PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
dalam darah yaitu sekitar 60-20 mg/dl pada waktu puasa dan dibawah 140
mg/dl sesudah makan pada orang normal. Merupakan suatu jenis penyakit
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal saraf, jantung dan
pembuluh darah dan lain nya yang dapat menyebabkan lesu, kurang tenaga,
haus dan lain nya. World Health Organization (WHO) sebelum nya telah
1
2
dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara
kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana di dapat defisiensi insulin absulot
atau relative dan gangguan fungsi insulin. (Sudoyo Aru W. et all, 2009)
Dan selain itu karena diabetes sudah merupakan suatu penyakit global
orang diabetes baik itu dengan obat-obatan herbal sampai yang mahal dan ada
juga yang berusaha untuk mencari obat untuk menyembuhkannya dan ada
(Purnamasari D, 2009)
Hal ini didukung oleh survei yang telah dilakukan oleh badan
mellitus memiliki prevalensi sebesar 8,6% dari jumlah penduduk dunia, dan
diperkirakan penderita diabetes mencapai 387 juta jiwa orang. Dan Indonesia
total 8,5 juta penderita. Tahun 2007 meningkat 1,1% menjadi 2,1% dengan
luas di hampir seluruh dunia karena dinilai memiliki efek samping yang relatif
3
lebih sedikit dari pada obat modern dan sangat terjangkau. Salah satu bahan
alam yang bisa dijadikan alternatif dalam pengobatan diabetes mellitus adalah
masyarakat sebagai obat tradisional. Salah satu manfaat tanaman ini yang
belum banyak digali adalah efeknya sebagai tanaman pare merupakan salah
terutama untuk pertanian dan perkebunan khusus nya pulau Jawa, hal tersebut
lebih bagi kesehatan dan terlebih ketersedian nya cukup dan mudah di
jauh tentang pemanfaatan jus buah pare terhadap kadar glukosa darah tikus
B. Rumusan Masalah
charantia) terhadap kadar gluosa darah pada tikus jantan (Rattus Norvegicus)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Mengetahui pengaruh pada jus buah pare dalam menurunkan kadar glukosa
glukosa darah.
kesehatan
3. Bagi peneliti.
selanjutnya.