TINJAUAN PUSTAKA
kondisi hiperglikemia yaitu keadaan dimana kadar gula darah seseorang berada di
atas normal ( Garnita, 2012 ). Menurut PERKENI november 2009 dalam buku ajar
kadar gula darah sewaktu puasa nya > 126 mg/dl, atau kadar gula darah sewaktunya >
Sementara itu menurut WHO seperti dikutip dari laporan riskesdas 2007
Pada manusia bahan bakar energy itu berasal dari bahan makanan yang
dimakan sehari-hari yang terdiri karbohidrat ( gula dan tepung tepungan ), protein
( asam amino ) dan lemak ( asam lemak ). Di dalam saluran pencernaan makanan
dipecah yaitu karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak
menjadi asam lemak. Zat makanan itu masuk kedalam sel, dan glukosa dibakar
melaluli proses kimia yang hasil akhir nya adalam timbulnya energi dan proses ini di
sebut dengan metabolisme. Dalam proses metabolisme ini insulin memegang peran
yang sangat penting yaitu bertugas memasukan glukosa kedalam sel untuk
Insulin ini adalah suatu zat atau hormone yang dikeluarkan oleh sel
kadar gula darah tercapai dalam keadaan normal. Gangguan metabolism pada sel
disekresikan oleh sel beta pulau langerhans di beta pancreas. Jika kadar insulin
di dalam darah rendah atau tidak maka glukosa tidak dapat masuk kedalam sel
type-2 disebabkan oleh kegagalan relatif sel B dan resistensi insulin, dimana
oleh jaringan perifer dan untuk menghambat prudoksi glukosa oleh hati . ( Gultom,
2012 )
coxsackievirus b4
3. Bahan toksik atau beracun, diantaranya yang dapat masuk melalui sel beta secara
jamur ).
anatara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlah nya dimasa yang
akan datang. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman bagi kesehatan
umat manusia pada abad ke 21. Perserikatan bangsa bangsa ( WHO ) membuat
perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20
tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian
pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. ( Suyono,
2009 ).
dunia, angka kejadian diabetes mellitus terus meningkat, baik dinegara berkembang
seperti India, maupun dinegara maju seperti di Amerika Serikat. Jumlah penderita
DM di India meningkat tiga kali lipat dalam jangka waktu 14 tahun dari tahun 1989-
2003 ( Ramachandran, 2004 ). Di Amerika Serikat ( AS ) prevalensi DM diperkirakan
akan meningkat menjadi 12% pada tahun 2050, dari sebelumnya 5,6% pada tahun
2005, dan pada prevalensi penduduk di asia 65 tahun ke atas di prediksi akan
meningkat menjadi 20,1% pada tahun 2050 dari sebelum nya 12,9% pada tahun 2010
( Garnita, 2012 )
dapat di bilang cuku tinggi. Pasalnya , dari sekitar 100 juta penduduk dunia yang
negara lainya di dunia, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah kasus diabetes
(Juta) (Juta)
Negara lain
49,7 103,6
Sumber : Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi V ( 2009 ).
Tabel II.I Urutan table negara dengan jumlah pengidap diabetes mellitus
Di Indonesia sendiri , ditemukan bahwa 7,5% penduduk jawa dan bali menderita
DM ( Depkes, 2005 dalam sujaya, 2009) meskipun demikian, dalam suatu wilayah yang
penelitian diabetes mellitus di Jakarta, depok, dan Makassar, ditemukan angka kejadian
diabetes mellitus tipe-2 yang cukup tinggi, melebihi 10% ( Garnita, 2012 )
absolut ).
B. Idiopatik.
II. Diabetes Mellitus Tipe-2
( Bervariasi mulai yang pedominan resistensi insulin disertai defisiensi
insulin relative sampai yang predominan gangguan skresi insulin bersama bisa
resistensi insulin.
III. Diabetes mellitus tipe lain
lainnya.
Sumber : Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi V ( 2009 ).
Diabetes mellitus type-1 disebakan oleh adanya destruksi sel β pancreas. Pada
Selain itu pembentukan antibody juga dapat disebabkan oleh adanya kesamaan
antigen antara sel β pancreas penderita DM type-1 dengan mikroorganisme atau obat
tertentu. Hal ini mengakibatkan sel imun gagal mengidentifikasi sel pancreas adalah
mereka sendiri, saat melakukan respons terhadap virus atau obat tertentu.
( Corwin,2008 ).
2. Patogenesis diabetes mellitus type-2.
seluler terhadap insulin. Selain, itu juga terjadi kurangnya sekresi insulin.
plasma yang normal. Diabetes mellitus type-2 dapat disebabkan oleh kegemukan,
Tingginya kadar gula dalam darah yang dikeluarkan melalui ginjal juga
disertai oleh air atau cairan tubuuh, maka buang air menjadi lebih banyak.
c. Fatigue ( lelah )
sel. Kadar gula dalam darah yang meningkat tidak bisa masuk ke dalam sel
Disebakan oleh menurun nya kadar gula. Setelah mengkunsomsi gula, reaksi
juga terganggu.
f. Gatal
g. Gangguan immunitas.
sangat sensitive terhadap penyakit infeksi. Ini disebakan oleh menurun nya
h. Gangguan mata
otot mata
i. Gangguan polyneuropathy.
menjadi energi, hal ini disebakan oleh jumlah insulin tidak cukup untuk
memecah gula tersebut, gula yang tidak terpecah tersebut keluar bersama air
sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya
1. Terapi non-farmakologis
a. Diet.
yang terpenting dari terapi nutrisi adalah hasil yang dicapai untuk hasil
Latihan aerobic / olah raga menungkatkan insulin dan control gula pada
2. Terapi farmakologis
a. Insulin
bukan sekedar menurunkan gula darah, tetapi juga zat makro lain nya,
ialah sulfonylurea.
b. Obat yang mempengaruhi kerja insulin, seperti metformin dan
tiazolidinedion
B. Glukosa darah
Kadar glukosa darah merupakan factor yang sangat penting untuk kelancaran
kerja tubuh. Karena pengaruh berbagai factor dan hormone insulin yang dihasilkan
kelenjar pankreas, sehingga hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah bila kadar
glukosa dalam darah meningkat sebagai akibat naiknya proses pencernaan dan
glikogen. Proses ini hanya terjadi di dalam hati dan dikenal sebagai glikogenesis.
Sebaliknya bila kadar glukosa menurun, glikogen diuraikan menjadi glukosa. Proses
menghasilkan energy (dalam bentuk energy kimia, ATP). Kadar normal glukosa
sintesis asam lemak dan kolesterol dari glukosa. Kadar glukosa darah yang tinggi
salah satu bagian komposisi lemak yang ada dalam tubuh. Dimana jika kadar
trigliserida dalam batas normal mempunyai fungsi yang normal dalam tubuh, semisal
terdiri dari pengaturan diet. Maka dari itu salah satu cara untuk menurunkan kadar
glukosa dan trigliserida dalam darah adalah mengurangi makanan jenis hidrat arang
yang kita makan sehari-hari, seperti nasi, golongan tepungtepungan, dan jenis
memperlambat penyerapan hidrat arang dari usus ke dalam darah, sehingga proses
dan merupakan tanaman yang dapat di budidayakan atau tanaman yang dapat hidup
sendiri di tanah liar kosong. Buah pare mudah tumbuh dengan banyak sinar matahari,
sehingga dapat tumbuh dengan subur ditempat yang teduh dan terlindung dari sinar
matahari. Tanaman pare berumur hanya setahun, perambat dengan sulurnya mirip spiral
membelit kuat untuk merambat. Mempunyai banyak cabang, batangnya segi lima. Pare
berdaun tunggal, berjajar diatara batang berselang seling, bentuknya bulat panjang,
dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung,
ekstrak buah pare digunakan sebagai obat diabetik, obat rheumatik, obat gout, obat
penyakit liver dan obat penyakit 1imfa (Dixit et al. 1978). Di Indonesia, buah pare selain
dikenal sebagai sayuran, juga secara tradisional digunakan sebagai peluruh dahak, obat
penurun panas dan penambah nafsu makan. Selain itu, daunnya dimanfaatkan sebagai
peluruh haid, obat luka bakar, obat penyakit kulit dan obat cacing (Pramono et al. 1988).
dimakan
Sumber : 1) Food Composition (1964) Handbook No. 1 Manila (Knott JE
(1999)
selama belum ada insulin, gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam
sel – sel jaringan tubuh lainnya seperti otot dan jaringan lemak. Dapat dikatakan
bahwa insulin merupakan kunci yang membuka pintu sel jaringan, memasukkan
gula ke dalam sel, dan menutup kembali. Di dalam sel, gula dibakar menjadi
(Pratama 2011).
Kandungan dalam buah pare yang berguna dalam penurunan gula darah
adalah charantin, dan polypeptide-P insulin (polipeptida yang mirip insulin) yang
dan banyak dipakai). Manfaat dari charantin ini adalah menstimulasi sel beta
deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek pare dalam menurunkan gula darah
2011).