Anda di halaman 1dari 25

PENGGUNAAN SOFTWARE ARCVIEW, RIZXY INSANH TIMUR (1405137)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan laporan berjudul "Penggunaan
Software ArcView". Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Praktik
Ilmu Ukur Tanah.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan laporan ini kami banyak


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dr. Ir.H. Iskandar Muda P, M.T., selaku dosen mata kuliah yang telah
memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menangani tugas ini;
2. Rekan-rekan satu kelas yang saling memotivasi untuk menyelesaikan laporan ini
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Semoga Allah swt memberikan balasan yang berlipat ganda.
Laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurrnaan
laporan ini.

Bandung, Mei 2016

Penulis

Page |
PENGGUNAAN SOFTWARE ARCVIEW, RIZXY INSANH TIMUR (1405137)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................3
2.1 Sistem Informasi Geografis......................................................................................3
2.2 Pengantar GIS..........................................................................................................5
BAB III LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN PEMETAAN DIGITAL................10
3.1 Peta Dasar Yang Digunakan...................................................................................10
3.2 Langkah-langkah Pemetaan Digital Dengan ArcView GIS....................................10
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN...............................................................................21
4.1 Kesimpulan............................................................................................................21
4.2 Saran......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………22

Page |
PENGGUNAAN SOFTWARE ARCVIEW, RIZXY INSANH TIMUR (1405137)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh Data Geospasial...............................................................................5


Gambar 2. ArcView GIS 3.3..........................................................................................6
Gambar 3. Tampilan awal ArcView GIS 3.3..................................................................6
Gambar 4. Windows Project..........................................................................................7
Gambar 5. Views............................................................................................................8
Gambar 6. Table.............................................................................................................8
Gambar 7. New Project................................................................................................10
Gambar 8. View...........................................................................................................11
Gambar 9. Extentions...................................................................................................11
Gambar 10. Add Theme...............................................................................................11
Gambar 11. Register and Transform............................................................................12
Gambar 12. Memasukkan Koordinat X dan Y pada Destination..................................12
Gambar 13. Membuat Theme Baru..............................................................................13
Gambar 14. Menyimpan Theme...................................................................................13
Gambar 15. Theme Bangunan......................................................................................13
Gambar 16. Tool bar Draw dan Peta wilayah...............................................................14
Gambar 17. Attributes Wilayah.shp.............................................................................15
Gambar 18. Add Filed..................................................................................................15
Gambar 19. Hasil perubahan filed................................................................................15
Gambar 20. Field Calculator........................................................................................16
Gambar 21. Memasukkan rumus..................................................................................16
Gambar 22. Hasil pengisian tabel.................................................................................16
Gambar 23. Legend Editor...........................................................................................17
Gambar 24. Isian Label pada Legend...........................................................................18
Gambar 25. Hasil view jika ditambah legend...............................................................18

Page |
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia menggunakan peta untuk seribu tahun lalu sampai sekarang dan
menganalisa informasi geografi. ArcView melestarikan tradisi kuno ini. ArcView
datang dengan banyak manfaat dari data siap pakai kita dapat menggunakan
segera untuk membuat seratus peta yang berbeda. Tambahan data yang tersedia
dari ESRI, dari perusahaan yang berbeda, dan dari internet. Kita dapat
menggunakan ArcView untuk mengambil data dan menyimpannya dalam format
file shape kita sendiri, format ARC/INFO, dan banyak lagi format yang lain.
Perangkat lunak sistem informasi geografi saat ini telah banyak dijumpai
dipasaran. Masing-masing perangkat lunak ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan dalam menunjang analisis informasi geografi. Salah satu yang sering
digunakan saat ini adalah ArcView. ArcView yang merupakan salah satu
perangkat lunak Sistem Informasi geografi yang di keluarkan oleh ESRI
(Environmental Systems Research Institute). ArcView dapat melakukan
pertukaran data, operasi-operasi matematik, menampilkan informasi spasial
maupun atribut secara bersamaan, membuat peta tematik, menyediakan bahasa
pemograman (script) serta melakukan fungsi-fungsi khusus lainnya dengan
bantuan extensions (ESRI, 1996).
Saat ini ESRI telah mengeluarkan tiga seri ArcView yaitu ArcView 3.1,
ArcView 3.2 dan ArcView 3.3 dimana setiap pengeluaran seri terbaru dilakukan
penyempurnaan-penyempurnaan didalamnya.
Sebelum menjalankan program ArcView terlebih dahulu user harus
menginstal program ArcView ini. Program ArcView ini bisa diinstal di drive
mana saja, bisa di drive C, drive D atau di drive yang lainnya.
Setelah program ArcView terinstal, langkah selanjutnya adalah
menjalankan program ArcView ini. Klik Start, Programs, ESRI, ArcView 3.x,

