Anda di halaman 1dari 19

Operasi Ketetanggaan

Piksel

Kholidiyah Masykuroh, S.T., M.T

Institut Teknologi Telkom Purwokerto


Jl. D. I. Panjaitan No. 128, Purwokerto, 53147

1
Capaian Pembelajaran
 Capaian Pembelajaran Umum:
• Mahasiswa dapat memahami teori operasi ketetanggan
piksel, penggunaanya, dan membuat simulasi sederhana.
 Capaian Pembelajaran Khusus:
• Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa
memahami:
1. Pengertian operasi ketetanggaan piksel.
2. Pengertian ketetanggan piksel.
3. Aplikasi ketetanggan piksel pada filter batas.
4. Pengertian konvolusi.
5. Problem pada konvolusi.
6. Mempercepat komputasi pada konvolusi.
7. Pengertian frekuensi.
8. Filter lolos-rendah.
9. Filter lolos-tinggi.
10. Filter high-boost.
11. Efek emboss.

2
Sumber Referensi
 Teori dan Aplikasi Pengolahan Citra. Penulis: Abdul
Kadir dan Adhi Susanto. Penerbit: Andi Offset.
 Teori Pengolahan Citra Digital. Penulis: T. Sutoyo,
Edi Mulyanto, Vincent Suhartono, Oky Dwi
Nurhayati, Wijanarto. Penerbit: Andi Publisher.

3
Pengertian Frekuensi
 Citra memiliki frekuensi spasial.
 Pengertian frekuensi spasial berdasarkan Wikipedia adalah karakteristik
sembarang struktur yang bersifat periodis di sepanjang posisi dan ruang.
 Frekuensi spasial adalah ukuran seberapa sering struktur muncul berulang
dalam satu satuan jarak.
 Frekuensi spasial citra menunjukkan seberapa sering suatu perubahan aras
keabuan terjadi dari satu posisi ke posisi berikutnya.
 Pada citra berfrekuensi tinggi, perubahan aras sering terjadi seiring dengan
pergeseran jarak.

4
Filter Lolos-Rendah
 Filter lolos-bawah (low-pass filter) adalah filter dengan sifat dapat meloloskan bagian
berfrekuensi rendah dan menghilangkan yang berfrekuensi tinggi.
 Efek filter ini membuat perubahan aras keabuan menjadi lebih lembut.
 Filter ini berguna untuk menghaluskan derau atau untuk kepentingan interpolasi tepi objek
dalam citra.
 Operasi penapisan lolos-bahwa dilaksanakan melalui konvolusi atau tanpa konvolusi.
 Contoh yang tidak memakai konvolusi dapat dilihat pada filter median (filter median termasuk
dalam filter lolos-bawah).
 Adapun yang melibatkan konvolusi menggunakan kernel antara lain seperti terlihat pada
gambar berikut

5
Efek Pemakaian Tiga Macam Filter
Lolos-Rendah pada Boneka

6
Filter Lolos-Tinggi
 Filter lolos-tinggi adalh filter yang ditujukan untuk melewatkan frekuensi
tinggi dan menghalangi yang berfrekuensi rendah.
 Biasa dipakai untuk mendapatkan tepi objek dalam citra atau
menajamkan citra.
 Contoh filter lolos-tinggi dapat dilihat pada gambar berikut.

 Filter lolos-tinggi mempunyai sifat yaitu jumlah seluruh koefisien adalah nol.
Selain itu, terdapat sifat sebagai berikut (Efford, 2000).
 Apabila dikenakan pada area yang perubahan aras keabuannya cepat
(frekuensi tinggi), hasil konvolusi bernilai sangat besar.

7
Hasil Pemrosesan dengan Filter
Lolos-Tinggi pada Citra Boneka

8
Filter High-Boost
 Filter high boost (Efford, 2000) dapat digunakan untuk
menajamkan citra melalui konvolusi.
 Kernel yang dapat dipakai adalah kernel filter lolos-tinggi dengan
nilai di pusat diisi dengan nilai yang lebih besar daripada nilai
pada posisi tersebut untuk filter lolos-tinggi.
 Sebagai contoh, dapat digunakan kernel berikut.

9
Hasil Pemrosesan
dengan Filter High Boost

10
Efek Emboss
 Nilai negatif dan positif yang berpasangan menentukan perubahan kecerahan yang
berefek pada penggambaran garis gelap atau terang.
 Menunjukkan hasil embossing pada citra Lena.

 Kernal yang digunakan seperti berikut:

11
Rahasia Pembuatan
Emboss
 Rahasia pembuatan emboss terletak pada kernel
konvolusi dengan sifat seperti berikut (Oliver, dkk.,
1992).
1. Tinggi dan lebar kernel gasal.
2. Bobot dalam kernel bersifat tidak simetris terhadap
piksel pusat.
3. Bobot pusat kernel bernilai nol.
4. Jumlah keseluruhan bobot bernilai nol.
 Nilai negatif pada kernel emboss menentukan arah
penebalan garis.

12
Berbagai Kernel
Embossing

13
Klasifikasi Filter Linier
dan Non Linier
 Filter linier jika dalam melakukan penapisan melibatkan
piksel dengan cara linier.
 Contoh filter linier:
1. Filter pererataan.
2. Filter Gaussian.
3. Filter Laplacian.
 Kelemahan filter linear, terutama Ketika dipakai untuk
konvolusi citra atau penghilang derau, yaitu membuat
struktur cita yang meliputi titik, tepi, dan garis ikut
terkaburkan dan kualitas citra keseluruhan menurun
(Burger dan Burge, 2008).
 Kelemahan ini dapat diatasi dengan menggunakan filter
nonlinear.
 Filter nonlinear adalh filter yang bekerja tidak memakai
fungsi linear. Contoh: filter batas, dan filter median.

14
Filter Gaussian
 Filter Gaussian tergolong sebagai filter lolos-rendah
yang didasarkan pada fungsi Gaussian.

 Model dua dimensinya berupa: .


 adalah deviasi standar dan piksel pada pusat (y,x)
mendapat bobot terbesar bernilai 1.

15
Filter Gaussian
 Filter Gaussian paling tidak berukuran 5x5.
 Sebagai contoh, bobot-bobotnya dapat diperoleh dengan
membuat bernilai 1.





16
Filter Gaussian
 Dengan mengatur nilai terkecil menjadi 1, maka setiap
nilai di atas perlu dikalikan dengan 55 (diperoleh dari
1/0,0183 dan hasilnya dibulatkan ke atas).
 Diperoleh berikut dari hasil perkalian G(y,x) dengan 55.

Dinormalisasi

17
Efek Filter Gaussian

18
19

Anda mungkin juga menyukai