Anda di halaman 1dari 32

PENILAIAN STATUS GIZI

PEMERIKSAAN
KLINIS

BINAWAN
PENDAHULUAN

• Tanda-tanda klinis gizi kurang, dapat merupakan indikator yang sangat


penting utk menduga defisiensi gizi.
• Tanda-tanda klinis gizi kurang tidak spesifik, karena ada beberapa
penyakit yg mempunyai gejala yg sama, tetapi penyebabnya berbeda
• Pemeriksaan klinis ini harus dipadukan dgn pemeriksaan yg lain
(antropometri, laboratorium & survei konsumsi) sehingga kesimpulan
dalam penilaian status gizi dapat lebih tepat & lebih baik.
• Pemeriksaan Klinis terdiri dari 2 bagian : Medical history & Pemeriksaan
fisik
RIWAYAT MEDIS (MEDICAL HISTORY)

• Mencatat semua kejadian-kejadian yg berhubungan dgn gejala yg


timbul pd penderita beserta faktor-faktor yg mempengaruhi
timbulnya penyakit tsb. Catatan ini meliputi :
• Identitas penderita (umur, JK, pddkn, pekerjaan, suku)
• Lingkungan fisik ( kesuburan tanah, kandungan mineral) & Sosbud
(adat istiadat,kepercayaan, kebiasaan, pola kehidupan)
• Sejarah timbulnya penyakit (kapan BB menurun, anoreksia,
muntah, mencret)
• Data tambahan (apakah anemia, pernah operasi usus, infeksi,
penyakit kronis, kelainan bawaan, alergi)
• Catatan didapat dgn melakukan wawancara & observasi langsung
PEMERIKSAAN
FISIK
• Melakukan pengamatan thdp perubahan fisik, yg dapat dilihat pd
kulit atau jaringan epitel : jaringan yg membungkus permukaan
tubuh (rambut, mata, muka, lidah, gigi & kelenjar tiroid).
• Tanda-tanda klinis menjadi 3 kelompok (Jelliffe)
• Kelompok 1 : tanda-tanda (sign) yg berhubungan dgn kekurangan
salah satu zat gizi atau lebih
• Kelompok 2: tanda-tanda (sign) yg membutuhkan investigasi.
Mungkin karena gizi salah atau faktor lain
• Kelompok 3 : tanda-tanda (sign) yg tdk berkaitan dgn gizi salah
walaupun mirip.
RAMBUT :

• Kurang bercahaya (lack of clustee) : rambut kusam


& kering
• Rambut tipis & jarang (thinness and aparseness)
• Rambut kurang kuat/mudah putus (straightness)
• Kekurangan pigmen rambut (dispigmentation)
• Tanda bendera (flag sign): pita selang seling
terang/gelap
• Mudah rontok (easy pluckability).
WAJAH :

 Penurunan pigmentasi (defuse


depigmentation) yg tersebar secara
berlebih apabila disertai anemia.
 Moon face (wajah seperti bulan),
wajah menonjol ke luar.
MATA :
 Conjunctival xerosis (pengeringan selaput mata)
 Bitot’s spot (gumpalan kecil putih d permukaan mata,
kering kelabu, keperakan/plak berbusa putih kapur)
 Cornea xerosis (keadaan kornea kering, kasar,
menyerupai batu kecil)
 Selaput mata pucat (pale conjunctiva)
 Keratomalasia
 Angular Palpebritis
BIBIR :
 Angular Stomatitis : luka pd sudut-sudut mulut, luka
terlihat lebih mudah bila mulut setengah terbuka, terjadi
pd ke dua sudut mulut.
 Jaringan parut angular, sebagai bekas luka (angular
stomatitis) yg telah sembuh, berwarna merah muda atau
memutih pd susut-sudut mulut.
 Cheilosis, luka yg dicirikan dgn celahan vertikal, yg lebih
lanjut terkomplikasi menjadi merah, membengkak &
terjadi ulcerasi pd bibir, selain pd sudutnya.
LIDAH :
 Edema pd lidah, dideteksi dgn menekan gigi sepanjang
tepi lidah.
 Lidah mentah (scarlet), lidah berwarna merah cerah,
perlahan-lahan mengalami atrofi, pengulitan & sangat
nyeri.
 Lidah magenta, lidah berwarna merah keunguan yg diikuti
perubahan morfologi.
 Atrofi papilla, Papilla yg telah hilang membuat lidah
tampak halus. Penyebarannya bisa ditengah atau ditepi.
GIGI :
Mottled Enamel, pd gigi terdapat bintik putih
& kecoklatan, dgn atau tanpa erosi pd
enamel, terlihat pd gigi seri atas. Karakteristik
pd fluorosis.
Karies Gigi, keadaan gigi yg rusak, tanggal &
terganti. Kekurangan gizi pd bumil berperan
dlm menyebabkan karies pd pembentukan
gigi pertama.
Pengikisan (attrition), pd tepi gigi seri& taring.
Hipolasia Email (enamel hypoplasia) pd gigi
seri, berkaitan dgn kekurangan gizi pd bumil.
 Erosi email, biasanya disekitar tepi gusi
GUSI :
 Spongy, bleeding gums. Bunga karang keunguan atau
merah yg membengkak pd papila gigi bagian dalam
dan/atau tepi gusi, mudah berdarah pd tekanan kecil.
Terjadi pd infantile scurvy, sehingga menyebabkan gigi-
giginya pecah.
KELENJAR :
 Pembesaran tiroid, kelenjar ini terlihat & teraba
membesar.
 Pembesaran parotid, gejala ini positif bila terdapat
pembengkakan kronis, terlihat pd ke dua parotid.
Pembengkakan tampak pd belahan telinga tersembunyi
saat subyek diamati dari depan
KULIT :
 Xerosis : kulit mengalami kekeringan
 Follicular hyperkeratosis
 Petechiae
 Pellagrous rash atau dermatosis
 Flaky-paint rash atau dermatosis
 Scrotal and Vulval Dermatosis
KUKU :
 Koilonychia : kuku bagian bilateral cacat berbentuk
sendok pd kuku jempol. Karena kurang zat besi.

