LinfinitiQGISTrainingManual Id PDF
LinfinitiQGISTrainingManual Id PDF
Release 1.0
1 Pengenalan 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Lisensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3 Bagian Sponsorship . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.4 Para Penulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.5 Para Kontributor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.6 Sponsor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.7 Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.8 Versi Terbaru . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2 Modul : Antarmuka 5
2.1 Pelajaran : Pengenalan Singkat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.2 Pelajaran: Menambahkan Layer Pertama Anda . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.3 Pelajaran: Gambaran Singkat Tentang Antarmuka . . . . . . . . . . . . . . . 9
i
7.1 Pelajaran: Memproyeksikan ulang dan Transformasi data . . . . . . . . . . . 157
7.2 Pelajaran: Analisis Vektor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 167
7.3 Pelajaran: Analisis Jaringan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 185
7.4 Pelajaran: Spatial Statistics (Statistik Spasial) . . . . . . . . . . . . . . . . . . 199
ii
16.2 Format Pedoman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 385
16.3 Menambahkan Modul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 385
16.4 Menambahkan sebuah Pelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 387
16.5 Menambahkan Bagian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 387
16.6 Tambahkan Sebuah Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 389
16.7 Tambahkan Section Bacaan Lebih Lanjut . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 389
16.8 Tambahkan Section Apa Selanjutnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 390
16.9 Menggunakan Markup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 390
16.10 Terima Kasih! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 392
iii
iv
BAB 1
Pengenalan
Pada tahun 2008 kami meluncurkan The Gentle Introduction to GIS1 , sebuah konten gratis dan
terbuka bagi mereka yang ingin mempelajari GIS tanpa harus dibebani dengan berbagai jargon
dan istilah baru. Materi tersebut disponsori oleh Pemerintah Afrika Selatan dan meraih suk-
ses fenomenal, dengan banyaknya orang dari seluruh penjuru dunia menulis surat kepada kami
untuk memberitahukan bagaimana mereka menggunakan materi tersebut baik untuk Kursus
Pelatihan di Kampus, belajar mandiri GIS, dan seterusnya. The Gentle Introduction bukanlah
sebuah tutorial perangkat lunak, akan tetapi lebih ditujukan sebagai buku umum (meskipun
kami menggunakan QGIS dalam semua contoh-contohnya) bagi seseorang yang mempelaja-
ri GIS. Ada pula materi manual QGIS yang berisi gambaran fungsional aplikasi QGIS secara
detail. Meskipun demikian, manual tersebut tidak disusun sebagai sebuah tutorial, melainkan
lebih sebagai referensi panduan. Di Linfiniti Consulting CC. kami sering melakukan pelatih-
an dan menyadari bahwa rujukan ketiga, referensi panduan sangat dibutuhkan. Diharapkan,
materi ini dapat membimbing pembaca untuk belajar secara berurutan melalui tahapan pembe-
lajaran aspek-aspek kunci QGIS dalam sebuah format trainer-trainee – yang mana kemudian
mendorong kami untuk membuat materi ini.
Manual pelatihan ini ditujukan untuk menyediakan semua materi yang diperlukan untuk me-
laksanakan kursus 5 hari tentang QGIS, PostgreSQL dan PostGIS. Pelatihan itu sendiri bersifat
terstruktur dengan isi didesain untuk dapat menyesuaikan tingkat peserta pada level pemula,
menengah dan lanjut serta berisi banyak latihan yang disertai dengan kunci jawaban sepanjang
naskah materi.
1.2 Lisensi
The Free Quantum GIS Training Manual yang disusun oleh Linfiniti Consulting CC. di-
buat dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike
1
http://linfiniti.com/dla
1
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
• Apabila anda merasa tidak yakin mengenai apa saja yang boleh dilakukan dibawah lisensi
ini, silahkan hubungi kami di office@linfiniti.com2 dan kami akan memberikan masukan
apakah yang hendak anda kerjakan itu diperbolehkan atau tidak.
• Apabila Anda mempublikasikan materi ini pada situs pribadi, seperti http://lulu.com,
kami meminta agar Anda dapat menyumbangkan keuntungan yang diperoleh ke proyek
pengembangan QGIS.
• Anda dilarang untuk mengkomersialkan materi ini, kecuali dengan pernyataan tertulis
dari penulis. Agar lebih jelas, yang kami maksudkan dengan komersialisasi adalah: An-
da dilarang menjual materi ini untuk mendapatkan keuntungan atau membuat hasil kerja
turunan yang bersifat komersial (seperti menjual isinya untuk digunakan dalam suatu
artikel pada sebuah majalah). Pengecualian untuk hal ini adalah jika seluruh keuntung-
an didonasikan kepada proyek QGIS. Anda diperbolehkan (dan kami mendorong Anda
untuk melakukannya) untuk menggunakan materi ini dalam suatu buku ajar pada saat
melakukan pelatihan, meskipun pelatihan itu sendiri bersifat komersial. Dengan kata la-
in, Anda dipersilahkan untuk menarik keuntungan dengan mengadakan suatu pelatihan
yang menggunakan materi ini sebagai bahan ajar, tetapi Anda dilarang untuk menarik
2
office@linfiniti.com
2 Bab 1. Pengenalan
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
keuntungan dari hasil penjualan buku itu sendiri – semua keuntungan semacam itu harus
dikontribusikan kembali ke QGIS.
Materi ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk mencakup semua hal yang dapat Anda lakukan
dengan QGIS. Kami mendorong semua orang untuk menambahkan materi baru untuk mengisi
kekosongan yang ada. Linfiniti Consulting CC. juga dapat membuat materi baru untuk Anda
sebagai sebuah layanan komersil, dengan pengertian bahwa segala bentuk hasil kerja tersebut
harus menjadi bagian dari materi utama dan dipublikasikan dibawah lisensi yang sama.
Trias Aditya K. M., ST, M.Sc, Ph.D Purnama B. S., ST, M.App.Sc, Dr.Eng Heri Sutanta, ST,
M.Sc Dany Puguh Laksono, ST. Rindi Kurnianti, ST. Maratun Sholihah, ST. Siti Purwanti, ST.
I Made Diky Ade Hermawan
1.6 Sponsor
1.7 Data
Sampel data yang menyertai materi ini dapat diperoleh secara gratis dari sumber-sumber di
bawah ini:
• Setdata jalan dan lokasi dari OpenStreetMap (http://www.openstreetmap.org/)
• Batas-batas properti (Daerah kota dan pinggiran kota) serta daerah perairan dari NGI
(http://www.ngi.gov.za/)
• SRTM DEM dari CGIAR-CGI (http://srtm.csi.cgiar.org/)
Anda selalu dapat memperoleh versi terbaru dari dokumen ini dengan mengunjungi website
kami7 yang beralamat di http://readthedocs.org.
Note: Anda dapat menemukan link untuk versi PDF dan epub dari dokumen ini di bagian
pojok kanan bawah dari website yang kami sebutkan di atas.
7
http://readthedocs.org/builds/the-free-qgis-training-manual/
4 Bab 1. Pengenalan
BAB 2
Modul : Antarmuka
Selamat datang di kursus kami! Selama beberapa hari ke depan, kami akan menunjukkan ke-
pada Anda bagaimana untuk menggunakan QGIS secara mudah dan efisien. Jika Anda masih
awam tentang SIG, kami akan memberitahukan kepada Anda apa saja yang Anda butuhkan
untuk memulai. Jika Anda adalah pengguna yang berpengalaman, Anda akan melihat bagai-
mana QGIS memenuhi semua fungsi yang Anda harapkan dari sebuah perangkat lunak SIG,
dan bahkan lebih!
Di modul ini kami memperkenalkan proyek QGIS itu sendiri, sekaligus menjelaskan mengenai
antarmuka dari QGIS.
Setelah menyelesaikan bagian ini, Anda akan mampu mengidentifikasi dengan benar elemen-
elemen utama yang ada di tampilan QGIS dan mengetahui apa kegunaan masing-masing ele-
men tersebut, serta mampu memanggil sebuah shapefile ke dalam QGIS.
Warning: Materi kursus ini mencakup instruksi untuk menambah, menghapus dan meru-
bah dataset SIG. Kami telah menyediakan dataset pelatihan untuk keperluan ini. Sebelum
menggunakan teknik-teknik yang dijelaskan di sini pada data Anda sendiri, selalu pastikan
bahwa Anda telah mem-backup data tersebut dengan baik!
Semua teks yang terlihat seperti ini merujuk kepada sesuatu di layar yang dapat Anda klik.
Teks yang terlihat → seperti → ini mengarahkan Anda melalui menu-menu.
Jenis teks seperti ini menunjukkan sesuatu yang dapat Anda ketik, seperti suatu
perintah, path atau nama file.
5
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
Materi kursus ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan tingkat pengalaman yang ber-
beda. Tergantung pada kategori mana Anda menilai diri Anda sendiri masuk di dalamnya, Anda
dapat menjumpai suatu set materi kursus dengan tujuan yang berbeda. Tiap kategori mengan-
dung informasi yang penting untuk tahapan selanjutnya, sehingga penting untuk mengerjakan
semua latihan yang ada pada tingkat pengalaman Anda atau tingkat di bawahnya.
Dasar
Pada kategori ini, kursus mengasumsikan bahwa Anda memiliki sedikit pengalaman atau belum
berpengalaman sebelumnya dengan pengetahuan teoritis tentang SIG atau pengoperasian suatu
program SIG.
Latar belakang teoritis yang terbatas akan diberikan untuk menjelaskan mengenai tujuan dari
sebuah aksi yang akan Anda lakukan di program, tetapi penekanannya adalah pada learning by
doing (belajar sambil melakukan).
Ketika Anda telah menyelesaikan kursus ini, Anda akan memiliki konsep yang lebih baik
mengenai SIG, dan bagaimana mengoptimalkan potensi mereka dengan menggunakan QGIS.
Menengah
Pada kategori ini, diasumsikan bahwa Anda telah bekerja dan memiliki pengalaman dalam
penggunaan SIG sehari-hari.
Dengan mengikuti instruksi-instruksi pada tingkat pemula akan memberikan Anda dasar yang
baik, sekaligus membuat Anda memahami kasus-kasus dimana QGIS mengerjakan beberapa
hal secara berbeda dari software lain yang Anda terbiasa dengannya. Anda juga akan mempe-
lajari bagaimana menggunakan fungsi analisis di QGIS.
Ketika Anda menyelesaikan kursus ini, Anda akan merasa nyaman dengan penggunaan QGIS
untuk semua fungsi yang biasa Anda perlukan pada kebutuhan SIG sehari-hari.
Lanjut
Pada kategori ini, diasumsikan bahwa Anda telah berpengalaman dengan SIG, memiliki penge-
tahuan dan pengalaman dengan basisdata spasial, menggunakan data di server terpisah (remote
server), serta mungkin pernah menulis script untuk keperluan analisis, dan sebagainya.
Dengan mengikuti instruksi pada dua level sebelumnya, Anda akan familiar dengan pende-
katan yang diikuti oleh antarmuka QGIS, serta memastikan bahwa Anda tahu bagaimana cara
mengakses fungsi-fungsi dasar yang Anda perlukan. Anda juga akan ditunjukkan mengenai
bagaimana cara menggunakan plugin QGIS, sistem akses basisdata (database access system),
dan seterusnya.
Saat Anda menyelesaikan kursus pada tingkat ini, Anda akan terbiasa dengan operasional QGIS
sehari-hari, serta fungsi-fungsi yang lebih lanjut tingkatannya.
Seiring dengan berkembangnya informasi yang menjadi lebih bersifat spasial, saat ini banyak
tersedia tool-tool yang mampu untuk memenuhi beberapa atau semua kebutuhan fungsi SIG
yang umum diperlukan. Mengapa harus menggunakan QGIS disamping paket perangkat lunak
SIG yang lain?
Berikut ini hanya beberapa alasan diantaranya:
• Gratis. Anda tidak membutuhkan biaya sedikitpun pun untuk instalasi dan penggunaan
program QGIS. Tidak ada biaya awal, tidak ada biaya pemeliharaan, sepenuhnya gratis.
• Bebas. Jika Anda membutuhkan fungsi tambahan di QGIS, Anda dapat melakukan lebih
banyak dari sekedar berharap fungsi tersebut akan muncul pada luncuran selanjutnya.
Anda dapat mensponsori pembuatan suatu fitur, atau menambahkannya sendiri jika Anda
merasa familiar dengan dunia pemrograman.
• Terus berkembang. Karena semua orang dapat menambahkan fitur baru dan menyempur-
nakan yang ada sebelumnya, QGIS tidak pernah menjadi stagnan. Pembuatan tool baru
dapat terjadi secepat Anda membutuhkannya.
• Ketersediaan dokumen panduan dan pertolongan. Apabila Anda mengalami kesulitan
dengan sesuatu, Anda dapat merujuk pada dokumentasi, teman-teman pengguna QGIS,
atau bahkan para pengembangnya.
• Antar sistem operasi. QGIS dapat diinstal di MacOS, Windows dan Linux.
Sekarang setelah Anda tahu mengapa Anda perlu menggunakan QGIS, kami dapat menunjukk-
an pada Anda bagaimana caranya. Pelajaran pertama akan memandu Anda dalam membuat
peta pertama Anda di QGIS.
Kita akan memulai aplikasi QGIS dan membuat peta sederhana untuk digunakan sebagai
contoh-contoh dan latihan-latihan.
Tujuan dari pembelajaran ini :untuk memulai dengan sebuah peta contoh.
Note: Before starting this exercise, QGIS must be installed on your computer. Also, download
the training_manual_exercise_data.zip file from the QGIS data downloads area1 .
Jalankan QGIS dari shortcut desktop, menu item, dan sebagainya tergantung bagaimana Anda
mengkonfigurasikannya pada proses instalasi.
Note: Screenshot untuk pelatihan ini dibuat pada QGIS 1.8 yang dijalankan pada Linux Ubun-
1
http://qgis.org/downloads/data/
tu 11.10 dan Windows. Tampilan yang Anda temui mungkin akan sedikit berbeda, tergantung
pada setup anda. Akan tetapi, semua tombol yang sama akan tetap tersedia, dan semua in-
struksi akan bekerja dalam berbagai sistem operasi. Anda akan membutuhkan QGIS 1.8 ( versi
terakhir saat penulisan) untuk digunakan pada pelatihan ini.
• Sekarang klik tombol Browse dan arahkan pada file data_latihan/jalan.shp (di
dalam direktori pelatihan Anda). Pilih file ini, klik Open. Anda akan melihat kotak
dialog awalnya, tetapi dengan file path yang terisi di dalamnya. Klik Open juga disini.
Data yang Anda pilih akan terpanggil.
Selamat! Anda sekarang mempunyai sebuah peta dasar. Sekarang saat yang tepat untuk me-
nyimpan hasil pekerjaan Anda.
• Klik pada tombol Save As:
2.2.2 Kesimpulan
Anda telah mempelajari bagaimana menambahkan sebuah layer dan membuat sebuah peta da-
sar!
Sekarang Anda dapat melihat bagaimana antarmuka QGIS bekerja, Anda akan menggunakan
tool-tool yang tersedia untuk memulai memperbaiki peta Anda. Ini adalah topik untuk pelajaran
selanjutnya.
Kita akan menjelajahi antarmuka QGIS sehingga Anda akan terbiasa dengan menu-menu,
toolbar-toolbar, bidang peta dan daftar layer yang membentuk struktur dasar dari antarmu-
ka QGIS.
Tujuan dari pembelajaran ini : untuk memahami dasar-dasar dari antarmuka QGIS.
Daftar Layer
Pada daftar layer ini, Anda dapat melihat sebuah daftar semua layer yang tersedia untuk Anda
setiap saat.
Menampilkan item-item yang tersembunyi (dengan mengklik tanda panah atau tanda plus di-
sampingnya) akan memberikan Anda banyak informasi mengenai tampilan layer tersebut saat
ini.
Klik kanan pada layer yang akan Anda operasikan, ini akan memberikan Anda sebuah menu
dengan banyak pilihan tambahan. Anda akan menggunakan beberapa pilihan tersebut sebelum
Note: Layer vektor adalah sebuah dataset, biasanya dari jenis obyek yang spesifik, seperti
jalan, pohon, dan sebagainya. Layer vektor dapat terdiri dari titik, garis, atau poligon.
Toolbar
Seperangkat tool yang sering Anda gunakan dapat dimasukkan ke dalam toolbar untuk meng-
akses tool-tool dasar. Contohnya adalah toolbar File yang memungkinkan Anda untuk me-
nyimpan, memproses, mencetak, dan memulai sebuah proyek baru. Anda dapat dengan mudah
mengkostumisasi antarmuka untuk melihat hanya tool-tool yang sering Anda gunakan, me-
nambah atau menghilangkan toolbar sesuai dengan yang dibutuhkan melalui menu View →
Toolbars.
Bahkan apabila tool – tool tersebut tidak terlihat pada toolbar , seluruh tool Anda akan tetap
dapat diakses melalui menu-menu. Sebagai contoh, jika Anda menghilangkan toolbar File
(yang berisi tombol Save), Anda masih dapat menyimpan peta Anda dengan mengklik menu
File kemudian klik Save.
Bidang Peta
Status Bar
Status bar menunjukkan kepada Anda informasi tentang peta yang sedang aktif. Status bar
juga memungkinkan Anda untuk menyesuaikan skala peta dan melihat koordinat kursor pada
mouse dalam peta.
Coba identifikasi empat elemen dalam daftar di atas pada layar Anda, tanpa mengacu pada dia-
gram di atas. Lihatlah apakah Anda dapat mengidentifikasi nama-nama dan fungsi-fungsinya.
Anda akan lebih mengenal elemen-elemen tersebut yang akan Anda gunakan beberapa hari ke
depan.
Periksa hasil Anda
Cobalah untuk menemukan masing-masing tool pada layar Anda. Apakah kegunaan dari tool-
tool tersebut?
1.
2.
3.
4.
5.
Hint: Jika tool-tool ini tidak terlihat pada layar monitor, cobalah mengaktifkan beberapa
toolbar yang sekarang masih tersembunyi. Juga harus diingat bahwa jika tidak ada cukup
ruang di layar monitor, sebuah toolbar bisa dipendekkan dengan menyembunyikan beberapa
tool. Anda dapat melihat tool-tool yang tersembunyi dengan meng-klik pada tombol panah
ganda sebelah kanan. Anda juga dapat melihat tooltip dengan nama pada setiap tool dengan
menekan mouse agak lama di atas tool.
Sekarang Anda dapat melihat bagaimana antarmuka QGIS bekerja, Anda akan menggunakan
tool-tool yang tersedia untuk memulai memperbaiki peta Anda. Ini adalah topik untuk pelajaran
selanjutnya.
In this module, you will create a basic map which will be used later as a basis for further
demonstrations of QGIS functionality.
Dapat dikatakan, data vector merupakan jenis data yang paling umum ditemukan dalam peng-
gunaan GIS sehari-hari. Data ini menggambarkan data geografis dalam wujud kumpulan titik-
titik, yang dapat dihubungkan membentuk garis dan poligon. Setiap objek dalam dataset vektor
disebut sebagai ‘fitur’, dan dihubungkan dengan data yang mendeskripsikan fitur tersebut.
Tujuan dari pelajaran ini: Mempelajari tentang struktur data vektor, dan cara memuat dataset
vektor menjadi sebuah peta.
Sangat penting untuk mengetahui bahwa data yang akan digunakan dalam bekerja tidak hanya
merepresentasikan lokasi (where) obyek dalam ruang, tetapi juga memberitahu Anda tentang
apa (what) obyek tersebut.
Dari latihan sebelumnya, Anda seharusnya sudah menampilkan layer jalan di peta Anda. Apa
yang dapat Anda lihat sekarang hanyalah sebatas pada posisi jalan saja.
Untuk melihat semua data yang tersedia untuk Anda:
• Klik pada tombol ini:
Klik tombol tersebut untuk menampilkan sebuah tabel dengan data atribut layer Jal-
an_Sleman_OSM. Data tambahan ini disebut dengan data atribut. Garis yang dapat Anda lihat
di peta merepresentasikan di mana jalan itu mengarah; inilah data spasial.
Definisi ini biasa digunakan dalam SIG, jadi penting untuk mengingatnya!
13
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
Shapefile adalah format file yang memungkinkan Anda untuk menyimpan data SIG dalam se-
kelompok file yang berhubungan. Setiap layer shapefile terdiri atas beberapa file dengan nama
yang sama, tetapi dengan jenis file yang berbeda. Shapefile dapat dengan mudah untuk dikon-
versi ke berbagai format, dan sebagian besar perangkat lunak SIG dapat membacanya.
Lihat kembali latihan pengantar dalam bagian sebelumnya untuk instruksi bagaimana menam-
bahkan layer vektor.
• Tambahkan dataset “POI_Sleman_OSM” ke dalam peta Anda dengan cara yang sama.
periksa hasil Anda
Database memungkinkan Anda untuk menyimpan data yang saling berhubungan dalam jum-
lah besar pada sebuah file. Anda mungkin sudah akrab dengan Sistem Manajemen Databa-
se (DBMS) seperti Microsoft Access. Aplikasi-aplikasi SIG juga memanfaatkan basis data.
Sistem Manajemen Database yang spesifik digunakan SIG (seperti PostGIS) memiliki fungsi-
fungsi tambahan, karena mereka juga perlu untuk menangani data spasial.
• Cari ikon ini di QGIS:
(Jika Anda Anda tidak bisa menemukannya, periksa bahwa toolbar Manage layers sudah diak-
tifkan.)
Mengklik tombol ini akan memunculkan kotak dialog berikut:
• Pada kotak dialog ini, klik tombol New.
• Dalam folder yang sama dengan data lain, carilah file guna_lahan.db. Pilih file tersebut
dan klik Open.
Anda sekarang akan melihat lagi kotak dialog yang pertama. Perhatikan bahwa pilihan dropdo-
wn di atas tiga tombol sekarang berisi “guna_lahan.db@...”, diikuti oleh path dari file database
pada komputer Anda.
• Klik tombol Connect. Anda akan melihat tampilan berikut dalam kotak kosong sebelum-
nya:
• Klik pada layer pertama untuk memilihnya, kemudian gunakan shift+click untuk
memilih semuanya sekaligus.
• Klik Add. Ini akan menambahkan ketiga layer tersebut sekaligus.
Note: Ingatlah untuk sering-sering menyimpan peta Anda! File peta tidak akan berisi data
apapun secara langsung, tetapi ia akan mengingat layer-layer mana saja yang Anda muat dalam
peta Anda.
Layer-layer pada daftar layer Anda digambarkan pada peta sesuai dengan urutan tertentu. La-
yer di bagian daftar bawah digambarkan lebih dulu, dan layer pada bagian daftar paling atas
digambarkan terakhir. Dengan mengubah urutan yang ditampilkan pada daftar, Anda dapat
mengubah urutan layer yang ditampilkan.
Note: Tergantung pada versi QGIS yang Anda gunakan,anda akan menemukan sebuah
‘Checkbox’ dibawah daftar layer anda yang bertuliskan Control rendering order. Checkbox
ini harus di’centang’ (diaktifkan) sehingga memindahkan layer ke atas dan ke bawah dalam
daftar layer yang akan membawanya ke muka atau ke bagian belakang peta. Jika versi QGIS
tidak memiliki opsi ini, maka ia dapat diaktifkan secara default dan Anda tidak perlu khawatir
tentang hal itu.
Urutan dari layer yang telah dimuat ke dalam peta mungkin tidak logis pada tahap ini. Ada
kemungkinan bahwa layer jalan tersembunyi seluruhnya karena ada layer-layer lain di atasnya.
Sebagai contoh, urutan layer ini...
... akan mengakibatkan layer-layer jalan dan titik-titik lokasi menjadi tersembunyi ketika me-
reka berada di bawah layer pemukiman.
Untuk mengatasi masalah ini:
• klik dan drag pada layer dalam daftar layer.
• Susun ulang sehingga terlihat seperti ini:
3.1.5 Kesimpulan
Sekarang Anda telah menambahkan semua layer yang Anda butuhkan dari beberapa sumber
yang berbeda.
Dengan menggunakan palet acak yang diberikan secara otomatis ketika memuat layer, peta
Anda saat ini mungkin menjadi tidak mudah dibaca. Anda dapat memilih warna dan simbol
sendiri untuk peta Anda. Inilah yang akan Anda pelajari di pelajaran berikutnya.
Simbologi dari sebuah layer merupakan kenampakan visualnya pada peta. Kekuatan dasar
SIG dibandingkan dengan cara lain untuk merepresentasikan data dengan aspek spasial adalah
bahwa dengan SIG, Anda mendapatkan sebuah representasi visual yang dinamis dari data yang
sedang Anda kerjakan.
Oleh karena itu, tampilan visual dari peta (yang mana tergantung pada simbologi dari masing-
masing layer) sangat penting. Pengguna akhir dari peta yang Anda hasilkan harus dapat dengan
mudah melihat apa yang direpresentasikan oleh peta. Anda harus mampu untuk mengeksplo-
rasi data saat Anda sedang bekerja dengannya.Simbologi yang baik akan sangat membantu.
Dengan kata lain, memiliki simbologi yang tepat bukan untuk kemewahan atau sekedar baik
saja. Penting bagi Anda untuk menggunakan SIG dengan benar dan menghasilkan peta dan
informasi yang dapat digunakan oleh orang banyak.
Tujuan untuk pelajaran ini: Untuk dapat menciptakan simbologi yang Anda inginkan untuk
setiap layer vektor.
Untuk mengubah simbologi dari layer, buka layer Properties nya. Mari kita mulai dengan
mengubah warna layer pemukiman.
• Klik kanan pada layer pemukiman dalam Daftar layer.
• Pilih item menu Properties pada menu yang mucul.
Note: Anda juga dapat mengakses properties layer ini dengan mengklik dua kali pada layer
dalam daftar layer.
Ubah layer vegetasi dengan warna baru yang menurut Anda sesuai dengan warna tumbuh-
tumbuhan.
Cek hasil Anda
Sejauh ini semuanya tampak bagus, namun banyak lagi yang dapat dilakukan dengan simbologi
layer disamping merubah warnanya. Selanjutnya kita akan mencoba untuk mengubah warna
dari layer vegetasi, sekaligus menghilangkan garis-garis diantara jenis vegetasi yang berbeda
sehingga fitur yang ada pada peta yang dihasilkan tidak terlihat terlalu mengelompok.
• Buka jendela Layer Properties untuk layer vegetasi.
Di bawah tab style, Anda akan melihat kotak dialog yang sama dengan kotak dialog sebelum-
nya. Sekarang yang Anda lakukan adalah lebih dari sekedar merubah warna dengan cepat.
• Jadi, klik pada tombol Change. . . di bawah tampilan pilihan warna:
• Ubah lagi layer vegetasi sehingga ia memiliki outline bertitik yang berwarna agak sedikit
lebih gelap dibandingkan warna pengisi (fill color) layer tersebut.
Cek hasil Anda
Terkadang Anda akan menemukan bahwa sebuah layer tidak sesuai untuk suatu skala tertentu.
Sebagai contoh, dataset dari sebuah benua (continents) bisa jadi memiliki kelengkapan detil
yang rendah, dan bisa jadi tidak terlalu akurat pada level jalan. Ketika hal ini terjadi, Anda
mungkin akan berkeinginan untuk menyembunyikan dataset tersebut pada level skala dimana
ia tidak sesuai pada level skala tersebut.
Pada kasus kita, kita mungkin akan memutuskan untuk menyembunyikan layer ‘jalan’ dari
tampilan peta pada skala kecil. Sebagai contoh...
...tidak terlalu banyak berguna. Pada skala ini, jalan-jalannya mengumpul menjadi satu.
Untuk mengaktifkan rendering berbasis skala:
• Buka kotak dialog Layer Properties untuk layer Jalan_Sleman_OSM.
• Aktifkan tab General.
Note: Anda dapat menggunakan roda (wheel) mouse Anda untuk melakukan zooming pada ni-
lai kenaikan tertentu. Disamping itu, Anda dapat juga menggunakan zoom tools seperti berikut
untuk melakukan zooming pada suatu jendela tertentu:
Sekarang Anda mengetahui bagaimana merubah simbologi sederhana dari suatu layer, lang-
kah selanjutnya adalah untuk membuat simbologi yang lebih kompleks. QGIS memungkinkan
Anda untuk melakukannya dengan menggunakan Symbol layers.
• Kembali ke kotak dialog Symbol Properties layer vegetasi seperti sebelumnya.
Pada contoh ini, symbol yang diaplikasikan saat ini tidak memiliki outline (yaitu, ia menggu-
nakan border style No Pen).
(Boleh jadi tampilan Anda akan berbeda, dalam hal warna misalnya. Tetapi Anda akan meru-
bah ini juga nantinya.)
Sekarang Anda lihat ada symbol layer yang kedua. Karena merupakan simbol dengan warna
penuh (solid color), tentu saja simbol layer ini akan sepenuhnya menutupi simbol sebelumnya.
Tambahan lagi, ia memiliki border style berupa Solid Line yang tidak kita inginkan. Simbol ini
harus kita ubah.
Note: Menjadi penting untuk tidak membingungkan antara pengertian map layer berbeda de-
ngan symbol layer. Map layer adalah sebuah data vector (atau raster) yang telah dimuat ke
dalam peta. Simbol layer merupakan bagian dari simbol yang digunakan untuk merepresen-
tasikan map layer. Selanjutnya, dalam panduan ini istilah ‘map layer’ akan disebut sebagai
‘layer’ saja, sedangkan ‘symbol layer’ akan disebut ‘symbol layer’ untuk menghindari kebi-
ngungan.
• Klik OK pada kotak dialog ini dan Apply di kotak dialog yang muncul setelahnya. Seka-
rang Anda dapat melihat hasil Anda dan merubah mereka sesuai kebutuhan.
Anda juga dapat menambahkan beberapa simbol layer sekaligus dan menggunakan tekstur un-
tuk layer Anda dengan cara ini.
Perlu diperhatikan, jangan menggunakan terlalu banyak warna untuk sebuah peta yang sebe-
narnya...
• Gunakan simbol tekstur yang sederhana namun tidak terlalu mencolok untuk layer vege-
tasi menggunakan cara yang disebutkan di atas.
periksa hasil Anda
Pada saat beberapa simbol layer dimuat, mereka juga dimuat dalam suatu urutan, sama halnya
seperti apabila beberapa map layer yang berbeda dimuat dalam peta. Pada kasus tertentu, me-
miliki banyak simbol layer untuk satu symbol dapat memberikan hasil yang tidak diinginkan.
• Coba untuk memberikan tambahan simbol layer pada layer Jalan_Sleman_OSM (meng-
gunakan metode untuk menambahkan layer simbol yang ditunjukkan di atas).
• Berikan ketebalan kepada base line dengan nilai 2.0.
• Berikan ketebalan kepada layer di atas dengan nilai 0.5.
Anda akan melihat bahwa yang berikut ini akan terjadi:
Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda dapat mengaktifkan symbol levels , yang mana akan
mengontrol bagaimana susunan tiap symbol layer yang berbeda dimuat dalam peta.
• Di kotak dialog Layer Properties, klik Advanced → Symbol levels:
Ketika Anda selesai, ingatlah untuk menyimpan simbol itu sendiri sehingga Anda tidak ke-
hilangan hasil pekerjaan Anda apabila Anda mengubah simbol itu lagi nantinya. Anda dapat
menyimpan style simbol yang saat ini aktif dengan mengklik tombol Save Style ... di bawah tab
Style pada kotak dialog Layer Properties. Simpan style Anda pada root directory untuk materi
ini di bawah data_latihan/ styles. Style yang dirubah dan tidak disimpan, akan hi-
lang. Anda dapat memanggil kembali style yang telah disimpan sebelumnya setiap saat dengan
mengklik tombol Load Style ....
Symbol level juga dapat digunakan pada classified layer (yaitu layer dengan beberapa symbol
sekaligus). Karena kita belum membahas mengenai klasifikasi, Anda akan bekerja dengan
beberapa data yang belum terklasifikasi.
• Buat peta baru dan tambahkan hanya dataset Jalan_Sleman_OSM.
• Terapkan contoh_level_lanjut.qml yang tersedia di
data_latihan/styles.
• Zoom ke area sekitar kampus UGM (kelompok jalan dekat bagian tengah layer).
• Dengan menggunakan symbol layer pastikan bahwa outline dari layer sesuai satu sama
lain seperti gambar berikut:
Selain menetapkan warna isian dan menggunakan pola yang telah ditetapkan, Anda dapat
menggunakan jenis simbol layer yang sama sekali berbeda. Satu satunya jenis yang kita te-
lah gunakan sampai sekarang adalah tipe Simple Fill. Jenis layer simbol yang lebih rumit
memungkinkan Anda untuk menyesuaikan simbol Anda lebih jauh.
Setiap jenis vektor (titik, garis dan poligon) telah menetapkan sendiri jenis simbol layernya.
Terlebih dahulu kita akan melihat jenis yang tersedia untuk titik.
• Pelajari berbagai pilihan simbol yang tersedia, dan pilih jenis simbol layer selain Simple
Marker.
• Jika Anda ragu, gunakan Ellipse Marker.
• Pilih garis tepi warna putih dan hitam, dengan lebar simbol ( symbol width) 2,00 dan
tinggi simbol (symbol height) 4,00.
• Pastikan bahwa level simbol sudah benar sebelum menerapkan jenis tertentu.
Setelah Anda menerapkan jenisnya, lihat hasilnya di peta. Seperti yang Anda lihat, arah simbol-
simbol berubah searah dengan jalan tetapi tidak selalu membelok bersama dengan jalan terse-
but. Hal ini mungkin berguna untuk beberapa tujuan tertentu, tetapi tidak untuk tujuan yang
lain. Jika Anda suka, Anda dapat mengubah layer simbol yang dimaksud dengan cara sebe-
lumnya.
Sebagai hasilnya, Anda akan memiliki simbol bertekstur untuk layer urban. Anda dapat meng-
ubah ukuran, bentuk dan jarak dari titik-titik individu yang membentuk tekstur.
Note: Untuk melakukan latihan ini, Anda perlu memiliki software Inkscape yang telah terin-
stal untuk mengedit data vektor.
Anda harus menemukan program tersebut sudah familiar jika Anda telah menggunakan pro-
gram pengeditan data vektor, seperti Corel.
• Ubah bidang untuk satu ukuran yang sesuai dengan tekstur kecil.
• Klik pada menu File → Document Properties. Akan muncul kotak dialog berikut.
• Ubah Units untuk px.
• Klik dan seret pada halaman untuk menggambar sebuah elips. Untuk membuat perganti-
an elips ke lingkaran, tahan tombol ctrl pada saat Anda sedang menggambarnya.
• Klik kanan pada lingkaran yang baru saja dibuat dan buka Fill and Stroke:
• Klik sekali untuk memulai baris. Tahan ctrl untuk membuatnya snap terhadap penam-
bahan sebesar 15 derajat.
• Klik sekali untuk mengakhiri segmen garis.
• Ubah warna dan lebar seperti sebelumnya dan pindahkan ke sekitar bila perlu, sehingga
Anda selesai dengan simbol seperti berikut:
Layer rural Anda sekarang harusnya memiliki tekstur seperti yang ada di peta ini:
3.2.13 Kesimpulan
Mengubah simbologi untuk layer yang berbeda telah ditransformasi sekumpulan file vektor ke
dalam peta yang terbaca!
Mengubah simbol untuk seluruh layer memang berguna, tetapi informasi yang terkandung da-
lam setiap layer belum tersedia untuk seseorang yang membaca peta ini. Apa nama jalan terse-
but? Wilayah administratif mana yang masuk ke dalam daerah tertentu? Apa saja penggunaan
lahan untuk vegetasi? Semua informasi ini masih tersembunyi. Pelajaran berikutnya akan
menjelaskan bagaimana untuk merepresentasikan data ini pada peta Anda.
Klasifikasi data vektor memungkinkan Anda untuk menetapkan simbol yang berbeda untuk
fitur (objek yang berbeda pada layer yang sama), tergantung pada atribut mereka. Hal ini
memungkinkan seseorang yang menggunakan peta untuk mudah melihat atribut dari berbagai
fitur.
Sejauh ini, tidak ada satupun perubahan yang kita lakukan pada tampilan peta obyek. Semua
area pertanian tampak sama, demikian semua jalan juga tampak serupa. Pada saat melihat peta,
orang yang melihatnya tidak akan mengetahui apapun terkait jalan yang mereka lihat; yang
dapat mereka ketahui hanyalah bahwa ada sebuah jalan dengan suatu bentuk tertentu pada
wilayah tertentu.
Akan tetapi, kemampuan SIG sesungguhnya adalah bahwa semua obyek yang terlihat di layar
juga memiliki atribut. Peta dalam GIS tidak hanya merupakan gambar semata. Peta tidak hanya
merepresentasikan lokasi obyek, melainkan juga informasi mengenai obyek tersebut.
Tujuan akhir dari pelajaran ini: untuk mengeksplorasi data atribut suatu obyek dan mema-
hami apa saja kegunaan berbagai jenis data.
Buka tabel atribut untuk layer POI_Sleman_OSM (lihat kembali pada bagian “Bekerja dengan
data vektor” apabila diperlukan). Field mana yang paling berguna untuk digambarkan dalam
bentuk label, dan mengapa?
Periksa hasil Anda
4.1.2 Kesimpulan
Sekarang Anda tahu bagaimana menggunakan tabel atribut untuk melihat informasi yang di-
miliki oleh data yang Anda gunakan. Setiap dataset hanya akan berguna untuk Anda apabila
49
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
ia memiliki atribut yang Anda perlukan. Jika Anda mengetahui atribut mana yang Anda bu-
tuhkan, Anda dapat dengan cepat memutuskan apakah Anda cukup menggunakan dataset yang
sudah ada, atau Anda perlu mencari dataset lain yang memiliki atribut yang Anda perlukan.
Atribut yang berbeda berguna untuk keperluan yang berbeda pula. Sebagian diantaranya dapat
direpresentasikan secara langsung dalam bentuk teks untuk dilihat oleh pengguna. Anda akan
mempelajari hal ini pada pelajaran selanjutnya.
Label dapat ditambahkan ke dalam peta untuk menunjukkan informasi terkait suatu suatu
obyek. Setiap layer vektor dapat memiliki label yang berhubungan dengannya. Isi dari label
bergantung pada data atribut sebuah layer.
Note: Kotak dialog Layer Properties‘memang memiliki tab :guilabel:‘Labels, akan tetapi,
untuk contoh ini kita tidak akan menggunakannya. Tab tersebut memiliki terlalu sedikit opsi,
yang mana mungkin itulah sebabnya ia akan dihilangkan dari versi baru QGIS (setelah 1.8).
Selain itu, untuk pelajaran ini kita akan menggunakan Label tool, yang mana memiliki lebih
banyak opsi dan lebih user friendly.
Tujuan akhir untuk pelajaran ini: Untuk mengaplikasikan label yang berguna dan menarik
pada sebuah layer.
Sebelum dapat mengakses tool Label, Anda perlu memastikan bahwa tool ini sudah diaktifkan.
• Pertama, lihat pada item menu View → Toolbars.
• Pastikan bahwa item Label telah dicentang. Jika belum, klik pada item Label untuk
mengaktifkannya.
• Klik pada layer POI_Sleman_OSM pada Layers list, sampai ia tersorot.
• Klik pada tombol toolbar berikut :
Anda akan diberi tampilan berupa kotak dialog Layer labeling settings.
• Centang kotak kecil di samping Label this layer with....
Anda harus memilih field mana pada tabel atribut yang akan digunakan sebagai label. Pada
pelajaran sebelumnya, Anda telah memutuskan bahwa field NAME adalah yang paling sesuai
untuk keperluan ini.
• Pilih NAME dari daftar:
• Klik OK.
Sekarang peta Anda seharusnya memiliki label seperti ini :
Apa yang kita punya sejauh ini sudah cukup baik, tetapi seperti yang dapat Anda lihat, label
yang ada saling bertumpukan dengan titik yang diwakilinya. Hal ini tidak terlalu baik. Teks
yang ada juga sedikit lebih besar daripada yang kita butuhkan. Kekurangtepatan ini harus
dibenahi!
• Buka Label tool lagi dengan mengklik tombolnya sebagaimana sebelumnya.
• Untuk merubah sifat teks, klik pada tombol bertanda elipsis (...):
Akan muncul sebuah kotak dialog text change, mirip dengan yang banyak dijumpai di program-
program lain. Ubah huruf menjadi ukuran Arial 9. Sekarang label Anda akan tampak seperti
ini :
Masalah font sudah kita selesaikan! Sekarang mari kita lihat soal label yang menutupi titik.
Tetapi sebelum kita melakukannya, mari kita lihat pada pilihan Buffer.
• Buka kotak dialog Label tool.
• Nonaktifkan buffer label dengan cara mengklik checkbox yang berada di samping kata-
kata Buffer.
• Klik Apply.
Lihat hasilnya pada peta :
• Klik Apply.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Pada banyak kasus, lokasi suatu titik tidak harus sangat teliti. Sebagai contoh, sebagian besar
titik yang ada di layer places merujuk kepada keseluruhan kota atau daerah pinggiran kota.Titik
yang berhubungan dengan fitur semacam ini tidak terlalu spesifik pada skala kecil. Menampilk-
an titik dengan terlalu spesifik seringkali membingungkan pembaca peta.
Satu contoh pada sebuah peta dunia, titik yang digunakan untuk menggambarkan Uni Eropa
bisa ditempatkan di mana saja, seperti Polandia misalnya. Bagi pembaca peta yang melihat
titik dengan label Uni Eropa di Polandia, dapat saja terlihat seolah-olah ibu kota Uni Eropa
terletak di Polandia.
Untuk mencegah kesalahpahaman semacam ini, simbol titik lebih baik dinonaktifkan dan di-
ganti secara keseluruhan dengan label.
Di QGIS, Anda dapat melakukan ini dengan cara mengubah posisi label agar ditampilkan se-
cara langsung di atas titik yang diwakilinya.
• Buka kotak dialog : Layer labeling settings untuk layer :guilabel:‘POI_Sleman_OSM.
• Buka tab Advanced.
• Klik pada tombol over point.
• Sembunyikan simbol titik dengan cara melakukan editing layer, dan atur ukuran titiknya
menjadi 0:
Seperti yang Anda lihat, sebagian label sekarang hilang sehingga mencegah terjadinya overlap
(pada skala ini). Hal ini bermanfaat ketika Anda bekerja dengan dataset yang memiliki banyak
titik, tetapi di situasi lain Anda dapat kehilangan informasi yang berguna. Terdapat cara lain
untuk menangani kasus seperti ini, yang akan kita bahas pada latihan selanjutnya.
Sekarang setelah Anda tahu bagaimana cara member label, ternyata masih ada problem tam-
bahan. Titik dan poligon cukup mudah untuk diberi label, tapi bagaimana dengan garis? Jika
Anda melabeli mereka dengan cara yang sama seperti pada titik, hasil Anda akan tampak se-
perti berikut :
Hasilnya tidak terlalu bermanfaat dan membingungkan! Agar label garis dapat ditampilkan
dengan baik, kita harus mengedit beberapa pilihan.
• Sembunyikan layer POI_Sleman_OSM sehingga tidak mengganggu .
• Aktifkan label untuk layer Jalan_Sleman_OSM sebagaimana sebelumnya (Gunakan La-
bel tool pada toolbar , bukan Label Properties!)
• Buatlah ukuran Size ke 9 sehingga Anda dapat melihat lebih banyak label.
• Perbesar ke area sekitar kampus UGM.
• Pada tab Advanced di kotak dialog Label tool ,pilih pengaturan sebagai berikut :
Hasilnya tampak lebih baik dari sebelumnya, tetapi masih kurang ideal. Sebagai permulaan,
beberapa nama muncul lebih dari sekali, dan hal ini tidak selalu diperlukan. Untuk mencegah
hal ini terjadi :
• Aktifkan opsi Merge connected lines to avoid duplicate labels (juga terletak pada tab
Advanced – Anda mungkin harus menggulung layar ke bawah untuk melihatnya).
Fungsi lain yang berguna untuk diperhatikan adalah untuk menghindari penggambaran layer
Sebagaimana dapat Anda lihat, banyak label yang sebelumnya tampak menjadi tersembunyi
karena kesulitan untuk membuat label mengikuti garis jalan yang berkelok-kelok sambil tetap
terbaca. Anda dapat memutuskan model pelabelan yang akan digunakan, tergantung pada mana
yang menurut Anda lebih berguna atau terlihat lebih bagus.
Perhatikan hasilnya:
Note: Kita melangkah agak jauh disini untuk mendemonstrasikan beberapa pengaturan labe-
ling yang lebih sulit. Pada level Advance, diasumsikan bahwa Anda akan mengetahui apa yang
dimaksud berikut ini. Jika tidak, Anda dapat meninggalkan bagian ini dan kembali lagi nanti
setelah Anda memahami materi yang diperlukan.
• Gunakan ini untuk merubah nilai ukuran huruf untuk setiap tipe lokasi yang berbeda .
(yaitu, setiap key pada field PLACE).
periksa hasil Anda
Kita tidak dapat membahas setiap opsi pada kursus ini, tetapi perlu ditekankan bahwa Label
tool mempunyai banyak fungsi lain. Anda dapat membuat rendering berbasis skala, merubah
prioritas rendering label pada sebuah layer, dan mengatur agar setiap opsi label menggunakan
data pada tabel atribut. Anda bahkan dapat mengatur rotasi, posisi dalam sumbu-XY, dan sifat-
sifat lain sebuah label (jika Anda mempunyai field atribut yang sesuai untuk keperluan ini),
kemudian mengedit sifat ini menggunakan tool yang berkaitan dengan menu utama Label tool:
(tool-tool ini akan aktif apabila field atribut yang dibutuhkan tersedia dan Anda berada pada
mode edit)
Jangan ragu untuk menjelajahi banyak kemungkinan lain dari sistem labeling.
4.2.9 Kesimpulan
Anda telah mempelajari bagaimana menggunakan atribut suatu layer untuk membuat label yang
dinamis. Ini akan membuat peta Anda jauh lebih informatif dan bergaya!
Setelah Anda memahami bagaimana atributatribut dapat membuat perbedaan tampilan pada
peta Anda, lantas bagaimanakah kita menggunakannya untuk merubah simbologi obyek itu
sendiri? Itulah topik untuk pelajaran selanjutnya!
Label dapat ditambahkan ke dalam peta untuk menunjukkan informasi terkait suatu suatu
obyek. Setiap layer vektor dapat memiliki label yang berhubungan dengannya. Isi dari label
bergantung pada data atribut sebuah layer:
Jelas ini tidak ideal, jadi kita perlu solusi yang lain. Itulah pelajaran ini!
Tujuan akhir untuk pelajaran ini: Untuk mengaplikasikan label yang berguna dan menarik
pada sebuah layer.
• Klik pada tanda panah (atau tanda plus) disamping vegetasi pada Layer list, Anda akan
melihat kategori tersebut dijelaskan Klik pada tanda panah (atau tanda plus) disamping
rural pada :
Jadi, apa yang kita lakukan ini cukup berguna! Tetapi terlihat menyakitkan bagi mata yang
melihatnya. Kita lihat apa yang dapat kita lakukan dengannya.
• Buka Layer Properties dan arahkan ke tab Style.
• Ubah simbolnya :
• Hilangkan garis luarnya dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan sebelumnya,
dan klik OK.(Jika Anda memerlukannya, Anda dapat kembali ke pelajaran sebelumnya
dimana materi ini dibahas agar Anda ingat bagaimana hal ini dilakukan)
• Klik pada tombol Delete all :
Langkah ini menghilangkan kelas-kelas yang buruk sehingga Anda bisa memulai kembali.
• Klik pada Classify lagi, dan simbol baru akan muncul.
You’ll notice they don’t have outlines. This is because you just removed the outlines!
• Ubah warna setiap kota dengan cara klik dua kali pada blok berwarna yang mewakili
simbolnya:
Gunakan warna pilihan Anda sendiri, tapi pastikan bahwa warna-warna ini tidak terlalu ce-
rah, sehingga peta yang dihasilkan tidak seburuk yang sebelumnya. Pada contoh, kita akan
menggunakan warna-warna ini :
Jika Anda hanya mengikuti materi-materi tingkat dasar, gunakan pengetahuan Anda di atas
untuk mengklasifikasikan area pemukiman. Gunakan warna yang lebih gelap untuk membeda-
kannya dari vegetasi.
Terdapat empat jenis klasifikasi data: nominal, ordinal, interval dan ratio.
Pada klasifikasi nominal, obyek-obyek yang ada dikelaskan berdasarkan nama; tidak ada urutan
di dalamnya. Sebagai contoh nama kota, kode distrik, dan sebagainya.
Pada klasifikasi ordinal, kategori obyek diatur dalam suatu urutan tertentu. Contohnya, kota-
kota di dunia diberi ranking berdasarkan seberapa penting kota tersebut untuk perdagangan
dunia, tujuan liburan, budaya, dan sebagainya.
Pada klasifikasi interval, angka yang ada diletakkan pada suatu skala dengan nilai positif, nega-
tive dan nol. Contohnya: tinggi di atas/di bawah permukaan laut, temperatur di atas/di bawah
titik beku (0 derajat Celsius), dan seterusnya.
Pada klasifikasi interval, angka yang ada diletakkan pada suatu skala dengan nilai positif, ne-
gative dan nol. Contohnya tinggi di atas/di bawah permukaan laut, temperatur di atas/di bawah
titik beku (0 derajat Celsius), dan seterusnya.
Pada contoh di atas, kita menggunakan klasifikasi nominal untuk menghubungkan masing-
masing pertanian dengan kota dimana ia terletak. Sekarang kita akan menggunakan klasifikasi
rasio untuk mengklasifikasikan pertanian ini berdasarkan area.
• Simpan simbologi rural Anda (jika Anda ingin menyimpannya) dengan cara mengklik
tombol Save Style ... pada kotak dialog Style.
Kita akan mengklasifikasikan ulang layer ini, sehingga kelas yang ada sebelumnya akan hilang
jika tidak disimpan.
• Tutup kotak dialog Style.
• Buka atribut untuk layer vegetasi.
Kita ingin mengklasifikasikan daerah pertanian ini berdasarkan luasannya, namun ada satu
masalah layer ini tidak memiliki field luas! Kita harus membuatnya terlebih dahulu.
• Masuk ke mode edit dengan mengklik tombol ini :
• Klik OK.
Kolom baru akan ditambahkan pada ujung paling kanan di tabel. Anda mungkin harus meng-
gulung layar ke kanan untuk melihatnya. Kolom ini belum berisi apapun selain nilai NULL
yang banyak.
Untuk memecahkan masalah ini, kita harus menghitung sendiri luasannya.
• Buka field calculator :
• Ubah nilai yang terdapat pada bagian atas kotak dialog seperti ini :
Note: Luasan ini berada dalam satuan degrees. Nanti kita akan merubahnya menjadi meter
persegi.
• Di bawah Color ramp, pilih New color ramp... untuk memunculkan kotak dialog berikut
:
• Pilih Gradient (jika belum terpilih) dan klik OK. Anda akan melihat ini :
Anda akan menggunakan ini untuk menunjukkan luasan, dimana area yang kecil sebagai: Color
1 dan area yang luas sebagai Color 2.
• Pilih warna yang sesuai.
Pada latihan ini, hasilnya akan terlihat seperti berikut:
• Klik OK.
• Pilih nama yang sesuai untuk style warna yang baru.
• Klik OK after filling in the name.
Sekarang Anda akan melihat yang seperti ini :
Klasifikasi umum biasanya hanya menggunakan satu atribut saja. Aplikasi riil seringkali mem-
butuhkan kombinasikan sejumlah kriteria untuk suatu klasifikasi. Untuk itu, kita akan meng-
gunakan klasifikasi berbasis kriteria.
• Buka kotak dialog Layer Properties untuk layer vegetasi.
• Pindah ke tab Style.
• Ubah mode klasifikasi ke Rule-based. Anda akan mendapatkan kotak dialog berikut:
Sekarang Anda mempunyai dua kelas area, dengan penekanan pada penggunaan lahan berupa
Hutan.
4.3.6 Kesimpulan
Simbologi memungkinkan kita merepresentasikan atribut suatu layer sehingga mudah dibaca.
Simbologi juga memungkinkan kita dan pembaca peta untuk memahami pentingnya suatu fitur,
dengan menggunakan atribut yang relevan sesuai pilihan kita. Tergantung pada masalah seperti
apa yang akan Anda hadapi, Anda dapat menerapkan teknik klasifikasi yang berbeda untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut.
Sekarang kita telah memiliki sebuah peta yang baik, tetapi bagaimana kita mengeluarkannya
dari QGIS sekaligus menjadi suatu format yang dapat kita cetak, atau membuatnya menjadi
gambar atau PDF? Itulah topik untuk pelajaran selanjutnya!
Pada modul ini, Anda akan mempelajari bagaimana menggunakan Map Composer QGIS un-
tuk menghasilkan peta yang berkualitas lengkap dengan semua komponen peta yang diperluk-
an.
Setelah Anda mempunyai peta, Anda perlu untuk mencetak atau mengekspor peta tersebut
menjadi sebuah dokumen. Alasannya, file peta SIG bukanlah sebuah peta! File peta SIG hanya
menyimpan kondisi program SIG yang mengacu pada semua layer, label, warna, dsb. Se-
seorang yang tidak memiliki datanya atau program SIG yang sama (seperti QGIS), file peta
tersebut menjadi tidak berguna. Untungnya, QGIS dapat meng-ekspor file petanya menjadi for-
mat yang dapat dibaca oleh komputer semua orang, sekaligus kemampuan untuk mencetak peta
itu jika Anda mempunyai printer. Kedua fungsi pencetakan dan ekspor ini ditangani melalui
Map Composer.
Tujuan pelajaran ini: Menggunakan QGIS Map Composer untuk membuat peta sederhana
dengan semua pengaturan yang diperlukan.
QGIS memungkinkan Anda untuk membuat beberapa peta dengan menggunakan file peta yang
sama. Tool QGIS yang digunakan adalah Composer Manager .
• Klik pada menu File → Composer Manager untuk mulai menggunakan tool ini. Anda
akan melihat kotak dialog Composer manager dalam keadaan kosong.
• Klik pada tombol Add dan composer baru bernama Composer 1 akan ditambahkan (atau
dengan nomor yang lain jika Anda pernah menggunakan Composer Manager sebelum
ini).
• Dengan composer baru dalam keadaan terseleksi, klik pada tombol Rename dan ubah
namanya menjadi Swellendam .
• Klik OK.
85
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
Terlepas dari cara yang Anda gunakan, Anda sekarang akan melihat jendela Print Composer.
Pada contoh ini, komposisinya sesuai dengan desain kami. Pastikan bahwa peta Anda juga
demikian.
• Periksa bahwa nilai yang berada di bawah General → Composition → Paper and Quality
diset sebagai berikut:
• Size: A4 (210x297mm)
• Orientation: Landscape
• Quality: 300dpi
Sekarang Anda memiliki layout halaman sebagaimana yang diinginkan, tetapi halaman tersebut
masih kosong. Jelas sekali ia kekurangan sebuah peta. Mari kita bereskan itu!
• Klik pada tombol Add New Map:
Dengan tool ini dalam keadaan aktif, Anda dapat menempatkan peta pada halaman layout.
• Klik dan seret sebuah kotak pada halaman kosong:
• Ubah ukurannya dengan mengklik dan menggeser kotak pada bagian pojok:
Note: Peta Anda mungkin terlihat berbeda, tergantung pada bagaimana proyek Anda diatur.
Tetapi jangan khawatir karena instruksi ini bersifat umum, yang dapat bekerja dengan cara yang
sama, tanpa melihat bagaimana peta itu terlihat.
• Pastikan untuk membiarkan margin sepanjang tepi peta, dan memberi ruang pada bagian
atas untuk judul:
• Perbesar dan perkecil pada halaman (tetapi bukan pada petanya!) dengan menggunakan
tombol-tombol ini:
• Perbesar dan geser peta di jendela utama QGIS. Anda juga dapat menggeser peta meng-
gunakan tool Move item content:
Pada saat memperbesar peta, tampilan peta tidak akan merefresh sendiri. Hal ini berfungsi agar
waktu Anda tidak terbuang untuk menggambar peta sementara Anda melakukan perbesaran ke
halaman yang Anda inginkan. Namun demikian, akibatnya jika Anda memperbesar atau mem-
perkecilnya, peta tersebut akan memiliki resolusi yang salah dan akan terlihat tidak menarik
atau tidak terbaca.
• Refresh peta Anda dengan mengklik tombol ini:
Ingat bahwa ukuran dan posisi peta yang telah Anda atur saat ini belum final. Anda dapat
mengatur kembali dan mengubahnya lagi jika Anda belum puas. Untuk dsaat ini, Anda perlu
memastikan bahwa Anda telah menyimpan hasil pekerjaan Anda di peta ini. Karena Composer
di QGIS adalah bagian dari file utama peta, Anda harus menyimpan project Anda. Arahkan ke
jendela QGIS (yang ada Layers list dan semua elemen familiar lain yang telah Anda gunakan
sebelumnya), dan simpan project Anda dari sini seperti biasa.save your main project. Go to the
main QGIS window (the one with the Layers list and all the other familiar elements you were
working with before), and save your project from there as usual.
Sekarang peta Anda terlihat bagus pada halaman layout, tetapi pembaca peta belum mengetahui
tentang apa yang terjadi. Mereka membutuhkan suatu konteks, yang harus Anda sediakan untuk
mereka dengan menambahkan elemen-elemen peta. Pertama, mari kita tambahkan judul.
• Klik pada tombol ini:
• Ubah ukurannya dan tempatkan di bagian atas halaman. Label tersebut bisa diubah uku-
rannya dan dipindah dengan cara yang sama seperti Anda mengubah ukuran dan memin-
dahkan petanya.
Akan tetapi jika Anda mencobanya, Anda akan lihat bahwa cukup sulit untuk mengatur label
tepat di bagian tengah peta. Ada tool tersendiri untuk ini.
• Klik pada peta untuk memilihnya.
• Tekan tombol shift pada keyboard Anda dan klik pada label.
• Cari tool ini (tetapi jangan diklik dulu):
Pastikan bahwa Anda tidak memindahkan elemen-elemen ini secara tidak sengaja setelah Anda
mengaturnya:
• Klik kanan pada peta dan label.
Sebuah ikon kecil berbentuk kunci akan muncul di bagian pojok, yang memberitahu Anda
bahwa sebuah elemen tidak dapat diseret saat ini. Anda selalu dapat mengklik-kanan pada
sebuah elemen lagi untuk membuka kuncinya.
Saat ini label terletak di bagian tengah peta, tetapi tidak demikian dengan isinya. Untuk mem-
buat isi label rata tengah:
• Pilih label dengan mengklik kanan label tersebut.
• Klik pada tab Item di panel di samping jendela Composer.
• Ubah teks label menjadi “Swellendam”:
• Gunakan antarmuka berikut untuk mengubah pengaturan opsi-opsi huruf dan perataan
teks:
• Pilih huruf yang besar namun tetap dapat dibaca (pada contoh digunakan font default
dengan ukuran 48), dan biarkan warnanya tetap gelap.
Akan lebih baik untuk membiarkan warnanya hitam sebagaimana defaultnya. Perlu diperhatik-
an bahwa font tersebut harus tidak mengacaukan perhatian, atau orang yang melihat halaman
Tulisan judul menjadi semakin baik, namun masih terdapat kerangka yang tidak kita perlukan
di sekeliling labelnya :
Pembaca peta juga perlu untuk dapat mengetahui arti dari berbagai kenampakan yang ada di
peta. Pada beberapa kasus, seperti nama tempat, maknanya cukup jelas. Pada kasus yang
lain, maknanya lebih sulit untuk ditebak, seperti warna-warna pada area pertanian. Mari kita
tambahkan legenda yang baru.
• Klik pada tombol ini:
• Klik pada halaman untuk menempatkan legenda, dan pindahkan ke tempat yang Anda
inginkan:
Tidak semua yang ada pada legenda penting, sehingga kita perlu menghilangkan beberapa item
yang tidak diperlukan.
• Pada tab Item , Klik pada slider Legend items .
• Pilih entri places.
• Hapus dari legenda dengan mengklik tombol minus:
• Ubah nama layer tersebut menjadi Roads and Streets, Surface Water,
Urban Areas, dan Farms.
• Klik pada panah ke bawah di samping item manapun yang memiliki beberapa kelas untuk
dapat mengubah nama-nama kelasnya (menggunakan metode di atas).
Pada contoh, luasan pada layer Farms dihitung pada satuan yang tidak mudah dikonversi men-
jadi luasan tanah secara langsung. Jika pertanian Anda diklasifikasikan berdasarkan area atau
beberapa kriteria lainnya, Anda harus merubah nama kelas-kelas tersebut menjadi sesuatu yang
dapat dipahami oleh pembaca peta. Pada contoh, kita merubah nama kelas terkecil menja-
di small area dan yang terbesar menjadi large area, dengan satu kelas yang ada di
tengah dirubah menjadi moderate area serta sisanya dibuat menjadi kosong.
Inilah hasilnya:
Akhirnya, peta siap untuk di ekspor. Anda akan melihat tombol ekspor di dekat pojok kiri atas
dari jendela Composer:
Tombol di sebelah kanan adalah tombol Print, yang berhubungan dengan printer. Karena opsi
pencetakan dengan printer berbeda-beda tergantung model printer yang Anda gunakan, mung-
kin lebih baik untuk merujuk pada manual printer atau panduan umum pencetakan untuk in-
formasi lebih lanjut mengenai masalah ini.
Tiga tombol yang lain memungkinkan Anda untuk mengekspor halaman peta menjadi sebuah
file. Ada tiga format ekspor yang dapat Anda pilih:
• Export as Image
• Export as PDF
• Export as SVG
Ekspor menjadi sebuah image memberi Anda pilihan berbagai format image yang biasa digu-
nakan. Ini mungkin pilihan yang paling sederhana, tetapi image yang dihasilkan “mati” dan
sulit untuk diedit kembali.
Dua pilihan yang lain lebih umum dijumpai.
Jika Anda mengirim peta Anda kepada seorang kartografer (yang mungkin ingin mengedit
peta Anda untuk publikasi), pilihan terbaik adalah mengekspor peta tersebut menjadi sebuah
file SVG. SVG merupakan kependekan dari “Scalable Vector Graphic”, dan dapat diimpor ke
berbagai program, seperti Inkscape atau program editing vektor yang lain.
Jika Anda mengirim peta Anda kepada seorang klien, format yang paling umum digunakan
adalah PDF, karena format PDF mudah diatur untuk keperluan pencetakan. Beberapa kartogra-
fer juga mungkin lebih menyukai PDF, jika mereka mempunyai program yang memungkinkan
mereka untuk mengimpor dan mengedit format ini.
Untuk keperluan kita kali ini, kita akan menggunakan format PDF.
• Klik tombol Export as PDF:
5.1.7 Kesimpulan
Pada halaman selanjutnya, Anda akan diberi sebuah tugas untuk diselesaikan. Tugas ini me-
mungkinkan Anda untuk mempraktekkan teknik yang telah Anda pelajari sejauh ini.
5.2 Tugas 1
Buka projek peta Anda sebelumnya dan periksa secara menyeluruh. Jika Anda melihat ada
kesalahan kecil atau sesuatu yang belum Anda perbaiki sebelumnya, lakukan sekarang.
Apabila Anda mengikuti kursus ini pada level Dasar atau Menengah, coba pahami dan imple-
mentasikan teknik yang telah diajarkan pada level yang lebih tinggi nanti.
Pada saat Anda memodifikasi peta Anda, selalu tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan. Apakah peta ini mudah dibaca dan dipahami untuk seseorang yang tidak fa-
milier dengan datanya? Jika saya melihat peta ini di internet, atau pada sebuah poster, atau di
majalah, apakah peta ini akan menarik perhatian saya? Apakah saya ingin melihat peta ini jika
peta ini bukan milik saya?
Apabila Anda mengerjakan kursus ini pada level Dasar atau Menengah, bacalah
mengenai teknik-teknik yang ada pada bagian yang lebih sulit. Jika Anda melihat sesuatu yang
ingin Anda coba pada peta Anda, kenapa tidak mencobanya?
Apabila latihan ini diberikan oleh penyelenggara latihan kepada Anda, penyelenggara latihan
mungkin meminta Anda untuk memberikan versi akhir dari peta Anda dalam format PDF untuk
dievaluasi. Jika Anda mengerjakan latihan ini sendirian, disarankan agar Anda mengevaluasi
peta Anda sendiri dengan kriteria yang sama. Peta Anda akan dievaluasi secara keseluruhan
pada aspek tampilan dan simbologi peta dan juga tampilan dan layout dari komponen dan
elemen-elemen petanya. Perlu diingat bahwa penekanan pada evaluasi tampilan peta adalah
mengenai kemudahan penggunaannya. Semakin menarik peta tersebut dilihat dan semakin
mudah dipahami dalam sekilas pandang berarti semakin baik pula peta tersebut.
Selamat mengeskplorasi pembuatan peta! :)
5.2.1 Kesimpulan
Keempat modul pertama telah mengajarkan Anda bagaimana membuat dan merubah style suatu
peta vektor. Pada empat modul berikutnya, Anda akan mempelajari bagaimana menggunakan
QGIS untuk sebuah analisis lengkap. Materi akan mencakup cara membuat dan mengedit data
vektor; menganalisis data vektor; menggunakan dan menganalisis data raster; serta menggu-
nakan SIG untuk memecahkan suatu masalah dari awal hingga akhir, menggunakan data raster
dan vektor.
Membuat peta menggunakan data yang sudah ada hanyalah permulaan saja. Di modul ini,
Anda akan mempelajari bagaimana memodifikasi data vektor yang sudah tersedia dan membuat
sebuah dataset yang sama sekali baru.
Data yang Anda gunakan harus diperoleh dari suatu tempat. Untuk aplikasi yang bersifat
umum, data mungkin sudah tersedia, tetapi lebih aplikasi khusus atau proyek yang bersifat
spesifik, kemungkinan bahwa data sudah tersedia adalah kecil. Dalam hal ini, Anda harus
membuat data Anda sendiri.
Tujuan dari pembelajaran ini: untuk membuat datasetset vektor baru.
Sebelum Anda dapat menambahkan data vektor baru, Anda perlu dataset vektor untuk ditam-
bahkan. Dalam latihan ini, Anda akan membuat data yang sama sekali baru, bukan mengedit
dataset yang telah ada. Oleh karena itu, Anda harus mendefinisikan dataset sendiri yang baru
anda terlebih dahulu
Anda membutuhkan kotak dialog New Vector Layer untuk menetapkan sebuah layer baru.
• Arahkan dan klik pada daftar Layer → New → New Shapefile Layer.
Anda akan mendapatkan kotak dialog berikut:
103
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
Pada tahap ini penting untuk menentukan jenis dataset yang Anda inginkan. Setiap jenis layer
vektor “dibangun berbeda” di latar belakang, sehingga begitu Anda telah membuat layer, Anda
tidak dapat mengubah jenisnya.
Untuk latihan selanjutnya, kita akan membuat feature baru yang mendeskripsikan luasan. Un-
tuk feature semacam ini, anda harus membuat sebuah dataset berupa polygon.
• Klik pada tombol Polygon:
Hasil dari kotak dialog ini adalah tipe geometri yang benar akan diberikan ketika dataset vektor.
Kolom berikutnya adalah untuk menentukan Sistem Referensi Koordinat (Coordinate Referen-
ce System=CRS). Sebuah CRS menentukan bagaimana mendefinisikan suatu titik di bumi da-
lam hal koordinatnya.Karena terdapat banyak cara untuk melakukan ini, maka terdapat banyak
CRS yang berbeda. CRS dalam latihan ini adalah WGS84, jadi sudah benar secara default:
Berikutnya ada sekumpulan kolom yang terdapat dalam New attribute. Secara default, layer
baru hanya memiliki satu atribut, yaitu kolom id (Anda bisa melihatnya di Attributes list).
Agar data yang Anda buat menjadi berguna, perlu ada deskripsi tentang fitur tersebut. Kita
akan menambah satu kolom yang disebut name.
• Ikuti pengaturan berikut, kemudian klik tombol Add to attributes list:
Bila anda membuat data baru, obyeknya harus benar-benar obyek yang ada. Anda harus men-
dapatkan informasi mengenai obyek tersebut dari suatu tempat.
Ada banyak cara untuk memperoleh data tentang obyek. Misalnya , Anda bisa menggunakan
GPS untuk merekam koordinat titik-titik di permukaan bumi, kemudian mengimpor data ke
QGIS. Atau menggunakan teodolit dan memasukkan koordinat secara manual untuk membuat
fitur baru. Atau bisa menggunakan proses digitasi untuk melacak obyek dari data penginderaan
jauh, seperti citra satelit atau foto udara.
Untuk contoh kita. Anda akan menggunakan pendekatan digitasi. Sampel dataset raster telah
disediakan, jadi Anda akan mengimpornya mereka seperlunya.
• Klik pada tombol Add Raster Layer:
• Arahkan ke exercise_data/raster/.
• Pilih file 3420C_2010_327_RGB_LATLNG.tif.
• Klik Open. Sebuah peta akan termuat pada peta Anda.
• Cari citra tersebut dalam Layers list.
• Klik dan seret ke bagian bawah Layer list sehingga layer yang lain dapat terlihat.
• Temukan dan perbesar daerah ini :
Jika Anda tidak dapat menemukan tombol ini, periksa toolbar Digitizing sudah aktif. Harus
ada tanda centang di sebelah menu entry View → Toolbars → Digitizing.
Saat Anda berada pada mode edit tool digitasi sekarang sudah aktif:
• Digitasi sekolah itu dan apangan diatasnya. Gunakan gambar ini untuk membantu Anda:
Note: Ketika Anda sudah menyelesaikan pengisian fitur ke layer: jangan lupa untuk menyimp-
an hasil editan Anda dan kemudian keluar dari mode edit.
• Buat garis fitur baru yang disebut river.shp dengan atribut id dan type. (Gunakan
pendekatan di atas untuk membimbing Anda)
• Digitasi sungai yang mengalir sepanjang kota
Mulai dari tepi sungai berpasir yang pertama terlihat :
Aliran sungainya tidak selalu terihat sehingga lebih baik menggunakan penilaian Anda dan
perkiraan dimana aliran sungai itu. Ingat bahwa Anda mendigitasi sungai pada skala besar,
jadi cobalah untuk mengikutinya secara detil. Luangkan waktu, jangan biarkan baris menjadi
terlalu lurus atau membuat sudut terlalu tajam!
Ketika membuat fitur tersebut , berikan nilai atribut type sebagai “stream”.
Periksa hasil Anda
6.1.5 Kesimpulan
Sekarang Anda tahu cara membuat fitur! Latihan ini tidak meliputi menambahkan fitur titik,
karena itu tidak terlalu diperlukan ketika Anda telah bekerja dengan fitur yang lebih rumit (garis
dan poligon). Cara kerjanya persis sama, kecuali bahwa Anda hanya klik sekali di lokasi titik
Anda , memberikan atribut seperti biasa, dan maka fitur dibuat.
Mengetahui bagaimana digitasi penting karena hal itu merupakan kegiatan yang sangat umum
dalam program GIS.
Fitur pada sebuah layer SIG tidak hanya gambar, tapi juga benda di ruang. Misalnya, polygon
yang berdekatan mengetahui di mana mereka dalam kaitannya dengan satu sama lain. Inilah
yang disebut dengan topology. Dalam pelajaran berikutnya Anda akan melihat contoh mengapa
ini bisa bermanfaat.
Topologi adalah aspek yang berguna dari layer-layer data vektor, karena meminimalkan kesa-
lahan seperti overlap atau gap.
Untuk contoh : jika dua fitur berbagi satu batas, dan Anda mengedit batas menggunakan to-
pologi, Anda tidak perlu untuk mengedit terlebih dahulu salah satu fitur, dan kemudian yang
lainnya. Cukup mengatur kedua batas sehingga bertampalan.
Tujuan dari pelajaran ini: Untuk memahami topologi menggunakan contoh-contoh.
Untuk membuat pengeditan topologi lebih mudah, lebih baik jika Anda mengatifkan snapping.
Hal tersebut akan memungkinkan kursor mouse Anda untuk snap dengan objek-objek yang lain
ketika Anda mendigitasi. Untuk mengatur pilihan snapping:
• Arahkan menu Settings → Snapping Options.....
• Atur kotak dialog Snapping options Anda seperti yang ditunjukkan gambar berikut:
• Ketika diminta, masukkan sebuah id 999, biarkan nilai yang lain tidak berubah.
Jika Anda berhati-hati ketika mendigitasi dan memerintah kursor untuk snap di titik simpul dari
bidang-bidang pertanian, tidak akan ada gap antara bidang pertanian baru Anda dan petanian
lama yang saling berdekatan.
• Perhatikan tool undo/redo pada toolbar Advanced Digitizing:
Anda mungkin telah melihat adanya beberapa lubang besar dalam dataset rural :
Celah berwarna putih dalam layer farms, yang tidak berwarna abu-abu di area urban yang
berwarna abu-abu, merupakan lahan pertanian yang hilang. Celah-celah tersebut perlu untuk
ditutup. Jika Anda menambahkan fitur secara normal, Anda harus sangat akurat untuk men-
cegah gap dan overlap. Meskipun Anda berusaha untuk Anda sangat akurat, tanpa snapping
titik simpul (yang Anda aktifkan di atas) tidak mungkin untuk melakukan digitasi fitur tanpa
kesalahan.
Walaupun begitu, kita memiliki tool yang lain untuk mengatasi masalah ini. Karena kita telah
memiliki topologi yang sudah aktif, ceah-celah yang ada dapat ditutup . Sebagai contoh, kita
ingin mendigitasi sebuah pertanian baru untuk menutup gap tersebut:
Jika dilakukan tanpa bantuan topologi, proses digitasi cukup memakan waktu. Dengan Avoid
Int. ( “Menghindari perpotongan” ) diaktifkan untuk layer rural QGIS akan untuk menggunak-
an topologi untuk mencegah overlap. Jadi Anda dapat mendigitasi meskipun dengan bentuk
pendekatan yang tidak teliti:
(Berikan nilai id dalam kisaran ratusan untuk menghindari konflik dengan fitur yang sudah
ada.)
Ketika Anda memilih fiturnya...
... Anda akan melihat bahwa QGIS secara otomatis menambahkan node yang rinci dan me-
mastikan bahwa tidak ada overlap!
• Coba lakukan berikut sekarang:
Note: Pilihan “Avoid Intersection” hanya akan bekerja untuk mengeliminasi overlap. Jelas,
jika Anda mengabaikan sebuah ceah, celah tersebut tidak akan terisi secara otomatis karena
QGIS mengira Anda memang membiarkannya.
• Tutup gap yang masih tersisa menggunakan pendekatan di atas, tetapi pastikan untuk
tidak membuat fitur pertanian di atas area urban.
• Ingat untuk menyimpan hasil editan Anda, dan jika dibutuhkan, keluar dari mode edit.
Periksa hasil anda
Kesalahan topologi tidak selalu terlihat seketika. Mari kita ubah simbologi layer rural untuk
melihat beberapa kesalahan topologinya.
• Atur simbologi untuk layer rural menjadi warna tunggal (lebih baik berwarna gelap).
• Atur nilai Transparency menjadi 50%.
• Anda harus melihat hasilnya seperti berikut:
Ada beberapa hal yang diperhatikan disini. Pertama, pertanian baru yang Anda tambahkan
lebih terang dibanding yang lainnya. Ini karena dalam dataset ini, ada tingkatan yang berbeda
dari layer farms: pertanian yang luas dan subdivisinya didigitasi secara terpisah. Lahan perta-
nian yang luas dan subdivisnya yang terletak di atas yang lain, yang membuat warnanya lebih
gelap karena Anda melihat yang fitur bagian bawah melewati fitur di atasnya. Hala tersebut
adalah sifat dari dataset, sehingga bukan merupakan suatu masalah.
Tetapi Anda juga dapat memperhatikan masalah tertentu: salah satu dari pertanian berada di
bawah yang lainnya! Jelas, bahwa ini adalah sebuah kesalahan., karena dalam dunia nyata
bidang pertanian tidak overlap.Dua bidang pertanian tidak mempunyai pembagian yang sama.
Mari kita perbaiki!
• Masuk ke mode edit, jika belum diaktifkan.
• Pilih Node Tool.
• Klik pada salah satu pojok dari pertanian yang bermasalah. Hal tersebut akan memilih
pertanian yang akan akan diedit dan Anda akan melihat node-node berikut muncul:
• Pindahkan slider dari sisi ke sisi dan lihat apa yang terjadi:
Hal tersebut memungkinkan Anda untuk mengurangi jumlah node dalam fitur yang kompleks.
Meskipun demikian, perhatikan apakah itu akibatnya pada topologi! Ahan pertanian yang di-
sederhanakan tidak lagi menyentuh lahan pertanian yang berdekatan sebagaimana yang seha-
rusnya.Tool ini lebih baik sesuai pada pembentukan fitur tunggal, memungkinkan Anda untuk
melihat pengaruh apa yang akan terjadi sebelum Anda mengimplementasikannya.
Sebelum Anda lanjut, kembalikan lahan pertanian ke posisi sebelumnya:
• Batalkan kotak dialog :guilabel:‘Simplify Feature, atau
• Jika Anda telah klik OK, lakukan undo pada perubahan terakhir.
Tool tersebut digunakan untuk membuat lubang pada sebuah fitur, selama lubang dibatasi di
semua sisi oleh fitur tersebut. Misalnya, jika Anda telah mendigitasi batas luar dari South
Africa dan Anda perlu menambahkan lubang untuk Lesotho, Anda akan menggunakan tool ini.
• Cobalah menggunakan tool ini untuk membuat gap di pertengahan layer farm Anda.
• Undo edit ketika Anda selesai.
Periksa hasil anda
Tool tersebut memungkinkan Anda untuk membuat fitur tambahan dari fitur, yang tidak secara
langsung terhubung ke fitur utama. Sebagai contoh, jika Anda telah mendigitasi batas dari
mainland South Africa tetapi Anda belum menambahkan pulau Prince Edward, Anda harus
menggunakan tool ini untuk membuatnya:
• Coba gunakan tool ini untuk menambahkan properti terpencil ke dalam pertanian Anda.
• Undo edit ketika Anda selesai.
Periksa hasil anda
Berikut adalah tool Delete Ring dan Delete Part, secara berturut-turut:
Tool tersebut menambah sebuah tonjolan pada fiturs yang sudah ada. Dengan tool yang terpilih
ini:
• Klik di dalam lahan pertanian Anda.
• Tambahkan bagian tambahan pada lahan pertanian.
• Klik kanan kembali ke lahan pertanian:
Tool Split Features digunakan untuk membagi dua sebuah fitur tanpa menghilangkan salah satu
atau kedua bagiannya.
• Coba dan lihat!
• Batalkan hasilnya sebelum melanjutkan dengan latihan untuk tool berikutnya.
• Gunakan tool Merge Selected Features dan Merge Attributes of Selected Features.
• Lihat perbedaannya.
Periksa hasil anda
6.2.12 Kesimpulan
Pengeditan topologi adalah tool yang digunakan untuk membuat dan memodifikasi obyek de-
ngan cepat dan mudah, dan memastikan bahwa topologinya tetap benar.
Sekarang Anda telah mengetahui bagaimana mendigitasi bentuk suatu obyek dengan mudah,
tetapi menambahkan atribut masih sedikit memusingkan! Selanjutnya kami akan menunjukk-
an kepada Anda bagaimana untuk menggunakan formulir sehingga pengeditan atribut lebih
sederhana dan lebih efektif.
Bila Anda menambahkan data baru melalui digitasi, Anda menggunakan kotak dialog yang
memungkinkan Anda mengisi atribut untuk fitur itu. Namun, kotak dialog ini tidak secara
default, nyaman untuk dilihat. Hal ini dapat menyebabkan masalah penggunaan , terutama jika
Anda memiliki dataset besar atau jika Anda ingin orang lain untuk membantu anda mendigitasi
dan mereka menemukan bentuk – bentuk default yang membingungkan.
QGIS memungkinkan Anda membuat dialog yang sesuai untuk layer Anda sendiri.Pelajaran
ini menunjukkan caranya.
Tujuan dari pembelajaran ini : Untuk membuat bentuk untuk layer.
Anda akan melihat bentuk form yang familier, bukan kotak diaog biasa dari Identify:
Bila anda berada pada mode edit, Anda bisa menggunakan bentuk ini untuk mengedit atribut
fitur!
• Aktifkan mode edit.
• Menggunakan tool Identify, klik sepanjang jalan utama yang melalui Swellendam:
Sangat menyenangkan untuk mengedit hal-hal menggunakan formulir, tapi Anda masih harus
memasukkan segala sesuatu dengan tangan. Untungnya, bentuk memiliki berbagai jenis yang
disebut “widgets” yang memungkinkan Anda untuk mengedit data dalam berbagai cara yang
berbeda.
• Buka layer streets Layer Properties.
• Pindah ke tab Fields .Anda akan melihat:
• Klik pada tombol Line edit pada baris yang sama dengan LANES dan akan mendapat
kotak dialog yang baru.
• Dalam daftar dropdownnya, atur nilai ke Range:
• Klik OK.
• Terapkan perubahan ke Layer Properties.
• Masuk ke mode edit.
• Klik pada tool Identify.
• Klik pada jalan Voortrekker.
Sekarang bukan memasukkan nilai secara manual, Anda dapat menggunakan panah atas dan
bawah sebelah LANES untuk mengedit nilai - nilainya!
• ONEWAY
Periksa hasil anda
Anda juga dapat merancang form sesuai kebutuhan Anda sendiri sepenuhnya dari awal..
• Membuat layer titik sederhana dengan dua atribut :
– Nama (text)
– Umur (text)
• Merekam beberapa titik ke layer baru dengan menggunakan tool digitasi sehingga Anda
memiliki sedikit data untuk bereksperimen. Anda harus mendapatkan default form QGIS
untuk merekam atribut yang dihasilkan setiap kali Anda menambahkan sebuah titik yang
baru.
Sekarang kita ingin membuat sendiri formulir untuk merekam data atribut. Untuk melakukan
ini, Anda harus menginstall Qt4 Designer . Installer akan disediakan sebagai bagian dari materi
kursus Anda, jika Anda menggunakan Windows. Anda mungkin harus mencarinya jika Anda
menggunakan OS lain. Di Ubuntu, lakukan langkah berikut di terminal:
sudo apt-get install qt4-designer
... dan akan terinstll secara otomatis. Jika tidak, cari di and Software Center.
• Mulai Designer dengan membuka Start Menu dalam Windows.
• Di dalam dialog yang muncul, buatlah dialog baru:
• Cari Widget Box sepanjang kiri layar Anda (default). Ini berisi item yang disebut :guila-
bel:‘Line Edit.
• Klik dan seret item ini ke form anda untuk untuk membuat form Line Edit yang baru.
• Dengan unsur edit garis baru terpilih, Anda akan melihat propertinya sepanjang sisi layar
Anda (di sebelah kanan secara default):
• Atur ukuran maksimum dialog (dalam properti) dari 200 (width) dengan 100 (height).
• Simpan formulir anda sebagai exercise_data/forms/add_people.ui.
• Kembali ke QGIS.
• Klik dua kali pada layer legenda untuk mengakses properti ini.
• Klik pada tab General pada dialog Layer Properties.
• Arahkan ke path ke file ui Anda di field Edit UI field.
• Klik OK pada kotak dialog Layer Properties.
• Enter edit mode and capture a new point.
• Ketika Anda melakukannya, Anda akan mendapatkan kotak dialog buatan Anda (bukan
yang biasanya dibuat oleh QGIS).
• Jika Anda klik pada salah satu poin Anda menggunakan tool Identify , kini Anda dapat
membuka form dengan mengklik kanan di jendela hasil identifikasi dan memilih fitur
View Feature Form dari menu konteks.
• Jika Anda berada dalam mode edit untuk layer ini, konteks menu akan menunjukkan Edit
Feature Form , dan Anda kemudian dapat mengatur atribut dalam bentuk baru bahkan
sesudah pencatatan awal.
6.3.8 Kesimpulan
Penggunaan formulir akan memudahkan proses editing dan pembuatan data. Dengan mengedit
jenis widget atau menciptakan bentuk yang sama sekali baru dari awal, Anda dapat memudahk-
an pekerjaan mendigitasi data baru untuk layer itu. Lebih jauh hal ini dapat meminimalkan
kesalahpahaman dan kesalahan yang tidak perlu .
Jika Anda menyelesaikan bagian lanjutan atas dan memiliki pengetahuan tentang Python, An-
da dapat membaca informasi di blog ini1 tentang bagaimana menciptakan bentuk fitur sesu-
ai.dengan logika Python, yang memungkinkan fungsi-fungsi lanjutan termasuk validasi data,
autocompletion, dll
Membuka formulir pada identifikasi fitur adalah salah satu operasi standar yang QGIS dapat
lakukan. Namun, Anda juga bisa secara langsung memerintahkan QGISuntuk melakukan tin-
1
http://tinyurl.com/6tr42rb
dakan sesuai yang Anda tetapkan. Ini adalah subyek pelajaran berikutnya .
Sekarang anda telah melihat aksi default pada pelajaran sebelumnya, saatnya untuk membuat
action Anda sendiri. Suatu action adalah sesuatu yang terjadi ketika Anda mengklik pada fitur.
Hal ini dapat menambahkan banyak fungsi tambahan untuk peta Anda, memungkinkan Anda
untuk mengambil informasi tambahan tentang suatu objek, misalnya. Membuat action dapat
menambahkan dimensi baru untuk peta Anda!
Tujuan untuk pelajaran ini : Untuk mempelajari cara menambahkan action terkustomisasi.
Gunakan layer school_property yang Anda buat sebelumnya. Material latihan termasukfoto
yang Anda digitasi. Kita akan menghubungkan tiap bidang dengan foto-doto tersebut. Ki-
ta akan membuat action untuk membuka gambar pada sebuah properti ketika anda mengklik
properti tersebut.
Layer school_property tidak memiliki fasilitas untuk menghubungkan antara sebuah foto de-
ngan bidangnya. Pertama kita membuat field.
• Buka dialog Layer Properties .
• Klik pada tab Fields .
• Tombol aktivasi Mode edit:
• Setelah kolom itu dibuat ,klik pada tombol Line edit disamping kolom yang baru.
• Pilih File name:
• Buka formulir Actions untuk layer school_property , seperti dijelaskan diatas untuk layer
rural.
• Masukkan kata Show Image di kolom Name :
Apa yang dilakukan selanjutnya mengikuti sistem operasi Anda, jadi pilih bagian yang sesuai:
Windows
Ubuntu Linux
• Dibawah Action, tuliskan :kbd:‘eog untuk Gnome Image Viewer, atau tulis display
untuk menggunakan ImageMagick. Ingat untuk menambahkan spasi setelah perintah!
MacOS
Bagian selanjutnya mudah! Anda ingin membuka gambar, dan QGIS akan tahu dimana gambar
itu berada. Yang perlu dilakukan adalah memberi tahu Action dimana foto itu berada.
• Pilih image dari daftar:
• Klik tombol Insert field.QGIS akan menambah kata [% "image" %] pada kolom
Action.
• Klik pada tombol Add to action list.
• Klik OK pada kotak dialog Layer Properties.
Sekarang lakukan pengujian tes untuk action yang baru!
• Klik pada layer school_property dalam :guilabel:‘Layers list.
• Cari tombol Run feature action (Pada toolbar yang samasebagai tombol Open Attribute
Table):
• Klik panah ke bawah di sebelah kanan tombol ini. Hanya terdapat satu action untuk
tombol ini.
• Klik tombolnya untuk mengaktifkan tool.
• Mengunakan tool ini, klik pada salah satu dari tiga properti sekolah.
Kita melihat peta dan ingin mengetahui tentang area pertanian di dalamnya. Seandainya anda
tidak tahu area yang ditanyakan dan ingin menemukan informasi umum tentang hal itu. Anda
dapat menggunakan mesin pencari Google. Kita dapat mengatur QGIS supaya melakukannya
otomatis untuk kita!
• Buka tabel atribut untuk layer rural (Anda perlu menutup Layer Properties).
Terdapat beberapa kolom dengan nama area pertanian didalamnya, sebagian diantarany me-
miliki nama yang asing. Satu kolom dengan nama yang mudah dicari di Google adalah field
SGADMIN . Kita akan menggunakan kolom tersebut untuk pencarian kita.
• Tutup tabel atribut.
• Kembali ke Actions di Layer Properties.
• Di dalam kolom Action Properties → Name, tuliskan Google Search.
Apa yang dilakukan selanjutnya mengikuti sistem operasi Anda, jadi pilih bagian yang sesuai:
Windows
• Di bawah Type, pilih Open. Ini akan menyuruh jendela untuk membuat alamat internet
pada browser Anda.
Ubuntu Linux
• Di bawah Action, tuliskan xdg-open. Ini akan menyuruh Ubuntu membuka alamat
email internet pada browser.
MacOS
• Dibawah Action, tuliskan open. Ini akan menyuruh MacOS untuk membuka alamat
internet pada browser.
Apapun perintah yang Anda gunakan, anda perlu memberi tahu alamat internet untuk dibuka
selanjutnya. Anda ingin mengunjungi Google, dan tinggal mencari prase secara otomatis.
Pada umumnya ketika menggunakan Google, Anda ingin komputer anda ke bar pencair-
an Google. Tetapi pada kasus ini , Anda ingin komputer anda melakukan ini untuk an-
da. Cara yang dapat Anda gunakan adalah dengan memberikan pencari internet anda
dengan alamat http://www.google.co.za/search?q=SEARCH_PHRASE, dimana
SEARCH_PHRASE adalah apa yang Anda ingin cari. Karena kita tidak tahu apa kata apa
yang dicari sebelumnya, kita hanya mengisi bagian pertama tanpa pencari.
• Dalam kolom Action , tuliskan http://www.google.co.za/search?q=. Ingat
untuk mengisi field perintah inisial sebelum menulis itu didalamnya!
Sekarang Anda ingin QGIS memberi tahu pencari untuk memberi tahu Google untuk mencari
nilai dari fitur – fitur SGADMIN dan anda harus mengkliknya. Terdengar rumit, tetapi QGIS
akan melakukannya dengan mudah.
• Pilih kolom SGADMIN.
• Klik Insert field:
• Dengan layer rural aktif dalam Layers list, klik pada :guilabell:‘Run feature action‘.
• Klik pada sembarang bidang pertanian pada peta. Browser akan membuka , dan akan
memulai secara otomatis pencari Google untuk kota yang terekam sebagai nilai pertanian
SGADMIN.
Note: Jika action Anda tidak bekerja, perika apakah semua masukkan sudah benar, kesalahan
tulis yang paling banyak terjadi!
Anda telah melihat bagaimana membuka sebuah halaman web secara eksternal. Ada beberapa
kelemahan dalam pendekatan serta menambah ketergantungan yang diketahui. Tidak semua
pengguna memiliki perangkat lunak yang dibutuhkan untuk melaksanakan action pada sistem
mereka? Perintah yang digunakan berbeda untuk sistem operasi yang berbeda. Akan timbul
masalah jika Anda tidak tahu OS mereka gunakan. Dengan beberapa versi OS, perintah di atas
untuk membuka browser mungkin tidak bekerja sama sekali.
QGIS menggunakan Qt4yang memiliki library sangat kuat dan serbaguna. Masalah tersebut
dapat diatasi dengan menambahkan satu atau dua baris perintah Python. Action QGIS bias
di-tokenized (menggunakan informasi variabel berdasarkan isi dari atribut lapangan) perintah
Python!
Sekarang Anda akan melihat bagaimana menggunakan action python untuk menampilkan ha-
laman web. Prinsip dasarnya adalah sama seperti membuka sebuah situs di browser eksternal,
tetapi tidak memerlukan browser pada sistem pengguna karena menggunakan QWebView kelas
Qt4 (yang merupakan WebKit berbasis html widget) untuk menampilkan konten dalam jendela
pop up.
Dari pada Google, mari kita gunakan Wikipedia saat ini. Jadi URL yang anda minta akan
dilihat seperti ini :
http://wikipedia.org/wiki/SEARCH_PHRASE
Untuk membuat layer action:
• Buka dilaog Layer Properties dan sembunyikan tab :guilabel:
• Membuat action baru menggunakan pengaturan berikut: *
Type: Python * Name: Wikipedia * Action (all on
one line): from PyQt4.QtCore import QUrl; from
PyQt4.QtWebKit import QWebView; myWV = QWebView(None);
myWV.load(QUrl(’http://wikipedia.org/wiki/[%
"SGADMIN" %]’)); myWV.show()‘Set up a new action
using the following properties for the action: *
:guilabel:‘Type: Python * Name: Wikipedia * Action
(all on one line): from PyQt4.QtCore import QUrl; from
PyQt4.QtWebKit import QWebView; myWV = QWebView(None);
myWV.load(QUrl(’http://wikipedia.org/wiki/[% "SGADMIN"
%]’)); myWV.show()
Terdapat beberapa hal yang terjadi disini:
• Semua kode Python adalah satu baris dengan tanda titik koma sebagai pemisah antar
perintah
• [% "SGADMIN" %] akan terganti oleh nilai atribut yang dicari ketika action dijalank-
an.
• Kodenya akan membuat instances QWebView baru, atur URLnya, dan kemudian me-
manggil show() pada desktop pengguna.
Catatan, ini adalah contoh dibuat-buat. Python bekerja dengan indentasi semantik yang sig-
nifikan, sehingga memisahkan perintah dengan titik koma bukan cara terbaik. Jadi, di dunia
nyata, Anda akan lebih mungkin untuk mengimpor perintah dari modul Python dan kemudian
memanggil fungsi dengan kolom atribut sebagai parameter.
Anda juga bisa menggunakan pendekatan untuk menampilkan foto tanpa mengharuskan peng-
guna memiliki penampil gambar pada sistem mereka.
6.4.7 Kesimpulan
Action memungkinkan Anda menambahkan fungsionalitas tambahan pada peta yang sangat
bermanfaat untuk pengguna akhir yang melihat peta yang sama di QGIS. Anda dapat menggu-
nakan perintah shell untuk sistem operasi apapun serta Python memberikan keleluasaan untuk
membuat fungsi-fungsi tambahan pada peta Anda.
Anda telah menyelesaikan semua jenis pembuatan data vector. Materi latihan selanjutnya ada-
lah belajar bagaimana menganalisis data untuk penyelesaian masalah.
Setelah Anda mengedit beberapa fitur, Anda perlu tahu apa yang bisa dilakukan dengan fitur
tersebut. Memiliki fitur dengan atribut yang bagus tidak benar-benar bias membedakannya
dengan peta non-SIG.
Kelebihan SIG adalah: SIG dapat menjawab pertanyaan.
Untuk tiga modul berikutnya, kita akan berusaha menjawab pertanyaan penelitian menggunak-
an fungsi SIG. Misalkan Anda seorang pengembang properti yang ingin membangun sebuah
perumahan baru. Anda perlu membeli sebuah lahan pertanian untuk membangun perumah-
an tersebut. Penelitian pasar Anda telah memberikan kriteria berikut. Bahwa lahan pertanian
tersebut harus:
• setidaknya daerah dengan ukuran tertentu;
• berada dalam wilayah kota Swellendam;
• memiliki jalan raya yang aktif untuk memudahkan akses;
• berada dalam jarak tertentu dari sekolah;
• berada di permukaan yang datar untuk memudahkan pekerjaan konstruksi, dan
• berada jauh dari bayangan pegunungan di musim dingin.
Dalam modul selanjutnya, kita akan memanfaatkan kemampuan alat analisis GIS untuk mene-
mukan kriteria pertanian yang cocok untuk pengembangan perumahan baru.
Mari kita diskusikan lagi Referensi Koordinat Sistem (CRSs). Kita telah menyinggung ini
secara singkat sebelumnya, tapi belum dibahas artinya secara praktis.
Tujuan untuk pelajaran ini: untuk memproyeksikan ulang dan transformasi dataset vektor.
157
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
CRS semua data dan peta dalam latihan ini adalah WGS84. WGS84 adalah Sistem Koordinat
Geografis (GCS) yang sangat umum untuk menyajikan data. Tetapi ada satu masalah yang akan
kita lihat.
• Simpan peta Anda.
• Kemudian buka peta dunia yang akan Anda temukan di
exercise_data/world/world.qgs.
• Perbesar peta ke bagian South Africa dengan menggunakan Zoom In .
• Cobalah pengaturan skala di field Scale, yang berada di dalam di Status Bar bagian ba-
wah. Sementara di South Africa, set nilai ini menjadi 1:5000000 ( satu banding lima
puluh juta).
• •Geser sekitar peta sambil tetap mengawasi field Scale .
Apakah skalanya berubah? Hal ini terjadi karena Anda berpindah dari satu titik yang Anda per-
besar ke skala 1:5000000 yang berada di tengah layar Anda. Di sekeliling titik itu, skalanya
berbeda.
Untuk memahami alasannya, pikirkan tentang globe Bumi. Globe mempunyai garis melintang
di sepanjang Utara ke Selatan. Garis-garis bujur terpisah jauh di khatulistiwa, tapi mereka
bertemu di kutub.
Dalam GCS, Anda bekerja di atas bidang bumi ini, tetapi layar Anda adalah datar. Ketika Anda
mencoba untuk menyajikan bola pada permukaan yang datar, akan terjadi distorsi, seperti yang
terjadi jika Anda memotong terbuka bola tenis dan mencoba untuk meratakannya. Pada peta
garis bujur tetap sama berjauhan satu sama lain, bahkan di kutub (dimana mereka seharusnya
bertemu). Ini berarti bahwa, saat Anda melakukan perjalanan jauh dari khatulistiwa pada peta
Anda, skala dari objek yang Anda lihat akan lebih besar dan lebih besar. Dengan kata lain,
tidak ada skala konstan pada peta kita!
Untuk mengatasi ini, mari kita menggunakan Sistem Koordinat Proyeksi (PCS) sebagai ganti-
nya. PCS memproyeksikan atau mengubah data dengan cara membuat penyisihan perubahan
skala dan memperbaikinya. Oleh karena itu, untuk menjaga skala tetap konstan, kita harus
melakukan proyeksi ulang data kita dengan menggunakan PCS.
QGIS memungkinkan Anda untuk data melakukan proyeksi ulang “On the fly”. Artinya, jika
data telah didefinisikan dalam suatu CRS, QGIS dapat memproyeksikan itu seolah-olah dalam
CRS lain pilihan Anda.
• Untuk mengaktifkan proyeksi “On the fly”, klik tombol CRS Status di :guilabel:‘Status
Bar‘bawah jendela QGIS:
• Pada dialog yang muncul, berilah tanda centang di kotak pilihan Enable ‘*On the fly*’
CRS transformation.
• Ketik kata global ke dalam bidang Filter. Satu CRS (NSIDC EASE-Grid Global) akan
muncul dalam daftar.
• Klik CRS tersebut, kemudian klik OK.
• Perhatikan bagaimana bentuk perubahan South Africa. Semua proyeksi bekerja dengan
mengubah bentuk tampilah obyek di permukaan bumi.
• Perbesar pada skala 1:5000000 lagi, seperti sebelumnya.
• Geser di sekitar peta.
• Perhatikan bagaimana skala tetap sama!
Proyeksi “On the fly “ juga digunakan untuk menggabungkan dataset dengan CRS yang berbe-
da.
• Nonaktifkan lagi proyeksi “On the fly”:
– Klik pada tombol CRS Status lagi.
– Hilangkan tanda centang pada kotak Enable ‘*On the fly*’ CRS transformation.
– Klik OK.
• Tambahkan satu layer vektor pada peta Anda yang memiliki data Afrika Selatan saja.
Anda akan menemukannya di dalam direktori exercise_data/world/RSA.shp.
Apa yang Anda perhatikan?
layer tersebut tidak terlihat! Untuk membuat layer tersebut terlihat cukup mudah?
• Klik kanan pada layer dalam *layer*s list.
• Pilih Zoom to *layer* Extent.
Sekarang kita melihat South Africa ... tetapi tampilan seluruh dunia tidak terlihat?
Kita dapat memperbesar dua layer, tapi kita tidak bisa melihat kedua layer tersebut bersama-
an. Penyebabnya adalah Sistem Koordinat Referensi yang berbeda. dataset continents adalah
dalam system derajat, tetapi dataset RSA adalah dalam meter. Sebuah titik di Cape Town da-
lam dataset RSA berjarak sekitar 4 100 000 meter dari katulistiwa. Namun dalam dataset
continents, titik yang sama adalah terletak sekitar 33.9 derajat dari katulistiwa.
Kedua jarak tersebut adalah sama - tapi QGIS tidak tahu itu! Anda belum memproyeksijan
ulang kedua data tersebut. Pada versi South Africa yang kita lihat dalam dataset RSA, Cape
Town berjarak 4 100 000 meter dari katulistiwa. Namun dalam dataset continents, Cape
Town hanya berjarak 33.9 meter dari katulistiwa.
QGIS tidak tahu di mana Cape Town seharusnya. Jika data memberitahu QGIS bahwa Cape
Town adalah 34 meter dari garis khatulistiwa dan South Africa hanya sekitar 12 meter dari
utara ke selatan, maka itulah yang akan ditampilkan QGIS.
Untuk memperbaiki ini:
• Aktifkan Enable ‘*On the fly*’ CRS transformation seperti sebelumnya.
Ketika menggabungkan data dari sumber yang berbeda, penting untuk mengingat bahwa mere-
ka mungkin tidak dalam CRS yang sama. Proyeksi ulang “On the fly “ akan membantu Anda
untuk menampilkan mereka bersama.
Apakah Anda masih ingat cara menghitung daerah pertanian di pelajaran Classification? Anda
telah melakukannya sehingga Anda bisa mengelompokkannya sesuai dengan luasnya.
• Buka lagi peta yang berisi data Swellendam.
• Buka tabel atribut untuk layer rural.
• Geser ke kanan sampai Anda melihat kolom AREA.
Perhatikan bahwa luas semua fitur sangat kecil, mendekati nol. Hal ini karena luas daerah ini
didefinisikan dalam derajat - data tidak dalam Sistem Koordinat Proyeksi. Untuk menghitung
luas pertanian dalam meter persegi, data harus dalam meter persegi juga. Oleh karena itu kita
harus melakukan proyeksi ulang.
Tapi itu tidak akan membantu jika hanya menggunakan proyeksi ulang “on the fly”. Proyeksi
“On the fly” melakukan apa yang diperintahkan – hal tersebut tidak mengubah data, hanya me-
lakukan proyeksi ulang layer yang muncul pada peta. Untuk benar-benar melakukan proyeksi
ulang data tersebut, Anda perlu mengekspornya ke file baru menggunakan proyeksi baru.
• Klik kanan pada layer rural dalam Layers list.
• Pilih Save As...‘di menu yang muncul. Anda akan ditunjukkan kotak dialog :guila-
bel:‘Save vector *layer* as....
• Klik pada tombol Browse di sebelah field Save as.
• Arahkan ke exercise_data/‘dan berilah nama *layer* baru
sebagai :kbd:‘rural_reprojected.shp.
• Jangan ubah Encoding yang ada.
• Ubah nilai dari *layer* CRS pada menu dropdown ke Selected CRS.
• Klik tombol Browse di bawah dropdown.
• Dialog :guilabel:‘CRS Selector‘sekarang akan muncul.
• Dalam bidang Filter‘cari :kbd:‘33S.
• Pilih :guilabel:‘WGS 84 / UTM zone 33S‘dari daftar.
• Klik OK.
Dialog Save vector *layer* as... akan tampak seperti berikut:
• Klik OK.
• Mulai peta baru:
Ini akan memperbarui kolom AREAS dengan luas lahan pertanian dalam meter persegi.
• Untuk menghitung luas dalam hektar, lakukan langkah berikut:
Lihatlah nilai-nilai baru dalam tabel atribut Anda. Angka luasan dalam hektar lebih mudah
dibaca dan dipahami daripada dalam satuan derajat. Memproyeksikan data dalam proyeksi
yang tepat sebelum menghitung luas diperlukan sebelum menghitung luas, jarak, dan nilai-
nilai lain yang bergantung pada sifat spasial dari layer.
Ada lebih banyak proyeksi dari nilai default yang ada dalam QGIS. Anda juga dapat membuat
proyeksi Anda sendiri.
• Mulai peta baru.
• Isikan dataset world/oceans.shp.
• Masuk ke Settings → Custom CRS..., Anda akan melihat kotak dialog ini:
• Klik pada tombol dengan ikon bintang untuk membuat proyeksi baru. Anda akan melihat
bahwa kolom nama dan parameternya masih kosong.
Kita akan menggunakan sebuah proyeksi yang menarik yang disebut Van der Grinten I.
• Masukkan namanya dalam kolom Name.
Proyeksi ini merrepresentasikan Bumi pada bidang lingkaran, bukan persegi panjang, seperti
kebanyakan proyeksi lainnya.
• Untuk parameternya, gunakan informasi berikut:
• Klik OK.
• Lakukan proyeksi ulang “On the fly”.
• Pilihlah proyeksi baru yang telah didefiinisikan (cari nama proyeksi ini pada field Filter).
• Peta akan diproyeksikan ulang seperti gambar berikut:
7.1.5 Kesimpulan
Proyeksi-proyeksi yang berbeda berguna untuk tujuan yang berbeda. Dengan memilih proyeksi
yang tepat Anda akan memastikan fitur pada peta Anda akan disajikan dengan akurat.
Materi-materi untuk sesi Advance pada sesi ini diambil dari artikel ini1 .
Informasi lebih lanjut tentang Sistem Informasi Koordinat tersedia di di sini2 .
Pada pelajaran selanjutnya Anda akan belajar bagaimana menganalisis data vektor menggunak-
an QGIS dengan tool-tool analisis vektor yang bervariasi.
Data vektor dianalisis untuk mengungkapkan bagaimana fitur yang berbeda berinteraksi satu
sama lain dalam ruang. Terdapat banyak fungsi-fungsi analisis dalam SIG, sehingga kita tidak
akan menggunakan semuanya. Sebaliknya, kita akan mengajukan pertanyaan dan mencoba
menyelesaikannya dengan menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan QGISIS.
Tujuan dari pelajaran ini: Untuk mengajukan pertanyaan dan memecahkannya dengan meng-
gunakan alat analisis.
Sebelum kita mulai, akan sangat berguna untuk memberikan gambaran singkat proses yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah SIG. Caranya adalah:
1. Tentukan masalah
2. Dapatkan Data
3. Analisis Masalah
4. Sajikan Hasil
7.2.2 Masalah
Mari kita mulai proses dengan memutuskan suatu masalah untuk dipecahkan. Katakanlah Anda
seorang pengembang properti, dan Anda perlu membeli sebuah lahan pertanian untuk memba-
ngun perumahan baru bagi orang-orang yang ingin pindah dari Cape Town dan Johannesburg.
Anda telah melakukan beberapa riset pasar, dan Anda telah datang dengan persyaratan sebagai
berikut bahwa lahan pertanian harus memenuhi:
1. Harus berada di Swellendam.
1
http://tinyurl.com/75b92np
2
http://linfiniti.com/dla/worksheets/7_CRS.pdf
2. Anda tidak harus membangun akses jalan yang panjang (maksimum jarak 500 meter),
dan lokasi harus mudah diakses dari jalur utama.
3. Orang-orang yang menjadi target pasar Anda mungkin memiliki anak, sehingga lokasi
harus dalam jarak yang wajar (dengan mobil) dari sekolah.
4. Luas lahan antara 100 dan 150 hektar.
7.2.3 Data
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan membutuhkan data sebagai berikut:
1. Pertanian yang akan kita pilih.
2. Jalan-jalan yang melalui area petanian ini.
3. Lokasi sekolah.
Data untuk latihan ini telah disediakan. Namun demkian dalam situasi riil Anda mungkin perlu
untuk mencari penyedia dataset yang dibutuhkan. Di South Africa, Kantor Surveyor-General
merupakan sumber yang tepat untuk jenis data yang Anda akan butuhkan.
Sekarang kita tahu apa yang akan kita lakukan, mari kita mulai!
• Start a new QGIS project.
• Menambahkan layer baru. layer-layer tersebut dapat ditemukan di folder
exercise_data/projected_data.
• Tambahkan layer schools_33S, roads_33S dan farms_33S.
layer-layer itu mungkin sudah familiar. layer-layer tersebut merupakan data yang sama yang
telah kita gunakan selama ini, yang sekarang sudah dalam Sistem Koordinat Proyeksi. Hal
ini diperlukan untuk analisis, untuk alasan yang sudah kita bahas pada pelajaran sebelumnya.
(Kita ingin dapat menghitung jarak dalam meter dan luas dalam hektar, bukan dalam derajat.)
Setelah Anda punya layer-layer dalam :guilabel:‘*layer*s list Anda:
• Ubah nama layer dengan mengklik kanan pada layer tersebut dan pilih opsi Rename.
• Beri nama baru untuk layer-layer tersebut, roads, schools dan farms.
• Simpan peta Anda di dalam folder exercise_data, sebagai analysis.qgs.
• Dalam file manager sistem operasi Anda, buatlah folder baru di dalam folder exerci-
se_data dan beri namai sebagai residential_development. Folder ini merupak-
an tempat penyimpanan dataset baru hasil dari fungsi analisis.
Sekarang kita telah memperoleh data, mari kita analisis data tersebut!
Kriteria pertama adalah bahwa pertanian harus berada di Swellendam. Jadi mari kita perintah
QGIS untuk menunjukkan kepada kita lahan pertanian yang berada di Swellendam!
• Klik kanan pada layer farms dalam Layers list.
• Pilih opsi *query*.... Kotak dialog *query* Builder baru akan muncul.
• Geser ke bawah dalam daftar Fields di sebelah kiri dialog ini sampai Anda melihat kolom
TOWN.
• Klik sekali.
• Klik tombol All di bawah daftar Values:
Sekarang kita perlu memerintah QGISGIS untuk menunjukkan kepada kita lahan pertanian
(farms) yang memiliki nilai TOWN sama dengan Swellendam.
• Klik dua kali kata TOWN dalam daftar Fields.
• Perhatikan apa yang terjadi di kolom SQL where clause di gambar berikut:
Untuk analisis lebih lanjut, kita akan menjadikan layer farms sebagai layer yang terpisah.
• Klik kanan pada layer farms dan klik Save As....
• Klik tombol Browse yang terletak di samping kolom Save as di kotak dialog yang mun-
cul.
• Simpan layer di dalam folder exercise_data/residential_development/,
sebagai swellendam_farms.shp.
• Periksa kotak Add saved file to map pada kotak dialog Save vector *layer* as....
• Klik OK. Akan muncul pesan Export to vector file has been
completed.
• Klik OK.
Sekarang kita memiliki dua layer farms, tetapi kita hanya membutuhkan satu saja yang baru
saja kita buat.
• Klik kanan pada layer farms lama dan hapus layer tersebut.
Kita memiliki masalah yang sama dengan jalan, jalan yang kita pertimbangkan adalah hanya
jalan utama.
• Buatlah sebuah query untuk layer roads, seperti yang Anda lakukan layer farms. An-
da hanya menginginkan jenis jalan primary, secondary, tertiary dan trunk,
sehingga Anda perlu membuat query seperti berikut:
"TYPE" = ’primary’ OR "TYPE" = ’secondary’ OR "TYPE" =
’tertiary’ OR "TYPE" = ’trunk’
Anda bisa menggunakan pendekatan di atas, di mana Anda melakukan dua kali klik pada nilai-
nilai yang diinginkan dan mengklik tombolnya, atau Anda dapat menyalin dan menyisipkan
perintah di atas.
Periksa hasil Anda
Pelanggan Anda di masa depan mungkin akan mengirim anak mereka ke SMU.
• Gunakan cara yang sama seperti sebelumnya dan buat query berikut ini untuk layer scho-
ols:
"has_high_s" = ’y’
Anda seharusnya hanya akan mendapatkan 3 atau 4 sekolah.
• Simpan layer hasilnya di dalam folder exercise_data/residential_development/
sebagai high_schools.shp.
QGIS memungkinkan Anda untuk menghitung jarak dari setiap obyek vektor.
• Pastikan bahwa hanya layerimportant_roads dan swellendam_farms yang ditampilkan
untuk menyederhanakan peta saat Anda sedang bekerja.
• Klik tool Vector → Geoprocessing *tool*s → Buffer(s):
Buffer distance dibuat dalam meter karena dataset masukan kita berada dalam Sistem Koo-
rdinat Proyeksi. Inilah sebabnya mengapa kita harus menggunakan data yang menggunakan
sistem koordinat proyeksi!
• Simpan layer yang dihasilkan di dalam folder exercise_data/residential_development/
sebagai important_roads_buffer_500m.shp.
• Klik OK, QGIS akan membuat buffer.
• Ketika terdapat permintaan untuk “add new *layer to the TOC* ”, klik Yes. (“TOC”
singkatan dari “Table of Contents “ /”Daftar Isi”, yang berarti juga *layer*s list).
Anda akan memperoleh hasil seperti gambar berikut:
Tampilan menarik tersebut berisi daerah- daerah yang berada dalam area 500 meter dari jalan
penting.
Jika dilihat lebih dekat, tampilan di atas seperti gabungan antara bagian-bagian jalan. Secara
visual, hal ini tidak baik. Hapus layer tersebut dan coba lagi:
Tampilan ini lebih menarik daripada tampilan sebelumnya. Tidak ada lagi pertampalan-
pertampalan buffer jalan.
• Gunakan pendekatan yang sama untuk membuat buffer untuk sekolah Anda.
Radius untuk buffer 10 km, dan simpan di dalam direktori yang sama sebagai
high_schools_buffer_10km.shp.
Periksa hasil Anda
Sekarang kita memiliki banyak pilihan lokasi yang ber jarak 500 meter dari jalan utama dan
berada dalam radius 10 km dari sekolah. Kita hanya ingin lokasi yang memenuhi kedua kriteria
tersebut dipenuhi semuanya. Untuk melakukan itu, kita harus menggunakan tool Intersect.
Temukan di dalam folder Vector → Geoprocessing *tool*s → Intersect. Lakukan pengaturan
seperti berikut ini:
Kedua layer masukan adalah hasil buffer; simpan di lokasi sebagaimana biasa, beri nama fi-
lenya sebagai road_school_buffers_intersect.shp.Setelah dilakukan pengaturan
seperti ini, klik OK‘dan tambahkan layer ke :guilabel:‘Layers list ketika diminta.
Pada gambar di bawah ini daerah berwarna biru menunjukkan dimana kedua kriteria tersebut
terpenuhi!
Anda dapat menghapus kedua layer buffer dan hanya menyimpan satu saja yang menunjukkan
di mana terdapat tumpang tindih, karena itulah yang benar-benar ingin kita ketahui dan butuhk-
an.
Sekarang Anda telah memperoleh area dimana terdapat lahan pertanian farms yang harus over-
lap. Selanjutnya Anda akan memilih lahan pertanian di lokasi tersebut.
• Klik menu Vector → Research *tool*s → Select by location. Kotak dialog akan muncul.
• Lakukan pengaturan berikut:
Layer farms dengan warna kuning adalah area pertanian yang terpilih . Mari kita simpan seba-
gai layer baru.
Untuk melihat area pertanian yang sesuai (dengan luas antara 100 – 150 ha), pertama kita perlu
menghitung luas pertanian dalam satuan hektar.
• Buka tabel atribut untuk layer well_located_farms.
• Pilih mode edit :
• Jika Anda tidak menemukan :guilabel:‘AREA‘dalam daftar, coba lakukan hal berikut:
• Klik OK.
• Geser ke bagian kanan pada tabel atribut, AREA Anda sekarang mempunyai luas dalam
satuan hektar untuk semua pertanian dalam layer well_located_farms Anda.
• Klik tombol mode edit lagi seperti di atas, dan simpan hasil editan Anda ketika diminta.
• Lakukan query:
Lahan pertanian dengan warna merah merupakan lokasi yang sesuai kriteria Anda. Selamat!
• Simpan hasil Anda sebagai sebuah layer baru, gunakan cara yang telah kita pelajari
sebelumnya. File tersebut harus disimpan di dalam direktori kerja kita dengan nama
solution.shp.
7.2.14 Kesimpulan
Dengan menggunakan penyelesaian masalah SIG menggunakan tool analisis vektor dalam
QGIS, Anda telah mampu menyelesaikan masalah dengan berbagai kriteria dengan cepat dan
mudah.
Pada pelajaran selanjutnya, kita akan melihat bagaimana cara menghitung jarak terdekat sepan-
jang jalan dari satu titik ke titik yang lain.
Menghitung jarak terpendek antara dua titik sangat sering dilakukan dalam SIG. QGIS menye-
diakan tool ini, tapi itu tidak terlihat dalam default. Kita akan belajar cara melakukannya dalam
latihan singkat ini.
Tujuan untuk pelajaran ini: Untuk mengaktifkan, mengkonfigurasi dan menggunakan plugin
Road Graph.
QGIS memiliki banyak plugin yang menambah fungsi dasarnya, yang sebagian langsung di-
sediakan bersama dengan program defaultnya. Sebagian besar plugin-plugin tersebut masih
tersembunyi secara default sehingga Anda perlu mengaktifkan plugin tersebut terlebih dahulu.
Untuk mengaktifkan plugin Road Graph:
• Mulai Plugin Manager dengan mengklik item jendela menu utama QGIS Plugins →
Manage Plugins.. Sebuah kotak dialog akan muncul.
• Pilih plugin seperti ini:
Untuk memiliki layer yang akan dihitung, terlebih dahulu simpan peta Anda saat ini. Kemudian
buat peta baru dan muat layer exercise_data/projected_data/roads_33S.shp.
Karena begitu banyak konfigurasi yang berbeda yang mungkin ketika melakukan analisis ja-
ringan, plugin Road graph belum bisa digunakan sebelum Anda mengaturnya.
• Klik pada item menu Plugins → Road graph → Road graph settings. . Sebuah kotak
dialog akan muncul.
• Pastikan kotak dialog tersebut diatur seperti gambar berikut ini:
• Dalam panel plugin, klik pada tombol Capture Point kemudian pilih Start:
Note: Bagian ini dikembangkan oleh Linfiniti dan S Motala (Cape Peninsula University of
Technology)
• Beri nama kolom baru tersebut sebagai SPEED, dan definisikan tipe datanya sebagai
Whole integer (number) dengan lebar 3.
• Pada jendela utama, aktifkan tool Select Features by Rectangle :
(untuk memilih lebih dari satu jalan, tekan tombol ctrl dan geser kotak melewati jalan yang
Anda inginkan untuk masuk dalam seleksi jalan tersebut.)
• Pada tabel atribut, klik pada kotak Show selected only.
• Lakukan pengaturan nilai SPEED untuk semua jalan yang terpilih senilai 60:
Hal tersebut berarti Anda mengatur batas kecepatan pada jalan tersebut adalah 60 km/h.
• Pilih jalan raya di luar kota:
• Atur nilai SPEED untuk semua jalan yang terpilih senilai Set the SPEED value for all the
selected streets to 120.
• Tutup tabel atribut, simpan hasil pengeditan Anda, dan keluar dari mode edit.
• Periksa Vector → Road graph → Road graph settings untuk meyakinkan bahwa jalan
tersebut telah diatur dengan benar.
• Pada panel Shortest path‘klik tombol :guilabel:‘Start point.
• Atur titik awal dimana jalan tanah memenuhi on / off-ramp di bagian timur kota.
• Atur titik akhir ke pertigaan di sebelah barat kota.
Anda dapat mengubah kriteria ini, melakukan perhitungan ulang , dan mengamati perubahan
dalam Length dan Time yang dihasilkan. Asumsi yang dibuat untuk menghitung waktu per-
jalanan dalam rute tersebut tidak memperhitungkan percepatan, dan mengasumsikan bahwa
Anda akan bepergian pada batas kecepatan tersebut setiap saat. Dalam situasi nyata, Anda
mungkin ingin membagi jalan menjadi beberapa bagian kecil dan memperhatikan kecepatan
rata-rata atau prediksi kecepatan riil dalam setiap penggal jalan, bukan batas kecepatannya.
Selanjutnya, digitasi jalan-jalan yang lebih kecil bertipe residential dengan kecepatan 40:
• Gunakan tool Shortest path untuk menghitung jalan terpendek dan tercepat untuk men-
capai dari selatan ke kota menuju jalan raya.
Jika pada saat klik Calculate, Anda mendapatkan pesan kesalahan yang menyatakan bahwa
path tidak dapat ditemukan, pastikan bahwa jalan yang Anda digit telah benar-benar saling
bertemu satu sama lain. Jika jalan-jalan tersebut tidak saling bertemu, perbaiki dengan memo-
difikasi featurenya, atau atur Topology tolerance (Road graph plugin settings). Jika jalan-jalan
tersebut saling melewati tanpa berpotongan, gunakan tool Split features untuk membagi jalan
pada perpotongan-perpotongannya:
Ingat bahwa tool e Split features hanya bekerja pada modus edit pada feature yang terpilih!
7.3.6 Kesimpulan
Selanjutnya Anda akan melihat bagaimana menjalankan algoritma statistik spasial pada dataset
vektor.
Note: Latihan ini dikembangkan oleh Linfiniti dan S Motala (Cape Peninsula University of
Technology
Statistik spasial memungkinkan Anda untuk menganalisis dan memahami apa yang sedang
terjadi dalam dataset vektor yang diberikan. Dalam hal ini QGIS mencakup beberapa tool
standar untuk analisis statistik.
Tujuan untuk pelajaran ini: untuk mengetahui bagaimana menggunakan tool spatial statistics
dalam QGIS.
Kita akan membuat dataset titik yang akan digunakan untuk latihan ini. Supaya dataset kita
realistis, kita akan menggunakan fungsi random untuk membuatnya.
Untuk melakukannya, Anda membutuhkan dataset poligon yang menjelaskan luasan area yang
Anda inginkan untuk memasukkan dataset titik tersebut.
Kita akan menggunakan area yang dikelilingi oleh jalan-jalan.
• Buatlah peta kosong baru.
• Tambahkan layer roads_33S‘dalam direktori folder
:kbd:‘exercise_data/projected_data, begitu pula raster
srtm_41_19.tif dalam folder exercise_data/raster/SRTM/.
• Gunakan tool Convex hull(s) (tersedia di dalam Vector → Geoprocessing *tool*s) untuk
membentuk daerah yang berada dalam lingkup jalan tersebut:
• Buatlah titik titik acak di area tersebut menggunakan tool Vector → Research *tool*s →
Random points:
• Untuk membuat dataset sampel dari raster, Anda akan butuh menggunakan Point sam-
pling *tool*.
• Lihat ke bagian depan dalam modul tentang plugin jika perlu.
• Carilah frase point sampling di Plugin Installer untuk menemukan plugin.
• Perhatikan bahwa dalam repositori pihak-ketiga pada saat panduan ini ditulis, sehingga
Anda harus mengaktifkan repositori pihak ketiga.
• Setelah diaktifkan dengan Plugin Manager, Anda akan menemukan tool ini di dalam
Plugins → Analyses → Point sampling *tool*:
• Pilih random_points sebagai layer yang berisi titik-titik sampel, dan raster SRTM sebagai
band untuk mendapatkan nilai SRTM.
• Simpan hasilnya dalam folder exercise_data/spatial_statistics/ sebagai
random_samples.shp.
• Tambahkan hasil tersebut dalam TOC (*layer*s list) ketika diminta.
Hasilnya ditunjukkan dalam gambar berikut. (hasil yang berbeda dimungkinkan karena peng-
gunaan fungsi random):
Titik-titik sampel di klasifikasikan sesuai nilai ketinggiannya, dengan seperti titik yang lebih
gelap memiliki nilai elevasi yang lebih rendah.
Anda akan menggunakan layer sampel ini untuk latihan statistik lainnya.
Note: Anda akan melakukan copy dan paste hasilnya ke dalam spreadsheet. Data menggu-
nakan pemisah titik dua ( :).
• Buat layer titik baru dalam proyeksi yang sama dengan dataset lain (WGS 84 / UTM
33S).
• Masuk ke mode edit dan digitasi tiga titik sembarang di antara titik-titik lainnya.
3
http://en.wikipedia.org/wiki/Spatial_covariance
4
http://en.wikipedia.org/wiki/Covariance
• Anda juga dapat menggunakan metode pembentukan titik acak yang sama seperti sebe-
lumnya, tapi tentukan hanya tiga titik.
• Simpan layer baru Anda sebagai distance_points.shp.
Untuk membandingkan layer menggunakan tool statistik, layer perlu memiliki field ID yang
unik. Mari kita membuat satu ID untuk layer random_samples.
• Buka tabel atribut untuk layer ini.
• Masuk ke mode edit.
• Buka raster calculator.
• Buat kolom baru yang diberi nama id, dengan tipe kolom bilangan bulat dan lebar 3.
• Lihat di Function list di dalam kategori Record, dan double-klik pada item $id, sehingga
muncul Expression seperti di bawah ini.
• Klik OK untuk menghasilkan sebuah ID yang unik untuk layer ini.
Untuk membentuk matriks jarak menngunakan titik-titik ini:
• Buka tool Vector → Analysis *tool*s → Distance matrix.
• pilih layer distance_points sebagai layer input dan random_samples sebagai layer target.
• Lakukan pengaturan berikut:
Note: Anda akan melakukan copy dan paste hasilnya ke dalam spreadsheet. Data menggu-
nakan pemisah titik dua ( :).
Histogram dari sebuah dataset menunjukkan distribusi nilai-nilainya. Cara yang paling seder-
hana untuk menunjukkannya dalam QQGIS adalah dengan histogram citra, yang tersedia dalam
dialog *layer* Properties dalam berbagai citra.
• Pada *layer*s list Anda, klik kanan pada layer DEM SRTM.
• pilih *layer* Properties.
• Pilih tab Histogram. Anda akan melihat gambar yang mendiskripsikan frekuensi kemun-
culan nilai-nilai dalam citra.
• Anda dapat mengekspornya sebagai sebuah gambar.:
• Lihat pada metadata untuk layer ini (di dalam tab Metadata).
Nilai rata-ratanya adalah 332.8 dan nilai maksimumnya adalah 1699! Tetapi nilai-nilai ter-
sebut tidak ditunjukkan dalam histogram. Kenapa tidak? Karena nilai tersebut begitu sedikit
dibandingkan dengan banyaknya nilai piksel dengan nilai di bawah rata-rata. Hal tersebut juga
menyebabkan histogram meluas jauh ke kanan, meskipun tidak ada garis merah yang terlihat
menandai frekuensi nilai yang lebih tinggi dari 250.
Perlu diingat bahwa histogram menampilkan distribusi dari nilai, dimana tidak semua nilai
perlu ditampilkan dalam gambar.
• (Sekarang Anda boleh menutup *layer* Properties.)
Anda mempunyai sekumpulan titik-titik sampel dimana Anda ingin mengeksplorasi lebih jauh
data tersebut. Sebagai contoh, Anda mungkin telah mengakses dataset random_samples yang
telah kita buat sebelumnya, dan Anda ingin mempunyai beberapa ide tentang tampilan terain.
Untuk memulainya, aktifkan tool Grid (Interpolation) dengan mengklik item menu Raster →
Analysis → Grid (Interpolation).
• Pada field Input file pilih random_samples.
• Periksa kotak Z Field, pilih field nilai (bukan field id).
• Atur lokasi Output file‘ke dalam folder :kbd:‘exercise_data/spatial_statistics/interpolation.tif.
• Centang kotak Algorithm dan pilih Inverse distance to a power.
• Atur Power dengan nilai 5.0 dan Smoothing dengan nilai 2.0.Abaikan nilai-nilai yang
lainnya.
• Centang Load into canvas when finished‘dan klik :guilabel:‘OK.
• Setelah selesai, klik OK pada dialog yang menyatakan Process completed, klik
OK pada dialog yang menunjukkan informasi feedback (jika muncul), dan klik Close
pada dialog Grid (Interpolation).
Berikut perbandingan dataset asli (kiri) dengan hasil dari titik sampel kita (kanan).Hasil Anda
mungkin terlihat berbeda dari karena lokasi titik-titik sampel yang acak.
Seperti yang Anda lihat, 100 titik sampel tidak benar-benar memadai untuk merepresentasikan
nilai yang rinci dari terain. Hasilnya hanya dapat memberikan ide yang sangat umum, tetapi bi-
sa menyesatkan juga. Sebagai contoh, pada gambar di atas, tidak jelas bahwa terdapat sesuatu
yang tinggi, yaitu pegunungan yang melintas dari timur ke barat, melainkan hanya menunjukk-
an lembah, dengan puncak yang tinggi di sebelah barat. Dengan menggunakan penilaian secara
visual, kita dapat melihat bahwa dataset sampel tidak mewakili terain.
• Gunakan langkah di atas untuk membuat dataset baru dari 1000 titik-titik acak.
• Gunakan titik-titik tersebut untuk sampel DEM awal.
• Gunakan tool Spatial Interpolation pada dataset baru seperti di atas.
• Atur nama file hasil menjadi interpolation_1000.tif, dengan Power dan Smo-
othing masing-masing berniali 5.0 dan 2.0.
Hasilnya ( tergantung pada posisi titik-titik acak Anda) akan tampak kurang lebih seperti beri-
kut:
Garis hijau menunjukan layer roads_hull ( yang merepresentasikan batas dari titik-titik sampel
acak) untuk menjelaskan kurangnya detail luar tepinya. Representasi tersebut jauh lebih baik
untuk terain, karena kepadatan titik-titik sampel yang jauh lebih besar.
Berikut adalah contoh dari tampilan untuk titik-titik sampel sebanyak 10 000:
Note: Anda tidak direkomendasikan untuk mencoba melakukan dengan titik-titik sampel
sejumlah 10.000 jika Anda tidak bekerja dengan komputer yang mampu bekerja cepat, karena
ukuran sampel dataset tersebut akan membutuhkan banyak waktu dalam prosesnya.
Plugin SEXTANTE memungkinkan Anda untuk mengakses berbagai tool plugin dari satu an-
tarmuka. Plugin ini sudah menjadi bagian standar dalam QGIS versi 1.8. Jika Anda kurang
yakin apakah Anda sudah mempunyai SEXTANTE, periksa apakah sudah ada tanda terinstal
dalam Plugin Installer Anda.
Asumsikan Anda telah menginstalnya (dan tersedia dalam Plugin Manager):
• Aktifkan SEXTANTE dengan cara klik item menu View → Panels → SEXTANTE *to-
ol*box . Tampilan *tool*box seperti berikut:
Anda mungkin melihat tool*box tersebut masuk ke dalam QGIS pada peta yang benar. Ingat
bahwa *tool-tool yang terdaftar disini adalah penghubung ke tool-tool yang sudah ada. SE-
XTANTE sendiri tidak mempunyai banyak tool. Untuk memperoleh akses ke tool spatial stati-
sctics, Anda akan perlu menginstal program SAGA GIS.
SAGA adalah progam SIG dengan banyak fungsi analisis yang bermanfaat. Untuk membuat
fungsi-fungsi tersebut dalam QGIS melalui SEXTANTE, Anda perlu menginstal SAGA terle-
bih dahulu.
• Pada kotak dialog yang muncul, perluas item SAGA dan lihat pada SAGA folder. Nilainya
akan kososng.
• Pada space ini, masukkan direktori dimana Anda menginstal SAGA.
• Cari SAGA GIS dalam Software Center, atau enter pada frase :kbd:‘sudo apt-get install
saga-gis dalam terminal Anda. (Terlebih dahulu Anda perlu menambahkan repositori
SAGA ke dalam sumber Anda.)
• QGIS akan menemukan SAGA secara otomatis, meskipun begitu Anda perlu merestart
QGIS Anda, jika SAGA belum bekerja dengan baik.
Setelah instalasi
Sekarang Anda telah menginstal dan mengonfigurasi SAGA, sehingga dapat mengakses fungsi-
fungsinya.
Untuk mendapatkan petunjuk sederhana dari distribusi spasial titik-titik pada dataset ran-
dom_samples, kita dapat menggunakan tool pada SAGA yaitu Spatial Point Pattern Analysis.
• Pada SEXTANTE tool*box, temukan *tool di dalam SAGA → Geostatistics → Spatial
Point Pattern Analysis.
• Klik dua kali untuk membuka dialognya.
• Hal tersebut menghasilkan 3 hasil dan akan membutuhkan 3 path hasil.
• Simpan ketiga hasil tersebut dalam folder exercise_data/spatial_statistics/,
dengan menggunakan sembarang nama yang menurut Anda tepat.
Hasilnya akan tampak seperti berikut (simbologinya sudah diubah untuk contoh ini):
Titik merah adalah pusat, lingkaran yang luas tersebut merupakan simpangan baku, yang mem-
berikan petunjuk seberapa dekat titik-titik terdistribusi di sekeliling pusat rata-rata; dan persegi
adalah kotak batas yang merupakan kotak terkecil yang masih bisa mencakup semua titik-titik.
Sering hasil dari algoritma tidak dalam bentuk shapefile, tetapi dalam bentuk tabel yang me-
rangkum properti statistik dari sebuah dataset. Salah satunya adalah tool Minimum Distance
Analysis.
• Temukan tool SEXTANTE Tollbox sebagai SAGA → Geostatistics → Minimum Distance
Analysis.
Proses ini tidak membutuhkan masukan yang lain selain dataset titik vektor yang akan dianali-
sis.
• Pilih dataset random_points.
• Klik OK. Ketika selesaia, tabel PDF akan muncul dalam:guilabel:*layer*s list.
• Pilih tabel tersebut, kemudian buka atribut tabelnya. Meskipun tampilannya mungkin
bervariasi, hasil Anda akan format seperti berikut:
7.4.13 Kesimpulan
QGIS memungkinkan banyak kemungkinan untuk analisis properti spatial statistics dari data-
set.
Sekarang kita telah mencakup analisis vektor, selanjutnya kita akan melakukan hal yang sama
untuk data raster.!
Modul: Raster
Kita telah menggunakan raster untuk digitasi sebelumnya, tetapi data raster juga bisa digunakan
secara langsung. Dalam modul ini, Anda akan melihat bagaimana hal tersebut dapat dilakukan
dalam QGIS.
Data raster sangat berbeda dari data vektor. Data vektor memiliki fitur diskrit yang dibuat
dari simpul (vertex), dan mungkin terhubung dengan garis dan atau luasan. Meskipun begitu,
data raster, adalah seperti gambar yang lain. Meskipun raster dapat menggambarkan berbagai
properti dari objek di dunia nyata, objek-objek tersebut bukan merupakan objek-objek yang
terpisah, melainkan, mereka direpresentasikan menggunakan pixel dari berbagai nilai warna
yang berbeda.
Selama bekerja dengan modul ini, Anda akan menggunakan data raster untuk melengkapi ana-
lisis SIG yang ada.
Tujuan pelajaran ini: Untuk mempelajari cara bekerja dengan data raster dalam QGIS.
Dialog Load Raster Layer akan terbuka. Data untuk proyek ini berada dalam folder
exercise_data/rasters.
• Muat data-data tersebut secara terpisah, atau tekan ctrl dan klik pada keempat data
tersebut secara bergiliran, kemudian buka pada waktu yang bersamaan.
221
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
Hal pertama yang akan Anda lihat adalah bahwa tidak ada yang tampak terjadi pada peta Anda.
Apakah raster tersebut tidak tampak di layar? Ya, data raster tersebut berada di Layers list, jadi
jelas data tersebut telah terpanggil. Masalahnya adalah bahwa data raster tersebut tidak dalam
proyeksi yang sama. Untungnya, kita sudah mengerti apa yang harus dilakukan dalam situasi
ini.
• Klik pada tombol CRS Status:
Kita telah memiliki 4 foto udara yang mancakup seluruh area study kita.
Sekarang seperti yang dapat Anda lihat, layer hasil kerja Anda terletak di keempat foto. Ini
berarti bahwa Anda akan harus bekerja dengan empat raster sepanjang waktu. Hal tersebut
tidak ideal, akan lebih baik untuk memiliki satu file untuk satu (komposit) citra, bukan?
Untungnya, QGIS memungkinkan Anda untuk melakukan hal tersebut, dan tanpa perlu un-
tuk membuat file raster baru, yang dapat mengambil banyak ruang memori. Alternatif lain,
Anda dapat membuat sebuah raster virtual. Yang juga sering disebut Catalog, yang menje-
laskan fungsinya. Catalog bukan benar-benar sebuah raster baru. Tetapi, ini adalah cara untuk
mengatur raster yang ada ke dalam satu katalog: satu file untuk akses yang mudah.
Untuk membuat katalog:
• Klik pada menu Raster → Miscellaneous → Build Virtual Raster (Catalog).
• Pada dialog yang muncul, tekan tombol kotak di sebelah Use visible raster layers for
input.
• Pilih exercise_data/residential_development sebagai lokasi penyimpan-
an hasil.
• Pilih aerial_photos.vrt sebagai nama filenya.
• Tekan tombol Load into canvas when finished.
Perhatikan field teks di bawah. Apa yang dilakukan oleh dialog ini adalah menulis teks untuk
Anda. Hal tersebut merupakan perintah yang panjang yang akan dikerjakan oleh QGIS.
Note: Ingatlah bahwa teks perintah dapat diedit, jadi Anda dapat mengkustomisasi
perintah lebih jauh jika diinginkan. Carilah perintah awal ( pada kasus ini, gdalbuildvrt)
untuk membantu dalam syntax secara online.
8.1.4 Kesimpulan
QGIS mempermudah untuk memasukkan data raster ke dalam proyek yang sudah ada.
Selanjutnya, kita akan menggunakan data raster yang bukan foto udara, dan melihat bagaimana
simbolisasi berguna pada kasus data raster juga!
Tidak semua data raster terdiri dari beberapa foto udara. Ada banyak bentuk data raster yang la-
in, dan dalam banyak kasus tersebut, adalah penting untuk melakukan simbolisasi data dengan
baik sehingga akan terlihat dengan baik dan berguna.
Tujuan dari pelajaran ini: untuk mengubah simbologi layer raster.
• Gunakan tombol Add Raster Layer untuk menampilkan dataset raster yang baru.
• Muat dataset srtm_41_19.tif ke dalam peta Anda (yang melanjutkan dari pelajaran
sebelumnya, seharusnya analysis.qgs), panggil set data srtm_41_19.tif yang dapat
ditemukan di dalam direktori exercise_data/raster/SRTM/.
• Setelah muncul dalam Layers list, namailah DEM.
Set data ini adalah sebuah Model elevasi digital (DEM). DEM adalah peta dari elevasi (keting-
gian) terain, yang memungkinkan kita untuk melihat, misalnya, dimana letak pegunungan dan
lembah.
Setelah DEM itu terpanggil, Anda akan melihat bahwa pada dasarnya DEM adalah sebuah
kotak berwarna abu-abu. DEM tersebut dapat dilihat disini bersama dengan layer-layer vektor
di atasnya:
Hal tersebut karena simbologinya belum disesuaikan. Pada foto udara yang berwarna, semua-
nya telah didefinisikan. Tetapi jika Anda memuat sebuah data raster dan hanya sebuah kotak
berwarna abu-abu, kemudian Anda mengetahui belum ada simbologinya. Simbologi untuk
raster tersebut masih perlu didefinisikan. Itulah yang harus Anda lakukan selanjutnya.
• Klik OK.
Anda akan melihat tampilan raster seperti ini:
Tampilan tersebut memberitahu kita tentang apa yang perlu kita ketahui. Ada data dalam layer
tersebut. Tetapi mungkin kita tidak ingin melakukan simbolisasi tampilan tersebut menggunak-
an warna-warna itu.
• Buka Layer Properties lagi.
• Ganti Color map kembali menjadi Grayscale.
Tapi kali ini, untuk menghindari layer tersebut menjadi kotak berwarna abu-abu lagi, mari
kita perintahkan QGIS untuk “memperlebar” nilai-nilai warnanya. Ini akan membuat QGIS
menggunakan semua warna yang tersedia (dalam Grayscale, ada hitam, putih dan semua corak
antara warna abu-abu diantaranya).
• Perintahkan QGIS untuk menggunakan Custom min / max values:
Akan tetapi berapa nilai minimal dan maksimal yang harus digunakan untuk pelebaran ini?
Nilai-nilai tersebut yang saat ini berada dalam Custom min / max values adalah nilai-nilai yang
sama yang hanya memberikan kita sebuah kotak abu-abu sebelumnya. Sebaliknya, kita harus
menggunakan nilai minimum dan maksimum yang sebenarnya dalam citra, bukan? Untung-
nya, Anda dapat menentukan nilai-nilai tersebut dengan mudah dengan memanggil nilai-nilai
minimum dan maksimum dari raster tersebut.
• Dalam Load min / max values from band pilih Estimate (faster).
• Klik tombol Load:
• Klik OK.
Anda akan melihat nilai-nilai dari raster ditampilkan dengan baik, dengan warna yang lebih
gelap merepresentasikan lembah, dan warna-warna yang lebih terang merepresentasikan pegu-
nungan:
Ya, ada! Sekarang Anda mengerti apa yang harus dilakukan, Anda akan senang mengetahui
bahwa ada tool untuk melakukan semuanya dengan mudah.
• Hapus DEM yang terkini dari Layers list.
• Panggil data raster itu lagi, beri nama rater tersebut dengan DEM seperti sebelumnya.
DEM tersebut berupa kotak berwarna abu-abu lagi...
• Aktifkan tool yang akan Anda butuhkan dengan mengaktifkan View → Toolbars → Ras-
ter. Ikon-ikon berikut akan muncul dalam antarmuka:
Tombol pada sisi kanan akan melebarkan nilai minimal dan maksimal untuk memberikan Anda
kontras yang terbaik dalam wilayah lokal yang Anda perbesar (zoom). Hal tersebut berguna
untuk dataset yang luas. Tombol pada sisi kiri akan melebarkan nilai minimal dan maksimal
untuk membuat nilai-nilai pada seluruh citra menjadi konstan.
• Klik tombol pada sisi kiri (Stretch Histogram to Full Dataset). Anda akan melihat bahwa
sekarang data telah direpresentasikan dengan benar seperti sebelumnya!
8.2.3 Kesimpulan
Fungsi-fungsi di atas hanya merupakan fungsi-fungsi dasar bagi anda untuk memulai simbologi
raster. QGIS juga menyediakan Anda banyak pilihan lain, seperti melakukan simbolisasi layer
menggunakan standar deviasi, atau merepresentasikan band-band dengan warna-warna yang
berbeda dalam sebuah citra multispektral.
8.2.4 Referensi
Sekarang kita akan melihat data kita telah ditampilkan dengan baik, mari teliti bagaimana kita
dapat menganalisisnya lebih jauh.
Beberapa jenis raster tertentu memungkinkan Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih
baik mengenai terain yang direpresentasikannya. Model Elevasi Digital (DEM) sangat bergu-
na dalam hal ini. Dalam pelajaran ini Anda akan menggunakan tool Terrain Analysis untuk
mengetahui lebih lanjut tentang area studi untuk pengembangan perumahan yang diusulkan
dari sebelumnya.
Tujuan untuk pelajaran ini: Untuk menggunakan tool analysis terrain untuk informasi lebih
lanjut tentang terain.
DEM yang Anda miliki dalam peta Anda sekarang menunjukkan elevasi dari terain, tetapi
Dem tersebut kadang juga terlihat sedikit abstrak. DEM mengandung semua informasi 3D
tentang terain yang Anda butuhkan, tetapi DEM tersebut tidak tampak seperti obyek 3D. Untuk
mendapatkan tampilan DEM yang lebih baik, hal ini dapat dimungkinkan dengan menghitung
hillshade, merupakan data raster yang memetakan terain menggunakan sinar dan bayangan
yang menghasilkan gambar kenampakan 3D.
Untuk bekerja dengan DEM, Anda harus menggunakan tool analisis DEM (Terrain models) di
QGIS.
• Klik item menu Raster → Analysis → DEM (Terrain models).
• Pada kotak dialog yang akan muncul, pastikan bahwa Input file nya adalah layer DEM.
• Atur Output file menjadi hillshade.tif pada direktori
exercise_data/residential_development.
Tampilannya terlihat bagus dan 3D, tetapi apakah kita bisa membuatnya lebih baik lagi? Hi-
llshade itu sendiri tampak seperti sebuah gips. Tidak bisakah kita menggunakannya bersama-
sama dengan data kita yang lain, misalnya raster yang lebih berwarna-warni? Tentu saja kita
bisa, dengan menggunakan hillshade sebagai overlay.
Hillshade dapat memberikan informasi yang sangat berguna tentang sinar matahari pada waktu
tertentu dalam sehari. Tetapi juga dapat digunakan untuk tujuan estetika, untuk membuat peta
terlihat lebih baik. Kuncinya adalah dengan mengatur hillshade agar lebih transparan.
• Tukarlah layer hillshade bolak balik antara aktif dan tidak aktif dalam Layers list untuk
melihat perbedaan yang dihasilkan.
Dengan menggunakan hillshade dengan cara ini, akan memungkinkan untuk meningkatkan
topografi dari bentang alam. Jika pengaruhnya tidak terlihat cukup kuat bagi Anda, Anda dapat
mengubah transparansi dari layer hillshade; tetapi tentu saja semakin terang hillshade, maka
warna di belakangnya akan semakin redup. Anda harus menemukan keseimbangan yang pas
untuk Anda.
Ingat untuk menyimpan peta Anda ketika telah selesai.
Note: For the next two exercises, please use a new map. Load only the DEM ras-
ter dataset into it (exercise_data/raster/SRTM/srtm_41_19.tif). This is to
simplify matters while you’re working with the raster analysis tools. Save the map as
exercise_data/raster_analysis.qgs.
Hal lain yang berguna untuk diketahui tentang terain adalah seberapa curam sebuah terain.
Jika, sebagai analisis kita, Anda ingin membangun rumah pada tanah di atas terain, maka Anda
membutuhkan tanah yang relatif datar.
Untuk melakukannya, Anda perlu menggunakan mode Slope pada tool DEM (Terain models).
• Buka tool seperti sebelumnya.
• Pilih Mode pilih Slope:
Dataset . Sekarang Anda akan melihat slope dari terain, dengan piksel yang berwarna
hitam yang menggambarkan terain yang datar dan piksel berwarna putih menggambarkan
terain yang curam:
Aspect dari terain mengacu kepada ke mana terrain tersebut menghadap. Karena studi ini ber-
lokasi di lintang selatan, bangunan idealnya harus dibangun pada slope yang menghadap ke
utara sehingga mereka dapat memperoleh sinar matahari.
• Gunakan mode Aspect dalam tool DEM (Terain models) untuk menghting aspect dari
terain.
Periksa hasil Anda
Sekarang Anda telah selesai dengan aspect, buatlah dua analisis baru yang terpisah dari layer
DEM.
• Analisis pertama adalah untuk mengidentifikasi semua area dimana kemiringan (slope)
kurang dari atau sema dengan 2 derajat.
• Analisis yang kedua sama, tetapi slopenya harus kurang dari atau sama dengan 5 derajat.
• Simpan dua analisis tersebut dalam folder exercise_data/residential_development/
sebagai slope_lte2.tif and slope_lte5.tif.
Periksa hasil Anda
Seperti yang Anda lihat dari gambar di atas, kombinasi analisis tersebut telah menghasilkan
bagi kita banyak luasan yang sangat kecil yang memenuhi kondisi analisis. Tapi luasan tersebut
tidak berguna untuk analisis kita, karena daerah tersebut terlalu kecil untuk dibangun apa pun
di atasnya. Mari kita menghapus semua area kecil yang tidak berguna.
• Buka tool Sieve (Raster → Analysis → Sieve).
• Atur Input file‘ke dalam :kbd:‘all_conditions, dan Output fi-
le ke dalam all_conditions_sieve.tif (dalam folder
exercise_data/residential_development/).
• Atur kedua nilai Threshold dan Pixel connections menjadi 8,kemudian jalankan tool ter-
sebut.
Setelah proses ini selesai, layer baru akan dimuat ke dalam bidang peta. Tetapi ketika Anda
mencoba untuk menggunakan tool histogram stretch untuk melihat data, akan terjadi:
Apa yang terjadi? Jawabannya berada pada metadata file raster yang baru.
• Lihat metadata dalam tab Metadata dari dialog Layer Properties.
Pada raster ini, seperti raster yang asalnya, mestinya hanya menampilkan nilai 1 dan 0, raster
tersebut memiliki nilai STATISTICS_MINIMUM dari angka negatif yang besar. Penyelidik-
an pada data menunjukkan bahwa angka ini bertindak sebagai nilai null. Karena kita hanya
memanfaatkan area yang terseleksi, mari kita menetapkan nilai-nilai null untuk nol.
• Buka Raster Calculator lagi, dan buat ekspresi berikut:
(all_conditions_sieve@1 <= 0) = 0
Hal tersebut akan mempertahankan semua nilai nol yang ada, sementara juga mengatur
nilai negatif menjadi nol, serta mempertahankan semua area yang memiliki nilai 1 yang
utuh.
• Simpan hasilnya di dalam folder exercise_data/residential_development/
sebagai all_conditions_simple.tif.
Hasil Anda akan tampak seperti berikut:
Inilah yang diharapkan : versi yang disederhanakan dari hasil sebelumnya. Ingat bahwa jika
hasil yang Anda peroleh dari tool tidak seperti yang Anda harapkan, lihat metadata ( dan atribut
vektor, jika dapat digunakan)dapat membuktikan permasalahan yang penting untuk menyele-
saikan permasalahan.
8.3.9 Kesimpulan
Anda telah melihat bagaimana untuk memperoleh semua jenis hasil analisis dari sebuah DEM.
Hasil- hasil tersebut mencakup hillshade, perhitungan slope dan aspect. Anda juga telah melihat
bagaimana menggunakan raster calculator untuk analisis lebih lanjut dan mengkombinasikan
hasil-hasil tersebut.
Sekarang Anda telah memiliki dua analisis: analisis vektor yang menunjukan Anda pertanian
yang yang berpotensi sesuai, dan analisis raster yang menunjukan Anda terain yang berpotensi
sesuai. Bagaimana analisis-analisis tersebut dapat dikombinasikan untuk menghasilkan hasil
akhir dari permasalahan tersebut? Hal tersebut akan menjadi topik untuk pelajaran selanjutnya,
dimulai dari modul selanjutnya.
Anda sekarang telah mengetahui dua bagian dari analisis: bagian vektor dan raster . Dalam
modul ini, Anda akan melihat bagaimana menggabungkan kedua format tersebut. Anda akan
menyimpulkan analisis dan menyajikan hasil akhirnya.
Konversi dari format raster ke vektor memungkinkan Anda untuk menggunakan data raster dan
data vektor dalam memecahkan masalah di GIS, serta menggunakan metode analisis tertentu
pada data geografis dalam kedua format data tersebut. Hal ini dapat membuat Anda lebih
fleksibel dalam mempertimbangkan sumber data mana dan metode pengolahan apa yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah GIS.
Untuk mengkombinasikan analisis raster dan vektor, Anda harus mengkonversi satu tipe data
ke tipe data yang lain. Mari kita mengubah hasil raster dari pelajaran sebelumnya ke data
vektor.
Tujuan untuk latihan ini: untuk mendapatkan hasil raster ke vektor yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan analisis.
• Klik pada Raster → Conversion → Polygonize (Raster ke Vektor). Kotak dialog akan
muncul.
• Lakukan pengaturan seperti dibawah ini:
243
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
• Ubah nama field (yang menggambarkan nila-nilai dari raster) menjadi suitable.
• Simpan shapefile di folder exercise_data/residential_development as
all_terrain.shp.
Sekarang Anda memiliki file vektor yang berisi semua nilai file raster. Anda hanya tertarik
dengan area yang sesuai, yaitu, poligon-poligon yang memiliki nilai suitable bernilai 1.
Walaupun tidak penting untuk masalah kita sekarang, ini berguna untuk mengetahui konversi
sebaliknya dari yang sudah ditampilkan di atas.
• Klik pada Raster → Conversion → Rasterize (Vector to Raster) untuk memulai tool ini,
kemudian atur seperti gambar di bawah:
Note: Ukuran file data raster hasil vektorisasi dibuat sama dengan data raster asli yang telah
di vektorisasi. Untuk melihat dimensi dari suatu gambar, dapat dilihat di metadata file tersebut
(Tab Metadata di Layer Properties).
9.1.4 Kesimpulan
Konversi antara format raster dan vektor memungkinkan Anda memperluas kegunaan data, dan
tidak perlu menyebabkan degradasi data.
Saat ini kita memiliki hasil analisis terrain dalam format vektor, hasil tersebut dapat digunakan
untuk memecahkan masalah pertanian yang harus kita pertimbangkan dalam pengembangan
perumahan.
Data hasil vektorisasi dari analisis raster akan memungkinkan Anda untuk memilih lahan per-
tanian yang memiliki terrain yang cocok.
Tujuan untuk pelajaran ini: Menggunakan terrain hasil vektorisasi untuk memilih lahan per-
tanian yang cocok.
Teliti setiap lahan pertanian di layer new_solution Anda. Bandingkan layer-layer tersebut de-
ngan layer suitable_terrain dan ubah simbologi untuk layer new_solution sehingga layer ter-
sebut hanya memiliki garis luarnya saja. Apa yang Anda dapatkan dari beberapa pertanian
tersebut? Apakah mereka semua sesuai hanya karena mereka bersinggungan dengan layer sui-
table_terrain? Mengapa sesuai dan mengapa tidak? Mana yang tidak sesuai menurut anda?
Periksa hasil Anda
Sekarang Anda dapat melihat dari hasil, bahwa beberapa lahan pertanian yang bersinggungan
tidak terlalu sesuai. Masih ada kemungkinan untuk memperbaiki analisisnya.
Kita bisa melihat bahwa ada beberapa pertanian yang memiliki area yang sesuai, akan tetapi
area ini terlalu kecil untuk digunakan. Oleh karena itu, keputusan yang dibuat dalam memilih
pertanian yaitu pertanian tersebut harus memiliki lahan yang sesuai dengan area sepanjang 350
meter atau lebih. Bagaimana Anda memastikan bahwa pertanian tersebut memenuhi persyarat-
an ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, gunakan (a) tool vector analysis.
9.2.4 Kesimpulan
Anda sekarang telah dapat menjawab pertanyaan awal mengenai mencari lahan yang sesuai
untuk pengembangan kawasan permukiman. Rekomendasi Anda mengenai pengembangan
properti didukung dengan berbagai alasan menggunakan hasil analisis.
Di bagian selanjutnya Anda akan menyajikan hasil ini sebagai bagian dari tugas kedua anda.
9.3 Latihan
Map Composer digunakan untuk membuat peta baru yang merepresentasikan hasil dari analisis
Anda. Masukkan layer-layer berikut:
• places (with labels),
• hillshade,
• solution (atau new_solution),
• important_roads dan
• baik aerial_photos atau: guilabel:DEM.
Tuliskan dan sertakan penjelasan singkat pada peta yang telah dibuat . Sertakan dalam pen-
jelasan tersebut kriteria yang digunakan dalam memilih lahanpertanian yang akan digunakan
untuk pengembangan properti. Jelaskan rekomendasi Anda tentang lahan pertanian terpilih.
Dalam pelajaran ini, Anda akan dipandu untuk melakukan analisis GIS lengkap pada QGIS.
Note: Pelajaran ini dikembangkan oleh Linfiniti and S Motala (Universitas Teknologi Cape
Peninsula)
9.4.1 Permasalahan
Anda bertugas untuk mencari area yang berada di dalam dan di sekitar Semenanjung Penin-
sula dimana area tersebut cocok untuk habitat tumbuhan langka jenis fynbos. Luas area yang
Anda cari berada di Semenanjung Cape yaitu sebelah selatan Melkbosstrand dan sebelah ba-
rat Strand.Para Ahli Botani telah memberikan kriteria area yang sesuai untuk spesies tanaman
tersebut:
Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus menggunakan data yang tersedia (tersedia dalam
exercise_data/more_analysis) untuk menemukan area kandidat yang paling dekat
dengan rumah Anda. Jika Anda tidak tinggal di Cape Town (yang merupakan dasar permasa-
lahan ini) Anda dapat memilih rumah lain di kawasan Cape Town. Solusi ini akan melibatkan:
• Analisis DEM untuk menemukan kelerengan yang menghadap ke timur dan lereng yang
memiliki kemiringan yang benar;
• Analisis data raster curah hujan untuk menemukan area mana yang memiliki jumlah
curah hujan yang benar;
• Analisis zonasi layer vektor untuk menemukan area mana yang berada jauh dari pemu-
kiman dan memiliki ukuran yang benar.
• Klik tombol “CRS status” yang berada di paling bawah sudut kanan layar.Dibawah tab
CRS pada layar yang muncul, Anda akan melihat kotak dialog Coordinate reference sys-
tems of the world.
• Pada kotak dialog ini, arahkan ke Projected Coordinate Systems → Universal Transverse
Mercator (UTM).
• Pilih WGS 84 / UTM zone 33S (dengan kode EPSG 32733).
• klik OK. Sekarang peta ini berada pada sistem koordinat referensi UTM33S.
• simpan peta dengan mengklik pada tombol toolbar Save Project As atau gunakan File →
Save Project As... pada item menu.
• Simpan peta pada direktori dengan nama Rasterprac yang perlu Anda buat di kom-
puter Anda. Anda akan menyimpan layer apapun yang Anda buat pada direktori ini juga.
Untuk mengolah data, Anda akan perlu memuat beberapa layer (street, names, zones, rainfall,
DEM) ke dalam bidang peta.
• Klik pada tombol :guilabel:’Add Vector Layer, atau gunakan Layer → Add Vector La-
yer... pada menu item.
• Pada dialog yang muncul, pastikan bahwa tombol radio :guilabel:‘File‘dipilih.
• Klik pada tombol Browse.
• Pada dialog yang muncul buka direktori exercise_data/more_analysis/streets
• Pilih file Street_Names_UTM33S.shp.
• Klik Open.
Dialog akan menutup dan menampilkan dialog awal dengan alamat file yang ditunjukkan pada
text field di samping tombol Browse. Hal ini memungkinkan Anda untuk memastikan bahwa
file yang dipilih adalah benar . Hal ini juga memungkinkan untuk memasukkan alamat file pada
field secara manual, jika Anda ingin melakukannya.
• Klik Open. Layer vektor akan memuat di peta Anda. Warnanya sudah ditetapkan secara
otomatis. Kita akan mengubah warna ini nanti.
• Ubah nama layer menjadi Streets.
• Klik kanan pada Layers list ( secara defaultnya, panel yang berada di sisi kanan layar).
• Klik Rename pada dialog yang muncul dan ubah namanya,apabila sudah selesai, Tekan
kunci Enter.
• Ulangi proses penambahan vektor, akan tetapi untuk kali ini, pilih file Generali-
sed_Zoning_Dissolve_UTM33S.shp yang terdapat dalam direktori Zoning.
• Ubah menjad Zoning.
• Klik pada tombol Add Raster Layer, atau gunakan Layer → Add Raster Layer... pada
item menu.
• Arahkan pada file yang sesuai, pilih dan klik click Open.
• Lakukan hal ini pada dua file raster , yaitu:DEM/reproject/DEM dan Rainfa-
ll/reprojected/rainfall.tif.
• Ubah nama raster curah hujan ke Rainfall (dengan huruf awalnya kapital). Awalnya
ketika dimuatnya, citra akan nampak menjadi abu-abu .Jangan khawatir, warna ini nanti
akan diubah.
• Simpan peta.
Untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi, Simbologi untuk layer harus diganti.
• Dalam Layers list, klik dan seret layar ke atas dan ke bawah untuk mengubah urutan layer
yang muncul di peta.
• Versi baru dari QGIS mungkin memiliki kotak centang Control rendering order dibawah
Layers list. Pastikan kotak tersebut dicentang.
Sekarang setelah semua data sudah dimuat dan terlihat secara jelas, analisis dapat dimulai.Akan
lebih baik apabila operasi pemotongan dilakukan lebih dahulu. Hal ini dilakukan agar daya
yang digunakan untuk processing tidak terbuang percuma untuk menghitung nilai pada area
yang tidak kita gunakan.
• tambahkan operasi lain OR, kemudian bekerjalah dengan daftar kabupaten di atas dengan
menggunakan cara yang sama.
• Klik OK. Kabupaten yang muncul di peta Anda sekarang dibatasi dengan daftar yang
anda buat di atas.
sekarang Anda mempunyai cakupan area penelitian. Anda dapat memotong raster untuk area
ini.
• Pastikan hanya layer berikut yang terlihat DEM, Rainfall dan Districts.
• Districts harus berada di atas agar dapat terlihat.
• buka kotak dialog dengan memilih item menu Raster → Extraction → Clipper.
• Dalam daftar dropdown Input file (raster), pilih layer DEM.
• Spesifikasikan lokasi keluaran pada text field dengan mengklik tombol Select....
• Arahkan direktori Anda ke Rasterprac.
• Masukkan nama file.
• Simpan file. Tinggalkan kotak centang the No data value dengan keadaan tidak aktif.
• Gunakan modus pemotongan Extent dengan memastikan bahwa tombol yang benar dipi-
lih.
• Klik dan seret area ke dalam bingkai, sehingga daerah yang meliputi kabupaten dipilih.
• Centang Load into canvas when finished.
• Klik OK.
• Setelah operasi pemotongan selesai, JANGAN TUTUP kotak dialog Clipper ini (Apabila
Anda melakukannya, Anda akan kehilangan area clipping yang sudah anda definisikan)
• Pilih raster Rainfall dalam daftar dropdown Input file (raster) dan pilih nama file keluaran
yang berbeda.
• jangan mengubah ke pilihan lain. Jangan mengubah daerah kliping yang sudah Anda
buat gambar sebelumnya. Tinggalkan segala sesuatunya dalam keadaan sama dan klik
OK.
• Sesudah operasi pemotongan kedua lengkap, Anda dapat menutup kotak dialog Clipper.
• Simpan peta.
Plugin ini disertakan secara default dalam QGIS 1.8. Akan tetapi, plugin ini mungkin tidak
langsung terlihat .Untuk melihat apakah plugin ini dapat diakses pada sistem Anda:
• Klik pada item menu Plugins –> Manage Plugins....
• Pastikan kotak yang berada di sebelah Raster Terrain Analysis plugin dipilih.
• Klik OK.
Anda sekarang akan mempunyai akses ke plugin ini melalui item menu Raster → Terrain
analysis.
Ingat bahwa plugin kadang-kadang mungkin tergantung pada modul Python tertentu yang di-
instal pada sistem Anda. Jika sebuah plugin tidak dapat digunakan karena adanya komponen
yang dibutuhkan tidak dapat ditemukan, silakan minta bantuan tutor atau pengajar Anda.
• Dalam Layers list, pastikan layer DEM aktif (dengan kata lain, tersorot pada saat diklik).
• Klik pada item menu Raster → Terrain analysis → Hillshade untuk membuka kotak
dialog Hillshade.
• Tentukan lokasi yang tepat untuk layer keluaran dan namakan hillshade.
• Periksa kotak dialog Add result to project.
• Klik OK.
• Tunggu sampai proses ini selesai.
Layer baru dengan nama hillshade telah muncul di Layers list Anda.
• Klik kanan pada layer hillshade yang ada dalam Layers list dan munculkan pada kotak
dialog Properties.
• Klik pada tab Transparency dan atur slider transparancy ke 80%.
• Klik OK pada kotak dialog.
• Perhatikan efek ketika hillshade transparan ditumpangkan di atas potongan DEM.
9.4.13 Kelerengan
9.4.14 Aspek
• Gunakan pendekatan yang sama seperti menghitung kelerengan, tapi pilih Aspek di kotak
dialog awal.
Ingatlah untuk menyimpan peta secara periodik.
• Atur field Output layer pada lokasi dan nama file yang sesuai.
• Klik OK.
Sekarang carilah aspek yang benar (menghadap ke timur dengan 45 and 135 degrees) dan
gunakan pendekatan yang sama seperti sebelumnya.
• Buatlah ekspresi berikut:
((aspect@1 < 45) OR (aspect@1 > 135)) = 0
• Cari curah hujan yang benar dengan menggunakan cara yang sama (lebih dari 1200mm).
Buat ekspresi sebagai berikut:
(rainfall@1 < 1200) = 0
Setelah mengklasifikasikan semua raster , Anda sekarang akan melihat semua raster tersebut
sebagai persegi berwarna abu-abu dalam peta Anda (dengan asumsi peta tersebut telah ditam-
bahkan dengan benar). Untuk menampilkan secara jelas data raster yang hanya dua kelas (1
and 0,yang berarti benar atau salah),Anda harus mengubah simbologinya.
• lakukan untuk tiga raster reklasifikasi, dan ingat untuk menyimpan peta Anda!
Satu-satunya kriteria yang tersisa adalah bahwa daerah tersebut harus jauh dari daerah perkota-
an dengan jarak 250m. Kami akan memenuhi persyaratan ini dengan memastikan bahwa dae-
rah yang kita hitung adalah 250m atau lebih dari tepi area pedesaan. Oleh karena itu,pertama-
tama, kita perlu menemukan semua daerah pedesaan.
Lihat petunjuk awal untuk membuat query Streets jika Anda mengalami kesulitan.
• Apabila Anda sudah selesai, tutup kotak dialog Query.
Anda akan melihat kumpulan poligon dari layer Zonasi. Anda perlu menyimpan ploigon-
poligon baru ini ke file layer yang baru.
• Klik kanan pada menu Zoning, pilih Save as....
• Simpan layer Anda dalam direktori Zoning.
• Beri nama file keluaran dengan rural.shp.
• Klik OK.
• Tambahkan layer ke peta Anda.
• Klik pada item menu Vector → Geoprocessing Tools → Dissolve.
• Pilih layer rural sebagai layer vektor masukan Anda.Centang kotak :guilabel::Use only
selected features, pada saat Anda meninggalkan dialog tersebut.
• Di bawah Dissolve field, pilih — Dissolve all —.
• Simpan layer Anda dalam direktori Zoning.
• Klik OK. Sebuah kotak dialog akan muncul dan menanyakan apakah Anda ingin menam-
bahkan layer baru pada TOC (“Table of Contents”, mengacu ke Layers list).
• Klik Yes.
• Tutup dialog Dissolve.
• Hilangkan layer rural and Zoning.
• Simpan peta.
Sekarang Anda perlu mengecualikan daerah-daerah yang berada dalam batas : kbd: 250m dari
tepi daerah pedesaan. Lakukan ini dengan menciptakan buffer negatif, seperti yang dijelaskan
di bawah ini.
• Klik pada item menu Layer –> New –> New Shapefile Layer....
• Di bawah judul Type, pilih tombol Polygon.
• Klik Specify CRS dan atur sistem referensi koordinat dengan WGS 84 / UTM zone
33S : EPSG:32733.
• Klik OK.
• Klik OK juga pada kotak dialog New Vector Layer.
• Simpan vektor pada direktori Zoning.
• Beri nama file keluaran sebagai bbox.shp.
• Sembunyikan semua layer kecuali layer baru bbox dan satu raster yang sudah diklasifi-
kasikan ulang.
• Pastikan bahwa layer bbox disorot dalam Layers list.
• Arahkan pada item menu View > Toolbars dan pastikan bahwa Digitizing dipilih. Kemu-
dian Anda akan melihat ikon toolbar dengan sebuah gambar pensil atau koki di atasnya.
Ini adalah tombol Toggle editing.
• Klik tombol Toggle editing untuk masuk ke edit mode. Ini memungkinkan Anda untuk
mengedit sebuah layer vektor.
• Klik tombol Add feature, yang biasanya berada dekat dengan tombol Toggle editing.
Tombol ini mungkin tersembunyi di balik tombol panah ganda, jika demikian, klik dua
kali tanda panah ganda untuk menampilkan tombol Digitizing yang tersembunyi pada
toolbar.
• Dengan tombol Add feature aktif, klik kanan pada sudut raster. Anda mungkin perlu
memperbesar tampilan peta menggunakan tombol skrol pada mouse supaya lebih akurat.
Untuk melakukan pergeseran di atas peta dalam mode ini, klik dan seret di atas peta
menggunakan tombol tengah atau roda mouse.
• Untuk poin keempat dan poin akhir, klik kanan untuk menyelesaikan bentuknya.
• Masukkan nomor acak sebagai ID.
• Klik OK.
• Klik pada tombol Save edits.
• Klik tombol Toggle editing untuk menghentikan sesi editing.
• Simpan peta.
Sekarang Anda memiliki sebuah kotak pembatas yang dapat digunakan untuk memotong layer
buffer rural.
Anda harus menentukan ukuran piksel untuk raster baru yang Anda buat, sehingga langkah
pertama Anda harus mencari ukuran piksel dari salah satu raster yang tersedia.
• Buka kotak dialog Properti dari salah satu tiga raster yang ada.
• Alihkan ke Tab Metadata.
• Buat catatan nilai X dan Y di bawah judul Dimensions dalam tabel Metadata.
• Tutup kotak dialog Properties.
• klik pada menu item Raster → Conversion → Rasterize. Anda mungkin akan menerima
tentang dataset Anda yang tidak mendukung. Anda dapat mengabaikan peringatan ini.
• Pilih rural_clipped sebagai layer masukkan Anda.
• Atur lokasi file keluaran dalam direktori Zoning.
• Beri nama file keluaran dengan rural_raster.tif.
• Periksa kotak New size dan masukkan nilai X dan Y yang sebelumnya sudah Anda buat
di catatan.
• Centang kotak Load into canvas.
• Klik ikon pensil di sebelah kolom teks yang menunjukkan perintah yang akan dijalank-
an. Pada akhir teks yang ada, tambahkan spasi dan kemudian tambahkan -burn 1.Hal
Ini memberitahukan fungsi Rasterisasi untuk “burn” vektor yang ada ke dalam raster
yang baru dan memberikan wilayah dengan cakupan nilai vektor baru dari 1 (berlawanan
dengan gambar yang lain, yang secara otomatis akan menjadi 0).
• Klik OK.
• Raster baru akan muncul dalam peta Anda setelah proses operasi selesai.
• Raster baru akan terlihat seperti persegi panjang abu-abu - Anda dapat mengubah tam-
pilan seperti yang Anda lakukan untuk raster reklasifikasi.
• Simpan peta Anda.
Sekarang Anda sudah memiliki masing-masing empat kriteria untuk raster yang terpisah, Anda
perlu mengkombinasikan semuanya untuk mencari area mana yang sesuai.Untuk melakukan-
nya, raster akan dikalikan satu sama lain. Ketika ini terjadi, semua piksel yang tumpang tindih
dengan nilai 1 akan tetap mempertahankan nilai 1, tetapi jika sebuah pixel memiliki nilai 0 pa-
da salah satu dari empat raster tersebut, maka hasilnya tetap akan 0 . Dengan cara ini, hasilnya
akan berisi daerah yang tumpang tindih.
• Klik OK.
• Buat file vektor baru dari hasil kemudian simpan vektor dengan nama candidate_areas
setelah proses selesai (dan hanya area-area yang memiliki nilai 1 yang nampak). Gunak-
an fungsi Save as... pada klik kanan layer menu ini.
Hal ini berarti bahwa field calculator akan menghitung aluas masing-masing poligon
dalam layer vektor dan kemudian mengisi kolom baru yang bersifat integer (dengan nama
area) dengan data hasil perhitungan.
• Klik OK.
• Lakukan hal yang sama untuk field baru bernama id. Dengan tipe Field calculator exp-
resion:
$id
This ensures that each polygon has a unique ID for identification purposes.
• Klik lagi pada Toggle editing mode dan simpan kembali editan Anda apabila Anda di-
minta melakukannya.
• Simpan area yang terseleksi sebagai layer vektor baru dengan nama solution.shp.
Anda sekarang memiliki area untuk solusi Anda, dimana Anda dapat memilih salah satu yang
terdekat dengan rumah Anda.
• Buatlah layer vektor baru seperti yang Anda lakukan sebelumnya, kali ini, pilih Type
dengan format for:guilabel:Point.
• Pastikan layer tersebut berada dalam CRS yang benar!
• Beri nama layer baru tersebut sebagai house.shp.
• Selesai membuat layer baru.
• Masuk ke dalam mode edit (dengan layer baru pada posisi dipilih).
• Klik lokasi rumah Anda atau tempat permukiman berada, gunakan jalan sebagai pandu-
an. Anda mungkin harus membuka layer lain untuk membantu Anda menemukan rumah
Anda. Jika Anda tidak tingal di daerah sekitarnya, cukup klik tempat yang berada di
antara jalan-jalan tersebut dimana rumah tersebut bisa dibayangkan.
• Masukkan nomor acak sebagai ID.
• Klik OK.
• Simpan editan Anda dan keluar dari mode edit.
• Simpan peta.
Anda akan perlu menemukan cetroid (“centers of mass”) untuk area poligon yang digunakan
untuk membantu Anda memutuskan daerah mana yang paling dekat dengan rumah Anda.
9.4.28 Hitung centoid yang berada paling dekat dengan rumah An-
da
• Klik pada item menu Vector –> Analysis Tools –> Distance matrix.
• Layer masukkan seharusnya adalah rumah Anda dan layer target adalah solu-
tion_centroids. Kedua layer tesebut harus menggunakan filed :kbd:‘id‘sebagai ID unik
mereka.
• Matrik keluaran harus bertipe linear.
• Atur lokasi dan nama keluaran yang sesuai.
• Klik OK.
• Buka file dalam teks editor (misalnya Notepad atau impor ke spreadsheet). Perhatikan
target ID dikaitkan dengan Distance terpendek . Mungkin ada lebih dari satu ID yang
berada pada jarak yang sama.
• buat qery dalam QGIS untuk memilih area yang hanya berada paling dekat dengan rumah
Anda (Untuk memilihnya gunakan field id).
Ini adalah jawaban akhir untuk pertanyaan dari penelitian ini.
Masukkan layer hiilshade semi-transparan di Atas raster pilihan Anda (seperti DEM atau raster
:guilabel:‘slope‘sebagai contohnya). Juga masukkan poligon terdekat untuk solusi Anda serta
masukkan rumah Anda. Ikuti semua praktek terbaik untuk kartografi dalam membuat peta
Anda.
Modul: Plugin
Plugin memungkinkan Anda untuk memperbanyak fungsi dalam QGIS . Dalam modul ini,
Anda akan ditunjukkan bagaimana mengaktifkan dan menggunakan plugin.
Untuk mulai menggunakan plugin, Anda perlu tahu cara mengunduh, menginstal dan meng-
aktifkannya. Untuk dapat melakukan ini, Anda akan belajar bagaimana menggunakan Plugin
Installer dan Plugin Manager.
Tujuan dari pelajaran ini : Untuk dapat mengerti dan menggunakan sistem Plugin QGIS.
• Untuk membuka Plugin Manager, klik pada item menu Plugins Plugins → Manage Plu-
gins.
• Pada kotak dialog yang muncul, cari plugin GdalTools:
265
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
• Untuk memulai Plugin Installer, klik pada item menu Plugins → Fetch Python Plugins.
Selanjutnya kotak dialog akan muncul. .Jumlah plugin yang Anda lihat akan berbeda, tergan-
tung dari pengaturan Anda.
Jumlah plugin yang Anda lihat akan berbeda, tergantung dari pengaturan Anda.
Plugins QGIS disimpan secara online dalam repositori. Secara default, hanya repositori res-
mi yang aktif, yang berarti bahwa Anda hanya dapat mengakses plugin resmi. Plugin-plugin
ini biasanya , merupakan plugin awal yang Anda inginkan. Plugin-plugin tersebut telah diuji
secara keseluruhan dan biasanya masuk dalam default QGIS.
Walaupun demikian, Anda dapat mencari plugins yang lain selain plugin awal. Pertama, Anda
perlu mengecek terlebih dahulu pada repositori yang tersedia. Untuk melakukan ini:
• Buka tab Repositories‘pada kotak dialog guilabel:‘Plugin Installer:
• Klik pada tombol Add 3rd party repositories. Pemberitahuan akan muncul.
• Klik OK untuk mencari dan tambahkan repositories tambahan ini:
Akan tetapi, meskipun repositories tambahan ini telah diaktifkan, Anda tidak akan melihat
plugin yang ada didalamnya, kecuali Anda menginginkan plugin ini ditampilkan.
• Open the Options tab:
10.1.3 Kesimpulan
Sekarang anda dapat menginstal, mengaktifkan dan menonaktifkan plugin. Mari kita lihat
bagaimana hal ini dapat membantu Anda dalam melihat beberapa plugin yang bermanfaat.
Tujuan dari pelajaran ini : Untuk membiasakan diri Anda dengan antarmuka plugin dan
berkenalan dengan beberapa plugin yang bermanfaat.
• Mulailah dengan peta baru yang hanya memuat dataset raster srtm_41_19.tif di dalamnya
(lihat pada exercise_data/raster/SRTM).
Dari latihan tentang analisis raster, Anda diharapkan telah terbiasa dengan fungsi-fungsi analisi
raster. Anda telah menggunakan beberapa tooltool GDAL untuk hal ini (dapat diakses pada
Raster –> Analysis). Meskipun demikian, Anda juga harus mengetahui tentang plugin Raster
Terrain Analysis.Plugin ini merupakan satu paket standar pada versi QGIS yang terbaru, dan
Anda tidak perlu untuk menginstalnya secara terpisah.
• Buka Plugin Manager dan periksa apakah plugin Raster Terrain Analysis sudah aktif :
• Buka menu Raster, Anda seharusnya sudah dapat melihat submenu Terrain analysis.
• Klik pada Terrain analysis → Relief untuk dapat membuka kotak dialog di bawah ini:
Warna-warna tersebut yang akan digunakan oleh plugin untuk menggambarkan kenam-
pakan permukaan.
• Jika Anda ingin, Anda dapat mengubahnya. Contohnya sebagai berikut :
Plugin ini menghasilkan efek yang sama seperti ketika Anda menggunakan hillshade semi-
transparan sebagai overlay di atas layer raster. Kelebihan dari plugin ini adalah efek dapat
dibuat dengan hanya menggunakan satu layer.
• Dengan mengunakan Plugin Installer, cari pluginnya dengan mengetik Google pada
field Filter.
• Pilih plugin Google Layers dari daftar :
• Sekarang gunakan plugin untuk memberikan Anda tampila Google map pada area terse-
but. Untuk menjalankannya, Anda dapat mengklik pada Plugins → Google Layers →
Google Layers, Atau jika Toolbar Plugin Anda aktif, Anda dapat mengklik ikon plugin
berikut:
Plugin ini akan memuat tampilan raster baru dari Google yang dapat Anda gunakan sebagai
latar belakang peta, atau membantu Anda untuk mencari lokasi Anda barada pada peta. Dalam
latihan kita, layer street akan ditampilkan sebagai overlay.:
Karena kita menggunakan data OpenStreetMap (OSM) sebagai contoh, akan bermanfaat apa-
bila kita mengetahui dari mana asalnya . QGIS memiliki plugin yang memungkinkan Anda
untuk mendownload dan mengedit jenis data dengan mudah.
• Pertama, Pastikan bahwa plugin Anda telah terinstal dengan cara membuka Plugin Insta-
ller dan seleksi dengan kata street:
• Secara default, seharusnya plugin OpenStreetMap plugin sudah terinstal, tetapi apabila
belum, Anda bisa mendapatkannya dengan cara mengklik tombol Install plugin.
• Setelah terinstal, aktifkan melalui Plugin Manager.
• Panel dan tombol-tombol baru akan ditambahkan ke antarmuka Anda:
Selanjutnyakita akan mendownload data untuk Swellendam. Plugin akan mendownload area
yang saat ini ditampilkan di peta.
• Perbesar ke area Swellendam.
• Untuk menambahkan data, klik pada tombol Download OSM data:
Note: Anda mungkin akan melihat pesan yang menyatakan bahwa garis lintang, bujur, atau
kedua luasan terlalu besar. Hal ini terjadi karena server OSM tidak memiliki kapasitas untuk
terus memberikan data kepada banyak pengguna data seluruh dunia. Untuk mencegah orang
yang mencoba untuk men-download data terlalu banyak, ada batasan untuk ukuran area yang
Anda download . Jika Anda mendapatkan satu pesan error, perbesar pada area yang lebih kecil
pada peta.
• Jika luas area Anda dapat diterima, Anda dapat membiarkan opsi lain sebagaimana defa-
ultnya dan klik tombol Download.
• Setelah beberapa saat, data akan diunduh, dan akan ditampilkan di peta Anda secara
otomatis. Berikut ini contohnya:
Dengan salah satu layer OSM dalam keadaan terpilih pada Layers list,tombol-tombol di dock
panel plugin akan menjadi aktif:
• Dengan menggunakan tool Identify feature (di bagian paling kiri dari tombol di atas),
klik pada setiap fitur di layer OSM untuk mengambil data dan memanpilkannya dalam
jendela plugin. Misalnya, Dengan mengklik pada sungai yang mengalir melalui kota
akan member Anda informasi berikut:
• Anda dapat membuat fitur baru (point, line, polygon) dan Anda dapat juga mengedit fitur
yang sudah Anda identifikasi. Sebagai contoh,dengan menggunakan tool plugin yaitu
tool Identify feature, Klik pada jalan ini:
Anda dapat menyimpan perubahan Anda pada data aslinya juga. Perubahan yang Anda buat
akan tersedia secara internasional pada server OSM.
• Klik tombol Upload OSM data:
Kemudian akan muncul dialog, yang dapat Anda isi sesuai kebutuhan.
• Jika Anda memiliki akun pengguna OSM, Anda dapat memasukkan info Anda pada
tempat yang disediakan dan klik tombol Upload untuk menyimpan perubahan tersebut.
Sebagai catatan, plugin memiliki banyak fungsi : contohnya, Anda juga dapat menyimpan
layer osm ke direktori lokal, memuat data dari layer OSM yang tersimpan, and mengekspor
data OSM sebagai shapefile.
Data OSM berasal dan dipelihara oleh semua pengguna. Memberi masukan data dengan meng-
gunakan plugin ini dapat membantu meningkatkan kualitas data OSM.
10.2.4 Kesimpulan
Terdapat banyak plugin yang bermanfaat yang tersedia untuk QGIS. Dengan menggunakan
tool built-in untuk menginstal dan mengelola plugin, Anda dapat menemukan plugin baru dan
Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana menggunakan layer yang disediakan di remote server
secara seketika.
Ketika Anda mempertimbangkan sumber data untuk sebuah peta, Anda tidak perlu mengunduh
semua data yang anda butuhkan ke komputer yang sedang Anda kerjakan. Ada sumber data
online yang dapat Anda muat selama Anda terhubung ke Internet.
Dalam modul ini, kita akan membahas dua jenis layanan berbasis web GIS yaitu : Web Map-
ping Services (WMS) and Web Feature Services (WFS).
Sebuah Web Mapping Service (WMS) adalah layanan host di remote server. Mirip dengan situs
web, Anda dapat mengaksesnya selama Anda memiliki koneksi ke server.Dengan menggunak-
an QGIS, Anda dapat memuat WMS langsung ke peta yang ada.
Dari pelajaran plugin, Anda ingat bahwa mungkin saja memuat gambar raster baru dari Goo-
gle, Namun, ini hanya transaksi sekali: setelah Anda men-download sebuah gambar, gambar
tersebut tidak akan berubah. Berbeda dengan WMS,Pada WMS ini adalah layanan langsung
yang secara otomatis akan berubah jika Anda menggeser atau memperbesar peta Anda.
Tujuan untuk pelajaran ini: Untuk menggunakan WMS dan memahami keterbatasannya.
Untuk latihan kali ini, Anda dapat menggunakan peta dasar yang dibuat di awal, atau hanya
membuat peta baru dengan memuat layer yang ada ke dalamnya.untuk contoh ini, kita meng-
gunakan layer places, layer new_solution dan layer important_roads:
281
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
• Muat layer ini ke dalam peta baru, atau gunakan peta asli dengan hanya menggunakan
layer ini.
• Sebelum meanambahkan layer WMS, pertama nonaktifkan proyeksi “on the fly”. Ini
akan membuat layer tidak saling tumpang tindih, tapi jangan khawatir, kita akan mem-
perbaikinya nanti.
• Untuk menambah layer WMS, klik pada tombol Add WMS Layer:
Ingat bagaimana Anda terhubung dengan database spasial di awal kursus ini.Pada database
ini terdapat layer rural, urban, dan water. Untuk menggunakan layer-layer tersebut, Anda
harus terhubung dengan database. Hampir sama dengan WMS, perbedaannya adalah layer
pada WMS adalah remote server.
• Untuk membuat koneksi baru ke WMS, klik pada tombol New.
Anda perlu alamat WMS . Ada beberapa server gratis WMS yang tersedia di intenet. salah
satunya adalah GIS-LAB.info1 ,yang membuat penggunaan setdata OpenStreetMap2 .
• Untuk memanfaatkan WMS ini, Anda perlu mengatur kotak dialog Anda seperti ini:
1
http://irs.gis-lab.info/
2
http://wiki.openstreetmap.org/wiki/Main_Page
• Klik Connect. Pada daftar di bawah, Anda akan melihat entri baru dimuat:
Karena kita tidak menggunakan :kbd:‘WGS 84‘untuk peta kita. Mari kita lihat semua CRS
yang harus kita pilih.
• Klik pada tombol Change. Anda akan melihat kotak standar Coordinate Reference Sys-
tem Selector.
• Kita menginginkan CRS projected,Jadi mari kita pilih WGS 84 / World Mercator.
• Klik OK.
• Klik Add‘dan layer baru akan muncul di peta Anda sebagai :guilabel:‘osm.
• Pada Layers list, klik dan seret ke daftar atas.
You will notice that your layers aren’t located correctly. (For example, the places layer puts
Bonnievale in the Gulf of Guinea.) This is obviously because “on the fly” projection is disabled.
Let’s enable it again, but using the same projection as the osm layer, which is WGS 84 / World
Mercator.
• Aktifkan proyeksi “on the fly”.
• Dalam tab CRS (Kotak Project Properties), masukkan world pada field Filter:
Perhatikan bagaimana layer jalan dan layer WMS saling tumpang tindih. Itu merupakan per-
tanda baik!
Sekarang Anda mungkin telah memperhatikan bahwa layer WMS sebenarnya memiliki banyak
layer di dalamnya. Layer tersebut memiliki jalan, sungai, cagar alam, dan sebagainya. Terlebih
lagi, meskipun terlihat sepert i vektor,Layer ini nampaknya adalah sebuah raster. Tapi Anda
tidak bisa mengubah simbologinya! Mengapa demikian?
Mirip dengan peta normal di atas kertas, yang Anda terima sebagai gambar. Apa yang bia-
sanya terjadi adalah Anda mempunyai layer vektor, dimana QGIS membuatnya sebagai peta.
Tetapi dengan menggunakan WMS, layer vektor tersebut berada pada server WMS dan men-
jadikannya sebagai peta dan mengirimkan peta itu kepada Anda sebagai gambar. QGIS dapat
menampilkan gambar ini, tetapi tidak dapat mengubah nya simbologi, karena semua ditangani
oleh server.
Hal ini memberikan beberapa keuntungan karena Anda tidak perlu khawatir lagi tentang sim-
bologi. Ini sudah bekerja sebelumnya dan semestinya terlihat bagus pada WMS yang didesain
secara kompeten.
Di sisi lain, Anda tidak dapat mengubah simbologi jika Anda tidak menyukainya, dan jika ada
suatu berubah di server WMS, maka peta Anda juga akan berubah. Inilah sebabnya mengapa
Anda kadang-kadang ingin menggunakan Layanan Web Fitur (WFS) sebagai gantinya, yang
akan memberikan layer vektor secara terpisah, dan bukan sebagai bagian dari WMS-style map.
Ini akan dibahas pada pelajaran berikutnya, namun. Pertama, mari kita tambahkan layer WMS
dari server WMS: guilabel: Server gis-lab.
• Sembunyikan semua layer WMS yang lain untuk menghindari layer-layer tersebut tidak
diproses di latar belakang.
• Tambahkan server WMS “ICEDS” pada URL ini:
http://iceds.ge.ucl.ac.uk/cgi-bin/icedswms
• Tambahkan layer bluemarble.
Periksa hasil Anda
Bagian yang sulit dari menggunakan WMS adalah menemukan server yang bagus (free).
• Cari WMS baru di MapMatters.org3 (atau tempat online lainnya). Dimana WMS baru
tersebut tidak dibatasi dengan biaya dan batasan, dan harus mencakup area studi Swe-
llendam.
3
http://www.mapmatters.org/
Ingat bahwa apa yang Anda butuhkan untuk menggunakan WMS hanya URL-nya (dan
lebih semacam deskripsi).
Periksa hasil anda
11.1.5 Kesimpulan
Dengan menggunakan WMS, Anda bisa menambhkan peta yang tidak aktif sebagai latar bela-
kang untuk peta terbaru Anda.
• MapMatters.org4
• Geopole.org5
• OpenStreetMap.org list of WMS servers6
Sekarang Anda telah menambahkan sebuah peta yang tidak aktif sebagai latar belakang, Anda
akan senang mengetahui bahwa Anda mungkin dapat menambahkan fitur (seperti layer vektor
lain yang sudah Anda tambahkan sebelumnya). Penambahan fitur dari server remote ini dapat
dengan menggunakan Web Service Fitur (WFS). Itulah topik pelajaran berikutnya.
Web Feature Services (WFS) menyediakan pada penggunanya data SIG dengan format yang
dapat dimuat langsung di QGIS. Tidak seperti WMS, yang hanya memberikan Anda peta yang
tidak dapat diedit, WFS memberi Anda akses ke fiturnya sendiri.
Tujuan dari pelajaran ini: Menggunakan WFS dan memahami perbedaannya dengan WMS.
• Mulailah dengan peta baru. Ini hanya untuk demo dan tidak akan disimpan.
• Pastikan tanda “on the fly” dimatikan.
4
http://www.mapmatters.org/
5
http://geopole.org/
6
http://wiki.openstreetmap.org/wiki/WMS
• Klik OK dan koneksi baru akan muncul pada Server connections Anda.
• Klik Connect. Sebuah daftar yang berisi layer yang tersedia akan muncul:
• Klik Apply.
Ini akan membutuhkan waktu untuk memuat layer tersebut. Ketika sudah terunduh, layer ter-
sebut akan muncul di layar. Tetapi hasilnya luar garis Antartika ( tersedia di server yang sama
dengan nama antarctica_country_border):
Bagaimana ini bisa berbeda dengan layer WMS? Penyebabnya bias Anda lihat dengan mem-
buka atrribut layer tersebut.
• Buka attribut table pada layer south_poles_wfs. Anda seharusnya melihat ini :
Titik-titik tersebut memiliki attribut, sehingga kita dapat memberikan label pada mereka? Kita
juga dapat mengubah simbologinya, seperti contoh berikut:
• Tambahkan label ke layer Anda untuk mendapatkan manfaat dari atribut yang ada di
dalam layer ini.
WFS menyediakan layer petanya, tidak hanya memuat peta dirender dari layer tersebut.. Hal
ini akan memberikan akses langsung ke data, yang berarti bahwa pengguna dapat mengubah
simbologi dan menjalankan fungsi analisis di atasnya. Konsekuensinya semakin banyak data
yang harus di download. Ini akan sangat jelas terlihat jika layer yang dimuat memiliki ben-
tuk yang rumit, banyak atribut, atau banyak fitur, atau jika pengguna memuat banyak layer.
Akibatnya layer WFS biasanya memakan waktu yang sangat lama untuk diunduh.
Walaupun query dapat dilakukan pada layer WFS setelah diunduh, tetapi lebih efisien melakuk-
an query sebelum Anda mengunduhnya. Dengan cara ini, Anda hanya mengambil fitur yang
Anda inginkan, sehingga bandwith jauh lebih sedikit.
Sebagai contoh, pada WFS server yang baru saja kita gunakan, ada sebuah layer yang bernama
countries (excluding Antarctica). Diasumsikan kita ingin tahu di mana posisi relative Afrika
Selatan terhadap layer south_poles_wfs (dan juga layer antarctica_country_border) yang sudah
dimuat.
Terdapat dua cara untuk melakukan ini, Anda dapat memuat seluruh layer countries ..., dan
kemudian membuat query setelah layer dimuat. Akan tetapi mengunduh data semua negera
dan kemudian hanya memanfaatkan data South Africa akan membuang bandwith. Setdata ini
membutuhkan beberapa menit pada saat dimuat, tergantung kecepatan koneksi Anda.
Sebagai alternatif dapat dibuat query sebagai penyaring sebelum memuat layer dari server.
• Dalam kotak dialog Add WFS Layer ..., koneksikan ke server yang sudah kita gunakan
sebelumnya dan Anda akan melihat daftar layer yang tersedia.
• Klik dua kali di sebelah layer countries ... dalam Filter field:
• Pada kotak dialog yang muncul, buat query "Countryeng" = ’South Africa’:
• Klik Apply dengan layer countries terpilih seperti gambar di atas. Hanya negara dengan
nilai Countryeng pada South Africa yang akan dimuat dari layer tersebut:
Anda tidak harus melakukan kedua metode tersebut, tetapi jika Anda melakukan keduanya,
Anda akan melihat bahwa metode ini akan lebih cepat memuat daripada dengan memuat semua
negara tanpa menyaringnya terlebih dahulu!
Jika Anda menginginkan data yang sangat spesifik, kemungkinan sulit menemukan WFS yang
menyediakannya. WFS relative jarang karena sejumlah besar data harus ditransmisikan untuk
mendeskripsikan seluruh fitur. Akibatnya penyediaan WFS menjadi tidak murah jika diban-
dingkan dengan WMS yang hanya mengirimkan gambar.
Jenis WFS yang paling sering ditemui adalah yang tersedia pada jaringan local atau pada com-
puter Anda sendiri, dibandingkan dengan yang tersedia di Internet.
11.2.3 Kesimpulan
Layer WFS lebih bagus di atas layer WMS apabila Anda memerlukan akses langsung ke layer
atribut dan geometri. Namun, mengingat jumlah data yang perlu didownload (yang mengacu
pada masalah kecepatan dan kurangnya ketersediaan server WFS yang umum) . Kita tidak
selalu dapat menggunakan WFS .
Selanjutnya, Anda akan melihatcara menggunakan QGIS sebagai penghubung untuk GRASS
GIS.
Modul : Grass
GRASS (Geographic Resources Analysis Support System) merupakan perangkat lunak SIG
open source yang memiliki banyak fungsi SIG dan sudah dikenal dengan baik. GRASS dirilis
pertama kali tahun 1984, dan sejak itu mengalami banyak perbaikan dan penambahan fungsi.
QGIS memungkinkan Anda untuk memanfaatkan tool-tool GRASS secara langsung.
Untuk menjalankan GRASS dari dalam QGIS, Anda perlu mengaktifkannya seperti dengan
plugin yang lain.
• Dalam Plugin Manager, aktifkan GRASS yang ada dalam daftar:
297
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
Sebelum Anda dapat menggunakan GRASS, Anda perlu membuat sebuah mapset. GRASS
selalu bekerja dalam lingkungan basis data, yang berarti Anda perlu mengimpor semua data
yang ingin Anda gunakan ke dalam basis data GRASS.
• Untuk memulai, klik tombol New mapset:
Anda akan melihat dialog seperti di bawah, yang menjelaskan struktur dari mapset
GRASS.
• Buat direktori baru bernama grass_db di folder exercise_data.
• atur sebagai direktori yang akan digunakan oleh GRASS untuk membuat basis data:
GRASS perlu membuat “lokasi”, yang menggambarkan luasan maksimum daerah geografis
dimana Anda akan bekerja di dalamanya.
• Sebut lokasi baru tersebut sebagai South_Africa:
• Kita akan bekerja dengan WGS 84, jadi cari dan pilih CRS ini:
• Sekarang pilih wilayah South Africa , yang sudah didefinisikan dalam GRASS:
• Buat mapset, yang merupakan file peta yang akan Anda kerjakan.
Setelah Anda selesai, Anda akan melihat kotak dialog yang meminta Anda untuk mengkonfir-
masi bahwa pengaturan tampilan ini sudah benar.
• Klik Finish.
• kemudian klik OK pada dialog sukses.
Sekarang Anda akan memiliki peta kosong. Untuk memuat data ke dalam GRASS, Anda perlu
mengikuti proses dua langkah.
• Pertama, muat data ke QGIS seperti biasa. Untuk saat ini gunakan dataset
streets.shp (temukan di dalam folder exercise_data/).
• Segera setelah data tersebut dimuat, klik tombol GRASS Tools:
• Atur layer yang dimuat ke dalam streets dan ubah nama file versi GRASS menjadi
:kbd:‘g_streets‘s untuk menghindari kebingungan.
Note: Note the extra import options provided under Advanced Options. These include
the ability to add a WHERE clause for the SQL query used for importing the data.
DEM yang kita gunakan memiliki sistem proyeksi CRS UTM 33S / WGS 84, sedangkan
projek GRASS kita menggunakan sistem proyeksi Geographic CRS WGS 84. Jadi mari kita
lakukan proyeksi ulang DEM terlebih dahulu.
• Muat dataset srtm_41_19.tif (data disimpan dalam folder
exercise_data/raster/SRTM/) ke dalam peta QGIS seperti biasa, meng-
gunakan tool Add Raster Layer.
• Lakukan proyeksi ulang menggunakan tool GDAL Warp (Raster → Projections → Warp
(Reproject)). Cara pengaturannya ditunjukkan dalam kotak dialog berikut:
• Simpan data raster di dalam folder yang sama seperti aslinya, tetapi dengan nama file
DEM_WGS84.tif. Setelah muncul di peta, hapus dataset srtm_41_19.tif dari
Layers list Anda.
Sekarang lakukan proyeksi ulang, anda dapat memuat ke dalam basis data GRASS Anda.
• Buka kotak dialog GRASS Tools lagi.
• Klik pada tab Modules List .
• Cari r.in.gdal.qgis:
12.1.4 Kesimpulan
Alur kerja GRASS untuk mengolah data agak berbeda dari metode QGIS, karena GRASS me-
muat data ke dalam struktur basis data spasial. Namun, dengan menggunakan QGIS sebagai
antar muka, Anda dapat membuat pengaturan dari mapset GRASS lebih mudah dengan meng-
gunakan layer yang ada di QGIS sebagai sumber data untuk GRASS.
Sekarang data yang diimpor ke dalam GRASS, kita dapat melihat operasi analisis tingkat lanjut
yang disediakan oleh GRASS.
Dalam pelajaran ini kita akan menyajikan pilihan tool untuk memberikan gambaran tentang
kemampuan GRASS.
Ketika Anda menjalankan tool ini, tool ini akan mewarnai kembali peta raster Anda:
GRASS dapat digunakan untuk memvisualisasikan data DEM Anda dalam tiga dimensi. Tool
yang akan Anda gunakan untuk beroperasi pada Daerah GRASS, yang saat ini diatur ke seluruh
Afrika Selatan, sebagaimana telah Anda tetapkan diatas sebelumnya.
• Untuk mendefinisikan kembali cakupan dataset raster, klik tombol ini:
Ketika tool ini diaktifkan, kursor anda akan berubah menjadi tanda silang ketika digerakkan di
atas peta QGIS.
• Dengan menggunakan tool ini, buatlah kotak persegi panjang sekitar tepi raster GRASS
.
• Klik OK pada kotak dialog GRASS Region Settings ketika telah selesai.
• Cari tool nviz:
• Jangan lupa untuk mengaktifkan kedua tombol Use region of this map di bagian kanan
dari menu pilihan raster. Hal ini akan memungkinkan NVIZ untuk menilai resolusi raster
secara benar.
• Klik tombol Run.
NVIZ akan membuat gambaran 3D menggunakan data raster dan vektor terpilih. Proses ini
mungkin membutuhkan waktu yang lama, tergantung pada spesifikasi perangkat keras yang
digunakan. Ketika selesai, Anda akan melihat peta ditampilkan dalam 3D di jendela baru:
Cobalah untuk melakukan pengaturan height, z-exag, dan View method untuk melihat data dari
sudut pandang yang lain. Anda membutuhkan waktu yang cukup untuk terbiasa dengan metode
navigasi yang digunakan.
• Buka kotak dialog GRASS Tools tab Modules List dialog dan cari calc.
• Dari Module list , pilih r.mapcalc (jangan sampai keliru dengan r.mapcalculator).
• Jalankan tool ini .
Dialog Mapcalc memungkinkan Anda untuk menjalankan analisis yang berurutan pada peta
raster, atau sekumpulan peta raster. Anda akan menggunakan tool ini untuk melakukannya:
titik yang terhubung secara benar ke saluran konektor, akan berubah abu-abu. Jika garis
atau titik berwarna merah, berarti titik-titik tersebut tidak terhubung dengan benar!
• Select item:Memilih item dan memindahkan item yang dipilih.
• Delete selected item: Menghapus item yang dipilih dari lembar mapcalc saat
ini, tetapi bukan dari mapset (jika itu adalah raster yang ada).
Dengan menggunakan tool ini:
• buatlah algoritma berikut:
• Ketika Anda mengklik Run, hasil yang diperoleh seharusnya terlihat seperti berikut:
• Klik View output untuk melihat hasil operasi ditampilkan dalam peta:
Hasil ini menunjukkan semua area yang memiliki ketinggian kurang dari dari 500 meter atau
lebih dari 1000 meter.
12.2.4 Kesimpulan
Dalam pelajaran ini, kita hanya membahas beberapa tool yang disediakan GRASS. Untuk
mengeksplorasi sendiri kemampuan GRASS, buka dialog GRASS Tools dan cari Modules List.
Cara yang lain, lihat di bawah tab Modules Tree, yang mangatur tool sesuai dengan jenisnya.
Modul: Penilaian
Untuk mengerjakan latihan di bagian ini, silakan menggunakan data milik Anda sendiri. Anda
membutuhkan:
• sebuah dataset vektor berupa point of interests yang memiliki kategori yang beragam
• sebuah dataset vektor jalan
• sebuah dataset vektor berupa polygon penggunaan lahan (menggunakan batas properti)
• sebuah data citra, misalnya foto udara
• DEM, yang dapat diunduh melalui url ini1 jika Anda tidak memilikinya.
Sebelum melakukan analisis data, Anda akan memerlukan peta dasar, yang akan memberikan
konteks pada hasil analisis Anda.
• Terlebih dahulu tambahkan layer titik. Berdasarkan tingkatan yang Anda tempuh dalam
pelatihan, lakukan sesuai dengan apa yang tercantum di bawah ini:
• Berilah label yang unik pada titik-titik, , misalnya nama tempat. Gunakan huruf kecil dan
pastikan label tidak mencolok. Informasi ini harus tersedia, tetapi tidak harus merupakan
fitur utama dari peta.
• Selanjutnya, klasifikasikan titik-titik tersebut ke dalam warna yang berbeda berdasarkan
kategori tertentu. Misalnya, kategori “tujuan wisata”, “kantor polisi”, dan “pusat kota”.
1
http://srtm.csi.cgiar.org/
317
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
• Jangan pernah menggunakan simbol titik untuk melambangkan layer. Sebaliknya, gu-
nakan label yang terpusat di atas titik; simbol titik seharusnya tidak memiliki ukuran.
• Selanjutnya, gunakan Data defined settings untuk menentukan jenis label tepat.
• Tambahkan kolom sesuai dengan data atribut jika diperlukan. Ketika melakukan hal
tersebut, jangan membuat data fiktif , gunakan Field Calculator untuk mengisi kolom
baru, berdasarkan nilai-nilai yang ada sesuai dalam dataset.
• Tambahkan layer jalan dan ubah simbologinya. Jangan memberi label pada fitur jalan.
• Ubah simbologi jalan menjadi warna yang cerah dan garis yang lebar. Buatlah simbologi
tersebut agak transparan.
• Buat simbol dengan simbol layer ganda. Simbol diusahakan agar terlihat seperti jalan
sebenarnya. Anda dapat menggunakan simbol sederhana untuk layer tersebut; misalnya,
garis hitam dengan garis putih tipis solid di tengahnya. Jangan menggunakan simbol
yang terlalu bervariasi supaya peta yang dihasilkan tidak terlihat terlalu ramai.
• Jika dataset Anda memiliki kepadatan jalan yang tinggi pada skala yang ingin ditampilk-
an pada peta, Anda harus menggunakan dua layer jalan : simbol jalan yang lengkap, dan
simbol sederhana pada skala yang lebih kecil. (Gunakan skala berbasis visibilitas untuk
membuat dataset Anda beralih pada skala yang sesuai.)
• Semua simbol harus memiliki simbol layer yang beragam. Gunakan variasi simbol untuk
membuat dataset Anda ditampilkan dengan benar.
• Klasifikasikan layer sesuai dengan penggunaan lahan. Gunakan warna yang solid.
• Buatlah sebuah hillshading dari DEM, dan gunakan sebagai sebuah overlay untuk foto
udara atau DEM terklasifikasi itu sendiri. Anda juga bisa menggunakan plugin Relief
(seperti yang disajikan dalam latihan tentang plugin).
• Menggunakan sumber data yang digunakan di latihan ini, buatlah peta dasar menggu-
nakan beberapa atau semua layer. Peta ini harus meliputi semua informasi dasar yang
dibutuhkan untuk mengarahkan pengguna, serta secara visual terpadu / “sederhana”.
13.2.1 /
• Sertakan analisis raster dalam hasil Anda. Pertimbangkan paling sedikit satu atribut yang
diturunkan dari raster, seperti aspek atau lereng.
• Gunakan Map Composer untuk membuat peta akhir, yang menampilkan juga hasil ana-
lisis Anda.
• Sertakan peta ini dalam dokumen bersama dengan kriteria yang Anda dokumentasikan.
Jika peta menjadi terlalu ramai secara visual karena adanya layer-layer yang ditambahk-
an, hapus layer yang Anda rasa kurang diperlukan.
• Peta Anda harus menyertakan judul dan legenda.
Modul: PostgreSQL
PostgreSQL adalah Sistem Manajemen Basis Data (SMBD atau DBMS dalam bahasa Inggris).
Dalam modul ini, Anda akan ditunjukkan bagaimana menggunakan PostgreSQL untuk mem-
buat basisdata baru, serta mengakses fungsi-fungsi DBMS lainnya.
Sebelum menggunakan PostgreSQL, mari kita samakan latar belakang kita dengan mencakup
teori basisdata umum. Anda tidak akan perlu mengetikkan kode yang ada di sini, kode-kode
tersebut digunakan untuk ilustrasi saja.
Tujuan dari pelajaran ini: Untuk memahami konsep dasar basisdata.
Sebuah basisdata merupakan kumpulan data yang terorganisir untuk satu atau lebih
kegunaan, pada umumnya dalam bentuk digital. - Wikipedia
Sebuah sistem manajemen basisdata (DBMS) terdiri dari perangkat lunak yang
mengoperasikan basisdata, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, cadang-
an (backup) dan fasilitas lainnya. – Wikipedia
14.1.2 Tabel
Dalam basisdata relasional dan basisdata berkas data (flat file), tabel adalah se-
perangkat elemen data (nilai) yang disusun menggunakan model kolom vertikal
(yang diidentifikasi dengan nama data-data tersebut) dan baris horisontal. Sebu-
ah tabel memiliki kolom dengan jumlah tertentu, dengan jumlah baris bisa berapa
saja. Setiap baris diidentifikasi oleh nilai-nilai yang muncul dalam subset kolom
tertentu yang merupakan kunci kandidat (candidate key). - Wikipedia
id | name | age
----+-------+-----
321
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
1 | Tim | 20
2 | Horst | 88
(2 rows)
Dalam basisdata terminologi basisdata SQL (SQL Basisdata), sebuah tabel juga dikenal sebagai
relasi
Sebuah kolom adalah sekumpulan nilai-nilai data dari tipe sederhana tertentu, da-
lam hal ini satu untuk setiap baris pada tabel. Kolom memiliki struktur mengi-
kuti baris-baris yang menyusunnya. Istilah field sering digunakan sebagai nama
lain kolom, meskipun banyak yang menganggap lebih tepat menggunakan istilah
medan/field (atau nilai field) untuk merujuk secara khusus ke item tunggal yang
merupakan pertemuan antara sebuah baris dan sebuah kolom. – Wikipedia
Kolom:
| name |
+-------+
| Tim |
| Horst |
Field:
| Horst |
14.1.4 Record
Record adalah informasi yang disimpan dalam baris tabel. Setiap record mempunyai sebuah
field untuk tiap kolom dalam tabel.
2 | Horst | 88 <-- one record
Tipe-tipe data membatasi jenis-jenis informasi yang dapat disimpan dalam sebuah
kolom. –Tim and Horst
Ada beberapa jenis tipe data. Mari kita simak yang biasa digunakan:
• String – untuk menyimpan jenis data teks
• Integer – untuk menyimpan semua jenis data number (bilangan)
• Real – untuk menyimpan data-data bilangan desimal
• Date – untuk menyimpan tanggal ulang tahun agar tidak ada seorangpun yang lupa
INSERT 0 1
test=# select * from person;
id | name | age
----+-------+-----
1 | Tim | 20
2 | Horst | 88
4 | | 40 <-- null for name
(3 rows)
Ada banyak lagi tipe data yang dapat Anda gunakan. –lihat pedoman PostgreSQL!1
Mari kita gunakan studi kasus yang sederhana untuk melihat bagaimana sebuah basisdata di-
susun. Kita akan membuat sebuah basisdata alamat. Informasi seperti apa yang harus kita
simpan?
Tuliskan beberapa properti alamat dalam tempat yang disediakan:
1
http://www.postgresql.org/docs/current/static/datatype.html
Beberapa properti yang menjelaskan sebuah alamat adalah kolom-kolom. Tipe informasi yang
disimpan pada setiap kolom disebut tipe data. Pada bagian selanjutnya kita akan menganalisis
tabel konseptual alamat kita di atas untuk menjadikannya lebih baik!
Proses pembuatan basisdata mencakup pembuatan model dari dunia nyata; mengambil konsep
dunia nyata dan merepresentasikannya ke dalam basisdata sebagai sekumpulan entitas.
14.1.8 Normalisasi
Salah satu gagasan utama mengapa basisdata diperlukan adalah untuk mencegah adanya dupli-
kasi data/redundansi. Proses penghapusan redundansi dari basisdata disebut Normalisasi.
Normalisasi adalah cara sistematis untuk memastikan bahwa struktur basisdata
mendukung kebutuhan untuk melakukan query umum dan bebas dari karakteris-
tik tertentu yang tidak diharapkan - insertion, update, and deletion anomalies –
yang dapat menyebabkan hilangnya integritas data. –Wikipedia
Ada beberapa jenis “bentuk” normalisasi.
Mari kita simak contoh sederhana berikut:
Table "public.people"
Column | Type | Modifiers
----------+------------------------+-----------------------------------------
id | integer | not null default
| | nextval(’people_id_seq’::regclass)
| |
Bayangkan Anda mempunyai banyak teman dengan nama jalan atau kota yang sama. Setiap
saat datanya duplikat dan menghabiskan ruang (space). Terlebih jika nama kota berubah, Anda
harus melakukan banyak pekerjaan untuk memperbarui basisdata Anda.
Cobalah untuk mendesain ulang tabel people kita untuk mengurangi duplikasi:
14.1.9 Indek-indek
Sebuah indek basisdata adalah struktur data yang memiliki kegunaan untuk me-
ningkatan kecepatan operasi pencarian kembali data dalam sebuah tabel pada ba-
sisdata. –Wikipedia
Bayangkan Anda sedang membaca sebuah buku dan perlu mencari penjelasan dari sebuah kon-
sep, sedangkan buku tersebut tidak mempunyai indek! Anda harus membaca setiap halaman
yang ada dan mencari ke seluruh halaman buku sampai Anda menemukan informasi yang Anda
butuhkan. Indek pada halaman belakang buku membantu Anda untuk menuju dengan cepat ke
halaman tertentu dimana informasi yang relevan tersebut berada.
create index person_name_idx on people (name);
14.1.10 Sequence
Sequence adalah sebuah generator bilangan unik. Biasanya sekuen digunakan untuk membuat
identifier unik untuk satu kolom dalam sebuah tabel.
Pada contoh berikut, id adalah sequence –bilangan ditambahkan, setiap record ditambahkan ke
dalam tabel:
id | name | address | phone_no
---+--------------+-----------------------------+-------------
1 | Tim Sutton | 3 Buirski Plein, Swellendam | 071 123 123
2 | Horst Duster | 4 Avenue du Roix, Geneva | 072 121 122
2
http://en.wikipedia.org/wiki/Database_normalization
Dalam sebuah basisdata yang ternormalisasi, Anda biasanya akan memiliki banyak relasi
(tabel-tabel). Diagram hubungan entiti (Entiy Relationship Diagram/ Diagram ER) digunak-
an untuk mendesain keterkaitan/ketergantungan logis antara tabel-tabel yang ada. Masih ingat
pada tabel people kita yang belum ternormalisasi?
test=# select * from people;
id | name | address | phone_no
----+--------------+-----------------------------+-------------
1 | Tim Sutton | 3 Buirski Plein, Swellendam | 071 123 123
2 | Horst Duster | 4 Avenue du Roix, Geneva | 072 121 122
(2 rows)
Dengan sedikit usaha kita dapat memisahnya menjadi dua tabel, menjadikan kita tidak perlu
mengulang nama jalan untuk individu-individu yang tinggal di jalan yang sama:
test=# select * from streets;
id | name
----+--------------
1 | Plein Street
(1 row)
dan
test=# select * from people;
id | name | house_no | street_id | phone_no
----+--------------+----------+-----------+-------------
1 | Horst Duster | 4 | 1 | 072 121 122
(1 row)
Kita dapat menghubungkan dua tabel tersebut menggunakan ‘keys’ streets.id dan
people.streets_id.
Jika dua tabel di atas kita gambarkan Diagram ER nya, maka akan tampak seperti berikut:
Diagram ER dapat membantu kita untuk mengekspresikan hubungan “satu ke banyak (one to
many)” . Pada kasus ini, tanda panah di atas menunjukkan bahwa satu jalan dapat merupakan
jalan dimana banyak orang tinggal di dalamnya.
Model people kita masih memiliki beberapa masalah terkait normalisasi - cobalah lihat apa-
kah Anda dapat menormalisasikannya lebih jauh dan gambarkan pemikiran Anda ke dalam
Diagram ER.
Sebuah konstrain basisdata digunakan untuk memastikan bahwa data dalam suatu tabel disimp-
an tepat sesuai dengan perspektif pembuat model. Misalnya konstrain pada kode pos, Anda bisa
memastikan bahwa nomor tersebut berada antara angka 1000 dan 9999.
Primary key adalah satu atau lebih nilai pada kolom untuk membuat sebuah record unik. Bia-
sanya primary key disebut id dan berurutan.
Foreign Key digunakan untuk merujuk ke record yang unik pada tabel lain (menggunakan pri-
mary key tabel yang lain).
Dalam Diagram ER, keterkaitan antar tabel biasanya dinyatakan berdasarkan adanya hubungan
foreign key ke primary key.
Jika kita melihat contoh tabel people kita, dari definisi tabel yang ada, disitu ditunjukkan bahwa
kolom jalan adalah foreign key pada tabel people dan merujuk pada primary key pada tabel
streets:
Table "public.people"
Column | Type | Modifiers
-----------+-----------------------+--------------------------------------
Ketika menambah, mengubah, atau menghapus data dalam sebuah basisdata, basisdata yang di-
pakai harus dalam kondisi baik ketika terjadi kesalahan. Kebanyakan sistem basisdata menye-
diakan fitur yang disebut dukungan transaksi (transaction support). Transaksi memungkinkan
Anda untuk membuat posisi rollback dimana Anda dapat kembali ke posisi semula, apabila
modifikasi Anda dalam basisdata tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Ambil skenario di mana Anda memiliki sistem akuntansi. Anda perlu untuk mentransfer dana
dari satu account dan menambahkannya ke yang lain. Urutan langkah-langkah akan seperti ini:
• menghapus R20 dari Joe
• menambah R20 untuk Anne
Jika ada yang salah selama proses (misalnya mati listrik), transaksi akan dibatalkan.
14.1.14 Kesimpulan
Basisdata memungkinkan Anda untuk mengelola data dengan cara yang terstruktur menggu-
nakan struktur kode sederhana.
Setelah kita melihat bagaimana basisdata bekerja secara teori, sekarang mari kita membuat
basisdata baru untuk menerapkan teori yang sudah kita bahas.
Sebelumnya kita sudah membahas teori, sekarang mari kita membuat basisdata baru. Basisdata
ini akan digunakan untuk latihan-latihan kita pada pelajaran yang akan kita ikuti.
Tujuan untuk pelajaran ini: Menginstal perangkat lunak yang diperlukan dan menggunakan-
nya untuk mengimplementasikan contoh basisdata kita.
Tekan Y dan Enter dan tunggu proses download dan instalasi selesai.
14.2.2 Help
Ketik password normal log in Anda ketika diminta (Anda harus memiliki hak sudo ).
Sekarang, pada pompt bash di postgres user, buat basisdata user. Pastikan nama user sesuai
nama login unik Anda: hal tersebut akan membuat hidup Anda lebih mudah, karena postgres
secara otomatis akan melakukan pencocokan otentik terhadap Anda ketika Anda login sebagai
user tersebut.
createuser -d -E -i -l -P -r -s timlinux
Masukkan password ketika diminta. Saya biasanya menggunakan password yang berbeda un-
tuk unik login saya.
