Disusun Oleh :
(1800001046)
AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA PURWAKARTA
2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Wikipedia, 2019 ).
Organization (WHO) 2016, terdapat sekitar 35% orang terkena bipolar, 21%
panjang.
Prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia sebesar 1,7 per mil. Prevalensi
mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 % per 1.000 Penduduk.
(Depkes. 2016).
Presentase klien gangguan jiwa selama tahun 2012 yaitu, klien rawat inap
1162 orang (50,65%), Menarik Diri 462 orang (20,13%), Harga Diri Rendah
374 orang (16,30 %), Waham 130 orang (5,66 %), Perilaku Kekerasan 128
Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
berdaya,pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Nurarif & kusuma, 2015).
pikir yang tidak teratur, Delusi, Halusinasi, perubahan perilaku yang tidak tepat
Gejala klinis skizofrenia secara umum dibagi menjadi 5 tipe atau kelompok
paranoid, skizofrenia residual dan tipe skizofrenia tak tergolongkan. Salah satu
dari jenis skizofrenia adalah skizofrenia hipebrenik. Respon yang terjadi pada
manusia dalam kehidupan sosial, tidak memiliki motivasi sama sekali, depresi,
hygine dan penampilan diri, tidak memiliki kepekaan terhadap dirinya sendiri
(yosep,2013).
Keperawatan Jiwa pada klien dengan Gangguan Harga Diri Rendah pada
Skizofrenia
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka ditetapkan rumusan
dengan Gangguan Harga Diri Rendah pada Skizofrenia di RSJ Cisarua Jawa
Barat”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
:Harga diri Rendah pada Skizofrenia di RSJ Cisarua Jawa Barat yang
2. Tujuan Khusus
Barat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
jiwa dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah pada skizofrenia.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti
pada skizofrenia.
d. Bagi institusi
E. Sitematika Penulisan
dari isi Bab I s/d Bab II antara lain : Bab I : Pendahuluan, bagian ini
menguraikan secara singkat dan jelas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat,
tentang konsep dasar asuhan keperawatan dan konsep dasar keperawatan jiwa.
TINJAUAN PUSTAKA
Harga Diri Rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal
Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
berdaya,psimis, tidak ada harapan dan putus asa (Nurarif & kusuma, 2015).
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalam
meraih sesuatu.
yang dimiliki.
7. Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai
kehidupan.
sukses diterima
beraktualisasi diri
c. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaftif dengan
yang lain. Sambungan sel tersebut melepaskan zat kimia yang disebut
akan mengerti dengan jelas apa yang dialami Klien Schizophrenia dengan
tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam kurun
waktu yang lama. Kerusakan yang perlahan lahan ini yang akhirnya
kegagalan berpikir.
5. Pohon masalah
Perubahan persepsi
sensoori : Halusinasi
Effect
6. Penatalaksanaan
a. Pengobatan
1) Antipsikotik konvensional
reguler.
lain:
a) Risperdal (risperidone)
b) Seroquel (quetiapine)
c) Zyprexa (olanzopine)
d) Clozaril (clozapine)
e. Psikoterapi
1) Terapi Psikoanalisa
kecemasannya.
2) Terapi Prilaku
3) Terapi Humanistik
7. Data Fokus
2. Kriteria eksklusi
8. Psikofarmakologi
Penatalaksanaan medis :
g. Chlorpromazine (CPZ)
Indikasi : untuk syndrome psikosis yaitu berdaya berat dalam
h. Haloperidol (HR/resperidone)
1 Macam-macam terapi
1) Psikoterapi
1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses untuk tahap awal dan dasar utama dari proses
a. Identitas
b. Alasan masuk
c. Faktor Predisposisi
mengganggu.
d. Pemeriksaan Fisik
Tidak mengalami keluhan fisik
e. Psikososisal
a. Genogram
pola asuh.
b. Konsep diri
a. Gambaran diri
b. Identitas diri
c. Peran diri
d. Ideal diri
e. Harga diri
dengan sakitnya.
c. Hubungan Sosial
2. Kegiatan ibadah
berlebihan.
f. Status Mental
disertai apatis
g. Persepsi Halusinasi
a. Halusinasi apa yang terjadi dengan klien
perhatian.
d. Berpakaian
e. Istirahat
datang
f. Pemeliharaan kesehatan
seperti menyapu.
h. Diagnosa keperawatan
b. isolasi sosial
kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan 3 (SP 3) untuk Klien
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan
klien di rumah)
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan 4 (SP 4) untuk Klien
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
merawat klien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi
halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat klien
halusinasi
j. Implementasi
halusinasi
menghardik
d. Melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap
minum obat.
k. Evaluasi
sopan
1. Klien dapat membina
kepada klien
3. Klien dapat
merencanakan kegiatan
1. Diskusikan kemampuan
sesuai dengan
dan aspek positif yang
kemampuan yang dimiliki
dimiliki Klien
dapat digunakan
1. Klien dapat melakukan
menyusun jadwal
TUK 4 :
pelaksanaan kemampuan
1. Keluarga mampu
yang telah dilatih dalam
menjelaskan tanda dan
rencana harian
gejala harga diri rendah
serta
SP2P
2. mendemonstrasik an
TUK 5 : 1. keluarga
rumah
2 Jelaskan tentang
TUK 6 : 1. keluarga pengertian, tanda, dan
perencanaan pulang
3. Jelaskan cara merawat
rendah
4. Demonstrasikan cara
kesempatan kepada
keluarga untuk
mempraktikkan cara
merawat.
mempraktikkan cara