Anda di halaman 1dari 12

1

Perancangan Buku Cerita Bergambar Legenda Asal-Usul Danau Toba


Untuk Anak-Anak Usia 6-10 Tahun

Jesselyn Maya1, Lasiman2, Maria Nala Damayanti1


1
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain
Universitas Kristen Petra, Surabaya
2
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain
Institut Seni Indonesia, Yogyakarta
Email: loved_chocolate90@yahoo.com

Abstrak
Legenda adalah kejadian yang diceritakan kepada kita dan berasal dari masa lalu. Semua cerita mengenai
legenda telah lama diceritakan secara turun temurun sebelum cerita-cerita tersebut dibukukan, legenda hampir
selalu bercerita berdasarkan sesuatu yang benar-benar terjadi dan cerita itu diceritakan dengan suatu tujuan
tertentu. Cerita-cerita tersebut memberikan unsur informasi dan edukasi budaya serta nilai-nilai moral yang
hendak ditanamkan di dalamnya. Melihat situasi saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa cerita-cerita tersebut
mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Maka penulis merancang pembuatan Cergam Legenda Asal-Usul Danau
Toba ini untuk mengangkat kembali legenda dari Sumatera Utara yang sudah mulai dilupakan. Untuk itu melalui
perancangan buku ini diharapkan dapat menjadi suatu solusi untuk menambah wawasan dan edukasi di kalangan
masyarakat.

Kata kunci: Perancangan, Cergam, Legenda, Danau Toba, Sumatera Utara.

Abstract

Title : The design of picturing stories of The Origin of Toba Lake Legend for children around 6-10 years old

Legends are events that have been told from generation to generation before the stories are written. Legend
almost always tells what really happened and the story is told with a certain purpose. These stories provide
information and education elements of cultural and moral values for the readers which would be rooted in their
mind. Seeing the current situation, it cannot be denied that these stories began to be abandoned by society. So,
the author designed this picture storybook is to reappoint of the North Sumatera Legend that has begun to be
forgotten. The design of this book is expected to be a solution to broaden our knowledge.

Keywords: Design, Picture Stories, Legend, Toba Lake, North Sumatera.

Pendahuluan terabaikan bahkan menjadi pelajaran yang tidak


populer. Padahal secara keilmuan dan secara filosofi
Pendidikan moral merupakan modal awal untuk sebenarnya pendidikan moral menjadi pondasi utama
membentuk karakter seorang manusia. Namun, pada dalam proses belajar mengajar yang harus dipelajari
kenyataannya banyak orang yang mengabaikan begitu oleh setiap pelajar agar menjadi makhluk yang
saja masalah ini, baik dari pihak orang tua, sekolah berakhlak baik dan mulia.
maupun pemerintah sekalipun. Pendidikan moral
seolah-olah menjadi pelajaran yang berada pada level Perhatian terhadap pendidikan moral yang masih
bawah bahkan tidak dianggap penting. Selama ini sangat rendah ini terbukti dalam kenyataan yang
pelajaran yang sangat populer di sekolah adalah terjadi di negara kita saat ini. Kita tidak mungkin
pelajaran Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, Biologi, menyembunyikan dan berbohong terhadap realitas
Ekonomi, dan Teknik, sementara pendidikan moral yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
2

