Anda di halaman 1dari 4

MASALAH KESEHATAN PADA LANSIA DI DESA UJUNGNEGORO

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing : Wiwiek Natalya, M.Kep., Sp.Kom.

Disusun Oleh

Nama : Sapitri Wulandari

NIM : 17.1385.S

Kelas : 4A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

PEKALONGAN

2020
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Pada Lansia

1. Masalah Kesehatan Lansia


Meningkatnya jumlah usia akan menimbulkan berbagai permasalahan
yang kompleks bagi lansia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat.
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para lansia mengalami
perubahan fisik dan mental, yang dapat mempengaruhi kesehatan lansia.
Di desa Ujungnegoro Kesesi masalah kesehatan yang biasa terjadi pada
lansia antara lain seperti Hipertensi, Kolestrol, Asam Urat, dan Diabetes Mellitus
serta masalah perubahan fisiologis lainnya yang dialami lansia seperti, pikun,
kecemasan, gangguan pendengaran dan penglihatan dll. Dari jumlah keseluruhan
lansia yang ada di desa Ujungnegoro Kesesi 30% lansia mengalami Hipertensi,
20% rematik, 15% kolestrol, 15% diabetes mellitus, 10% asam urat, dan 10%
masalah perubahan fisiologis lainnya.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan yang
paling banyak diderita lansia di desa Ujungnegoro Kesesi adalah Hipertensi.
Hal ini dikarenakan lansia di desa Ujungnegoro tidak mengontrol pola makan,
lansia cenderung lebih suka mengonsumsi makanan yang disukai tanpa
memperdulikan pantangan makanan yang menyebabkan penyakit hipertensi
tersebut. Minimnya aktifitas fisik yang dilakukan lansia seperti malas melakukan
olahraga ringan dipagi hari, pola istirahat yang tidak teratur dan stress akibat
perubahan fisik dalam dirinya. Selain dari faktor-faktor diatas masalah ekonomi
juga dapat mempengaruhi kesehatan lansia, serta kurangnya kesadaran lansia di
desa Ujungnegoro Kesesi untuk memeriksakan kesehatannya secara teratur.

2. Program Kesehatan
Sebagai wujud nyata pelayanan kesehatan dan sosial pada kelompok
lansia, pemerintah telah menetapkan pelayanan pada lanjut usia melalui beberapa
jenjang. Pelayanan kesehatan dan sosial di tingkat masyarakat khusunya di desa
Kaibahan Kesesi adalah posyandu lanjut usia. Pelayanan yang dilakukan di
posyandu merupakan pelayanan ujung tombak dalam penerapan kebijakan
pemerintah untuk pencapaian lanjut usia sehat, mandiri dan berdaya guna. Oleh
karen itu desa Ujungneogoro Kesesi melakukan kegiatan posyandu lansia 1 kali
dalam 1 bulan dan biasanya dilakukan pada minggu ke 3 dengan kegiatan cek
kesehatan seperti, cek tekanan darah, cek gula darah, cek kolesterol, cek IMT
pada lansia serta diadakan senam lansia.

3. Struktur Kepengurusan
Struktur kepengurusan posyandu lansia di desa Ujungnegoro Kesesi terdiri dari :
a. Ketua posyandu
Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan saat
posyandu serta bertanggung jawab terhadap kerja sama dengan semua
stake holder daalam rangka meningkatkan mutu pelaksanaan posyandu.
b. Sekertaris
Mencatat semua aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta
pengembalian posyandu
c. Bendaraha
Pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta pelaporan keuangan
posyandu
d. Kader
Tugas kader dalam posyandu lanjut usia antara lain :
1) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan pada kegiatan
posyandu
2) Memobilisasi sasaran pada hari pelayanan posyandu
3) Melakukan pendaftaran sasaran pada pelaayanan posyandu lanjut usia
4) Melaksanakan kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuraan
tinggi badan pada lanjut usia dan mencatat KMS atau buku
pencatatan lainnya.
4. Sarana Prasarana
Posyandu lansia di desa Ujungnegoro Kesesi bertempat di balai desa
atau dirumah kader sesuai dengan jadwal yang ada. Alat-alat yang biasa di
gunakan dalam pelaksanaan posyandu lansia, antara lain :
Sphygmomanometer, timbangan, alat pengecek gula darah dan kolestrol, serta
buku catatan sebagai data kegiatan.

5. Strata Kemandirian
Posyandu lansia di desa Ujungnegoro Kesesi termasuk dalam srata
Madya. Karena dilakukan sebanyak 8 atau 9 kali dalam satu tahun, dengan
kehadiran kader lebih dari 3 orang, dan pelaksanaan senam lansia diadakan
tidak lebih dari 8 kali dalam satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai