Nama kelompok 3
Andika ramadhani
Ayma sepsi fathona
Della monica fitriyanti
Diska ayomi
Fery zuliansyah
Topan pamungkas
Tri hari spautra
A. Latar Belakang
Pekerja migran merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk individu atau kelompok yang berpindah (migrasi) dari
tempat kelahiran atau lokasi tinggal menurut dokumen
kependudukan resmi yang bersifat tetap. Tujuan mereka
berpindah secara umum karena untu8k keperluan pekerja
(buruh) sehingga menetap pada lokasi tempat kerja
tersebut dalam kurang waktu tertentu.
Dampak dari kerentanan populasi pekerja migran
yaitu :
Peningkatan angka kematian,peningkatan angka
kekerasan yang terjadi pada pekerja migran,peningkatan
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) karena kekerasan
seksual,sehingga mempengaruhi angka kematian ibu dan
anak / bayi, dan akibat rendahnya upah yang diberikan
membuat peningkatan kemiskinan , baik dari migran
internal maupun eksternal .
Menurut badan nasional penempatan dan perlindungan
tenaga kerja Indonesia (BN2PTKI), sepanjang 2014 –
maret 2019
Kualitas pekerja migran Indonesia mencapai 1,55 juta
pekerja. Khusus selama triwulan pertama populasinya
mencapai 64,062 pekerja perempuan. Pada 2019 sebanyak
276,6 ribu orang TKI bekerja diluar negri. Mereka paling
banyak ditempatkan di Malaysia dan Taiwan, masing-
masing 80 bribu orang. Jumlah itu turun 12% di Malaysia
dibandingkan tahun sebelumnya tetapi naik hampir 10% di
Taiwan.
Program pemerintah terhadap buruh migran:
1. liputan 6.com, jakarta (2019) : pemerintah memfasilitasi
para pekerja migran yang kembali ke negara asalnya dan
berkeinginan untuk menetap serta melanjutkan bekerja di
negara asalnya, melalui program reintegrasi bagi pekerja
purna migran.
2. Jawa Pos.com(2019) : ada 6 upaya pemerintah melindungi
pekerja migran diluar negri yaitu membentuk layanan
terpadu satu satu atap/ LTSH yang memberikan pelayanan
transparan bagi calon pekerja migran indonesia,
membentuk desa Demigratif / Desa migran produktif yang
memiliki 4 pilar
Lanjutan…….
(migrasi, usaha produktif, community parenting, koprasi ),
membentuk satuan tugas pencegahan pekerja migran
Indonesia non prosedural di 21 emberkasi dan deberkasi,
selanjutnya memperoleh izin bagi perusahaan penempatan
kerja migran Indonesia (P3MI) serta memperoleh proses
pengawasan terhadap mekanisme penempatan yang
dilakukan P3MI.
B. Program peningkatan kesehatan
Program ini dilaksanakan dengan pendekatan menyeluruh (komprehensif) yaitu
meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
1. Pelayanan preventif
pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja penyakit
menular dilingkungan kerja dengan menciptakan kondisi pekerja dan mesin atau
tempat kerja agar ergonomis.
Kegiatannya anatara lain meliputi:
a. Pemeriksaan kesehatan yang terdiri atas
pemeriksaan awal/sebelum kerja
Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan khusus
b. Imunisasi
c. Kesehatan lingkungan kerja
d. Perlindungan diri terhadap bahaya dari pekerjaan
2. Pelayanan promotif
Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja dimaksudkan agar
keadaan fisik dan mental pekerja senantiasa dalam kondisi baik.
a. Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan kerja.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja yang sehat.
c. Peningkatan status kesehatan (bebas penyakit) pada umumnya
d. Perbaikan nstatus gizi
e. Konsultasi psikologi
f. Olahraga dan rekreasi
3. Pelayanan kuratif
Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja yang sudah
memperlihatkan gangguan kesehatan / gejala dinin dengan
mengobati penyakitnya supaya cepat sembuh dan mencegah
kompikasi atau penularan terhadap keluarganya.
Kegiatannya antaralain meliputi:
a. Pengobatan terhadap penyakit umum
b. Pengobatan terhadap penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
4. Pelayanan Rehabilitati
Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau
kecelakaan parah yang telah mengakibatkan cacat, sehingga
menyebabkan ketidakmampuan bekerja secara permanen.
Kegiatannya antara lain meliputi:
a. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan
kemampuanya yang masih ada secara maksimal
b. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai
kemampuannya
c. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima
tenaga kerja yang cacat akibat kerja
C. Peran perawat
1. Health promotion / protection
meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran pengetahuan tenaga kerja
akan paparan toksik lingkungan.
2. Worker Health / Hazard Assessment and Surveillance
mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis
pekerjaanya
3. Workplace Surveillance and Hazard Detection
mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja
4. Primary Care
merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit kecelakan
pada tenaga kerja.
5. Counseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya
dan membantu untuk mengatasi dan jkeluar dari situasi krisis..
Lanjutan…..
6. Management and Administration
Acap kali sebagai manejer pelayanan keseshatan dengan tanggung jawab pada
program perencanaan dan pengembangan,program pembiayaan dan
manajemen.
7. Research
Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan msalah kesehatan, mengenali
faktor-faktor yang berperanan untuk mengadakan perbaikan.
8. Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan
kesehatan pada tenaga kerja sesuai perundang-undangan.
9. Community Organization
mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada tenaga kerja.
THANK YOU