Anda di halaman 1dari 18

 Menurut (Prahasta,2005)

 
Sistem
Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang
digunakan dalam SIG, dengan lingkungan yang kompleks dan
komponen yang terpisah-pisah, sistem digunakan untuk
mempermudah pemahaman dan penanganan yang terintegrasi.
Teknologi komputer sangat dibutuhkan untuk pendekatan ini jadi
hampir semua sistem informasinya berdasarkan pada komputer.

Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG
informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki
setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada
dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan
dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelligent.
Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografi yang
representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan
hanya mengklik mouse pada objek.

Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun secara berdasarkan pada
geografi atau spasial. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi
dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi
alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk
memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek
sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis
digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta
dua dimensional. Saat ini, teknologi komputer telah mampu
membantu proses pemetaan melalui pengembangan dari
automated cartography (pembuatan peta) dan Komputer Aided
Design (CAD).

Pengertian Sistem Informasi Geografis


Secara Umum
SIG merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi
yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa
terhadap permukaan geografi bumi.

Definisi SIG selalu berubah karena SIG merupakan bidang kajian


ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Berikut adalah beberapa
definisi dari SIG yakni (Agtrisari,2002):
1. Sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan
spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi
lokasi dengan karakteristik- karakteristik fenomena yang
ditemukan di suatu lokasi.
2. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang
berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi.
3. SIG merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat
lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola,
memetakan informasi spasial berikut data atributnya dengan
akurasi kartografi.
4. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk
memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan
dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang
berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data,
penyimpanan daya, perubahan dan updating data, manajemen
dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan
presentasi data serta analisis data.

SIG adalah sistem basis data dengan kemampuan kemampuan


khusus untuk data yang tereferensi secara spasial atau koordinat
geografis berikut sekumpulan operasi- operasi yang mengelola data
tersebut. SIG dibutuhkan karena untuk data spasial penanganannya
sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat
kadaluarsa hingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan
informasi yang diberikan menjadi tidak akurat. Dengan demikian,
SIG diharapkan mampu mernberikan kemudahan-kemudahan
seperti (Prahasta,2005):

1. Penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format


baku
2. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah
3. Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari,
dianalisis dan direpresentasikan
4. Menjadi produk yang mempunyai nilai tambah
5. Kemampuan menukar data geospasial
6. Penghematan waktu dan biaya
7. Keputusan yang diambil menjadi lebih baik
Tabel berikut memperlihatkan perbandingan antara pekerjaan
dengan SIG dengan pekerjaan manual tanpa SIG.

OLYMP TRADE
Moms, hasilkan 10 juta/hari & lunaskan semua hutang
mu dengan ini
PELAJARI LEBIH→

Tabel 2.1 Perbandingan SIG dengan pekerjaan manual


 
Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi
beberapa subsistem berikut (Prahasta,2005):
 Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan
data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini
bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
format – format data aslinya ke dalam format yang dapat
digunakan oleh SIG.

 Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh
atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun
bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain – lain.

 Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut
ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah
dipanggil, diupdate, dan diedit.

 Data Manipulation & Analysis


Subsistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan
manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.
Gambar 2.1 Subsistem SIG
 

Jika subsistem SIG diatas diperjelas berdasarkan uraian jenis


masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada di dalamnya, maka
subsistem SIG juga dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Uraian subsistem – subsistem SIG


Komponen SIG Sistem Informasi
Geografis
SIG memiliki komponen-komponen sebagai berikut
(Agtrisari,2002):
 Hardware
SIG membutuhkan komputer untuk penyimpanan dam
pemprosesan data. Ukuran dari sistem komputerisasi bergantung
pada tipe SIG itu sendiri. SIG dengan skala yang kecil hanya
membutuhkan PC (personal computer) yang kecil pula untuk
menjalankannya, namun ketika sistem menjadi besar dibutuhkan
pula komputer yang lebih besar serta host untuk client machine
yang mendukung penggunaan multiple user.

Hardware yang digunakan dalam SIG memiliki spesifikasi yang


lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya, seperti
RAM, Harddisk, Processor maupun VGA Card untuk komputer
yang stand alone maupun jaringan. Hal tersebut disebabkan data
yang digunakan dalam SIG baik data vektor maupun data raster
penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam
proses analisisnya membutuhkan memori yang besar dan prosesor
yang cepat. Selain itu, untuk mengubah peta ke dalam bentuk
digital diperlukan hardware yang disebut digitizer.

 Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang
mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan
informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus icrdapat
dalam komponen software SIG adalah:

1. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis


2. Tool yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi
3. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses
pada tool geografi. Sebagai inti dari sistem SIG adalah
software dari SIG itu sendiri yang menyediakan fungsi-fungsi
untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisis data
geografi.

 Data
Data dalam SIG dibagi atas dua bentuk, yakni geographical atau
data spasial, dan atribut atau data non spasial. Data spasial adalah
data yang terdiri atas lokasi eksplisit suatu geografi yang diset ke
dalam bentuk koordinat. Data attribut adalah gambaran data yang
terdiri atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti
kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan Iain-lain dan bisa
dihubungkan dengan lokasi tertentu dengan maksud untuk
memberikan identifikasi, seperti alamat, kode pin, dan Iain-lain.

Sumber-sumber data spasial termasuk kertas peta, diagram, dan


scan suatu gambar atau bentuk digitalnya ke dalam sistem. File-file
digital bisa diimpor dari CAD (misal AutoCAD) atau sistem grafik
lainnya. Koordinat suatu data dicatat menggunakan GPS receiver
dan data dapat ditangkap melalui satellite imagery atau fotograf i
udara. Secara fundamental, cara kerja SIG berdasarkan pada dua
tipe model data geografis, yaitu model data vektor dan model data
raster. Dalam model vektor, informasi posisi point, garis dan
poligon disimpan dalam bentuk koordinat x, y. Bentuk garis, seperti
jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-
koordinat point.

Bentuk poligon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai


pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri atas
sekumpulan pixel, seperti peta hasil scanning maupun
gambar/image. Masing-masing pixel memiliki nilai tertentu yang
bergantung pada bagaimana image tersebut ditangkap atau
digambarkan. Sebagai contoh, pada sebuah image hasil
penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit, masing-masing pixel
direpresentasikan sebagai energi cahaya yang dipantulkan dari
posisi permukaan bumi.

Pada image hasil scanning, masing-masing pixel merepresentasikan


keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-point tertentu pada
image hasil scanning tersebut. Dalam SIG, setiap data geografis
memiliki data tabulator yang berisi informasi spasial. Data
tabulator tersebut dapat direlasikan oleh SIG dengan sumber data
lain, seperti basis data yang berada di luar tool SIG.

Baca Juga : Karaktersitik Benua Eropa

 Metode
SIG didesain dan kembangkan untuk manajemen data aid yang
akan mendukung proses pengambilan keputusan organisasi. Pada
beberapa organisasi penggunaan SIG dapat dalam bentuk dan
standar tersendiri untuk metode analisisnya. Jadi, metodologi yang
digunakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
untuk beberapa proyek SIG

 Manusia
Seperti sistem informasi lainnya, pemakai SIG pun memiliki
tingkatan tertentu, dari tingkatan spesialis teknis yang mendesain
dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan
SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari.

Dalam hal ini adalah pemakai sistem yang menggunakan SIG untuk
mencari solusi masalah spasial. Ada banyak orang yang dapat
terlibat, mereka merupakan orang yang telah mendapatkan
pelatihan yang baik tentang SIG, mungkin pada aplikasi spesifik
SIG. Seorang operator sistem bertanggung jawab dari hari ke hari
terhadap performansi kerja suatu sistem.

SIG supplier bertanggung jawab dalam penyediaan software


pendukung dan update software terbaru dan metode perbaikan
suatu sistem. Private Company menyediakan data internal dari agen
publik. Agen publik, pada dasarnya adalah agen pemerintahan,
menyediakan data dalam porsi yang besar suatu negara dan
pengembang aplikasi adalah pihak-pihak yang memberikan
pelatihan SIG.
Manfaat Sistem Informasi Geografis 
“SIG”
Adapun manfaat sistem informasi geografi antara lain yaitu:
 Untuk Inventarisasi Sumber Daya Alam
Dalam inventarisasi sumber daya alam ini meliputi manfaat dalam:
1. Mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam misalnya
minyak bumi, batu bara, emas, besi dan barang tambang
lainnya.
2. Mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya kawasan
lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih
baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan,
serta rehabilitasi dan konservasi lahan.
 Untuk Pengawasan Daerah Bencana Alam
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam
misalnya:
1. Memantau luas wilayah bencana alam.
2. Pencagahan terjadinya bencana alam pada masa datang.
3. Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah
bencana.
4. Penentuan tingkat bahaya erosi.
5. Prediksi ketinggian banjir.
6. Prediksi tingkat kekeringan.
 Untuk Perencanaan Wilayah Dan Kota
Berikut ini manfaat SIG dalam perencanaan wilayah dan kota:
1. Untuk bidang sumber daya seperti kesesuaian lahan
pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan,
pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata
ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan
permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
3. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu
wilayah seperti manajemen, sistem informasi jaringan air
bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
4. Untuk bidang pariwisata seperti inventarisasi pariwisata dan
analisis potensi pariwisata suatu daerah.
5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan
transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan
perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan
kemacetan dan kecelakaan.
6. Untuk bidang sosial dan budaya seperti untuk mengetahui
luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui
luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainase-nya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan.
pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk,
kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan
perkantoran.