3
http://www.postgresql.org/docs/9.1/static/index.html
Sekarang Anda harus meninggalkan halaman postgres user’s bash shell itu dengan mengetik:
exit
psql -l
Perintah createdb digunakan untuk membuat basisdata baru. Perintah tersebut harus dija-
lankan dari bash shell prompt.
createdb address
Anda dapat memverifikasi keberadaan basisdata baru Anda dengan menggunakan perintah ini:
psql -l
Mari kita memulai membuat beberapa tabel! Kita akan menggunakan Diagram ER kita sebagai
panduan. Terlebih dahulu mari kita buat tabel streets:
create table streets (id serial not null primary key, name varchar(50));
serial dan varchar adalah tipe-tipe data. serial memerintahkan PostgreSQL agar
memulai urutan integer (AutoNumber) untuk mengisi id secara otomatis untuk setiap record
baru. varchar(50) memerintahkan PostgreSQL untuk membuat tipe data pada kolom berisi
maksimal 50 karakter.
Anda akan melihat bahwa perintah diakhiri dengan ; - (titik koma). Semua perintah SQL harus
diakhiri dengan cara tersebut. Bila Anda menekan enter, psql akan melaporkan seperti berikut:
NOTICE: CREATE TABLE will create implicit sequence "streets_id_seq" for
serial column "streets.id"
NOTICE: CREATE TABLE / PRIMARY KEY will create implicit index "streets_pkey"
for table "streets"
CREATE TABLE
4
http://www.postgresonline.com/special_feature.php?sf_name=postgresql83_psql_cheatsheet&outputformat=html
Itu berarti tabel telah berhasil dibuat, dengan primary key streets_pkey menggunakan
streets.id.
Catatan: Jika Anda menekan kembali tanpa memasukkan sebuah ; , maka Anda akan menda-
patkan prompt seperti ini: address-#. Hal ini dikarenakan PG mengharapkan Anda untuk
mengetik lebih dari apa yang Anda masukkan. Masukkan ; untuk menjalankan perintah Anda.
Untuk melihat skema tabel, Anda dapat melakukan hal di bawah ini:
\d streets
Untuk melihat isi tabel Anda, Anda dapat melakukan hal sebagai berikut:
select * from streets;
Solusi:
create table people (id serial not null primary key,
name varchar(50),
house_no int not null,
street_id int not null,
phone_no varchar null );
Solusi kita di atas masih bermasalah. Masalah dengan solusi kita di atas adalah bahwa basisdata
tidak tahu bahwa antara people dan streets memiliki hubungan logis. Untuk mengungkapkan
hubungan ini, kita harus mendefinisikan foreign key yang menunjuk ke primary key dari tabel
streets.
Yang menginformasikan kepada tabel people bahwa kolom street_id yang ada harus
cocok secara tepat dengan kolom id pada tabel streets.
Cara yang lebih umum digunakan untuk membuat konstrain adalah mendefinisikannya ketika
Anda membuat tabel (cara yang kedua):
create table people (id serial not null primary key,
name varchar(50),
house_no int not null,
street_id int references streets(id) not null,
phone_no varchar null);
setelah menambah konstrain, skema tabel kita akan tampak sebagi berikut:
\d people
Table "public.people"
Column | Type | Modifiers
-----------+-----------------------+---------------------------------
id | integer | not null default
| | nextval(’people_id_seq’::regclass)
name | character varying(50) |
house_no | integer | not null
street_id | integer | not null
phone_no | character varying |
Indexes:
"people_pkey" PRIMARY KEY, btree (id)
Foreign-key constraints:
"people_streets_fk" FOREIGN KEY (id) REFERENCES streets(id)
Kita ingin mencari nama-nama orang secara cepat. Untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat
membuat sebuah indek pada nama kolom dari tabel people:
create index people_name_idx on people(name);
address=# \d people
Table "public.people"
Column | Type | Modifiers
-----------+-----------------------+-----------------------------------
id | integer | not null default nextval
| | (’people_id_seq’::regclass)
name | character varying(50) |
house_no | integer | not null
street_id | integer | not null
phone_no | character varying |
Indexes:
"people_pkey" PRIMARY KEY, btree (id)
"people_name_idx" btree (name) <-- new index added!
Foreign-key constraints:
"people_streets_fk" FOREIGN KEY (id) REFERENCES streets(id)
Jika Anda ingin menghapus tabel, Anda dapat menggunakan perintah drop:
drop table streets;
Kadang-kadang Anda tidak ingin memiliki tabel lagi. Mungkin Anda merasa tersakiti dengan
semua teman Anda. Bagaimana Anda bisa menghapus mereka semua dengan satu langkah yang
mudah? Hapus tabel tentu saja! Tentu saja, saat ini terlalu sayang untuk menghapus dalam satu
langkah saja karena banyak latihan yang telah dilakukan dalam tabel kita, tetapi jika Anda
benar-benar membenci teman Anda yang banyak, tidak ada yang menghentikan Anda untuk
menghapus mereka selamanya:
drop table people;
Kali ini berjalana dengan baik! Mengapa? Apakah people kurang penting daripada streets?
Beberapa alasan mengapa Anda bisa mengeluarkan people:
Note: Jika Anda benar-benar melakukan perintah itu dan tabel people terhapus, sekarang
menjadi saat yang tepat untuk membuatnya kembali, karena Anda Akan membutuhkannya di
latihan berikutnya.
14.2.12 Kesimpulan
Anda telah berlatih bagaimana membuat sebuah basisdata baru, memulainya dari nol.
Selanjutnya Anda akan belajar bagaimana menggunakan DBMS untuk menambahkan data ba-
ru.
Model yang kami buat sekarang perlu diisi dengan data yang sesuai dengan maksud pembua-
tannya.
Tujuan untuk pelajaran ini: Mempelajari cara memasukkan data baru ke dalam model basi-
sdata.
Bagaimana cara Anda menambahkan data ke dalam tabel? Pernyataan sql INSERT memenuhi
maksud : tersebut:
insert into streets (name) values (’High street’);
• jika Anda mengatur id secara manual, Anda dapat membuat masalah serius dengan
integritas basisdata Anda.
Anda harus melihat INSERT 0 1 jika telah berhasil.
Anda dapat melihat hasil pemakaian insert dengan memilih semua data dalam tabel:
select * from streets;
hasil:
select * from streets;
id | name
----+-------------
1 | High street
(1 row)
Cobalah untuk menambahkan seseorang ke dalam tabel people dengan rincian sebagai berikut:
Name: Joe Smith
House Number: 55
Street: Main Street
Phone: 072 882 33 21
Anda akan mendapati laporan kesalahan jika Anda mencoba untuk melakukan hal tersebut
tanpa terlebih dahulu membuat sebuah record untuk Main Street pada tabel streets.
Apa kesalahan yang Anda peroleh?
You should have noticed that:
• Anda tidak dapat menambahkan jalan menggunakan namanya
• Anda tidak dapat menambahkan jalan menggunakan id jalan sebelum terlebih da-
hulu membuat record jalan pada tabel streets
Ingat bahwa kedua tabel kita dihubungkan melalui sepasang Primary/ Foreign Key. Ini berarti
bahwa tidak ada orang yang valid yang dapat dimasukkan tanpa adanya record yang valid dan
sesuai pada tabel street.
Berikut adalah bagaimana kita membuat teman kita:
insert into streets (name) values(’Main Street’);
insert into people (name,house_no, street_id, phone_no)
values (’Joe Smith’,55,2,’072 882 33 21’);
Jika Anda melihat tabel streets sekali lagi (menggunakan pernyataan SELECT sebelumnya),
Anda akan melihat bahwa id untuk entri Main Street adalah 2. Itulah mengapa kita hanya
bisa memasukkan nilai numeris 2 di atas. Meskipun kita tidak melihat Main Street ditam-
pilkan sepenuhnya dalam entri di atas, basisdata akan dapat menghubungkannya menggunakan
nilai street_id yaitu 2.
Kami telah menunjukkan kepada Anda sintaks untuk memilih record. Mari kita melihat bebe-
rapa contoh berikut:
select name from streets;
Dalam sesi selanjutnya kami akan membahas lebih detail tentang cara memilih dan menyaring
data.
Apakah Anda ingin membuat perubahan pada beberapa data yang ada? Misalnya nama jalan
perlu dirubah:
update streets set name=’New Main Street’ where name=’Main Street’;
Berhati-hatilah pada saat menggunakan pernyataan update tersebut - jika lebih dari satu record
sesuai dengan kata kunci WHERE Anda, semua record yang sesuai akan diperbarui!
Solusi yang lebih baik adalah dengan menggunakan primary key dari tabel untuk menunjuk
pasti kepada record yang akan diubah:
update streets set name=’New Main Street’ where id=2;
Note: Kriteria pernyataan WHERE adalah sensitif terhadap kapital (case sensitive) sehingga
Main Street <> Main street
Beberapa kali Anda gagal dalam menjalin persahabatan dengan orang-orang. Kedengarannya
seperti tanda untuk menggunakan perintah DELETE!
delete from people where name = ’Joe Smith’;
Latihan: Gunakan keterampilan yang telah Anda pelajari sebelumnya untuk menambahkan
beberapa teman baru ke basisdata Anda:
14.3.6 Kesimpulan
Sekarang Anda telah mengetahui cara untuk menambahkan data baru ke dalam model basisdata
yang telah Anda buat sebelumnya. Harap diingat bahwa jika Anda ingin menambahkan jenis
data baru (misalnya tipe data baru), Anda mungkin perlu melakukan modifikasi dan / atau
membuat model baru untuk dapat menampung data baru tersebut.
Setelah Anda dapat menambahkan beberapa data, selanjutnya Anda akan belajar bagaimana
menggunakan query untuk mengakses data ini melalui berbagai cara.
Ketika Anda mengetik perintah SELECT ... yang umum disebut sebagai queri, Anda meng-
interogasi basisdata untuk mendapatkan informasi.
Tujuan dari pelajaran ini: Mempelajari bagaimana membuat queri untuk menghasilkan in-
formasi yang bermanfaat.
Mari kita mengecek apakah Anda telah menambah beberapa orang ke dalam basisdata Anda
dengan sukses:
insert into people (name,house_no, street_id, phone_no)
values (’Joe Bloggs’,3,1,’072 887 23 45’);
insert into people (name,house_no, street_id, phone_no)
values (’IP Knightly’,55,1,’072 837 33 35’);
insert into people (name,house_no, street_id, phone_no)
values (’Rusty Bedsprings’,33,1,’072 832 31 38’);
insert into people (name,house_no, street_id, phone_no)
values (’QGIS Geek’,83,1,’072 932 31 32’);
Hasil:
name | house_no
------------------+----------
Joe Bloggs | 3
Rusty Bedsprings | 33
IP Knightly | 55
QGIS Geek | 83
(4 rows)
Hasil:
name | house_no
------------------+----------
IP Knightly | 55
Joe Bloggs | 3
QGIS Geek | 83
Rusty Bedsprings | 33
(4 rows)
Sering kali Anda tidak akan ingin melihat satu per satu semua record dalam basisdata- terutama
jika terdapat ribuan record dan Anda hanya tertarik melihat satu atau dua saja. Jangan takut,
Anda dapat menyaring hasil!
Berikut adalah contoh dari penyaringan/filter numerik:
address=# select name, house_no from people where house_no < 50;
name | house_no
------------------+----------
Joe Bloggs | 3
Rusty Bedsprings | 33
(2 rows)
Di sini kita menggunakan perintah LIKE untuk menemukan semua nama dengan i di dalam-
nya. Jika Anda ingin mencari serangkaian huruf string yang sesuai dengan kebutuhan pen-
carian, Anda dapat melakukan sesuatu pencarian yang tidak sensitif terhadap kapital (case
insencitive) menggunakan perintah ILIKE:
address=# select name, house_no from people where name ilike ’%k%’;
name | house_no
-------------+----------
IP Knightly | 55
QGIS Geek | 83
(2 rows)
Hal tersebut di atas mempertemukan setiap orang degan k atau K dalam nama mereka. Dengan
menggunakan perintah ILIKE, Anda memperoleh:
address=# select name, house_no from people where name like ’%k%’;
name | house_no
-----------+----------
QGIS Geek | 83
(1 row)
Bagaimana jika Anda ingin melihat rincian orang tersebut berikut nama jalan (bukan sebagai
id)? Untuk melakukan itu, Anda perlu menggabungkan (join) dua tabel bersama-sama dalam
sebuah queri tunggal. Mari kita melihat sebuah contoh:
select people.name, house_no, streets.name
from people,streets
where people.street_id=streets.id;
Note: Dengan join, Anda perlu selalu menyatakan dua tabel darimana informasi tersebut
berasal, dalam hal ini people dan streets. Anda juga perlu menentukan dua kunci yang harus
cocok (foreign key & primary key). Jika Anda tidak menentukan itu, Anda akan mendapatkan
daftar semua kemungkinan kombinasi dari people dan streets, tapi Anda sulit untuk mengetahui
siapa sebenarnya yang tinggal di jalan tertentu!
Kami akan mengulas kembali join saat kita membuat query yang lebih kompleks pada latih-
an berikutnya. Yang perlu dicatat, join menyediakan cara sederhana untuk menggabungkan
informasi dari dua atau lebih tabel.
14.4.5 Subselect
Mari kita lihat dengan cepat data kita setelah perubahan-perubahan tersebut – kita menggunak-
an kembali queri kita dari sesi sebelumnya:
select people.name, house_no, streets.name
from people,streets
where people.street_id=streets.id;
Hasil:
name | house_no | name
------------------+----------+-----------------
Rusty Bedsprings | 33 | High street
QGIS Geek | 83 | High street
Joe Bloggs | 3 | New Main Street
IP Knightly | 55 | QGIS Road
(4 rows)
Sekarang, mari kita tunjukkan subselection pada data ini. Kita ingin menunjukkan orang-orang
yang hanya tinggal di street_id number 1.
select people.name
from people, (
select *
from streets
where id=1
) as streets_subset
where people.street_id = streets_subset.id;
Hasil:
name
------------------
Rusty Bedsprings
QGIS Geek
(2 rows)
Ini adalah contoh yang dibuat-buat dan dalam situasi di atas , mungkin berlebihan. Namun bila
Anda harus melakukan penyaringan berdasarkan berdasarkan pilihan, subselect akan benar-
benar membantu!
Salah satu fitur canggih dari sebuah database adalah kemampuannya untuk meringkas data
dalam tabel tersebut. Ringkasan ini disebut query agregat (aggregate queries). Berikut adalah
contohnya:
select count(*) from people;
Hasil:
count
-------
4
(1 row)
Jika kita menginginkan ringkasan hitungan dari nama jalan, kita dapat melakukan hal berikut:
select count(name), street_id
from people
group by street_id;
Hasil:
count | street_id
-------+-----------
1 | 2
1 | 3
2 | 1
(3 rows)
Note: Dikarenakan tidak ada perintah ORDER BY (pada contoh di atas), penyajian hasil pada
komputer Anda mungkin tidak akan disajikan sama urutannya seperti contoh disini.
Latihan:
Ringkaslah orang-orang berdasarkan nama jalan dan tunjukkan nama jalan yang
sebenarnya dan bukan street_id
Solusi:
select count(people.name), streets.name
from people, streets
where people.street_id=streets.id
group by streets.name;
Hasil:
count | name
-------+-----------------
1 | New Main Street
2 | High street
1 | QGIS Road
(3 rows)
Note: Anda perhatikan dari contoh di atas bahwa kita mempunyai prefix nama kolom de-
ngan nama tabel (misal nama people.name dan street.name). pemberian prefix seperti ini perlu
dilakukan agar terhindar dari ambiguitas nama kolom.
14.4.7 Kesimpulan
Anda telah melihat bagaimana queries digunakan untuk menghasilkan data dari basisdata Anda
sehingga Anda dapat menggali informasi yang berguna.
Anda akan melihat bagaiman membuat tampilan dari queri yang telah Anda tulis.
Ketika Anda menulis queri, Anda perlu menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk meru-
muskannya. Dengan views, Anda dapat menyimpan definisi query sql dalam ‘tabel virtual’
yang selanjutnya dapat digunakan kembali.
Tujuan untuk pelajaran ini: Menyimpan query sebagai sebuah Tampilan (View).
Anda dapat memperlakukan sebuah view seperti tabel, tetapi datanya bersumber dari queri.
Mari kita membuat tampilan sederhana berdasarkan hal di atas.
create view roads_count_v as
select count(people.name), streets.name
from people, streets where people.street_id=streets.id
group by people.street_id, streets.name;
Seperti yang Anda lihat satu-satunya perubahan adalah create create view
roads_count_v as sebagai bagian awal. Yang menyenangkan adalah kita sekarang
dapat memilih data dari view kita:
select * from roads_count_v;
Hasil:
count | name
-------+-----------------
1 | New Main Street
2 | High street
1 | QGIS Road
(3 rows)
Sebuah tampilan/view tidak tetap, dan tidak memiliki ‘data sesungguhnya’. Ini berarti Anda
dapat secara mudah mengubahnya tanpa mempengaruhi setiap data dalam basisdata Anda.
CREATE OR REPLACE VIEW roads_count_v AS
SELECT count(people.name), streets.name
FROM people, streets WHERE people.street_id=streets.id
GROUP BY people.street_id, streets.name
ORDER BY streets.name;
(Contoh ini juga menunjukkan praktek konvensi baik penggunaan UPPER CASE untuk semua
katakunci pernyataan SQL)
Anda akan melihat bahwa kita telah menambahkan suatu perintah ORDER BY sehingga baris
view kita diurutkan dengan baik:
count | name
-------+-----------------
2 | High street
1 | New Main Street
1 | QGIS Road
(3 rows)
Jika Anda sudah tidak lagi membutuhkan sebuah view, Anda dapat menghapusnya seperti ber-
ikut ini:
drop view roads_count_v;
14.5.4 Kesimpulan
Dengan menggunakan view, Anda dapat menyimpan sebuah queri dan mengakses hasilnya
seolah-olah sebagai tabel.
Kadang-kadang, ketika mengubah data, Anda ingin perubahan tersebut akan berefek pada tem-
pat lain dalam basisdata. Pelajaran selanjutnya akan menunjukkan bagaimana melakukan hal
tersebut.
Rules memungkinkan “pohon queri” dari sebuah queri yang masuk untuk ditulis
ulang. Penggunaan yang biasanya dilakukan adalah untuk menerapkan tampil-
an/view, termasuk view yang dapat diupdate. - Wikipedia
Tujuan untuk pelajaran ini: Mempelajari cara untuk membuat rules baru untuk basisdata.
Misalnya saja Anda ingin mencatat setiap perubahan phone_no dalam tabel people Anda ke ke
dalam tabel people_log. Jadi Anda perlu membuat tabel baru
create table people_log (name text, time timestamp default NOW());
Pada langkah selanjutnya buatlah sebuah rule, yang mencatat setiap perubahan dari phone_no
dalam tabel people ke dalam tabel people_log:
Sekarang, berkat rule yang kita buat, table people log tampak sebagai berikut:
name | time
------------+----------------------------
Joe Bloggs | 2012-04-23 15:20:56.683382
(1 row)
Note: Nilai dari field time akan tergantung pada tanggal dan waktu saat ini.
14.6.2 Kesimpulan
Rule memungkinkan Anda untuk secara otomatis menambahkan atau mengubah data dalam
basisdata Anda untuk memonitor perubahan pada bagian lain dari basisdata.
Modul berikutnya akan memperkenalkan Anda kepada PostGIS, dimana konsep-konsep basi-
sdata yang sudah kita bahas akan dipakai dan diterapkan untuk data SIG.
Modul: PostGIS
PostGIS merupakan ekstensi dari PostgreSQL. PostGIS dapat digunakan untuk menangani dan
memproses data geografis. Dalam modul ini, kita akan mempelajari bagaimana membuat dan
menggunakan fungsi geografis yang ditawarkan pada PostGIS.
Ketika bekerja pada bagian ini, Anda mungkin ingin menyimpan salinan seperti yang ada pada
PostGIS cheat sheet yang tersedia di Boston GIS user group1 . Cara lain yang dapat digunakan
adalah membaca dokumentasi online2 .
Lihat juga PostGIS online3 .
Pengaturan fungsi PostGIS akan membuat Anda dapat mengakses fungsi-fungsi spasial dari
PostgreSQL.
Tujuan dari pelajaran ini: Dapat menginstal fungsi spasial dan mendemonstrasikan secara
singkat efek yang dihasilkan.
351
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
Note: Anda dapat memastikan bahwa setiap basisdata yang dibuat pada sistem Anda secara
otomatis dapat memanfaatkan ekstensi spasial dengan cara menjalankan perintah (dari bagian
ini dan dua bagian selanjutnya) pada template1 sistem basis data sebelum Anda membuat
basisdata Anda sendiri.
PostgreSQL dapat menggunakan berbagai bahasa prosedural. Apakah bahasa prosedural itu?
Bahasa prosedural adalah bahasa ‘dalam basisdata’ yang dapat digunakan untuk memperlu-
as fungsionalitas dari basisdata. Sebagai contoh Anda dapat menulis fungsi basisdata yang
dipanggil saat transaksi basisdata berlangsung- seperti ketika sebuah record dimasukkan ke
dalam basis data (Ingat kembali saat hal ini dilakukan dalam modul sebelumnya)
PostGIS membutuhkan bahasa prosedural PLPGSQL yang harus diinstal. Jadi lakukan ini:
createlang plpgsql address
Dimana argumen ketiga adalah nama basis data yang bahasa proseduralnya harus diinstal dida-
lamnya.
Note: Anda membutuhkan akses administratif untuk dapat melakukan hal ini pada basisdata
Anda.
PostGIS dapat dianggap sebagai kumpulan fungsi basis data yang memperluas kemampuan asli
dari PostgreSQL sehingga dapat menangani data spasial. Kata ‘menangani’, maksudnya adalah
menyimpan, mengambil, queri dan memanipulasi. Untuk melakukan ini, sejumlah fungsi perlu
diinstal ke dalam basis data. Lakukan ini:
psql address < /usr/share/postgresql/9.1/contrib/postgis-1.5/postgis.sql
atau
psql address < /usr/share/postgresql/9.1/contrib/postgis-2.0/postgis.sql
psql address
Kita akan membahas fungsi-fungsi ini secara lebih rinci sembari kita menyelesaikan pelatihan
ini.
Sebagai tambahan bagi fungsi PostGIS, script SQL pembantu kedua perlu dijalankan sehing-
ga basisdata yang akan digunakan dapat dipanggil dengan membawa kumpulan definisi sistem
referensi spasial atau spatial reference system (SRS) seperti yang didefinisikan oleh European
Petroleum Survey Group (EPSG). SRS ini digunakan selama operasi misalnya pada transfor-
masi antar sistem koordinat atau coordinate reference system (CRS).
Anda dapat menambahkan daftar SRS apabila diperlukan, namun demikian sebaiknya daftar
yang ada hanyalah merupakan SRS yang betul-betul Anda perlukan (Google Mercator dan lo
adalah pengecualian).
Untuk memuat tabel SRS, pertama pastikan bahwa Anda berada di prompt normal (yaitu, per-
tama berhenti dari basisdata dengan q), kemudian melakukan ini:
psql address < /usr/share/postgresql/9.1/contrib/postgis-1.5/spatial_ref_sys.sql
Anda dapat menggunakan query SQL standar (seperti yang telah kita pelajari dari bagian pe-
ngantar kita), untuk melihat dan memanipulasi tabel ini - kami menyarankan Anda tidak mem-
perbarui atau menghapus records kecuali Anda tahu apa yang Anda lakukan.
Satu SRID yang mungkin menarik Anda adalah EPSG: 4326 – merupakan sistem referensi
geografis / lat lon menggunakan elipsoid WGS 84. Mari kita melihatnya:
Hasil
srid | 4326
auth_name | EPSG
auth_srid | 4326
srtext | GEOGCS["WGS 84",DATUM["WGS_1984",SPHEROID["WGS
84",6378137,298.257223563,AUTHORITY["EPSG","7030"]],TOWGS84[0,
0,0,0,0,0,0],AUTHORITY["EPSG","6326"]],PRIMEM["Greenwich",0,
AUTHORITY["EPSG","8901"]],UNIT["degree",0.01745329251994328,
AUTHORITY["EPSG","9122"]],AUTHORITY["EPSG","4326"]]
proj4text | +proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs
Srtext adalah definisi proyeksi peta yang ditulis dalam bentuk teks yang sudah cukup famili-
er bagi pengguna SIG(Anda mungkin menyadari hal ini saat melihat file PRJ dalam koleksi
shapefile Anda.).
Baik, Dengan dipasangnya PostGIS, saat ini basisdata PostgreSQL kita memungkinkan untuk
mendukung fungsi geospasial. Kita akan menggali lebih hal ini dalam beberapa hari menda-
tang, namun berikut ini kita akan menunjukkan secara cepat bagaimana ini bekerja . Misalnya,
kita ingin membuat suatu titik (point) dengan mengetik teks. Pertama, kita menggunakan per-
intah psql untuk menemukan fungsi yang berkaitan dengan titik:
\df *point*
Dari list fungsi yang ada, berikut adalah salah satu yang saya tangkap : st_pointfromtext
Jadi mari kita mencoba dengan:
address=# select st_pointfromtext(’POINT(1 1)’);
Hasil:
st_pointfromtext
--------------------------------------------
0101000000000000000000F03F000000000000F03F
(1 row)
Untuk mendapatkan hasil sebagai teks, setelah saya melakukan listing secara cepat untuk men-
cari daftar fungsi untuk mengembalikan teks:
\df *text
Salah satu yang menarik bagi saya adalah perintah st_astext. Mari kita gabungkan dengan
queri sebelumnya:
select st_astext(st_pointfromtext(’POINT(1 1)’));
Hasil:
st_astext
------------
POINT(1 1)
(1 row)
Jadi apa yang terjadi di sini? Kita mengetikkan teks POINT(1,1), untuk mengubahnya men-
jadi titik menggunakan st_pointfromtext(), dan mengubahnya kembali ke bentuk yang
dapat dibaca oleh manusia dengan st_astext(), yang memberikan hasil kepada kita berupa
string asli.
Salah satu contoh terakhir sebelum kita benar-benar masuk ke dalam detail menggunakan Pos-
tGIS yaitu:
select st_astext(st_buffer(st_pointfromtext(’POINT(1 1)’),1.0));
Apa yang dilakukan? Bagian ini menciptakan buffer sebesar 1 derajat pada sekitar titik, dan
mengembalikannya sebagai teks?
15.1.7 Kesimpulan
Anda sekarang memiliki fungsi PostGIS yang telah diinstal pada salinan PostgreSQL. Dengan
ini Anda akan dapat menggunakan fungsi spasial secara luas pada PostGIS.
Selanjutnya Anda akan belajar bagaimana feature spasial direpresentasikan dalam basis data.
Bagaimana caranya kita dapat menyimpan dan merepresentasikan feature geografis dalam se-
buah basisdata? Dalam pelajaran ini kita akan membahas salah satu pendekatan, Model Fitur
Sederhana seperti apa yang didefinisikan oleh OGC.
Tujuan dari pelajaran ini: Untuk mempelajari apa itu Model SFS dan bagaimana mengguna-
kannya.
The Open Geospatial Consortium (OGC), adalah sebuah organisasi standar inter-
nasional dengan konsensus sukarela yang berdiri pada tahun 1994. Dalam OGC,
bergabung lebih dari 370 organisasi komersial, pemerintah, organisasi nirlaba dan
riset di seluruh dunia berkolaborasi melalui proses konsensus terbuka untuk men-
dorong pengembangan dan penerapan standar bagi konten dan layanan geospasial,
pengolahan data SIG dan berbagi data. – Wikipedia
The Simple feature for SQL (SFS) adalah cara menyimpan data geospasial tanpa mempertim-
bangkan topologi ke dalam basis data dan mendefinisikan fungsi-fungsi untuk akses, operasi,
dan pembangunan data geospasial tersimpan.
Model ini menentukan pembentukan data geospasial dari tipe-tipe garis (Point), garis (Lines-
tring), dan Poligon (dan agregasi tipe-tipe tersebut dalam obyek Multi).
Untuk informasi lebih lanjut, kita lihat standar OGC berjudul OGC Simple Feature untuk SQL
standar6 .
Mari kita tambahkan field berupa titik (point) pada tabel people:
alter table people add column the_geom geometry;
6
http://www.opengeospatial.org/standards/sfs
Anda akan melihat bahwa tipe field geometri tidak secara implisit menentukan tipe geometri
untuk fieldnya - oleh karenanya kita perlu konstrain.
alter table people
add constraint people_geom_point_chk
check(st_geometrytype(the_geom) = ’ST_Point’::text OR the_geom IS NULL);
Sebenarnya apa yang dilakukan? Perintah di atas menambahkan konstrain pada tabel people
untuk mencegah diisinya field people_geom dengan nilai selain geometri point atau null.
Sekarang Anda coba:
Buatlah sebuah tabel baru dengan nama “kota-kota” dan berikan padanya bebera-
pa kolom yang tepat, termasuk sebuah field geometri untuk menyimpan poligon-
poligon batas kota. Pastikan konstrain tersebut telah Anda buat untuk memastikan
bahwa geometri-geometri yang disimpan adalah bertipe poligon.
Note: Jika pernyataan INSERT di atas menyebabkan munculnya pesan kesalahan, pertama
jalankan queri ini :
select * from geometry_columns;
Jika kolom f_table_name berisi nilai people, maka tabel ini telah terdaftar dan Anda
tidak perlu melakukan apapun lagi.
Nilai 2 mengacu pada jumlah dimensi, dalam hal ini, dua : x dan y.
Nilai 4326 mengacu pada sistem proyeksi yang kita gunakan, dalam hal ini, WGS 84 dengan
koordinat lintang dan bujur, yang disebut dengan jumlah 4326 (lihat pembahasan sebelumnya
tentang EPSG tersebut).
Tambahkan isi yang sesuai untuk geometry_columns pada layer kota baru Anda
Sekarang, tabel kita sudah geo-enabled, artinya kita dapat menyimpan geometri pada tabel ini!
insert into people (name,house_no, street_id, phone_no, the_geom)
values (’Fault Towers’,
34,
3,
’072 812 31 28’,
’SRID=4326;POINT(33 -33)’);
Note: Dalam entri baru di atas, Anda perlu menentukan proyeksi (SRID) mana yang Anda
ingin gunakan. Hal ini karena Anda menambahkan data geometri berupa titik baru menggu-
nakan string sederhana dari teks, yang tidak secara otomatis menambahkan informasi yang
benar tentang sistem proyeksi. Tentu saja, titik-titik baru yang ditambahkan perlu menggunak-
an SRID yang sama, sehingga Anda harus menentukan itu.
Apabila saat ini Anda menggunakan grafis antarmuka, misalnya, penentuan proyeksi untuk
setiap poin akan dilakukan secara otomatis. Dengan kata lain, Anda tidak perlu khawatir untuk
menggunakan proyeksi yang benar untuk setiap poin yang ingin Anda tambahkan jika Anda
telah tentukan SRID untuk dataset itu, seperti yang kita lakukan sebelumnya.
Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menjalankan QGIS dan mencoba untuk melihat tabel
people Anda. Juga, kita harus mencoba mengedit / menambahkan / menghapus records dan
kemudian melakukan queri pemilihan terhadap basisdata terbangun untuk melihat bagaimana
data telah berubah.
Untuk memuat layer PostGIS di QGIS, gunakan pilihan menu Layer → Add PostGIS Layers
atau tombol toolbar:
Password:
Untuk melihat apakah QGIS telah menemukan address basisdata dan bahwa username dan
password yang dimasukkan sudah benar, klik Test Connect. Jika berhasil, periksa kotak di
sebelah Save Username dan Save Password. Kemudian klik OK untuk membuat koneksi ini.
Kembali pada dialog Add PostGIS Layers , klik Connect dan tambahkan layer yang dikehendaki
ke dalam proyek Anda.
Formulasikan queri untuk menampilkan nama seseorang, nama jalan dan posisi
(dari kolom the_geom) sebagai teks biasa.
15.2.7 Kesimpulan
Anda telah melihat bagaimana menambahkan obyek spasial pada basisdata Anda dan menam-
pilkannya pada perangkat lunak SIG.
Selanjutnya Anda akan melihat bagaimana melakukan import data ke dalam dan export data
dari basis data Anda.
Tentu saja, basis data tanpa cara untuk memindahkan data ke dan dari nyatidak akan menye-
nangkan. Terlebih lagi untuk data spasial! Untungnya, tersedia sejumlah piranti yang akan
mempermudah Anda untuk memindahkan data ke dan dari PostGIS.
15.3.1 shp2pgsql
shp2pgsql merupakan piranti commandline untuk melakukan import shapefile ESRI ke dalam
basisdata. Di bawah Unix, Anda dapat menggunakan command berikut untuk mengimport
tabel PostGIS baru:
shp2pgsql -s <SRID> -c -D -I <path to shapefile> <schema>.<table> | \
psql -d <databasename> -h <hostname> -U <username>
Pada Windows, Anda harus melakukannya melalui dua langkah dalam proses import:
shp2pgsql -s <SRID> -c -D -I <path to shapefile> <schema>.<table> > import.sql
psql psql -d <databasename> -h <hostname> -U <username> -f import.sql
Hal ini merupakan isu populer terkait dengan pembuatan indek spasial secara langsung atau
in situ untuk data yang Anda import. Untuk menghindari kesalahan, lakukan exclude para-
meter -I. Ini berarti bahwa tidak ada indeks spasial yang dibuat secara langsung, dan Anda
harus membuatnya setelah data berhasil diimport (Pembuatan indeks spasial akan dibahas pada
pelajaran berikutnya)
15.3.2 pgsql2shp
pgsql2shp merupakan piranti commandline untuk melakukan export tabel, tampilan atau queri
pilihan SQL PostGIS. Untuk melakukannya di bawah Unix:
pgsql2shp -f <path to new shapefile> -g <geometry column name> \
-h <hostname> -U <username> <databasename> <table | view>
15.3.3 ogr2ogr
Ogr2ogr merupakan piranti yang sangat ampuh untuk konversi data ke dalam atau dari PostGIS
ke berbagai macam format data. Org2ogr merupakan bagian dari perangkat lunak GDAL/OGR
dan harus diisntal secara terpisah. Untuk melakukan export tabel dari PostGIS ke GML, Anda
dapat menggunakan perintah ini:
ogr2ogr -f GML export.gml PG:’dbname=<databasename> user=<username>
host=<hostname>’ <Name of PostGIS-Table>
15.3.4 SPIT
SPIT merupakan sebuah plugin QGIS yang diinstal bersama dengan QGIS. Anda dapat meng-
gunakan SPIT untuk mengunggah shapefile ESRI ke dalam PostGIS.
Setelah Anda menambahkan plugin SPIT via Plugin Manager, carilah tombol ini:
Anda dapat menambahkan shapefile ke dalam basisdata dengan mengklik tombol Add , yang
akan memberikan Anda jendela pencari file.
15.3.5 Kesimpulan
Melakukan import dan export data ke dan dari basis data dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Khususnya ketika menggunakan sumber data yang tidak sama, Anda mungkin akan menggu-
nakan fungsi ini (atau yang lainnya yang seperti ini) secara rutin.
Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana queri terhadap data yang sudah kita buat sebelumnya.
Queri spasial tidak berbeda dengan queri basisdata yang lain. Anda dapat menggunakan ko-
lom geometri seperti kolom basisdata lain. Dengan instalasi PostGIS pada basisdata kita, kita
memiliki fungsi tambahan untuk melakukan queri terhadap basisdata.
Tujuan dari pelajaran ini: Melihat bagaimana fungsi spasial diimplementasikan sebagaimana
layaknya melakukan queri tanpa fungsi spasial.
Bila Anda ingin mengetahui poin yang berada dalam jarak 2 derajat ke titik (X, Y), Anda dapat
melakukan ini dengan:
select *
from people
where st_distance(the_geom,’SRID=4326;POINT(33 -34)’) < 2;
Hasil:
id | name | house_no | street_id | phone_no | the_geom
----+--------------+----------+-----------+---------------+-----------------
6 | Fault Towers | 34 | 3 | 072 812 31 28 | 01010008040C0
(1 row)
Note: Nilai the_geom di atas itu terpotong karena keterbatasan ruang di halaman ini. Jika
Anda ingin melihat titik sebagai pasangan koordinat yang dapat dibaca oleh manusia, coba
sesuatu yang mirip dengan apa yang Anda lakukan pada bagian “Lihat Titik sebagai WKT” di
atas.
Bagaimana kita tahu bahwa queri di atas menghasilkan semua titik yang berada pada kisaran 2
derajat? Mengapa tidak 2 meter? Atau unit lain?
Periksa hasil Anda.
Kita juga dapat mendefinisikan indeks-indeks spasial. Sebuah indeks spasial membuat queri
spasial jauh lebih cepat. Untuk membuat indeks spasial pada kolom geometri gunakan:
CREATE INDEX people_geo_idx
ON people
USING gist
(the_geom);
Hasil:
address=# \d people
Table "public.people"
Column | Type | Modifiers
-----------+-----------------------+----------------------------------------
id | integer | not null default
| | nextval(’people_id_seq’::regclass)
name | character varying(50) |
house_no | integer | not null
street_id | integer | not null
phone_no | character varying |
the_geom | geometry |
Indexes:
"people_pkey" PRIMARY KEY, btree (id)
"people_geo_idx" gist (the_geom) <-- new spatial key added
"people_name_idx" btree (name)
Check constraints:
"people_geom_point_chk" CHECK (st_geometrytype(the_geom) = ’ST_Point’::text
OR the_geom IS NULL)
Foreign-key constraints:
"people_street_id_fkey" FOREIGN KEY (street_id) REFERENCES streets(id)
Sekarang Anda coba – memodifikasi tabel kota sehingga kolom geometrinya me-
miliki indeks pasial.
Untuk keperluan demo fungsi spasial PostGIS, kita akan membuat basisdata baru yang berisi
beberapa data fiksi.
Untuk memulai, buat basis data baru:
createdb postgis_demo
Kemudian instal fungsi PostGIS dan sistem referensi spasial. Sebagai contoh, di Linux dengan
PostgreSQL 9.1 dan PostGIS 1,5:
psql postgis_demo < /usr/share/postgresql/9.1/contrib/postgis-1.5/postgis.sql
psql postgis_demo < /usr/share/postgresql/9.1/contrib/postgis-1.5/spatial_ref_sy
Kita akan mendemokan beberapa pernyataan pilihan (select statements) dengan membuat tam-
pilan hasil (View), sehingga Anda dapat membukanya di QGIS dan melihat hasil pemilihan
secara visual.
Select by location
Hasil:
id | name | point
----+------+------------------------------------------
30 | York | POINT(1622345.23785063 6940490.65844485)
33 | York | POINT(1622495.65620524 6940403.87862489)
35 | York | POINT(1622403.09106394 6940212.96302097)
36 | York | POINT(1622287.38463732 6940357.59605424)
40 | York | POINT(1621888.19746548 6940508.01440885)
(5 rows)
Select neighbors
Tampilkan list berisi nama-nama daerah yang berdampingan dengan daerah Hokkaido.
SELECT b.name
FROM region a, region b
WHERE TOUCHES(a.the_geom, b.the_geom)
AND a.name = ’Hokkaido’;
Hasil:
name
--------------
Missouri
Saskatchewan
Wales
(3 rows)
Dengan tampilan:
CREATE VIEW vw_regions_adjoining_hokkaido AS
SELECT b.gid, b.name, b.the_geom
FROM region a, region b
Dalam QGIS:
Apabila diperhatikan hasil yang diperoleh, ada wilayah yang hilang (Queensland). Ini mung-
kin disebabkan karena kesalahan topologi. Hasil seperti ini mengingatkan kita akan potensi
masalah dalam data yang kita miliki. Untuk memecahkan teka-teki ini tanpa terjebak dalam
anomali data, kita dapat menggunakan buffer intersect sebagai gantinya:
CREATE VIEW vw_hokkaido_buffer AS
SELECT gid, ST_BUFFER(the_geom, 100) as the_geom
FROM region
WHERE name = ’Hokkaido’;
Dalam query ini, tampilan buffer asli digunakan sebagai tabel lain. Hal ini diberikan alias a,
dan field geometri, a.the_geom, digunakan untuk memilih poligon dalam tabel region (b)
yang memotongnya. Namun, Hokkaido itu sendiri dikeluarkan dari pernyataan pilihan, karena
kita tidak menginginkannya, kita hanya ingin daerah yang berdampingan dengannya.
Dalam QGIS:
Hal ini juga memungkinkan untuk memilih semua obyek dalam jarak tertentu, tanpa langkah
ekstra untuk menciptakan buffer:
CREATE VIEW vw_hokkaido_distance_select AS
SELECT b.gid, b.name, b.the_geom
FROM region a, region b
WHERE ST_DISTANCE (a.the_geom, b.the_geom) < 100
AND a.name = ’Hokkaido’
AND b.name != ’Hokkaido’;
Queri ini menghasilkan hasil yang sama, tanpa perlu untuk langkah buffer sementara:
Select Uniques
Tampilkan daftar nama kota yang unik untuk semua bangunan di wilayah Queensland.
SELECT DISTINCT a.name
FROM building a, region b
WHERE WITHIN (a.the_geom, b.the_geom)
AND b.name = ’Queensland’;
Hasil:
name
---------
Beijing
Berlin
Atlanta
(3 rows)
SELECT ST_PERIMETER(a.the_geom)
FROM region a
WHERE a.name=’Queensland’;
SELECT ST_AREA(a.the_geom)
FROM region a
WHERE a.name=’Queensland’;
15.4.4 Kesimpulan
Anda telah melihat bagaimana melakukan queri obyek spasial menggunakan fungsi basisdata
baru dari PostGIS.
Selanjutnya, kita akan melakukan investigasi struktur geometri yang lebih kompleks dan ba-
gaimana membuatnya dengan menggunakan PostGIS.
Pada bagian ini kita akan mempelajari sedikit lebih mendalam bagaimana geometri sederha-
na dibangun di SQL. Pada prakteknya, Anda mungkin akan menggunakan piranti lunak SIG
seperti QGIS untuk membuat geometri yang kompleks menggunakan piranti digitasi yang di-
sediakan. Namun demikian, memahami bagaimana geometri dibentuk dapat berguna untuk
menulis query dan menambah pemahaman bagaimana basisdata disusun.
Tujuan dari pelajaran ini: Untuk lebih memahami bagaimana membuat entitas spasial lang-
sung dengan PostgreSQL / PostGIS.
Sebelum kita memulai, mari kita ambil tabel jalan yang cocok dengan lainnya; yaitu, memiliki
konstrain pada kolom atau field geometrinya, memiliki indeks dan sebuah entri dalam tabel
geometry_columns.
Latihan:
• Memodifikasi tabel jalan sehingga memiliki kolom geometri dengan tipe
ST_LineString.
• Jangan lupa untuk melakukan update tabel geometry_coloumns!
• Juga tambahkan konstrain untuk mencegah geometri yang diisikan bukan LI-
NESTRINGS atau null.
• Buat indeks spasial pada kolom geometri baru
Lihatlah hasilnya dalam QGIS. (Anda mungkin perlu klik kanan pada layer jalan di panel ‘La-
yers’, dan pilih ‘Zoom to layer extent’)
Sekarang buat beberapa entri lagi untuk jalan - beberapa di QGIS dan beberapa dari command
line.
Membuat poligon itu mudah. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa menurut definisi, poli-
gon memiliki minimal empat vertex, dengan akhir dan awal menjadi satu lokasi.
insert into cities (name, the_geom)
values (’Tokyo’, ’SRID=4326;POLYGON((10 -10, 5 -32, 30 -27, 10 -10))’);
Note: Poligon membutuhkan kurung ganda di sekitar daftar koordinatnya, hal ini memung-
kinkan Anda untuk menambahkan poligon kompleks dengan daerah ganda yang tidak berhu-
bungan. Misalnya:
Jika Anda ikuti langkah ini, Anda dapat memeriksa secara visual apa yang terjadi dengan me-
muat dataset kota ke QGIS, lalu buka tabel atribut, dan pilih entri baru. Perhatikan bagaimana
dua poligon baru berperilaku seperti satu poligon.
Hapus semua data dari tabel People Anda. Tambah kolom foreign key pada tabel
people yang mempunyai referensi primary key dari tabel City. Gunakan QGIS
untuk memilih beberapa kota. Gunakan SQL untuk memasukkan beberapa record
orang baru, pastikan bahwa masing-masing memiliki jalan yang terkait dan kota.
Skema People terupdate Anda harus terlihat seperti ini:
\d people
Table "public.people"
Column | Type | Modifiers
-----------+-----------------------+---------------------------------------
id | integer | not null
| | default nextval(’people_id_seq’::regcl
name | character varying(50) |
house_no | integer | not null
street_id | integer | not null
phone_no | character varying |
the_geom | geometry |
city_id | integer | not null
Indexes:
"people_pkey" PRIMARY KEY, btree (id)
"people_name_idx" btree (name)
Check constraints:
"people_geom_point_chk" CHECK (st_geometrytype(the_geom) =
’ST_Point’::text OR the_geom IS NULL)
Foreign-key constraints:
"people_city_id_fkey" FOREIGN KEY (city_id) REFERENCES cities(id)
"people_street_id_fkey" FOREIGN KEY (street_id) REFERENCES streets(id)
Dengan fungsi SFS-model, Anda memiliki beragam pilihan untuk mengakses sub obyek ge-
ometri SFS. Ketika Anda ingin memilih vertex pertama setiap geometri poligon dalam tabel
myPolygonTable, Anda harus melakukan ini dengan cara ini:
• Merubah batas poligon menjadi linestring:
select st_boundary(geometry) from myPolygonTable;
select st_startpoint(myGeometry)
from (
select st_boundary(geometry) as myGeometry
from myPolygonTable) as foo;
PostGIS mendukung semua fungsi standar OGC SFS/MM. Semua fungsi ini dimulai dengan
ST_.
15.5.7 Clipping
Untuk memotong sebuah sub bagian dari data Anda dapat menggunakan fungsi
ST_INTERSECT() . untuk menghindari geometri kosong, gunakan:
where not st_isempty(st_intersection(a.the_geom, b.the_geom))
Dari tabel titik tertentu, Anda dapat menghasilkan sebuah linestring. Urutan poin didefinisikan
dengan id mereka. Metode urutan lain bisa berupa timestamp, seperti yang Anda dapatkan
pada saat Anda mengumpulkan data titik-titik jalan atau lintasan dengan alat GPS.
Untuk membuat linestring dari layer poin dengan nama ‘points’, Anda dapat menjalankan com-
mand berikut:
select ST_LineFromMultiPoint(st_collect(the_geom)), 1 as id
from (
select the_geom
from points
order by id
) as foo;
Untuk melihat bagaimana ini bekerja tanpa membuat layer baru, Anda dapat juga menjalankan
command pada layer ‘people’, meskipun tentu saja itu akan membuat sedikit tidak masuk akal
pada kenyataannya apabila Anda melakukan hal ini.
Anda dapat mendapatkan informasi lebih lanjut untuk topik ini di blog entri ini.
Untuk mendeteksi perbedaan antara dua tabel dengan struktur yang sama, Anda dapat meng-
gunakan kata kunci PostgreSQL EXCEPT.
select * from table_a
except
select * from table_b;
Sebagai hasilnya, Anda akan mendapatkan semua catatan dari table_a yang tidak disimpan
dalam table_b.
15.5.11 Tablespace
Anda dapat menentukan harus dimana postgres seharusnya menyimpan data pada disk dengan
perintah tablespace.
CREATE TABLESPACE homespace LOCATION ’/home/pg’;
Pada saat Anda membuat basisdata, Anda dapat menentukan tablespace mana yang digunakan
misalnya:
createdb --tablespace=homespace t4a
15.5.12 Kesimpulan
Anda telah belajar bagaimana caranya membuat geometri kompleks menggunakan pernyataan
(statements) PostGIS. Perlu diingat bahwa sebagian besar materi tersebut secara tidak lang-
sung dapat meningkatkan pengetahuan Anda ketika bekerja dengan basisdata yang memiliki
dukungan fungsi geospasial pada antarmuka piranti lunak SIG. Pada umumnya Anda tidak ha-
rus mengetikkan pernyataan SQL secara manual, tetapi memahami secara umum tentang struk-
tur SQL untuk membentuk geometri akan membantu Anda menggunakan piranti SIG, terutama
jika Anda menemukan kesalahan yang secara kasat mata terlihat samar.
Untuk menambahkan bahan training ini, Anda harus mengikuti panduan dalam Lampiran ini.
Anda tidak dapat mengubah kondisi yang ada dalam Lampiran ini kecuali untuk klarifikasi.
Hal ini untuk memastikan agar kualitas dan konsistensi dari manual ini dapat dipertahankan.
Sumber dari dokumen ini tersedia melalui GitHub. Konsultasikan GitHub.com1 .com untuk
instruksi bagaimana untuk menggunakan sistem kontrol versi git.
Manual ini ditulis menggunakan Sphinx2 , sebuah generator dokumen Python menggunakan
bahasa markup reStructuredText3 . Petunjuk tentang cara menggunakan perangkat tersebut
tersedia di situs masing-masing (Sphinx dan reStructuredText).
• Untuk menambahkan modul baru, pertama-tama buatlah sebuah direktori (langsung ber-
ada di bawah top-level dari direktori qgis-training-manual) dengan nama modul
baru.
• Di bawah direktori baru, buat file bernama index index.rst. Biarkan file ini kosong
untuk sekarang.
• Buka file index index.rst di bawah direktori top-level. Baris pertama adalah:
1
https://github.com/
2
http://sphinx.pocoo.org/
3
http://docutils.sourceforge.net/rst.html
385
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
.. toctree::
:maxdepth: 2
:numbered:
foreword/index
introduction/index
Bisa Anda perhatikan bahwa urutan dimulai dengan daftar nama direktori, diikuti oleh index.
Hal ini akan mengarahkan file index pada top-level untuk dapat menuju ke file indeks di dalam
direktori masing-masing. Urutan file yang terdaftar menentukan urutan yang seharusnya di
dalam dokumen.
• Tambahkan nama modul baru Anda (misalnya, nama yang Anda berikan pada direktori
baru), diikuti oleh /index, ke daftar ini, di manapun Anda ingin modul Anda muncul.
• Ingatlah untuk menjaga urutan logis modul, sehingga modul selanjutnya memberi infor-
masi tentang apa yang disajikan dalam modul sebelumnya.
• Buka file indeks modul baru Anda sendiri ([module name]/index.rst).
• Pada bagian atas halaman, tulislah sebuah baris dengan 80 tanda bintang (*). Hal ini
merupakan judul modul.
• Lanjutkan dengan baris yang mengandung frase markup |MOD| (yang merupakan sing-
katan dari “modul”), diikuti dengan nama modul Anda.
• Akhiri ini dengan sebuah baris dengan 80 tanda bintang lain.
• Tinggalkan baris terbuka di bawah ini.
• Tulislah sebuah paragraf singkat yang menjelaskan tujuan dan isi dari modul.
• Tinggalkan satu baris terbuka, kemudian tambahkan teks berikut:
.. toctree::
:maxdepth: 2
:numbered:
lesson1
lesson2
... dimana lesson1, lesson2, dll, adalah nama-nama dari pelajaran yang direnca-
nakan.
File indeks pada level modul akan terlihat seperti ini:
*******************************************************************************
|MOD| Module Name
*******************************************************************************
.. toctree::
:maxdepth: 2
:numbered:
lesson1
lesson2
Note: Untuk tujuan editing, sebuah file .rst bekerja sama persis seperti file teks biasa
(.txt).
• Untuk mulai menulis pelajaran, tulislah frase markup |LS|, diikuti dengan nama pela-
jaran.
• Pada baris berikutnya, tulislah sebuah baris dengan 80 tanda sama dengan (=).
• Tinggalkan baris dalam keadaan terbuka setelah ini.
• Tulislah penjelasan singkat tentang tujuan dari pelajaran yang dimaksudkan.
• Sertakan pengantar umum terkait materi pelajaran. Lihat pelajaran yang ada dalam buku
pedoman ini untuk dijadikan sebagai contoh.
• Untuk memulai sebuah paragraf baru, dimulai dengan kalimat ini:
**The goal for this lesson:**
• Jelaskan secara singkat hasil yang dimaksudkan setelah menyelesaikan pelajaran ini.
• Jika Anda tidak dapat menggambarkan tujuan pelajaran dalam satu atau dua kalimat,
pertimbangkan untuk memecah materi pelajaran menjadi dua pelajaran.
Setiap pelajaran akan dibagi lagi menjadi beberapa bagian (section) yang akan dibahas berikut-
nya.
Ada dua kelompok isi dari bagian: “Ikuti bersama” dan “Cobalah sendiri”.
• Bagian ” Ikuti bersama ” bertujuan untuk secara mendetail mengajarkan kepada pembaca
bagaimana menggunakan fitur tertentu dalam QGIS. Hal ini biasanya dilakukan dengan
memberikan instruksi klik-per-klik sejelas mungkin, diselingi dengan screenshot.
• Bagian ” Cobalah sendiri ” memberikan tugas pendek kepada pembaca untuk mencoba
sendiri. Penyelesaiannya diberikan pada lembar jawaban di akhir dokumentasi ini, di
situ akan ditunjukkan atau dijelaskan bagaimana untuk tugas/tantangan diselesaikan, dan
akan dituunjukkan hasil yang diharapkan.
Setiap bagian dilengkapi dengan tingkat kesulitan tertentu. Sebuah bagian dengan tanda
|basic| untuk dasar , |moderate| untuk sedang, dan by |hard| untuk sulit.
• Untuk memulai bagian ini, tulislah frase markup dari tingkat kesulitan yang diinginkan
(seperti yang ditunjukkan di atas).
• Berikan spasi dan kemudian tulislah |FA| (untuk “ikuti bersama”).
• Berikan ruang lagi dan tulislah nama bagian (hanya menggunakan inisial huruf besar,
sebagaimana kapital untuk kata benda).
• Pada baris berikutnya, tulislah sebuah baris dengan 80 tanda minus / strip (-). Pastikan
bahwa editor teks Anda tidak mengganti default minus / karakter dasbor dengan jumlah
dasbor lebih sedikit atau dengan karakter lain.
• Tulislah sebuah pengantar yang singkat pada bagian ini, yang menjelaskan tujuannya.
Kemudian berikan rincian petunjuk (klik-per-klik) tentang prosedur yang perlu diakukan.
• Dalam setiap bagian, berikan link internal, link eksternal dan screenshot yang diperlukan.
• Cobalah untuk mengakhiri setiap section dengan sebuah paragraf pendek untuk menyim-
pulkan dan mengarahkan pembaca untuk memasuki ke bagian selanjutnya, jika memung-
kinkan.
• Untuk memulai bagian ini, tulislah frase markup dari tingkat kesulitan yang diinginkan
(seperti yang ditunjukkan di atas).
• Berikan spasi dan kemudian tulislah |TY| (untuk “cobalah sendiri”).
• Pada baris berikutnya, tulislah sebuah baris dengan 80 tanda minus / strip (-). Pastikan
bahwa editor teks Anda tidak mengganti default minus / karakter dasbor dengan jumlah
dasbor lebih sedikit atau dengan karakter lain.
• Jelaskan latihan yang menurut Anda pembaca perlu menyelesaikannya. Lihat pada ba-
gian, pelajaran atau modul sebelumnya, jika diperlukan untuk mengetahui bagaimana
membuatnya.
• Sertakan screenshot untuk memperjelas instruksi Anda jika deskripsi secara tekstual ter-
sebut tidak jelas.
Dalam banyak kasus, Anda mungkin menginginkan untuk memberikan jawaban tentang bagai-
mana pembaca dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam bagian ini. Untuk melakukan-
nya, Anda perlu menambahkan sebuah entri pada lembar jawaban.
• Pertama, tentukan nama yang unik untuk jawabannya. Idealnya, nama ini akan mencakup
nama pelajaran.
• Membuat link untuk jawaban ini:
:ref:‘Check your results <answer-name>‘
• Tulislah petunjuk tentang cara untuk menyelesaikan tugas, dengan menggunakan link
dan gambar yang diperlukan.
• Untuk mengakhiri, sertakan link kembali ke bagian “cobalah sendiri” dengan menulis
baris ini:
:ref:‘Back to text <backlink-answer-name>‘
• Untuk membuat link ini bekerja, tambahkan baris berikut di atas baris tentang link “co-
balah sendiri”:
.. _backlink-answer-name:
Perlu diingat bahwa masing-masing baris di atas harus memiliki baris kosong di atas dan di
bawahnya, jika tidak maka akan menyebabkan kesalahan saat dokumen diproduksi.
• Untuk mengakhiri pelajaran, tulislah frase |IC| untuk “kesimpulan”, diikuti oleh sebu-
ah baris baru dengan 80 tanda minus / strip (-). Tulislah kesimpulan dari pelajaran yang
anda tambahkan, dengan menjelaskan konsep-konsep yang telah dicakup dalam pelajar-
an.
• Tulislah kalimat |WN| untuk “apa selanjutnya”, diikuti oleh sebuah baris baru 80 dengan
minus / strip (-).
• Jelaskan bagaimana pelajaran ini mempersiapkan pembaca untuk pelajaran atau modul
berikutnya.
• Ingatlah untuk mengubah “apa selanjutnya” dari pelajaran sebelumnya jika perlu, se-
hingga mengacu pada pelajaran baru Anda. Hal ini akan diperlukan jika Anda telah
memasukkan pelajaran baru di antara pelajaran yang ada, atau setelah sebuah pelajaran
yang ada.
Untuk mematuhi standar pembuatan dokumen ini, Anda perlu menambahkan markup standar
untuk teks Anda.
• Jika Anda menjelaskan tentang konsep baru, Anda akan perlu menuliskan nama konsep
baru dalam huruf miring dengan melampirkannya dalam tanda bintang (*).
This sample text shows how to introduce a *new concept*.
16.9.2 Penekanan
• Untuk menekankan istilah penting yang bukan merupakan konsep baru, tulislah istilah
tersebut dalam huruf tebal dengan melampirkannya dalam tanda bintang ganda (**).
• Gunakan tanda tersebut dengan hemat! Jika digunakan terlalu banyak, dapat menyebabk-
an pembaca bahwa Anda berteriak.
This sample text shows how to use **emphasis** in a sentence. Include the
punctuation mark if it is followed by a **comma,** or at the **end of the
sentence.**
16.9.3 Gambar
• Ingatlah untuk selalu memberi ruang terbuka di atas dan di bawah markup gambar.
• Untuk membuat anchor pada saat membuat link, tulislah baris berikut di atas baris di
mana Anda ingin link merujuk:
.. _link-name:
• Ingatlah untuk meninggalkan garis terbuka di atas dan di bawah baris ini.
• Ingatlah untuk meninggalkan garis terbuka di atas dan di bawah baris ini.
• Bila Anda menuliskan teks dimana pembaca atau pengguna perlu menuliskan entri di
dalamnya (textbox), nama path, atau nama bagian dari basis data seperti tabel atau nama
kolom, Anda harus menuliskannya dalam teks monospaced seperti contoh berikut:
Enter the following path in the text box: :kbd:‘path/to/file‘.
• Jika Anda mengacu pada item GUI, seperti tombol, Anda harus menuliskannya dalam
format the the GUI label format format. Sebagai contoh:
To access this tool, click on the :guilabel:‘Tool Name‘ button.
• Hal ini juga berlaku jika pada saat Anda menyebutkan nama alat tanpa pengguna perlu
mengklik tombol.
• Jika Anda membimbing pengguna melalui menu, Anda harus menggunakan menu →
selection → format. Sebagai contoh:
• Anda mungkin memerlukan sebuah catatan di dalam teks, yang menjelaskan tambahan
informasi secara rinci yang tidak mudah untuk dituliskan menjadi bagian dari pelajaran.
Berikut ini adalah markup-nya:
[Normal paragraph.]
Jika Anda menulis sebuah modul, pelajaran atau bagian baru, dengan dukungan sponsor, Anda
harus menyertakan pesan pendek sponsor yang menjadi pilihan mereka. Nama sponsor harus
muncul di bagian bawah judul dari pelajaran, modul atau bagian yang mereka sponsori. Tetapi,
informasi yang muncul haruslah bukan merupakan iklan untuk perusahaan mereka.
Jika Anda menulis modul, pelajaran atau bagian secara mandiri, dan bukan atas nama spon-
sor, Anda dapat menyertakan nama Anda sebagai penulis di bawah judul pelajaran, modul
atau bagian yang Anda tuliskan. Tatacara penulisannya harus sesuai dengan tempate: This
[module/lesson/section] contributed by [author name].. Dimohon un-
tuk tidak menambahkan teks lebih lanjut, seperti rincian kontak, dll. Rincian seperti itu akan
ditambahkan pada bagian “Kontributor” pada Kata Pengantar, bersama dengan nama-namadari
bagian-bagian yang Anda tambahkan. Jika Anda hanya memberi perbaikan tambahan dan ko-
reksi, cantumkan diri Anda sebagai editor.
Terima kasih atas kontribusi Anda pada proyek ini! Melalui kontribusi Anda, Anda membuat
QGIS menjadi lebih mudah untuk diakses oleh pengguna dan memberi nilai tambah proyek
QGIS secara keseluruhan.
Lembar Jawaban
17.1.1 Persiapan
Anda akan melihat banyak garis yang melambangkan jalan. Semua garis tersebut merupakan
layer vektor yang baru saja Anda muat untuk membuat peta dasar.
Kembali ke teks
Lihat kembali gambar yang menunjukkan tata letak antarmuka dan periksa bahwa Anda meng-
ingat nama-nama dan fungsi dari unsur-unsur layar.
Kembali ke teks
1. Save as
2. Zoom to layer
3. Help
4. Rendering on/off
5. Measure line
Kembali ke teks
393
Quantum GIS Training Manual, Release 1.0
17.3.1 Shapefiles
Semua layer vektor harus dimuat ke dalam peta. Saat ini mungkin data-data tersebut belum
akan terlihat bagus untuk dilihat:
17.4.1 Warna
Note: Jika Anda ingin bekerja hanya pada satu layer pada satu waktu dan tidak ingin layer
lain mengalihkan perhatian Anda, Anda dapat menyembunyikan layer dengan mengklik pada
kotak cek di sebelah nama dalam daftar layer. Jika kotak tersebut kosong, maka layer telah
tersembunyi.
Kembali ke teks
Dilihat secara bersamaan, layer rural dan urban Anda akan terlihat kurang lebih seperti ini:
Jika Anda adalah pengguna pada level pemula, Anda sebaiknya berhenti disini.
• Gunakan metode di atas untuk mengubah warna dan gaya untuk semua layer yang tersisa.
• Coba gunakan warna-warna alami untuk objek. Misalnya, jalan tidak boleh merah atau
biru, tetapi bisa digunakan warna abu-abu atau hitam.
• Juga jangan ragu untuk bereksperimen dengan Fill Style dan pengaturan Border Style
yang berbeda untuk poligon.
Kembali ke teks
• Sesuaikan layer yang Anda inginkan, tetapi ingat bahwa itu harus memudahkan untuk
mengetahui layer yang berbeda selain pada peta.
Berikut ini contohnya:
Kembali ke teks
Untuk membuat yang diperlukan, Anda membutuhkan setidaknya tiga layer simbol:
Layer yang paling rendah adalah simbol lebar, garis kuning yang padat. Di atasnya adalah garis
yang sedikit lebih tipis keabu-abuan atau hitam gelap padat. Layer simbol di atas adalah garis
putus-putus putih yang tipis.
• Jika layer simbol Anda menyerupai yang ada di atas tetapi Anda tidak mendapatkan hasil
yang sesuai dengan yang Anda inginkan, periksa bahwa level simbol Anda terlihat seperti
ini:
Kembali ke teks
Field NAME paling banyak digunakan sebagai label. Hal ini dikarenakan semua nilainya unik
untuk setiap objek, dan ini tidak berisi nilai “null” (misalnya fields tanpa nilai).
Kembali ke teks.
Kembali ke teks
• Masukkan space pada field ini dan klik Apply untuk memperoleh efek yang sama.
Kembali ke teks
• Masih dalam mode edit, aturlah nilai FONT_SIZE ke apapun yang lebih Anda inginkan.
Contoh ini menggunakan 12 kota, 10 untuk pinggiran kota dan desa, dan 8 untuk entri
null.
• Ingatlah untuk menyimpan perubahan dan keluar dari mode edit.
• Dalam Data defined settings, lakukan ini:
Kembali ke teks
• Gunakan metode yang sama seperti pada latihan pertama dari pelajaran ini untuk me-
nyingkirkan baris:
Pengaturan yang Anda gunakan mungkin tidak sama, tetapi nilai Classes = 7 dan Mode =
Natural Breaks (Jenks) ( dan gunakan warna yang sama), peta tersebut akan terlihat seperti ini:
Kembali ke teks
17.8.1 Mendigitasi
Kembali ke teks
Kembali ke teks
Bentuk yang tidak terlalu tepat tidak terlalu masalah, tetapi Anda harus mendapatkan lubang
pada feature Anda, seperti ini:
• Ulangi pengeditan Anda sebelum melanjutkannya dengan latihan untuk piranti selanjut-
nya.
Kembali ke teks
Bentuk dan lokasinya yang tidak tepat tidak masalah, tetapi Anda harus mendapatkan tambahan
bagian pada feature Anda, seperti ini:
• Perlu diperhatikan bahwa pertama-tama Anda harus melakukan seleksi pertanian dengan
piranti seleksi ...
... sehingga QGIS tahu feature mana yang digunakan untuk menambahkan bagian baru.
• Ulangi pengeditan Anda sebelum melanjutkannya dengan latihan untuk piranti selanjut-
nya.
Kembali ke teks
• Gunakan feature dengan id 1237 sebagai sumber dari atribut Anda (klik pada entri pada
kotak dialog ini, kemudian klik tombol the Take attributes from selected feature ):
Sedangkan Merge Merge Attributes of Selected Features akan menjaga geometri yang
berbeda, tetapi memberikan atribut yang sama.
Kembali ke teks
17.8.6 Formulir
Untuk TYPE, ada jumlah yang terbatas untuk jenis yang jalan, dan jika Anda memeriksa tabel
atribut untuk layer ini, Anda akan melihat bahwa mereka yang telah ditetapkan.
• Mengatur widget ke Unique values dan meninggalkan Editable sebagai False:
• Sebuah jalan merupakan jalan satu arah atau bukan, maka ONEWAY harus dipilih pada
Checkbox.
Melihat tabel atribut untuk streets, nilai ketika tidak satu arah tampaknya menjadu NULL, dan
ketika satu arah, maka yes.
• Lihat nilai berikut:
• Jika Anda menggunakan piranti Identify pada jalan sekarang ketika mode edit sedang
aktif, dialog box yang Anda dapatkan akan terlihat seperti ini:
Kembali ke teks
• Simpan layer baru ini (dengan cara yang sama seperti sebelumnya) di da-
lam folder exercise_data/residential_development/, sebagai
important_roads.shp.
• Setelah layer baru ditambahkan pada peta Anda, hapus layer yang lama.
• Jika untuk beberapa alasan, memberikan Anda pesan error yang menyatakan bahwa layer
tersebut tidak dapat ditambahkan ke peta (hal tersebut dapat terjadi), ingatlah bahwa An-
da dapat menambah layer Anda sendiri dengan menggunakan tombol Add Vector Layer
seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
Kembali ke teks.
Dengan ini:
Lingkaran merah adalah buffer dengan Segments to approximate diatur senilai 20; ling-
karan berwarna abu-abu di atasnya adalah buffer dengan Segments to approximate diatur
seniali 5.
Kembali ke teks.
Hasil Anda:
Kembali ke teks.
• Untuk versi 5 derajat, ulangi nilai 2 dalam ekspresi di atas dengan nilai 5.
Hasil Anda :
• 2 derajat:
• 5 derajat:
Kembali ke teks
• Buka dialog Query dengn klik pada layer all_terrain dalm Layers list.
• Kemudian buat query "suitable" = 1.
• Klik OK untuk menyaring semua poligon dimana kondisi ini tidak bertemu.
Ketika terlihat di atas raster asli, area harus overlap dengan sempurna:
• Anda dapat menyimpan layer ini dengan mengklik kanan pada layer all_terrain pada
Layers list dan pilih Save As..., kemudian lanjutkan tiap instruksi.
Kembali ke teks
Pada peta ini, lahan pertanian sudah jelas yang tidak sesuai berwarna oranye; lahan pertanian
yang sesuai berwarna biru:
Pertanian dengan warna oranye memiliki terain yang hampir tidak sesuai dengannya, jadi tidak
dapat digunakan untuk tujuan tersebut.
Kembali ke teks
Saat ini, analisis Anda harus tampak seperti berikut (abaikan simbologi):
Jika lingkaran tersebut lebih luas dari 350 meter jaraknya, kemudian kurangkan 350 meter dari
ukurannya ( dari semua arah) dan akan menghasilkan bentuk dengan dengan bagian lubang
tengah-tengah.
Oleh karena itu, Anda dapat menjalankan interior buffer dari 350 meter pada layer vektor
suitable_terrain. Pada hasil keluaran fungsi buffer, apa pun yang tersisa dari layer asli akan
mewakili wilayah yang cocok untuk terrain di luar 350 meter.
Untuk menunjukkan:
• Klik Vector → Geoprocessing Tools → Buffer(s) untuk membuka dialog Buffer(s).
• Atur seperti berikut:
• Gunakan layer suitable_terrain dengan segment 10 dan jarak buffer -350. (Jaraknya
secara otomatis dalam meter karena peta Anda menggunakan sistem referensi yang terp-
royeksi.)
• Simpan hasilnya dalam folder exercise_data/residential_development/
sebagai suitable_terrain_continuous350m.shp.
Hasil Anda akan tampak seperti berikut:
• Sekarang gunakan tool Select by Location (Vector → Research Tools → Select by loca-
tion).
• Atur seperti berikut:
• Pilih fitur dalam new_solution yang berpotongan dengan feature dalam suita-
ble_terrain_continuous350m.shp.
Kembali ke teks.
Kembali ke teks.
• Gunakan pendekatan yang sama seoeri sebelumnya untuk menambah server baru dan
sediakan layer sebagai tuan rumah pada server tersebut:
• Jika Anda memperbesar ke daerah Swellendram, Anda akan menyadari bahwa dataset
ini memiliki resolusi yang rendah:
Oleh karena itu, akan lebih baik untuk tidak menggunakan data ini untuk peta saat ini. Data
Gundukan berwarna biru lebih sesuai pada skala nasional atau dunia.
Kembali ke teks
Anda mungkin memperhatikan bahwa banyak server WMS yang tidak selalu tersedia. Ka-
dang hal tersebut hanya sementara, tetapi kadang juga permanen. Sebuah contoh dari se-
rver WMS yang bekerja pada saat penulisan adalah WMS World Mineral Deposits dalam
http://apps1.gdr.nrcan.gc.ca/cgi-bin/worldmin_en-ca_ows. WMA ter-
sebut tidak memerluan biaya atau mempunyai akses konstrain, dan WMS terbelut bersifat glo-
bal. Oleh karena itu, WMS tersebut memenuhi persyaratan. Perlu diingat, meskipun demikian,
WMS tersebut hanya sebuah contoh. Ada banyak server WMS lainnya yang bisa dipilih.
Kembali ke teks
Satuan yan digunakan dalam query contoh adalah derajat, karena sistem proyeksi pada layer
menggunakan WGS 84. WGS 84 merupakan Sistem Proyeski Geografis, yang berarti satuan-
nya adalah derajat. Sistem proyeksi yang telah terproyeksi seperti proyeksi UTM, dalam satuan
meter.
Ingatlah bahwa ketika Anda menulis sebuah query, Anda perlu mengetahui satuan apa yang
sesuai dengan sistem referensi. Hal tersebut akan memungkinkan Anda untuk menulis query
yang aka menghasilkan hasil yang Anda harapkan.
Kembali ke teks
Kembali ke teks
Kembali ke teks
Pesan tersebut berarti bahwa ketika membuat polygon untuk table cities, Anda harus mengha-
pus beberapa poligon dari tebale tersebut dan memulianya lagi. Periksa data masukan dalam
tabel cities Anda dan gunakan sembarang id yang sudah ada.
Kembali ke teks
Kembali ke teks
Kembali ke teks
select people.name,
streets.name as street_name,
st_astext(people.the_geom) as geometry
from streets, people
where people.street_id=streets.id;
Hasil:
name | street_name | geometry
------------------+-----------------+---------------
Rusty Bedsprings | High street |
QGIS Geek | High street |
Joe Bloggs | New Main Street |
IP Knightly | QGIS Road |
Fault Towers | QGIS Road | POINT(33 -33)
(5 rows)
Sebagaimana yang Anda lihat, konstrain kita memungkinkan nilai null dapat ditambahkan de
dalam basis data.
Kembali ke teks
• genindex
• modindex
• search
439