Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Diabetes melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik,

dimana penyakit ini ditandai dengan adanya hiperglikemi (kadar glukosa

darah yang melebihi normal) akibat kelainan sekresi insulin. (Wiguna,2014)

Diabetes mellitus (DM) muncul karena tidak tercukupi hormon insulin

di dalam tubuh hormon itu berperan menjaga keseimbangan kadar glukosa di

dalam darah yaitu sekitar 60-20 mg/dl pada waktu puasa dan dibawah 140

mg/dl sesudah makan pada orang normal. Merupakan suatu jenis penyakit

yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar

pankreas. Diabetes mellitus suatu penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

kedua-duanya yang tidak dapat mengontrol gula darah. Hiperglikemia kronik

pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau

kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal saraf, jantung dan

pembuluh darah dan lain nya yang dapat menyebabkan lesu, kurang tenaga,

haus dan lain nya. World Health Organization (WHO) sebelum nya telah

merumuskan bahwa diabetes mellitus (DM) merupakan sesuatu yang tidak

1
2

dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara

umum dapat dikaitkan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan

kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana di dapat defisiensi insulin absulot

atau relative dan gangguan fungsi insulin. (Sudoyo Aru W. et all, 2009)

Dan selain itu karena diabetes sudah merupakan suatu penyakit global

dan banyak penelitian dilakukan untuk mencoba mengatasinya. Saat ini

terdapat berbagai penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kehidupan

orang diabetes baik itu dengan obat-obatan herbal sampai yang mahal dan ada

juga yang berusaha untuk mencari obat untuk menyembuhkannya dan ada

pula yang mempelajari dampak diabetes pada beberapa populasi di dunia.

(Purnamasari D, 2009)

Hal ini didukung oleh survei yang telah dilakukan oleh badan

kesehatan dunia World Health Organization (WHO 2014) bahwa diabetes

mellitus memiliki prevalensi sebesar 8,6% dari jumlah penduduk dunia, dan

diperkirakan penderita diabetes mencapai 387 juta jiwa orang. Dan Indonesia

menempati urutan ke 7 dengan penderita diabetes mellitus dengan penderita

total 8,5 juta penderita. Tahun 2007 meningkat 1,1% menjadi 2,1% dengan

jumlah 250 juta jiwa (Riskesdas 2013).

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah diterima secara

luas di hampir seluruh dunia karena dinilai memiliki efek samping yang relatif
3

lebih sedikit dari pada obat modern dan sangat terjangkau. Salah satu bahan

alam yang bisa dijadikan alternatif dalam pengobatan diabetes mellitus adalah

pare (momordica charantia). Di Indonesia, pare sudah banyak digunakan oleh

masyarakat sebagai obat tradisional. Salah satu manfaat tanaman ini yang

belum banyak digali adalah efeknya sebagai tanaman pare merupakan salah

satu alternatif dalam penyembuhan diabetes mellitus, karena tanaman ini

mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta

glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin yang dapat menurunkan

gula darah. (Febriyanti R, 2011).

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki iklim bagus,

terutama untuk pertanian dan perkebunan khusus nya pulau Jawa, hal tersebut

menjadikan salah satu perkebunan pare sebagai sektor andalan. Telah

diketahui ada 52 jenis tanaman yang terdapat di Indonesia memiliki sifat

antifertilitas salah satunya adalah buah pare (Momordica charantia). Buah

pare yang sering digunakan sebagai lalapan ternyata mengandung khasiat

lebih bagi kesehatan dan terlebih ketersedian nya cukup dan mudah di

dapatkan untuk di konsumsi (Yuda Angga K et Al. 2013).

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik dan ingin mengkaji lebih

jauh tentang pemanfaatan jus buah pare terhadap kadar glukosa darah tikus

jantan yang di induksi dengan sukrosa.


4

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian jus buah pare (momordica

charantia) terhadap kadar gluosa darah pada tikus jantan (Rattus Norvegicus)

yang diinduksi sukrosa ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pemberian jus buah pare terhadap kadar glukosa

darah pada tikus jantan yang di induksi dengan sukrosa.

2. Tujuan khusus

Mengetahui pengaruh pada jus buah pare dalam menurunkan kadar glukosa

darah pada tikus jantan yang di induksi sukrosa.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut

1. Manfaat bagi masyarakat.

Menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat tentang

pemanfaatan dari buah pare sebagai alternative untuk menurunkan kadar

glukosa darah.

2. Manfaat bagi instituti terkait.


5

a. Menambah wawasan pengetahuan tentang peran glukosa darah pada

kesehatan

b.Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pemberian jus buah

pare dalam menurunkan kadar glukosa darah.

3. Bagi peneliti.

Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan, wawasan dan

keterampilan dalam membuat laporan penelitian ilmiah, serta dapat

menambah wawasan peneliti tentang pengaruh jus buah pare terhadap

penurunan kadar glukosa darah.

4. Manfaat bagi ilmu pengetahuan.

a. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai peran kadar glukosa darah

danhubungan nya dengan diet tinggi glukosa.

b.Menambah referensi di bidang pengetahuan kesehatan masyarakat

tentang pengaruh buah pare dalam menurunkan kadar glukosa darah.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai