Disusun Oleh :
Muhammad Idris Darmawan
NPM. 4122320130027
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
ridhonya penulis dapat menyelesaikan Makalah Struktur Data Spasial ini dengan baik.
Adapun laporan ini menguraikan tentang struktur penyusun data spasial. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk, itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
berikutnya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk lebih mengetahui struktur penyusun
Sistem Informasi Geografi (SIG) dan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pemodelan Sistem Informasi Geografi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kelemahan yaitu ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Berikut beberapa perbedaan dari format data vektor :
2. Data Raster
Data raster (sel grid) merupakan data yang dihasilkan dari sistem
Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Resolusi data raster
tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan
ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.
Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya dan semakin besar ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh satu pixel, maka resolusinya rendah. Data raster sangat baik
untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis
tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data
raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar
pula ukuran filenya.
Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk
matriks atau piksel dan membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan
memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian
model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi.
Model data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra
4
satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini digunakan pula
dalam membangun model ketinggian digital (DEM) dan model permukaan digital
(DTM). Karakteristik utama data raster yaitu dalam setiap sel/piksel mempunyai
nilai, nilai sel/piksel merepresentasikan fenomena atau gambaran dari suatu
kategori. Nilai sel/piksel dapat meiliki nilai positif atau negatif, integer, dan floating
point untuk dapat merepresentasikan nilai continuous, data raster disimpan dalam
suatu urutan nilai sel/piksel.
Ukuran dimensi setiap pixel ditentukan bersarkan kebutuhan, ukuran pixel
menentukan bagaimana kasar atau halusnya pola atau obyek yang akan di
representasikan. Semakin kecil ukuran pixel, maka akan semakin halus atau lebih
detail dan sebaliknya jika ukuran pixel semakin besar maka hasilnya akan kasar dan
kurang detail. Akan tetapi semakin besar jumlah pixel yang digunakan maka akan
berpengaruh terhadap penyimpanan dan kecepatan proses. Apabila ukuran sel/piksel
terlalu besar akan tejadi kehilangan informasi atau kehalusan pola akan terlihat lebih
kasar. Sebagai contoh apabila ukuran pixel lebih besar dari lebar jalan, maka jalan
tidak akan dapat ditampilkan dalam data raster.
Pemilihan format data spasial yang akan digunakan tergantung pada tujuan
penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan,
serta kemudahan dalam analisis. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file
dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan alam komputasi matematik.
Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar
5
dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
Berikut perbedaan antara data vektor dan data raster dapat dilohat pada table 2 berikut.
6
- Memerlukan perangkat lunak
dan perangkat keras yang
mahal
7
- Metode untuk mendapatkan
format data vektor melalui
proses yang lama dan relatif
mahal
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan makalah diatas mengenai struktur data spasial pada Sistem Informasi
Geografi (SIG) dapat ditarik kesimpulan sebgai berikut :
1. Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi,
obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Dalam data spasial terdapat
8
informasi mengenai permukaan bumi, bawah permukaan bumi, bawah atmosfer,
perairan, dan kelautan
2. Data spasial dapat direpresentasikan dalam dua jenis, yaitu: data vektor dan data raster.
DAFTAR PUSTAKA
9
Chang, Kang -Tsung. Introdcution To Geographic Information Systems. New
York: McGraw-Hill, 2002.
Economic and Social Comminssion for Asia and the Pasific. Manual on GIS for Planner
and Decision Makers. New York: United Nations, 1996.
Environmental Systems Research Institute (ESRI),
Inc. ESRI.Com. 2006. www.esri.com (accessed March 12, 2007).
Prahasta, Eddy. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi
Geografis. Bandung: Informatika, 2001.
Wulan. Methodology for Selection of Framework Data : Case Study for NSDI
in China. Enschede: Thesis Degree of Master of Science in
GeoInformation Management, International Institute fo GeoInformation and Earth
Observation (ITC), 2002
10