Disusun Oleh :
Hendi permana
3A ( C1814201027 )
Sub Pokok : Terapi bermain mengenal warna, huruf, mengenal nama buah dan hewan.
Sasaran : Keluarga
Waktu : 25 menit
I. LATAR BELAKANG
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari (Wholey and Wong, 1991). Bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan (Foster, 1989).
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock). Kesimpulan: Bermain merupakan bahasa
dan keinginan dalam mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disadarinya serta
dialami dengan kesenangan yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosio yang
berhubungan dengan lingkungan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Setelah
melakukan survei di PAUD Pelangi sebagian besar murid-murid di PAUD tersebut
berusia 4 - 5 tahun sebanyak ± 40 anak. Sehingga, sasaranterapi bermain yang akan
dilakukan adalah anak pra sekolah (4-5 tahun) sebanyak 20 anak. Klasifikasi dalam
permainan ini adalah social affective play dimana anak belajar memberi respon dan
berhubungan dengan orang lain terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan
dalam bentuk permainan.
II. TUJUAN UMUM
a. Mengenal warna
b. Mengenal huruf
d. Menebak gambar
IV. MATERI
Telampir
V. METODE PENYULUHAN
Bermain dengan anak menebak gambar yang telah disebutkan dan
didiskripsikan.
A PENGERTIAN BERMAIN
- Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Foster, 1989).
- Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).
- Bermain adalah ungkapan bahasa secara alami pada anak yang diekspresikan
melalui bio-psiko-sosio anak yang berhubungan dengan lingkungan (Cindy Smith).
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri atau kegembiraan
timbul dari apa yang dilakukan oleh anak. Contoh: bermain
sepak bola.
2. Bermain pasif/hiburan
Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya
melihat), kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Contoh: memberikan support,
menonton televisi.
C. JENIS PERMAINAN
1. Permainan bayi
Permainan sederhana oleh anggota keluarga dilakukan pada usia 0-1 tahun.
2. Permainan perorangan
Untuk menguji kecakapan, ada peraturan sedikit, dilakukan pada todler dan
3. Permainan tetangga
dan penjahat.
4. Permainan tim
Permainan pada anak sakit atau lelah, dilakukan pada cuaca buruk atau hujan.
D. CIRI-CIRI BERMAIN
a. Menurut Isi
c. Skill play
ibu.
a. Solitary play
orang lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita
todler.
b. Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing
mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada
interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak
c. Asosiatif play
sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas,
d. Kooperatif play
terencana dan ada aturan tertentu. Saling diskusi dan memiliki tujuan
F. FUNGSI BERMAIN
Bayi dengan penglihatan, taktil, dan rangsangan. Todler dan pra sekolah
masing-masing usia.
2. Perkembangan Kognitif/intelektual
ini diperoleh melalui eksplorasi dan manipulasi benda disekitarnya baik dalam
hal warna, ukuran, dan pentingnya benda tersebut. Contoh: bermain mengisi
teka-teki silang.
3. Kreatifitas
Anak mengembangkan kreatifitas, mencoba ide baru, bermain dengan semua
media, puas dengan kreatifitas baru, dan minat terhadap lingkungan tinggi.
4. Perkembangan Sosial
peran dalam kelompok, belajar memberi dan menerima, belajar benar salah,
6. Perkembangan Moral
Diperoleh melalui interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan
teman,
7. Terapi
8. Perkembangan Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
kognitif terganggu.
3. Jenis kelamin, dimana anak laki-laki lebih tertarik dengan mekanikal
5. Alat permainan.
6. Intelegensia.
1. Tahap Eksplorasi
2. Tahap Permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap perminan.
4. Tahap Melamun
1. Bayi (1 bulan)
a. Visual: permainan dapat dilihat dengan jarak dekat (20-25 Cm), gantungkan
a. Visual: buat ruangan menjadi terang, gambar, cermin ditembok, bawa bayi
ke ruangan lain, letakkan bayi agar dapat memandang disekitar.
b. Auditori: bicara dengan bayi, beri mainan bunyi, ikut sertakan dalam
pertemuan keluarga.
a. Visual: bermain cermin, anak nonton TV, beri mainan dengan warna
terang
b. Auditori: anak bicara, ulangi suara yang dibuat, panggil nama, remas
untuk dirobek-robek.
beri tahu yang anda lakukan, ajarkan tepuk tangan dan beri perintah
sederhana.
mengalir, berenang.
d. Kinetik: letakkan mainan agak jauh lalu suruh anak untuk mengambilnya.
binatang.
c. Taktil: beri makanan yang dapat dipegang, kenalkan dingin, panas dan
hangat.
d. Boneka bayi.
d. Perhatiannya singkat.
h. Senang musik/irama.
b. Alat masak.
c. Malam, lilin.
d. Boneka, blockies, telepon, gambar dalam buku, bola, dram yang dapat
dipukul, krayon, kertas.
c. Papan tulis/kapur.
a. 6-8 tahun
Kartu, boneka, robot, buku, alat olah raga, alat untuk melukis, mencatat,
sepeda.
2. 8-12 tahun
Buku, mengumpulkan perangko, uang logam, pekerjaan tangan, kartu,
1. Pengertian
2. Kegunaan
benar.
warna.
masyarakat.
3. Syarat
terlalu mudah.
h. Tidak mudah rusak. Jika ada bagian yang rusak mudah diperbaiki dan
harga terjangkau.
a. Motorik kasar: sepeda roda tiga/dua, mainan yang ditarik dan didorong.
kaki.
f. Tingkah laku sosial: alat permainan yang dapat dipakai bersama seperti
bagi anak.
DAFTAR PUSTAKA