Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Jurnal ilmiah adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi
bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata
ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk
pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
Critical journal Report secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap
suatu artikel. Critical Journal Report bukan hanya merupakan laporan atau tulisan
tentang isi suatu artikel, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau
mereview, menginterpretasi serta menganalisis. Dan critical journal report bukan
merupakan pembuktian benar atau salah suatu artikel. Mengenai keungguluan dan
kelemahan juga dijadikan pertimbangan bagi reviewer. Critical journal report
lazimnya diberikan pada acara perkuliahan di perguruan tinggi sebagai wujud
tugas oleh dosen kepada mahasiswa. Dengan begitu, tidak tertutup kemungkinan
bagi kalangan umum yang mempunyai keinginan untuk mengasah
kemampuannya dalam berpikir kritis.

Critical jurnal report yang berbentuk makalah ini berisi tentang


kesimpulan dari perbandingan yang akan saya lakukan pada jurnal yang sudah
ditentukan dengan judul Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik dan saya akan menyertakan
ringkasan dari jurnal. Dalam critical jurnal review ini, saya akan memaparkan
masalah tersebut lewat pembahasan berikut. Semoga usaha ini dapat bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun khususnya. Alas an penulis
mengambil jural sebagai bahan kajian untuk critical jurnal report. Pada zaman
sekarang ini pendidikan karakter sudah sangat krisis bahkan tidak ada lagi terlihat
karakter yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena ini penulis akan
mencoba mengkaji jurnal PPKN UNJ tersebut.

1
BAB II
RINGKASAN JURNAL

A. Identitas Jurnal

Nama penulis : Fadil Yudia Fauzi, Ismail Arianto, Etin Solihatin

Judul Jurnal : Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik

Volume :vol 1 , Nomor 2 , Tahun 201 3

ISSN : 2337 – 5205

Nama Jurnal : JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

B. Ringkasab Setiap Bagian Jurnal


a. Pendahuluan

Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan prilaku yang


menbantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat,
dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat
dipertanggung jawabkan. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembentuka karakter. Di dalam dunia pendidikan sejumlah mata pelajaran
dapat membentuk karakter bangsa, salah satu diantaranya adalah mata pelajaran
PPKn.

PPKn merupakan mata pelajaran yang sarat isi dengan nilainilai pancasila
untuk membentuk kepribadian. PPKn tidak cukup hanya sampai pada
penghafalan, melainkan PPKn diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta

2
didik dalam bentuk perbuatan, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila bukan
untuk dihafal melainkan untuk dipraktekan dalam kehidupan nyata. Oleh karena
itu pembelajaran PPKn perlu mengutamakan perilaku

Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini PPKn sangatlah penting
dalam mewujudkan pribadi bangsa yang berkualitas. Dan PPKn haruslah mampu
menumbuhkan kemandirian. Sehingga peserta didik dapat tumbuh sebagai
manusia yang berkualitas dalam keidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi
dizaman yang sudah maju PPKn seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Karena dengan PPKn diharapkan bisa membentuk karakter
peserta didik yang memiliki kepribadian. Kepribadian adalah ciri atau
karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentuk-bentuk yang diterima dari lingkungan misalnya keluarga pada masa kecil,
dan juga bawaan seseorang sejak lahir.

Pendidikan karakter adalah baik atau unggul suatu system penanaman nilai-
nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Akan tetapi di era globalisasi saat ini seiring kemajuan teknologi, nilai-nilai
kesopanan, budi pekerti seakan telah diabaikan. Yang mengakibatkan prilaku
yang peserta didik menyimpang. Hal ini dikarenakan krisis karakter bangsa.
Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih
terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. motivasi para remaja
sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan
oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang
disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau
mengagumkan.

Melihat permasalahan di atas pendidikan karakter sangat dibutuhkan dalam


pendidikan saat ini. Karena hanya dengan pendidikan karakter sajalah yang bisa
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Selain itu juga guru sekolah
sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter peserta didik. Berdasarkan latar
belakang di atas, penulis mencoba untuk mengkaji secara lebih mendalam

3
mengenai peranan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam Upaya
pembentukan karakter peserta didik

b. Kajian teori

Pengertian peran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan karena adanya


sebuah keharusan maupun untutan dalam sebuah profesi atau berkaitan dengan
keadaan dan kenyataan. Jadi peran merupakan perilaku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang yang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu
sistem. Jadi peran di pengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari
luar dan bersifat stabil.

PPKn sering juga disebut PKn atau pendidikan civic, yang membahas tentang
kewarga negara, moral, norma, hukum, budi pekerti dan lain-lain. Sejarah
pendidikan kewarganegaraan berawal dari menanggapi usulan UNESCO agar
setipa negara Asia Pasifik memberikan bahan ajar yang mengarah kepada
pembangunan karakter bangsa maka salah satu bahan ajar adalah pendidikan
kewarganegaraan, civic education, civic.

Sebagai mata pelajaran di sekolah, Pendidikan Kewarganegaraan telah


mengalami perkembangan, baik dalam kemasan maupun. Substansinya.
Pendidikan kewarganegaraan membantu peserta didik untuk membentuk pola
pikir dan pola sikap sebagai seorang warga negara yang mencerminkan atau
selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan. Termasuk dalam pembentukan watak atau
karakter, karena pendidikan kewarganegaraan mencakup nilai-nilai hidup yang
khas dari masyarakat sekitarnya.

Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga


sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan YME, diri
sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia.
Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

4
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Pendidikan
karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh.

Jadi pendidikan karakter sangat terpengaruhi oleh pendidikan


kewarganegaraan, dimana pendidikan kewarganegaraan memiliki peranan penting
dalam pembentukan karakter. Karena pendidikan kewarganegaraan mencakup
semua poin-poin karakter. Yang termasuk poin karakter didalam pendidikan
kewarganegaraan adalah budi pekerti, moral, norma.

Pembentukan karakter peserta didik ini bertujuan untuk menciptakan seorang


yang berakhlak, berbudi pekerti, bermoral dan taat terhadap peraturan yang ada
baik yang terisirat maupun tersurat. Pembentukan karakter ini sudah dilaksanakan
semenjak anak berusia dini. Tidak hanya didalam sekolah akan tetapi didalam
keluarga pun pendidikan karakter sudah diterapkan, agar nantinya anak memiliki
kepribadian yang berkualitas, sesuai dengan yang diharapkan

c. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan


pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk
memperoleh informasi tentang fakta-fakta yang ada di lapangan, yakni mengenai
”PPKn dalam mewujudkan pembentukan karakter peserta didik SMAN 1
Sukatani”. Peneliti menggunakan metode deskriptif dikarenakan datadata yang
dikumpulkan berupa katakata, gambar, dan bukan angkaangka. Sehingga laporan
penelitian akan berisi data-data untuk memberi gambaran pada penyajian laporan
tersebut.

d. Pembahasan

Karakter sering disamakan dengan budi pekerti, ada pula yang mendefinisikan
karakter sebagai sistem keyakinan dan kebiasaan. Jika kita simpulkan karakter

5
adalah akhlak atau moral yang sudah tertanam dalam pikiran, dengan kata lain
karakter itu sebuah kebiasaan yang sudah ditanamkan oleh lingkungan keluarga.

Pembentukan karakter anak memang semestinya dilakukan oleh orang tua.


Namun, ketika anak berada di sekolah, maka yang menjadi orang tua anak adalah
guru. Sehubungan dengan perannya sebagai pembentuk karakter anak di sekolah,
maka guru dituntut untuk sungguh-sungguh menjalankan peran tersebut, karena
salah membentuk karakter anak akan berakibat fatal bagi kehidupan anak. Oleh
karena itu guru memiliki peran penting dan strategis bagi setiap pembaharuan
pendidikan, hal ini yang menuntut guru untuk memiliki cara bertindak untuk
menanmkan pendidikan karakter.

Maka dari itu anak memiliki karakter yang berbeda-beda, karena setiap
keluarga memiliki karakter yang berbeda yang ditanamkan kepada anak dan
menjadi kebiasaan, pihak sekolah hanya bersifat mengasah dan memperdalam lagi
karakter mereka. Oleh karena itu apabila si anak tidak mendapatkan pendidikan
karakter dari keluarganya dari pihak sekolah agak kesulitan dalam membentuk
karakter peserta didik.

Peranan guru dalam pembentukan karakter di sekolah sebagai contoh atau teladan
bagi anak khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu seorang
guru haruslah memberi contoh yang baik, segala tingkah lakunya tidak
bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku dimasyarakat. Segala bentuk
penyimpangan tidak akan terjadi jika guru, orang tua dan masyarakat mampu
memberikan teladan yang baik bagi anak, potensi untuk berbuat yang melanggar
norma, aturan itu akan semakin kecil.

Jadi seorang guru harus bisa menjadi orang tua kedua bagi peserta didik di
sekolah, agar peserta didik merasa nyaman dan terbuka kepada guru disekolah.
Sehingga nantinya guru dapat menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta
diidk, dan bisa mengarahkan mereka kearah yang lebih baik lagi dalm mencari jati
diri mereka yang berakhlak muliya

6
e. Kesimpulan dan Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik
kesimupan peran guru dalam memberikan materi di kelas diharapkan mengacu
dan menekankan pada tujuan pembelajaran mengenai implikasinya dalam
kehidupan seharihari. Jadi tentunya guru PKn dalam membentuk karakter peserta
didik memiliki peranan yang sangat penting. Karena PKn merupaka pelajaran
yang bertujuan untuk membentuk warganegara yang baik dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, peserta
didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila
sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral.

Dari uraian diatas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. sekolah harus lebih mesosialisasikan tentang pendidikan karakter kepada


peserta didik.
2. Kepala sekolah diharapkan mengupayakan peningkatan pemahaman
orang tua peserta didik terhadap pendidikan karakter terutama di
lingkungan keluarga, sehingga anak dapat memiliki karakter yang baik.
3. Pihak sekolah diharapkan membuat suatu program atau kebijakan yang
berkaitan dengan pendidikan karakter.
4. perlu adanya perenan pemerintah dalam penerapan kebijakan pendidikan
karakter disekolah. Perlunya diadakan pelatihanpelatihan atau diklat
mengenai pendidikan karakter, baik untuk kepala sekolah maupun guru
sehingga nantinya dapat menghasilkan guru-guru yang erkarakter, dimana
nantinya sangat berguna pada penerapan pendidikan karakter di sekolah.

5. Pemerintah hendaknya lebih mengoptimalkan lagi perannya dalam


menangani masalahmasalah yang berkaitan dengan penerapan kebijakan
pendidikan karakter disekolah.

7
8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Relevansi Antara Topik Jurnal Dengan Karya-Karya Dan Bidang


Keahlian Penulis

adapun relevansi anatar topik jurnal dengan karya-karya dan bidang


keahlian penulis adalah terdapat relevansi antara topik jurnal terhadap bidang
keahlian penulis. Dimana pada judul jurnal Peran Guru Pendidikan Pancasila
Dan Kewarganegaraan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik
tersebut merupakan jurnal akademis dari universitas negeri Jakarta.

B. Pokok-Pokok Argument Penulis Di Dalam Pendahuluan Adalah


Sebagai Berikut:
1. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan prilaku
yang menbantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai
keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk
membuat keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. PPKn merupakan mata pelajaran yang sarat isi dengan nilainilai
pancasila untuk membentuk kepribadian. PPKn tidak cukup hanya
sampai pada penghafalan, melainkan PPKn diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik dalam bentuk perbuatan, nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila bukan untuk dihafal melainkan untuk
dipraktekan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu pembelajaran
PPKn perlu mengutamakan perilaku
3. Peranan guru dalam pembentukan karakter di sekolah sebagai contoh
atau teladan bagi anak khususnya dan masyarakat pada umumnya
4. guru PKn dalam membentuk karakter peserta didik memiliki peranan
yang sangat penting. Karena PKn merupaka pelajaran yang bertujuan
untuk membentuk warganegara yang baik dalam kehidupan sehari-hari
atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian,

9
peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan
nilai-nilai pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas
dan bermoral.

C. Pemilihan serta cakupan kajian teori

Adapun literature yang digunakan dalam penulisan adalah literatur baru


karena pada jurnal tidak ada pustaka yang tahun 2000 semua di atas tahun
2000 yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Hal ini merupakan langkah pembahasan penellitian terdahulu, sehingga
penelitian terbaru memberikan informasi yang lebih baru juga luas yang akan
bermanfaat bagi pembaca dengan pembaharuan-pembaharuan dikemudian
hari.

D. Metodologi Penelitian Yang Digunakan Dan Relevansinya

Metodologi dalam penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif


dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang fakta-fakta yang ada di
lapangan, yakni mengenai ”PPKn dalam mewujudkan pembentukan karakter
peserta didik SMAN 1 Sukatani”. Peneliti menggunakan metode deskriptif
dikarenakan datadata yang dikumpulkan berupa katakata, gambar, dan bukan
angkaangka. Sehingga laporan penelitian akan berisi data-data untuk memberi
gambaran pada penyajian laporan tersebut.

E. Kerangka Berpikir Penulis

Pada bagian pembahasan ini dengan dilakukan Pembentukan karakter anak


memang semestinya dilakukan oleh orang tua. Namun, ketika anak berada di
sekolah, maka yang menjadi orang tua anak adalah guru. Sehubungan dengan
perannya sebagai pembentuk karakter anak di sekolah, maka guru dituntut
untuk sungguh-sungguh menjalankan peran tersebut, karena salah membentuk
karakter anak akan berakibat fatal bagi kehidupan anak. Oleh karena itu guru
memiliki peran penting dan strategis bagi setiap pembaharuan pendidikan, hal

10
ini yang menuntut guru untuk memiliki cara bertindak untuk menanmkan
pendidikan karakter.

F. Kesimpulan dan Saran Yang Diajukan Penulis Serta Implikasinya

Pada penelitian berikutnya gambaran tentang model pembentukan karakter


anak dalam peranan guru PPKN dan juga orang tua merupakan langkah awal
untuk menjadikan mereka memiliki peran penting dan strtagis dalam
pembaharuan Pendidikan, hal ini yang menuntut guru untuk bertindak
menanamkan Pendidikan karakter dan nilai-nilai Pancasila kepada mereka.
sekolah juga harus lebih mesosialisasikan tentang pendidikan karakter kepada
peserta didik. Kepala sekolah diharapkan mengupayakan peningkatan
pemahaman orang tua peserta didik terhadap pendidikan karakter terutama di
lingkungan keluarga, sehingga anak dapat memiliki karakter yang baik.

G. Kunggulan dan kelemahan jurnal


1. Keunggulan jurnal
Pemilihan juduk yang bagus untuk menrik minat pembaca
a. Abstrak jelas, sehingga pembaca abstrak saja pembaca dapat mengetahui
tujuan, manfaat dan juga hasil penelitian
b. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan teoritis ataupun
acuan pada penelitian selanjutnya
c. Pada latar belakang memaparkan secara jelas mengenai masalah pada
jurnal yang akan dikaji
d. Penggunaan tata Bahasa yang sesuai EYD
e. Keuntungan bagi pembaca, pembaca akan mengetahui cara ataun langkah
untuk menanamkan karakter pada anak.

2. Kekurangan pada jurnal


a. Pada jurnal ini terdapatnya teori yang ataupun penjelasan yang Panjang
sehingga menjadi kelemahan jurnal ini

11
b. Pada bagian abstrak tidak lagi terjemahkannya kedalam Bahasa Indonesia
mungkin bagi sebagian orang tidak mengerti untuk menerjemahkanya
kedalam Bahasa inodonesia
c. Pada bagian space pensulian masih ada yang tidak beraturan

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat
ditarik kesimpulan peran guru dalam memberikan materi di kelas diharapkan
mengacu dan menekankan pada tujuan pembelajaran mengenai implikasinya
dalam kehidupan seharihari. Jadi tentunya guru PKn dalam membentuk
karakter peserta didik memiliki peranan yang sangat penting. Karena PKn
merupaka pelajaran yang bertujuan untuk membentuk warganegara yang baik
dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas
dan bermoral.

Dari uraian diatas memberikan saran sebagai berikut :

1. sekolah harus lebih mesosialisasikan tentang pendidikan karakter kepada


peserta didik.
2. Kepala sekolah diharapkan mengupayakan peningkatan pemahaman
orang tua peserta didik terhadap pendidikan karakter terutama di
lingkungan keluarga, sehingga anak dapat memiliki karakter yang baik.
3. Pihak sekolah diharapkan membuat suatu program atau kebijakan yang
berkaitan dengan pendidikan karakter.
4. perlu adanya perenan pemerintah dalam penerapan kebijakan pendidikan
karakter disekolah. Perlunya diadakan pelatihanpelatihan atau diklat
mengenai pendidikan karakter, baik untuk kepala sekolah maupun guru
sehingga nantinya dapat menghasilkan guru-guru yang erkarakter, dimana
nantinya sangat berguna pada penerapan pendidikan karakter di sekolah.

13
5. Pemerintah hendaknya lebih mengoptimalkan lagi perannya dalam
menangani masalahmasalah yang berkaitan dengan penerapan kebijakan
pendidikan karakter disekolah.

14

Anda mungkin juga menyukai