bentuk nyata dari menurunnya nilai-nilai moral saat dari Legenda Asal-Usul Danau Toba. Selain menjadi
ini adalah mulai maraknya manusia yang tidak dapat cerita rakyat yang sarat dengan makna kehidupan,
menjaga, memelihara, dan melaksanakan janjinya pelajaran hidup dapat disampaikan dengan mudah
sendiri. Seperti yang diberitakan pada melalui contoh konkrit yang terjadi dalam
news.okezone.com tanggal 20 Agustus 2010, Mantan masyarakat. Dari Legenda ini pun seseorang juga
Bupati Kutai Kertanegara Syaukani Hassan Rais dapat belajar menepati janji tidak hanya untuk orang
dinyatakan bebas menyusul grasi yang diberikan lain, tetapi juga untuk orang-orang terdekat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pemberian grasi ini dinilai bertentangan dengan Tidak dapat dipungkiri bahwa cerita Legenda Asal-
komitmen Presiden dalam memberangus kejahatan Usul Danau Toba tersebut mulai ditinggalkan oleh
korupsi sebagaimana yang dijanjikannya ketika masyarakat. Dengan menggunakan ilustrasi yang
kampanye Pilpres 2009. Janji memang ringan kurang menarik mengakibatkan anak tidak tertarik
diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Maka untuk membaca. Untuk mengatasi permasalahan
tidaklah heran jika banyak orang yang mudah tersebut, harus dirancang buku cerita yang lebih
mengucapkan janji namun tidak menepatinya. menarik dan interaktif.
Kondisi ini tentu akan sangat memperihatinkan jika
hal ini tidak segera diantisipasi. Dikhawatirkan akan Target dari perancangan ini adalah anak usia 6-10
membawa dampak buruk terhadap perkembangan tahun, dimana anak-anak pada usia tersebut belajar
jiwa anak muda pada saat mereka menjadi kader dan melalui bermain, sehingga mereka dapat belajar
penerus bangsa ini. Oleh karena itu perlu adanya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Anak-anak
upaya yang sungguh-sungguh untuk mencegah hal itu usia 6-10 tahun juga mengalami perkembangan
terjadi, yaitu dengan memberikan edukasi pentingnya kemampuan berbahasa, oleh karena itu untuk
pendidikan moral sejak usia dini. Akan sangat memupuk minat baca mereka maka harus
disayangkan jika pendidikan moral tidak berjalan diperkenalkan dengan bacaan sejak dini walaupun
dengan baik sesuai yang diharapkan bersama. dalam membaca bacaan tersebut masih memerlukan
dampingan dari orang tua.
Legenda adalah kejadian yang diceritakan dan berasal
dari masa lalu. Sebagaimana adanya, sebuah legenda Dilatarbelakangi oleh hal tersebut di atas, maka
diciptakan untuk menyampaikan pesan tertentu penulis merancang pembuatan buku cerita bergambar
kepada masyarakatnya. Biasanya pesan itu Legenda Asal-Usul Danau Toba untuk anak±anak usia
mengandung moral, etika dan etis-religius. Terlepas 6±10 tahun ini untuk dapat memberikan suatu solusi
benar terjadi atau tidaknya, legenda diyakini akan yang tepat untuk membentuk moral pendidikan dalam
memberikan pendidikan nilai tersendiri bagi yang berbangsa dan bernegara.
membacanya. Di sisi lain, legenda juga dipandang
irrasional dan abstrak. Seorang anak lebih memilih Metode Penelitian
menonton sinetron daripada mendengar cerita Untuk perancangan desain komunikasi visual cerita
legenda. Fenomena ini menjadi titik kesadaran baru bergambar ini, metode yang dipakai dalam analisis
bagi generasi muda, bahwa cerita legenda sangat data adalah metode analisis secara kualitatif. Dalam
penting. Bukan karena rasional atau tidaknya, hal ini yang diukur adalah cerita rakyat yang bersifat
melainkan karena legenda adalah media penyampaian edukatif, informatif, menarik, dapat dipahami oleh
pesan moral yang masih sangat relevan dan sesuai target audience serta memiliki nilai-nilai moral yang
dengan kearifan lokal masyarakat mengingat terpaan bermakna dan memberi teladan yang baik bagi
gelombang globalisasi dan pengaruh iklim ilmu dan penerus bangsa.
teknologi yang kian berkembang cepat memberikan
dampak yang negatif bagi media penyampaian pesan Metode SWOT akan digunakan untuk menganalisis
moral bagi generasi saat ini. Pesan moral, etika dan dalam kasus ini. Analisis SWOT tersebut dijadikan
etis-religius kehilangan tempat ketika masyarakat sebagai dasar pengembangan ide kreatif dan visual
berselanjar di dunia informasi. yang kemudian diwujudkan menjadi perancangan
buku cerita bergambar Legenda Asal-Usul Danau
Melihat kenyataan yang terjadi di negara ini terkait Toba untuk anak±anak usia 6±10 tahun ini. Dengan
dengan maraknya manusia yang tidak dapat menjaga, metode ini, diharapkan dapat menghasilkan sebuah
memelihara, dan melaksanakan janjinya sendiri, buku yang benar-benar efektif sehingga mampu
Legenda Asal-Usul Danau Toba yang paling tepat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan. Hal
diangkat untuk memberikan pesan moral agar ini dikarenakan, dengan menggunakan metode
seseorang tetap menepati janjinya dalam kondisi SWOT, akan dicari kelemahan-kelemahan dari buku-
apapun. Banyak pesan moral yang bisa didapatkan buku sejenis yang sudah ada, juga buku yang akan
3

