Anda di halaman 1dari 4

PLASENTA PREVIA

SMF Obstetri dan Ginekologi

RSUP Sanglah, Denpasar

2011
Plasenta adalah bagian dari kehamilan yang penting. Dimana plasenta memiliki peranan yang
penting berupa transport zat dari ibu ke janin, penghasil hormon yang berguna selama kehamilan,
serta sebagai barrier. Mengingat pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada
plasenta akan menyebabkan kelainan pada janin ataupun menggagu persalinan.

Kelainan pada plasenta plasenta dapat neruapa gangguan fungsi maupun perlekatan plasenta.
Gangguan perlekatan plasenta dapat berupa kelainan tempat perlekatan ataupun kelainan
kedalaman perlekatannya.

Definisi

Plasenta previa adalah plasenta yang letak perlekatannya abnormal, yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir pada kehamilan 28
minggu atau lebih. Pada keadaan normal, plasenta terletak di bagian atas dari uterus

Angka kejadian

Diperkirakan terjadi pada 1 diantara 20 wanita yang memiliki faktor resiko, dan meningkat 2 kali lipat
pada kehamilan ganda.

Faktor risiko

Faktor risiko terjadinya plasenta previa adalah:

1. Multiparitas
2. Usia lanjut

3. Riwayat persalinan seksio sesaria, kuretase

4. Uterus yang abnormal

5. Plasenta yang besar

6. Bentuk plasenta yang abnormal

7. Riwayat plasenta previa sebelumnya

Klasifikasi

Ada 4 derajad abnormalitas yang diketahui yaitu:

1. Plasenta Previa Totalis


Ostium uteri internum tertutup sama sekali oleh jaringan plasenta.
2. Plasenta Previa Parsialis
Ostium uteri internum tertutup oleh sebagian oleh jaringan plasenta.
3. Plasenta Previa Marginalis
Tepi plasenta terletak pada bagian pinggir ostium uteri internum.
4. Plasenta Letak Rendah
Plasenta tertanam dalam segmen baewah uterus sehingga tepi plasenta sebenarnya
tidak mencapai ostium uteri internum tetapi terletak sangat berdekatan dengan ostium
tersebut. Pinggir plasenta letaknya kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir ostium uteri
internum, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.

Diagnosis
1.Gejala klinis:
 Hamil 28 minggu atau lebih dengan perdarahan pervaginam tanpa rasa nyeri
 Darah berwarna merah segar.

2. Pemeriksaan obstetri
Pemeriksaan ini meliputi:
a. Inspeksi
Pemerikasaan dengan menggunakan spekulum. Bertujuan untuk
mengetahui perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau
dari serviks dan vagina seperti erosi porsio, polip serviks, varises
vulva dan trauma.
b. Palpasi
Dengan pemeriksaan leopold dapat mengetahiu letak janin,
apakah normal atau tidak.Bagian terbawah janin biasanya belum
masuk pintu atas panggul
c. Kontraksi
d. Auskultasi
Denyut Jantung Janin harus didengarkan untuk mengetahui
keadaan janin didalam rahim.
3. Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalh dengan pemeriksaan
laboratorium, dan penentuan diagnosis pasti dengan pemeriksaan
menggunakan USG. Penggunaan USG merupakan pemeriksaan dengan
metode sederhana, paling tepat dan paling aman untuk menentukan
lokasi plasenta dengan ketepatan yang cukup meyakinkan (98%).
Penanganan:
Pasien dengan plasenta previa dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok
yaitu:
 Kelompok dengan janin prematur tetapi tidak terdapat kebutuhan yang
mendesak untuk melahirkan janin tersebut.
 Kelompok dengan janin dalam waktu 3 minggu menjelang aterm.
 Kelompok yang berada dalam proses persalinan.
 Kelompok dengan perdarahan yang begitu hebat sehingga uterus harus dikosongkan
meskipun janin masih matur.2
Penatalaksanaan kehamilan yang disertai komplikasi plasenta previa dan usia kehamilan
kurang dari 37 minggu atau taksiran berat janin kurang dari 2500 gram,tetapi tanpa
perdarahan aktif, terdiri dari:
 Penanganan konservatif sampai umur kehamilan aterm berupa tirah baring,.
Bila selama 3 hari tidak ada perdarahan pasien mobilisasi bertahap. Bila
setelah pasien berjalan tetap tidak ada perdarahan , pasien boleh pulang
dengan anjuran:
1.Pengurangan aktifitas fisik
2.Hindari hubungan sex
3.Penghindaran setiap manipulasi intravaginal.
4.Jika ada perdarahan lansung ke rs
Bila umur kehamilan 37 minggu atau lebih dan taksiran berat janin 2500 gram maka
dilikukan penanganan secara aktif yaitu segera mengakhiri kehamilan baik secara
pervaginam atau perabdominal.
Persalinan pervaginam diindikasikan pada plasenta previa marginalis, plasenta letak rendah,
dan plasenta previa lateralis dengan pembukaan 4 cm atau lebih .

Persalinan seksio sesaria diindikasikan pada

 plasenta previa totalis pada umur kehamilan aterm dan bb bayi > 2500 g
 plasenta previa dengan perdarahan yang aktif dan berulang
 plasenta previa dengan gawat janin.
 Plasenta previa gagal perawatan konservatif

Anda mungkin juga menyukai