Anda di halaman 1dari 17

BENCANA ALAM DAN PENANGGULANGANNYA

Disusun Oleh kelompok 4:

Cinthya Roulina Sitohang ( 1901010390)

Netty Yuniarta Simatupang ( 1901010383)

Dina Ria Christina Sinambela ( 1901010393)

Vinny Apriliana Purba ( 1901010392)

Rahmada Bebyana Siregar ( 1901010378)

Sonia Marta Rotua ( 1901010377)

Nina Ruth Elin Manalu ( 1901010371)

Sorta Dewi M. Simbolon ( 1901010370)

Handito Jordan Nainggolan ( 1901010378)

Dosen Pengampu : RIO PARSAORAN NAPITUPULU,S.Pd.,M.Pd

 (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS Kelas Tinggi)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGUURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Kepada Allah SWT karena
dengan rahmat dan pertolonganNya lah tugas pembuatan makalah tentang bencana alam ini
selesai, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua Pihak yang telah ikut membantu
kami dalam penyusunan makalah ini.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas dari bapak dosen yaitu Bapak Rio Parsaoran
Napitupulu,S.Pd., M.Pd. selaku dosen dalam mata kuliah pendidikan IPS kelas tinggi.

Makalah ini berisi mulai dari definisi bencana alam klasifikasinya contohnya dan cara
mnenanganinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun
dan umumnya bagi kita semua.
Terima Kasih

Pematang Siantar, 14 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1  Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3  Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 2
2.1 Definisi Bencana Alam............................................................................... 2
2.2 Klasifikasi Bencana Alam........................................................................... 3
2.3 Contoh Bencana Alam di Sekitar Kita dan Penanggulangannya ................. 4
2.4 Dampak Bencana Alam................................................................................ 12
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun
terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak
terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-
Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan
manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti
mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta
yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa devinis bencana alam itu ?
2.      Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.      Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4.      Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?

1.3  Tujuan
1.      Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.      Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3.      Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara
mengatasinya.
4.      Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Devinisi Bencana Alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi.
Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk
budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana
muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas
alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian
istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka
tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk
bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki
kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang
hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster
resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan
serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah
penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

2
2.2 Klasifikasi Bencana alam

Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya
endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan
gunung berapi, dan tsunami.

2. Bencana alam klimatologis


Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor
angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir
bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh
manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya
adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis
(jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).

3. Bencana alam ekstra-terestrial


Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa,
contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai
permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk
bumi.

3
2.3    Contoh Bencana Alam Di Sekitar Kita dan Penanggulangannya
1. Banjir

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang
tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena
jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak
kiriman banjir.

Jenis – Jenis Banjir


Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang
menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu :
 Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
 Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
 Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

Penyebab Terjadinya Banjir


Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : 
 Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi
 Pendangkalan sungai
 Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai
mapupun gotong royong

4
 Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat
 Pembuatan tanggul yang kurang baik,
 Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Dampak Dari Banjir


Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
 Rusaknya areal pemukiman penduduk
 Sulitnya mendapatkan air bersih
 Rusaknya sarana dan prasarana penduduk
 Rusaknya areal pertanian
 Timbulnya penyakit-penyakit
 Menghambat transportasi darat

Cara Mengantisipasi Banjir


Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya
adalah :
 Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air
sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
 Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung
air.
  Membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-
sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
 Tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi
penyerapan air.
 Tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit
menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak
dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini
pula dapat menyebabkan tanah longsor.
membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai,
tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat
ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

5
2. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang
tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi
dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung,
menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata
dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.

Mengantisipasi Gempa Bumi

Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara
menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran
dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:

 Sebelum terjadi gempa

 Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di


mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
 Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak
tergantung.
 Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari
bahaya kebakaran.

6
 Saat terjadi gempa

 Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah
keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di
dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti
kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh
menimpa.
 Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari
bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan
meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan
bangunan masih dapat terjadi.
 Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari
jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang
sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
 Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada
di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan
elevator atau lift yang ada
 Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah
berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas
jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah
langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum
dipastikan kondisinya aman.

Setelah terjadi gempa

 Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau


bahan-bahan yang merusak kaki.
 Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.

7
 Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau
gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan
api dan merokok.
 Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
 Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan
oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
 Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan
berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.

3. Tsunami

Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya
gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain
sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga
dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa
membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.

Penyebab terjadinya tsunami

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah
besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh
ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika
meletusnya Gunung Krakatau.

8
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di
pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang


terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami
mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya
sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang
tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai
tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa
air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai
dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa
kilometer.Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa
bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup
ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun
secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika
ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.

Gempa yang menyebabkan tsunami :

 Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)


 Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
 Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

9
Cara Mengantisipasi Tsunami :

Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:

 Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari
sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah
menuju bukit yang terdekat
 Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah
ditentukan.
 Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah
bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan
tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke
lantai 3).
 Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas
dan tidak membawa apa-apa.

4. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat
sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya.
Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang
menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke
pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.

10
Penyebab Kebakaran liar, antara lain:

 Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
 Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara
sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
 Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan
gunung berapi.
 Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau
membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
 Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat
menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

 Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :

Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi,


kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi
kegiatan:

 Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan


 Inventarisasi faktor penyebab kebakaran
 Penyiapan regu pemadam kebakara
 Pembuatan prosedur tetap;
 Pengadaan sarana dan prasarana
 Pembuatan sekat bakar.

11
2.4    Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan
pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah
tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni.

Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut


bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian
juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam
bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri
peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak
yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap
bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan
sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-
tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana
dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana
yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil
pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang.
Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian
terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan
kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal
penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.

12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan
darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan
untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1.      Bencana alam geologis
2.      Bencana alam klimatologis
3.      Bencana alam ekstra-terestrial
Sedangkan  macam- macam bencana alam yang ada di sekitar kita adalah sebagai
berikut:
1.      Banjir
2.      Gempa bumi
3.     Tsunami
4. Kebakaran Hutan, dll

Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar
yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.

13
DAFTAR PUSTAKA
      http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
Ø      http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
Ø      http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar
Ø      http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
Ø      http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami
Ø      http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/13/bencana-alam-dan-antisipasinya/

Anda mungkin juga menyukai