Cara Kerja Sistem Informasi Geografis


SIG dapat mempresentasikan dunia nyata (real world) diatas
monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat
mempresentasikan dunia nyata di atas kertas. Namun SIG memiliki
kekuatan lebih dan fleksibilitas daripada lembaran peta kertas. Peta
merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek – obyek
yang dipresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau map
features, contoh : sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya.
Karena peta mengorganisasikan unsur – unsur berdasarkan lokasi
– lokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan
hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur – unsurnya.

Baca Juga : √ Karakteristik Benua Australia : Iklim,


Bentang Alam & Penduduk

Gambar 2.3 Contoh peta dan unsur – unsurnya

SIG menghubungkan sekumpulan unsur – unsur peta dengan


atribut – atributnya di dalam satuan – satuan yang disebut layer.
Sungai, bangunan, jalan, laut, batas – batas administrasi,
perkebunan dan hutan merupakan contoh – contoh layer.
Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG.
Dengan demikian, perancangan basisdatamerupakan hal yang
esensial di dalam SIG. Rancangan basisdata akan menentukan
efektifitas dan efisiensi proses – proses masukan, pengelolaan dan
keluaran SIG.

Gambar 2.4 Layers, Tabel, dan Basisdata SIG

Kemampuan Sistem Informasi Geografis


Pada dasarnya, dengan memperhatikan pengertian, definisi, dan
cara kerjanya, kemampuan suatu SIG sudah dapat dikenali. Berikut
ini merupakan beberapa kemampuan dari SIG berdasarkan
beberapa aspek acuan.

 Aspek definisi
Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian
atau definisinya. Berikut adalah kemampuan – kemampuan SIG
yang diambil dari beberapa definisi – definisi SIG yang telah
dituliskan diatas :
1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan
atribut)
2. Mengintegrasikan data geografi (spasial dan atribut)
3. Memeriksa dan meng-update (meng–edit) data geografi
(spasial dan atribut)
4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi (spasial
dan atribut)
5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi (spasial
dan atribut)
6. Mengelola data geografi (spasial dan atribut)
7. Memanipulasi data geografi (spasial dan atribut)
8. Menganalisa data geografi (spasial dan atribut)
9. Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk –
bentuk peta tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart),
laporan (report), dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy
maupun softcopy.

 Aspek analisis
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi – fungsi analisis
yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi
analisis yaitu fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut
(basisdata atribut)

Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan


basisdata (DBMS):
1. Membuat basisdata baru (create database).
2. Menghapus basisdata (drop database).
3. Membuat tabel basisdata (create table).
4. Menghapus tabel basisdata (drop table).
5. Mengisi dan menyisipkan data (record) dalam tabel (insert).
6. Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel
basisdata (seek, find, search, retrieve).
7. Mengubah dan mengedit data yang terdapat dalam tabel
basisdata (update, edit).
8. Menghapus data dari tabel basisdata (delete, zap, pack).
9. Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata.

Baca Juga : Akibat Rotasi Bumi : Pengertian, Gambar,


Proses, Dan Gerakan

Representasi Grafis Suatu Obyek


Dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), informasi grafis suatu
obyek dapat dimasukkan dalam bentuk (Nuarsa,2004):
 Titik (tanpa dimensi)
Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu
obyek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat
diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar
monitor dengan menggunakan simbol – simbol.

Gambar 2.5 Contoh representasi obyek titik


 Garis (satu dimensi)
Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling
sedikit 2 titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek –
obyek satu dimensi. Obyek – obyek jalan dan sungai dapat
direpresentasikan dengan garis.

Gambar 2.6 Contoh representasi obyek garis untuk data lokasi jalan
– jalan

Baca Juga : √ Karakteristik Benua Afrika : Luas, Letak,


Iklim dan Penduduk

 Poligon (dua dimensi)


Poligon digunakan untuk mempresentasikan obyek – obyek dua
dimensi. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang
saling terhubung diantara tiga titik tersebut. Didalam basisdata,
semua bentuk area dua dimensi akan direpresentasikan oleh bentuk
poligon.
Gambar 2.7 Contoh representasi obyek area / poligon

Contoh Aplikasi (Sederhana) Sistem


Informasi Geografis
 Google Map
 Google Earth

Anda mungkin juga menyukai