Anda di halaman 1dari 4

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

(PROPOSAL PENELITIAN)

ANALISIS GEOTHERMAL SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK


RENEWEBLE ENERGY DI PLTP SARULLA

Disusun Oleh :

Pebriadi Simamora
180120131

Dosen Pembimbing : Dr.Abu Bakar S.T.,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Cadangan energi fosil yang kian menipis ditambah harganya yang tidak stabil dan
cenderung terus meningkat serta adanya bukti-bukti bahwa bahan bakar fosil menjadi penyebab
pemanasan global dan kerusakan lingkungan membuat Indonesia harus berpikir rasional dan
inovatif untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan.Salah satunya adalah
mengembangkan energi panas bumi.
Panas bumi merupakan sumber energi bersih dan terbarukan.Disebut sebagai energi
bersih karena emisi CO2 yang dihasilkan dari energi panas bumi jauh lebih kecil dibandingkan
dengan energi fosil.Berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian ESDM 2010,pembangkit
listrik dengan bahan bakar gas menghasilkan emisi CO2 sekitar 450-1.250 g/kWh,pembangkit
listrik dari batubara menghasilkan emisi CO2 sekitar 850-1.300 g/kWh,sedangkan pembangkit
listrik dengan energi panas bumi menghasilkan emisi CO2 jauh lebih rendah,yaitu sekitar 10-400
g/kWh.Artinya,penggunaan energi panas bumi dapat mengurangi CO2 sekitar 800 g/kWh jika
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar batubara ataupun gas.
Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia.Menurut siaran pers yang
disampaikan oleh ITOCHU Corporation,yaitu salah satu investor yang berkolaborasi dengan
perusahaan lainnya untuk produksi panas bumi Sarulla Geothermal,di provinsi sumatera
utara,sekitar 40% potensi panas bumi dunia berada di Indonesia.Pada tahun 2009,menurut
laporan yang diberikan oleh International Energy Agency,dalam hal produksi listrik dari panas
bumi,Indonesia berada dalam urutan ketiga setelah Amerika dan Filipina.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan
panas bumi sebagai sumber energinya.Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24
negara,sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70 negara.Perkiraan
potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d 2.000 GW.
Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW),dengan kapasitas terbesar di
Amerika Serikat sebesar 3.086 MW,diikuti oleh Filipina dan Indonesia.
Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan dengan mengebor tanah di
daerah yang memiliki potensi panas bumi untuk membuat lubang gas yang akan dimanfaatkan
untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya yang tersambung ke generator.Untuk
panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi,dapat langsung memutar turbin generator,setelah
uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.

Melihat betapa tingginya potensi tenaga panas bumi di Indonesia, maka muncul ide
penulis unntuk melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS TEMPERATUR
GEOTHERMAL SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWEBLE ENERGY DI
SARULLA OPERATION LTD.
1.2. Rumusan Masalah
Pembangkit
listrik tenaga panas bumi sampai dengan baru-baru ini hanya dapat dibangun pada sumber panas
bumi dengan suhu yang tinggi dan berada dekat dengan permukaan tanah. Pengembangan
pembangkit dengan sistem siklus biner dan peningkatan dalam teknologi pengeboran dan
penggalian memungkinkan dibuatnya sistem panas bumi yang yang ditingkatkan (Enhanced
Geothermal Systems) dalam rentang geografis yang lebih besar.
Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi untuk pembangkit energy listrik tergolong
minim.Untuk menghasilkan energi listrik,pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya
membutuhkan area seluas antara 0,4-3 hektare.Hal ini menjawab kecemasan masyarakat
mengenai dampak lingkungan eksploitasi panas bumi,terutama isu penebangan hutan di daerah
yang memiliki potensi panas bumi.

1.3. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada penelitian ini antara lain :
Hanya menghitung Nilai thermal panas bumi dengan metode tidak langsung (Inderect Methode)
pada boiler yang berada di Sarulla Operation Ltd.

1.4. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui potensi panas bumi sebagai pembangkit listrik terbarukan
2. Menghitung besarnya temperatur yang harus digunakan pada PLTP
3. Menghitung efisiensi yang dihasilkan PLTP

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat memberikan wawasan dan manfaat dalam meningkatkan proses pembelajaran yang
berkaitan dengan efisiensi termal baik dari segi perhitungan maupun penanganan
masalah.
b. Dengan penelitian ini,diharapkan dapaat meningkatkan kemampuan peneliti dalam
berfikir secara objektif dan ilmiah dalam menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh
selama menempuh perkuliahan untuk dapat diterapkan dilapangan sebagai implementasi
teori dan penunjang dalam dunia kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai