Anda di halaman 1dari 11

Materi Khutbah Id Adha 1440 / 2019

Pesantren Darul Istiqamah

Mufassir Arif, Lc, MA

Kantor Pusat Pesantren Darul Istiqamah:


Jl. Poros Makassar Maros Km 25, Kel. Bontoa, Kec. Mandai, Kab. Maros, Sulsel
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -1

‫بسم هللا الرمحن الرحيم‬

‫ بعد‬،‫احلمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬

Mukaddimah
Allah subhanahu wata'ala telah mengaruniakan kepada kita nikmatNya yang sangat
banyak, semua hal yang kita miliki merupakan nikmat dan karunia Allah. Allah subhanahu
wata'ala berfirman:

ۡ
َ ‫َوَما بِ ُكم ِمن نِع َم ࣲة فَ ِم َن‬
‫ٱّلل‬
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah. (QS. An Nahl: 53)

Dan nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada kita adalah nikmat petunjuk, nikmat
hidayah. Nikmat Islam dan Iman. Nikmat yang tidak didapatkan oleh semua manusia.
Nikmat yang menjadi kunci kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat. Karena Islam
lah satu-satunya agama yang diridhai Allah Azza wa Jalla.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ۡ ۡ ِ ِ ِ ِ
ِ
‫ٱّلل ٱۡلسلَـٰ ُم‬
َ ‫ند‬ َ ‫إ َن ٱلد‬
َ ‫ین ع‬
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. (QS. Ali Imran: 19)

Membuktikan Kesyukuran Atas Nikmat Islam dan Iman

Menyadari agungnya nikmat ini, mendorong setiap orang beriman untuk mensyukurinya.
Dengan senantiasa memuji Allah, dan senantiasa berusaha untuk menjaga kenikmatan
tersebut agar tidak lepas dari genggamannya. Karena, musuh-musuh Allah, syetan dari
kalangan jin dan manusia tidaklah ridha sampai orang beriman mengikuti langkah mereka.
Sampai orang beriman melepaskan petunjuk tersebut.
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -2

ۡ‫ولَن تـ ۡرضى عنك ۡٱليـهود وََل ٱلنَصـٰرى ح ََّت تـتَبِع ِملَتـهم‬


َُ َ َ ٰ َ ٰ ََ َ ُ َُ َ َ ٰ َ َ َ
Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad)
sebelum engkau mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah: 120)

Dan kehidupan dunia yang penuh fitnah, ujian dan cobaan, menjadi senjata utama mereka,
yang seringkali berhasil menggoyahkan keyakinan seseorang, yang beriman menjadi ragu,
yang adil menjadi zhalim, yang amanah menjadi khianat.

Hal ini biasa kita saksikan dalam keadaan masyarakat kita, ada berapa banyak manusia
yang tadinya merupakan seorang pejuang kebenaran, yang kemudian berbalik menjadi
seorang pengkhianat?

Ada berapa banyak manusia yang tadinya menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dan
kemudian berbalik mengajak pada kemungkaran dan menghalangi manusia dari
kebenaran?

Ada berapa banyak manusia yang tadinya berada di atas jalan yang lurus, kemudian
meninggalkan dan membelakangi jalan tersebut?

Hal ini merupakan ujian bagi orang-orang yang beriman, untuk membuktikan bahwa
keimanannya bukan hanya sekedar hiasan bibir semata, akan tetapi keimanan yang benar-
benar tertancap di dalam hati, tidak goyah dengan berbagai macam ujian, baik itu berupa
kenikmatan ataupun musibah. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ࣰۖ ۡ ِ ۡ ۡ ۡ ۤ
ۡ ۡ ِ ِ ِ ‫ُك ُّل نـَ ۡف ࣲس َذائ َقةُ ٱل َموت َونـَبـلُوُكم بٱلش‬
‫َر َوٱۡلَۡی فتـنَة َوإلَيـنَا تُـر َجعُو َن‬ ِ ۡ ِۗ
ِ ۡ
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan
dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.
(QS. Al Anbiya': 35).

ۖ
‫ین ِمن قَـ ۡبلِ ِه ۡم‬‫ذ‬ِ َ‫ ولََق ۡد فَـتـنَا ٱل‬.‫أَح ِسب ٱلنَاس أَن یـ ۡتـرُك ۤ ۟وا أَن یـ ُقولُ ۤ ۟وا ءامنَا وه ۡم ََل یـ ۡفتـنو َن‬
َ َ َ َُ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ
ۡ
ِ ٰ‫ٱّلل ٱلَ ِذین ص َدقُ ۟وا ولَيـ ۡعلَم َن ٱل َكـ‬ ۡ ‫فـليـ‬
‫ی‬ ِ
‫ب‬ ‫ذ‬ َ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
َ َ َ َ َ َ ُ َ ََ َ َ َ
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,
“Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-
orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti
mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al Ankabut: 2-3)
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -3

Pentingnya Teguh Di Atas Kebenaran

Memegang teguh kebenaran dikaruniakan Allah adalah syarat mutlak untuk menggapai
kemenangan di dunia dan di akhirat. Olehya itu, setiap orang beriman harus berusaha untuk
teguh di atas pendiriannya, di atas keyakinannya, di atas kebenaran yang telah nampak
baginya, sampai kematian menjemputnya. Karena akhir kehidupan manusia itu menjadi
penentu baik atau buruknya amalannya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫ال ِِب ْۡلََواتِي ِم‬


ُ ‫إََِّنَا األ َْع َم‬
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari).

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫َح ٍد َح ََّت تَـْنظُُروا ِِبَ ُُيْتَ ُم لَهُ فَِإ َن الْ َع ِام َل یـَ ْع َم ُل َزَماانً ِم ْن‬َ ‫َلَ َعلَْي ُك ْم أَ ْن َلَ تُـ ْع َجبُوا ِِب‬
ْ ‫ات َعلَْي ِه َد َخ َل‬
‫اْلَنَةَ ُثَُ یـَتَ َح َو ُل فَـيَـ ْع َم ُل‬ ‫م‬ ‫و‬‫ل‬
َ ‫ح‬ٍ ِ‫عم ِرِه أَو بـرهةً ِمن ده ِرِه بِعم ٍل صال‬
َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ُْ ْ ْ ُ
َُ‫َار ُث‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫د‬ ِ ‫عمالً سيِئاً وإِ َن الْعب َد لِيـعمل الْبـرهةَ ِمن ده ِرِه بِعم ٍل سيِ ٍئ لَو مات علَي‬
‫ه‬
َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َْ َ َ َ َ
‫ قَالُوا ََي‬.‫استَـ ْع َملَهُ قَـْب َل َم ْوتِِه‬ ٍ َ ‫احلاً وإِ َذا أَراد‬ ِ ً‫یـتح َو ُل فَـيـعمل عمال‬
ْ ً‫اّللُ بِ َعْبد َخ ْۡیا‬ ََ َ ‫ص‬ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ََ
‫ضهُ َعلَْي ِه‬ ِ ‫ یـوفِ ُقه لِعم ٍل‬: ‫ال‬ ِ ‫اّلل وَكيف یستَـع‬ َِ ‫ول‬
ُ ِ‫صال ٍح ُثَُ یـَ ْقب‬
َ َ َ ُ َُ َ ‫ق‬
َ ُ ْ َ ْ َ َ ‫َر ُس‬
‫ه‬‫ل‬
ُ ‫م‬ ْ َ
“Janganlah kalian terkagum dengan amalan seseorang sampai kalian melihat amalan
akhir hayatnya. Karena mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan
amalan yang shalih, yang seandainya ia mati, maka ia akan masuk surga. Akan tetapi, ia
berubah dan mengamalkan perbuatan jelek. Mungkin saja seseorang beramal pada suatu
waktu dengan suatu amalan jelek, yang seandainya ia mati, maka akan masuk neraka.
Akan tetapi, ia berubah dan beramal dengan amalan shalih.
Oleh karenanya, apabila Allah menginginkan satu kebaikan kepada seorang hamba, Allah
akan menunjukinya sebelum ia meninggal.” Para sahabat bertanya, “Apa maksud
menunjuki sebelum meninggal?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Yaitu
memberikan ia taufik untuk beramal shalih dan mati dalam keadaan seperti itu.”
(HR. Ahmad).

Hal inilah yang menjadi motivasi agar orang yang beriman tidak merasa aman dengan
keimanannya, dan berusaha untuk tetap teguh menghadapi berbagai macam cobaan dan
godaan yang menggoyahkan keimanannya.
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -4

Sebagaimana hal ini juga menjadi motivasi bagi orang yang belum bertaubat, yang masih
bergelimang dosa dan maksiat, untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Pintu taubat
Allah senantiasa terbuka, segeralah kembali kepadaNya. raihlah hidayahNya. Sambutlah
kebenaran dariNya. Dan teguhlah di atasnya. Karena itu merupakan kunci kesuksesan dan
kemenangan yang hakiki. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ۡ ۡ َِ ‫وتُوبـ ۤ ۟وا إِ ََل‬


‫َج ًيعا أَیُّهَ ٱل ُم ۡؤِمنُو َن لَ َعلَ ُك ۡم تُـفلِ ُحو َن‬
َِ ‫ٱّلل‬
ُ َ
Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman,
agar kamu beruntung. (QS. An Nur: 31).

Meraih Keteguhan Di Atas Kebenaran

Marilah kita menyadari, bahwa keteguhan seseorang di atas kebenaran, merupakan taufik
yang dikaruniakan Allah kepada siapa yang Dia kehendaki. Itu merupakan nikmat besar
setelah nikmat hidayah itu sendiri.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ِ َ‫ٱلد ۡنـيا وفِی ۡٱلـ‬ ِ ۡ ِ ِ ِ ِۡ ِۡ ۟ ِ َ‫ٱّلل ٱل‬


ِ‫اخرة‬
َ َ َ ُّ ‫ة‬‫و‬ٰ ‫ـ‬‫ي‬
ََ‫ٱحل‬ ‫ی‬‫ف‬ ‫ت‬‫ب‬ ‫َا‬
‫ث‬ ‫ٱل‬ ‫ل‬‫و‬‫ق‬َ ‫ٱل‬‫ب‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬
ُ ‫ام‬
َ َ َ َُ ‫ت‬
‫ء‬ ‫ین‬ ‫ذ‬ ُ ِ‫یـُثَـب‬
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman
dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat.(QS. Ibrahim: 27)

Dan di antara bentuk kasih sayang Allah kepada hambaNya adalah: Allah azza wa jalla
menunjukkan kepada mereka jalan dan cara yang membuat mereka mampu untuk
memegang teguh kebenaran, diantara jalan yang dapat meneguhkan keimanan seseorang
adalah:

1. Mentadabburi Al qur'an
Al qur'an merupakan sumber kekuatan yang meneguhkan hati orang yang beriman.
Al qur'an adalah petunjuk, pedoman hidup, dan cahaya dari Allah. siapa yang berpegang
kepadanya akan selamat. Siapa yang mengikuti petunjuk di dalamnya akan mendapatkan
perlindungan Allah.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:


Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -5

ِ ِ ۡ ِۡ ۡ ࣰ ۟ ِ ِ ۡ ِ ِ ِ ۡ ۡ ُ‫ق‬
‫ی‬‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ى‬
ٰ ‫ر‬‫ش‬‫ب‬‫و‬ ‫ى‬ ‫د‬‫ه‬‫و‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬
َ ُ َ ُ َ ُ َ َُ َ َ َ َُ َ َ ‫ام‬‫ء‬ ‫ین‬ ‫ذ‬ َ
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ت‬ِ‫ب‬‫ـ‬‫ث‬ ‫ـ‬‫ي‬ ‫ل‬ ِ
‫ق‬ ‫ٱحل‬‫ب‬ ‫ك‬‫ب‬‫ر‬
َ ‫ن‬‫م‬ ِ
‫س‬ ‫د‬‫ق‬ُ ‫ٱل‬
ُ ُ ُ ُ‫وح‬‫ر‬ ‫ۥ‬ ‫ه‬‫ل‬
َ‫ز‬
َ ‫ـ‬
َ‫ن‬ ‫ل‬
Katakanlah, “Ruhulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan
kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk
serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. An Nahl: 102).

Ayat-ayat di dalam al qur'an merupakan ayat-ayat keyakinan, yang menguatkan keimanan


seseorang, dan meneguhkannya di jalan Allah.

Ayat-ayat yang membuat kita semakin yakin, bahwa segala kebaikan yang kita lakukan,
tidak akan sia-sia. Bahkan kebaikan tersebut akan kembali kepada pelakunya.
Ayat-ayat yang menghalangi orang beriman untuk berbuat jahat dan keburukan. Karena
yakin bahwa kejahatan yang dilakukan seseorang akan dibalas dengan keburukan yang
setimpal.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ۡ ۡ ۖۡ
ۡ
‫َسأ ُُت فَـلَ َها‬
‫أ‬ ‫ن‬ِ‫إِ ۡن أ َۡحسنتُ ۡم أ َۡحسنتُ ۡم ِألَن ُف ِس ُكم وإ‬
َ َ َ َ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu
berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. (QS. Al Isra': 7)

Dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ࣰ ِۡ ۡ ۡ ࣰ ۡ ٍ ِۡ ۡ ۡ
‫ال َذ َرࣲة َشرا یـََرهُۥ‬
َ َ َ َ َ َ ُ ََ َ َ َ َ َ ‫فَ َمن یـَع َمل م‬.
‫ق‬ ‫ـ‬‫ث‬ ‫م‬ ‫ل‬‫م‬‫ع‬ ‫ـ‬‫ی‬ ‫ن‬‫م‬‫و‬ .‫ۥ‬ ‫ه‬
‫ر‬ ‫ـ‬‫ی‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ـ‬‫ي‬ ‫خ‬ ‫ة‬‫ر‬‫ذ‬ ‫ال‬‫ق‬ ‫ـ‬‫ث‬
Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. (QS. Az Zalzalah: 7-8)

Petunjuk-petunjuk di dalam Al qur'an bisa didapatkan dengan mentadabburinya, memahami


maknanya, yang kemudian mendorong kita untuk mengamalkan kandungannya.

ۡ ۡ ࣱ ۡ
ِ‫ك ُمبَـٰرك لِيَ َدبـَر ۤ ۟وا ءایـَٰتِ ِهۦ ولِيَـتَ َذ َكر أ ُ۟ولُ ۟وا ٱألَلبَـٰب‬ۡ‫َنزلنـه إِلَي‬ ِ
َ َ َ ُ َ َ ُ َٰ َ ‫ب أ‬ ٌ ٰ‫كتَـ‬
Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati
ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran
(QS. Shaad: 29).
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -6

2. Mengamalkan Ilmu
Diantara jalan yang dapat menjadi sebab keteguhan hati seseorang adalah mengamalkan
ilmu, dan kebaikan yang ia ketahui. Mengamalkan nasehat yang sampai kepadanya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ࣰ ۡ
‫َش َد تَـثبِيتا‬
‫أ‬‫و‬ ۡ ‫ولَ ۡو أَنـَه ۡم فـعلُ ۟وا ما یوعظُون بِِهۦ لَ َكان خ ۡيـ ࣰرا ََّل‬
‫م‬
ََ ُ َ َ َ َ ُ َ ََ ُ َ
Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu
lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka). (QS. An Nisa': 66)

Olehnya itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seringkali mendorong umatnya untuk
banyak beramal, tidak bosan dalam beramal, dan amalan yang paling dicintai oleh Allah
adalah yang dilakukan terus menerus meskipun sedikit.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫اَل أ َْد َوُم َها َوإِ ْن قَ َل‬ َِ ‫ب األَعم ِال إِ ََل‬


َ ‫اّلل تَـ َع‬ َ ْ ُّ ‫َح‬َ‫أ‬
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu
walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)

3. Merenungkan kisah perjuangan para Nabi dan orang-orang shalih terdahulu

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ِ ۤ ۢ ِۡ ۡ ࣰ
ِ‫ٱلرس ِل ما نـُثَـبِت بِهۦ‬
ُّ ‫ك من أَنـبَاء‬ ُّ ‫َوُكال نـَ ُق‬
َ ‫ص َعلَي‬
ُ َ ُ
ِ ِ ۡ ِۡ ۡ ِ ࣱ ِ ۡ ۡ ِ ِ ِ ۤ َۚ
‫ی‬
َ ‫فُـ َؤ َاد َك َو َجاءَ َك فی َهـٰذه ٱحلَ ُّق َوَموعظَة َوذكَر ٰى لل ُمؤمن‬
Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah
itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran,
nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman. (QS. Hud: 120)

Ayat-ayat yang mengisahkan sejarah perjuangan para Nabi dan Rasul bertujuan untuk
meneguhkan hati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan orang-orang yang beriman
dalam menghadapi berbagai godaan dan ujian dunia.
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -7