Page |
ArcView 3.x. atau bila di desktop telah ada shortcutnya. Klik shortcut (ikon)
tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun maksud penyusunan laporan ini, antara lain :
 Agar bisa lebih memahami bagaimana cara pembuatan peta digitasi yang baik
dan sesuai dengan ketentuan.
 Agar lebih mengerti, memahami serta peka terhadap masalah-masalah yang
mencakup dalam Ilmu Ukur Tanah.
 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Ilmu Ukur Tanah” pada
khusunya.

Page |
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografis


Pada dasarnya, istilah sistem informasi geografis merupakan gabungan
dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Dengan melihat unsur-
unsur pokoknya, maka jelas SIG merupakan salah satu sistem informasi dan SIG
merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur "Informasi Geografis".
Penggunaan kata Geografis" mengandung pengertian suatu persoalan mengenai
bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah "Informasi Geografis"
mengandung pengertian informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang
terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau diketahui. Dengan
memperhatikan pengertian Sistem Informasi, maka SIG merupakan suatu
kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang
berkenaan dengan objek- objek yang terdapat di permukaan bumi. Dan, SIG
merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukkan,
penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut
atribut-atributnya.
Berikut subsistem dalam SIG :
1. Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan
data spasial dan atribut dari berbagai sumber, dan bertanggung jawab
dalam mengkonversi format data-data aslinya ke dalam format yang dapat
digunakan oleh SIG.
2. Data Output : subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain.
3. Data Management : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basidata sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, diupdate, dan diedit.
4. Data Manipulasi dan Analisis : subsistem ini menentukan informasi-
informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga

Page |
melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.
SIG terdiri dari beberapa komponen :
1. Perangkat Keras : perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG
adalah komputer (PC), mouse, digitzer, printer, plotter, dan scanner.
2. Perangkat Lunak : SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang
tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci.
Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat
lunak yang terdiri dari beberapa modul.
3. Data dan Informasi Geografi : SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan
data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara
meng- importnya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun
secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan
memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard.
4. Manajemen : suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik
dan dikerjakan oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada
semua tingkatan.
Model dunia nyata dapat memudahkan manusia di dalam studi area
aplikasi yang dipilih dengan cara mereduksi sejumlah kompleksitas yang ada.
Untuk merepresentasikan objek-objek seperti bentuk bangunan, batas-batas
wilayah, garis- garis jalan raya, sungai, posisi pilar, dan sebagainya, yang dapat
dilakukan oleh komputer adalah memanipulasi objek dasar atau entity yang
memiliki atribut geometri. Hingga saat ini, secara umum, persepsi manusia
mengenai bentuk representasi entity spasial adalah konsep raster dan vektor,
sehingga untuk menyajikan entity spasial digunakan dua model data yakni :
1. Model Data Raster : Model data raster menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau
piksel-piksel yang membentuk grid. Akurasi model data ini sangat
bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya (sel grid)di permukaan
bumi. Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Model data raster

Page |
memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam bentuk
gambaran yang digeneralisir.
2. Model Data Vektor : Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau
kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar
representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor,
didefinisikan oleh sistem koodinat kartesian dua dimensi (x,y). Pada
model data vektor terdapat tiga entity yaitu :
 Entinity Titik
 Entinity Garis
 Entinity Poligon

Gambar 1. Contoh Data Geospasial

2.2 Pengantar GIS


GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial
atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di
permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis.

Page |
Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data
vegetasi dan sebagainya.

Gambar 2. ArcView GIS 3.3

Arcview merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer dan
paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh ESRI
(Environmental Systems Research Institute). Dengan Arcview kita dengan mudah
dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta laporan yang
berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.