dibuat, kemudian dicari solusi untuk memecahkan Istilah cergam diperkenalkan pertama kali oleh Zam
kelemahan-kelemahan yang ada. Nuldyn, komikus Medan sekitar tahun 1970.
Sedangkan arti kata cergam menurut Marcell Boneff
ialah memiliki kesamaan arti dengan cerpen atau
Tinjauan Literatur tentang Buku Cerita cerita pendek yang sudah digunakan dan dianggap
Bergambar lebih bagus, sebenarnya istilah itu digunakan untuk
memperhalus istilah komik yang dinilai kurang etis
Pengertian Buku Cerita Bergambar pada saat itu. Pada tahun 1971, Francis Laccasin
Secara harafiah, buku merupakan kumpulan dari mengungkapkan bahwa teks dan gambar merupakan
kertas yang isinya saling berhubungan dan dijilid cara penyampaian pesan yang benar dan sesuai
menjadi satu pada salah satu sisinya dengan dengan keasliannya, di mana kehadiran teks bukan
menggunakan berbagai cara. Pada tiap lembar kertas lagi suatu keharusan karena ada unsur motion yang
umumnya berisi gambar atau tulisan yang saling bisa dipertimbangkan sebagai identitas asli komik.
berhubungan, ada pula buku yang lembaran kertasnya
kosong. Buku yang tiap lembaran kertasnya kosong Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cerita
dinamakan buku tulis yang siap dipakai untuk bergambar adalah sebuah karangan pendek baik
menulis. berupa fiksi maupun nonfiksi yang dalam
penyajiannya dihiasi dengan gambar-gambar yang
Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (10), mampu memberikan gambaran dan cerita dari
³%XNX DGDODK VHPXD WXOLVDQ GDQ JDPEDU \DQJ karangan tersebut lebih baik.
dituliskan atau dilukiskan di atas segala macam
lembaran papyrus, lontar, perkamen, dan kertas Antara cergam dengan buku yang lain berbentuk
dengan segala macam bentuknya, bisa berupa komik terdapat persamaan dalam hal sama-sama
gulungan, dilubangi, diikat, maupun dijilid muka merupakan kisah atau cerita yang didukung oleh
belakangnya dengan kulit, kain, karton, kayu. Buku gambar. Namun memiliki perbedaan dalam hal jumlah
sendiri merupakan hasil perekaman dan perbanyakan ilustrasi yang ditampilkan dan bentuk penulisan isi
yang paling populer dan awet. Buku tidak mengenal cerita atau komposisi antara gambar dan tulisan.
tanggal seperti majalah dan surat kabar, yang dalam Komik umumnya dilengkapi dengan bingkai-bingkai
pembacaannya konsumen cenderung mencari yang up secara berjajar-jajar, dialog dalam balon serta narasi
to date. Buku bersifat jangka panjang dan dapat di yang saling merajut sebuah cerita, dengan gambar
EDFD NDSDQ VDMD´ yang ditampilkan secara berurutan dan gambar yang
dibuat seekspresif mungkin untuk menimbulkan
Pengertian cerita menurut Departemen Pendidikan emosi yang terdapat dalam cerita. Hal tersebut
Nasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berbeda dengan cergam yang memadukan antara dua
adalah sebagai berikut: tuturan yang membentangkan elemen penting aspek visual dan aspek verbal, dimana
bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, penyusunannya dapat berjajar-jajar antara gambar dan
dsb), karangan yang menuturkan perbuatan, tulisan ataupun memisahkan masing-masing pada
pengalaman, atau penderitaan orang; kejadian tersebut halaman tersendiri. Dalam satu halaman yang sama,
(baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang ilustrasi yang ditampilkan mewakili satu adegan yang
hanya rekaan belaka), lakon yang diwujudkan atau paling menarik dan menggambarkan inti cerita yang
dipertunjukkan dalam gambar hidup (sandiwara, terdapat dalam halaman tersebut. Penggambaran
wayang, dsb), omong kosong; dongengan (yang tidak ilustrasi juga dibuat seekspresif mungkin untuk
benar); omongan (202). mendukung emosi dan menunjang inti cerita yang
disampaikan. Dalam komik isi cerita dibagi-bagi
Pengertian gambar menurut Departemen Pendidikan dalam panel dan diharuskan melihat secara berurutan
Nasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keseluruhan panel tersebut (tersusun dalam rangkaian
adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) gambar dan tulisan) untuk mengerti isi cerita
yang dibuat dengan coretan pensil dsb pada kertas didalamnya. Isi cerita cergam ditulis satu kesatuan
dsb; lukisan. Sedangkan pengertian bergambar seperti cuplikan dalam satu halaman dan disertai satu
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: ilustrasi sebagai pendukung, umumnya didukung
dihiasi dengan gambar; ada gambarnya, berpotret tampilan ilustrasi yang berwarna.
(diambil gambarnya dengan alat potret) (292).
Cergam dan komik di Indonesia telah mengalami
Arti kata cergam menurut Arswendo Atmowiloto posisi naik turun, bahkan seringkali mendapat asosiasi
adalah merujuk pada singkatan cerita bergambar. yang kurang baik. Cergam dianggap dangkal,
pemimpi, dan tidak mendidik walaupun
4

sesungguhnya cergam mampu menyajikan cerita- Kemudian pada tahun 1970-1980 munculah komik-
cerita yang tidak hanya mendidik dan mudah dicerna, komik yang mengangkat kisah seorang super hero
namun juga menambah intelektualitas, imajinatif, dan yang diadaptasi dari kebudayaan barat. Beberapa
juga kreatifitas pembacanya. judul yang ada seperti serial Gundala Putra Petir yang
merupakan adaptasi dari jagoan Amerika yaitu Flash
FungsidanPeranan Buku Cerita Bergambar karena memiliki gambaran yang hampir sama,
Fungsi dan peranan buku cerita bergambar: cerita kemudian Godam oleh Wid NS yang terinspirasi oleh
bergambar yang bertujuan menjelaskan keadaan yang Superman, Kus Br dengan serial Laba-Laba Merah
dilihat, hal fakta, cerita bergambar yang yang mirip dengan tokoh Spiderman dan sebagainya
memvisualisasikan apa yang diimajinasikan, cerita di mana komik-komik ini cukup populer.
bergambar yang memvisualisasikan ide atau konsep,
biasanya dalam bentuk simbolisasi, cerita bergambar Pada tahun 1900 hingga sekarang ini, para komikus
yang berfungsi untuk menghias, biasa disebut dan ilustrator mulai resah dengan situasi cergam di
dekoratif, tujuannya untuk memperindah, menambah Indonesia. Tidak lagi dilirik oleh para pembaca komik
nilai estetis karya sehingga memberikan daya tarik di Indonesia, ide-ide orisinil dari mereka kurang
besar dan memenuhi kepuasan estetis pengamatnya, dihargai. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya
cerita bergambar yang menjadi jembatan untuk komik dan cergam impor yang lebih banyak digemari
memahami bahasa verbal. oleh pembaca komik di Indonesia, komik-komik dari
Jepang maupun Barat mulai mendominasi pasaran di
SejarahCerita Bergambar di Indonesia Indonesia, dimana semuanya juga ditunjang oleh
Pada awal munculnya cergam di Indonesia, cergam berbagai media pendukungnya memanfaatkan
memiliki konotasi yang sama dengan komik, istilah kesuksesan tersebut, mulai dari anime, merchandise,
cergam dan komik menjadi rancu. Namun dalam industri pakaian, dan sebagainya yang membuat
perkembangannya istilah cergam memiliki konotasi komik impor beserta tokoh-tokohnya menjadi lebih
sendiri lepas dari komik, hal tersebut nampak pada populer dan lebih dekat dengan para pembaca di
karya-karya cergam dan komik yang menunjukan Indonesia.
perbedaan yang eksplisit.
Elemen Visual Buku Cerita Bergambar
Di Indonesia asal mula cerita bergambar, yang pada Secara garis besar, elemen-elemen yang umumnya
awal mulanya dikategorikan sebagai ilustrasi naratif, terdapat dalam sebuah cergam menurut Sibley dapat
banyak dipengaruhi oleh agama Budha, Hindu, dan dijabarkan sebagai berikut:
Islam. Indikasi pertama ditemukannya gambar babi
hutan di Gua Leang-leng, Sulawesi Selatan. 1. Garis
Gambaran terdekat lainnya terdapat pada relief candi Garis menciptakan arah, gerak, dan energi. Garis
Borobudur dan Prambanan yang menceritakan tegas umumnya digunakan untuk menggambarkan
kehidupan spiritual dan kebudayaan pada abad fenomena alam, sedangkan garis lembut dapat
pertengahan.Di Bali terdapat Prasi, ilustrasi dan menciptakan kesan feminin, melankolis, ataupun
lukisan yang dibuat di atas daun lontar, bercerita kelunakan.
tentang Ramayana dalam aksara Bali berbahasa Jawa
kuno, tema ceritanya Dampati lelagon atau Darma 2. Bentuk
Lelagon. Indonesia juga mempunyai Wayang Beber di Bentuk mampu menghadirkan suasana yang berbeda
Jawa yang menggunakan teknik bercerita dengan layaknya bentuk imajinatif, geometrik, dan
gambar adegan per adegan, dalanglah yang sebagainya.
menarasikan satu persatu gulungan, wayang beber dan
menjalin kisah di dalamnya. 3. Warna
Warna adalah kualitas dari mutu cahaya yang
Di Indonesia jaman keemasan cergam dimulai tahun dipantulkan oleh suatu obyek ke mata manusia
1950, jaman di mana komik lokal di Indonesia sehingga dapat membangkitkan perasaan manusia.
mendominasi daya tarik pembaca komik di Indonesia, Warna umumnya digunakan untuk menghidupkan
yaitu ketika sebuah buku yang mengadaptasi legenda emosi dan suasana yang terdapat di dalam satu
kung fu China, yang sering kali kita kenal dengan kesatuan ilustrasi (4-5).Warna menurut Dwi Kristianto
Kho Ping Hoo atau Asmaraman Sukowati yang dapat digunakan untuk: menegaskan elemen yang
berasal dari Solo, di mana karya tersebut telah dianggap penting, menarik perhatian, membimbing
memadukan 2 kebudayaan yang berbeda yaitu antara pembaca daerah mana yang lebih dahulu dibaca,
kebudayaan Tionghoa dengan kebudayaan Jawa. menghubungkan antara satu elemen dengan yang lain
(penggunaan warna background halaman yang sama
5

dengan background foto), mengatur informasi yang menepati janji kepada orang lain. Kepercayaan
ditampilkan (kode warna), menentukan bagian-bagian merupakan hal yang sangat penting di dalam
yang berbeda dari sebuah grafik, mengelompokkan kehidupan manusia, baik dalam keseharian maupun
atau memisahkan antara elemen yang satu dengan organisasi. Untuk membangun sebuah kepercayaan,
yang lain, membangkitkan respon yang emosional seseorang harus dapat menepati janjinya sendiri. Jika
(misalnya, penggunaan warna-warna pastel tidak, rasa percaya tersebut akan pudar dan kerjasama
memberikan kesan tenang dan romantis). akan sulit terwujud. Menepati janji merupakan
penghargaan kita terhadap orang lain.
4. Layout
Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Tinjauan Fungsi dan Peranan Buku Cerita
tata letak adalah pengaturan tulisan-tulisan dan Bergambar sebagai Media untuk Menyampaikan
gambar-gambar (Kristianto, par. 1). Pesan
Gambar merupakan suatu bentuk ekspresi komunikasi
Dengan mengkombinasikan elemen-elemen tersebut yang universal dan dikenal oleh khalayak luas.
dengan proporsi berbeda-beda akan didapatkan cerita Dimana melalui gambar, seseorang dapat dengan
bergambar sesuai keinginan ilustrator. mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang
hendak disampaikan melalui gambar tersebut.

Tinjauan Legenda Asal-Usul Danau Toba Berikut ini adalah pendapat seorang praktisi Sosiologi
yang berpengalaman Imansyah Lubis, S. Sos.
Tinjauan dari Aspek Dasar Filosofis mengenai peranan gambar dalam media komunikasi:
Perancangan buku cerita bergambar Legenda Asal- Gambar mengalami pertumbuhan dan perkembangan
Usul Danau Toba ini dibuat untuk memberikan sesuai dengan dinamika masyarakat dan
pendidikan terhadap anak-anak usia 6-10 tahun perkembangan teknologi. Selain terbuka kesempatan
mengenai nilai-nilai filosofis yang terdapat pada untuk mengembangkan dunia gambar sebagai media
tokoh-tokoh didalam cerita yang kelak nantinya akan estetika yang ekspresif, gambar tidak pernah
berguna bagi kehidupan mereka. Selain itu, dengan kehilangan peranan sebagai media komunikasi (4).
adanya cergam ini budaya Indonesia juga akan
tertanam pada anak-anak dan mereka akan dengan Berdasarkan alasan tersebut di atas, cergam dipilih
bangga menjaga dan melestarikannya. sebagai media penyampaian cerita. Selain memiliki
format yang lebih sederhana dibanding komik (komik
Tinjauan Faktor Eksternal atau Faktor Sosial umumnya tersusun atas banyak panel sedangkan
Cerita rakyat biasanya berhubungan erat dengan cergam umumnya hanya menampilkan 1 gambar yang
kepercayaan dan keyakinan masyarakat. Itulah dianggap paling menggambarkan inti cerita pada
sebabnya banyak cerita rakyat menceritakan halaman tersebut), cergam juga tampil lebih maksimal
kehidupan manusia yang sakti, dipengaruhi dewa- dalam memberikan ilustrasi full colour dan tidak
dewi atau kekuatan yang maha kuasa, kekuatan alam dibatasi oleh panel-panel tetapi lebih pada kesatuan
dan takhayul. Selain isinya yang demikian, cerita halaman. Format yang lebih sederhana dibanding
rakyat biasanya diyakini oleh masyarakat pemiliknya komik dan tampilan full colour membuat cergam
sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh anak-
lampau. Berdasarkan kepercayaan inilah masyarakat anak usia 6-10 tahun yang menjadi target audience
seringkali menjadikan cerita rakyat sebagai dasar dari perancangan ini.
hukum adat, sebagian cerita juga mendasari
dilaksanakannya ritual tertentu dan pesta adat.
Analisis Data Buku Cerita Bergambar
Walau terkesan sederhana, cerita rakyat banyak Pesaing
memberikan nilai-nilai positif yang selama ratusan
tahun telah mempengaruhi pola sikap dan membentuk SWOT
nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Begitulah
cerita rakyat telah menjadi bagian dari kehidupan Tabel 1. Tabel analisisstrength
masyarakat, memberikan banyak inspirasi, moral dan
menjadi tradisi yang diteruskan secara turun temurun. No Judul Buku Strength

Sesuai dengan tujuan dibuatnya buku ini adalah untuk


memberikan pendidikan moral mengenai pentingnya
6

1. Banjir di Tanah 1. Tampilan visual dari 5. Teksnya terlalu


Toba cover buku menarik. panjang sehingga
2. Ilustrasi dalam buku menimbulkan
berwarna. kebosanan saat
3. Bahasa verbalnya membaca.
mudah dimengerti.
4. Adanya pesan moral Tabel 3. Tabel analisis opportunity
dalam buku cerita.
2. Asal Mula 1. Dari segi cerita No Judul Buku Opportunity
Danau Toba tergolong lengkap 1. Banjir di Tanah Harga yang terjangkau
sehingga segmennya Toba sehingga semua golongan
cocok untuk usia dapat membelinya.
sekolah. 2. Asal Mula Harga yang terjangkau
2. Ilustrasi dalam buku Danau Toba sehingga semua golongan
berwarna. dapat membelinya.
3. Bahasa verbalnya 3. Asal Usul Harga yang terjangkau
mudah dimengerti. Danau Toba sehingga semua golongan
4. Adanya pesan moral dapat membelinya.
dalam buku cerita.
5. Memakai kertas CD Tabel 4. Tabel analisis threats
(buram) sehingga
biaya percetakan dan No Judul Buku Threats
harga jualnya tidak 1. Banjir di Tanah 1. Banyaknya buku impor
mahal. Toba dan lokal yang sudah
3. Asal Usul 1. Dari segi cerita beredar di pasaran
Danau Toba tergolong lengkap dengan tampilan visual
sehingga segmennya maupun verbal yang
cocok untuk usia lebih menarik untuk
sekolah. dibaca.
2. Bahasa verbalnya 2. Banyak pesaing yang
mudah dimengerti. mengangkat cerita
3. Memakai kertas CD rakyat yang lebih
(buram) sehingga biaya menarik dalam segi
percetakan dan harga visual dan verbal.
jualnya tidak mahal. 2. Asal Mula 1. Banyaknya buku
Danau Toba impor dan lokal yang
Tabel 2. Tabel analisis weakness sudah beredar di
pasaran dengan
No Judul Buku Weakness tampilan visual
1. Banjir di Tanah 1. Cerita kurang lengkap. maupun verbal yang
Toba 2. Kurangnya promosi. lebih menarik untuk
2. Asal Mula 1. Tampilan covernya dibaca.
Danau Toba kurang menarik. 2. Banyak pesaing yang
2. Kurangnya promosi. mengangkat cerita
3. Asal Usul 1. Tampilan covernya rakyat yang lebih
Danau Toba kurang menarik. menarik dalam segi
2. Gambar ilustrasi visual dan verbal.
didalam buku tidak 3. Asal Usul 1. Banyaknya buku
berwarna (hitam Danau Toba impor dan lokal yang
putih) sehingga sudah beredar di
kurang menarik secara pasaran dengan
visual saat membaca. tampilan visual
3. Kurangnya promosi. maupun verbal yang
4. Pesan moralnya tidak lebih menarik untuk
dicantumkan. dibaca.
7

2. Banyak pesaing yang Melalui data pustaka dan hasil survey didapatkan
mengangkat cerita kesimpulan sebagai berikut:Desain ilustrasi buku
rakyat yang lebih cerita bergambar bagi anak usia dini menggunakan
menarik dalam segi warna terang dan mencolok, menggunakan ilustrasi
visual dan verbal. yang menarik dan dapat mempresentasikan obyek
sebenarnya, serta menggunakan tipografi yang
Kesimpulan Hasil Survey sederhana dan mudah dibaca. Untuk buku cerita
Kesimpulan hasil survey akan dituangkan dalam sebaiknya menggunakan kata-kata sederhana dan
bentuk SWOT. Hasil analisa ini dapat digunakan mudah untuk dipahami. Ukuran panel gambar
sebagai data pendukung dalam proses perancangan mendominasi satu halaman kertas, ukuran buku tidak
ilustrasi buku cerita bergambar nantinya. Berikut hasil terlalu tebal dan berukuran tidak terlalu besar
analisa SWOT dari penelitian yang telah dilakukan: sehingga dapat dibuka oleh anak-anak dengan mudah.

Strength Anak usia 6-10 tahun sudah bisa untuk ditanamkan


1. Membaca atau mendengarkan cerita merupakan nilai-nilai moral, oleh karena itu dipilih Legenda
cara belajar yang efektif untuk mengajarkan Asal-Usul Danau Toba untuk memberikan pesan
sesuatu pada anak-anak. Sehingga buku ini sangat moral agar seseorang tetap menepati janjinya dalam
tepat sebagai sarana pengajaran. Hal ini akan kondisi apapun. Banyak pesan moral yang bisa
sangat berguna, karena secara tidak langsung didapatkan dari Legenda Asal-Usul Danau Toba.
anak-anak akan menerima materi pembelajaran Selain menjadi cerita rakyat yang sarat dengan makna
melalui cara yang mereka sukai. kehidupan, pelajaran hidup dapat disampaikan dengan
2. Buku cerita merupakan salah satu media yang mudah melalui contoh konkrit yang terjadi dalam
cukup banyak diminati oleh orang tua sebagai masyarakat. Dari Legenda ini pun seseorang juga
bahan bacaan anak-anaknya. dapat belajar menepati janji tidak hanya untuk orang
3. Banyak orang tua menginginkan media yang dapat lain, tetapi juga untuk orang-orang terdekat.
diperoleh dengan mudah dan sudah umum
digunakan oleh anak mereka, yaitu media buku. Sebagai kewajiban dalam membuat poster dan katalog
untuk pameran, bentuk dan karakternya disesuaikan
Weakness dengan isi buku cerita bergambar yang akan
1. Minimnya informasi dalam masyarakat bahwa dirancang secara terintegrasi satu dengan yang lain.
belajar dapat dilakukan melalui buku cerita, tidak Poster dan katalog ini bertujuan sebagai media
hanya dengan cara formal. pendukung promosi perancangan buku cerita
2. Kurangnya kesadaran orang tua tentang perlunya bergambar Legenda Asal-Usul Danau Toba tersebut.
menemukan cara belajar yang efektif bagi anak-
anak mereka.
Target Audience
Opportunities
1. Sebuah buku cerita bergambar untuk anak-anak Target Audience buku cerita bergambar ini adalah
memiliki jangka edar yang lama, sehingga tidak anak-anak. Lebih tepatnya untuk anak-anak usia 6-10
akan pernah ketinggalan jaman. tahun yang hobi membaca. Anak yang berusia 6-10
2. Cukup banyak orang tua saat ini yang menyadari tahun memiliki ingatan lebih kuat dan pada masa itu
buku cerita memiliki peranan yang besar bagi anak-anak dapat membaca cerita lebih lancar (Zulkifi
perkembangan anak-anak mereka. 80) sehingga anak dapat menambah pengetahuannya.
3. Besarnya ketertarikan orang tua terhadap media Spesifikasi target audience akan diterangkan dalam
buku sebagai alat untuk pengajaran nilai-nilai kategori-kategori berikut:
moral.
1. Demografis
Threats Target pembaca adalah anak-anak yang berusia 6-10
Sulitnya mengubah pola pikir masyarakat mengenai tahun tingkat pendidikannya sedang menempuh
pola belajar yang ada saat ini. Masyarakat cenderung tingkat sekolah dasar. Jenis kelamin pembaca tidak
mengikuti apa yang sudah ada dan berlaku saat ini, begitu dipermasalahkan karena buku cerita bergambar
meskipun hal tersebut tidak selalu berdampak baik ini bersifat universal.
dan maksimal bagi semua anak.
2. Psikografis
Sintesa Anak yang memiliki jiwa ekspresif dan kreatif.
8

Menyukai buku bacaan anak-anak yang imajinatif dan


menyukai hal-hal baru. Tema cerita yang diangkat dalam cergam Legenda
Asal-Usul Danau Toba adalah mengenai cerita
3. Behavioristik terjadinya legenda asal-usul Danau Toba itu sendiri.
Perilaku pembaca disini mempunyai hobi membaca,
suka berkunjung ke toko buku dan mengkoleksi buku Deskripsi Karakter Tokoh Utama dan Pendukung
bacaan anak. Karakter pada buku cerita bergambar umumnya terdiri
dari 4 karakter atau kurang dari itu. Dalam cerita
4. Geografis Legenda Asal-Usul Danau Toba ini terdapat 3
Berada di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya. karakter, yaitu: petani (rajin bekerja, tekun dan ulet,
tidak dapat memegang janji, pemarah), ikan/istri
Sedangkan spesifikasi target market buku ini adalah petani (sabar), anak petani (rakus, nakal).
sebagai berikut:
Gaya Layout
1. Demografis Layout merupakan penataan elemen-elemen visual
Masyarakat umum yang telah berkeluarga dan sehingga menarik untuk dilihat ataupun dibaca.
memiliki anak-anak yang berusia 6-10 tahun. Dalam buku cerita bergambar ini layout yang
digunakan tidak terpatok pada satu jenis, tetapi layout
2. Psikografis yang bebas antara teks dan gambar, tetapi masih
Kelas sosial mulai menengah (middle)sampai terlihat keteraturannya. Dalam buku cergam ini dapat
menengah atas (middle upper). Mempunyai gaya juga terlihat cara penggunaan layout yang berulang,
hidup yang kompleks, memperhatikan pendidikan agar timbul suatu irama dalam cergam.
dalam keluarga, terutama bagi anak-anaknya, aktif,
dinamis. Alasan dan pola perilaku konsumen dalam Tone Warna
penggunaan produk serta alasan melakukan Warna merupakan salah satu unsur yang sangat
pembelian cenderung berdasarkan kualitas dari penting dalam pembuatan suatu karya desain, karena
produk quality-oriented, selanjutnya bisa dari pilihan penggunaan warna dapat memberikan kesan hidup,
si anak, kemudian price-oriented. menimbulkan emosi dan lain sebagainya sehingga
dapat membantu dalam penyampaian pesan. Masing-
3. Behavioristik masing warna memiliki arti dan kesan tersendiri.
Memperhatikan produk dari isi atau contentsnya, Misalnya warna biru menggambarkan ketenangan dan
kualitas, dan juga konteksnya, misalnya kesesuaian menyejukkan, warna hijau menunjukan sesuatu yang
kebutuhan dengan usia anak. alami dan sehat, warna kuning memberikan kesan
hangat dan terang, warna hitam menampilkan
4. Geografis keabadian dan keanggunan, dan lain sebagainya.
Tinggal di kota Surabaya yang mempunyai tingkat
kecepatan irama kerja yang cukup tinggi dan beriklim Warna yang digunakan dalam perancangan ini adalah
tropis. warna-warna yang ceria, terang, dan penuh semangat
karena anak-anak pada usia tersebut menyukai warna-
Format dan Ukuran Buku Cerita Bergambar warna yang mencolok. Namun suasana danau lebih
Ukuran buku :21 cm x 21cm banyak menggunakan warna-warna yang cenderung
Format :berwarna (full colour) dingin, seperti biru dan ungu untuk memberikan
kesan dingin seperti yang ingin digambarkan. Untuk
Isi buku terdiri dari: cover depan, cover dalam, darat digunakan warna yang cenderung hangat seperti
halaman hak cipta, halaman kata pengantar, halaman warna coklat untuk memberikan kesan hangat yang
isi, cover belakang. didapatkan di darat. Namun warna-warna tersebut
dikombinasikan dengan warna-warna menyolok yang
Isi dan Tema Buku Cerita Bergambar berwarna-warni lainnya untuk menggambarkan dunia
Isi pesan untuk memperkenalkan kembali salah satu anak-anak yang berwarna-warni dan penuh dengan
Legenda di Indonesia yang mulai hilang dari imajinasi.
peredaran, yaitu Legenda Asal-Usul Danau Toba
dengan alur yang tertata dan penyajian yang menarik Finishing
sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat Kemasan akhir buku cergam dalam bentuk hardcover.
membaca dan dapat memberikan informasi, edukasi Tujuan dari kemasan buku cergam ini dibuat
budaya, nilai-nilai moral yang terkandung di dalam denganhardcover supaya menampilkan kesan rapi dan
cerita. tidak mudah terkoyak atau sobek.
9

