Anda di halaman 1dari 42

STEP 7

LBM 3
1. Mengapa anak belum bisa duduk sendiri meskipun berusia 1 tahun?
Mekanisme gerak motorik normal

Hampir semua perilaku manusia melibatkan fungsi motorik. Gerak


motorik bukanlah hal yang sederhana, sebagai contoh bagaimana
mengambil segelas air. Kontrol gerak diperlukan tidak hanya untuk
menggerakkan tangan untuk meraih dan memegang gelas, tetapi juga
menaksir kekuatan yang diperlukan untuk memegang gelas tersebut,
dengan memperhitungkan jumlah air yang ada di gelas serta terbuat
dari apa gelas tersebut. Semua hal tersebut harus dikalkulasi oleh otak
dengan cermat dan melibatkan banyak area di otak.
Primary motor cortex atau korteks motorik primer (KMP) di girus
presentral lobus frontalis adalah area di otak yang memegang peran.

utama dalam fungsi motorik. Fungsinya adalah menimbulkan impuls


saraf untuk mengeksekusi gerak motorik. Sinyal dari area tersebut
menyeberang garis tengah untuk mengaktivasi otot rangka di sisi yang
berseberangan. Artinya, sisi otak sebelah kiri mengatur gerak
ekstremitas kanan, dan sebaliknya.1 Setiap bagian tubuh kita
direpresentasikan di KMP sesuai somatotopi. Area untuk mengatur kaki
bersebelahan secara berturut-turut dengan tungkai bawah, tubuh,
lengan atas dan tangan. Area otak yang lebih luas diperlukan untuk
mengatur gerak tangan dan jari-jari, dibandingkan area otak untuk
mengatur tubuh dan tungkai bawah. Pembagian somatotopi tersebut
disebut sebagai homunkulus serebri.
Area lain di korteks yang mengatur fungsi motor adalah secondary
motor cortex atau korteks motorik sekunder, meliputi korteks parietal
posterior, korteks premotor, dan supplementary motor area atau area
motorik suplemen (AMS). Korteks parietal posterior berfungsi
meneruskan informasi visual ke gerak motorik. Dalam kasus di atas,
korteks parietal posterior memberikan informasi visual bagaimana
lengan harus mengambil gelas tersebut berdasarkan letak gelas.
Informasi dari korteks parietal posterior ke korteks premotor dan area
motorik suplemen. Korteks premotor terletak di sebelah anterior
korteks motor primer. Korteks ini berperan memberikan informasi
sensoris ke gerak motor, serta mengontrol otot-otot proksimal
ekstremitas dan otot-otot tubuh. Pada kasus ini, korteks premotor
membantu tubuh mengorientasikan tubuh sebelum meraih gelas.
Area motor suplemen terletak di atas, atau medial dari area premotor di
sebelah depan korteks motor primer. Area ini berperan dalam merencanakan
gerak motor dan koordinasi kedua tangan. Area motor suplemen dan
premotor ini mengirim informasi ke korteks motor primer dan area motor di
batang otak

Sumber : Update in child neurology: Everything you should know about motor and
movement problems in children. IDAI CABANG DKI JAKARTA UKK NEUROLOG I IDAI

2. Bagaimana tahap perkembangan dari bayi?


PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Perkembangan (kualitas) yg dinilai : motoric kasar, motoric halus, aspek social,
bahasa.
Pertumbuhan (kuantitas) : BB, PB, lingkar kepala.

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang


sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per definisi
adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu (Kuantitatif).
2. Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (Skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,
sebagai hasil dari proses pematangan (Kualitatif).
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda,
namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara bersamaan.
Pertambahan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan
anak
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Pertumbuhan berdampak pada aspek fisik
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Disini menyangkut adanya proses deferensiasi dari sel-
sel tubuh, jarngan tubuh, organ-organ dan system organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.
(Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC, 1995)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


TAHAPAN/FASE-FASE PERKEMBANGAN ANAK
Sumber : Setiyaningrum Erna. 2017. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak Usia 0-12 tahun.
Penerbit Indomedia Pustaka : Sidoarjo

Pada ASAH, bagaimana cara pemenuhannya?


Kebutuhan Stimulasi (ASAH):
Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan
sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas,
kepemimpinan, moral dan spiritual anak. Dasar perlunya stimulasi dini:

milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan usia 6 bulan
dan belum ada hubungan antar sel-sel otak (sinaps)
orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak
bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps)
semakin sering di rangsang akan makin kuat hubungan antar sel-sel
otak
semakin banyak variasi maka hubungan antar se-sel otak semakin
kompleks/luas
merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk
mengembangkan multipel inteligen dan kecerdasan yang lebih luas dan
tinggi.- stimulasi mental secara dini akan mengembangkan mental-
psikososial anak seperti: kecerdasan, budi luhur, moral, agama dan
etika, kepribadian,
ketrampilan berbahasa, kemandirian, kreativitas, produktifitas, dst

o Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):


Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (bahkan sejak dalam kandungan), anak
mutlak memerlukan ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya untuk
menjamin tumbuh kembang fisik-mental dan psikososial anak dengan cara:

menciptakan rasa aman dan nyaman, anak merasa dilindungi,


diperhatikan minat, keinginan, dan pendapatnya
diberi contoh (bukan dipaksa)
dibantu, didorong/dimotivasi, dan dihargai
dididik dengan penuh kegembiraan, melakukan koreksi dengan
kegembiraan dan kasih sayang (bukan ancaman/ hukuman)

3. Apa saja tahap tahap milestone pada usia di scenario?


Berdasarkan usia bulan :
Bln Motoric kasar Motoric halus Bahasa Social
1 Sudah dpt Bisa Senang Menafsir
menggerakka menggegam menatap gerakan dan
n kepala tangan dan warna
jari
2 Sudah Bisa menutup Senang Dihibur dpt
dptmenahan membuka bermain merespon
kepala leher tangan dgn jari dgn senang
3 Sudah bisa Menggengam Sudah Meniru dan
menyentuh benda dgn mengoceh menjulurkan
dan tangan pelan lidah
menangkap
benda
4 Mendorong Menangkap Tertawa Senang
lengan saat benda dan keras untuk
tengkurap menggengga bermain dan
m menangis
5 Muai Belajar Senang Mengenali
berguling memindahkan memainka ayah dan
benda ke n air ludah ibu
tangan satu ke
tangan lainnya
6 Senang Mengambil Berceloteh Familiar dgn
berguling benda kecil wajah yg
dikenalnya
8 Dapat duduk Bertepuk
tanpa tangan
dukungan
12 Berdiri tanpa
bantuan,
biasanya dgn
melangkah

REDFLAGS PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK


Sumber : Update in child neurology : Everything you should know about motor
and movement problems in children. 2017. IDAI cabang DKI Jakarta UKK
Neurologi IDAI

4. Mengapa tonus keempat ekstremitas hipertoni dan head lag positif?


Hipertoni
Karena terdapat gangguan pd neuromuscular spt pada anak cerebral
palsy terjadi karena spasme otot makanya menyebabkan hipertonus,
selain itu bisa jg karena kelainan sumsum tulang belakang spt spina
bifida shg ada keterlambatan motoric
Head lag (+)
Pada saat bayi di tidurin mau diangkat nanti kepala akan lunglai, seiring
dg pertumbuhan waktu akan menghilang
Pd bayi preterm, karena dia punya resiko tinggi punya kelainan
neurologis dan pertumbuhan. Kalo saat duduk itu pake kemampuan
motoric(kasar dan halus) shg nanti ada gg pada motoriknya terutama
motoric kasar.
Head lag biasa terjadi pd bayi preterm, dan ada tanda2 kerusakan
susunan saraf, kalo bayi dg kerusakan saraf ditandai dg asfiksia atau tdk
lgsg menangis saat lahir, atau ada perdarah di otaknya

Sikap kepala bayi sewaktu badannya diangkat dapat memberikan


informasi perkembangan motorik. Sebelum usia 5 bulan kepala jatuh
lunglai bila badan diangkat dari posisi berbaring dengan cara menarik
kedua tangan ke atas. Setelah usia 5 bulan bayi dapat menegakkan
kepalanya baik sewaktu badannya hendak didudukkan dengan
mengangkat kedua lengannya, maupun pada waktu didudukkan sambil
dipegang. Bayi dengan hipotonia memperlihatkan leher yang lemas
(head lag) yang mencirikan perkembangan motorik yang terbelakang
atau keadaan patologis oleh berbagai abnormalitas SSP dan kelainan
motor neuron.
Ekstremitas hipertonus

Spasitas merupakan suatu gangguan sistem sensorimotor yang


dikarakteistik oleh adanya peningkatan tonus otot dan menimbulkan
tendon jerk ( refleks tendon yang sifatnya mendadak) yang merupakan
hasil hipereksitabilitas refleks regang. spasitas terjadi akibat saraf yang
menginervasi otot tidak dapat mengendalikan impuls yang masuk
sehingga otot terus-menerus mengalami hipertonus. Akibatnya, terjadi
kelelahan otot yang berpengaruh terhadap gait dan gerakan, dan
terkadang juga menyebabkan gangguan bicara
Cerebral palsy spastik diplegi adalah kelayuhan yang ditandai adanya
kelainan atau gangguan pada gerakan dan postur yang tidak progresif
akibat cidera pada susunan saraf pusat. Kelainan ini terjadi pada
ekstremitas, dimana ekstremitas atas lebih ringan daripada ekstremitas
bawah. Ekstremitas bawah (tungkai) akan mengalami hipertonus atau
kekakuan pada otot-otot sehingga gerakan menjadi kaku.
Terjadi peningkatan tonus otot atau hipertonia pada ekstremitas.
Untuk cerebral palsy dengan tipe spastik diplegi kedua tungkai akan
lebih berat daripada kedua lengan. Tungkai dalam sikap aduksi, fleksi
pada sendi paha dan lutut, kaki dalam fleksi plantar dan telapak kaki
berputar ke dalam. Peningkatan tonus otot dan refleks yang disertai
dengan klonus dan refleks Babinski yang positif. Tonus otot yang
meningkat itu menetap dan tidak hilang meskipun penderita
dalamkeadaan tidur. Peningkatan tonus ini tidak sama derajatnya pada
suatu gabungan otot, karena itu tampak sikap yang khas dengan
kecenderungan terjadi kontraktur.
CP Spastik Merupakan bentukan CP yang terbanyak (70-80%), otot
mengalami kekakuan dan secara permanen akan menjadi kontraktur.
Jika kedua tungkai mengalami spastisitas, pada saat seseorang berjalan,
kedua tungkai tampak bergerak kaku dan lurus. Gambaran klinis ini
membentuk karakterisitik berupa ritme berjalan yang dikenal dengan
gait gunting (scissor gait). CP spastik dibagi berdasarkan jumlah
ekstremitas yang terkena, yaitu;
a) Monoplegi → bila hanya mengenai 1 ekstremitas saja, biasanya
lengan
b) Diplegia → keempat ekstremitas terkena, tetapi kedua kaki lebih
berat daripada kedua lengan c. Triplegia → bila mengenai 3
ekstremitas, yang paling banyak adalah mengenai kedua lengan
c) dan kaki
d) Quadriplegia → keempat ekstremitas terkena dengan derajat
yang sama
e) Hemiplegia → Mengenai salah satu sisi dari tubuh dan lengan
terkena lebih berat
Pada bayi preterm, karena dia punya resiko tinggi punya kelainan
neurologis dan pertumbuhan. Kalo saat duduk itu pake kemampuan
motoric (kasar dan halus) shg nanti ada gg pada motoriknya terutama
motoric kasar. Head lag biasa terjadi pd bayi preterm, dan ada tanda2
kerusakan susunan saraf, kalo bayi dg kerusakan saraf ditandai dg
asfiksia atau tdk lgsg menangis saat lahir, atau ada perdarah di otaknya
Head lag+ : px fisik untuk mengetahui perkembangan anak, disuruh
tidur terus ditarik hingga duduk fleksi kebelakang/ kedepan normal,
(gangguan motoric kasar)
Sumber: Sidharta, P., Pemeriksaan Neurologik Pada Bayi dalam Tata
Pemeriksaan Klinis Dalam
Neurologi, Cetakan keempat, Dian Rakyat, Jakarta, 1999; Tumbuh
kembang anak, dr. Soetjiningsih,sp. A K

5. Apa hubungan usia kehamilan 37 minggu dan BBL 2500 gram serta
hubungan Hubungan Usia ibu 38 tahun dan P6A3
- usia ibu :

