Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Akidah Akhlak Khalid Junaedi,M.Pd

AKHLAK TERPUJI

DI SUSUN OLEH :
1. JENNY ZELGIA 11940324019
2. METYKA ANGGRANI 11940324036
3. MUHAMMAD FADLI YUSRIANSYAH 119403140554

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2019
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat dan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada yang telah turut membimbing kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai
waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada suri teladan kita Nabi Muhammad
SAW yang selalu kita harapkan syafa’atmya di hari kiamat nanti.
Makalah ini kami buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman
mengenai ejaan dengan harapan agar para mahasiswa bisa lebih memperdalam pengetahuan
tentang ejaan. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dengan segala keterbatasan yang ada penulis telah berusaha dengan segala daya dan
upaya guna menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bawasannya makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapankan
terimakasih sebanyak-banyaknya.

Pekanbaru, 27 November 2019

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN AKHLAK
TERHADAP MASYARAKAT
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


            Dewasa ini moral bangsa ini semakin hancur dan hilang hal ini terbukti dengan adanya
perilaku-perilaku amoral yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia terutama kaum muda. Sikap
amoral yang sekarang semakin merajalela di kehidupan masyarakat dan malah sudah dianggap
biasa dan wajar dalam kehidupan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari kesalahan orang tua
dalam mendidik anaknya yang membiarkan begitu saja tanpa dibekali adanya pengetahuan-
pengetahuan agama yang dijadikan pedoman hidup dalam mengarunggi kehidupanya didunia.
            Salah satu kunci utama dalam membenahi akhlak bangsa ini yaitu dengan
menitikberatkan pada lingkungan keluarga dan perlu penyadaran terhadap setiap keluarga
bahwasanya pendidikan akhlak terutama pendidikan akhlak penting untuk diajarkan dan
ditanamkan dalam diri seorang anak. Dalam proses penanaman nilai akhlak ini haruslah pertama
kali ditanamkan nilai-nilai akhlak terhadap Allah, diri sendiri karena semua hal itu dimulai dari
diri kita sendiri, setelah diri kita benar-benar tertanam nilai akhlak maka secara otomatis dapat
menjalar dalam aspek-aspek kehidupan yang lain.
            Pada makalah ini dibahas mengenai akhlak terhadap Allah, diri sendiri,akhlak terhadap
keluarga ,semoga dengan adanya makalah ini dapat mempermudah kita dalam berakhlak kepada
diri kita, dan dapat menjadikan kita menjadi orang yang benar-benar berakhlak dan menjadi
seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT.

B.  Rumusan Masalah
1.  Apa yang dimaksud akhlak terhadapAllah?
2.  Apa yang dimaksud akhlak terhadap diri sendiri?
3 . Apa yang dimaksud akhlak terhadap Masyarakat ?

C.  Tujuan
1.  Supaya kita tahu apa itu akhlak terhadap Allah Swt.
2.  Mengerti bagaimana akhlak terhadap Diri sendiri .
3.Mengerti bagaimana Ahklak dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN AKHLAK
Akhlak  adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-
perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Maka
bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji menurut akal dan syariat maka sifat itu
disebut akhlak yang baik, dan bila yang muncul dari sifat itu perbuatan-perbuatan buruk maka
disebut akhlak yang buruk. Didalam islam pengertian akhlak adalah sistem nilai yang mengatur
pola sikap dan tindakan manusia diatas bumi yang didasarkan kepada Al-Qur’an dan al-Hadist.
Akhlak menurut kaum muslimin, menujukkan kondisi jiwa yang menimbulkan perbuatan
atau perilaku secara spontan. Seseorang dikatakan bermental penolong, ketika dihadapkan
kepada orang yang sedang dirundung kesulitan-kesulitan, secara spontan akan memberikan
pertolongan tanpa banyak memperhatikan atau memikirkan untung rugi, atau ketika seseorang
sedang berjalan tiba-tiba tersandung batu, maka kata-kata yang akan keluar dari mulutnya
mencerminkan akhlaknya, ketika yang keluar dari mulutnya kata-kata “innalillahi wa innailahi
rojiun” atau “astaghfirullahaladzim” atau “subhanallah” maka itu berarti dia memiliki akhlak
yang terpuji dan sebaliknya, ketika yang keluar dari mulutnya nama-nama penghuni kebun
binatang, maka itulah akhlaknya. Jadi akhlak menunjukkan pada hubungan sikap batin dan
perilaku secara konsisten.
Secara bahasa, akhlak berasal dari kata khalaqa  yang berarti ciptaan atau perbuatan.
Melihat asal katanya akhlak mengandung arti perbuatan manusia, tetapi kata akhlak biasanya
dikaitkan dengan perbuatan yang bernilai baik atau buruk. Karena itu objek yang  dikaji dalam
pembahasan akhlak adalah aspek tingkah laku manusia dari segi nilai baik atau buruk. Dilihat
dari struktur agama islam yang terdiri dari aqidah, syariah, dan akhlak, maka akhlak dapat
dinyatakan sebagai perilaku yang tampak ketika seseorang telah melaksanakan syariat
berdasarkan aqidah islam. Karena itu, secara sruktual akhlak dapat diartikan sebagai perilakun
yang telah berkonotasi baik. Akan tetapi dalam realita sehari hari terdapat akhlak yang baik
( akhlaq al karimah) dan buruk (akhlak al mazmumah). Akhlak yang baik adalah perilaku yang
sesuai dengan norma ajaran islam, sedangkan akhlak yang buruk adalah perilaku yang tidak
sesuai dengan norma ajaran islam
Standar normatif dalam ajaran islam adalh al-qur’an dan hadist, karena itu akhlak yang
baik adalah akhlak yang sesuai dengan tuntunan Al- Qur’an dan contoh Rosulullah. Rasulullah
adalah pribadi ideal yang dimuliakan Allah dan sangat pantas bahkan harus kita tauladan.
Kajian tentang akhlak  berkaitan dengan tata cara hubungan yang baik antara manusia
dengan Allah, manusia dengan manusia lain /jin,dan manusia dengan alam semesra / makhluk
lain.

A . Akhlak kepada Allah


Akhlak  kepada Allah dilakukan dengan cara berhubungan dengan Allah melalui media –
media yang telah disediakan Allah, yaitu ibadah yang langsung kepada Allah seperti sholat,
puasa dan haji. Pelaksanaan ibadah- ibadah itu secara benar menurut ketentuan syariat serta
dilakukan dengan ikhlas mengharap ridho allah Saw, merupakan akhlak yang baik terhadap-Nya.
Berakhlak  kepada Allah diajarkan pula oleh Rasul dengan bertahmid, takbir, tasbih, dan
tahlil. Takmid adalah membaca hamdallah yang merupakan tanda terimakasih kepada Allah atas
nikmat yang telah diberikan-Nya. Takbir adalah mengucap Allahu Akbar yang merupakan
ungkapan pengakuan akan kemahabesaran Allah yang tiada taranya. Tasbih adalah menbaca
subhanallah sebagai ungkapan kekaguman atas kekuasaan Allah yang tak terbatas yang
ditampakkan dalam seluruh ciptaan-Nya. Tahlil adalah membaca la ilaaha illa llahu yaitu suatu
ungkapan pengakuan dan janji seorang muslim yang hanya mengakui Allah sebagai sutu-
satunya  Tuhan. Berakhlak terhadap Allah diungkapkan pula melalui berdo’a. Berdo’a
merupakan bukti ketakberdayaan manusia dihadapan Allah, karena itu orang yang tidak pernah
berdo’a dipandang sebagai oran yang sombong.

B . Pengertian Akhlak Pada Diri Sendiri


Menurut etimologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab ‫اخالق‬ bentuk jamak dari
mufradnya khuluq ‫خلق‬ yang berarti “budi pekerti”. Sedangkan menurut terminologi, kata “budi
pekerti”, budi adalah yang ada pada manusia, berhubungan dengan kesadaran yang didorong
oleh pemikiran, ratio. Budi  disebut juga karakter. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia
karena didorong oleh perasaan hati yang disebut behaviour.Jadi, budi pekerti adalah perpaduan
dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia.[1]
          Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban terhadap dirinya sendiri. Namun
bukan berarti kewajiban ini lebih penting daripada kewajiban kepada Allah. Dikarenakan
kewajiban yang pertama dan utama bagi manusia adalah mempercayai dengan keyakinan yang
sesungguhnya bahwa “Tiada Tuhan melainkan Allah”. Keyakinan pokok ini merupakan
kewajiban terhadap Allah sekaligus merupakan kewajiban manusia bagi dirinya untuk
keselamatannya.
          Manusia mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus ditunaikan untuk
memenuhi haknya. Kewajiban ini bukan semata-mata untuk mementingkan dirinya sendiri atau
menzalimi dirinya sendiri. Dalam diri manusia mempunyai dua unsur, yakni jasmani (jasad) dan
rohani (jiwa). Selain itu manusia juga dikaruniai akal pikiran yang membedakan manusia dengan
makhluk Allah yang lainnya. Tiap-tiap unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang lainnya
mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya masing-masing.[2]
          Jadi, yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap
diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri
kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan
membahayakan jiwa.
          Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita melakukan
hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak bergadang, sehingga
daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan paru-paru kita rusak,
mengkonsumsi obat terlarang dan minuman keras yang dapat membahyakan jantung dan otak
kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau beraklak baik terhadap tubuh kita. Selain itu sesuatu
yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis. Misalkan iri, dengki , munafik dan
lain sebagainya. Hal itu semua dapat membahayakan jiwa kita, semua itu merupakan penyakit
hati yang harus kita hindari.
          Hati yang berpenyakit seperti iri dengki munafiq dan lain sebagainya akan sulit sekali
menerima kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran, dan iman, tetapi hati
juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran.
        Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali berbagai macam
penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan tempat kebaikan dan
keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran. Seperti yang telah dikatakan bahwa diantara
penyakit hati adalah iri dengki dan munafik. Maka kita harus mengenali penyakit hati
tersebut                                           
          Dengki, Orang pendeki adalah orang yang paling rugi. Ia tidak mendapatkan apapun dari
sifat buruknya itu. Bahkan pahala kebaikan yang dimilikinya akan terhapus. Islam tidak
membenarkan kedengkian. Rasulullah bersabda: “Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa
Rasulullah Saw. Bersabda, “hati-hatilah pada kedengkian kaerena kedengkian menghapuskan
kebajikan, seperti api yang melahapminyak.”(H.R.Abu Dawud).
       Munafiq, Orang  yang mereka ucapkan munafiq adalah orang yang berpura-pura atau ingkar.
Apa tidak sama dengan apa yang ada di hati dan tindakannya. Adapun tanda-tanda orang
munafiq ada tiga. Hal ini dijelaskan dalam hadits, yaitu:
‫ وإذا اؤتمن‬,‫ف‬TT‫ إذا حدث كذب وإذا وعد أخل‬,‫ ” أيات المنافقين ثالث‬.‫ قال رسول اهللا صلعم‬:‫عن أبى هريرة رضي هللا عنه قال‬
‫خان‬
Dari Abu hurairoh r.a. Rasulullah berkata: ” tanda-tanda orang munafiq ada tiga, jika ia
berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat.” (H.R.
Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan an-Nisa’i)[3]

B.  Macam-Macam Akhlak Seorang Muslim Pada Diri Sendiri


     1.  Berakhlak terhadap jasmani
           a.   Senantiasa Menjaga Kebersihan
          Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Seorang muslim harus bersih/ suci
badan, pakaian, dan tempat, terutama saat akan melaksanakan sholat dan beribadah kepada
Allah, di samping suci dari kotoran, juga suci dari hadas.
 b.   Menjaga Makan dan Minumnya
          Makan dan minum merupakan kebutuhan vital bagi tubuh manusia, jika tidak makan dan
minum dalam keadaan tertentu yang normal maka manusia akan mati.
Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar makan dan minum dari yang halal dan tidak
berlebihan. Sebaiknya sepertiga dari perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga untuk udara.
Allah SWT berfirman :
Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu;
dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.(QS. An Nahl:114)
          c.    Menjaga Kesehatan
          Menjaga kesehatan bagi seorang muslim adalah wajib dan merupakan bagian dari ibadah
kepada Allah SWT dan sekaligus melaksanakan anmanah dari-Nya. Riyadhah atau latihan
jasmani sangat penting dalam penjagaan kesehatan, walau bagaimnapun riyadhah harus tetap
dilakukan menurut etika yang ditetapkan oleh Islam. Orang mukmin yang kuat, lebih baik dan
lebih dicintai Allah SWT daripada mukmin yang lemah.
          Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah
dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-
hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa
malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al,
Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. (HR. Muslim).
d.    Berbusana yang Islami
          Manusia mempunya budi, akal dan kehormatan, sehingga bagian-bagian badannya ada
yang harus ditutupi (aurat) karena tidak pantas untuk dilihat orang lain. Dari segi kebutuhan
alaminya, badan manusia perlu ditutup dan dilindungi dari gangguan bahaya alam sekitarnya,
seperti dingin, panas, dll. Karena itu Allah SWT memerintahkan manusia menutup auratnya dan
Allah SWT menciptakan bahan-bahan di alam ini untuk dibuat pakaian sebagai penutup badan.
.
AKHLAK TEHADAP MASYARAKAT
Akhlaq terhadap masarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam
lingkungan atau kehidupaan.
Kita harus memperhatikan saudara (kaum muslim semuanya) dan juga
tetangga kita. Tetangga selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan. Seperti
yang diriwayatkan dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah beriman seoarang dari kalian hingga ia menyukai saudaranya
sebagaimana  ia menyukai dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)
Dari hadits shahih bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak masuk sorga orang yang tetangganya tidak aman dari
keburukannya” (H.R Muslim).
Kehidupan di masyarakat pastilah akan menjumpai kegiatan silaturahim.
Orang yang berakhlak baik biasanya senang dengan bertamu atau silaturahim
karena ini dapat menguatkan hubungan sesama muslim. Beberapa hal kegiatan
dalam masyarakat yaitu:
1.      Bertamu dan menerima tamu
a.      Bertamu
Sebelum memasuki rumah, yang bertamu hendaklah meminta izin kepada
penghuni rumah dan setelah itu mengucapkan salam.
Dengan Firman ALLAH SWT:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi  salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”  (QS. An-Nur
24: 27)
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seorang di antara kamu telah meminta izin tiga kali, lalu tidak
diizinkan, maka hendaklan dia kembali.” (HR. Bukhari Muslim)
Etika dalam bertamu yaitu sebagai berikut:
1)      Dilarang untuk Mengintip di Jendela.
2)      Sopan saat bertamu.
3)      Pilihlah waktu yang tepat dan jangan terlalu lama.
4)      Tidak merepotkan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari sekian banyak uraian yang kami kemukakan, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Akhlak secara bahasa adalah budi pekerti atau perangai. Sedangkan menurut
istilah ialah suatu pengetahuan yang menjelaskan arti baik buruk, tujuan
perbuatan, dan juga sebagai pedoman yang harus diikuti untuk menjadi syarat
terbentuknya masyarakat yang baik lagi islami.
2. Akhlak bertujuan untuk menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan
sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang lainnya.
3. Bahwa akhlak yang baik itu sangat berperan penting dalam membangun
peradaban dalam bermasyarakat.
4. Akhlak itu dapat mengantarkan seorang hamba dekat dengan Tuhannya, orang
yang suka berderma akan dekat dengan Allah, dekat dengan Syurga, dekat dengan
manusia, serta jauh dari neraka. Maka dari itu, kita harus memahami pentingnya
perananan akhlak di dalam masyarakat menurut pandangan agam Islam.

Saran
Penulis menyusun Makalah ini untuk memenuhi tugas mandiri pada mata
kuliah agama dengan pokok bahasan mengenai “Akhlak terhadap masyarakat”,
maka penulis akan menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebagai manusia kita memang tidak akan pernah luput dari
kesalahan. Namun, betapa ruginya kita terlahir ke dunia ini bila hanya
dihabiskan untuk melakukan hal-hal buruk apalagi sampai menggangu
keamanan dan kenyamanan dalam berinteraksi antar sesama manusia. Oleh
karena itu, alangkah baiknya bila kita berinteraksi sesama makhluk-Nya
dengan didasari oleh akhlak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai