Anda di halaman 1dari 3

B.

6 Kandidiasis / Kandidosis (B37)


I. Definisi
Kandidiasis (USA) atau kandidosis (Eropa) merupakan kelompok penyakit infeksi akut dan
kronik di kulit atau diseminata yang disebabkan oleh ragi, yang tersering adalah Candida
albicans.
Organisme tersebut pada umumnya dapat menginfeksi kulit, kuku, membran mukosa, dan
saluran cerna, tetapi dapat juga menyebabkan penyakit sistematik.
Klasifikasi:
 Kandidiasis kutis (ICD 10: B37.2)
 Kandidiasis oral (ICD 10: B37.0)
 Kandidiasis vulvovagina (ICD 10: B37.3)
 Kandida balanitis/balanopositis (ICD 10: B37.4)
 Kandidiasis kuku (ICD 10: B37.2)
 Kandidiasis mukokutan kronik (ICD 10: P37.5)
 Kandidiasis diseminata (ICD 10: B37.8)
II. Kriteria Diagnostik
Klinis
1. Kandidiasis Kutis
 Dapat ditemukan pada semua usia, mengenai daerah intertriginosa yang lembab dan
mudah mengalami maserasi, misqalnya sela paha, ketiak, selajari, infra mamae, atau
sekitar kuku dan juga dapat meluas ke bagian tubuh lainnya.
 Kulit tampak bercak eritematosa berbatas tegas, bersisik, basah, dikelilingi oleh lesi
satelit berupa papul, vesikeldan pustul kecil di sekitarnya.
2. Kandidiasis mukosa
Merupakan infeksi oportunistik, dapat berupa:
 Kandidiasis Oral
 Kandidiasis pseudomembran akut (trush)
Bercak berwarna putih ( pseudomembran) tebal, diskret atau dapat
berkonfluen pada mukosa bukal, lidah, palatum dan gusi.
 Kandidiasis atrofik akut (Kandidiasis eritematosa)
Papalika lidah menipis tertutup oleh pseudomembran tipis pada permukaan
dorsal lidah dan dapat disertai rasa panas atau nyeri.
 Kandidiasisatrofik kronik (denture stomatitis):
Mukosa palatum yang kontak dengan gigi tiruan tampak edematosa dan
eritematosa, bersifat kronik, dan dapat dijumpai keilitis angularis.
 Kandidiasis hiperplastik kronik ( leukoplakia)
Plak putih atau translusen yang tidak dapat dilepaskan, biasanya di mukosa
bukal.
 Keilosis kandidal (keilitis angularis/perleche)
pada sudut mulut tampak eritema, fisura, maserasi yang terasa nyeri.
Diagnosis Banding
1. Kandidiasis kutis : eritrasma, dermatitisintertriginosa, dermatofitosis,
dermatitisseberoik, psoriasis
2. Kandidiasis kuku: linea unguium, brittle nail, trachyonychia, dermatitis kronis
3. Kandidiasis oral: oral hairy leukoplakia, kheilitis angular, liken planus, infeksi
herpes, eritema multiforme, anemia pernisiosa, stomatitis aftosa
4. Kandidiasis vulvovagina: trikomoniasis vaginalis, gonore akut, infeksi genital non
spesifik, vaginosis bakterial
5. Kandida balanitis/balonoposititis: infeksi bakteri, herpes simpleks, psoriaris, liken
planus
Pemeriksaan Penunjang
Diperlukan jika klinis tidak khas, dilakukan di tingkat pelayana lanjut
Kandidiasis superfisialis:
1. Pewarnaan sediaan langsung kerokan kulit dengan KOH 20% atau Gram: ditemukan
pseudohifa.
2. Kultur dengan agar Saboraud: tampak koloni berwarna putih, tumbuh dalam 2-5 hari
3. Kandidiasis sistemik
Jika ada lesi kulit : dari kerokan kulit dapat dilakukan pemeriksaan histopatologidan
kultur jaringan kulit
III Penatalaksanaan
Terdapat beberapa obat yang dapat dipilih sesuai dengan indikasi sebgai berikut:
1. Kandidiasis Kutis
Topikal
 Krim imidazol (mikonazol 2%, klotrimazol 1%) selama 14-28 hari (A,1)
 Bedak nistatin atau mikonazol selanjutnya dapat untuk pencegahan .
Sistemik
 Flukonazol 50mg/hari atau 150 ,g/minggu (A,1)
 Itrakonazol 100-200 mg/hari (B,4)
IV Edukasi
1. Menjaga higiene tubuh
2. Menjaga agar kulit area infeksi tidak lembab
3. Menggunakan pakaian yang tidak ketat dan menyerap keringat
4. Hindari penggunaan handuk atau pkaian bergantian dengan orang lain. Cuci handuk
yang kemungkinan terkontaminasi
5. Gunakan sandal atau sepatu yang lebar dan keringkan jari kaki setelah mandi

V Prognosis
Prognosis bergantung pada keparahan penyakit dan ada atau tidaknya penyakit sistemik yang
mendasari. Prognosis secara umum baik, namun relaps dapat terjadi pada kepatuhan berobat
yang buruk, faktor risiko yang tidak diatasi dan adanya faktor predisposisi
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fuctionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai