TINJAUAN TEORI
A. Konsep Pengetahuan
1. Definisi
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan
garam organik yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu dan merupakan
makanan terbaik untuk bayi. Selain memenuhi segala kebutuhan makanan bayi
baik gizi, imunologi, atau lainnya pemberian ASI memberikan kesempatan bagi
2. Anatomi payudarah
Secara vertikal payudara terletak di antara kosta II dan VI, secara horisontal
mulaui dari pinggir sternum sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada
seperti apa yang didapatkan pada masa sebelum pubertas, adolesen, dewasa,
Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah
ASI. Produksi ASI prinsipnya based on demand sama seperti prinsip pabrik.
yang diproduksi.
3. Ibu harus dalam keadaan relaks. Kondisi psikologis ibu menyusi sangat
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau
takut anak tidak kenyang, banyak yang segera memberikan susu formula.
Padahal pemberian susu formula akan menyebabkan ASI semain tidak lancar.
Jika ibu ingin memberikan ASI peras atau pompa (ataupun memilih susu
Massage atau pemijatan payudara dan kompres air hangat dan air dingin
bergantian.
pengertahuan, rasa percaya diri, serta kurangnya dukungan dari keluarga dan
lingkungan. Jumlah produksi ASI tergantung pada besarnya cadangan lemak yang
tertimbun selama hamil dan dalam batas tertentu, diet selama menyusui. Rata-rata
volume ASI wanita bersetatus gizi baik sekitar 700-800 cc, sementara mereka
yang bersetatus gizi kurang berkisar 500-600 cc. Jumlah ASI yang disekresikan
pada enam bulan pertama sebesar 750 cc sehari. Sekresi pada hari pertama hanya
terkumpul sebanyak 50 cc yang kemudian meningkat menjadi 500, 650, dan 750
cc masing-masing pada hari ke V, bulan I dan III. Volume ASI pada enam bulan
berikutnya menyusut menjadi 600 cc. Namun demikian, status gizi tidak
berpengaruh besar terhadap mutu (kecuali volume). ASI, meskipun kadar vitamin
dan mineralnya sedikit lebih rendah. Pendapat ini dapat digunakan sebagai
penjelasan kepada wanita yang enggan menyusui bayi dengan alasan status gizi
6. Mengkonsumsi rokok.
7. Mengkonsumsi alkohol.
8. Pil kontrasepsi
Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mendapatkan kecukupan ASI bila mencapai
1. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8
3. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari.
7. Pertumbuhan berat badan (BB) bayi dan tinggi badan (TB) bayi sesuai dengan
grafik pertumbuhan.
8. Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan rentang
usianya).
9. Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar bangun dan tidur dengan cukup.
10. Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur pulas.
digunakan sebagai patokan untuk mengetahui jumlah ASI cukup atau tidak
apa yang harus dikonsumsi selama menyusui? Sebatulnya, maanan bagi ibu
menyusui tidak jauh berbeda dengan makann ibu sehari-hari. Yang penting
memenuhi diet gizi seimbang. Masa menyusui banyak menguras stamina karena
harus memberikan ASI pada malam hari. Karena itu, ibu menyusui harus makan
1. Energi
sebanyak 500 kkal. Rekomendasi ini didasarkan pada asumsi, bahwa setiap
yang terkandung dalam makanan menjadi energi susu sebesar rat-rata 80%,
dengan kisaran 76-94%. Dari sini dapat diperkirakan besaran energi yang
produksi ASI sehari 850cc yang berarti mengandung 600 kkal. Sementara itu
kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu adalah 750 kkal.
Jika laktasi berlangsung lebih dari 3 bulan, dan selama itu berat badan ideal
sisanya (sekitar 200 kkal) diambil dari cadanagn indogen, yaitu timbunan lema
energi dari makanan yang dianjurkan (500 kkal) hanya akan menjadi energi
ASI sebesar 400-450 kkal. Untuk menghasilakan 850 cc ASI dibutuhkan 680-
2. Protein
normal sebesar 20 g per hari. Dasar ketentuan ini ialah tiap 100 cc ASI
protein. Efisiensi konversi protein makanan menjadi protein susu hanya 70%
(dengan variasi perorangan, tentu saja). Air susu yang keluar pada hari
untuk bayi. Sebanyak 75% dari jumlah air susu ibu (ASI) di dapatkan bayi
selama lima menit pertama menyusui. Anjuran protein adalah 65 g/hari selama
enam bulan pertama menyusui dan 62 g/hari selama enam bulan kedua.
Vitamin A
Susu ibu beriisi 50 mg retinal/100 ml dan dengan perkiraan bahwa seorang ibu
akan mengeluarkan 850 ml, kelebihan zat makann tambahan dalam makanan
sebesar 400 mg sederajat dengan retinal, telah dibuat oleh kebanyakan ahli. Di
bentuk B-karoten, dan dalaam praktik ini hanya bisa dicapai apabila ada
perubahan yang cukup besar dalam pola komposiis diet dari pola ibu sebelum
Vitamin D
Kalsium
Nutrien ini adalah mineral penting untuk tulang dan berbagai organ penting
2-4 gelas produk susu setiap hari. Sumber kalsium terbaik yaitu produk olahan
susu termasuk youghurt, susu, keju, brokoli, jeruk, almond, ikan sarden, tofu,
tersedot dari tulang. Tubuh akan menggantikan kembali dalam waktu yang
RDA untuk kalsium selama menyusui sama seperti selama kehamilan, yaitu
1.200 mg/hari.
ASI dibuat dari 87 persen air. Jadi, tubuh memerlukan air tambahan dan jus
yang direkomendasikan. Pada saat menyusi ibu harus minum ketika merasa
haus. Itu cara terbaik untuk meyakinkan bahwa ibu mendapatkan cukup cairan
saat menyusi. Selain itu dapat pula urine dijadikan sebagai tanda. Bila
warnanya kuning pucat berarti ibu minum cukup cairan. Ibu kurang minum
melebihi yang dibutuhkan tidak akan meningkatkan suplai ASI. Jika terjadi,
adekuat.
B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah penjelasan tentang teori yang dijadikan landasan dalam suatu
penelitian serta asumsi-asumsi teori yang mana dari teori tersebut yang akan
ASI
1. Frekuensi
pemberian susu.
2. Berat bayi saat
lahir.
3. Usia kehamilan saat
melahirkan.
4. Usia ibu dan
paritas.
5. Stress dan penyakit
akut.
6. Mengkonsumsi
rokok.
7. Mengkonsumsi
alkohol.
Kecukupan ASI Tidak cukup ASI
C. Kerangka Konsep
terkandung didalam fenomena yang akan diteliti dan bagaimana hubungan diantara
D. Hipotesis
dirumuskan dalam bentuk hubungan anatara dua variabel independen dan dependen.
variabel-variabel yang diamati, diukur dan bentuk antar variabel (dharman, 2011).
Ha : ada hubungan asupan makanan dengan keccukupan ASI pada ibu menyusui