Untuk memulai penggunaan perangkat lunak Arcview 3.3 pastikan di


dalam komputer sudah terinstal Arcview 3.3. Dari menu programs pilih ESRI,
kemudian pilik Arcview GIS 3.3 sehingga akan tampil

Gambar 3. Tampilan awal ArcView GIS 3.3

Page |
Beberapa bagian Arcview yang cukup penting antara lain adalah :
a. Project
Merupakan kumpulan dari dokumen yang berasosiasi selama satu sesi
Arcview. Setiap project memiliki lima komponen pokok yaitu views, tables,
charts, layouts dan scripts. Views digunakan untuk mengelola data grafis.
Sedangkan tables untuk manajemen data atribut, charts untuk mengelola grafik
(bukan data grafis). Layouts untuk membuat komposisi peta yang akan dicetak
dan scripts dipakai untuk membuat modul yang berisikan kumpulan perintah
Arcview yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Avenue.

Gambar 4. Windows Project


b. Theme
Arcview mengendalikan sekelompok feature serta atribut di dalam sebuah
theme dan mengelolanya di dalam sebuah views. Sedangkan theme menyajikan
sekumpulan obyek nyata sebagai feature peta yang berhubungan dengan atribut.
Feature dapat berupa titik (points), garis (lines) maupun polygon. Contoh feature
yang berupa titik adalah sekolah, pos polisi, rumah sakit. Untuk feature garis
antara lain adalah jalan raya, jalan tol, sungai. Sedangkan sawah, danau, lahan
parkir, wilayah administrasi pemerintahan merupakan sebuah fiture polygon.
c. Views
View merupakan sebuah peta interaktif yang dapat digunakan untuk
menampilkan, memeriksa, memilih dan menganalisa data grafis. View tidak
menyimpan data grafis yang sebenarnya, tetapi hanya membuat referensi tentang

Page |
data grafis mana saja yang terlibat. Ini mengakibatkan view bersifat dinamis.
View merupakan kumpulan dari theme.

Gambar 5. Views
d. Table
Tabel digunakan untuk menampilkan informasi tentang fature yang ada di
dalam suatu view. Sebagai contoh menjelaskan tentang propinsi bali disiapkan
tabel yang berisi data-data item nama kabupaten, jumlah penduduk laki-laki,
perempuan, total dan sebagainya.

Gambar 6. Table

Page |
e. Chart
Chart merupakan sebuah grafik yang menyajikan data tabular. Di dalam
Arcview chart terintegrasi penuh dengan tabel dan view sehingga dapat dilakukan
pemilihan record-record mana yang akan ditampilkan ke dalam sebuah chart.
Terdapat enam jenis chart yaitu area, bar, column, p dan scatter.
f. Layout
Layout digunakan untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart)
dengan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu window tunggal guna
membuat peta yang akan dicetak. Dengan layout dapat dilakukan proses penataan
peta serta merancang letak-letak property peta seperti : judul, legend, orientasi,
label dan sebagainya.
g. Script
Script merupakan sebuah bahasa pemrograman dari Arcview yang ditulis
ke dalam bahasa Avenue.

Page |
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN PEMETAAN
DIGITAL

3.1 Peta Dasar Yang Digunakan


Peta dasar / peta analog yang digunakan yaitu peta dasar garis kota
Bandung no. Lembar : 8.J-4 wilayah Karees Kelurahan Kebon Waru dan
Kecamatan Batu Nunggal penggambaran peta tersebut dilaksanakan oleh PT.
Exsa International Co Ltd. Jl. Tomang raya 74 Jakarta, atas nama Departemen
Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya bidang Proyek Pengembangan
Kota Bandung "Dewi Sartika“ Tahap II yang diambil berdasarkan hasil foto udara
skala 1: 5.000 hasil pemotretan udara PT. EXSA INT. dengan kamera MRB.
15/2323 tahun 1988. Peta tersebut kemudian didigitasi ulang oleh mahasiswa
program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2011.

3.2 Langkah-langkah Pemetaan Digital Dengan ArcView GIS


a. Merancang Project Baru
Untuk membuat sebuah project baru, langkah yang diperlukan adalah :
1. Aktifkan Arcview
2. Dari menu bar pilih File, selanjutnya klik New Project sehingga diperoleh
tampilan sebagai berikut

Gambar 7. New Project

Page |
3. Klik New untuk membuat sebuah view baru dengan nama View1

Gambar 8. View
4. Klik File Extensions untuk pengaturan filenya.

Gambar 9. Extentions
5. Klik Add Theme, lalu pilih peta yang akan di digitasi.

Gambar 10. Add Theme

Page |
6. Klik View pada menu bar, pilih Register and transform untuk meregister
peta yang akan di digitasi.

Gambar 11. Register and Transform


7. Klik source point, lalu klik setiap sudut peta yang memiliki koordinat dan
masukkan koordinat X dan Ynya dalam kotak Destination. Minimal 2 titik
ikat dan klik berurutan perputaran searah jarum jam. Setelah itu, lihat
RMS errornya.

Gambar 12. Memasukkan Koordinat X dan Y pada Destination

Page |
b. Membuat theme
Untuk dapat menyimpan data spasial perlu di buat sebuah theme. Misalnya
akan dibuat sebuah theme yang digunakan untuk menyimpan data wilayah
kecamatan di sebuah kabupaten. Langkah yang dilakukan adalah :
1. Dari menu bar View pilihlah New Theme, sehingga akan muncul kotak
dialog sebagai berikut :

Gambar 13. Membuat Theme Baru


2. Pilihlah feature type-nya adalah polygon, karena kita akan membuat
sebuah peta wilayah.
3. Selanjutnya simpan theme yang akan dibuat dengan nama wilayah.shp

Gambar 14. Menyimpan Theme

Gambar 15. Theme Bangunan

Page |
4. Untuk memulai menggambar peta wilayah dengan mouse, dari menu bar
pilih Theme selanjutnya klik Start Editing.
5. Dari tool bar pilih draw rectangle dan pilih polygon seperti gambar 10. (a)
6. Untuk menggambar peta wilayah seperti gambar 10. (b) dapat dilakukan
dari mana saja asalkan tool draw sudah dalam posisi polygon. Tempatkan
mouse pada permukaan yang akan digunakan untuk mulai menggambar
peta, kemudian klik kiri untuk mulai menggambar. Tarik ke arah yang
diinginkan, jika diinginkan untuk belok lakukan kembali klik kiri pada
titik belokan. Untuk berhenti menggambar klik kiri dua kali. Sedangkan
untuk batas wilayah antar kecamatan gunakan tool Draw Line To Split
Polygon.

Gambar 16. Tool bar Draw dan Peta wilayah


c. Membuat Table untuk Theme
Untuk memberikan informasi pada theme yang dibuat perlu disiapkan
table yang akan diisi dengan informasi yang diperlukan. Sebagai c untuk theme
wilayah akan dilengkapi informasi tentang nama kecamatan, jumlah penduduk,
serta jumlah penderita DB. Langkah yang dilakukan adalah :
1. Aktifkan theme yang akan dilengkapi tabelnya.
2. Pilih tool bar Open Theme Table sehingga muncul

Page |
Gambar 17. Attributes Wilayah.shp
3. Tambahkan 4 kolom baru yaitu kolom Keliling, Luas, Koor X (Koordinat
X) dan Koor Y (Koordinat Y).
4. Klik menu Table dan pilih Start Editing
5. Dari menu Edit, pilih Add Field sehingga muncul kotak dialog

Gambar 18. Add Filed


Kerjakan juga untuk 3 field lainnya yaitu Luas, Koor X (Koordinat X) dan
Koor Y (Koordinat Y).
6. Sehingga sekarang tabelnya menjadi sebagai berikut :

Gambar 19. Hasil perubahan filed


7. Isi tabel dengan data sebagai berikut :

Page |
 Klik tabel keliling, lalu klik calculate

Gambar 20. Field Calculator


 Klik shape dua kali lalu masukkan rumusnya :

Gambar 21. Memasukkan rumus


Rumus nya adalah :
Untuk Luas : [shape].returnarea
Untuk keliling : [shape].returnlength
Untuk Koordinat X : [shape].returncenter.getx
Untuk koordinat Y : [shape].returncenter.gety

Gambar 22. Hasil pengisian tabel


8. Dari menu Table klik Stop Editing untuk mengakhiri pengisian tabel.

Page |
d. Membuat Legend
Untuk dapat membedakan wilayah antar kecamatan, dapat dengan
melangkapi theme menggunakan legend. Tahapan yang diperlukan adalah :
1. Aktifkan view yang berisi theme wilayah.shp
2. Klik dua kali pada theme wilayah.shp sehingga akan muncul

Gambar 23. Legend Editor


3. Ganti isian kotak Legend type dengan Graduated Color.
4. Isikan pada kotak Classification Field dengan Id sehingga akan muncul
beberapa baris dan tiga kolom isian yaitu symbol, value dan label.
5. Ganti isi label dengan luas yang sesuai dengan Id seperti pada gambar
24.
6. Untuk mengganti kombinasi warna ganti kotak Color Ramps dengan
warna yang diinginkan.
7. Untuk melihat efeknya klik apply dan simpan legend dengan nama
bangunan.avl
8. Hasilnya seperti terlihat pada gambar 25.

