Anda di halaman 1dari 12

SOP ROM (RANGE OF MOTION)

No Prosedur Nilai

Tahap pra interaksi


1 Cek kebutuhan klien
2 Beri penjelasan prosedur yang akan dilakukan
3 Persiapan alat:
 Sarung tangan
Tahap Interaksi
5 Perawat cuci tangan
Tutup sampiran
Tahap Kerja
Bagian tubuh Gerakan Cara Latihan Aktif
6 Leher Fleksi dan ekstensi Tekuk kepala kedepan
sehingga dagu
menempel

Fleksi Lateral Tekuk kepala kearah


samping(kearah bahu)
kanan dan kiri
bergantian

Rotasi lateral Hadapkan muka


kenarah samping kanan
dan kiri secara
bergantian

7 Bahu Fleksi dan ekstensi Angkat lengan dari


posisi disamping tubuh
menjadi di samping
kepala, kembalikan ke
posisi semula

Hiperekstensi Menggerakan lengan ke


belakang tubuh, siku
tetap lurus.
Adduksi dan Jauhkan lengan dari
abduksi tubuh dan gerakan
lengan dari posisi di
samping kepala
menurun hingga
menyilang di depan
tubuh sejauh mungkin.

Rotasi internal dan Rentangkan lengan ke


eksternal samping setinggi bahu
dan bengkokan
membentuk sudut 90
Gerakan lengan ke atas
sehingga ujung jari
mengarah ke atas
kemudian gerakan
lengan ke bawah
sehingga ujung jari
menghadap ke bawah
Sirkumduksi Gerakan lengan ke
depan, ke atas,
belakang, dan turun
dalam satu lingkaran
penuh

8 Siku Fleksi dan ekstensi Gerakan lengan ke


bagian bawah ke depan
dan ke atas, menuju
bahu dan kemudian
lurus

9 Lengan bawah Supinasi Putar tangan bagian


Pronasi bawah sehingga telapal
tangan menghadap ke
atas.
Putar tangan bagian
bawah sehingga telapak
tangan menghadap ke
bawah

10 Pergelangan Tangan Fleksi-Ekstensi Gerakan telapak tangan


ke arah bagian dalam,
lengan bawah dan
luruskan kembali
Kepalkan tangan dan
luruskan kembali
Hiperekstensi Bengkokan telapak
tangan ke bagian luar
lengan bawah sejauh
mungkin

Abduksi-Adduksi Bengkokan pergelangan


tangan ke samping ke
arah ibu jari dan
luruskan
Bengkokan telapak
tangan kesamping ke
arah kelingking/lima
jari.

12 Jari-jari tangan Abduksi-adduksi Kembangkan jari-jari


tangan dan kemudian
dekatkan kembali.

Oposisi Sentuhkan ujung jari-


jari lainnya secara
bergantian.
Fleksi-ekstensi Gerakan ujung ibu jari
menyilang di
permukaan telapak
tangan mengarah ke
lima jari, kemudian
gerakan ibu jari
menjauh dari telapak
tangan.

13 Panggul Fleksi-ekstensi Gerakan salah satu kaki


ke depan dan ke atas.
Posisi lutut dalam
keadaan di tekul,
kemudian luruskan dan
turunkan kembali.

Hiperekstensi Gerakan kaki


kebelakang melebihi
garis tengah tubuh.
Abduksi-adduksi Gerakan salah satu ke
samping luar, dan
kembalikan dari posisi
tersebut hingga kaki
menyilang kaki lain nya
ke depan

Sirkumduksi Gerakan salah satu kaki


ke belakang kemudian
putar keatas, samping
dan bawah. Membuat
satu lingkaran penuh.
Rotasi internal Putar kaki ke arah garis
tengah bawah

Rotasi eksternal Putar kaki ke arah


samping menjauhi garis
tengah tubuh.

14 Lutut Fleksi-ekstensi Tekuk lutut kebelakang


sehingga betis
mendekat ke paha,
kemudian luruskan
kembali.

15 Pergelangan kaki Dorsi fleksi Gerakan telapak kaki ke


atas sehingga jari jari
mengarah ke atas
Plantar fleksi Gerakan telapak kaki ke
bawah sehingga jari jari
mengarah ke bawah

Eversi Balikan telapak kaki ke


arah lateral

Inversi Balikan telapak kaki ke


arah medial

16 Jari-jari kaki Fleksi-ekstensi Tekuk jari-jari ke


bawah dan kemudian
luruskan kembali
Abduksi-adduksi Rentangkan jari-jari
kaki dan kemudian
rapatkan kembali.

