Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu
dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara
bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi.
Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di
dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas kegiatan pembiasaan diri
terprogram (kegiatan layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler), dan kegiatan pembiasaan diri tidak
terprogram (kegiatan rutin, kegiatan spontan, dan kegiatan keteladanan..
Kegiatan pembiasaan diri terprogram adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik di
tingkat kelas maupun sekolah. Kegiatan terprogram bertujuan memberikan wawasan tambahan pada peserta
didik tentang unsur-unsur baru dalam kehidupan bermasyarakat yang penting untuk perkembangan peserta
didik. Kegiatan pembiasaan diri terprogram terdiri atas (1) kegiatan layanan konseling dan (2) kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pembiasaan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun
waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut.
Kegiatan Pelaksanaan
a. Layanan konseling - Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan objek-objek yang
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
- Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karier/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
- Penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta
didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstrakurikuler.
- Penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
- Konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah pribadinya.
- Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karier/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu melalui dinamika kelompok.
- Konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika
kelompok.
- Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
- Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarpeserta didik.
b. Ekstrakurikuler: - Melakukan pembinaan dan persiapan untuk mengikuti lomba/turnamen,
seperti pelajar teladan, olimpiade matematika, IPA, dan IPS, berbagai
turnamen olahraga, berbagai lomba keagamaan (MTQ, MHQ, kaligrafi,
kasidah, dan marhaban), festival seni (seni suara, seni rupa, dan seni
musik), Jambore Pramuka dan PMR, LKBB (Lomba Ketangkasan Baris
Berbaris), lomba kebahasaan (pidato, puisi, mengarang, dan bercerita)
dan lain-lain.
- Menyelenggarakan kegiatan sosial (kunjungan ke panti asuhan,
mengumpulkan pakaian bekas dan makanan ringan, bakti sosial dan
lain-lain).
- Mengikuti pelatihan-pelatihan/diskusi, seminar, dan workshop.
- Menyelenggarakan pekan kreativitas peserta didik (pentas seni,
pameran, dan bazar).
- Menyelenggarakan pekan olahraga dan seni (Porseni) antarkelas setelah
ulangan akhir semester.
- Menyelenggarakan perlombaan dalam hari-hari besar nasional, seperti
17 Agustus.
- Mengikuti karnaval kemerdekaan RI.
- Memperingati hari-hari besar keagamaan, seperti Maulid Nabi, Isra
Mikraj, Idul Kurban, dan Tahun Baru Hijriah.
- Menyelenggarakan pesantren kilat (sanlat) Ramadhan.
- Menyelenggarakan perkemahan bersama (semua organisasi
ekstrakurikuler).
- Menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS.
- Menggiatkan pengadaan dan pembinaan majalah dinding dan
sebagainya.
Kegiatan pembiasaan diri tidak terprogram adalah kegiatan yang tidak diprogramkan dan direncanakan
baik di tingkat kelas maupun sekolah. Kegiatan tidak terprogram meliputi kegiatan (1) rutin, (2) spontan, dan
(3) keteladanan. Kegiatan pembiasaan diri secara tidak terprogram dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh
a. Kegiatan rutin yaitu - Upacara bendera (setiap hari senin dan hari-hari besar nasional).
kegiatan yang dilakukan - Salat berjamaah dhuhur dan dhuha.
secara reguler, terus - Membaca beberapa ayat Al-Quran.
menerus, baik di kelas - Doa bersama dan renungan jiwa.
maupun di sekolah. - Pergi ke perpustakaan.
Kegiatan rutin bertujuan - Menyiram tanaman.
untuk membiasakan peserta - Pemeriksaan kesehatan dan kebersihan badan.
didik mengerjakan sesuatu - Pemeriksaan pakaian seragam sekolah dan atributnya.
dengan baik. - Piket kelas dan operasi bersih sekolah.
- Bakti sosial.