Erwin Siregar
Preseptor: dr. Suhaemi, Sp.PD FINASIM
BAB 1 PENDAHULUAN
Pendahuluan
Kardiomiopati Kardiomiopati dilatasi (DCM)
Penyakit pada otot jantung, ditandai oleh penemuan Mengacu spektrum heterogen kelainan
abnormal pada ukuran ruang dan penebalan dinding miokardial yang ditandai dengan dilatasi
jantung,atau adanya fungsi kontraktil yang abnormal, ventrikel dan penurunan fungsi miokardial
khususnya disfungsi sistolik atau diastolik yang bukan tanpa adanya hipertensi, kelainan katup, atau
disebabkan oleh hipertensi, penyakit katup, atau kelainan penyakit jantung iskemik
jantung bawaan
DCM
Kardiomiopati diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder. Kardimiopati primer terdiri dari gangguan
secara predominan pada otot jantung, yang dapat disebakan oleh genetik, non-genetik, atau acquired. Kardiomiopati
sekunder adalah kelainan yang mengalami kerusakan miokardial sebagai akibat dari penyakit sistemik atau multiorgan .
Kardiomiopati dilatasi dikaitkan dengan henti jantung mendadak dan gagal jantung, menyebabkan
meningkatnya beban biaya oleh karena tingginya angka perawatan di rumah sakit dan kebutuhan untuk transplantasi
jantung.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Kardiomiopati dilatasi (DCM) adalah penyakit progresif
pada otot jantung, yang tindai dengan pembesaran Pada kelainan ini, terjadi dilatasi dan gangguan
ruang dan disfungsi kontraksi ventrikel kiri tanpa kontraksi pada ventrikel kiri atau kedua ventrikel.
adanya tekanan kronis dan atau overload volume.
Anak-anak, insidensi setiap tahunnya adalah 0,57
kasus per 100 000 per tahun
Epidemiologi
Infeksi
Infeksi menyebabkan disfungsi ventrikel
kiri yang dikonsisten dengan fenotip DCM Virus yang predominan
yang umun, termasuk virus, bakteri, jamur, menyebabkan DCM
parasit, riketsia, dan infeksi spirocheta. mengalami perubahan
setiap dekade
(coxsackie virus pada
Virus yang paling sering diidentifikasi oleh tahun 1980-an,
metode analisis genom viral pada jantung adenovirus pada tahun
menggunakan PCR ialah parvovirus B19, 1990-an, dan
adenovirus, coxsackievirus B, influenza A, parvovirus B19 sejak
human herpes virus 6, citomegalovirus, tahun 2000).
Epstein-Barr virus, HSV tipe 1, dan hepatitis C
Miokarditis ditandai dengan inflamasi patologik pada miokardium.
Miokarditis kronik yang diperantarai autoimun ditandai oleh autoantibodi terhadap miosin
kardiak dan antigen jantung lainnya.
Hasil dari data klinis dan ekperimental menyebutkan, antibodi tersebut yang langsung
melawan reseptor β1-adrenergic yang menyebabkan disfungsi kardiak dan kardiomiopati.
Hasil penelitian lain telah melibatkan autoantibodi lainnya; seperti sekelompok autoantibodi
melawan protein selular jantung, termasuk reseptor muskarinik kolinergik, protein
mitokondria (misal, adenine nucleotide translocator dan keto-acid dehydrogenase), aktin,
tubulin, protein heat-shock, ATPase retikulum sarkoplasmik, miosin, dan troponin
Etiologi dan Patogenesis Kardiomiopati Dilatasi Sekunder
Toksiksitas
Kardiomiopati peripartum
Genetik Hemodinamik
The vasculo-
hormonal Miokarditis
Hypothesis
Malnutrisi
Etiologi dan Patogenesis Kardiomiopati Dilatasi Sekunder
Radiografi thorak pada pasien dengan DCM dan gagal jantung dekompensasi menunjukkan
kardiomegali dan edema pulmonal yang konsisten dengan overload volume.
Elektrokardiografi
Penemuan hasil EKG
sedikit berbeda oleh
Berdasarkan penelitian Ganesh et al (2014) yang
Himanshu et al (2015) mana ditemukan left axis Sementara penelitian oleh
pada 180 pasien DCM, deviation (70%), sinus Patil et al (2014) temuan
perubahan EKG yang takikardi (48%), kompleks EKG yang paling sering
paling banyak adalah prematur ventrikel (32%), ialah LBBB, VPCs, dan QS
perubahan segmen ST-T perubahan ST-T (34%) pattern.
(93,8%) diikuti sinus atrial fibrilasi (12%) dan
takikardi (63,3%). LBBB (20%) pada pasien
DCM.
Pada tahun 1982, Goldberger menjelaskan triad EKG dengan
spesifik yang tinggi pafa pasien DCM dan CHF dengan
sensitivitas 70%, spesifisitas 99%, dan nilai prediktif positif 91 %
2) Voltase QRS
sadapan
1) Voltase QRS 3) progresi
ekstremitas rendah
prekordial tinggi gelombang R yang
(total amplitudo
(SV1 atau SV2) +
QRS (misal R+S) ≤ buruk di sadapan
(RV5 atau RV6) ≥ prekordial V1
0,8 mV dimasing
3,5 mV), sampai V3 ±V4.
masing sadapan
ekstremitas,
•Hipertrofi ventrikel kiri dengan gangguan repolarisasi (LV “strain”) di V5-V6
•Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan penundaan konduksi interventrikular sehingga memberikam gambaran LBBB
•Ada beberapa tanda left atrial enlargement- deviasi ke arah kiri axis gelombang P ( gelombang P positif di I dan aVL, terbalik di III dan
aVF) dan pemanjangan bagian terminal gelombang P di V1)
•Deviasi aksis kanan disertai LVH menandakan kemungkinana biventricular enlargement.
•Depresi gelombang ST downsloping berkaitan dengan LVH atau efek digoksin.
Ekokardiografi
• Kriteria diagnosis DCM berdasarkan panduan dari British Society of Echocar
diography ialah, dilatasi ventrikel kiri (>112% corrected to BSA and age)
dengan penurunan fungsi (FS <25% dan atau LVEF <45%) berlaku untuk
DCM idiopatik.
• Kriteria diagnosis untuk DCM memerlukan eksklusi chornic pressure
overload (seperti: hipertensi dan obstruksi aliran ventrikel kiri), chronic
volume overload states (shunt intra-kardiak dan regurgitasi valvular) dan pe
nyakit jantung iskemik.
• Fungsi ventrikel kiri ditentukan dengan pengukuran fraksi ejeksi memakai ek
okardiografi M-mode pada potongan sumbu panjang parasternal sedangkan
fungsi ventrikel kanan ditentukan dengan mengukur tricuspid annular plane
systolic excursion (TAPSE).
Tata Laksana
Tata Laksana
Walaupun farmakoterapi Pengobatan umum miliputi β-
Prinsip utama blocker, ACE-Inhibitor,
konvensional tidak spesifik
penatalaksanaan DCM adalah sprinolokaton pada pasien
berkaitan etiopatogenesis, hal
konsep umum pengobatan dengan gagal jantung NYHA
tersebut dapat menurunkan
gagal jantung kronik klas II-IV
angka kematian
Sejumlah variabel yang menandakan prognosis buruk pada pasien DCM ialah, pembesaran LV dan
RV, penurunan ejeksi fraksi LV dan RV, S3 gallop yg menetap, gagal jantung kanan, peningkatan
tekanan pengisian LV, regurgitasi mitral, hipertensi pulmonal, LBBB, takikardi ventrikular, disfungsi
renal dan hepar, peningkatan BNP, NYHA kelas III-IV, umur > 64 tahun, dan miositolisis pada biopsi
endomiokardial (EMB)
Di Amerika Serikat, penyebab kematian terjadi akibat kegagalan dalam fungsi pompa jantung sekitar
duapertiga kasus dan henti jantung mendadak sepertiga semua kematian pada pasien DCM
TERIMA KASIH