Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1 1

Kinetika dan Katalisis


Kelas B

ANGGOTA :

Basanado Baringbing (Ketua) Fani Arius Damanik Dewi Permatasari Putri


121180069 121180025 121180050

Sri Lestari Wulandari Obed Rama Gardatoga Adinda Meuthia Sabrina


121180059 121180060 121180062

Kinetics of Propene Oxide Production via Hydrogen Peroxide with TS‐1

1. Persamaan reaksi:
TS-1
CH3 CH CH2 + H2O2 CH3 CH CH2 + H2O
CH3OH

O
Titanium Silicate
Propylene + Hydrogen Peroxide Propylene Oxide + Water
Methanol

TS-1(s)
C3H6 (g) + H2O2(l) CH3CHCH2O(l) + H2O(l)
CH3OH (l)
Keterangan:
 Reaktan : Propylene dan Hydrogen Peroxide.
 Katalis : Titanium Silicate (TS-1).
 Solvent : Methanol.
 Produk : Propylene Oxide dan Water.

2. Fasa masing-masing zat


 Hydrogen Peroxide (H2O2) → fase cair.
 Propylene (C3H6) → fase gas.
 Methanol (CH3OH) → fase cair.
 TS-1 atau Titanium Silicate (Katalis) → fase padat (kristal).
 Propylene Oxide (CH3CHCH2O) → fase cair.
 Water (H2O) → fase cair.

3. Kondisi oprasi
 Suhu, reaksi dilakukan pada suhu 40-50 ˚C.
Kelompok 1 2
Kinetika dan Katalisis
Kelas B

 Tekanan, reaksi dilakukan pada tekanan 20-30 bar.


 Perbandingan reaktan 9 wt % H2O2 : 10 wt % H2O : 80 wt % CH3OH

4. Sifat reaksi
Sifat reaksi pada jurnal ini iyalah katalitik karena pada reaksi ini menggunakan
katalik TS-1 atau Titanium Silicate.

5. Katalis yang digunakan:


TS-1 atau Titanium Silicate.

6. Bahan baku:
 Hydrogen Peroxide
 Propylene

7. Alat atau reaktor yang digunakan

Pada reaksi ini reaktor yang digunakan adalah reaktor hastelloy. Reaktor
hastelloy telah disuplai oleh Parr Instrument dan memungkinkan untuk bekerja
pada maksimum 55 bar. Baik suhu dan tekanan diperoleh melalui sistem akuisisi
data internal. Temperatur dikontrol oleh sistem PID yang selalu disediakan oleh
Instrumen Parr. Sketsa reaktor ini dilaporkan pada Gambar 1A. Uji epoksidasi telah
dilakukan dalam silinder berjaket stainless steel AISI 316 1000 cm3. Reaktor ini telah
dilengkapi dengan pengaduk efek gas untuk mendukung perpindahan massa
propena dari gas ke fasa cair. Temperatur reaktor telah diatur dengan sirkulasi air di
dalam jaket reaktor melalui ultracryostat, untuk menjaga sistem tetap isotermal.
Untuk setiap proses, sistem sebelumnya dicuci dengan nitrogen, untuk menghindari
kontak antara propena dan udara, kemudian propena diumpankan ke reaktor pada
tekanan konstan, membaca aliran propena melalui pengukur aliran massa
dikalibrasi secara tepat. Dengan cara ini, aliran propena dapat terjadi diukur secara
online dan informasi tentang massa gas-cair transfer dikumpulkan. Suhu, tekanan,
dan aliran propena telah diperoleh melalui sistem akuisisi data built-in.
Kelompok 1 3
Kinetika dan Katalisis
Kelas B

8. Variabel percobaan yang divariasikan dalam jurmal ini adalah suhu, konsentrasi katalis,
tekanan parsial propena, dan rasio metanol / air. Belum ada rentang angkanya. (T : 30-
70 ˚C , konsentrasi katalis 1-5 wt%.

9. Komponen reaksi yang dipilih untuk menyatakan keberlangsungan reaksi adalah


reaktan.

10. Prosedur atau metode analisis bahan yang dipilih adalah kromatografi gas (HP 6890)
yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala (FID).

11. Data kinetika yang dicatat atau dilaporkan di dalam jurnal:

Simbol keterangan Satuan


[C3H6]* Konsentrasi kelarutan mol / L
HC3H6 Konstanta Henry mol / (L · bar)
P Tekanan Bar
MAX
P Tekanan maksimum yang dicapai Bar
NJk Mol komponen J dalam fase k Mol
FJ Laju aliran molar dari komponen mol/menit
JC3H6 Kecepatan transfer massa propena mol/ menit
kL Gas − koefisien perpindahan massa cair cm/ menit
aL Daerah antarmuka gas − cairan cm2/cm3
β Koefisien perpindahan massa menit −1
V Volume cairan Liter
kv Pembukaan katup konstan mol/( menit ·bar)
[J] Konsentrasi komponen J mol/L
ks Koefisien perpindahan massa cair − padat cm/ menit
as Luas spesifik katalis cm2/cm3
[TS-1] Konsentrasi katalis g/L
rn Laju reaksi dari reaksi n mol/(L· menit)
En Energi aktivasi dari reaksi n kcal/mol
R Konstanta gas ideal kcal/(K·mol)
Tref Suhu referensi Kelvin
T Suhu Kelvin
Kadsn Konstanta kesetimbangan ( n = 1,5) L/mol
gTS‐1 Massa katalis Gram
fTi Konsentrasi total situs titanium pada TS-1 molTi/gTS‐1
Kelompok 1 4
Kinetika dan Katalisis
Kelas B

Re-call Persamaan reaksi :

Misal :

A+B→C+D

Limiting reactant = A (Hydrogen Peoxide)

1. Persamaan laju reaksi :


𝑑𝐶𝐴 𝑑𝐶𝐵
-rA = - 𝑑𝑡
=- 𝑑𝑡
= kCACB ......................................................................... (1)

2. Persamaan neraca mol (terhadap komponen A)


rin – rout + rgen = racc
𝑑𝑛𝐴
0 - 0 + rA.v = 𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
Sehingga rA = ..................................................................................... (1.a)
𝑑𝑡
3. Tabel Stoikiometri
Komponen Mula-mula Terbentuk Akhir
A nA0 (-) nB0 . XB nA = nA0 - nB0 . XB
B nB0 (-) nB0 . XB nB = nB0 - nB0 . XB
C nC0 (+) nB0 . XB nC = nC0 + nB0 . XB
D nD0 (+) nB0 . XB nD = nD0 + nB0 . XB
Jumlah nt0 0 nt
4. Persamaan pendukung ?
Persamaan Arhennius
𝐸𝑑 1 1
Kd = Kdref exp ( 𝑅 (𝑇𝑟𝑒𝑓 − 𝑇 ))

5. Penggabungan semua tools


1
nB= nB0-nB0.XB …. (X 𝑉 )
CB= CB0-CB0.XB ....................................................................................... (2)

1
nA= nA0-nB0.XB …. (X 𝑉 )
CA= CA0-CB0.XB ....................................................................................... (3)
CB0.XB = CA0 – CA .................................................................................... (4)

Pers.(4)(2)
CB= CB0- CA0 + CA ..................................................................................... (5)
CB0 – CA0 = CB – CA .................................................................................. (6)
Kelompok 1 5
Kinetika dan Katalisis
Kelas B

Pers.(1.a)(1)

𝑑𝐶𝐴
− = k.CA.CB .................................................................................................... (7)
𝑑𝑡

Pers.(5)(7)

𝑑𝐶𝐴
− 𝑑𝑡
= k.CA. (CB0- CA0 + CA)

𝐶𝐴 𝑑𝐶𝐴 𝑡
∫𝐶𝐴0 − CA.(CB0− CA0 + CA) = k.∫𝑡0 dt

ln(𝐶𝐴) ln(𝐶𝐵0−𝐶𝐴0+𝐶𝐴) 𝐶𝐴
− | = -k.t
𝐶𝐵0−𝐶𝐴0 𝐶𝐵𝑂 −𝐶𝐴0 𝐶𝐴0

𝐶𝐴 𝐶𝐴0
ln𝐶𝐵𝑂−𝐶𝐴0+𝐶𝐴 = ln𝐶𝐵0 + (CA0 – CB0).k.t ........................................................ (8)

Pers.(6)(8)

𝐶𝐴 𝐶𝐴0
ln = ln + (CA0 – CB0).k.t
CB – CA+𝐶𝐴 𝐶𝐵0

𝐶𝐴 𝐶𝐴0
Sehingga : lnCB = ln𝐶𝐵0 + (CA0 – CB0).k.t ............................................................... (9)

Anda mungkin juga menyukai