Jaringan Bawah Kulit


Bilateral Edema : pertama terlihat pd kaki &
mata kaki, kemudian meluas pd area lain (organ
genital, wajah, tangan)
Lemak Bawah Kulit : gangguan atau deplesi
dapat dilakukan dgn palpasi pd lipatan kulit. Lebih
teliti & akurat bisa dgn menggunakan alat kapiler
(pengukur tebal lemak).
SISTEM TULANG & OTOT :
Muscular Wasting : dengan pengamatan &
palpasi lengan atas (bisep, trisep)
Craniotabes : ditandai dengan melunaknya
daerah tengkorak, biasanya terjadi pada
tulang occipital & parietal, tanda ini positif pd
masa bayi.
Frontal & parietal Bossing : penebalan
terlokalisir & penimbunan tulang parietal &
frontal. Karena sickle-cell anemia (inti sel
darah berbentuk bulan sabit), faktor genetika
& defisiensi zat besi kronis.
Persistently open anterior fontanelle: sebagai
anterior fontanelle yg terbuka pd palpasi
setelah umur 18 bulan. Ditemukan pd
hydrocephalus.
 Epiphyseal enlargement : pembesaran ujung epiphyseal
pd tulang yg panjang terutama mempengaruhi radius &
ulna pd pergelangan tangan serta tibia & fibula pd mata
kaki.
SISTEM INTERNAL :
 Hepatomegali : akibat konsumsi protein rendah & terlalu
banyak mengkonsumsi makanan mengandung
karbohidrat. Juga karena sebab campuran: malaria
kronis, malnutrisi, perpindahan larva helmint melalui
hati.
 Sistem saraf : perubahan mental, khususnya pd
malnutrisi energi protein yg parah pd awal masa anak-
anak (kwashiorkor) menyebabkan anak apatis, kurang
ceria, kurang tertarik pd lingkungan.
 Tes klinis sistem saraf pusat : kehilangan sensor, daya
gerak lemah, hilangnya kepekaan indera posisi & indera
vibrasi, hilangnya sentakan lutut & tumit & kepayahan
betis.
 Sistem kardiovaskular : pembesaran jantung (dgn
palpasi), penyebab: anemia & beri-beri.
 Tachycardia : bisa terjadi pd anemia, beri-beri
KEKURANGAN ENERGI
PROTEIN (KEP)
 Marasmus :
• Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang
terbungkus kulit
• Wajah seperti orang tua
• Cengeng, rewel
• Kulit keriput, jaringan lemak subkutan sangat
sedikit, bahkan sampai tidak ada
• Sering disertai diare kronik atau konstipasi
(susah buang air) serta penyakit kronik
• Tekanan darah, detak jantung & pernafasan
berkurang
 KWASHIORKOR:

• Oedema umumnya diseluruh tubuh, terutama pd kaki


(dorsum pedis)
• Wajah membulat & sembab
• Otot-otot mengecil, lebih nyata apabila diperiksa pd
posisi berdiri & duduk
• Anak berbaring terus menerus
• Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis
• Anoreksia
• Pembesaran hati
• Sering disertai infeksi, anemia & diare
• Rambut berwarna kusam & mudah dicabut
• Gangguan kulit berupa bercak merah yg meluas & berubah
menjadi hitam terkelupas (crazy pavement dermatosis)
• Pandangan mata sayu

 Marasmus-Kwashiorkor :
• gabungan dari tanda-tanda yg ada pd marasmus
& kwashiorkor
 ANEMIA GIZI
BESI :
• Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin darah kurang
daripada harga normal
• Tanda-tanda klinis :
 Lelah, lesu, letih, lemah, lalai (5 L)
 Bibir nampak pucat
 Nafas pendek
 Lidah licin
 Denyut jantung meningkat
 Susah buang air besar
 Nafsu makan berkurang
 Kadang-kadang pusing
 Mudah mengantuk
GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

• Gaky tidak hanya menyebabkan pembesaran kelenjar


gondok, tetapi juga berbagai macam gangguan lain.
• Gaky pd ibu hamil dapat berakibat : abortus, lahir mati,
kelainan bawaan pd bayi, kematian pranatal, bayi kretin.
• Gaky pd anak-anak, menyebabkan : pembesaran kelenjar
gondok, gangguan fungsi mental & perkembangan fisik
• Gaky pd orang dewasa menyebabkan ; pembesaran kelenjar
gondok, hipotiroid & gangguan mental.
• Gaky tingkat berat : cacat fisik & mental (tuli, bisu tuli,
pertumbuhan badan terganggu, badan lemah, ……..
… kecerdasan & perkembangan mental
terganggu, lahirnya anak kretin.
 Kretin : keadaan seseorang yg lahir didaerah
endemik & memiliki kelainan-kelainan sbb:
Perkembangan mental terhambat
Pendengaran terganggu & dapat menjadi tuli
Perkembangan saraf penggerak terhambat, bila
berjalan langkahnya khas, mata juling,
gangguan bicara sampai bisu & refleks fisiologi
yg meninggi.
KLASIFIKASI PEMBESARAN
KELENJAR GONDOK :
• Grade 0 : normal, dgn inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun
tengadah maksimal & dgn palpasi tidak teraba.
• Grade 1A : kelenjar gondok tdk terlihat, baik datar maupun
tengadah maksimal. Dgn palpasi terasa lebih besar dari ruas
terakhir ibu jari penderita
• Grade 1B : kelenjar gondok dgn inspeksi datar tdk terlihat, ttp
terlihat dgn tengadah maksimal & dgn palpasi teraba lebih besar
dari grade 1A
• Grade II : kelenjar gondok dgn inspeksi terlihat dalam posisi datar
& dgn palpasi terasa lebih besar dari grade 1B
• Grade III: kelenjar gondok cukup besar, dapat terlihat pd jarak 6
meter
• Prevalensi Total Goiter Rate (TGR) =
Grade (1A + 1B + II + III ) x 100 %
banyaknya yg diperiksa

• Prevalensi Visible Goiter Rate (VGR) =


Grade (1B + II + III ) x 100 %
banyaknya yg diperiksa
KEKURANGAN VITAMIN A (KVA)
• Xerophtalmia sbg penyebab kebutaan pd
anak-anak usia 2-3 tahun
• Terjadi karena anak setelah disapih, tdk
diberi makanan yg memenuhi syarat gizi
• Xerophtalmia yg reversibel (dapat sembuh) :
buta senja (hemerolopia); xerosis
conjunctiva; xerosis kornea; bercak bitot
• Xerophtalmia yg irreversibel : ulserasi
kornea; keratomalasia.
KLASIFIKASI KVA :

• XN : buta senja
• X1A : konjungtiva mengering (conjunctiva
xerosis) : terdapatnya satu atau lebih bintik-
bintik konjungtiva yg kering & tdk dapat dibasahi
• X1B : bercak bitot & konjungtiva mengering
adalah suatu bentukan yg berwarna abu-abu
kekuningan spt busa sabun
• X2 : kornea mengering (cornea xerosis) : KVA yg
makin parah, bintik-bintik luka menjadi
bertambah padat & tersebar ke atas & mungkin
meliputi seluruh kornea
• X3A : ulserasi kornea (kornea mengering)
• X3B : keratomalasia, semua kornea &
konjungtiva menjadi satu menebal,
sehingga bola mata menjadi rusak
bentuknya
• XS : parut kornea (cornea scars) akibat
sembuh dari luka.
• XF : xerophtalmia fundus, terjadinya noda-
noda putih yg menyebar diseluruh fundus.
INDIKATOR MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT :

• Prevalensi Anemia Gizi Besi :


 ibu hamil : 63,5 %
 Anak balita : 55,5 %
 Anak usia Sekolah (6-12 th) : 24 – 35 %
 Wanita dewasa : 30 – 40 %
 Pekerja penghasilan rendah : 30 – 40 %
 Pria Dewasa : 20 – 30 %
• KVA sbg masalah kesehatan, apabila dari total yang
diperiksa :
Bercak bitot dengan konjungtiva mengering > 0,50 %
Kornea mengering / ulserasi kornea / keratomalasia >
0,01 %
Parut kornea > 0,05 %
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai