOSIAL
1. Hubungan keluarga
(100%) responden.
30
(Sumber : Data primer 2020)
G. Pendidikan
1. Pendidikan Non-formal
67 responden (96%)
Tabel 3.23 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan keluarga yang tidak bisa
membaca di Kelurahan Biawu
Keluarga Tidak Bisa
No. Jumlah Persentase
membaca
1 Ya 9 13%
2 Tidak 61 87%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
31
Tabel 3.23 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
3. Keterampilan khusus
5. Sarana Pendidikan
32
(Sumber : Data primer 2020)
33
7 Lainnya 4 4%
Total 99 100%
(Sumber : Data primer 2020)
dan lainnya (PHBS) 4 (4%), program dokter cilik 1 (1%) dan yang tidak ada
H. Psikologis
34
3 Lainnya 2 3%
Total 73 100%
(Sumber : Data primer 2020)
Tabel 3.32 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan respon keluarga bila salah
satu anggota keluarga bermasalah di Kelurahan Biawu
Respon keluarga bila salah
No. satu anggota keluarga Jumlah Persentase
bermasalah
35
1 Membantu mencari jalan keluar 69 99%
2 Acuh tak acuh 1 1%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
respon keluarga bila salah satu anggota keluarga bermasalah dominan dengan
membantu mencari jalan keluar yakni 69 (99%) orang , diikuti 1 (1%) orang
dengan respon keluarga bila salah satu anggota keluarga bermasalah acuh tak
acuh.
I. Spiritual
taat menjalankan ibadah dan 8 (11%) orang tidak taat menjalankan ibadah
J. Lingkungan Fisik
a.) Perumahan
36
No. Status Kepemilikan Rumah Jumlah Persentase
1 Milik Sendiri 40 57%
2 Kontrak 2 3%
3 Menumpang 26 37%
4 Lainnya 2 3%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
2. Jenis Rumah
jenis rumah, dominan dengan jenis rumah tersendiri sebanyak 57 (81%), dan
Tabel 3.36 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan batas tiap ruangan yang
memiliki fungsi berbeda dalam rumah di Kelurahan Biawu
No. Batas Tiap Ruangan Jumlah Persentase
1 Ya 66 94%
2 Tidak 4 6%
37
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
berdasarkan batas tiap ruangan yang memiliki fungsi berbeda dalam rumah,
didapatkan 66 (94%) rumah memiliki batas tiap ruangan, dan 4 (6%) rumah
4. Jumlah Kamar
jumlah kamar 3 yakni 22 (31%), jumlah kamar >4 yakni 20 (29%) dan
5. Jenis Bangunan
38
Tabel 3.38 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
(23%) jenis bangunan semi permanen dan 1 (1%) jenis bangunan non
permanen.
6. Luas Pekarangan
7. Luas Bangunan
8. Status Rumah
39
Tabel 3.41 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan status rumah di
Kelurahan Biawu
No. Status Rumah Jumlah Persentase
1 Milik Sendiri 54 77%
2 Kontrakan 2 3%
3 Lainnya 14 20%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
(77%), diikuti lainya (milik orang tua) sebanyak 14 (20%), dan status rumah
9. Atap Rumah
atap rumah dominan dengan atap rumah seng sebanyak 66 (94%), diikuti
atap rumah genteng sebanyak 2 (3%) dan laiinya (beton) sebanyak 3 (3%).
40
3 1/2 Tembok 9 13%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
(7%).
luas ventilasi didapatkan rumah dengan luas ventilasi <20 % luas lantai
41
sebanyak 67 keluarga dan 2 keluarga yang memiliki rumah dengan luas
Tabel 3.46 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan ada dan tidaknya jendela
di Kelurahan Biawu
No. Terdapat Jendela Jumlah Persentase
1 Ya 70 100%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
42
1 <20% Luas Lantai 63 90%
2 >20% Luas Lantai 7 10%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
luas jendela didapatkan 63 (90%) keluarga yang memiliki luas jendela <20%
luas lantai dan 7 (10%) yang memiliki luas >20% luas lantai.
17. Penerangan
43
Tabel 3.50 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
18. Lantai
44
Tabel 3.52 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
tinggal yang bersih, 32 (46%) keluarga cukup bersih, dan 4 (6%) keluarga
45
Tabel 3.54 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
halaman tidak bersih sebanayak 4 (6%) dan yang tidak memiliki halaman
sebanyak 35 (50%).
46
lebih dominan yakni 21 (60%), halaman yang dimanfaatkan untuk perkebunan
Tabel 3.57 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan jenis sumber air keluarga
di Kelurahan Biawu
No. Sumber Air Jumlah Persentase
1 Sumur Gali 8 11%
2 Ledeng 1 1%
3 Sumur Pompa 2 3%
4 Sumur Bor 14 20%
5 Lainnya 45 64%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
jenis sumber air keluarga didapatkan sumber air yang banyak digunakan yakni
47
Lainnya seperti PDAM sebanyak 45 (64%), dan paling sedikit Ledeng yakni 1
(1%)
Tabel 3.58 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan air minum dari sumber air
di Kelurahan Biawu
No. Air Minum dari Sumber Air Jumlah Persentase
1 Ya 20 29%
2 Tdk 50 71%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
air minum dari sumber air didapatkan sebanyak 20 (29%) keluarga yang
menggunakan air minum dari sumber air dan sebanyak 50 (71%) keluarga
48
keadaan penyimpanan air bersih/tidak ada jentik nyamuk 10 (13%) dan 3
49
menggunakan air minum dengan cara dimasak dan 28 (40%) keluarga
kualitas sumber air rata-rata semua keluarga memiliki kualitas sumber air
diikuti sumber air dari sumur gali sebanyak 9 (13%), pompa air dan pompa
50
listrik sebanyak 5 (7%) dan terakhir menggunakan sumber air ledeng
sebanyak 1 (1%).
Tabel 3.64 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan ada dan tidaknya saluran
pembuangan air limbah di Kelurahan Biawu
Apakah memiliki saluran
No. Jumlah Persentase
pembuangan air limbah
1 Ya 69 99%
2 Tidak 1 1%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
51
Tabel 3.65 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan jenis pembuangan air
limbah di Kelurahan Biawu
No. Jenis Pembuangan Limbah Jumlah Persentase
1 Got 35 50%
2 Sungai 21 30%
3 Selokan 9 13%
4 Bak Penampuangan 3 4%
5 Lainnya 2 3%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
jenis pembuangan air limbah paling terbanyak yaitu Got 35 (50%) dan paling
kondisi saluran pembuangan air limbah paling terbanyak yaitu Tertutup lancar
52
Tempat penampungan
No. Jumlah Persentase
sampah
1 Ada 55 79%
2 Tidak ada 15 21%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
53
4 Terplihara 29 41%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
54
Tabel 3.71 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
kebiasaan membuang barang bekas yang dapat menampung air yaitu Dibuang
(1%).
ada tidaknya jamban yaitu Ya 66 (94%) dan paling terendah yaitu Tidak 4
(6%).
2. Jenis Jamban
55
Tabel 3.73 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
jenis jamban yaitu leher angsa 64 (97%) dan paling terendah yaitu lainnya
3. Kondisi Jamban
kondisi jamban yaitu terpelihara 65 (98%) dan paling terendah yaitu tidak
terpelihara 1 (2%).
4. Kepemilikan Jamban
56
Tabel 3.75 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
kepemilikan jamban yaitu milik sendiri 51 (77%) dan paling terendah yaitu
menumpang 6 (9%).
Tabel 3.76 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan tempat BAB jika tidak
memiliki jamban di Kelurahan Biawu
No. Tempat BAB Selain Jamban Jumlah Persentase
1 Lain-lain 4 100%
Total 4 100%
(Sumber : Data primer 2020)
tempat BAB jika tidak memiliki jamban. yaitu BAB dilain-lain (di sungai)
jarak tempat pembuangan tinja dengan sumber air yaitu terbanyak > 10 meter
57
Tabel 3.78 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan pemilikan kendang ternak
di Kelurahan Biawu
No. Pemilikan Kandang Ternak Jumlah Persentase
1 Ya 9 13%
2 Tidak 61 87%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
pemilikan kandang ternak yaitu Tidak memiliki kandang ternak 61 (87%) dan
berdasarkan letak kandang dengan rumah induk yaitu letak kandang diluar
sebanyak 9 (100%).
3. Jarak Kandang
Tabel 3.80 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan jarak kandang dari rumah
dan pemukiman di Kelurahan Biawu
Jarak Kandang Di Luar
No. Jumlah Persentase
Rumah
1 <5 Meter 7 78%
2 >5 Meter 2 22%
Total 9 100%
(Sumber : Data primer 2020)
58
Tabel 3.80 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan jarak kandang dari rumah dan pemukiman yaitu < 5 meter
(33%).
berdasarkan anggota keluarga yang menderita sakit pada satu tahun terakhir di
59
Kelurahan Biawu Kota Selatan terdapat 26 (37%) keluarga yang pernah sakit
berdasarkan jenis penyakit yang pernah dialami keluarga pada satu tahun
pilek, gout arthritis) 16 (55%) keluarga dan paling terendah yaitu penyakit
3. Cara mengatasi penyakit yang pernah dialami pada satu tahun terakhir
60
5 Berobat ke perawat/bidan 1 3%
6 Diobati sendiri 3 10%
Total 30 100%
(Sumber : Data primer 2020)
berdasarkan cara mengatasi penyakit yang pernah dialami keluarga pada satu
Tabel 3.85 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan keluarga yang sakit saat
ini di Kelurahan Biawu
NO Keluarga sakit Jumlah Persentase
1 Ada 11 16%
2 Tidak ada 59 84%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
berdasarkan keluarga yang sakit saat ini didapatkan 11 (16%) keluarga dan
61
Total 13 100%
(Sumber : Data primer 2020)
berdasarkan jenis penyakit yang dialami keluarga saat ini terbanyak yaitu
berdasarkan cara mengatasi penyakit yang dialami keluarga saat ini yang
62
Tabel 3.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
resiko lansia dan jenis resiko terendah yaitu maternal, bayi, penyakit kronis
63
Tabel 3.90 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
64
4 Tidak pernah 18 26%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
mengatakan 1 bulan sekali sebanyak 37 (53%) keluarga dan terendah <1 bulan
pembinaan.
65
Tabel 3.94 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
66
7 Menjaga Kesehatan 6 13%
8 Kesehatan Remaja 3 7%
9 Kesehatan Ibu Hamil 1 2%
10 Cara menangani sakit punggung 1 2%
11 Kesehatan balita 2 4%
Total 46 100%
(Sumber : Data primer 2020)
berdasarkan jarak puskesmas dari tempat tinggal dimana semua (100%) jarak
67
Tabel 3.98 menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
Tabel 3.99 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan anggota ada yang menjadi
kader kesehatan di Kelurahan Biawu
NO Kader kesehatan Jumlah Persentase
1 Ada 2 3%
2 Tidak 68 97%
Total 70 100%
Tabel 3.99 menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
anggota keluarga yang menjadi kader kesehatan terdapat 2 (3%) yang menjadi
68
Tabel 3.101 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan kader kesehatan aktif
mengikuti kegiatan di Kelurahan Biawu
NO Kader aktif kegiatan Jumlah Persentase
1 Ya 2 100%
Total 2 100%
(Sumber : Data primer 2020)
69
Total 16 100%
(Sumber : Data primer 2020)
beresiko, sistem 5 meja dalam posyandu, deteksi dini tumbuh kembang bayi
70
Total 3 100%
(Sumber : Data primer 2020)
bagian anggota keluarga yang meninggal pada satu tahun terakhir dari 3
71
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
hamil.
