Anda di halaman 1dari 3

Jump 1

Dana kapitasi JKN adalah dana yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada puskesmas sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan bagi peserta JKN.Dana kapitasi JKN dibayarkan dimuka
setiap bulan tanpa memperhitungkan banyaknya pasien peserta JKN yang berobat dan jenis
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas. Dari dana kapitasi inilah pemerintah daerah,
melalui puskesmas, memperoleh dana untuk pelayanan kesehatan kepada pasien peserta program
JKN.

dana kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka kepada FKTP
berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan.
tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.

Jump 2
1.siapa yg mengelola dana kapitasi jkn?
Dana kapitasi JKN dikelola dan dimanfaatkan oleh puskemas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah. Bagi puskesmas yang belum
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), maka
dalam mengelola dan memanfaatkan dana kapitasi JKN berlaku azas umum pelaksanaan APBD
dan norma-norma penatausahaan keuangan daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana
telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan bagi puskesmas yang sudah menerapkan
PPK-BLUD digunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
2.undang2 yg mengatur tentang penganggaran
Ketentuan mekanisme penganggaran dana kapitasi JKN yang diatur dalam Perpres 32 Tahun 2014
sejalan dengan ketentuan Pasal 90 – Pasal 99 Permendagri No. 13 Tahun 2006.
3.faktor2 yang mempengaruhi besarnya tarif kapitasi daerah?
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan besaran tarif kapitasi bagi
puskesmas adalah:[18]

Sumber daya manusia


Pertimbangan sumber daya manusia meliputi ketersediaan dokter berdasarkan rasio jumlah dokter
dengan jumlah peserta terdaftar dan ketersediaan dokter gigi, perawat, bidan termasuk jejaring
bidan dan tenaga administrasi.

Kelengkapan sarana dan prasarana


Pertimbangan kelengkapan sarana dan prasarana meliputi kelengkapan sarana prasaranan yang
diperlukan dalam memberikan pelayanan dan waktu pelayanan di puskesmas.

Lingkup pelayanan
Pertimbangan lingkup pelayanan meliputi pelayanan rawat jalan tingkat pertama sesuai peraturan
perundang-undangan, pelayanan obat, dan pelayanan laboratorium tingkat pertama.

Komitmen pelayanan
Komitmen pelayanan adalah komitmen FKTP untuk meningkatkan mutu pelayanan melalui
pencapaian indikator pelayanan kesehatan perseorangan yang disepakati.

Setiap puskesmas yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan harus memenuhi persyaratan:[19]

memiliki perawat;
memiliki bidan dan/atau jejaring bidan;
memiliki tenaga adiministrasi;
memenuhi kriteria kredensialing dan rekredensialing;
memberikan pelayanan rawat jalan tingkat pertama sesuai peraturan perundang-undangan;
memberikan pelayanan obat;
memberikan pelayanan laboratorium tingkat pertama;
membuka waktu pelayanan minimal 8 (delapan) jam setiap hari kerja; dan
memberikan pelayanan darurat di luar jam pelayanan.
Puskesmas yang telah memenuhi persyaratan memperoleh pembayaran dengan besaran tarif
kapitasi yang didasarkan pada jumlah dokter, rasio jumlah dokter dengan jumlah peserta, ada atau
tidaknya dokter gigi, dan waktu pelayanan. Semakin lengkap SDM dan sarana prasarana yang
dimiliki, serta jenis dan lingkup pelayanan yang diberikan, semakin besar tarif kapitasi yang akan
diperoleh puskesmas.
4.siapa yg mengawasi dana kapitasi?

Penerimaan dan pemanfaatan dana kapitasi oleh Bendahara Dana Kapitasi JKN pada puskesmas
diawasi secara berjenjang oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas. Selain itu,
dilakukan juga pengawasan fungsional oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) sesuai
ketentuan yang berlaku.[27]

Pengawasan secara berjenjang oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas, serta
pengawasan fungsional oleh APIP tersebut dilaksanakan untuk meyakinkan efektifitas, efisiensi,
dan akuntabilitas pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi.
5.dalam bentuk pelayanan apasaja di berlakukan tarif non kapitasi?
Sesuai dengan permenkes No 52 tahun 2016 maka Tarif Non Kapitasi diberlakukan pada FKTP
yang melakukan pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran kapitasi, yang diantaranya:
a. pelayanan ambulans;
b. pelayanan obat program rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
d. pelayanan penapisan (screening) kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk
kanker leher rahim;
e. rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai
kompetensi dan kewenangannya; dan
g. pelayanan Keluarga Berencana di FKTP.
6.Sumber dana kesehatan:
1. Pemerintah
Dana pemerintah pusat, propinsi, kabupaten kota, saham pemerintah dalam BUMN, premi bagi
jamkesmas miskin yg dibayarkan oleh pemerintah
2. Swasta atau masyarakat
CSR (Corporate Social Responsibility), pengeluaran rumah tangga baik yg dibayarkan tunai atau
lewat sistem asuransi, bantuan dari luar negeri, hibah atau donor dari LSM
7.

Anda mungkin juga menyukai