Layout Desain
Bentuk Penyajian dan Variasi Tampilan
Buku ini disajikan dalam bentuk buku cerita dengan
ilustrasi yang mendukung di dalamnya. Ilustrasi yang
menarik ditujukan untuk mendukung unsur cerita dan
juga sebagai unsur dekoratif. Cerita dalam buku ini
disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Buku ini akan dibuat dengan ukuran 21 cm x 21 cm
dengan maksud untuk memberikan kemudahan dalam
membaca dan tampilan visual yang lebih mendetail.

Buku ini juga disertai dengan berbagai


merchandisedan media promosi yang akan
mendukungnya seperti:

1. Poster
Poster dibuat dengan ukuran A2 (42 cm x 59,4 cm).
Ilustrasi yang digunakan adalah tokoh utama yang ada Gambar 2. Cover belakang buku cerita
dalam cerita Legenda Asal-Usul Danau Toba ini. bergambar

2. Pin
Pin sebagai merchandisepenjualan buku dengan
ilustrasi tokoh-tokoh Legenda Asal-Usul Danau Toba.

Eksekusi Desain Final

Gambar 1. Cover depan buku cerita bergambar


10
11

Gambar 3. Isi buku cerita bergambar Gambar 4. Poster promosi A2

Gambar 5. Merchandise pin

Kesimpulan
Legenda adalah kejadian yang diceritakan kepada kita
dan berasal dari masa lalu. Semua cerita mengenai
legenda telah lama diceritakan secara turun temurun
sebelum cerita-cerita tersebut dibukukan, legenda
hampir selalu bercerita berdasarkan sesuatu yang
benar-benar terjadi dan cerita itu diceritakan dengan
12

suatu tujuan tertentu. Cerita-cerita tersebut Imansyah Lubis, S.Sos. Media Komunikasi Alternatif,
memberikan unsur informasi dan edukasi budaya 1 Maret 2013
serta nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan di http://mikon.diffy.com/mikon/berita/artikel1.htm
dalamnya.
³.DPXV %HVDU %DKDVD ,QGRQHVLD´ .DPXV %HVDU
Melihat situasi saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa Bahasa Indonesia dalam Jaringan. 2008. Pusat
cerita-cerita tersebut mulai ditinggalkan oleh Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2 Maret
masyarakat. Maka penulis merancang pembuatan 2013.
Cergam Legenda Asal-Usul Danau Toba ini untuk
mengangkat kembali legenda dari Sumatera Utara Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa
yang sudah mulai dilupakan. Untuk itu melalui Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka, 1976.
perancangan buku ini diharapkan dapat menjadi suatu
solusi untuk menambah wawasan dan edukasi di Putri, Ciptanti. Memahami Genre Buku Cerita Anak.
kalangan masyarakat. 3HQD 7HQJJDUD¶V :RUOG
<http://penatenggara.blogspot.com/2009/01/memaha
mi-genre-buku-cerita-anak.html>
Daftar Referensi
³7KH ,OOXVWUDWHG %RRN´ Northern State University.
³&HULWD %HUJDPEDU´ Sonic Studi Design. 2009. 2 2010.
Maret 2013. <http://www.northern.edu/hastingw/illusbks.htm>
<http://www.sonic-stu.com/beranda/l-latest-news/67-
cerita-bergambar> Yandianto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung
: M2S, 2000.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. 3rd ed. Jakarta : Balai Pustaka, Zulkifi. Psikologi Perkembangan. Bandung :Remaja
2001. Rosdakarya, 1993.

Anda mungkin juga menyukai