- P6A3

JURNAL UNAIR
6. Apa hubungan keluhan dengan Riwayat bayi pernah kejang tiga kali?
Salah satu pemicu kejang adalah infeksi, kelainan ion, ketidakseimbangan ion
+ riwayat ibu mendapatkan transfusi darah saat hamil  sehingga suplai
darah pada tubuh ibu mengalami penurunan  suplai darah pada janin juga
akan menurun  sehingga suplai O2 pada otak bayi juga akan menurun 
dapat menyebabkan kejang  kualitas otak terganggu  sehingga Tumbuh
kembang pada anak.
Mekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan aktifitas listrik
yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan
merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan
listriknya. Hal tersebut diduga disebabkan oleh;
a) Kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk
melepaskan muatan listrik yang berlebihan
b) Berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino
butirat [GABA]; atau
c) Meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat
dan aspartat melalui jalur eksitasi yang berulang. Status
epileptikus terjadi oleh karena proses eksitasi yang berlebihan
berlangsung terus menerus, di samping akibat ilnhibisi yang
tidak sempurna.
Depolarisasi berlebihan sel-sel neuron otak terjadi akibat masuknya ion
natrium ke dalam sel, sedangkan repolarisasi diakibatkan oleh
keluarnya ion kalium ke ekstra sel. Fungsi neuron adalah menjaga
keseimbangan antara depolarisasi dan repolarisasi. Jika terjadi
depolarisasi maka terjadi potensial aksi yang mengakibatkan
penglepasan neurotransmiter dari presinaps di terminal akson.
Neurotransmiter akan berikatan dengan reseptor postsinaps dan
menghasilkan potensial aksi yang dapat bersifat eksitasi atau inhibisi.
Fungsi otak normal sangat bergantung dari keseimbangan antara
eksitasi dan inhibisi. Keseimbangan membran potensial membutuhkan
enerji yang berasal dari adenosine triphospate (ATP) yang
menggerakkan pompa Na-K yang berfungsi mengeluarkan ion kalium
dan memasukkan ion natrium. Meskipun mekanisme terjadinya kejang
pada neonatus belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa
teori yang menerangkan depolarisasi berlebihan, yaitu
 Pompa Na-K tidak berfungsi akibat kekurangan enerji,
disebabkan oleh hipoksikiskemik dan hipoglikemia.
 Neurotransmiter eksitasi (glutamate) yang berlebihan
(produksi yang berlebih atau berkurangnya re-uptake)
sehingga mengakibatkan depolarisasi yang berlebihan,
ditemukan pada keadaan hipoksik-iskemik dan
hipoglikemia.
 Defisiensi relatif neurotransmiter inhibisi (gama-
amynobutiric acid /GABA) mengakibatkan depolarisasi
berlebihan, hal ini terjadi akibat menurunnya aktivitas
enzim glutamic acid decarboxylase pada keadaan
defisiensi piridoksin.
 Terganggunya permeabilitas membran sel, sehingga ion
natrium lebih banyak masuk ke intrasel yang
mengakibatkan depolarisasi berlebihan, ditemukan pada
hipokalsemia dan hipomagnesemia karena ion kalsium
dan magnesium berinteraksi dengan membran sel untuk
menghambat masuknya ion natrium.
Sumber : Kejang pada Neonatus, Permasalahan dalam Diagnosis dan
Tata laksana Setyo
Handryastuti Divisi Neurologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr.
Ciptomangunkusumo, Jakarta; KEJANG PADA ANAK Oleh: Nia
Kania, dr., SpA., MKes Klinik Penanganan Kejang Pada Anak di
AMC Hospital Bandung, 12 Februari 2007

Bagaimana proses kejang?


Mengapa mengakibatkan kerusakan di otak?
Etiologic: perdarahan subdural,epidural, hipoglikemi, hipokalsemi,infx
Buku ajar neonatologi ed 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia
7. Bagaimana ciri ciri developmental delay?
Tanda bahaya perkembangan motor kasar

 Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh
bagian kiri dan kanan.
 Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari
usia 6 bulan
 Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot
 Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh
 Adanya gerakan yang tidak terkontrol

Tanda bahaya gangguan motor halus


 Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan
 Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun
 Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat
dominan setelah usia 14 bulan
 Perhatian penglihatan yang inkonsisten

Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)

 Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan


terhadap suatu benda pada usia 20 bulan
 Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan
 Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan

Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)

 Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi,
misalnya saat dipanggil tidak selalu member respons
 Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau
ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan
 Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan

Tanda bahaya gangguan sosio-emosional

 6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain


 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
 12 bulan: tidak merespon panggilan namanya
 15 bulan: belum ada kata
 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura
 24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti
 Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi /
interaksi
Tanda bahaya gangguan kognitif

 2 bulan: kurangnya fixation
 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara
 9 bulan: belum babbling seperti mama, baba
 24 bulan: belum ada kata berarti
 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata

8. Apa hubungan ibu transfuse darah dan keluhan pada anaknya?


Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-
sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil,
anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan
bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat .
Melihat dari ibu Riwayat transfuse darah  mungkin terjadi anemia 
suplay darah dari ibu menurun  dapat mempengaruhi suplay nutrisi
untuk janin  nutrisi menurun  mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan otak bayi
Dalam proses pertumbuhannya, janin, apabila mengalami kekurangan
kadar substrat, baik nutrien maupun oksigen, akan mengubah aktivitas
metaboliknya agar dapat bertahan hidup . dengan cara mengaktifkan
hormone norephineprin yang bisa distimulasi CRM dan Cortisol, yang
kita tahu punya dampak negative terhadap pertumbuhan janin. Selain
itu pada kekurangan nutrisi yang dapat disebabkan oleh anemia dapat
meningkatkan Oxidative stress yang juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan fetus. Pengaruhnya tidak hanya pada ukuran panjang,
berat, lingkar kepala, tapi juga organ-organ dalam tubuh bayi . Bahwa
ibu yang menderita anemia pada saat kehamilan mempunyai faktor
resiko 3,7 kali lipat melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah .
Sumber : HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN ANGKA
KEJADIAN BERAT BAYI
LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT MOH. HOESIN PALEMBANG TAHUN
2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG 2011
9. Bagaimana status parietas ibu pada kasus di scenario?
Usia pasien 38 th dan P6A3  pada usia tua dan multipara  perdarahan
antepartum  kehilangan banyak darah  anemia  perlu dilakukan transfuse
darah  oksigen yg masuk ke anak sedikit hipoksi di otak  brain injury pada
janin.

Sumber : HUBUNGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN ANGKA KEJADIAN


BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT MOH. HOESIN PALEMBANG
TAHUN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG 2011

10. Apakah etiologic serta faktor resikonya?


Sumber : Update in child neurology : Everything you should know about motor
and movement problems in children. 2017. IDAI cabang DKI Jakarta UKK
Neurologi IDAI

11. Apakah diagnosis dan diagnosis banding dari kasus di scenario?


DD
 Sindrom down : kelaian kromosom 21 berlebih pada lengan bawah
(autosom). GK:  bayi baru lahir kurang dari normal BB, sutura
sagitalis yg terpisah, hipotoni  
 Kelaianan sum-sum tulang : seperti spina bifida
 Penyakit neuromuscular : muscular distrofi

Dx : developmental delay

 Cerebral palsy : kumpulan penyakit kronik otak Cerebral palsy :


kumpulan penyakit kronik otak & system saraf. GK : karena
gangguan stem saraf. GK : karena gangguan gerak, gangguan
belajar, mendengar, melihat & berpikir. Terjadi selama dalam
kandungan atau infant. Karakteristik : ada ketidakampuan untuk
mengatur fungsi motoric secara sepenuhnya, khususnya untuk
koordinasi & pergerakan otot. Tergantung dimana daerah otak yg
terkena
12. Bagaimanakah pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mendiagnosis
keadaan bayi tersebut?
Sumber : Update in child neurology : Everything you should know about motor
and movement problems in children. 2017. IDAI cabang DKI Jakarta UKK
Neurologi IDAI

PP (indikasi dari PP nya apa aja?)


13. Bagaimanakah patofisiologi dari kasus di atas?
14. Bagaimanakah tatalaksana dan pencegahan dari diagnosis ?
GANGGUAN MOTORIK  FISIOTERAPI
Sumber : Suci Amanati et al. 2018. Pengaruh Terapi Latihan Pada
Developmentak Delay. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 1,
Tahun 2018, ISSN 2548-8716

BAHASA
(KEMAMPUAN WICARA NORMAL)
15. Apa sajakah komplikasi dari diagnosis?

Anda mungkin juga menyukai