2. Umur kehamilan
dengan umur kehamilan >6 bulan-9 bulan dan 1 (33%) anggota keluarga
72
Tabel 3.109 menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
ke 3 masing-masing 1 (33%).
jarak kehamilan dengan kehamilan sekarang terbanyak dengan jarak >3 tahun
terdiri dari 2 (67%) keluarga dan terendah dengan jarak <3 tahun yaitu 1
(33%) keluarga.
keguguran.
73
6. Jumlah keguguran yang pernah dialami
74
Tabel 3.114 menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
75
Tabel 3.117 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan pada kehamilan 4-6 bulan di Kelurahan
Biawu
Pemeriksaan kehamilan pada
NO kehamilan 4-6 bulan Jumlah Persentase
1 2 kali 3 100%
Total 3 100%
(Sumber : Data primer 2020)
12. Imunisasi TT
76
(Sumber : Data primer 2020)
mengkonsumsi zat besi terdapat 2 (67%) ibu tidak mengkonsumsi zat besi
Tabel 3.120 Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan jumlah zat besi yang
dikonsumsi di Kelurahan Biawu
NO Jumlah (strep) Jumlah Persentase
1 3 1 100%
Total 1 100%
(Sumber : Data primer 2020)
jumlah zat besi konsumsi sebanyak 1 (100%) ibu mengkonsumsi zat besi 3
strep.
Tabel 3.121 Distribusi alasan Kepala Keluarga tidak mengkonsumsi zat besi
di Kelurahan Biawu
NO Jika tidak, Alasannya? Jumlah Persentase
1. Tidak tahu manfaatnya 1 50%
2. Tidak diberi 1 50%
Total 2 100%
77
Tabel 3.122 Distribusi Konsumsi Gizi Seimbang Ibu Hamil di Kelurahan
Biawu
Konsumsi gizi
NO seimbang Jumlah Persentase
YA 2 67%
TIDAK 1 33%
Total 3 100%
(Sumber : Data primer 2020)
78
(Sumber : Data primer 2020)
ibu hamil resiko tinggi terdapat 1 (33%) ibu dan ibu hamil yang tidak
Tabel 3.125 Distribusi Jenis Resiko Tinggi Ibu Hamil di Kelurahan Biawu
NO Jenis resiko Jumlah Persentase
1 Anemia 1 50%
2 Usia <20 tahun dan >35 1 50%
tahun
Total 2 100%
(Sumber : Data primer 2020)
hamil ada 2 yaitu jenis resiko tinggi anemia sebanyak 1 (50%) ibu dan jenis
Tabel 3.126 Distribusi Jenis Resiko Tinggi Ibu Hamil di Kelurahan Biawu
NO KMS Jumlah Persentase
1. YA 3 100%
Total 3 100%
(Sumber : Data primer 2020)
Tabel 3.127 Distribusi ibu yang Melakukan Senam hamil di Kelurahan Biawu
NO Senam hamil Jumlah Persentase
1. YA 2 67%
2. TIDAK 1 33%
Total 3 100%
79
(Sumber : Data primer 2020)
senam hamil di Kelurahan Biawu sebanyak 2 (67%) ibu dan ibu yang tidak
Tabel 3.128 Distribusi ibu yang Melakukan Senam hamil di Kelurahan Biawu
80
Tabel 3.129 di atas menunjukkanbahwa distribusi ibu yang
dan ibu yang tidak melakukan perawatan payudara sebanyak 2 (67%) ibu.
tidak melakukan perawatan payudara terbanyak yaitu dengan alasan tidak tau
81
26. Pemberi Penyuluhan Kesehatan Seputar Kehamilan
PKM masing-masing 2 (33%) ibu dan yang terendah yaitu Mahasiswa KKN
Tabel 3.133 Distribusi Materi Yang Diterima Ibu Hamil di Kelurahan Biawu
NO Materi yang Jumlah Persentase
diterima
1. Perawatan 1 7%
payudara
2. Senam hamil/nifas 2 14%
3. ASI Gizi 3 21%
4. Perawatan tali 2 14%
pusat/ BBL
5. Persiapan 3 21%
persalinan
6. Ibu hamil 3 21%
Total 14 100%
82
Tabel 3.133 di atas menunjukkan bahwa distribusi materi terbanyak
yang diterima ibu hamil yaitu senam hamil/nifas, persiapan persalinan dan
ibu hamil sebanyak 3 (21%) ibu serta materi yang paling sedikit diterima
b) Ibu Nifas
c) Ibu menetki
83
(Sumber : Data primer 2020)
berjumlah 1 (50%).
84
NO Bila ya, berapa Jumlah Persentase
usia anak yang
disusui ?
1 6 – 12 bulan 1 100%
Total 1 100%
(Sumber : Data primer 2020)
Tabel 3.139 Distribusi Alasan Ibu Menyusui yang Tidak Menyusi Anaknya
di Kelurahan Biawu
NO Jika tidak Jumlah Persentase
alasannya ?
1 ASI tidak lancar 1 100%
Total 1 100%
(Sumber : Data primer 2020)
menyusui anaknya karena ASI yang tidak lancar yaitu sebesar 100%.
Tabel 3.140 Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Posisi atau Cara Menyusui
yang Benar di Kelurahan Biawu
NO Apakah ibu tahu posisi atau cara Jumlah Persentase
menyusui yang benar ?
1 Ya 1 50%
2 Tidak 1 50%
Total 2 100%
(Sumber : Data primer 2020)
85
Tabel 3.140 d atas menunjukkan bahwa dari 2 ibu menyusui terdapat
1 ibu mengetahui cara menyusui yang benar (50%) dan 1 ibu tidak
d) Keluarga berencana
86
Tabel 3.142 di atas menunjukkan bahwa terdapat 33 kepala
subur (PUS).
di Kelurahan Biawu
87
Tabel 3.144 menunjukan bahwa dari 33 pasangan usia subur,
sebanyak 21 PUS yang menjadi akseptor KB (64%), dan 12 PUS (26%) tidak
paling banyak digunakan yaitu KB Suntik sebanyak 7 orang (33%), dan IUD
88
Tabel 3.146 menunjukan bahwa sebanyak 11 orang (52%)
6. PUS dropout KB
subur drop out KB karena alasan tidak cocok yaitu sebanyak 7 PUS (64%).
89
8. Keluhan Menggunakan KB
(50%).
90
2 Ganti alat kontrasepsi 3 43%
3 Tetap menggunakan alat 2 29%
kontrasepsi yang sama
Total 7 100%
(Sumber : Data primer 2020)
91
NO Adakah kematian bayi / Jumlah Persentase
balita 1 tahun terakhir
1 Ya 1 1%
2 Tidak 69 99%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
92
4. Keluarga yang Memiliki Neonatus
93
Tabel 3.158 Distribusi Keluraga berdasarkan usia kematian bayi / balita 1
tahun terakhir di Kelurahan Biawu
No Jika ada, bayi meninggal Jumlah persentase
usia berapa
1 0-7 hari 1 100%
Total 1 100%
(Sumber : Data primer 2020)
(100%).
keluarga
94
Tabel 3.162. Distribusi penduduk berdasarkan adanya bayi dalam
keluarga
No Bayi dalam keluarga Jumlah persentase
1 Ya 2 3%
2 Tidak 68 97%
Total 70 100%
(Sumber : Data primer 2020)
(3%).
95
Berdasarkan Tabel 3.164 Distribusi penduduk berdasarkan bayi
(100%).
kebutuhan imunisasi pada usia 4-8 bulan sebanyak 11 (100%) dan bayi B
96
Tabel 3.167 Distribusi penduduk berdasarkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi
No pertumbuhan dan Jumlah persentase
perkembangan bayi
1 Normal 2 100%
Total 2 100%
(Sumber : Data primer 2020)
yang menderita penyakit saat ini diketahui bayi tidak menderita penyakit
1 Tidak 2 100%
Total 2 100%
(Sumber : Data primer 2020)
97
Berdasarkan Tabel 3.169 Distribusi penduduk berdasarkan bayi
yang beresiko tinggi saat ini diketahui tidak ada bayi yang beresiko tinggi
2. BALITA
22 (31%).
98
kunjungan tiap bulan sebanyak 12 (55%) dan balita yang kadang-kadang
yang memiliki KMS diketahui dari total 22 balita yang memiliki KMS
sebanyak 21 (96%).
99
2 Tidak lengkap 1 5%
Total 22 100%
(Sumber : Data primer 2020)
berdasarkan jumlah balita yang sedang sakit saat ini diketahui balita yang
100
tidak sakit sebanyak 21 (95%) dan balita yang sedang sakit saat ini
sebanyak 1 (5%).
berdasarkan jenis penyakit pada balita yang sedang sakit saat ini
101
(Sumber : Data primer 2020)
sebanyak 10 anak (45%) adalah anak pertama, 8 anak (36%) anak ke-2 dan 4
102
Tabel 3.181 diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk dari
tinggi badan bayi lahir diketahui bahwa, dari 22 bayi yang ada dalam 70
keluarga, bayi yang lahir dengan berat <50 cm sejumlah 14 Bayi (64%) bayi
lahir dengan berat di rentang 50-53 cm sejumlah 7 Bayi (32%) sedangkan bayi
lahir dengan berat >53 cm sejumlah 1 Bayi (5%). Sedangkan menurut berat
badan bayi lahir diketahui bayi lahir dengan berat <2500 gram sejumlah 1
bayi (5%) sedangkan bayi lahir dengan berat badan pada rentang 2500-4000
gram sejumlah 20 bayi (91%), dan bayi dengan berat lahir >4000 gram
berdasarkan status gizi balita saat ini berdasarkan perhitungan Berat Badan,
Tinggi badan dan Usia anak, diketahui bahwa, dari total 22 balita dalam 70
Balita (18%) dengan status Gizi Gemuk. Dan 1 Balita (5%) dengan status gizi
Kurus.
103
4. Timbangan bayi / balita rutin
melakukan timbangan rutin sebanyak 12 (55%) dan bayi / balita yang tidak
memiliki KMS sebanyak 21 (95%) dan Bayi/Balita yang tidak memiliki KMS
sebanyak 1 (5%).
104
Grafik KMS 3 Bulan
No Jumlah persentase
Terakhir
1 Meningkat setiap bulan 10 45%
2 tidak tahu 4 18%
3 tidak menentu 8 36%
Total 22 64%
(Sumber : Data primer 2020)
berdasarkan bayi yang masih diberikan ASI diketahui Bayi yang tidak
berdasarkan umur berapa ibu berencana memberi ASI pada bayinya diketahui
106
Tabel 3.189 Distribusi keluarga berdasarkan Ibu memberikan
makanan pendamping ASI pada bayi di Kelurahan
Biawu
memberikan makanan pendamping ASI pada bayi sebanyak 21 (95%) dan ibu
(5%).
107
terbanyak yaitu 3 kali sebanyak 16 (73%) dan jumlah tersedikit yaitu 4 kali
sebanyak 1 (5%).
yaitu masak sendiri sebanyak 19 (86%) dan jumlah tersedikit yaitu makanan
108
mendapatkan Vit. A sebanyak 15 (68%) dan bayi/Balita yang tidak
jumlah terbanyak yaitu pilek sebanyak 15 (33%) dan jumlah tersedikit yaitu
4. USIA SEKOLAH
Tabel 3.194 Distribusi anak usia sekolah dalam keluarga di Kelurahan Biawu
Apakah dalam keluarga
No Jumlah Persentase
ada anak usia sekolah?
1 Ya 29 46%
2 Tidak 41 54%
Total 70 100%
Data primer 2020
109
Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi anak usia sekolah
(145%) anak yang memiliki status gizi baik, sedangkan terdapat 1 (5%)
Tabel 3.196 Distribusi pola makan anak usia sekolah di Kelurahan Biawu
No pola makan Jumlah Persentase
1 Teratur 31 89%
2 tidak teratur 4 11%
Total 35 100%
Data primer 2020
anak usia sekolah dalam keluarga terdapat 31 (89%) anak memiliki pola
110
makan teratur sedangkan 4 (11%) anak memiliki pola makan tidak
teratur.
Tabel 3.197 Distribusi kebiasaan makan yang salah anak usia sekolah dalam
keluarga di Kelurahan Biawu
Apakah ada kebiasaan
No Jumlah persentase
makan yang salah
1 Tidak 35 100%
Total 35 100%
Data primer 2020
anak.
111
Apakah sudah mendapat
No Jumlah persentase
Imunisasi Booster
1 Ya 18 51%
2 Tidak 17 49%
Total 35 100%
Data primer 2020
anak (51%) sudah mendapatkan imunisasi booster dan yang tidak mendaptkan
(83%) mendapatkan satu kali imunisasi booster dan yang mendapatkan dua
Tabel 3.201 Distribusi Penduduk Berdasarkan Ada Anak Sakit Saat ini
di Kelurahan Biawu
No Apakah ada anak sakit saat Jumlah persentase
ini ?
1 Tidak 33 100%
112
Total 33 100%
Data primer 2020
sakit saat ini dari 33 anak diketahui tidak ada anak yang mengalami sakit.
diderita oleh anak dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, diketahui dari 44 anak
yang mengalami demam sebanyak 29 (66%) dan anak yang mengalami batuk
pilek 13 (30%)
5. REMAJA
113
Tabel 3.203 diatas menunjuukkan bahwa distribusi anggota keluarga
yang berusia remaja sebanyak 50 keluarga (71%) dan yang tidak memiliki
114
menstruasi terdapat 15 orang (38%) yang mengalami keluhan menstruasi dan
1 Ya 29 37%
2 Tidak 49 63%
Total 78 100%
(Data primer 2020)
1 Malu 6 12%
2 Tidak ada waktu 29 56%
3 tidak perlu 8 15%
4 tidak ada wadah 1 2%
5 Lainnya 8 15%
Total 52 100%
(Data primer 2020)
ada waktu sebanyak 29 (56%), tidak perlu sebanyak 8 (15%), malu sebanyak
115
6 (12%) dan tidak ada wadah sebanyak 1 (2%) serta alasan lainnya berupa
1 Ya 71 91%
2 Tidak 7 9%
Total 78 100%
(Data primer 2020)
orang (9%).
1 Ya 68 87%
2 Tidak 10 13%
Total 78 100%
(Data primer 2020)
116
h. Remaja yang Tahu PMS
1 Ya 56 72%
2 Tidak 22 28%
Total 78 100%
(Data primer 2020)
1 Ya 5 6%
2 Tidak 73 94%
Total 78 100%
(Data primer 2020)
117
1 Miras 5 100%
Total 5 100%
(Data primer 2020)
1 Tidak 78 100%
Total 78 100%
(Data primer 2020)
yang sakit dari 78 remaja diketahui tidak ada remaja yang sakit.
l. Masalah Remaja
1 Sulit belajar 3 4%
2 Sulit bergaul 9 12%
3 Begadang 37 48%
4 Kurang PD 9 12%
5 lainnya 19 25%
Total 77 100%
(Data primer 2020)
118
Tabel 3.214 diatas menunjukkan bahwa distribusi Masalah Remaja
dari 78 remaja terdapat masalah berupa begadang sebanyak 37 (48%) dan sulit
m. Koping Remaja
dari 78 remaja terdapat koping remaja berupa bercerita pada orang tua 42
(44%) dan mengurung diri (1%), Bercerita pada teman 24 (25%), Bercerita
n. Kegiatan Remaja
1 Karang taruna 7 8%
2 Mesjid 2 2%
3 Membantu ortu 54 63%
4 Olahraga 15 17%
5 Lainnya 8 9%
Total 86 100%
119
(Data primer 2020)
dari 78 remaja terdapat kegiatan remaja yang membantu orang tua sebanyak
(8%), Olahraga 15 (17%) serta alasan lainnya berupa bermain game online
sebanyak 8 (9%).
A. PRE MONOPOUSE
a. Adanya pre-menopouse
memasuki pre menopause dari total 70 ibu didapatkan bahwa yang sudah
120
orang (37%) dan yang belum mengalami pre menopause sebanyak 50 orang
(71%).
121
(25%) dan Pandangan kabur 3 (25%) serta keluhan lainnya berupa gatal di
122
f. Pemenuhan Kebutuhan Seksual Menopouse
orang (40%).
B. LANSIA
123
Tabel 3.224. Distribusi keluarga berdasarkan Jumlah Lansia dalam
keluarga di kelurahan Biawu
No Lansia Jumlah persentase
1 Ya 12 16%
2 Tidak 61 84%
Total 73 100%
Data primer 2020
– 70 tahun yaitu sebanyak 6 orang (50%) dan dalam rentang usia >70 tahun
1 Ya 5 42%
2 Tidak 7 58%
Total 12 100%
Data primer 2020
124
menderita penyakit yaitu sebanyak 5 (42%) dan lansia yang tidak
sebanyak 5 ( 100%).
125
Total 12 100%
Data primer 2020
lansia sebanyak 4 (33%) dan yang tidak ikut kelompok lansia yakni 8 (67%).
126
1 Ya 4 33%
2 Tidak 8 67%
Total 12 100%
Data primer 2020
dan lansia yang tidak mengetahui adanya posyandu lansia yakni 8 (67%).
keluarga yakni sebanyak 5 (42%) dan lansia yang tidak memiliki KMS yaitu 7 (58%)
lansia.
Tabel 3.234 Distribusi lansia yang tidak memiliki KMS dan alasannya
No Tidak, alasan Jumlah Persentase
1 Tidak tahu 3 43%
2 Tidak ada sarana 1 14%
3 lain-lain 3 43%
Total 7 100%
Data primer 2020
KMS sebanyak 3 (43%), lansia yang tidak ada sarana yaitu 1 (14%) dan lainnya
sebanyak 3 (43%).
127
l. Lansia yang mengikuti Posyandu Lansia
128
Berdasarkan Distribusi tabel 3.237 didapatkan lansia yang rutin memeriksa
kesehatan yaitu sebanyak 4 (33%) dan lansia yang tidak memeriksa kesehatan yakni
sebanyak 8 (67%)
Posyandu sebanyak 1 (60 %), Bidan/Perawat sebanyak 5 (29 %), Puskesmas sebanyak
129
No Pemenuhan Kebutuhan Jumlah persentase
Sehari-hari
1 Mandiri 7 58%
2 Dengan bantuan minimal 5 42%
Total 12 100%
Data primer 2020
sehari-hari lansia yaitu mandiri sebanyak 7 (58 %), dengan bantuan minimal sebanyak
Tabel 3.241 Distribusi perilaku hidup yang tidak sehat pada lansia
No Perilaku hidup tidak sehat Jumlah persentase
1 Merokok 2 50%
2 Minum-minuman keras 0 0%
3 Mengkonsumsi hanya 1 25%
makanan tertentu
4 tidak mandi 0 0%
5 lain-lain 1 25%
Total 4 100%
Data primer 2020
sehat pada lansia yaitu merokok sebanyak 2 (50 %), minum-minuman keras tidak ada,
mengkonsumsi hanya makanan tertentu sebanyak 1 (25 %), tidak mandi tidak ada,
130
Total 12 100%
Data primer 2020
yaitu sebanyak 7 (58 %), dan lansia yang tidak mengalami resiko tinggi sebanyak 5 (42
%).
Tabel 3.243 Distribusi penyebab resiko tinggi yang terjadi pada lansia
terjadi pada lansia yaitu lansia dengan penyakit sebanyak 3 (38 %), dan lansia yang
yang dibutuhkan lansia yaitu dana sehat sebanyak 8 (31 %), pelayanan kesehatan gratis
131
sebanyak 10 (38 %), penyuluhan kesehatan sebanyak 6 (23 %), panti jompo tidak ada,
132
ANALISA DATA
Data Subyektif Data Obyektif Masalah Keperawatan
1. 100% Masyarakat kel. 1. 57% membuang sampah di Perilku kesehatan cenderung
Biawu mengatakan sungai, dan 34% beresiko berhubungan dengan
bahwa petugas BLH masyarakat membakar masyarakat yang kurang
lama mengangkut sampah. menjaga kebersihan lingkungan
sampah yang telah 2. 46% keadaan tempat di Kel. Biawu Kec. Kota Selatan
diletakkan ditempat pembuangan sampah di Kota Gorontalo wilayah PKM
sampah sehingga Kel. Biawu berbau busuk Kota Selatan
menyebabkan bau 3. 86% barang bekas (botol
busuk dan masyarakat ban bekas, kaleng) yang
mulai membuang dapat menampung air
sampah ke sungai. dibuang ditempat
2. 78% masyarakat pembuangan sampah
kel.biawu mengatakan 4. Terdapat 4 KK (6%) yang
perlu mendapatkan tidak memiliki jamban
penyuluhan kesehatan melakukan BAB di sungai.
dari petugas kesehatan 5. Di Kel. Biawu vektor yang
3. 54% masyarakat kel. disekitar rumah dan
Biawu mengatakan membahayakan kesehatan
ingin mendapatkan yaitu nyamuk (35%), lalat
penyuluhan kesehatan (24%) dan Kecoa (17%).
tentang PHBS
1. 17% Masyarakat 1. 37% anggota keluarga yang Pemeliharaan kesehatan tidak
Kel.Biawu mengatakan sakit 1 tahun terakhir efektif berhubungan dengan
bahwa apabila ada dengan jenis penyakit masih banyaknya masyarakat
anggota keluarga yang terbanyak yaitu lain-lain yang sakit namun diobati secara
sakit di masa pandemi (demam, gastritis, diare), mandiri di serta lansia tidak
saat ini, mereka lebih Typhoid 14% dan mengikuti posyandu lansia dan
memilih untuk hipertensi 10%. kelompok lansia Kel. Biawu
mengobati sendiri 2. 10% masyarakat kel.
Kec. Kota Selatan Kota
karena takut dengan Biawu mengatasi penyakit
Gorontalo wilayah PKM Kota
penyebaran virus yang dialami dengan cara
Covid-19 diobati sendiri. Selatan
3. Terdapat 15% anggota
keluarga yang sakit saat ini
dengan jenis penyakit yang
paling tertinggi lain-lain
(gastritis, demam, diare)
38%.
4. 17% masyarakat kel.biawu
mengatasi penyakit yang
133
dialami saat ini dengan cara
masih diobati sendiri.
5. 77% masyarakat kel.biawu
perlu mendapatkan
penyuluhan kesehatan baik
secara kelompok maupun
2. 65% keluarga individu.
mengatakan bahwa 1. 33% penyakit yang sering
terdapat bayi/balita diderita oleh bayi/balita
yang sakit 6 bulan adalah pilek dan 30% dan
terakhir 33% penyakit yang sering
diderita oleh bayi/balita
demam selama 6 bulan
terakhir
3. Masyarakat lansia di
1. 67% lansia tidak mengikuti
Kel. Biwu
posyandu lansia dan 67%
mengatakabahwa
lansia tidak mengikuti
mereka tidak
kelompok lansia karena
mengikuti posyandu
tidak tau manfaatnya
lansia dan kelompok
(40%).
lansia
2. Jenis penyakit yang
diderita lansia saat ini yaitu
rematik (33%), hipertensi
(33%) dan osteoporosis
(33%).
1. 100% Ibu hamil di kel. 1. 100% ibu hamil di kel. Defisit pengetahuan
Biawu mengatakan Biawu tidak melakukan berhubungan dengan kurangnya
mereka tidak pemeriksaan kehamilan pengetahuan ibu hamil tentang
mengetahui bahwa pada 3 bulan pertama tanda dan gejala kehamilan serta
sedang hamil. dikarenakan ketidaktahuan nutrisi dan gizi saat di Kel.
ibu hamil terhadap Biawu Kec. Kota Selatan Kota
kehamilannya. Gorontalo wilayah PKM Kota
2. 67% ibu hamil belum
Selatan
lengkap mendapatkan
imunisasi TT
3. 67% ibu hamil tidak
mengonsumsi tablet zat
besi karena tidak
mengetahui manfaatnya
dan ada juga yang tidak
diberi.
134
DIAGNOSA KEPERAWATAN
135
PRIORITAS MASALAH
Kriteria
1 Perilku kesehatan
cenderung beresiko
berhubungan dengan
masyarakat yang kurang
menjaga kebersihan
lingkungan di Kel.
Biawu Kec. Kota
Selatan Kota Gorontalo
wilayah PKM Kota
Selatan
2 Pemeliharaan kesehatan
tidak efektif
berhubungan dengan
masih banyaknya
masyarakat yang sakit
namun diobati secara
mandiri di serta lansia
136
tidak mengikuti
posyandu lansia dan
kelompok lansia Kel.
Biawu Kec. Kota
Selatan Kota Gorontalo
wilayah PKM Kota
Selatan
3 Defisit pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang tanda
dan gejala kehamilan
serta nutrisi dan gizi
saat di Kel. Biawu Kec.
Kota Selatan Kota
Gorontalo wilayah
PKM Kota Selatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
137
Diagnosa Hari/ Evaluasi
Rencana
No. Keperawatan Tujuan Sasaran Srategi Tang Tempat
Kegiatan Kriteria Standar
Komunitas gal
1. Perilku kesehatan Setelah dilakukan Masyarakat KIE a. Berikan Senin, 1. PKM Kota a. Verb 1. Pengerti
cenderung beresiko tindakan Kel. Biawu penyuluhan 05 Selatan al an
berhubungan dengan keperawatan selama Kec. Kota tentang Okt 2. Kantor sampah
masyarakat yang kurang 1 kali pertemuan Selatan pengelolaan 2020 Kelurahan 2. Jenis-
menjaga kebersihan diharapkan PKM Kota sampah dan jenis
lingkungan di Kel. masyarakat kel. Selatan PHBS sampah
Biawu Kec. Kota Biawu mampu : b. Mengadakan 3. Cara
pertemuan pengola
Selatan Kota Gorontalo
1. Mengidentifikasi antara aparat han
wilayah PKM Kota
jenis sampah desa dan sampah
Selatan pemerintah
2. Memisahkan
Data Subjektif : sampah organik desa dalam
dan anorganik pembentukan 1. Pengerti
1. 100% Masyarakat 3. Membuang sampah an
kel. Biawu sampah sesuai secara PHBS
mengatakan bahwa jenisnya berkala 2. Tujuan
petugas BLH lama 4. Mengetahui dan
mengangkut sampah akibat dari b. Verb manfaat
yang telah membuang al PHBS
diletakkan ditempat sampah tidak
sampah sehingga pada tempatnya
menyebabkan bau (sungai)
busuk dan 5. Mengetahui
masyarakat mulai mengenai PHBS
membuang sampah (Perilaku Hidup
ke sungai. Bersih)
138
2. 78% masyarakat
kel.biawu
mengatakan perlu
mendapatkan
penyuluhan
kesehatan dari
petugas kesehatan
3. 54% masyarakat kel.
Biawu mengatakan
ingin mendapatkan
penyuluhan
kesehatan tentang
PHBS
Data Objektif :
1. 57% membuang
sampah di sungai,
dan 34% masyarakat
membakar sampah.
2. 46% keadaan tempat
pembuangan
sampah di Kel.
Biawu berbau busuk
3. 86% barang bekas
(botol ban bekas,
kaleng) yang dapat
menampung air
dibuang ditempat
139
pembuangan
sampah
4. Terdapat 4 KK (6%)
yang tidak memiliki
jamban melakukan
BAB di sungai.
5. Di Kel. Biawu
vektor yang
disekitar rumah dan
membahayakan
kesehatan yaitu
nyamuk (35%), lalat
(24%) dan Kecoa
(17%).
2. Pemeliharaan kesehatan Setelah dilakukan Masyarakat KIE a. Berikan Senin, 1. PKM Kota a. Verb 1. Pengerti
tidak fektf berhubungan tindakan Kel. Biawu penyuluhan 05 Selatan al an
dengan masih keperawatan selama Kec. Kota pada keluarga Okt 2. Daerah Kel. Pelayana
banyaknya masyarakat 1 kali pertemuan Selatan (lansia dan 2020 Biawu n
yang sakit namun diharapkan PKM Kota bay/balita) Kesehat
diobati secara mandiri di masyarakat kel. Selatan mengenai an
serta lansia tidak Biawu mampu resiko 2. Manfaat
mengobati berobat
mengikuti posyandu mengetahui manfaat
sakit di ke
lansia dan kelompok berobat ke
rumah dan pelayana
lansia Kel. Biawu Kec. pelayanan kesehatan manfaat n
Kota Selatan Kota terdekat berobat ke keseahat
Gorontalo wilayah PKM pelayanan an
Kota Selatan kesehatan terdekat
b. Berikan 3. Resiko
140
Data Subjektif : senam c. mengob
rematik pada ati
1. 17% Masyarakat lansia penyakit
Kel.Biawu sendiri
mengatakan bahwa
apabila ada anggota
keluarga yang sakit
di masa pandemi
saat ini, mereka
lebih memilih untuk
mengobati sendiri
karena takut dengan
penyebaran virus
Covid-1
2. 65% keluarga
mengatakan bahwa
terdapat bayi/balita
yang sakit 6 bulan
terakhir
3. Masyarakat lansia di
Kel. Biwu
mengatakabahwa
mereka tidak
mengikuti posyandu
lansia dan kelompok
lansia
Data Objektif :
141
1. 37% anggota
keluarga yang sakit
1 tahun terakhir
dengan jenis
penyakit terbanyak
yaitu lain-lain
(demam, gastritis,
diare), Typhoid 14%
dan hipertensi 10%.
2. 10% masyarakat kel.
Biawu mengatasi
penyakit yang
dialami dengan cara
diobati sendiri.
3. Terdapat 15%
anggota keluarga
yang sakit saat ini
dengan jenis
penyakit yang paling
tertinggi lain-lain
(gastritis, demam,
diare) 38%.
4. 17% masyarakat
kel.biawu mengatasi
penyakit yang
dialami saat ini
dengan cara masih
diobati sendiri.
5. 77% masyarakat
142
kel.biawu perlu
mendapatkan
penyuluhan
kesehatan baik
secara kelompok
maupun individu.
6. 33% penyakit yang
sering diderita oleh
bayi/balita adalah
pilek dan 30% dan
33% penyakit yang
sering diderita oleh
bayi/balita demam
selama 6 bulan
terakhir
7. 67% lansia tidak
mengikuti posyandu
lansia dan 67%
lansia tidak
mengikuti kelompok
lansia karena tidak
tau manfaatnya
(40%).
8. Jenis penyakit yang
diderita lansia saat
ini yaitu rematik
(33%), hipertensi
(33%) dan
osteoporosis (33%).
143
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Masyarakat KIE a. Berikan Senin, 1. PKM Kota b. Verb 1. Pengerti
berhubungan dengan tindakan (Ibu hamil) penyuluhan 05 Selatan al an
kurangnya pengetahuan keperawatan selama Kel. Biawu kepada Okt 2. Daerah kehamil
ibu hamil tentang tanda 1 kali pertemuan Kec. Kota keluarga 2020 kelurahan an
dan gejala kehamilan diharapkan Selatan mengenai Biawu 2. Tanda
serta nutrisi dan gizi masyarakat tamanya PKM Kota tanda dan dan
saat di Kel. Biawu Kec. ibu-ibu hamil di kel. Selatan gejala gejala
kehamilan kehamil
Kota Selatan Kota Biawu mampu
b. Berikan an
Gorontalo wilayah PKM mengetahui
penyuluhan 3. Nutrisi
Kota Selatan mengenai tanda dan kepada dan gizi
gejala kehamilan keluarga (ibu ibu
Data Subjektif :
serta nutrisi dan gizi hamil) hamil
1. 100% Ibu hamil di saat hamil mengenai
kel. Biawu status gizi
mengatakan mereka dan nutrisi d.
tidak mengetahui ibu hamil
bahwa sedang c. Berikan
hamil senam ibu
hamil
Data Objektif :
1. 100% ibu hamil di
kel. Biawu tidak
melakukan
pemeriksaan
kehamilan pada 3
bulan pertama
dikarenakan
144
ketidaktahuan ibu
hamil terhadap
kehamilannya.
2. 67% ibu hamil
belum lengkap
mendapatkan
imunisasi TT
3. 67% ibu hamil tidak
mengonsumsi tablet
zat besi karena tidak
mengetahui
manfaatnya dan ada
juga yang tidak
diberi.
145
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, I. 2011. Hubungan antara Pendidikan, Pendapatan dan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (HIK) di Pasar
Kliwon dan Jebres Kota Surakarta. Laporan Penelitian. UMS. Surakarta.
http://etd.eprints.ums.ac.id (Diakses tanggal 24 September 2020)
Depkes RI. 2007. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
Effendi dan Maghfudli. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan praktek
dalam keperawatan. Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika
Effendy Nasrul. 2010. Dasar-dasar Kepearawatan Kesehatan Masyarakat edisi 2.
Jakarta : EGC
Elisabeth T. 2014. Buku Ajar Keperawatan Komunitas : Teori dan Praktek edisi Ke-
3.Jakarta : EGC
Jaji dan Nurharlina. 2011. Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas.
Sumatra Selatan : PSIK-FK UNSRI
Mubarak dan Chayatin. 2012. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori
Buku 1.Jakarta : Salemba Medika
Riasmini, N. M., Permatasari, H., Chairani, R., Astuti, N. P., Ria, R. T., &
Handayani, T. W. 2017. Panduan asuhan keperawatan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di
puskesmas dan masyarakat. Jakarta: UI-Press.)
T. Mubarak. 2007. Keperawatan Komunitas. Jilid 1. Jakarta : Sagung Seto
Riyadi Sugeng. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba
Medika.
Swarjana, I Ketut. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sumijatun dkk. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
146
RSUD dr. Slamet Garut. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.)
147