Perhatikanlah, bagaimana perjuangan Nabi Ibrahim Alaihissalam dalam mempertahankan


kebenaran yang digenggamnya, beliau sampai disiksa dengan siksaan yang pedih,
dilemparkan ke dalam api yang berkobar. Akan tetapi, keyakinan beliau tidak goyah, beliau
berpasrah sepenuhnya kepada Allah SWT.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ِ ۡ ِ ۤ ࣰ ۡ ِ ۡ ِِ ۡ ِ ۡ ِ ۟ ۤ ۟
‫⁠ه َيم‬‫ قُـلنَا یـَٰنَ ُار ُكونی بـَردا َو َسلَـٰ ًما َعلَ ٰى إبـَر ا‬.‫ی‬
َ ‫ٱنصُروا ءَاَّلتَ ُكم إن ُكنتُم فَـٰعل‬ ِ
ُ ‫قَالُوا َحرقُوهُ َو‬
Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar
hendak berbuat". Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan
penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Al Anbiya': 68-69)

Abdullah ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata: "perkataan terakhir yang diucapkan Nabi

Ibrahim 'alaihissalam ketika dilempar ke dalam api adalah ‫حسيب هللا ونعم الوكيل‬
"Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagiku dan Dia lah sebaik-baik pelindung".

Ini merupakan pelajaran bagi orang-orang yang beriman, untuk senantiasa bersandar,
pasrah, dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah subhanahu wata'ala, niscaya
Allah akan menjadi penolong baginya.

Begitupula ketika kita merenungkan kisah Nabi Musa Alaihissalam, yang ketika terkepung
oleh pasukan Fir'aun:

ۡ ِ ۤ ۡ ِ ۡ ۡ ۤ
‫وس ٰى إ َان لَ ُمد َرُكو َن‬
َ ‫ب ُم‬ ُ ٰ‫ال أَص َحـ‬ َ َ‫فَـلَ َما تَـَر ا ءَا ٱْلَم َعان ق‬
ۤ
‫ال َك َال ۖۖ إِ َن َمعِ َی َربِی َسيَـ ۡه ِدی ِن‬َ َ‫ق‬
Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita
benar-benar akan tersusul." Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul);
sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
(QS. Asy Syu'ara': 61-62)

Lihatlah bagaimana keteguhan hati utusan-utusan Allah yang senantiasa mengajak kepada
kebenaran.

Mereka tidaklah goyah, meskipun dihadapkan dengan resiko yang sangat besar. Mereka
tidak goyah, meskipun nyawa mereka terancam.
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -8

Begitupula ketika kita membaca sirah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Ujian
yang sangat berat senantiasa menghiasi perjalanan dakwah beliau shallallahu alaihi
wasallam.

Beliau tidak hanya diuji dengan penyiksaan, cacian, makian, dan ancaman pembunuhan.
Keteguhan hati beliau juga diuji dengan tawaran-tawaran kenikmatan duniawi. Akan tetapi
beliau shallallahu alaihi wasallam tetap teguh di atas kebenaran yang beliau perjuangkan.

Bahkan, hal ini juga kita saksikan ketika kita membaca sejarah hidup para pewaris Nabi,
para ulama sepanjang masa, akan kita dapatkan bahwa perjuangan mereka dalam
menggenggam dan menyebarkan kebenaran itu diwarnai dengan berbagai macam godaan
dan cobaan yang berat. Akan tetapi, dengan keyakinan yang teguh di dalam hati, mereka
bertahan, sampai mereka mendapatkan kemuliaan dari Allah subhanahu wata'ala di dunia
ini sebelum di akhirat kelak.

4. Dzikir dan Do’a

Dzikir dan doa merupakan sumber kekuatan orang yang beriman. Karena dengan
mengingat Allah, Allah akan mengingatnya, akan meneguhkan hatinya.

Allah subhanahu wata'ala befirman:

ِ ۡ ۡ ََ ࣰِ ۟ ۡ ۟ ۡ ࣰ ِ ۡ ِ ِ ۟ۤ ِ َ
ۤ
‫ٱّللَ َكثۡیا ل َعل ُكم تُـفل ُحو َن‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ر‬‫ك‬‫ٱذ‬‫و‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ت‬ ‫ـ‬‫ب‬ ‫ـ‬‫ث‬ ‫ٱ‬‫ف‬ ‫ة‬‫ئ‬
َ ُ ُ َ ُُ َ َ ُ َ َ َُ َ َ ‫ف‬ ‫م‬‫يت‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫ذ‬‫إ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ـ‬‫ن‬ ‫ام‬‫ء‬ ‫ین‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ا‬‫ه‬ َ
َ ُّ َٰ‫یـ‬
‫ـ‬‫ی‬ ‫أ‬
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka
berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar
kamu beruntung. (QS. Al Anfal: 45)

Di dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla menjadikan dzikir kepadaNya sebagai sumber
keteguhan hati orang yang beriman dalam jihad di jalan Allah.

Sebaliknya, sehebat apapun musuh-musuh Islam, sebanyak apapun jumlah mereka,


mereka lemah di hadapan kaum Muslimin yang senantiasa mengingat Allah subhanahu
wata'ala.
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran -9

Dan diantara sifat orang beriman adalah senantiasa berserah diri kepada Allah. Mereka
senantiasa berdoa agar Allah meneguhkan hati mereka di atas kebenaran, di atas petunjuk
Allah subhanahu wata'ala.

Diantaranya adalah doa yang disebutkan dalam firman Allah subhanahu wata'ala:

ۡ َۚ ۡ ِ ۡ ۡ ِۡ ۡ ۡ
‫اب‬‫ه‬‫و‬ ‫ٱل‬ ‫َنت‬
‫أ‬ ‫ك‬َ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ‫ة‬
ُ َ َ َ َ ًَ َ َ ُ ‫مح‬ ‫ر‬ ‫نك‬ ‫د‬َ
‫ل‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬ََ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ ُ ُ ‫َربـَنَا ََل تُِز‬
‫ن‬‫ل‬ ‫ب‬ ‫ه‬‫و‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ـ‬‫ت‬ ‫ـ‬‫ی‬ ‫د‬‫ه‬ ‫ذ‬‫إ‬ ‫د‬‫ع‬‫ـ‬‫ب‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ـ‬‫ب‬‫و‬‫ل‬ ‫ـ‬‫ق‬ ‫غ‬
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah
Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-
Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS. Ali Imran: 8)

dan firmanNya:

ِ ۡ ِۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ِ ࣰۡ ۡ ۡ ۡ ۤ
‫ین‬ِ
َ ‫ٱنصرَان َعلَى ٱل َقوم ٱل َكـٰفر‬
ُ ‫صبـرا َوثـَبت أَق َد َامنَا َو‬
َ ‫ربـَنَا أَف ِرغ َعلَيـنَا‬.
َ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan
tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga senantiasa mengulangi doa:

ِ
َ ِ‫ت قَـ ْلِِب َعلَى دین‬
‫ك‬ ِ ُ‫َي م َقلِب الْ ُقل‬
ْ ِ‫وب ثـَب‬ َ ُ َ
Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu

5. Menolong Agama Allah


Diantara hal yang dapat meneguhkan hati seseorang adalah senantiasa berjuang menolong
agama Allah subhanahu wata'ala.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:


ۡ‫ٱّلل ینص ۡرك ۡم ویـثـبِ ۡت أ َۡقدام ُكم‬ ۟ ِ ۟ۤ ِ ۤ
َ
ََ َُ َ ُ ُ َ ََ ‫نصُروا‬ َ ‫یـَٰأَیـُّ َها ٱلذ‬
ُ َ‫ین ءَ َامنُـوا إن ت‬
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad: 7)
Khutbah Id Adha 1440 / 2019 – Pesantren Darul Istiqamah Teguh di Atas Kebenaran - 10

Penutup

Marilah kita senantiasa saling menguatkan, saling mengingatkan, dan saling mewasiatkan
untuk teguh di atas kebenaran, di atas agama Allah ini. Agar kita senantiasa teguh dalam
menghadapi berbagai macam fitnah dunia, baik itu fitnah syubhat ataupun fitnah syahwat,
sampai kita dipanggil menghadap Allah SWT dalam keadaan Muslim, dalam keadaan
menggeggam kuat kebenaran dari Allah SWT.
Sebagaimana wasiat Nabi Ibrahim dan Nabi Ya'qub Alaihimassalam kepada anak
keturunan mereka, yang disebutkan Allah di dalam Al qur'an:

‫ین‬ ‫ٱلد‬ ۡ ‫ووصى ِِب ۤا إِ ۡبـر ا ِهۧـم بنِ ِيه ویـ ۡعقوب یـبنِی إِ َن ٱّلل‬
ِ ‫ٱصطََفى لَ ُكم‬
َ ُ ٰ ََ َ ََٰ ُ ُ َ َ َ ُ َ َ ٰ َ َ َ
‫فَ َال ََتُوتُ َن إََِل َوأَنتُم ُّم ۡسلِ ُمو َن‬
Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub.
“Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Al Baqarah: 132).

Semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan kepada kita semua taufikNya agar
menjadi hambaNya yang senantiasa teguh di atas jalanNya yang lurus.

Anda mungkin juga menyukai