Page |
Gambar 24. Isian Label pada Legend

Gambar 25. Hasil view jika ditambah legend

3.3 Sistem Penyimpanan (Storage)


1. Penyimpanan di Komputer
Setelah selesai penggambaran, lakukan penyimpanan data atau dokumen
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Klik Theme
 Pilih dan Klik Start editing

Page |
 Klik File
 Pilih dan Klik Save project
 Keluar dari Program Archview GI
2. Penyimpanan kedalam CD (Soft Copy ke CD).
Selain penyimpanan didalam computer, penyimpanan juga dapat
dilakukan kedalam CD atau soft copy ke CD (Burning) / Back up data. Alat yang
dibutuhkan dalam proses ini adalah CD ReWritable atau DVD combo. DVD
combo yang kami gunakan yaitu merk Lite-On DVD combo.
Ada beberapa program tambahan yang digunakan untuk burning, salah
satunya adalah program nero. Pem-burningan juga bias dilakukan secara langsung
jika data yang akan di copy ke CD kapasitasnya sedikit. Langkah ini yang kami
lakukan dalam proses penyimpanan ke CD karena data yang kami masukan
sedikit sehingga tidak perlu menggunakan program tambahan untuk mempercepat
proses peng-kopian.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk Burning Langsung ke CD tanpa
program tambahan yaitu :
1. Masukan CD blank ke DVD combo driver.
2. Buka toolbar “explore” atau klik kanan pada taskbar star, lalu pilih
explore.
3. Copy data peta yang telah disimpan, lalu paste pada DVD combo
drive. Pada CD akan terlihat file yang belum sepenuhnya tersimpan.
4. Klik kanan pada DVD combo drive. Pilih Write These File to CD.
5. Tulis Nama CD, lalu tekan next.
6. Klik Finish.
Burning ke CD dengan program tambahan Nero
Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu :
1. Masukan CD blank ke DVD combo driver.
2. Buka Program nero.
3. Pilih Copy and Backup. Lalu Pilih Burn image to disc. Akan muncul
data tampilan
4. Open untuk memilih data yang akan di backup ke CD. Pilih file lalu
open.

Page |
5. pilih Data lalu pilih data disc.
6. Add untuk mengambil data yang akan di burning. Lalu pilih next.
Muncul tampilan final burn setting.
7. Tulis nama CD dan pilih speed/ kecepatan pembeckupan yang
diinginkan paka pilihan writing speed.
8. Pilih Burn. Lalu Finish.

Page |
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam
format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai dengan keinginan
pembuatannya baik dalam jumlah atau skala peta yang akan dihasilkan. Peta
digital tidak dipengaruhi oleh faktor skala dan hanya dibatasi oleh keterbatasan
memori penyimpan perangkat keras dan keterbatasan perangkat lunaknya.
Perangkat lunak yang kami gunakan pada pemetaan digital kali ini adalah
Archview GIS, Arcview merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer
dan paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh
ESRI (Environmental Systems Research Institute). Dengan Arcview kita dengan
mudah dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta laporan yang
berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pengolah peta
digital atau digitasi peta, hal yang paling penting adalah pemahaman mengenai
materi tentang pemetaan dan mampu mengoperasikan program komputer
Achview GIS untuk menghasilkan otomatisasi pembuatan peta.

4.2 Saran
• Pastikan setelah selesai mengedit digitasi peta, harus d save project
• Biasanya hasil scanning posisi peta menjadi miring, oleh karena itu buat peta
itu menjadi lurus.
Biasakan dalam menandai garis tiap bangunan atau jalan punya layar masing-
masing.

Page |
DAFTAR PUSTAKA

Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2011. Petunjuk Survey dan Pemetaan. Bandung :


Lab Survei dan pemetaan, DPTS, FPTK, UPI.

Page |

Anda mungkin juga menyukai