17 Tubuh Fleksi-ekstensi Tekuk tubuh sehingga


jari-jari tangan
mengarah ke jari-jari
kaki kemudian luruskan
kembali.
Fleksi lateral Tekuk tubuh ke
samping kanan dan kiri.
Rotasi Hadapkan bagian batas
tubuh ke kanan dan ke
kiri
18 Kembalikan pasien ke posisi semula.
19 Buka sampiran
Tahap terminasi
20 Buka sarung tangan
21 Tanyakan respon klien
22 Kontrak waktu untuk tindakan selanjutnya
23 Cuci tangan
24 Dokumentasikan semua tindakan yang telah di lakukan.
HASIL

Catatan:
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Jakarta, 2017

Pembimbing

1. Definisi
- ROM adalah latihan yang
dilakukan untuk
mempertahankan atau
memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian
secara normal dan lengkap
untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot (Potter &
Perry, 2005)
- Range Of Motion adalah
gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan
(Suratun dkk, 2008)
- ROM adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada
salah satu dari tiga potongan tubuh. (Arief, M, 2008)
Potongan Tubuh:
1. Potongan Sagital, yaitu garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang,
membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
2. Potongan Transversal, yaitu garis horizontal yang membagi tubuh menjadi
bagian atas dan bawah.
3. Potongan Frontal, yaitu melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh
menjadi bagian depan dan belakang.

2. Tujuan
- Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan otot
- Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
- Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
- Merangsang sirkulasi darah.

3. Prinsip Latihan ROM


- ROM harus diulang sekitar 8x dan dikerjakan minimal 2x sehari.
- ROM dilakukan perlahan dan hati hati sehingga tidak melelahkan pasien.
- Dalam melakukan rencana program ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa,
tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
- Melakukan ROM harus sesuai dengan waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah selesai dilakukan.

4. Jenis-Jenis Mobilisasi
a. ROM Aktif
yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan
energi sendiri. Perawat memberikan motivasi dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi
normal. Kekuatan otot 75%
b. ROM Pasif
yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan, berasal dari orang lain (perawat)
atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal. Kekuatan otot 50%

5. Indikasi dan Sasaran ROM


1. ROM Aktif
Indikasi:
- Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan
menggerakkan ruas sendinya dengan baik
- ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan
dibawah daerah yang tidak dapat bergerak.
Sasaran:
- Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif
serupa dengan ROM Pasif.
- Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat
- Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi
- Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian
- Meningkatkan sirkulasi
- Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik
2. ROM Pasif
Indikasi:
- Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila
dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
- Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif
pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau
bed rest total
Sasaran:
- Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat
- Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
- Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
- Membantu kelancaran sirkulasi
- Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi
6. Kontraindikasi dalam melakukan ROM
1. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses
penyembuhan cedera.
2. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya
membahayakan (life threatening)
- Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain,
AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam pengawasan yang
ketat

7. Macam-Macam Gerakan ROM


1. Fleksi: gerakan mengurangi sudut antara dua tulang yang bersambungan,
menekuk anggota gerak.
2. Ekstensi: gerakan meningkatkan sudut antara dua tulang yang bersambungan
3. Hiperekstensi: gerakan bagian tubuh melewati posisi ekstensi istirahat
normal.
4. Pronasi: gerakan bagian tubuh sehingga permukaan depan atau ventralnya
menghadap kebawah
5. Supinasi: gerakan bagian tubuh sehingga permukaan depan atau ventralnya
menghadap ke atas.
6. Abduksi: gerakan ekstremitas menjauh garis tengah tubuh
7. Adduksi: gerakan ekstremitas ke arah garis tengah tubuh
8. Rotasi internal: rotasi sendi kearah dalam
9. Rotasi eksternal: rotasi sendi ke arah luar.
10. Eversi: memutar bagian tubuh menjauh dari garis tengah.
11. Inversi: memutar bagian tubuh ke arah garis tengah.
12. Dorsi fleksi: fleksi jari kaki dan telapak kai ke atas.
13. Plantar fleksi: menekuk jari kaki dan telapak kaki ke bawah.
14. Oposisi: gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan
yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, dkk. 2010. Fundamental keperawatan, vol 1. Jakarta: EGC


Potter Perry. 2005. Fundamental keperawatan, edisi 4 volume 1. Jakarta: EGC
https://Informatics.med.nyu.edu/modules/pub/neurosurgery/motor.html

Anda mungkin juga menyukai