Denden LK CKD HD
Denden LK CKD HD
RSUD MAJALAYA
NAMA : DENDEN AR
209FK04101
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
A. PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Identitas Pasien
Nama : NY. 1
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Golongan Darah :A
No Medrek : 476334
Kab Bandung
2) Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn Andri
Pendidikan : SMP
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh Sesak
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. GCS : E 4, M 6, V 5.
3. Tanda tanda vital : TD 130/80 mmhg
Nadi 72x/menit
Respirasi 28 x/menit
Suhu 36,8 ºc
BBK 55 kg
BB Pre 60 kg
BB post yang lalu 56 kg
2) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi atau kemerahan pada mukosa hidung
tidak terdapat nyeri tekan pada palpasi sinus frontalis maupun maxilaris,
trachea simetris berada ditengah, bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
dinding dada, ronchi ++, frekwensi napas 28 x/menit, terpasang oksigen 3 lt/m.
3) Sistem Kardiovaskuler
Kunjungtiva anemis, terdapat oedema, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi
jantung reguler, nadi 72 x/menit, akral hangat, tekanan darah 130/80 mmHg.
4) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, bibir lembab, mukosa lembab, tampak pucat, tidak
terdapat tanda-tanda cyanosis, jumlah gigi lengkap dari gusi warna merah
muda dan tidak mengalami pembengkakan, gigi bersih berwarna kekuningan,
tidak nampak adanya caries, Ovula terletak ditengah berwarna merah muda,
pada tonsil tidak ada pembesaran, bentuk abdomen agak membulat, terdapat,
bunyi abdomen timpani, pada palpasi hepar dan lien tidak teraba, makan 3 X
sehari habis porsi sedang, pada saat di kaji klien mengatakan BAB seperti
biasa, Berat Badan sekarang 60 kg, tinggi badan 162 cm.
5) Sistem Persyarafan
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada masa, tidak terjadi moonface, ekspresi dan bentuk wajah
terlihat pucat,tidak ada kelainan bentuk tubuh, tidak terdapat hiperpigmentasi
atau hipopegmentasi pada kulit.
7) Sistem Genitaurinaria
a. Perkemihan
Tidak ada nyeri tekan pada ginjal, simpisis pubis tidak mengalami
ketegangan/distensi. BAK rangsangan ada tapi urin sedikit atau bahkan
tidak ada yang keluar sama sekali.
b. Genetalia
Klien mengatakan tidak ada keluhan.
8) Sistem Muskuloskeletal
Postur tubuh simetris, tidak ada kiposis, tidak ada lordosis ataupun skoliosis
a. Ekstremitas atas
Bentuk Simetris kanan dan kiri, pada extremitas kiri dan kanan klien dapat
menggerakkan secara fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, supinasi dan
pronasi tanpa mengalami kesulitan, tangan kiri terdapat AV shunt
b. Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada varices, klien mampu
menggerakkannya secara ekstensi, fleksi abduksi, adduksi tanpa bantuan,
dengan kekuatan otot, terdapat oedema di kedua ekstremitas bawah.
Kekuatan ekstermitas : +4 +4
+4 +4
9) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit Kembali kurang dari 3 detik, tekstur
kulit lembut, tidak terdapat adanya, lesi, rambut bersih, tidak rontok (tahun
pertama dilakukan hemodialisis pasien pernah mengalami kerontokan),
Suhu : 36,5oC, mandi 2 kali sehari.
10) Sistem Wicara dan THT
Klien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara dan bisa menjawab
pertanyaan perawat dengan baik.
d. Data Psikologis
1) Status Emosi
Klien tampak tenang, karena ini tahun ke dua dia menjalani hemodialisis,
sempat mengalami fase merasa terpuruk Ketika diawal sampai 6 bulan saat
menjalani hemodialisis.
2) Kecemasan
Klien merasa tenang dan berusaha untuk menerima semua ini dengan sabar dan
ikhlas
3) Pola Koping
Klien mengatakan jika ada masalah, klien selalu membicarakan dengan
keluarganya untuk memecahkan permasalahannya.
4) Gaya Komunikasi
Dalam berkomunikasi dengan perawat klien menggunakan bahasa sunda, klien
kooperatif dalam mengungkapkan perasaannya.
5) Persepi klien terhadap penyakit
Klien mengatakan ini sudah takdirnya semoga bisa menjadi penebus semua
dosa-dosa
6) Konsep Diri
a) Body Image
Klien mengatakan menerima keadaan tubuh apa adanya dan selalu
mensyukurinya.
b) Harga Diri
Klien tidak merasa malu dengan keadaannya.
c) Peran
Klien sebagai seorang ibu rumah tangga
d) Identitas Diri
Klien adalah seorang perempuan dan berpenampilan layaknya seorang
perempuan
e) Ideal Diri
Klien berharap bisa semakin sabar dan ALLAH SWT bisa memberikan
kesembuhan kepada dirinya.
e. Data sosial
1. Pendidikan
Klien mengatakan bahwa pendidikan terakhir klien tamatan SMA
2. Hubungan Sosial
Klien bergaul dengan baik terhadap perawat dan lingkungan sekitarnya, klien
3. Gaya Hidup
Klien seorang yang cukup sederhana.
4. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya baik
lingkungan sekitarnya.
f. Data Spiritual
Klien seorang yang beragama Islam, klien selalu berdoa untuk kesehatannya
dan berharap agar segera sembuh kembali sehingga klien dapat menjalani
kehidupannya seperti biasa.
B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Waktu Cara
No Terapi Dosis Golongan obat
pemberian pemberian
1 Candesartan 10 mg 1x sehari Oral Anti hipertensi
2 Amlodipin 10 mg 1x sehari Oral Anti Hipertensi
3 Eritropoetin 2000iu 1x /minggu SC Hormon
Patofisiologi Kasus
Glomerulonefritis Akut
Jaringan parut merusak sisa korteks menyebabkan permukaan ginjal kasar dan irreguler
Glomeruli dan tubulusnya berubah menjadi jaringan parut dan cabang arteri renal menebal
Penyakit ginjal tahap
akhir(ESRD)
Ginjal tidak mampu produksi
Retensi Narium
hormon eritropoetin
Produksi HB menurun
Tekanan kapiler naik
Oksihemoglobin turun
Oksihemoglobin turun
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Kelebihan volume cairan b.d penurunan keluaran Tujuan: 1. Kaji status cairan ; 1. Dengan mengkaji status
urin dan retensi cairan cairan dapat diketahui kenaikan
Setelah dilakukan timbang berat
DS berat badan interdialitik
Klien mengatakan sesak, sesak bertambah jika asuhan keperawatan badan,Pre hemodialisis
baringan, berkurang jika posisi duduk. 2. Dengan membatasi masukan
selama 4 jam 2. Batasi masukan cairan
DO cairan klien bisa mengontrol
Napas 28 x/menit diharapkan volume 3. Jelaskan pada pasien BB interdialitik sehingga tidak
Ronchi ++ terjadi peningktan yang terlalu
cairan berkurang cara pembatasan cairan
Oksigen terapsang tinggi.
Bbk 50 kg ditandai dengan 4. Anjurkan klien
Bb pre hd 60 kg 3. Dengan menjelaskan cara
Terbebas dari mengurangi asupan
Oedema + pembatasan cairan, klien bisa
edema makanan dan minuman mengukur kebutuhan harian
cairan klien.
Bunyi nafas saat dialisis
bersih,tidak 5. Kolaborasi pemberian 4 Dengan menganjurkan
mengurangi makan dan minun,
adanya ronchi hemodialisis
penarikan cairan akan terfokus
pada jumlah cairan yang ada
didalam tubuh
H. EVALUASI
Hari/ tanggal DP Perkembangan Paraf
02-11-2020 1 S
11:05 - Klien mengatakan sesaknya berkurang dan tidak lemas lagi
O
- Ronchi +
- O2 dilepas
- BB post HD 55,5 kg
- klien tampak lebih segar dari sebelumnya
-TTV normal TD130 /80 mmhg, N 80 x/ menit R 18 x/ menit
A
- Masih terdapat cairan di paru-paru
P
- Lanjutkan program hemodialisis
I
- Kolaborasi terkait program ultrafiltasi saat dialysis
- Anjurkan klien untuk berpuasa dulu minum
E
- Ronchi masih +
R
- Ingatkan klien untuk jadwal hemodialisis berikutnya
- Kolaborasi program ISO UF 500 CC
2 S
- Klien mengatakan lemasnya berkurang
O
- HB 7,6
- Conjungtiva anemis
- Akral hangat
- CRT kurang dari 3 detik
A
- kadar HB kurang dari standart angka normal pasien
Hemodialisis
P
- Lanjutkan program hemodialisis
I
- Rencanakan untuk pemberian transfusi
E
- HB 7,6
- Conjungtiva masih anemis
R
- Kolaborasi pemberian tranfusi jika memungkinkan.