T
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG IRAWAN
RSJD. DR AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 8
A. IDENTITAS
Nama tn.T, usia 32 tahun, no.RM 00076645, tidak bekerja.
B. ALASAN MASUK
± 2 hari pasien mengamuk, sulit makan, sulit tidur, mondar mandir.
Oleh keluarga pasien dibawa ke RSJ dan di opname.
C. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
Keterangan :
Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara mempunyai kakak
yang pertama juga mengalami gangguan jiwa, yang ke 2 normal,
dan pengambilan keputusan dalam keluarga tersebut adalah
saudara kandung. komunikasi pasien jika ada masalah terbuka,
bercerita dengan ibunya. hubungan antar anggota keluarga
harmonis.
D. KONSEP DIRI
• Citra/gambaran tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua bentuk tubuhnya
• Identitas diri
Pasien mengatakan sebagai laki-laki, berusia 32 tahun, belum
menikah dan belum bekerja. Kurang puas karena belum bekerja.
• Peran
Pasien mengatakan sebagai seorang anak, belum bekerja dan
kadang membantu orang tua dirumah.
• Ideal diri
Pasien ingin bekerja dan mempunyai uang sendiri.
• Harga diri
Pasien mengatakan malu karena tidak bekerja tidak mempunyai uang
dan dituduh mencuri uang pamannya.
Mk : harga diri rendah
E. STATUS MENTAL
1. Pembicaraan
Pasien dalam berbicara memahami apa yang dikomunikasikan. Tetapi
nada bicara tinggi, depensip (suka menyangkal)
MK : kerusakan komunikasi verbal
2. Aktivitas motorik
Pasien tiba-tiba gelisah saat ditanya apakah benar mencuri uang
pamannya. Dan pasien mengatakan saya marah karena paman
menuduh saya mencuri uangnya.
Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan
3. Alam perasaan
Pasien mengatakan senang karena banyak teman baru. Tapi sedih kalau ingat
dituduh mencuri oleh pamannya.
4. Afek
Pasien tiba-tiba tersinggung saat ditanya suka mengambil uang paman nya.
MK : Resiko Perilaku Kekerasan
I. INTERVENSI
Kami Merencanakan Sebanyak 2 SP, Yaitu SP1P Dan SP2P
Dimana Pasien Kami Perlu SP1P Dilakukan Dua Kali Dan SP2P
Dilakukan Tiga Kali Sehubungan Pasien Kami Mudah Lupa.
J. IMPLEMENTASI
TERIMAKASIH