Anda di halaman 1dari 12

WINDI SAHFITRI 11840223926

BKI KM VA
DOSEN PENGAMPU : Dr.Yasril Yazid, MSI

A. MEMILIH MASALAH
Masalah adalah sebuah tanda tanya yang ada di pikiran setiap individu
atau sesuatu yang ingin diketahui.
a) Mengidentifikasi Masalah
Yaitu dengan menggunakan kalimat pertanyaan didalam
mengidentifikasi masalah
1) Mengapa pola asuh orang tua berdampak pada
kedisiplinan belajar ?
2) Apa penyebab tidak percaya diri ketika melihat
kelebihan orang lain ?
3) Mengapa mudah stress ketika ada masalah ?
4) Mengapa ada kata kata yang sulit di ungkapkan ?
5) Mengapa overthingking bisa membuat cemas?
6) Kenapa persepsi itu berbeda beda ?

b) Membatasi Masalah
Yaitu lebih menegaskan atau memperjelas apa yang menjadi
masalah.
1) Pola asuh orang tua mempengaruhi kedisiplinan belajar
2) Tidak percaya diri ketika melihat kelebihan orang lain
3) Mudah stress ketika ada masalah
4) Kata kata yang sulit di ungkapkan
5) Overthingking membuat cemas
6) Persepsi itu berbeda beda

c) Merumuskan Masalah
Yaitu mengubah kalimat pernyataan ke kalimat pertanyaan
dengan menggunakan 5W+1H
1) Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kedisiplinan belajar ?
2) Kenapa tidak percaya diri ketika melihat kelebihan
orang ?
3) Apa yang menyebabkan mudah stres ketika ada
masalah ?
4) Mengapa ada kata kata yang sulit di ungkapkan ?
5) Bagaimana overthingking bisa membuat cemas ?
6) Mengapa persepsi itu berbeda beda ?

d) Pilih Masalah Yang Ingin Diselesaikan

‘’ pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan


belajar’’

B. STUDI PENDAHULUAN
Study pendahuluan yang dilakukan untuk mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi berkaitan dengan masalah yang ingin diselesaikan.
Adapun cara melakukan study pendahuluan yaitu dengan
menggunakan 3 p, :
1. Paper ( membaca buku,jurnal terkait masalah yang ingin di
selesaikan).
a. ( skripsi) Muhammad Hafidz, PENGARUH POLA
ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN
BELAJAR SISWA DI SMPIT AL-MUKMINUN
METRO.
b. ( jurnal ) Muhammad Romadona, Anita Riskia Anjani,
Ria Putriani, PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI
SMK TEKNINDO JAYA.
c. ( jurnal) Sani Susanti,M,Pd, Eli Yana Ginting.
PENGARUH POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA
TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK DI
LINGKUNGAN PASAR BARU KELURAHAN
PADANG MASIANG, BARUS KABUTAPEN
TAPANULI TENGAH
2. Person ( mendatangi ahli ahli atau manusia sumber untuk
berkonsultasi dan memperoleh informasi
3. Plcae ( mengadakan peninjauan ke tempat lokasi penelitian)

C. MERUMUSKAN MASALAH
Merubah kalim at pernyataan ke kalimat pertanyaan yang di mulai
dengan 5W+1H. Yaitu:
‘’pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar’’
Pola asuh adalah konsep terkait fenomena
Adapun 3 aspek yang harus ada didalam merumuskan masalah yaitu :
a. Variabel ( masalah yang ingin di selesaikan)
b. Subjek ( yang bermasalah) windi sahfitri
c. Lokasi ( tempat terjadinya masalah)

D. ASUMSI DASAR
Yaitu anggapan oleh seorang peneliti yang kebenaranya tidak perlu di
teliti lagi.
a. Pola asuh orang tua mempengaruhi kedisiplinan belajar anak
b. Ketidakpedulian orang tua terhadap anak akan mempengaruhi
kedisiplinan belajar anak
c. Pola asuh orang tua yang otoriter mempengaruhi kedisiplinan
belajar anak.
E. HIPOTESIS
Yaitu kebenaran sementara yang dianggap oleh peneliti yang harus
dibuktikan kebenaranya.
‘’pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar’’
H 0 : tidak ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan
belajar
H 1 : ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar

F. VARIABEL
Variabel adalah suatu yang menjadi objek pengamatan penelitian atau
gejala penelitian, adapaun variabel nya yaitu :
Varabel y = terikat ( disiplin belajar )
X= bebas ( pola asuh )

G. LANDASAN TEORI
i. Kedisiplinan belajar
1. Disiplin belajar
displin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan
perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai
dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-
norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis
maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah
maupun dengan orang tua di rumah.Ahli lain mengatakan
disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu
sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus
mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan
yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan
menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas
dan kewajiban.Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwadisiplin belajar adalah suatu sikap yang memiliki
kecendrungan untuk mengendalikan diri, mematuhi aturan, tata
tertip serta menunjukan kesadaran akan tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajibanya dalam belajar.Disiplin belajar
akan tumbuh dan dapat di bina melalui bimbingan orangtua,
latihan, ketegasan yang mendidik, hadiah atau penanaman
kebiasaan yang di lakukan sendiri dengan rasa senangserta
bimbingan orangtua.
2. Macam Macam Disiplin Belajar
Disiplin dalam belajar dapat meningkatkan prestasi belajar,
kedisiplinan dalam belajar tercermin dalamtiga prilaku, yaitu:
 Prilaku kedisiplinan didalam kelas.
 Prilaku kedisiplinan di luar kelas di lingkungan
sekolahc.Prilaku kedisiplinan dirumah.
Dari kutipan diatas dapat dipahami disiplin siswa dalam
belajar atau disipli belajar dapat di lihat dari ketaatan
(kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan
degan kegiata belajar di sekolah, yang meliputi waktu masuk
sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa mengikuti
kegiatan sekolah, tertip tidak mengaktifkan HP saat kegiatan
belajar belajar mengajar. Adapaun cerminan prilaku
kedisiplian belajar dirumah yakni siswa mampu mengatur
waktu belajar dengan baik, tidak belajar hanya pada saat akan
menghadapi ujian, serta konsisten dan tekun saat belajar di
rumah.Adapun wujud dari prilaku kedisiplinan belajar
rumahadalah sebagai berikut:
 Ketaatan terhadap waktu belajar
 Ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran.
 Ketaatanterhadap penggunaan fasilitas belajar.
 Ketaatanmenggunakan waktu datang dan pulang.
Berdasarak penjelasan di atas kedisipilina belajar di rumah
dapat di bagi menjadi, ketaatan terhadap waktu belajar hal ini
tercermin dari sikap siswa dalam mengatur waktu belajarnya di
rumah mebagi antara waktu bermain dan waktu belajar,
ketaatan dalam mengerjaakan tugas pelajaran hal ini dapat
terlihat dari ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas yang
di berikan, tertip dalam menggunakan fasilitas pembelajaran,
serta ketaantan menggunakan waktu datang dan pulang hal ini
dapat di lihat dari keinginannya untuk tidak terlambat serta
pulang sesuai dengan waktu yang telah di tentukan sekolah
dalam artian tidak membolos.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Ada empat hal yang dapat mempengaruhi dan membentuk
disiplin belajar: kesadaran diri, mengikuti dan mentaati
peraturan, alat pendidikan, pendidikan dan penbinaan dalam
keluarga. Keempat faktor ini merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi dan membentuk disipilin. Alasannya sebagai
berkut.
a) Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin
diangap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya.
Selain itu, kesadaran diri menjadi motif sangat kuat
terwujudnya disiplin.
b) Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan
praktek atas peraturan peraturan yang mengatur perilaku
individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya
kesabaran diri yang di hasilkan oleh kemampuan dan
kemauan dari diri yang kuat.Dan kemauan diri yang
kuat. Tekanan dari luar dirinya sebgai upaya mendorong
menekan dam memaksa agar disiplin diterapkan dalam
diri seseorang sehingga peraturan-peraturan diikuti dan
dipraktikkan.
c) Alat pendidikan untuk memperngaruhi, mengubah,
membina dan membentuk prilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai yang di tentukan atau diajarkan.
d) Pendidikan dan pembinaan anak dalam keluarga sangat
menentukan perkembangannya di kemudian hari,
termasuk disiplin dirinya. Para anggota keluarga lain
yang sudah matang atau dewasa dapat menjadi pembina
disiplin diri.
ii. Pola asuh orang tua
a) Pengertian pola asuh orang tua
Pola pengasuhan orangtua akan mempengaruihi
perkembangan anak, oleh sebab ituorangtua perlu
mengetahui pola asuh yang sesuai bagi anak.Pola berarti
corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur yang
tepat). Sedangkan asuh atau pengasuhan adalah hal
(cara, perbuatan, dan sebagainya) mengasuh.
Pengasuhan ini meliputi kegiatan menjaga/ merawat/
mendidik, melatih, membimbing/ membantu/, atau
memimpin.Berdasarkan definisitersebut, dapat di
simpulkanbahwa pola asuh merupakan cara yang di
tempuh orangtua dalam membimbing, melatih atau
mendidik anak.Pendapat lain menyebutkan bahwapola
asuh orang tua adalah “cara-cara orangtua mengasuh
anaknya untuk menolong dan membimbing supaya anak
hidup mandiri.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa pola asuhorangtuaadalah bentuk, model atau cara
orangtua dalam menjaga, merawat, mendidik, melatih
dan membimbing dalam rangka mendewasakan anak.
b) Jenis jenis pola asuh
 Pola Asuh Otoriter
Pada pola asuh ini sikap anak dibatasi dengan hukuman
dan perintah. Anak tidak diberikan kesempatan
menyampaikan pendapat untuk menolak perintahnya.
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh dimana segala
perkataan maupun keinginan orangtua menjadi aturan
baku yang harus dipatuhi oleh anak. Pola asuh tersebut
mempengaruhi perkembangan pada diri anak. Banyak
anak yang dididik dengan pola asuh ini cenderung
tumbuh menjadi pribadi yang suka membantah,
memberontak dan berani melawan norma yang berlaku
di lingkungannya. Hal ini akibat dari tidak adanya
kesempatan bagi anak untuk mengemukakan gagasan,
ide, pemikiran maupun inisiatifnya.Serta sikap anak
dibatasi dengan hukuman dan perintah.
 Pola Asuh Permisif
Tipe pola asuh permissif orangtua merasa tidak
peduli dan cenderung memberikan kesempatan serta
kebebasan secara luas kepada anaknya. Orangtua
kerapkali menyetujui semua tuntutan dan keinginan
anaknya. Anak merupakan sentral dari segala aturan
dalam keluarga, akibatnya orangtua tidak mempunyai
kewibawaan serta segala pemikiran, pendapat, maupun
pertimbangan orangtua cenderung tidak diperhatikan
oleh anak.
Berdasarkan penjelasan tersebut, pola asuh ini tidak
menggunakan aturan-aturan yang ketat bahkan
bimbingan pun kurang diberikan.
 Pola Asuh Demokratis
Pada pola asuh ini, orang tua mengarahkan perilaku
anak secara rasional, dengan memberikan penjelasan
terhadap maksud dari aturan-aturan yang diberlakukan
atau memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan
baik dan buruk. Orang tua mendorong anak untuk
mematuhi aturan dengan kesadaran sendiri.
Di sisi lain, orang tua bersikap tanggap terhadap
kebutuhan dan pandangan anak
Berdasarkan 3 pola asuh tersebut pola asuh
demokatis adalah gaya pengasuhan yang paling
baik.36Hal ini di karenakan tingginya kontrol dari
orangtua dalam mengasuh anak namun tetap diimbangi
dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan anak
sehingga anak tidak merasa tertekan dengan peraturan
yang ada serta memumingkinakn untuk melakukan
kompalin atau memberikan pendapat mengenai
keinginnanya. Pola asuh ini juga adalah pola asuh yang
paling tepat dalam mendisiplinkan anak, sehingga
penulis mengambil pola asuh ini sebagai indikator
dalam penelitian.
Adapun indikator pola asuh adalah sebagai berikut:
1. Sikap “acceptance”dan kontrolnya tinggi
2. Bersikap responsif terhadap kebutuhan anak.
3. Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau
pertanyaan
4. Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan

yang baik dan yang buruk.


c) Factor factor yang mempengaruhi pola asuh
 Pendidikan Orangtua
Pendidikan dan pengalaman orangtua dalam perawatan
anak akan mempengaruhi persiapan mereka
menjalankan pengasuhan, seperti terlibat aktif dalam
setiap pendidikan anak, mengamati segala sesuatu
dengan berorientasi pada masalah anak, selalu berupaya
menyediakan waktu untuk anak-anak dan menilai
perkembangan fungsi keluarga dan kepercayaan anak.
 Lingkungan
Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan
anak, maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut
serta mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan
orangtua terhadap anaknya.
 Budaya
Sering kali orangtua mengikuti cara-
cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengasuh
anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat di sekitarnya
dalam mengasuh anak, karena pola-pola tersebut
dianggap berhasil dalam mendidik anak ke arah
kematangan.
 Pengalaman masa lalu orangtua
Pengalaman masa lalu orangtua terkait pola asuh
ataupun sikap orang tua mereka. Biasanya orang tua
akan menggunankan pola asuh orang tua mereka yang
terdahulu apabila hal tersebut dirasa bermanfaat.
 Nilai-nilai yang dianut oleh orangtua
Tiap orang memiliki nilai yang berbeda-beda dalam
mengasuh anak-anaknya. Ada orangtua yang
mengutamakan segi intelektual dalam kehidupan
mereka, atau ada juga yang mengutamakan segi rohani,
dan lain sebagainya.
iii. Pengaruh Pola Asuh Orangtuaterhadap Kedisiplinan
Belajar Siswa
Keluarga meruapakan lingkungan pertama dan utama bagi
perkembangan kepribadian anak. Perlakuan orangtua terhadap
anak merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak, terkait dengan bagaimana orangtua
mendidik dan membesarkan anak. Untuk menanamkan
kedisiplinan orangtua dapat menerapkannya melalui pola asuh.
“Praktik pengasuhan dapat di konseptualkan sebagai sistem
interelasi yang dinamis yang mencakup pemantauan,
pengelolaan prilaku, dan kognisi sosial, dengan kualitas relasi
orangtua anak sebagai pondasinya.”Pola asuh di gunakan
orangtua sebagai upaya untuk mengasuh, mengarahkan,
membimbing, memimpin dan meletakkan dasar-dasar
kedisiplinan.Salah satu prilaku pengasuhan yang di lakukan
orangtua adalah pendisiplinan. Cara orangtua melakukan
pendisiplinan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu unjuk
kekuasaan (power asertioni), teknik induktif (induction) dan
praktik kasih sayang (love withdrawal). Unjuk kekuasaan
dilakukan orangtua dengan mengguanakan hukuman baik
hukuman langsung dan hukuman tidak langsung, misalnya
memberikan hukuman fisik untuk melakukan kontrol pada
anak, selanjutnya penarikan kasih sayang, cara pendisiplinan
ini mencakup tindakan ketidak setujuan atau celaan tindakan
tersebut dapat berupa ungkapan verbal, “ibu malu punya anak
seperti kamu”
Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Kedisiplinan
Belajar SiswaKeluarga meruapakan lingkungan pertama dan
utama bagi perkembangan kepribadian anak. Perlakuan
orangtua terhadap anak merupakan faktor yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan anak, terkait dengan
bagaimana orangtua mendidik dan membesarkan anak. Untuk
menanamkan kedisiplinan orangtua dapat menerapkannya
melalui pola asuh. “Praktik pengasuhan dapat di konseptualkan
sebagai sistem interelasi yang dinamis yang mencakup
pemantauan, pengelolaan prilaku, dan kognisi sosial, dengan
kualitas relasi orangtua anak sebagai pondasinya.”
Pola asuh di gunakan orangtua sebagai upaya untuk
mengasuh, mengarahkan, membimbing, memimpin dan
meletakkan dasar-dasar kedisiplinan.Salah satu prilaku
pengasuhan yang di lakukan orangtua adalah pendisiplinan.
Cara orangtua melakukan pendisiplinan dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu unjuk kekuasaan (power asertioni), teknik
induktif (induction) dan praktik kasih sayang (love
withdrawal). Unjuk kekuasaan dilakukan orangtua dengan
mengguanakan hukuman baik hukuman langsung dan
hukuman tidak langsung, misalnya memberikan hukuman fisik
untuk melakukan kontrol pada anak, selanjutnya penarikan
kasih sayang, cara pendisiplinan ini mencakup tindakan
ketidak setujuan atau celaan tindakan tersebut dapat berupa
ungkapan verbal, “ibu malu punya anak seperti kamu”.

Anda mungkin juga menyukai