Anda di halaman 1dari 3

Lo 3.

Penegakan diagnosis nyeri kepala

Menurut kriteria IHS ( International Headache Society )yang diadopsi oleh PERDOSSI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia )

nyeri kepala dibedakan menjadi:

 nyeri kepala primer


nyeri kepala primer apabila tidak ditemukan adanya kerusakan struktural maupun
metabolik yang mendasari nyeri kepala.
Yang termasuk nyeri kepala primer, yaitu:
1. migren
Karakteristik nyeri pada nyeri kepala migren adalah unilateral,
berdenyut atau menusuk, intensitas sedang atau berat, bertambah
berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan nausea
dan atau fotofobia dan fonofobia. Durasi nyeri kepala pada migren
adalah 4–72 jam. Nyeri kepala migren secara fungsional
melumpuhkan.
Migren sendiri dapat dibedakan menjadi;
a. migren dengan aura
Aura yang dimaksud dapat berupa gangguan visual ataupun
sensori, baik gejala positif (kilatan cahaya atau kesemutan)
maupun gejala negatif (hilang penglihatan atau rasa baal)
yang bersifat reversibel. Aura ini umumnya muncul setelah
lima menit dan bertahan hingga kurang dari satu jam.
b. dan tanpa aura
2. nyeri kepala tipe tegang atau TTH (Tension Type Headache)
Karakteristik nyeri pada nyeri kepala tegang (TTH) adalah
bilateral, rasa menekan atau mengikat band-like atau holocephalic
dengan intensitas ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah
pada aktivitas fisik rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada
fotofobia atau fonofobia. Durasi nyeri kepala pada TTH adalah 30
menit sampai 7 hari.
Nyeri kepala ini kemudian dapat dibedakan lagi menjadi;
a. nyeri kepala tipe tegang jarang
Nyeri kepala tipe tegang dikatakan jarang jika
terdapat minimal 10 episode nyeri yang berlangsung
kurang dari satu hari setiap bulan (kurang dari 12
hari per tahun) dengan durasi serangan berkisar
antara 30 menit hingga tujuh hari
b. dan sering
nyeri kepala tipe tegang dapat dikatakan sering jika
terjadi serangan minimal 10 episode yang
berlangsung lebih dari satu dan kurang dari 15 hari
per bulan selama minimal tiga bulan.
3. nyeri kepala klaster
Karakteristik nyeri pada nyeri kepala klaster digambarkan sebagai
nyeri yang membosankan, seperti dibor, pedih atau hebat, selalu
unilateral di orbita dan daerah sekitarnya (supraorbita, temporal
atau kombinasi dari tempat-tempat tersebut). Serangan-
serangannya disertai satu atau lebih sebagai berikut, semuanya
ipsilateral: injeksi konjungtival, lakrimasi, kongesti nasal,
rhinorrhoea, berkeringat di kening dan wajah, miosis, ptosis,
edema palpebra. Selama serangan sebagian besar pasien gelisah
atau agitasi. Durasi nyeri kepala pada klaster adalah 15 sampai 180
menit dan terjadi dengan frekuensi dari sekali tiap dua hari sampai
8 kali sehari.
4. dan sefalgia trigeminalotonomik yang lain serta nyeri kepala primer
lainnya.

Nyeri kepala berulang, kronik atau lama dan setiap hari biasanya merupakan nyeri
kepala primer seperti nyeri kepala migren, nyeri kepala TTH atau nyeri kepala
klaster. Masing-masing jenis nyeri kepala ini memiliki karakteristik sendiri-
sendiri.
 dan sekunder
nyeri kepala sekunder apabila nyeri kepala didasari oleh adanya kerusakan
struktural atau sistemik, seperti trauma kepala dan leher, gangguan vaskularisasi
kranial dan servikal, gangguan intrakranial non-vaskular, penggunaan obat
maupun putus obat, infeksi, gangguan homeostasis, ataupun gangguan psikiatrik.

1. Haryani Sonia, Tandy Vindi, Vania Aurelia dll. 2018. PENATALAKSANAAN NYERI
KEPALA PADA LAYANAN PRIMER. Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta

2. Hidayati Hanik Badriyah. 2016. PENDEKATAN KLINISI DALAM MANAJEMEN


NYERI KEPALA. Laboratorium Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Surabaya, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai