Anda di halaman 1dari 8

KONSEP RHEUMATOID ARTRITIS

Disusun oleh:

Kelompok 3

Alvin anugrah pratama


Lina agustina
Nia susilawati
Saupi yaumil mahfuz
Widya wardani

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

.
Pokok bahasan : konsep reumathoid atritis
Sub pokok bahasan : Rheumatoid Artritis
Pertemuan : 1 x pertemuan
Hari/Tanggal : Rabu,13 januari 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : pusksmas wilayah tanjung
Sasaran : lansia diwilayah puskesmas tanjung

A.LATAR BELAKANG
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kumpulan dua orang atau
lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Didalam sebuah keluarga
terdapat tujuan, tugas dan fungsi serta peran-peran anggota keluarga. Didalam fungsi
keluarga salah satunya adalah fungsi pemenuhan kesehatan. Fungsi pemenuhan kesehatan
keluarga beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitu faktor keturunan, lingkungan
pelayanan, dan perilaku dari keluarga itu sendiri dalam melakukan pemeliharaan kesehatan
guna untuk mengatasi masalah yang muncul terutama masalah kesehatan. Masalah kesehatan
yang dapat terjadi pada anggota keluarga salah satunya adalah Artritis Rheumatoid. Artritis
Rheumatoid adalah penyakit inflamasi kronik dan sistematik yang menyebabkan destruksi
sendi dan deformasi serta menyebabkan disability. Penyakit ini sering terjadi dalam 3-4
dekade ini pada lansia. Penyebab Artritis Rheumatoid tidak diketahui, tetapi mungkin akibat
penyakit autoimun dimulai dari interfalank proksimal metakarpofalenkeal, pergelangan
tangan dan pada tahap lanjut dapat mengenai lutut dan paha (Fatimah, 2010).

Di dunia Astritis reumatoid merupakan penyakit muskuloskeletal yang paling sering terjadi.
Angka kejadian rematik pada tahun 2016 yang dilaporkan oleh World Health Organisation
(WHO) 335 juta penduduk didunia yang mengalami rematik, yang berarti 20% penduduk
dunia terserang penyakit Astritis reumatoid, dimana 5 – 10% adalah mereka yang berusia 5 –
20 tahun dan 10% mereka yang berusia 55 tahun, artinya 1 – 6 lansia di dunia ini menderita
rematik. Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
dari 25% akan mengalami kelumpuhan. (WHO,2016).
Salah satu upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal perlu dilakukan asuhan
keperawatan keluarga khususnya keluarga dengan resiko tinggi atau keluarga yang rentan
mengalami masalah kesehatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga
dilakukan pendekatan yang digunakan adalah dengan asuhan keperawatan . Dengan
pendekatan ini makan dapat membantu petuags kesehatan khususnya perawat untuk
mengidentifikasikan masalah-masalah kesehatan didalam keluarga dan membantu keluarga
untuk mengatsi masalah kesehatan yang ditemukan. INI BUKAN DALAM RANGKA
ASKEP KELUARGA TAPI PENDIDIKAN KESEHATAN…..

B. Analisa Situasi
1. Peserta:

Lansia di wilayah puskesmas tanjung

2. Ruang/tempat :

Wilayah sekitar puskesmas tanjung

3. Penyuluh :

Mahasiswa stikes mataram

C. Tujuan intrusional umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan lansia mampu memahami tentang

Rheumatoid Artritis

D. Tujuan intrusional khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan ini lansia mampu memahami tentang

penyakit rheumatoid Artritis

E. Metode

Ceramah
F. Materi terlampir tentang :

1. Definisi rheumatoid artritis


2. Etiologi rheumatoid artritis
3. Tanda dan gejala rheumatoid artritis

G.Alat bantu : laptop,hp dan leaflet

H.Kegiatan : belajar mengajar

No. Tahap/waktu Fasilitator Peserta

1. Pembukaan  Memberi salam  peserta menjawab salam


 Memperkenalkan diri  peserta memperhatikan
5 menit
 Menjelaskan tujuan tentang materi yang
penyuluhan dan pokok disampaikan
materi yang akan
disampaikan
 Memberikan
reinforcement positif atas
tanggapan peserta

2. Penyajian  Menjelaskan materi  Peserta memperhatikan


(pengembangan ) tentang : dan menyimak penjelasan
a) Definisi rheumatroid  mengajukan pertanyaan
20 menit
artritis terkait yang belum
b) Etologi rheumatroid dimengerti oleh peserta
artritis  mendengarkan
c) Tanda dan gejala
rheumatroid artritis
 Memberikan

kesempatan peserta

untuk bertanya

 Melakukan evaluasi

 Memberikan

reinforcement positif

atas jawaban peserta

3. Penutup (5 menit )  merangkum materi  Mendengarkan kesimpulan


yang yang telah  Menjawab salam
diberikan/menyimpulk
an
 menutup salam

I. EVALUASI
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut :
a) Definisi rheumatoid artritis
b) Etiologi rheumatoid artritis
c) Tanda dan gejala rheumatoid artritis
2. Keretaria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
5) Tanya jawab berjalan dengan baik

J. Pengorganisasian

Moderator : Saufi Yaumil Mahfuz

Penyuluh : Widya Wardani

Fasilitator : Alvin anugrah pratama

Notulen : Alvin anugrah pratama

Observer : nia susilawati

Sumber Kepustakaan :

Adellia, 2010. Libas Rematik Dan Nyeri Otot Dari Hidup Anda. Yoygyakarta :
Briliant Books. Fatimah, 2010. Merawat Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media.

Mansjoer, Arif, dkk. 1999, Kapital Selekta Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Junaidi.I, 2013. Rematik Dan Asam Urat. Jakarta : Bhuana
Ilmu Populer.

MATERI TERLAMPIR
A. Konsep Teori Penyakit Rheumatoid Arthritis
1. DEFINISI
Rheumatoid arthritis merupakan penyebab paling sering dari penyakit radang
sendi kronis yaitu gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi
pada sendi serta adanya kelainan inflamasi terutama mengenai membran sinovial dari
persendian dan umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan
mobilitas dan keletihan yang terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak
sampai lanjut usia. Namun risiko akan meningkat dengan meningkatnya umur.
(Sya'diyah, 2018):36 dan (Asikin, 2013):36
Artritis Rheumatoid adalah suatu penyakit autoimun dimana secara simetris
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan sehingga
menyebabkan terjadinya pembengkakan, nyeri, dan sering kali menyebabkan
kerusakan pada bagian dalam sendi . Karakteristik artritis rheumatoid adalah cairan
sendi (sinovitis inflamatior) yang persisten, biasanya menyerang sendi-sendi perifer
dengan penyebaran yang sistematis (Junaidi, 2013).

2. ETIOLOGI
Menurut (Sya'diyah, 2018):206 dan (Asikin, 2013) :36
a. Faktor kerentanan genetik.
b. Reaksi imunologi.
c. Usia lebih dari 40 tahun
d. Jenis kelamin wanita lebih sering
e. Reaksi inflamasi pada sendi dan tendon.
f. Proses inflamasi yang berkepanjangan.
g. Kepadatan tulang
3. TANDA & GEJALA
Pada penderita saat mengalami serangan biasanya ditemukan gejala klinis yaitu
(Asikin, 2013):39 dan (Sya'diyah, 2018):210
a. Nyeri persendian disertai kaku terutama pada pagi hari. Kekakuan berlangsung
sekitar 30 menit dan dapat berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari.
b. Muncul pembengkakan,warna kemerahan, lemah dan rasa panas yang berangsur-
angsur.
c. Peradangan sendi yang kronik dapat muncul erosi pada pinggir tulang dan dapat
dilihat dengan penyinaran X-ray.
d. Pembengkakan sendi yang meluas dan simetris.
e. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah bera dengan pelan-pelan sejalan
dengan bertambahnya nyeri.
f. Sendi besar kemungkinan juga dapat terserang yang disertai penurunan
kemampuan fleksi atau ekstensi.
g. Perubahan gaya berjalan
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut berkembang
menjadi pincang. Gangguan bejalan merupakan ancaman besar.

CATATAN: JANGAN LUPA SIAPKAN ABSENSI UNTUK PESERTA


DAN DOKUMENTASI KEGIATAN..

Anda mungkin juga menyukai