Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH METODE PENELITIAN

Penelitian Keperawatan di Tahun 1990

Diajukan untuk memenuhi tugas Metode Penelitian

Dosen Pengampu : Wirdan Fauzi Rahman S.Kep,. Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

1. Devi Siti Nurjanah (1800001007)


2. Dina Putri Millenia (1800001008)
3. Fadia Nurfitri (1800001010)
4. Putri Fatimatuzahro (1800001025)
5. Risma Yanti (1800001027)
6. Romi Nurdiansyah (1800001028)
7. Sabella Putri Oktaviani (1800001030)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

AKADEMI KEPERAWATAN RS EFARINA PURWAKARTA TAHUN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridha-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Penelitian Keperawatan ditahun 1990” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Metode Penelitian.
Kami selaku penulis, berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dengan
menambah wawasan serta pengetahuan, Sebagai penulis, kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam makalah ini pasti akan ada banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan,
kemampuan pengalaman penulis, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik, saran
ataupun usulan yang membangun agar kedepannya makalah ini dapat perbaikan yang lebih baik
dan lebih banyak memuat pengetahuan yang bermanfaat untuk para pembaca.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh setiap pembaca dan mohon maaf jika dalam
makalah ini ada kesalahan atau pun pemahaman yang sekiranya tidak sepaham dengan
pengetahuan para pembaca, oleh karena itu perlunya masukan akan pengetahuan yang dimiliki
pembaca berkaitan dengan materi makalah ini.

Purwakarta, 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................

B. Perumusan Masalah...............................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................

A. Definisi Penelitian Keperawatan...........................................................................

A . Jenis Penelitian ...................................................................................................

A. Pelaku Penelitian....................................................................................................

A. Lingkup dan Area Penelitian Keperawatan...........................................................

A. Proses Penelitian....................................................................................................

A. Proses Perkembangan Keperawatan......................................................................

A. Perkembangan Keperawatan di Indonesia.............................................................

A. Penelitian Keperawatan ditahun 1990...................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................

B. Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam era modern seperti sekarang ini tuntutan profesionalisme semakin
menguat, demikian juga terhadap keperawatan dengan kondisi klien dan keluarga yang
semakin kritis terhadap upaya pelayanan kesehatan terutama bidang keperawatan.
Perawat sebagai garda terdepan dari pelayanan kesehatan dan sebagai mitra
dokter (bukan sebagai pembantu dokter) sudah seharusnya mampu untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara maksimal dengan didukung dengan ilmu pengetahuan
kesehatan, terutama ilmu keperawatan.
Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep
(asuhan keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan informasi tentang klien
yang dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang
memungkinkan. Seorang klien tergantung pada pemberi perawatan untuk
mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari
perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan yang dimilikinya.
Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu
lain mengingat ilmu ini merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan
zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu ini banyak mendapatkan tekanan dari
luar dan dalam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi penelitian keperawatan?
2. Jenis penelitian ?
3. Pelaku penelitian ?
4. Lingkup dan area penelitian keperawatan ?
5. Proses penelitian ?
6. Proses perkembangan keperawatan ?
7. Perkembangan keperawatan di Indonesia ?
8. Penelitian Keperawatan di tahun 1990 ?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengemukakan Arti penelitian
2. Mahasiswa dapat mengemukakan dan menjelaskan Sejarah penelitian keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penelitian Keperawatan
Penelitian merupakan terjemahan dari kata research (Inggris) yang akhirnya
diIndonesiakan menjadi RISET. Secara etimologi, riset berasal dari dua kata yaitu ”re”
yang berarti kembali atau berulang-ulang, dan ”search” berarti mencari. Dengan
demikian, riset berarti mencari makna kembali secara berulang-ulang.
Penelitian merupakan proses ilmiah karena dalam penelitian menggunakan ilmu 
dan penelitian akan menghasilkan penemuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dalam penelitian menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses yang
teratur yang menggunakan prinsip-prinsip ilmu, memerlukan langkah-langkah yang
berurutan untuk mencari informasi bagi pemecahanmasalah. Metode ilmiah ditandai
dengan ciri : 1) sistematis; 2) terkendali; 3) empiris (nyata); 4) generalisasi; dan 5)
formulasi teori.
Kegiatan penelitian bergerak secara sistematis dan teratur, mulai dari; 1)
penemuan masalah; 2) mengumpulkan data berdasarkan rancangan penelitian yang tepat;
3) analisis data dan; 4) merumuskan kesimpulan hasil penelitian. Kontrol merupakan
unsur kunci dari pendekatan ilmiah. Kontrol melibatkan pemasukan kondisi dalam situasi
penelitian agar masalah dapat diperkecil dan validitas (sahih) dan realibilitas (ketepatan)
dapat tercapai. Empiris adalah proses dimana suatu kejadian berakar dari lialitas yang
objektif dan dikumpulkan secara langsung atau tidak langsung melalui pengindraan dan
digunakan untuk perumusan masalah. Penyelidikan empiris menghasilkan objektifitas
penelitian karena gagasan/ide dicoba dalamsituasi nyata. Generalisasi merupakan slah
satu ciri metoda ilmiah , berarti penelitian tidak menggunakan metode ilmiah untuk
kejadian tertentu, tetapi harus mampu menggunakan hasil penelitian untuk lingkup yang
luas. Generalisasi membantu perkembangan ilmu pengetahuan, memberikan penjelasan
dan prediksi untuk pristiwa yang akan terjadi.
Penelitian keperawatan menurut American Nurse’s Assosiation (1981) adalah
pengembangan pengetahuan tentang kesehatan dan kemajuan kesehatan di dalam
keseluruhan rentang kehidupan, merawat atau memelihara orang yang mengalami
masalah kesehatan dan ketidakmampuan baik fisik maupun psikologis.
Penelitian keperawatan merupakan studi yang sistematis, mengkaji masalah
keperawatan atau fenomena paktik dan asuhan keperawatan melalui studi yang kreatiif,
mengawali dan mengevaluasi perubahan, mengambil tindakan untuk menghasilkan
pengetahuan baru yang berguna bagi keperawatan.
B. Jenis Penelitian
Metode ilmiah dalam penelitian atau riset keperawatan terdiri dari metode riset
kuantitatif dan kualitatif. Pada awalnya dalam dunia keperawatan hanya dikenal metode
riset kuantitatif yang bersifat formal, objektif, proses sistematik dengan menggunakan
data numerik. Metode riset kuantitatif ini, menurut Burns & Grove (1993) digunakan
untuk menguraikan variable, memeriksa hubungan antara variable dan menentukan
interaksi sebab dan akibat antara variabel. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa riset
kuantitatif melibatkan pengumpulan informasi numerik yang sistematik, biasanya dalam
kondisi terkendali dan analisa informasi atau data menggunakan prosedur statistik.
Sedangkan riset kualitatif melibatkan pengumpulan dan analisis data dalam
pengumpulan naratif bersifat subjektif menggunakan posedur dengan pengendalian yang
ketat. Jika riset kualitatif lebih sering menggunakan pendekatan deduktif, logik, dan ciri
pengalaman manusia yang dapat diukur, maka riset kualitatif cenderung menggunakan
aspek pengalaman manusia yang dinamik dengan pendekatan yang holistik (Polit &
Hungler, 1995).
Jenis penelitian digolongkan menurut jenis data yang dicari, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif:
1) Bersifat objektif dan sistematis.
2) Data yang dicari bersifat numerik (kuantitatif) : Nominal (dikotomi); Ordinal
(katagorikal); Interval (tidak ada nol absulut); Rasio (Nol absulut). Terdiri dari
jenis penelitian sebagai berikut.
a. Diskriftif (Non analitik) : pada populasi ; studi ekologi dan pada individu
Case report, Case series, Cross sectional.
b. Obsevasional (Analitik) Cross sectional, case control, kohor.
c. Eksperimental (Eksperimental semu/ Quasi  dan Eksperiment murni: RCT
(Randomized Controlled Trial
2. Penelitian Kualitatif
1) Bersifat subjektif
2) Data yang dicari bersifat kualitatif tentang pengalaman dan perasaan/emosi.
Terdiri dari jenis penelitian :
a. Fenomenalogical
b. Grounded theory (studi pengembangan teori)
c. Ethnografi (studi suku/bangsa)
d. Historical (studi pengalaman)
e. Philosophical (studi pengetahuan)

C. Pelaku Penelitian
Sesuai dengan hakekatnya maka penelitian bertopang pada ilmu pengetahuan
yang selanjutnya akan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut karenanya penelitian
harus dilaksanakann oleh orang yang memiliki dasar ilmu yang adekut sesuai dengan
bidang yang diteliti. Bahkan mutu dan kualitas seseorang ilmuan dapat dinilai dari mutu
ide dan kegiatan penelitian yang dilakukan.
Ilmuan yang mengamalkan ilmu tertentu dalam tugas perkerjaannya perlu
mengembangkan ilmunya melalui penelitian. Dalam bidang kesehatan (UU No.23 1992)
dinyatakan ada 4 ilmu bidang kesehatan yaitu kedokteran, keperawatan, kesehatan
masyarakat dan farmasi. Penelitian adalah tulang punggung ilmu pengetahuan  karena
pengetahuan berkembang dengan penelitian, tentunya hasil penelitian tersebut harus
diamalkan dalam tatanan praktik profesi, dengan demikian akan memperbaiki mutu
pelayanan profesi termasuk keperawatan.

D. Lingkup Dan Area Penelitian Keperawatan


Lingkup  penelitian keperawatan termasuk dalam penelitian kesehatan serta
bersumber pada penelitian epedemiologi kesehatan serta dalam area penelitian
keperawatan sebagai berikut;
1. Pre Klinik :
a) Keperawatan dasar
b) Dasar Keperawatan
c) Administrasi dan Manajemen Keperawatan dan Kesehatan
d) Pendidikan Keperawatan
e) Teori terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, psikologi, sosial dll)
2. Klinik:
a) Keperawatan Reproduksi (Maternal Perinatal)
b) Keperawatan Pediatrik
c) Keperawatan Medikal Bedah
d) Keperawatan Psikiatrik
3. Komunitas :
a) Keperawatan Keluarga
b) Keperawatan Komunitas
c) Keperawatan Gerontik dan Kelompok khusus
d) Keperawatan Kesehatan Matra dan kesehatan kerja

E. Proses (Tahapan Kegiatan) Penelitian

Proses penelitian terdiri atas 4 tahapan yang berurutan yang direncanakan untuk
menjawab pertanyaan-pernyataan penelitian atau pemecahan masalah penelitian, yaitu;
1) Tahapan perencanaan (menyusun proposal);
2) Tahap pelaksanaan (pengumpulan data, penampilkan data);
3) Tahap analisis (mengelompokkan data, menerapkan cara perhitungan / statistik yang
sesuai, interpretasi hasil penelitian);
4) Tahap desiminasi (menyajikan hasil penelitian secara tertulis diserta secara lisan dalam
bentuk pertanggungjawaban / promosi).

