Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN PADA NY I

DENGAN ESRD E.C GLURONEFRITIS DI RUANG HEMODIALISA

RSUD MAJALAYA

NAMA : DENDEN AR

209FK04101

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2020
A. PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Identitas Pasien
Nama : NY. 1

Usia : 34 tahun 4 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia

Golongan Darah :A

Tindakan HD Pertama : 19-05-2018

Tgl Pengkajian : 02-11-2020

No Medrek : 476334

Diagnosa Medis : CKD ON HD

Alamat : Kp. Burayot RT O3 RW 09 Jelekong, Rancaekek

Kab Bandung

2) Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn Andri

Usia 39 tahun 4 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Karyawa swasta


Hubungan dengan Kliean : Kaka kandung

Alamat :Kp.Panereusan RT 01 RW 11Langensari

Solokanjeruk Kab Bandung

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh Sesak

2) Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien mengatakan bahwa klien adalah pasien rutin hemodialisis, dengan
frekuensi hemodialisis 2x perminngu (senin-kamis pagi). Pada saat dilakukan
pengkajiann tanggal 02-11-2020 klien mengeluhkan kalau napasnya terasa
sesak, sesak bertambah berat jika klien berada pada posisi berbaring dan
berkurang saat klien duduk, sesak dirasakan seperti ada benda berat diatas
dadanya sebelah kiri, sesak sering dirasakan ketika malam hari.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan bahwa klien adalah pasien yang harus menjalani terapi
hemodialisis 2 kali perminggu semenjak tanggal 19-05-2018, klien dinyatakan
harus menjalani hemodialisis karena dinyatakan ada infeksi, klien tidak
mengetahui pasti kenapa sampai ada infeksi di ginjalnyan karena klien merasa
hidup normal seperti orang lainnya, namun klien mengakui kalau klien kurang
minum air putih selama klien masih bekerja di pabrik.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita sakit
seperti yang di alami oleh klien dan Riwayat penyakit keturunan seperti
hipertensi,DM disangkal oleh klien.
5) Pola Aktivitas Sehari-hari

No AKTIVITAS Saat Sehat Saat sakit


1. Nutrisi
1. Makan
a. Jenis Nasi, lauk pauk, sayur. Nasi, lauk pauk
b. Frekuensi dan Jumlah 3 kali sehari, porsi habis 2-3kali sehari porsi sedang
c. Pantangan Tidak ada Kurangi asupan buah dan
santan
d. Keluhan Tidak ada Kadang terasa mual
2. Minum
1. Jenis Air putih Air putih
2. Jumlah 500cc-1000cc 500cc-1200cc
3. Pantangan Tidak ada Kuarangi asupan minuman
cafein dan soda.
4. Keluhan Tidak ada Dibatasi
2. Istirahat dan Tidur
1. Malam
a. Lama 7-8 jam 5-6 jam
b. Kualitas nyenyak Tidak nenyak
c. Keluhan Tidak ada Sering terjaga
2. Siang
a. Lama 1-2 jam 1-2 jam
b. Kualitas Nyenyak Nyenyak
c. Keluhan Tidak ada Sering terjaga
3. Eliminasi
1. BAK
a. Jumlah 400 cc – 600 cc < dari 100 cc
b. Warna Kuning Kuning pekat
c. Bau Khas urin Khas urin
d. Kesulitan Tidak ada Haluaran urin sedikit
2. BAB
a. Frekuensi 1 kali sehari 1 kali sehari
b. Konsistensi lembek Lembek
c. Warna Kuning Khas feces Kuning Khas feces
d. Bau Khas feces Khas feces
e. Kesulitan Tidak ada Kadang susah BAB
4. Personal Hygiene
1. Mandi
a. Frekuensi 2 Kali sehari 2 kali sehari
b. Mencuci rambut 1 kali sehari 1 kali sehari
c. Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
d. Gangguan Tidak ada Tidak ada
2. Berpakaian
a.Frekuensi 1 kali ganti pakaian sehari 1 kali ganti pakaian sehari
5. Pola aktivitas sehari - hari Mandiri Di bantu sebagian

c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. GCS : E 4, M 6, V 5.
3. Tanda tanda vital : TD 130/80 mmhg
Nadi 72x/menit
Respirasi 28 x/menit
Suhu 36,8 ºc
BBK 55 kg
BB Pre 60 kg
BB post yang lalu 56 kg

2) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi atau kemerahan pada mukosa hidung
tidak terdapat nyeri tekan pada palpasi sinus frontalis maupun maxilaris,
trachea simetris berada ditengah, bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
dinding dada, ronchi ++, frekwensi napas 28 x/menit, terpasang oksigen 3 lt/m.
3) Sistem Kardiovaskuler
Kunjungtiva anemis, terdapat oedema, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi
jantung reguler, nadi 72 x/menit, akral hangat, tekanan darah 130/80 mmHg.
4) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, bibir lembab, mukosa lembab, tampak pucat, tidak
terdapat tanda-tanda cyanosis, jumlah gigi lengkap dari gusi warna merah
muda dan tidak mengalami pembengkakan, gigi bersih berwarna kekuningan,
tidak nampak adanya caries, Ovula terletak ditengah berwarna merah muda,
pada tonsil tidak ada pembesaran, bentuk abdomen agak membulat, terdapat,
bunyi abdomen timpani, pada palpasi hepar dan lien tidak teraba, makan 3 X
sehari habis porsi sedang, pada saat di kaji klien mengatakan BAB seperti
biasa, Berat Badan sekarang 60 kg, tinggi badan 162 cm.
5) Sistem Persyarafan

a. Nilai GCS : 15 E4M6V5


E4 : Spontan membuka mata
M6 : Menuruti perintah misalnya menyuruh klien menggangkat
tanggan
V5 : Klien dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan tahu
dimana ia berada ( waktu, hari dan bulan )
Kesadaran : Composmentis

b) Sistem Saraf Kranial


1. N.Olfactorius : Klien dapat membedakan sensasi bau kayu
putih, kopi dan alkohol dengan mata
tertutup.
2. N. Optikus : Klien dapat membaca papan nama perawat
3. N. Okulomotoris : Pergerakan bola mata bebas, dapat mengangkat
bola mata
4. N. Troklearis : Dapat memutar bola mata
5. N. Trigeminus :Pada saat membuka mulut tidak ada deviasi rahang
6. N. Abdusen : Dapat menggoyang sisi mata
7. N. Fasialis : Dapat mengunyah, mengangkat dan menutup otot
maxilla dan mandibula
8. N. Akustikus :Dapat membedakan gerakan halus dan kasar,
dapat membedakan gesekan dekat dan jauh
9. N. Glosofaringeus : tidak ada deviasi
10. N. Vagus : Dapat menelan dengan baik
11. N. Aksesoris : Dapat menolehkan leher ke kiri dank ke kanan
12. N. Hipoglosus : Dapat menggerakan lidah secara terkontrol, dan
dapat membedakan sensasi rasa manis, asin dan
pahit
6) Sistem Endoktrin

Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada masa, tidak terjadi moonface, ekspresi dan bentuk wajah
terlihat pucat,tidak ada kelainan bentuk tubuh, tidak terdapat hiperpigmentasi
atau hipopegmentasi pada kulit.
7) Sistem Genitaurinaria
a. Perkemihan
Tidak ada nyeri tekan pada ginjal, simpisis pubis tidak mengalami
ketegangan/distensi. BAK rangsangan ada tapi urin sedikit atau bahkan
tidak ada yang keluar sama sekali.
b. Genetalia
Klien mengatakan tidak ada keluhan.

8) Sistem Muskuloskeletal
Postur tubuh simetris, tidak ada kiposis, tidak ada lordosis ataupun skoliosis
a. Ekstremitas atas
Bentuk Simetris kanan dan kiri, pada extremitas kiri dan kanan klien dapat
menggerakkan secara fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, supinasi dan
pronasi tanpa mengalami kesulitan, tangan kiri terdapat AV shunt

b. Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada varices, klien mampu
menggerakkannya secara ekstensi, fleksi abduksi, adduksi tanpa bantuan,
dengan kekuatan otot, terdapat oedema di kedua ekstremitas bawah.

Kekuatan ekstermitas : +4 +4

+4 +4

9) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit Kembali kurang dari 3 detik, tekstur
kulit lembut, tidak terdapat adanya, lesi, rambut bersih, tidak rontok (tahun
pertama dilakukan hemodialisis pasien pernah mengalami kerontokan),
Suhu : 36,5oC, mandi 2 kali sehari.
10) Sistem Wicara dan THT
Klien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara dan bisa menjawab
pertanyaan perawat dengan baik.
d. Data Psikologis
1) Status Emosi
Klien tampak tenang, karena ini tahun ke dua dia menjalani hemodialisis,
sempat mengalami fase merasa terpuruk Ketika diawal sampai 6 bulan saat
menjalani hemodialisis.
2) Kecemasan
Klien merasa tenang dan berusaha untuk menerima semua ini dengan sabar dan
ikhlas
3) Pola Koping
Klien mengatakan jika ada masalah, klien selalu membicarakan dengan
keluarganya untuk memecahkan permasalahannya.
4) Gaya Komunikasi
Dalam berkomunikasi dengan perawat klien menggunakan bahasa sunda, klien
kooperatif dalam mengungkapkan perasaannya.
5) Persepi klien terhadap penyakit
Klien mengatakan ini sudah takdirnya semoga bisa menjadi penebus semua
dosa-dosa
6) Konsep Diri
a) Body Image
Klien mengatakan menerima keadaan tubuh apa adanya dan selalu
mensyukurinya.
b) Harga Diri
Klien tidak merasa malu dengan keadaannya.
c) Peran
Klien sebagai seorang ibu rumah tangga
d) Identitas Diri
Klien adalah seorang perempuan dan berpenampilan layaknya seorang
perempuan
e) Ideal Diri
Klien berharap bisa semakin sabar dan ALLAH SWT bisa memberikan
kesembuhan kepada dirinya.
e. Data sosial

1. Pendidikan
Klien mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien tamatan SMA

2. Hubungan Sosial
Klien bergaul dengan baik terhadap perawat dan lingkungan sekitarnya, klien

dapat bekerjasama dan kooperatif dengan perawat atau dokter.

3. Gaya Hidup
Klien seorang yang cukup sederhana.

4. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya baik

dengan perawat, dokter maupun pasien lain.

5. Penggunaan waktu senggang


Digunakan untuk istirahat, menonton tv dan berinteraksi dengan keluarga dan

lingkungan sekitarnya.

f. Data Spiritual

Klien seorang yang beragama Islam, klien selalu berdoa untuk kesehatannya
dan berharap agar segera sembuh kembali sehingga klien dapat menjalani
kehidupannya seperti biasa.

B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium

Hasil pemeriksaan tanggal : 02-09-2020 dan 02-11-2020

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Hemoglobin 7,6 9,0 – 16,6 g/dl
Ureum 271/99 20-40 mg/dl
Kreatinin 14,8/4,52 P. 0,5-0,9. L. 0,5-1,1 mg/dl
URR 63% Diatas 60%

2. Pemeriksaan penunjang lain


Nilai MIS Score 4 : Tanpa malnutrisi

C. PROGRAM DAN RENCANA PENGOBATAN 

Waktu Cara
No Terapi Dosis Golongan obat
pemberian pemberian
1 Candesartan 10 mg 1x sehari Oral Anti hipertensi
2 Amlodipin 10 mg 1x sehari Oral Anti Hipertensi
3 Eritropoetin 2000iu 1x /minggu SC Hormon

Patofisiologi Kasus

Glomerulonefritis Akut

Proliferasi dan kerusakan glomerulus scr progresif

Ukuran ginjal berkurang sekitar seperlima dari ukuran normal

Korteks mengecil mjd lapisan yg tebalnya 1 sampai 2 mm atau kurang

Jaringan parut merusak sisa korteks menyebabkan permukaan ginjal kasar dan irreguler

Glomeruli dan tubulusnya berubah menjadi jaringan parut dan cabang arteri renal menebal
Penyakit ginjal tahap
akhir(ESRD)
Ginjal tidak mampu produksi
Retensi Narium
hormon eritropoetin

Total CES naik Sekresi eritropoisis menurun

Produksi HB menurun
Tekanan kapiler naik
Oksihemoglobin turun

Volume interstitial naik


Suplai o² kasar turun

Gangguan perfusi jaringan


edema
D. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS Gagal ginjal kronik Kelebihan volume cairan
Klien mengatakan sesak, sesak
bertambah jika baringan, berkurang Retensi natrium
jika posisi duduk.
DO Total CES naik
Napas 28 x/menit
Ronchi ++ Tekanan kapiler naik
Oksigen terapsang
Bbk 50 kg Volume interstitial naik
Bb pre hd 60 kg
Oedema + Edema

2 DS Gagal ginjal kronik Gangguan perfusi jaringan perifer


Klien mengeluhkan badannya lemas,
sesak Ginjal tidak mampu produksi hormon
DO eritropoetin
HB 7,6
Conjungtiva anemis Sekresi eritropoisis menurun
Akral dingin
CRT lebih dari 3 detik Produksi HB menurun

Oksihemoglobin turun

Suplai o² kasar turun

Gangguan perfusi jaringan


E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal ditemukan
No Diagnosa Keperawatan
Tanggal Paraf
1 Kelebihan volume cairan b.d penurunan 02-11-2020
keluaran urin ditandai dengan klien
mengeluh sesak dan kenaikan berat
badan sebanyak 5 kg interdialitik
02-11-2020
2 Gangguan perfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan suplai O2 ke jaringan
ditandai dengan klien mengeluh lemas
dan kadar HB yang rendah (7,6)
F. INTERVENSI

Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Kelebihan volume cairan b.d penurunan keluaran Tujuan: 1. Kaji status cairan ; 1. Dengan mengkaji status
urin dan retensi cairan cairan dapat diketahui kenaikan
Setelah dilakukan timbang berat
DS berat badan interdialitik
Klien mengatakan sesak, sesak bertambah jika asuhan keperawatan badan,Pre hemodialisis
baringan, berkurang jika posisi duduk. 2. Dengan membatasi masukan
selama 4 jam 2. Batasi masukan cairan
DO cairan klien bisa mengontrol
Napas 28 x/menit diharapkan volume 3. Jelaskan pada pasien BB interdialitik sehingga tidak
Ronchi ++ terjadi peningktan yang terlalu
cairan berkurang cara pembatasan cairan
Oksigen terapsang tinggi.
Bbk 50 kg ditandai dengan 4. Anjurkan klien
Bb pre hd 60 kg 3. Dengan menjelaskan cara
 Terbebas dari mengurangi asupan
Oedema + pembatasan cairan, klien bisa
edema makanan dan minuman mengukur kebutuhan harian
cairan klien.
 Bunyi nafas saat dialisis
bersih,tidak 5. Kolaborasi pemberian 4 Dengan menganjurkan
mengurangi makan dan minun,
adanya ronchi hemodialisis
penarikan cairan akan terfokus
pada jumlah cairan yang ada
didalam tubuh

5. Dengan kolaborasi program


hemodialisis diharapkan dosis
hemodialisis sesuai dengan
kebutuhan klien.
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan suplai O2 dan nutrisi ke jaringan 1. Dengan kolaborasi program
2 perifer Setelah dilakukan 1. Kolaborasi program hemodialisis diharapkan dosis
DS hemodialisis sesuai dengan
asuhan keperawatan hemodialisis
Klien mengeluhkan badannya lemas, sesak kebutuhan klien.
DO selama 4 jam perfusi 2. Kolaborasi pemberian
HB 7,6 2. Dengan kolaborasi
jaringan adekuat. hormon eritropoetin.
Conjungtiva anemis pemberian hormon eritropoetin
Akral dingin Kriteria Hasil: 3. Evaluasi nadi. kekurangan hormone
CRT lebih dari 3 detik eritopoetin dapat dipenuhi
 Membran 4. Berikan o2 sesuai
mukosa merah kebutuhan 3. Dengan mengevaluasi nadi,
umlah nadi dapat di pantau
muda
 Conjunctiva tidak 4. Dengan memberikan o2,
kebutuhan akan o2 bisa
anemis terpenuhi.
 Akral hangat
 TTV dalam batas
normal.
 Tidak ada lemas
G. IMPLEMENTASI

Tanggal dan Jam Tindakan DP Ke Paraf


02-11-2020 - Obs TTV pre HD
07.00 TD 130/80 mmhg
Nadi 72x/menit 1,2
Respirasi 28 x/menit
Suhu 36,8 ºc
-Mengkaji berat badan pasien
PRE HD 60 kg berat kering 55 kg
07:05 - Memberikan o2 sesuai kebutuhan
07:10 O2 diberikan sebanyak 3lt /m klien mengatakan sesak
berkurang
- Melakukan kolaborasi terkait program HD, TD 4 Jam
UFG 4000 QB 150 QD 500 Heparin 500 iu, memasang
kanula akses

08:00 - memberikan Penkes tentang pengaturan cairan

09:00 - Melakukan obs TTV jam kedua TD 130/70, N 72x/menit,


R 18 x/menit
11:00 - Obs TTV Post HD TD 130/80 mmhg, N 80 x/menit
R 18 x/menit
- Melepas kanula akses
- Melakukan pemeriksaan HB
- memberikan hormon eritropoetin SC
- mengkaji BB pasien post HD 55,5 kg

05-11-2020 -Obs TTV pre HD


07:00 TD 140/80 mmhg
Nadi 76 x/ menit
Suhu 36,5ºc 1,2
Respirasi 26 x/menit

07:05 -Mengkaji berat badan pasien pre HD 6O kg


- memberikan o2 sesuai kebutuhan

07:10 - berkolaborasi terkait program HD


TD 4 Jam UFG 4000 QB 150 QD 500 Heparin 500 iu
ISO UF 500 cc 15 menit. Memsang kanula akses

08:00 - Menganjurkan kurangi asupan makanan dan minuman


saat dialysis

09:00 - Obs TTV jam kedua TD 120/80 mmhg N 76 x/menit,


R 20 x/menit

11:00 - Obs TTV post HD, TD 140 /90 mmhg, N 74 x/ menit


R 18 x/ menit
- Melepas kanulasi akses
- Mengkaji BB post HD 55 KG

H. EVALUASI
Hari/ tanggal DP Perkembangan Paraf
02-11-2020 1 S
11:05 - Klien mengatakan sesaknya berkurang dan tidak lemas lagi
O
- Ronchi +
- O2 dilepas
- BB post HD 55,5 kg
- klien tampak lebih segar dari sebelumnya
-TTV normal TD130 /80 mmhg, N 80 x/ menit R 18 x/ menit
A
- Masih terdapat cairan di paru-paru
P
- Lanjutkan program hemodialisis
I
- Kolaborasi terkait program ultrafiltasi saat dialysis
- Anjurkan klien untuk berpuasa dulu minum
E
- Ronchi masih +
R
- Ingatkan klien untuk jadwal hemodialisis berikutnya
- Kolaborasi program ISO UF 500 CC

2 S
- Klien mengatakan lemasnya berkurang
O
- HB 7,6
- Conjungtiva anemis
- Akral hangat
- CRT kurang dari 3 detik

A
- kadar HB kurang dari standart angka normal pasien
Hemodialisis
P
- Lanjutkan program hemodialisis
I
- Rencanakan untuk pemberian transfusi
E
- HB 7,6
- Conjungtiva masih anemis
R
- Kolaborasi pemberian tranfusi jika memungkinkan.

Anda mungkin juga menyukai