INFECTION &
SURGICAL SITE
INFECTION
Putri Anggiana Rahma Dewi Faritsi Nurul Tsani
R. Rezky Muhammad Nur Ismail Christian Setiadi
Samuel Wilyarto Anugrah Diaswara Prabharani
Siti Aisyah Fiky Setiawan
SURGICAL INFECTION
LATAR BELAKANG
• Sebelum perkembangan germ theory, antisepsis, dan ilmu anestesi prosedur bedah
sering memiliki tingkat morbiditas & mortalitas tinggi, disebabkan infeksi post-operatif
• Ignas Z (1846) mortalitas ibu hamil ↓ dengan mencuci tangan
• Pasteur (abad 19) sterilisasi, penemuan bakteri penyebab infeksi
• Osler (1904) penyebab pasien meninggal karena respon tubuh thd infeksi
PATOGENESIS INFEKSI
Host-defense
Host-defense sistemik
Rekrutmen sel inflamasi
Makrofag Protein komplemen
(TNF-α, IFN-γ, (IL)-1β, 6, 8)
INVASI MIKROBA
Eradikasi Hilangnya infeksi dari badan inang
Syok sepsis:
SIRS:
kegagalan
manifestasi
sirkulasi akut
sistemik
dengan
infeksi, i.e. ↑
hipotensi arteri
suhu, ↑ WBC,
persisten
tachycardia,
setelah
tachypnea
resusitasi
MIKROBIOLOGI AGEN INFEKSIUS
PADA SURGICAL INFECTION
Komensal pada kulit
Gram +
(SSI)
Aerob
Gram -
Bakteri
Acid fast
Anaerob
bacteria
Infeksi nosocomial (infeksi
polimikrobial/fungemia)
Fungi
Patogen oportunistik
2. SOURCE CONTROL
• Drainase materi purulent
• Debridement jaringan terinfeksi/jaringan mati/corpus alienum Debridemen radikal, amputasi
• Perbaikan penyebab infeksi/underlying cause of infection Reseksi usus
3. AGEN ANTIMIKROBA
• PROFILAKSIS: antimikroba yang diberikan sebelum tindakan untuk
mengurangi jumlah mikroba yang masuk ke jaringan/rongga tubuh
• Terbatas sebelum dan saat operasi (30 menit sebelum insisi)
• Biasanya single dose/jika operasi lama, diberikan saat half-life sudah terlewat
• Tidak dilanjutkan >24 jam post-op
• TERAPI EMPIRIS: penggunaan antimikroba saat risiko surgical infection
tinggi, atau saat terjadi kontamintasi signifikan dalam operasi, atau pada
pasien sakit berat dengan sepsis/syok sepsis
• Pemberian jangka pendek (3-5 hari)
• Berlanjut ke terapi pada infeksi yang sudah terbukti pada pasien bedah
• Infeksi monomikrobial (infeksi nosocomial) UTI 3-5 hari, pneumonia 7-10 hari,
bacteremia 7-14 hari
• Infeksi polimikrobial durasi selama 5-14 hari (+source control)
INFEKSI SIGNIFIKAN
SURGICAL SITE INFECTION
Infeksi jaringan, organ, atau ruang yang terpapar
oleh operator saat sedang melakukan prosedur
invasif
Superfisial
(kulit,
subkutan)
Insisional
Insisional
SSI
dalam
Infeksi
ruang/organ
Klasifikasi surgical wound
• Klasfikasi berdasarkan besarnya bacterial load pada saat operasi
• Kelas I (Clean wounds)
• Tidak ada infeksi, hanya potensi kontaminasi mikroflora kulit
• Kelas ID sama, dengan tambahan mesh/katup
Insisi drainase
Kontrol hiperglikemia
Antibiotik profilaksis
• PRIMER: invasi rongga steril peritoneum melalui diseminasi darah atau inokulasi
• Contoh: pasien dengan asites, pasien dengan dialysis peritoneum
• PF: diffuse tenderness tanpa lokalisasi, tanpa pneumoperitoneum pada pemeriksaan
radiologis, >100 WBC/mL, gramn-stain menunjukkan morfologi tunggal biasanya
monomikrobial
• E. coli, K. pneumoniae, pneumococci
• Terapi antibiotik selam 14-21 hari
• Host defense
Lingkungan biologis
Lingkungan fisik
Lingkungan sosial
INANG
• Usia • Perubahan anatomis & fisiologis
• Jenis kelamin • Abnormalitas kongenital
• Ras • Neoplasma
• Riwayat penyakit • Badan asing
• Underlying disease • Sumbatan
• Status imun yang terganggu • Emboli
• Status nutrisi • Trauma
• Status imunisasi
HOST DEFENSE
• Barier Inang (Imunitas Nonspesifik)
• Epitel (kulit)
• Mukosa (pernapasan, usus dan urogenital)
• Zat yang disekresikan (keringat, air mata, air liur, sebaceous, wax, dll)
• Mikroba residen atau komensal
• Kulit
• Permukaan epitel
• Sekresi dari kelenjar sebaceous
• Mikroflora komensal terutama gram (+)
• Staphylococci, streptococci, corynebacterium, propionobacterium
HOST DEFENSE
• Saluran pernafasan
• Lendir pernapasan → batuk/menelan
• Makrofag alveolar paru → fagositosis
• Flora normal :
• Gram (+): staphylococcus aureus, streptococcus pneumopniae
• Gram (-): moraxella catarhalis, haemophilus, neisseria
• Saluran urogenital, biliar, pankreas, dan saluran pernapasan distal → TIDAK
memiliki mikroflora yang menetap pada individu yang sehat
HOST DEFENSE
• Gastrointestinal (oropharynx, distal colorectum) → mikroflora jumlah besar
• Usus halus:
• Gram (+): lactobacillus, clostridium, enterococci, staphylococcus
• Gram (-): enterobactericeae, bakteroides, prevotella
• Usus besar :
• Gram (+): lactobacillus, clostridium, enterococci, peptostreptococcus, streptococci,
staphylococci, actinomyces
• Gram (-): enterobacteriaceae, pseudomonas, acinetobacter, alcaligenes, flavobacter,
bacteroides, prevetolla, fusobacterium
LINGKUNGAN BIOLOGIS
• Termasuk organisme yang merupakan agen penyakit potensial (Serratia,
Pseudomonas, MRSA, Klebsiella, Enterobacter, Proteus, E. coli)
• Beberapa jam setelah dirawat perubahan normal flora kolonisasi oleh
organisme yang ada di lingkungan rumah sakit
• Penggunaan agen antimikroba spektrum luas yang berlebihan
mikroorganisme resisten
LINGKUNGAN FISIK
• CUCI TANGAN
• Sebelum memegang pasien, melakukan prosedur, wound care
• Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi, cairan tubuh i.e. darah, urin, feses, sputum
• APD kontak dengan membrane mukosa pasien & kulit tidak intak
• TEKNIK ASEPTIK cuci tangan rutin (air + sabun antimicrobial), alat pembersih, surgical
scrub
• Lingkungan benda mati
• P. aeruginosa, Acinetobacter baumannii, Legionella pneumophilia humidifier, AC, cairan dialysis, dll
• HBV tabung darah, mesin dialisis, furnitur
• M. tuberculosis, L. pneumophilia, Aspergillus, S. aureus, varicella-zoster virus, influenza virus
airborne
• Jarang dari karpet, vas bunga, linen kotor
• Pada situs infeksi
inflamasi: rubor, kalor,
dolor
• Manifestasi sistemik:
demam, leukositosis,
tachycardia, tachypnea
PATOGENITAS BAKTERI
• Kualitas patogenitas bakteri yang penting dalam proses infeksi:
• Faktor invasi: kemampuan untuk menyerang jaringan
• Mekanisme kolonisasi (penempelan dan multiplikasi awal),
• Produksi zat ekstra seluler yang memfasilitasi invasi (invasins) dan
• Kemampuan untuk melewati atau mengatasi mekanisme pertahanan tuan rumah
• Toksigenesis: Kemampuan menghasilkan racun
• Exotoxins: suatu bentuk toksin yang kuat dan dikeluarkan oleh sel bakteri, dan bebas
bergerak di media sekitarnya
• Endotoksin: komponen lipopolisakarida membran luar bakteri Gram-negatif
STATISTIK INFEKSI NOSOKOMIAL
• Pasien di ICU mengalami lebih banyak infeksi nosocomial dibanding pasien lain,
terkait penyakit lebih berat, paparan thd alat medis, LOS
• ICU yang berbeda infeksi yang berbeda i.e. ICU luka bakar: infeksi central line;
ICU bedah VAP; CICU & MICU: ISK
• Prevalensi mikroba yang resisten
• Proteus mirabilis, E. coli, K. pneumoniae susceptibility berkurang
• Enterobacter, Pseudomonas, Candida lebih resisten
• Pada pasien yang lebih tua >65 tahun terkait kebersihan, mobilitas, nutrisi
• 44% ISK terkait kateter urin
• 18% pneumonia, infeksi luka 11%, infeksi bloodstream 8.5%
INFEKSI NOSOKOMIAL VIRAL
• Pasien paling berisiko
• Neonatal dan pediatrik
• Geriatrik influenza, parainfluenza, RSV, adenovirus, rhinovirus
• Gangguan immunitas pasien transplantasi organ, terapi imunosupresi, AIDS
• Tenaga kesehatan rubella, measles, chickenpox, hepatitis B & C, HIV
Penggunaan
Kewaspadaan Dekontaminasi
antibiotik yang
isolasi & barier peralatan
bijaksana
Dekontaminasi
Cuci tangan
lingkungan
TERIMA KASIH