PENDAHULUAN
Jurnal ilmiah adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi
bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata
ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk
pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
Critical journal Report secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap
suatu artikel. Critical Journal Report bukan hanya merupakan laporan atau tulisan
tentang isi suatu artikel, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau
mereview, menginterpretasi serta menganalisis. Dan critical journal report bukan
merupakan pembuktian benar atau salah suatu artikel. Mengenai keungguluan dan
kelemahan juga dijadikan pertimbangan bagi reviewer. Critical journal report
lazimnya diberikan pada acara perkuliahan di perguruan tinggi sebagai wujud
tugas oleh dosen kepada mahasiswa. Dengan begitu, tidak tertutup kemungkinan
bagi kalangan umum yang mempunyai keinginan untuk mengasah
kemampuannya dalam berpikir kritis.
1
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Identitas Jurnal
PPKn merupakan mata pelajaran yang sarat isi dengan nilainilai pancasila
untuk membentuk kepribadian. PPKn tidak cukup hanya sampai pada
penghafalan, melainkan PPKn diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta
2
didik dalam bentuk perbuatan, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila bukan
untuk dihafal melainkan untuk dipraktekan dalam kehidupan nyata. Oleh karena
itu pembelajaran PPKn perlu mengutamakan perilaku
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini PPKn sangatlah penting
dalam mewujudkan pribadi bangsa yang berkualitas. Dan PPKn haruslah mampu
menumbuhkan kemandirian. Sehingga peserta didik dapat tumbuh sebagai
manusia yang berkualitas dalam keidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi
dizaman yang sudah maju PPKn seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Karena dengan PPKn diharapkan bisa membentuk karakter
peserta didik yang memiliki kepribadian. Kepribadian adalah ciri atau
karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentuk-bentuk yang diterima dari lingkungan misalnya keluarga pada masa kecil,
dan juga bawaan seseorang sejak lahir.
Pendidikan karakter adalah baik atau unggul suatu system penanaman nilai-
nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Akan tetapi di era globalisasi saat ini seiring kemajuan teknologi, nilai-nilai
kesopanan, budi pekerti seakan telah diabaikan. Yang mengakibatkan prilaku
yang peserta didik menyimpang. Hal ini dikarenakan krisis karakter bangsa.
Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih
terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. motivasi para remaja
sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan
oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang
disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau
mengagumkan.
3
mengenai peranan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam Upaya
pembentukan karakter peserta didik
b. Kajian teori
PPKn sering juga disebut PKn atau pendidikan civic, yang membahas tentang
kewarga negara, moral, norma, hukum, budi pekerti dan lain-lain. Sejarah
pendidikan kewarganegaraan berawal dari menanggapi usulan UNESCO agar
setipa negara Asia Pasifik memberikan bahan ajar yang mengarah kepada
pembangunan karakter bangsa maka salah satu bahan ajar adalah pendidikan
kewarganegaraan, civic education, civic.
4
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Pendidikan
karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan
akhlak mulia peserta didik secara utuh.
c. Metodologi Penelitian
d. Pembahasan
Karakter sering disamakan dengan budi pekerti, ada pula yang mendefinisikan
karakter sebagai sistem keyakinan dan kebiasaan. Jika kita simpulkan karakter
5
adalah akhlak atau moral yang sudah tertanam dalam pikiran, dengan kata lain
karakter itu sebuah kebiasaan yang sudah ditanamkan oleh lingkungan keluarga.
Maka dari itu anak memiliki karakter yang berbeda-beda, karena setiap
keluarga memiliki karakter yang berbeda yang ditanamkan kepada anak dan
menjadi kebiasaan, pihak sekolah hanya bersifat mengasah dan memperdalam lagi
karakter mereka. Oleh karena itu apabila si anak tidak mendapatkan pendidikan
karakter dari keluarganya dari pihak sekolah agak kesulitan dalam membentuk
karakter peserta didik.
Peranan guru dalam pembentukan karakter di sekolah sebagai contoh atau teladan
bagi anak khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu seorang
guru haruslah memberi contoh yang baik, segala tingkah lakunya tidak
bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku dimasyarakat. Segala bentuk
penyimpangan tidak akan terjadi jika guru, orang tua dan masyarakat mampu
memberikan teladan yang baik bagi anak, potensi untuk berbuat yang melanggar
norma, aturan itu akan semakin kecil.
Jadi seorang guru harus bisa menjadi orang tua kedua bagi peserta didik di
sekolah, agar peserta didik merasa nyaman dan terbuka kepada guru disekolah.
Sehingga nantinya guru dapat menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta
diidk, dan bisa mengarahkan mereka kearah yang lebih baik lagi dalm mencari jati
diri mereka yang berakhlak muliya
6
e. Kesimpulan dan Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik
kesimupan peran guru dalam memberikan materi di kelas diharapkan mengacu
dan menekankan pada tujuan pembelajaran mengenai implikasinya dalam
kehidupan seharihari. Jadi tentunya guru PKn dalam membentuk karakter peserta
didik memiliki peranan yang sangat penting. Karena PKn merupaka pelajaran
yang bertujuan untuk membentuk warganegara yang baik dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, peserta
didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila
sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral.
7
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan
nilai-nilai pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas
dan bermoral.
10
ini yang menuntut guru untuk memiliki cara bertindak untuk menanmkan
pendidikan karakter.
11
b. Pada bagian abstrak tidak lagi terjemahkannya kedalam Bahasa Indonesia
mungkin bagi sebagian orang tidak mengerti untuk menerjemahkanya
kedalam Bahasa inodonesia
c. Pada bagian space pensulian masih ada yang tidak beraturan
12
BAB IV
PENUTUP
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat
ditarik kesimpulan peran guru dalam memberikan materi di kelas diharapkan
mengacu dan menekankan pada tujuan pembelajaran mengenai implikasinya
dalam kehidupan seharihari. Jadi tentunya guru PKn dalam membentuk
karakter peserta didik memiliki peranan yang sangat penting. Karena PKn
merupaka pelajaran yang bertujuan untuk membentuk warganegara yang baik
dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas
dan bermoral.
13
5. Pemerintah hendaknya lebih mengoptimalkan lagi perannya dalam
menangani masalahmasalah yang berkaitan dengan penerapan kebijakan
pendidikan karakter disekolah.
14