Anda di halaman 1dari 3

teori ketiga adalah gabungan teori pertama dengan teori kedua ialah untuk menjadi seorang

pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang kemungkinan untuk
mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan waktu dan keadaan Teori ini
disebut teori ekologis pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan
teori keempat disebut teori situasi Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin
tetapi dalam situasi tertentu saja karena ia memiliki kelebihan-kelebihan yang diperlukan
dalam situasi Itu dalam situasi lain di mana kelebihan-kelebihannya itu tidak diperlukan ia
tidak akan menjadi pemimpin bahkan mungkin hanya menjadi pengikut saja
dengan demikian seorang pemimpin yang ingin meningkatkan kemampuan dan kecakapan
nya dalam memimpin perlu mengetahui ruang lingkup ruang lingkup gaya kepemimpinan
yang efektif para ahli di bidang kepemimpinan telah meneliti dan mengembangkan gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan evolusi teori kepemimpinan untuk ruang
lingkup gaya kepemimpinan terdapat tiga pendekatan utama yaitu pendekatan sifat
kepribadian pemimpin pendekatan perilaku pemimpin dan pendekatan situasional atau
kontingensi

6. pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan pendidikan

u Tiga keterampilan/skills yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin (Kazt) :


l Human Relatian Skill, yaitu Kemampuan berhubungan dengan bawahan
l Technical Skill, yaitu Kemampuan menerapkan ilmunya ke dalam pelaksanaan
(operasional)
l Conceptional Skill, yaitu Kemampuan dalam melihat sesuatu sacara keseluruhan
yang kemudian dapat merumuskannya. Seperti dalam mengamibil keputusan,
membentuk kebijakan, dll. Kemampuan ini juga disebut Managerial Skill
u Pendekatan Sifat (Traits Aproach)
Pendekatan yang didasari asumsi bahwa kondisi fisik dan karakteristik pribadi adalah
penting bagi kesuksesan pemimpin.
u Pendekatan keperilakuan (Behavioral Aproach)
Pendekatan yang memandang kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan
bukan sifatsifatnya.Studi ini melihat dan mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin
dalam kegiatannya dalam mempengahi anggota-anggota kelompoknya.Pendekatan ini
menitikberatkan pandangannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu Fungsi-fungsi
kepemimpinan da Gaya-gaya kepemimpinan.
Gaya-gaya kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai gaya yang berorientasi pada tugas
(task oriented) dan gaya yang berorientasi dengan bawahannya (employee oriented).
StudiKepemimpinan Ohio State University
Studi ini dilakukan di Ohio State Universty oleh Hemphil dan Coons, dan kemudian
dilanjutkan oleh Halpin dan Winer.Studi ini melihat kepemimpinan itu atas dua dimensi
perilaku pemimpin :
l Initiating Structure (Struktur Tugas)
Merupakan cara pemimpin melukiskan hubungannya dengan bawahan dalam usaha
menetapkan pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang dipakai
dalam organisasi
l Consideration (tenggang rasa)
Merupakan perilaku saling menghargai dan persahabatan antara pemimpin dengan
bawahannya.
u Gaya Kepemimpinan Managerial Grid
Gaya kepemimpinan managerial grid dipelopori oleh Robert R Blake dan Jane S
Mouton.Dalam pendekatan Managerial Grid , manajer berhubungan dengan 2 hal yakni
produksi di satu pihak (concern for production /perhatian terhadap produksi) dan orang-
orang di pihak lain (concern for people/perhatian terhadap orang).
Perilaku kepemimpinan “concern for production”(perhatiam terhadap produksi) memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mengutamakan tercapainya tujuan
2. Mementingkan produksi yang tinggi
3. Mengutamakan penyelesaian tugas menurut jadwal yang telah ditetapkan
4. Lebih banyak melakukan pengarahan
5. Melaksanakan tugas dengan melakukan prosedur kerja ketat
6. Melakukan pengawasan secara ketat
7. Penilaian terhadap pejabat semata-mata berdasarkan hasil kerja
Perilaku kepemimpinan “concern for people” (perhatian terhadap orang) memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Memperhatikan kebutuhan bawahan
2. Berusaha menciptakan suasana saling percaya
3. Berusaha menciptakan suasana saling harga-menghargai
4. Simpati terhadap perasaab bawahan
5. Memiliki sikap bersahabat
6. Menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan dan kegiatan lain
7. Lebih mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontrol diri
u Model Getzels dan Guba
Getzels dan Guba mengadakan studi yang menganalisa perilaku pemimpin dalam sistem
sosial mereka mengemukakan dua kategori perilaku yang pertama ialah perilaku
kepemimpinan yang bergaya normatif dengan dimensi nomotetis yang meliputi usahanya
untuk memenuhi tuntunan organisasi dimensi ini mengacu kepada lembaganya yang ditandai
dengan peranan peranan dan harapan tertentu sesuai dengan tujuan tujuan organisasi
yang kedua ialah perilaku kepemimpinan yang bergaya personal yang disebut dimensi
ideografis yaitu pemimpin mengutamakan kebutuhan dan ekspektasi anggota organisasinya
dimensi kedua ini mengacu kepada individu individu dalam organisasi yang masing-masing
dengan kepribadian dan disposisi kebutuhan tertentu
dimensi pertama disebut juga dimensi sosiologis sedangkan dimensi kedua disebut dimensi
psikologis sekolah selaku sistem sosial bisa dibayangkan memiliki dua dimensi tersebut yang
di bisa dianggap berdiri sendiri tetapi dalam situasi sebenarnya saling mempengaruhi

Anda mungkin juga menyukai