1. Tahap Perencanaan (pembuatan proposal)


Tahap ini merupakan tahap yang menentukan hasil kegiatan, serta akan berakhir
dengan output berupa suatu proposal atau rancangan penelitian dan melampaui berbagai
kegiatan panjang dan sistematis.
Diawali dengan mengidentifikasi masalah penelitian dan merumuskan masalah,
menetapkan tujuan umum dan khusus serta maksud penelitian, merujuk bahan
kepustakaan, merumuskan hipotesis (tidak semua penelitian) atau pertanyaan penelitian,
menentukan rancangan / desain serta metodologi penelitian termasuk rancangan analisis
data/hasil penelitian.
Sesuai dengan hakekat penelitian ingin menemukan, mengembangkan dan
membuktikan kebenaran maka upaya perencanaan harus merujuk kepada konsep
pengetahun dan  teori oleh karenanya penelusuran kepustakaan untuk mendapatkan
konsep dan teori yang sementara yang ada sebagai pijakan merupakan kegiatan yang
mutlak dilakukan. Untuk selanjutnya akan diperoleh konsep dan teori baru yang lebih
tepat tau pengtetahuan yang sesuai atau tepat guna. Kegiatan lainnya dalam tahap ini
adalah melakukan penelaahan etis dan uji coba metodologi penelitian khususnya
(instrumen atau alat pengumpul data agar hasilnya valid dan reliabel)

2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilakukan jika prosedur administrasi telah ditempuh dan
mendapat ijin dari pihak tempat penelitian dan pihak yang memberikan wewenang
mengadakan penelitian termasuk secata etik yaitu oleh komisi etik. Pelaksanaan
penelitian  dilakukan dengan teknik yang telah ditentukan dan diujicobakan . Dalam
tahap ini peneliti mengikuti setiap rencana yang ada dalam proposal dan telah
disepakati.
Apabila ada kemdala yang tidak diharapkan  selama pengumpulan data, peneliti
dapat mengambil keputusan mengubah prosedur penelitian atau tetap menerapkan
sesuai proposal. Pengumpulan data dapat dilakukan oleh asisten peneliti yang terlebih
dahulu telah mendapat pelatihan, artinya siapapun yang membantu penelitian akan tetap
mematuhi ketentuan  yang ada dan telah ditetapkan dalam proposal.

3. Tahap Analisa Data


Data yang telah dihitung dan ditabulasi, dianalisis mengunakan perhitungan/uji
statistik yang sesuai (penelitian kuantitatif) dan triangulasi (penelitian klualitatif)
selanjutnya di interpretasi dan menghasilkan temuan. Temuan penelitian perlu disentesa
dengan memadukan bersama konsep dan teori dalam studi kepustakaan kemudian
dipadukan dengan hasil penelitian terdahulu/sejenis sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan. Kesimpulan yang dihasilkan dalam tahap analisis data adalah hasil yang
paling bermakna dalam penelitian. Artinya penelitian tidak akan menghasilkan apa-apa
atau tak berarti sebelum menyimpulkan temuan penelitian.
4. Tahap Pelaporan
Penelitian sebagai metode ilmiah dalam hasanah pengetahuan perlu disebar
luaskan secara terbuka sehingga hasilnya dapat dikonsumsi (dibaca, dipahami bahkan
diterapkan untuk memperbaiki atau meningkatkan pelayanan serta kehidupan manusia).
Selain sebagai sumber / sanggahan untuk penelitian berikutnya. Pelaporan penelitian
juga dapat dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban tentang apa yang telah
dilakukan, bahwa peneliti telah bersandar pada suatu konsep dan teori yang baik dan
benar  menyembangkannya serta memantapkannya. Kewajiban untuk melaporkan
penelitian juga akan membuat peneliti berhati-hati dalam memenuhi kriteria metoda
ilmiah yaitu sistematis, terkendali, empiris dan genetalisasi.

F. Proses Perkembangan Keperawatan


Pelaksanaan proses keperawatan sebagai alat bagi perawata dalam melaksanakan
tugas, wewenang dan tanggung jawab pada pasien, mengalami beberapa perubahan
dalam perkembangannya, yang diawali adanya tindakan keperawatan yang berdasarkan
instruksi medis bukan lagi berdasarkan metode ilmiah keperawatan (melelui proses
keperawatan).
Dalam perkembangannya terdapat beberapa pendapat dari para ahli di antaranya:
1. Florance Nigtingale
Menjelaskan keperawatan merupakan profesi yang dalam melaksanakan beberapa
tindakn kepada pasien harus dipisahkan dari medis. Perawat dalam menentukan atau
melaksanakan fungsinya sebagai perawat harus mengatur, menyesuaikan lingkungan
yang tidak adekuat yang diharapkan membantu klien menjadi baik dalam memenuhi
kebutuhannya.
2. Hall
Berpendapat proses keperawatan merupakan istilah yang digunakan
dalammenentukan permasalahan klien, keluarga dan perawat agar dapat dipecahkan,
dimana antara perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam menentukan masalah
klien.
3. Johnson
Menjelaskan proses keperawatan merupakan sesuatu dalam mengkaji, mencapai
keputusan, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan untuk memecahkan
masalah serta mengevaluasi.
4. Wiedenbach
Pada tahun 1963 menjelaskan proses keperawatan sebagai alat untuk
memecahkan masalah klien, keluarga. Perawatan dilakukan melalui tiga tahap
diantaranya tahap observasi, tahap bantuan pertolongan dan tahap validasi.
5. Yura H. Dan Walsh
Pada tahun 1983 denjelaskan dalam melakukan proses keperawatan harus melalui
empat tahap yaitu tahap pengkajian, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap
evaluasi. Pendapat ini sama disampaikan pada tahun 1967 dari para ahli di fakultas
keperawatan universitas katolik di Amerika.
6. Knowles
Pada tahun 1967 menyampaikan proses keperawatan dapat dilakukan dengan
menggunakan 5 D’s diantaranya discover (menemukan), delve (mengkaji), decide
(memutuskan), do (mengerjakan), dan diskriminate (melakukan pemisahan). Pada
tahun yang sama dari Western InterstateCommision On Higher Education (WICHE)
membagi proses keperawatan menjadi beberapa tahap diantaranya persepsi,
komunikasi, intervensi dan evaluasi.
7. Orem
Menyampaikan keperawatan sebagai kegiatan yang dilakukan melalui beberapa
pertimbangan dengan mnggunakan beberapa tahapan dalam asuhan keperawatan
yaitu menentukan diagnosis dan perintah, menentukan mengapa keperawatan
dibutuhkan, menganalisis dan mengintrepasikan dengan membuat keputusan,
merencanakan perawatan, mengusahakan dalm pengturan dan pengontrolan,
mengatasi masalah keterbatasan dan mempertahankan dan menjaga kemampuan
pasien dalam perawatan diri.

8. Roy
Dalam melakukan perawatan sebaiknya menggunakan enam tahapan diantaranya:
mengkaji tingkah laku klien, mengkaji faktor yang mempengaruhinya,
mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan, melakukan intervensi keperawatan
melakukan seleksi, dan melakukan evaluasi. Dalam melakukan keperawatan, Roy
menganjurkan adanya penentuan diagnosis keperawatan.

G. PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA


Tidak banyak literature yang mengungkapkan perkembangan keperawatan di
Indonesia. Seperti hal perkembangan keperawatan didunia pada umumnya ,
perkembangan di Indonesia juga dipengaruhi kondisi sosial dan ekonomi yaitu
penjajahan pemerintah colonial Belanda, Inggris dan Jepang serta situasi pemerintahan
Indonesia setelah Indonesia merdeka. Perkembangan keperawatan di Indonesia, pada
hakekatnya di bedakan atas masa sebelum kemerdekaan dan masa sestelah kemerdekaan
yang dibagi atas orde lama dan era orde baru.
Pada masa pemerintahan colonial belanda perawat berasal dari penduduk pribumi
yang disebut velpleger dengan dibantu zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Mereka bekerja pada rumah sakit Binnen Hospitaldi Jakarta yang didirikan tahun 1799
untuk memelihara kesehatan staf dan tentara belanda. Usaha pemerintah kolonial belanda
di bidang kesehatan pada masa ini antara lain: membentuk Dinas Kesehatan Tentara yang
dalam bahasa Belanda di sebut Militiary Gezondherds Dienst dan Dinas Kesehatan
Rakyat atau Burgerlijke Gezondherds dienst. Pendirian rumah sakit ini termasuk usaha
Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Semarang dan Surabaya, ternyata tidak
diikuti perkembangan profesi keperawatan yang berarti karena tujuannya semata-mata
untuk kepentingan tentara Belanda.
Berbeda dengan ketika VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggis Raffles(1812-
1816) sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya Kesehatan
adalah milik manusia ia melakukan berbagai upaya memperbaiki derajat kesehatan
penduduk pribumi. Antara lain mengadakan pencacaran umum, membenahi cara
perawatan pasien dengan gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan
para tahanan.
Setelah pemerintah kolonial kembali ketangan belanda, usaha-usaha peningkatan
kesehatan penduduk mengalmi kemajuan. Di Jakarta, tahun 1819 didirikan beberapa
rumah sakit.Salah satu diantaranya adalah rumah sakit Stadsverband berlokasi di Glodok
Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah sakit ini dipindahkan di Saelmba dan sekarang
bernama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo(RSCM).Saat ini RSCM menjadi rumah
sakit pusat rujukan nasional dan pendidikan nasional. Dalam kurun waktu ini (1816-
1942), berdiri pula beberapa rumah sakit swasta milik misionaris katolik dan zending
protestan.Misalnya; RS Persatuan gereja Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS St.
Carolus Salemba-Jakarta Pusat, RS St. Boromeus di Bandung dan RS Elizabeth di
Semarang. Bersamaan dengan berdirinya rumah sakit di atas, didirikan sekolah perawat.
RS PGI Cikini tahun 1960 menyelenggarakan pendidikan juru rawat tahun 1912.
Kekalah tentara sekutu dan kedatangan jepang (1942-1945) menyebabkan
perkembangan keperawatan mengalami kemunduran. Bila renaissance berakibat buruk
pada perkembangan keperawatan di Inggris sehingga di sebut jaman kegelapan dunia
keperawatan di Inggris,maka penjajahan jepang meruapakan zaman kegelapan dunia
keperawatan di Indonesia. Pekerjaan perawat yang pada masa Belanda dan Inggris sudah
di kerjakan oleh perawat yang telah di didik, maka pada masa jepang tugas perawat
dilakukan oleh mereka yang tidak dididik, untuk menjadi perawat. Demikian pula
pimpinan rumah sakit yang sebelumnya orang-orang Belanda kemudian diambil alih oleh
orang-orang Jepang. Obat-obatan sangat kurang sehingga wabah penyakit timbul dimana-
mana. Demikian bahan-bahan balutan sangat kurang sehingga daun pisang dan pelepah
pisang di ganakan sebagai bahan balutan.

H. Penelitian keperawatan di tahun 1990-an


Tahun 1991 ANA merevisi Standards of Clinical Nursing Practice. Dalam standar
tersebut ANA merekomendasikan agar perawat dapat memasukkan/melaksakan temuan
ilmiah dalam praktik klinis untuk memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit &
meminimalkan penyakit akut/kronis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian keperawatan menurut American Nurse’s Assosiation (1981) adalah
pengembangan pengetahuan tentang kesehatan dan kemajuan kesehatan di dalam
keseluruhan rentang kehidupan, merawat atau memelihara orang yang mengalami
masalah kesehatan dan ketidakmampuan baik fisik maupun psikologis.
Penelitian keperawatan merupakan studi yang sistematis, mengkaji masalah
keperawatan atau fenomena paktik dan asuhan keperawatan melalui studi yang kreatiif,
mengawali dan mengevaluasi perubahan, mengambil tindakan untuk menghasilkan
pengetahuan baru yang berguna bagi keperawatan.

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengetahui bagaimana proses
perkembangan keperawatan dan penelitian keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

Suharsimi Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai