Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan merupakan bagi anintegral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan
merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya
dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya
keluarga berkualitas bahagia dan sejahtera. Komunitas ialah kelompok sosial yang ditentukan
oleh batas-batas wilayah dan merupakan pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui upaya promontif,
preventif atau pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
kebidanan (Jurnal Bidan Diah.Blogspot).
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap
keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Keberhasilan upaya kesehatan ibu,
diantaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator ini tidak hanya
mampu menilai program kesehatan masyarakat, karena sensitifnya terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksebilitas maupun kualitas (Kemenkes 2015).
Dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, bidan menjalankan perannya di komunitas
seperti melakukan pelayanan ibu hamil, nifas, bayi, balita, dan KB masyarakat,
mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak, melakukan penggerakan dan pembinaan
peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak,
melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi, mengelola dan memberikan obat-obatan
sesuai dengan kewenangan, menggunakan teknologi kebidanan tepat guna, dan melakukan
bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra nikah (Wardani, 2014).
Selain itu, dilakukan Praktik Kebidanan Komunitas oleh mahasiswa yang merupakan
rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya
dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi
kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai
kehidupan sehat sejahtera. Kegiatan tersebut merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional umumnya dan pembangunan desa pada khususnya. Kegiatan ini diharapkan muncul
atas kesadaran dan prakarsa masyarakat sendiri dengan bimbingan dan pembinaan dari
pemerintah secara lintas program dan lintas sektoral. Kegiatan ini mempunyai ciri bahwa
setiap keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat sendiri
melalui musyawarah mufakat yang disebut Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Praktik kebidanan komunitas merupakan praktik yang wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo. Semester 4 setelah
menyelesaikan kegiatan mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas V (ASKEB V) di
semester IV dengan total 4 SKS (2 SKS T dan 2 SKS P). Praktik Kebidanan Komunitas
tahun ini diikuti oleh 7 Mahasiswa Kebidanan bertempat di Desa masing-masing dari tanggal
4 Oktober 2020 sampai 31 Oktober 2020.
Menurut data dari 35 keluargayang dikaji masih memiliki beberapa permasalahan yang
belum terselesaikan, seperti anemia pada remaja, remaja yang merokok, pengetahuan tentang
menopause, penyuluhan p4k terhadap ibu hamil, PHBS. Maka dari itu mahasiswa perlu
berperan aktif untuk berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan cara setiap mahasiwa
melakukan pendataan kesehatan keluarga kepada masyarakat dengan sistem door to door.
Pendataan dilakukan selama kurang lebih 1 minggu, kemudian data tersebut ditabulasi oleh
Tim Tabulasi data untuk mengetahui prioritas masalah yang terjadi. Setelah kami
mentabulasikan data, kami mengumpulkan beberapa masalah yang terdapat di komunitas
tersebut, masalah yang kami temukan selanjutnya kami prioritaskan dan kami berusaha untuk
menetukan akar permasalahan sehingga apapun masalah yang ditemukan dapat dilaksanakan
dengan melibatkan masyarakat itu sendiri yang dijadikan fokus utama untuk menemukan
kasus dari suatu keluarga agar tidak memperpanjang dampak dari permasalahan tersebut
sehingga tujuan dari kebidanan komunitas ini bisa terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas mahasiswa mampu memandirikan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan
asuhan kebidanan.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan, melakukan pengkajian dan analisis data
yang ada di masyarakat.
b. Mencari prioritas masalah dari setiap individu, keluarga ataupun kelompok binaan
dalam koneks komunitas.
c. Melakukan pengkajian dan analisis data dari permasalahan yang telah ditemukan
d. Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan prioritas masalah
e. Melakukan intervensi dari masalah yang telah ditemukan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga maupun kelompok binaan.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Untuk memberikan pembelajaran serta pengalaman kepada mahasiswa kebidanan untuk
dapat berinteraksi dengan masyarakat yang selanjutnya dapat memberikan pelayanan dan
asuhan kebidanan berdasarkan masalah yang ditemukan di masyarakat.
2. Bagi Institusi
a. Sebagai fasilitator untuk mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah diajarkan
sehingga dapat diamalkan di masyarakat.
b. Menjadi wahana untuk memberikan pembelajaran dan evaluasi dalam konteks
komunitas.
3. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan informasi serta pengetahuan mengenai permasalahan yang terjadi pada
dirinya, keluarga, maupun lingkungan masyarakat.
b. Dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan praktik kebidanan komunitas.

D. Sasaran Kebidanan Komunitas


Sasaran dalam kegiatan ini adalah
1. Masalah Remaja
Sasaran dalam masalah ini adalah remaja putri yang kurang
pengetahuan tentang Anemia dan remaja laki-laki tentang bahaya
merokok di desa Gadingrejo.

2. Masalah pada Menopause

Sasaran dalam masalah ini adalah pasien yang kurangnya pengetahuan tentang
Menopause di desa gadingrejo.
3. Masalah Pola Hidup Sehat Dan Bersih
Sasaran dalam masalah ini adalah keluarga Tn. K tentang ventilasi,
jambanisasi dan pembuangan sampah yang ada di Desa Gadingrejo.

4. P4K

Sasaran dalam masalah ini adalah Ibu hamil, tentang pengetahuan


P4K

5. Menopaus

Sasaran dalam masalah ini adalah klien menopause tentang


pengetahuan terhadap menopause

E.

BAB IV PEMBAHASAN KASUS

A. Pengkajian
Pengkajian di Desa Gadingrejo dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober
2020 dan ditemukan berbagai masalah diantaranya Remaja (remaja
perempuan kurangnya pengetahuan tentang anemia, dan remaja laki-laki
merokok), PHBS, P4K dan Menopaus. Dari hasil pengkajian tersebut
dilaksanakan berbagai penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
warga desa gadingrejo.

B. Analisa Data
1. REMAJA
Perempuan :
Faktor pendukung adalah kurangnya pemenuhan kebutuhuan
nutrisi sejak bayi dan balita, kurangnya pengetahuan orang tua tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi sejak bayi dan balita.
Faktor penghambat : Tidak ada

Laki-laki
Faktor pendukung adalah kurangnya pengetahuan bahaya merokok untuk
kesehatan bagi individu maupun orang lain.
Faktor penghambat : Tidak ada
2. PHBS
Faktor pendukung adalah kurangnya kebersihan lingkungan,
membuang sampah di jurang (tidak ada tempat sampah khusus),
penampung air dan WC kurang memenuhi syarat dan tidak ada
ventilasi. Faktor penghambat : Tidak ada
3. P4K
Faktor pendukung adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang p4k
Faktor penghambat : tidak ada

4. Menopaus
Faktor pendukung adalah kurangnya pengetahuan tentang

menopaus.
Faktor penghambat : Tidak ada
C. Prioritas Masalah
1. Remaja
- Remaja perempuan (kurangnya pengetahuan anemia)
- Remaja laki-laki (bahaya merokok bagi individu maupun orang lain)
2. PHBS
Kurangnya kebersihan lingkungan, membuang sampah di jurang (tidak ada
tempat sampah khusus), penampung air dan WC kurang memenuhi syarat dan
tidak ada ventilasi.
3. P4K
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai p4k, dan ibu tidak tau manfaat stiker
yang harusnya di tempel di depan rumah
4. Menopaus
Kurangnya pengetahuan tentang menopaus.

D. Implementasi
1. REMAJA
Perempuan : Dilaksanakan penyuluhan tentang anemia pada remaja di
desa Gadingrejo pada tanggal 23 Oktober 2020 pukul 11.30-12.00
WIB.

Faktor pendukung : kurangnya pemenuhan kebutuhuan nutrisi sejak


bayi dan balita, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pemenuhan
kebutuhan nutrisi sejak bayi dan balita.
Faktor penghambat : Tidak ada

Laki-laki : Dilaksanakan penyuluahan tentang bahaya merokok bagi kesehatan


individu maupun orang lain pada tanggal 23 oktober 2020 pukul 13.00-13.30
Faktor pendukung : Kurangnya pengetahuan bahaya merokok untuk kesehatan bagi
individu maupun orang lain.
Faktor penghambat : Tidak ada

2. PHBS
Dilakukan penyuluhan tentang Jambani sasi, ventilasi dan pembuangan
sampah yang memenuhi syarat pada tangal 23 Oktober 2020 pukul
12.00-12.30 WIB.

Faktor pendukung adalah kurangnya kebersihan lingkungan,


membuang sampah di jurang (tidak ada tempat sampah khusus),
penampung air dan WC kurang memenuhi syarat dan tidak ada
ventilasi. Faktor penghambat : Tidak ada

3. P4K

Dilaksanakan penyuluhan tentang p4k dan juga manfaat stiker yang di


tempel di depan rumah pada tanggal 22 Oktober 2020 pukul 10:00 WIB

Faktor pendukung : kurangnya pengetahuan ibu tentang p4k

Faktor penghambat : tidak ada


4. Menopaus
Dilaksanakan penyuluhan tentang pengetahuan menopaus pada tangal
23 Oktober 2020 pukul 09.00-09.30 WIB.
Faktor pendukung adalah kurangnya pengetahuan tentang

menopaus.
Faktor penghambat : Tidak ada

5. Evaluasi

1. Telah dilakukan penyuluhan tentang anemia pada remaja


perempuan dan remaja laki-laki tentang merokok. Penyuluhan
terlaksana dan tidak ada hambatan.
2. Telah dilakukan penyuluhan tentang PHBS meliputi jambani sasi, ventilasi dan
pembuangan sampah yang memenuhi syarat. Penyuluhan terlaksana dan tidak ada hambatan.
3. Telah dilakukan penyuluhan tentang P4K, ibu sudah tau tentang p4k dan manfaat stiker p4k
dan ibu sudah menempelkannya di depan rumah
4.Telah dilakukan penyuluhan tentang menopaus. Penyuluhan
terklaksana dan tidak ada hambatan.

Anda mungkin juga menyukai