Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Teknik Produksi Minyak & Gas Bumi

 Pengenalan Teknik Produksi

Rangkuman ini berdasar pada pertemuan ke-3 pada hari kamis 13 Februari 2020.

Gambar.1 Produksi Minyak & Gas Bumi

 Dalam system produksi tubing adalah merupakan pipa alir vertikal yang ditempatkan di
dalam casing produksi yang berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi sumur ke
permukaan atau mengalirkan fluida injeksi ke dalam sumur.
 Minyak yang dialirkan ke permukaan melalui tubing ini dapat mengalir dengan bantuan
pompa yang dipasang dipermukaan ataupun pompa yang dipasang didalam sumur
( Submersible Pump) maupun tanpa bantuan pompa, yaitu mengandalkan
perbedaan tekanan antara tekanan bawah permukaan dengan tekanan di permukaan.
 Fluida yang berasal dari formasi yang berupa minyak dan gas, mengalir dari dasar
lubang ke permukaan melalui tubing yang pada umumnya disebut rangkaian pipa
produksi (string).
 Ukuran tubing bervariasi yaitu 2 inci, 2 ½ inci, 2 7/8 inci, dan 3 ½ inci. Untuk protection
casing terdapat dua ukuran yaitu 7 inci dan 9 5/8 inci. Untuk di Indonesia ukuran protection
casing yang digunakan adalah 9 5/8 inci.
 Dalam system operasi, jenis tubing yang lebih baik digunakan adalah open hole karena
memiliki luas permukaan yang lebih besar dari close hole, screen dan gravel pack. Cara
memperbesar hasil produksi adalah dengan cara menambah sumur.

 Tahap operasi produksi dimulai apabila sumur telah selesai dikomplesi (Well Completion),
dimana tipe komplesi yang akan digunakan tergantung pada karakteristik dan konfigurasi
antara formasi produktif dengan formasi diatas maupun dibawahnya, tekanan formasi, jenis
fluida dan metoda produksi.

 Metoda produksi yang selama ini dikenal, meliputi metoda sembur alami (Flowing Well /
Natural Flow) dan metoda pengangkatan / sembur buatan (Artificial Lift). Metoda sembur
alami diterapkan apabila tenaga alami reservoir masih mampu mendorong fluida produksi
keatas permukaan, sedangkan metoda pengangkatan buatan diterapkan apabila tenaga alami
reservoir sudah tidak mampu lagi mendorong fluida produksi keatas permukaan maupun
untuk maksud-maksud peningkatan produksi.

 Setelah fluida produksi sampai permukaan, fluida tersebut dialirkan menuju Block


Station melalui pipa-pipa alir (Flowline) untuk dilakukan pemisahan antara air, minyak dan
gas. Gas hasil pemisahan, selain dapat langsung dimanfaatkan untuk industri dapat pula
digunakan untuk injeksi gas lift ataupun pressure maintenance. Sedangkan minyak bumi
mentah (Crude Oil) umumnya ditampung terlebih dahulu dipusat pengumpulan minyak
sebelum dikirim menuju pengilangan atau terminal untukdikapalkan.

 Untuk operasi produksi lepas pantai, diperlukan fasilitas produksi lepas pantai berupa
anjungan produksi (Production Platform) untuk menempatkan peralatan produksi seperti
kepala sumur (Well-Head), silang sembur (X-mas Tree) sampai fasilitas pemisahan (Satellite)
: Floating Tanker untuk menampung crude oil serta pengapalan. Di beberapa tempat dijumpai
pula bahwa x-mas tree, manifold dan tangki pengumpul tidak ditempatkan diatas anjungan
tetapi ditempatkan pada dasar laut.

 Untuk operasi lapangan panas bumi (Geothermal) secara prinsip tidak jauh berbeda dengan
operasi lapangan minyak dan gas bumi. Akan dijumpai perbedaan khususnya pada
pengendalian uap akibat tekanan yang cukup tinggi dan adanya amplitudo yang cukup besar
antara suhu uap dan suhu permukaan bumi, sistem pemisahan dan pemanfaatan energi. 

Ada beberapa jenis batu form produktif,yaitu:

1. Sand stone (porositas tinggi K tinggi)


2. Carbonat / slime stone
3. Serpih/ shale atau campuran beberapa mineral yang dikenal dengan istilah lempungan
(porositas tinggi K rendah

Anda mungkin juga menyukai