Anda di halaman 1dari 4

Nama : La Ode Rahmat Anwar Januar

Nim : A1I1 18 016


Kelas : B

1. Hal apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan mutu lulusan jika jadi
Kepala Sekolah ?
Jawab:
Adapun yang akan saya lakukan untuk meningkatkan mutu lulusan jika jadi kepala
sekolah adalah saya akan meningkatkan kualitas seorang guru, baik dari segi pengetahuan
maupun segi kedislipinan Serta meningkatkan mutu pendidikan siswa. Peningkatan mutu
atau kualitas siswa ini dapat dilakukan dengan cara antara lain:
a) Mengefektifkan siswa
Mengaktifkan siswa ini dilakukan dengan cara misalnya dengan
mengabsen siswa setiap kali akan memulai dan akhir pelajaran
berlangsung untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
siswa meninggalkan sekolah (bolos) sebelum jam pelajaran selesai dan
lain-lain.
b) Memberikan bimbingan
Untuk memperoleh yang merumuskan didalam belajar, siswa
membutuhkan bimbingan, banyak siswa yang tidak mendapatkan nilai
yang baik dalam pelajarannya (disekolah) karena tidak mengetahui cara-
cara belajar yang efektif dan efisien. siswa dapat meningkat.
c) Pemberian tugas pada siswa
Untuk meningkatkan kualitas siswa pemberian tugas perlu diberikan.
Karena hal ini akan dapat merangsang belajar siswa.
d) Mengadakan ekstra kurikuler
Mengadakan kegitan Ekstra Kulikuler dapat menunjang keberhasilan
siswa dalam belajar, maka kegiatan ekstra kulikuler perlu diadakan, baik
bidang olah raga, pramuka, kesenian, dan sebagainya.
2. Jika ada guru yang kurang focus atau jarang masuk sekolah atau malas mengajar,
tindakan apa yang Anda lakukan ?
Jawab:

Jika saya menjadi kepalas sekolah cara saya lakukan adalah meningkatkan kompetensi
guru baik penguasaan materi pelajaran dan metode pengajaran. Semua guru harus terus
meng-upgrade pengetahuannya agar tidak ketinggalan zaman (out of date).
Metode dan teknik pengajaran terbaru harus dikuasai oleh guru. Ini untuk
mengantisipasi berubahnya pola belajar siswa sekarang yang pastinya sangat jauh
berbeda dengan ketika guru masih menjadi siswa.
Penguasaan kompetensi materi pelajaran dan metode pengajaran juga harus diikuti
dengan penguasaan teknologi informasi. Guru harus dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi ini dalam proses belajar mengajar di kelas. Kemudahan yang
ditawarkan oleh kecanggihan teknologi informasi niscaya akan membuat guru betah
mengajar dan siswa rajin belajar.
Solusi lain adalah perlunya penyegaran. Guru yang mengajar hanya di satu sekolah
sepanjang karir mengajarnya memiliki kecenderungan untuk menjadi guru yang malas
mengajar. Rutinitas yang sama selama bertahun-tahun membuat guru tersebut kehilangan
kreatifitas dan inovasi dalam mengajar. Pengaruhnya akan terasa dalam proses belajar
mengajar di kelas yang menjadi semakin hambar dari hari ke hari.
Dengan demikian diperlukan penyegaran dengan program mutasi guru. Apabila
seorang guru sudah mengajar selama bertahun-tahun, sudah waktunya bagi guru tersebut
datang ke sekolah baru untuk menyambut tantangan baru dengan semangat baru. Di
sekolah baru guru tersebut akan memiliki pengalaman baru dan teman sejawat baru.

3. Apa perbedaan tugas kepala sekolah dan tugas pengawas dalam melakukan supervisi
pembelajaran ?
Jawab:
a. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian
pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan
pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar. Tugas ini antara
lain;
Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas
tujuan-tujuan pendidikan pengajaran yang hendak dicapai dan
hubungan antara aktivitas pengajaran dengan tujuan-tujuan.
Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas
tentang persoalan-persoalan dan kebutuhan murid.
Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi
setiap guru sesuai dengan minat, kemampuan bakat masing-masing
dan selanjutnya mendorong mereka untuk terus mengembangkan
minat, bakat dan kemampuannya.
Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan
standar-standar sejauh mana tujuan sekolah itu telah dicapai.
b. Pengawas
Tugas pengawas dalam kegiatan supervisi tertuang dalam Peraturan
Pemerintah 74 tahun 2008 tentang Guru pada pasal 15 ayat 4 yang berisi
bahwa guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan
melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan
tugas pengawasan. Tugas pengawasan yang dimaksud adalah
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial. Hal ini
senada dengan bunyi Permenpan dan RB nomor 21
tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya Bab V pasal 12.
Dengan berbagai peraturan yang mengikat ketugasan pengawas dalam
kegiatan supervisi akademik menunjukkan bahwa betapa besarnya peran
dan tanggung jawab pengawas sekolah untuk membantu para pendidik
dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
Untuk dapat membantu guru, tentu saja seorang pengawas dituntut
memiliki kulaitas yang idealnya ‘melebihi’ para guru yang
dibimbingnya. Dengan kata lain, seorang pengawas sekolah dituntut
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai untuk dapat
menjalankan tugas kepengawasannya.

Anda mungkin juga menyukai