Disusun oleh:
Arief Fakhrizal
131421200005
Biodata
Fasilitas diagnostik dan terapi yang dimiliki
Jumlah serta kemampuan tenaga medik dan paramedik
Macam dan kualitas diagnostik
Tujuan, cara, macam dan urutan terapi
Hasil dan komplikasi terapi
Follow up
c) Bahan pendidikan bagi tenaga kesehatan dan mahasiswa
Kasus kanker yang dijumpai di rumah sakit sehari-hari merupakan cermin
keadaan kanker di wilayah itu, merupakan bahan yang baik untuk pendidikan
mahasiswa, dokter ahli atau paramedik. Mengapa kita harus memilih suatu
cara tertentu dalam pengelolaan kanker, haruslah didasarkan atas pengalaman
yang telah ada dan merupakan umpan balik untuk menyempurnakan
pengelolaan kanker selanjutnya. Tenaga-tenaga medik haruslah memahami
bagaimana mengelola kanker yang banyak terdapat di wilayah itu.
d) Bahan penelitian
Untuk pengembangan pengelolaan kanker haruslah didasari atas hasil
penelitian kanker, dan registrasi kanker merupakan sumber data yang baik
untuk penelitian epidemiologi dan klinik.
Data yang dicatat dalam registrasi kanker ialah data yang dilaporkan ke
Pusat Registrasi Kanker dari kerbagai bagian atau laboratorium. Dalam
melaporkan data ke Pusat Registrasi kanker hendaknya mengikuti nomenklatur
seperti yang dipakai dalam ICD (International Classification of Diseases), berikut
dengan nomor ICD agar tidak terdapat kesalahan persepsi.
2.2.1 ICD 9
Badan Nasional untuk Statistik Kesehatan atau National Center for Health
Statistics (NCHS) dari Departemen Kesehatan dan Perlayanan kemanusian
Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat mengakui
pentingnya menjaga akurasi statistik klasifikasi dan presentasi data. Dalam
bayangan dari peristiwa 11 September, NCHS merasa perlu untuk mengevaluasi
kembali kecukupan dari statistik klasifikasi dari segi kemampuan untuk
menggambarkan kematian dan penyakit yang terkait dengan tindakan terorisme.
Demikian juga, NCHS mulai menerima permintaan dari negara-negara
yang terkena bencana untuk membuat sebuah sistem untuk mengklasifikasi cedera
dan kematian akibat peristiwa terorisme, Negara-negara yang menghubungi
NCHS untuk panduan tentang cara pandang dan kode cidera dan kematian, atau
rumah sakit yang menghubungi NCHS mengacu pada arah cara pandang dan kode
cedera atau kematian. Karena tidak ada petunjuk dari NCHS, studi yang dilakukan
oleh Assosiasi Manajemen Informasi Kesehatan kota New York atau New York
Health Information Management Association (NYHIMA) telah dapat
diidentifikasi tidak kurang dari 15 perbedaan eksternal dari kode cedera atau
kematian yang digunakan oleh beberapa rumah sakit kota New York yang
merawat korban bencana tsb.
Di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease
Control and Prevention disingkat dengan (CDC) dapat merespon tanggap darurat
dengan sejumlah tindakan segera. akan tetapi untuk data kesehatan atas peristiwa
yang diakibatkan oleh terorisme, terasa terdapat kebutuhan mendesak untuk kode
identifikasi untuk membuat klasifikasi yang dapat digunakan untuk penggambaran
dan statistik, laporan, menganalisis dan luka-luka, sequele kecelakaan, dan
kematian terkait dengan akibat peristiwa tersebut.
Kategori kode khusus untuk akibat tindakan dari terorisme yang
terlewatkan dari dua klasifikasi utama sistem kode yang digunakan untuk tingkat
statistik morbiditas atau kematian akibat tindakan dari terorisme, World Health
Organization (WHO) atas Klasifikasi Internasional atas Penyakit (ICD) dan klinis
Perubahan Amerika Serikat atas ICD yang ke 9 atau United States Clinical
Modification of the ICD, Ninth Revision (ICD-9-CM). Tanpa tambahan kode ini,
cedera dan kematian terkait dengan terorisme tidak dapat diidentifikasi secara
terpisah, membuat penilaian statistik menjadi sangat sulit.
Pembagian ICD 9 CM
Klasifikasi Penyakit dan Luka-luka
Indeks penyakit dan cidera
Tabel ini berisi klasifikasi obat dan bahan-bahan kimia lainnya untuk
mengidentifikasi keracunan dan eksternal menyebabkan efek samping. Setiap zat
yang tercantum dalam tabel kode diberikan sesuai dengan klasifikasi keracunan
(960-989). Kode-kode ini digunakan ketika ada laporan keracunan, overdosis,
substansi yang salah diberikan atau diambil, atau mabuk.
Tabel ini juga berisi daftar penyebab eksternal efek samping. Dampak
buruk adalah manifestasi patologi karena mengkonsumsi atau paparan obat atau
bahan kimia lainnya (misalnya, dermatitis, reaksi hipersensitivitas, gastritis
aspirin). Dampak buruk yang akan diidentifikasi dengan kode yang sesuai
ditemukan di Bagian 1, Indeks untuk Penyakit dan Luka-luka. Kode menyebabkan
eksternal kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi situasi yang terlibat.
Judul tabel yang berkaitan dengan penyebab eksternal didefinisikan di bawah ini:
Catatan: kode ini hanya untuk digunakan saat bukan gejala infeksi HIV
atau kondisi yang hadir. Jika ada gejala infeksi HIV atau kondisi yang hadir, lihat
kode 042.Tidak termasuk:
- AIDS (042)
- human immunodeficiency virus [HIV] penyakit (042)
- terpapar HIV (V01.79)
- Bukti spesifik serologis HIV (795,71)
- gejala human immunodeficiency virus (HIV) (042)
- V09 Infeksi dengan mikroorganisme resisten terhadap obat-
Catatan: Kategori ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai kode tambahan untuk
kondisi infeksius diklasifikasikan di tempat lain untuk menunjukkan adanya
resistensi obat-organisme menular
2.2.2 ICD 10
ICD-11 adalah sistem pengkodean medis yang dibuat oleh WHO untuk
mendokumentasikan diagnosa, penyakit, tanda dan gejala dan keadaan sosial.
Dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi, revisi ICD akan
memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan data tentang penyebab kematian,
kemajuan ilmu pengetahuan dan kedokteran, penyakit yang muncul dan kondisi
kesehatan, dan membandingkan informasi di seluruh dunia dengan lebih mudah
dan keragaman dalam pelayanan kesehatan masyarakatdan pelaporan klinis.
Beberapa fitur kunci baru dari revisi versi 11 akan mencakup bab baru
pada pengobatan tradisional, yang merupakan bagian penting dari perawatan
kesehatan di banyak bagian dunia dan siap untuk digunakan dengan catatan
kesehatan elektronik dan aplikasi.
1. Bukti Ilmiah
ICD harus membantu dalam kebijakan publik, alokasi sumber daya, dan
hasil pemantauan dengan merekam mortalitas, morbiditas dan parameter
kesehatan penduduk lainnya. Hal ini juga harus kompatibel dengan skema
klasifikasi lainnya dan elemen sistem informasi kesehatan.
Serangkaian metode terkoordinasi akan digunakan untuk meninjau secara
sistematis bukti yang ada dalam merevisi ICD-10 di versi sekarang untuk sampai
pada ICD-11. Proses tersebut akan berlangsung dalam 3 tahap, yaitu :
1) Tinjauan sistematis ilmiah, bukti kesehatan publik dan klinis untuk revisi, yang
secara singkat disebut ICD-10 Plus
2) Pembentukan ICD-11 Draft dan pengujian lapangan
3) Penciptaan hubungan sistematis untuk istilah standar perawatan kesehatan untuk
memfasilitasi komunikasi, standar pengolahan data dan riset
Revisi dari versi saat ini (ICD-10) dan pengembangan struktur untuk ICD-
11 dimulai pada tahun 2007. Pada permulaan revisi, tanggal diseminasi ICD-11
diperpanjang dari 2012 ke 2015 dengan implementasi percobaan di tahun 2014.
Agar siap untuk diseminasi global pada 2015, pekerjaan teknis pada ICD-
11 perlu diselesaikan pada tahun 2012. Pada pertengahan 2009, rencana
sebelumnya Draft Alpha akan selesai pada Mei 2010, Beta I pada Mei 2011 dan
Beta II pada Mei 2012, saat uji coba lapangan akan dimulai; diajukan ke WHO
pada tahun 2014 untuk implementasi pada 2015.
Pada September 2010 tampak jelas dari bahan pertemuan revisi ICD
bahwa target untuk populasi konten dan pengembangan perangkat lunak telah
masuk, tahap penyusunan Alpha berjalan secara signifikan di belakang jadwal dan
interaktif penyusunan platform Beta tampak tidak mungkin siap untuk dirilis pada
Mei 2011. Pada awal 2011, ICD revisi dan WHO-FIC mendiskusikan pro dan
montra dari penundaan peluncuran platform Beta sampai akhir 2011 atau hingga
Mei 2012.
Pada bulan Mei 2011, ICD-11 dapat dilihat secara terbuka Alpha Platform
browser diluncurkan. Pada Juli 2011, platform ini dibuka untuk para profesional
dan para pemangku kepentingan lainnya yang dapat mendaftar melalui situs untuk
akses lebih penuh dan untuk membaca serta mengirimkan komentar.
ICD-6 Primarily
1948 Morphology
ICD-O
2000
Both
ICDA-8 MOTNAC
ICD-7 Topography &
1967 1951
Morphology
1955
SNDO
H-ICDA-8 1951
ICD-8 1961
1968
1967
SNOP
1965
Ch.II Neopl
ICD-9-CM
1979
ICD-9
MOTNAC
1975
1968
Ch.II Neopl
ICD-10
1992
ICD-O
1976
Ch.II Neopl
SNOMED
Morphologi
Neopl.1977
CAP
SNOMED
III
1993
CAP
SNOMED
RT
2000
CAP
2.2.4.2 Isi dari ICD-O
Hanya terdiri dari satu jilid, dimana edisi pertama terbit pada tahun 1976
Isi buku edisi ketiga adalah sebagai berikut:
- Pendahuluan , perbedaan ICD-X dan IC-O
- Cara penggunaan ICD-O
- Aturan/ principle rules dan konvensi ICD-O
- Daftar nomer kode topografi
- Digit ke-5 kode behaviour untuk neoplasma
- Digit ke 6 kode grade/ derajat histologi dan deferensiasi
- Daftar nomer kode morphologi
- Alphabetikal indeks
- Nomer kode morfologi baru
Tabel 2.2 Hubungan antara kode perilaku ICD-O dan berbagai bagian dalam bab
II ICD-X
Pada volume 3 ICD X, dibawah kata ‘ neoplasma’ terdapat tabel dengan 5 kolom
dengan judul sebagai berikut;
Tabel 2.4 Kategori ICD X yang dihilangkan dari bagian topografi ICD-O
Kategori ICD X Terminologi Kode Perilaku ICD –O
Yg Equivalen
C43 Melanoma of skin /3
C45 Mesothelioma /3
C46 Kaposi’s sarcoma /3
C78 Secondary maligna /6
neoplasma of respiratory
& digestive system
C81-c96 Secondary maligna / 6
neoplasma of other
specified site
C97 Maligana neoplasma of / 3
lympoid, hematopoetic
and related tissue
D00 –d09 In situ neoplasma /2
D10-D36 Benigna neoplasma /0
D37-D48 Neoplasma of uncertain & / 1
unknown behaviour
Contoh ;
-A-
Abdomen
C76.2 NOS
C47.4 autunomic nervous system
C49.4 connective tissue
C49.4 muscle
….. ……..
….. .…….
2.2.4.7 Aturan, Rules, dan Prinsip Dasar untuk ICD O Edisi III
- Rules 1 ; Morfologi numerical list ( daftar urut angka kode M)
Atas dasar working formulation dimana ada tambahan istilah baru dan
revisi seksi Non Hodgkin Limphoma.
Istilah MI mempunyai nomer kode 5 digit dari 8000/0 s/d 9989/ 1 yaitu kode
istilah histologik dan kode behaviour.
Ada kode tunggal terpisah untuk histologik grading/ diferensiasi dan untuk
mengenal sel asal – T atau B-cell. Total ada 10 digit.
- Rules 2 ; Regio topografik & Ill DEFINED Site (Regio topografik dan
jaringan gangguan sakit)
Apabila diagnosis tidak khusus menyebut jaringan asalnya atau lokasi
gangguan maka pilihlah istilah yang di indeks abjad yang jaringannya sesuai
daripada menggunakan ‘NOS’
Misal; Squamus cell carcinoma of the arm
Maka sandinya C44.6 (Skin of Arm) dan bukan C76.4 ( Arm, NOS)
Karena lapisan jaringan kulit terdiri dari sebagian sel squamous.
- Rules 3 ; Prefiks : para, peri, pre, supra, infra dan seterusnya sering
digunakan.
Ada beberapa topografik site termodifikasi dengan prefiks muncul dengan
nomer kode tersendiri pada ICD O.
Contoh;
o Peri adrenal tissue
o Peri pancreatic tissue
o Retroceccal tissue
o Retro peritoneum
Kodenya C48.0
Bila tidak ada dalam daftar ICD O maka sandi yang dipilih adalah yang diberi
istilah ; Ill defined sub category ; C76 ( Ill DEFINED Site ).
- Rules 4 ; Tumor yang melibatkan lebih dari 1 kategori atau sub kategori.
Tumor overlaps atau lebih dari 2 kategori bila titik asalnya tidak dapat
ditentukan maka sandinya, sub category. 8
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. Cancer registration in the region. Available at
http://emro.who.int/noncommunicable-diseases/information-
resources/cancer-registration.html. Cited on June 14th 2020, 01.41 PM.
2. Depkes RI, Pusat Data Kesehatan. Pedoman Penggunaan ICD-10. Seri 1.
Jakarta: Depkes RI. 1999.
3. WHO. International classification of diseases for oncology. 3rd ed. Malta:
WHO; 2013.
4. Centers for Disease Control and Prevention. ICD-9-CM. Available at
http://www.cdc.gov/nchs/icd//icd9cm.htm. Cited on June 14th 2020, 10.00
AM.