2. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS adalah upaya untuk
PHBS merupakan perilaku yang harus dipraktikkan secara terus menerus agar
melakukan perintah (suara) ataupun instruksi dari orang dewasa. Orang dewasa
(konsisten) dan benar baik saat di rumah maupun di luar rumah. Dengan begitu,
maka anak-anak akan mempunyai pola perilaku hidup bersih dan sehat yang akan
Salah satu indikator PHBS yaitu cuci tangan. Mencuci tangan di air mengalir dan
memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang
menempel di tangan sehingga tangan bersih dan terbebasas dari kuman. Cucilah
tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan
tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei Cina.
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru corona virus disease, COVID-19.
COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.
Sampai dengan 03 Maret 2020, secara global dilaporkan 90.870 kasus konfimasi
di 72 negara dengan 3.112 kematian (CFR 3,4 %). Di Indonesia sendiri kasus
terkena covid-19 ini sudah mencapai 16.006 orang pada tanggal 14 mei 2020.
Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan
terinfeksi. Hingga pada tanggal 15 mei 2020 sudah ada 22 kasus positif terinfeksi
1057 ].
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-
6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian
besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas,
dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru. COVID-
19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak
melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang
kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19.
tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak
secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat
dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan
bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat
1057 ].
perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan 6 langkah dengan benar serta
mengetahui tanda gejala dan juga pencegahan virus corona pada anak sekolah.
tetapi ada kemungkinan anak sekolah dapat terinfeksi dengan kontak langsung
dengan penderita dan tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
perilaku hidup bersih dan sehat, 6 langkah cuci tangan yang benar dan
b. Tujuan Khusus
19.
4. Strategi
pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, cara cuci tangan 6
COVID-19.
5. Kegiatan
6. Indikator Output/Outcome
b. Melakukan 6 langkah cuci tangan dengan baik dan benar secara mandiri
7. Teknik Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Tim penyelenggara terbentuk sebelum acara dimulai.
4) Alat-alat yang dibutuhkan seperti sound system, mic, handrub, air, tisu,
dan masker yang telah siap pakai pada saat kegiatan akan berlangsung.
b. Evaluasi Proses
2) Siswa yang berpartisipasi lebih dari 2/3 keseluruhan siswa yang hadir.
c. Evaluasi Hasil
19.
8. Sasaran Kegiatan
9. Penanggung Jawab
11. Pembiayaan
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak
luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
f. Tidak merokok
B. Tujuan PHBS
perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan
masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih
dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup
C. Manfaat PHBS
yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah
orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air
kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung,
dan lain sebagainya terutama saat ini sedang mewabah Virus Corona. WHO
menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena dapat
meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan
ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar
sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah
bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat mengandung
akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin sekolah
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi
sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan
bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah
sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan
fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan
melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain:
mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal
seminggu sekali.
Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya
siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman, guru, maupun
tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat
dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk
deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.
Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari
lingkungan sekolah.
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci
(Kemenkes, 2016).
4. Supaya tidak menjadi agen penularan bibit penyakit kepada orang lain
Jika anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena
infeksi bakteri sallmonela. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari
berbagai tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran
mentah tanpa dicuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari makanan
atau tangan kedalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup di dalam
usus dan saluran pencernaan lainnya. Tanda keracunan bakteri ini seperti
suhu badan naik, diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah.
(Risnawaty, 2016)
Keracunan bakteri E.Colli juga bisa terjadi jika anda makan tanpa
mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti sekolah,
kampus kantor, rumah sakit bahkan dari toilet. Misalnya jika anda setelah
dari tempat umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.Colli bisa
diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah jika tidak segera
Tertular flu dan pilek menjadi resiko yang sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika anda baru saja menggunakan fassilitas
umum atau bersentuhan dengan orang lain yang lagi flu atau pilek.
Kemudian ketika anda makan secara langsung tanpa cuci tangan maka bisa
menyebabkan virus masuk kedalam tubuh. Virus ini akan menyebar secara
cepat, tidak hanya masuk kedalam tubuh tapi juga bisa masuk lewat saluran
makan, maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika
bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
termasuk jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk
resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah lewat sentuhan
kulit secara langsung dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa
makan juga bisa terkena penyakit radang pada saluran pernapasan. Penyakit
ini bisa menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan.
Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke dalam
penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat
oleh mata secara langsung. Sumber infeksi ini bisa saja berasal dari
tangan sebelum makan sering dilakukan agar tidak terkena resiko penyakit.
(Risnawaty, 2016)
f) Sebelum dan setelah memegang orang yang sakit atau orang terluka
yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. Manusia
saluran pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East
atau sindrom pernapasan akut berat. Coronavirus sendiri jenis baru yang
Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap
diremehkan pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau
sebelumnya.
1. Batuk
2. Demam ( suhu >380 C )
4. Sakit Tenggorokan
5. Letih
C. Cara Penyebaran
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
Respiratory Syndrome (SARS).
D. Pencegahan
transmisi udara. Orang-orang yang paling berisiko terinfeksi adalah mereka yang
berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-
tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat
kotor;
3. Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat
sampah;
pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA