Anda di halaman 1dari 3

Nama:Stella Natasya

Kelompok:17 c

No Bp:1710312003

SOAL

1. Beda inkompatibilitas ABO dan Rh ?


2. Bayi usia 3 hari (76 jam), BBL 3200 gram, lahir spontan, A/S 8/9, ibu golongan
darah O, bayi golongan darah A, icterus sampai lutut. Kramer berapa dan
berapa kadar bilirubin ?
Setelah iperiksa, kadar bilirubin 21 mg/dl. Bayi cukup bulan. Apa tindakan ?
kira-kira apa penyebabnya ?
3. Bayi lahir BBL 1200 gram, UG 31-32 minggu, sesak napas, terpasang CPAP.
Usia 2 hari (48 jam) kuning sampai tungkai. Bilirubin 12 mg/dl. Apa tindakan ?
dan kira2 penyebabnya apa ?
4. Baca tentang blue light phototherapy, ringkas..

JAWABAN

1. Beda inkompatibilitas ABO dan Rh ?

Secara umum, ketidak sesuian atau inkompatibilitas dalam konteks golongan


darah ini disebabkan oleh pengikatan antibodi plasma dengan antigen sel darah
merah, sehingga menyebabkan reaksi. Inkompatibilitas dapat dibedakan
menjadi dua yaitu inkompatibilitas ABO dan inkompatibilitas Rhesus.

Inkompatibilitas ABO adalah kondisi medis dimana golongan darah antara ibu
dan bayi berbeda sewaktu masa kehamilan. Terdapat 4 jenis golongan darah,
yaitu A, B, AB dan O. Golongan darah ditentukan melalui tipe molekul (antigen)
pada permukaan sel darah merah.
Golongan darah yang berbeda menghasilkan antibodi yang berbeda-beda. Ketika
golongan darah yang berbeda tercampur, suatu respon kekebalan tubuh terjadi
dan antibodi terbentuk untuk menyerang antigen asing di dalam darah.
Inkompatibilitas ABO seringkali terjadi pada ibu dengan golongan darah O dan
bayi dengan golongan darah baik A atau B. Ibu dengan golongan darah O
menghasilkan antibodi anti-A dan anti-B yang cukup kecil untuk memasuki
sirkulasi tubuh bayi, menghancurkan sel darah merah janin.

Sampai saat ini, tidak ada pencegahan yang dapat memperkirakan


inkompatibilitas ABO. Tidak seperti inkompatibilitas Rh, inkompatibilitas ABO
dapat terjadi pada kehamilan pertama dan gejalanya tidak memburuk pada
kehamilan berikutnya.

Sedangkan, inkompatibilitas Rh adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang


wanita hamil memiliki darah Rh-negatif dan bayi dalam rahimnya memiliki darah
Rh-positif.

Pada setiap permukan sel darah merah, setiap individu belum tentu memiliki
faktor Rh atau D-antigen imunogenik . Dengan demikian, status diindikasikan
sebagai Rh-positif (terdapat antigen-D) atau Rh-negatif (tidak terdapat antigen-
D). Berbeda dengan sistem ABO, antibodi anti-Rh biasanya tidak ditemukan
dalam darah individu dengan sel darah merah D-negatif, kecuali sistem
peredaran darah dari individu-individu ini telah terpapar sel darah merah D-
positif. Antibodi dari Rh sistem ini merupakan Imunoglobulin G (IgG) yang dapat
melewati plasenta, sehingga profilaksis diberikan terhadap imunisasi Rh
menggunakan Ig anti-D untuk ibu hamil Rh-negatif yang telah melahirkan anak
Rh-positif.
Selama kehamilan, sel darah merah dari bayi yang belum lahir dapat
menyeberang ke aliran darah ibu melalui plasenta. Jika ibu memiliki Rh-negatif,
sistem kekebalan tubuhnya memperlakukan sel-sel Rhpositif janin seolah-olah
mereka adalah substansi asing dan membuat antibodi terhadap sel-sel darah
janin. Antibodi anti-Rh ini dapat menyeberang kembali melalui plasenta ke bayi
yang sedang berkembang dan menghancurkan sel-sel darah merah bayi.

2. Bayi usia 3hr (76 jam) , BBL 3200 gr, lahir spontan , A/S 8/9, Ibu golongan darah
O, bayi golongan darah A, icterus sampai lutut. Setelah diperiksa, kadar bilirubin
21 mg/dL. Bayi cukup bulan.
a) Kramer berapa? Kramer 3
b) Kemungkinan penyebab ? hemolisis akibat inkompatibilitas ABO
c) Apa tindakan? Pemberian ASI dan (intensive) fototerapi
3. BBL 1200 gr, USG 31-32 mgg, sesak napas, terpasang CPEP. Saatusia 48 jam,
kuning sampai tungkai. Bilirubin 12.
a) Tindakan? Fototerapi segera, karna anak prematur (higher risk)
b) Kira2 penyebab? Kondisi prematur yang mungkin disebabkan oleh jumlah
eritrosit meningkat, usia HbF lebih pendek, fungsi hati belum matur, uptake
dan konjugasi lambat, gangguan sirkulasi enterohepatik
4.Fototerapi
Fototerapi adalah perawatan untuk menghilangkan bilirubin dalam darah
dengan menggunakan cahaya. Kulit dan darah bayi Anda akan menyerap
gelombang cahaya melalui fototerapi. Gelombang cahaya ini diserap oleh
kulit dan darah bayi Anda dan menurunkan tingkat bilirubin dalam darah bayi
Anda melalui proses yang disebut foto-oksidasi. Foto-oksidasi yaitu proses
menambahkan oksigen ke bilirubin sehingga mudah larut dalam air. Hal ini
memudahkan hati bayi untuk memecah dan mengeluarkan bilirubin dari
darahnya. Fototerapi blue light memiliki panjang gelombang cahaya 425
sampai 475 nm.

Anda mungkin juga menyukai