Anda di halaman 1dari 1

Budaya Profesi dalam Continues Profesional 

Development
Salah satu tugas Komite Keperawatan adalah merekomendasikan perencanaan pengembangan
profesional berkelanjutan / Continuing Professional Development (CPD) tenaga keperawatan. CPD
merupakan tuntutan profesi, mengingat perkembangan teknologi dan pengetahuan di era global,
merubah kondisi masyarakat pada tuntutan yang lebih terhadap pelayanan, tanpa kecuali terhadap
profesi perawat. Label perawat profesional juga menjadi beban tersendiri bagi profesi perawat,
karena label profesional mempersyaratkan banyak hal tentang performa profesi.

Terlebih dengan keluarnya Permenkes no. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan, dimana
perawat di rumah sakit diwajibkan dilakukan kredensial sebelum dia mendapatkan penugasan klinis.
Kredensial akan berimbas pada diketahuinya antara standar kompetensi yang dipersyaratkan
dipenuhi oleh seorang perawat sesuai jenjang klinisnya dengan gap kompetensi yang dimiliki.

Gap kompetensi perlu diselesaikan atau dihilangkan, agar semua perawat memiliki standar
kompetensi yang dipersyaratkan. Upaya menghilangkan gap kompetensi ini adalah dengan
Continues Proffessional Development (CPD).

Prinsip Pengembangan CPD ada 4 yaitu :

 Learner harus memiliki kebutuhan belajar


 Proses belajar adalah siklus yang berkesinambungan
 Tujuan pembelajaran harus jelas dan merupakan kebutuhan untuk pasien, individu
pembelajar dan organisasi
 CPD harus terstruktur dan terencana

Memperhatikan prinsip dalam CPD ini, maka budaya profesi sebagi komunitas pembelajar haruslah
dibangun. Bisa dibayangkan, upaya apa yang perlu dilakukan agar belajar menjadi sebuah
kebutuhan. Proses belajar harus berkesinambungan, membutuhkan komitmen dan kepemimpinan
yang kuat agar semua dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai