Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

METODOLOGI PENELITIAN

MENGURAIKAN PEMBAGIAN ABSTRAK PADA JURNAL

DOSEN : Ir. MEDIS S. SURBAKTI, ST., MT., Ph.D.

Disusun Oleh :
MHD. ARIZ DLOLI (170404064)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Jurnal 1

Abstrak dalam Bahasa Indonesia:


Abstrak. Titik paling penting untuk perencanaan kota harus dipertimbangkan kondisi banjir. Dalam
memanipulasi panjang saluran, tentu saja juga mengatur arah aliran, sehingga ukuran daerah
tangkapan di daerah tersebut akan berbeda. Karakteristik limpasan permukaan sistem drainase
perkotaan sangat penting untuk menentukan efek pengurangan limpasan terhadap Pembangunan
Berdampak Rendah (LID). Dalam penelitian ini, untuk membuat pemodelan karakteristik limpasan
stormwater di suatu kota dapat dianalisis dengan menggunakan Stormwater Management Model
(SWMM). Penelitian ini adalah untuk menjelaskan metode pendekatan waktu tempuh dari puncak
banjir dan limpasan dalam sistem jaringan drainase yang membutuhkan model curah hujan-
limpasan, model EPA SWMM yang menunjukkan puncak banjir pada periode kembali 5-tahun dan
10-tahun, dan kebutuhan mewakili grafik waktu perjalanan dan limpasan. Hasilnya menunjukkan
bahwa saluran hanya mengakomodasi periode ulang banjir 5-tahun, bukan 10-tahun. Sistem
jaringan drainase terdiri dari drainase minor dan drainase besar (sungai) yang dapat disimulasikan
untuk mengurangi limpasan.
Introduction:
Titik paling penting untuk perencanaan kota harus dipertimbangkan kondisi banjir. Dalam
memanipulasi panjang saluran, tentu saja juga mengatur arah aliran, sehingga ukuran daerah
tangkapan di daerah tersebut akan berbeda. Karakteristik limpasan permukaan sistem drainase
perkotaan sangat penting untuk menentukan efek pengurangan limpasan terhadap Pembangunan
Berdampak Rendah (LID)

Methodology:
Dalam penelitian ini, untuk membuat pemodelan karakteristik limpasan stormwater di suatu kota
dapat dianalisis dengan menggunakan Stormwater Management Model (SWMM). Penelitian ini
adalah untuk menjelaskan metode pendekatan waktu tempuh dari puncak banjir dan limpasan dalam
sistem jaringan drainase yang membutuhkan model curah hujan-limpasan, model EPA SWMM yang
menunjukkan puncak banjir pada periode kembali 5-tahun dan 10-tahun, dan kebutuhan mewakili
grafik waktu perjalanan dan limpasan

Result:
Hasilnya menunjukkan bahwa saluran hanya mengakomodasi periode ulang banjir 5-tahun, bukan
10-tahun

Conclusion:
Sistem jaringan drainase terdiri dari drainase minor dan drainase besar (sungai) yang dapat
disimulasikan untuk mengurangi limpasan.
Jurnal 2

Abstrak dalam Bahasa Indonesia:


Abstrak. PT. XYZ merupakan pabrik pengolahan turunan minyak kelapa sawit yang memproduksi
fatty acid/asam lemak. Dalam proses pengolahannya PT. XYZ KIM II Mabar menggunakan mesin-
mesin yang menimbulkan kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan
yang ada dan pemetaan kebisingan serta usulan pengendalian kebisingan di lantai produksi. Metode
pengumpulan data secara observasi dengan metode perhitungan tingkat kebisingan ekuivalen (Leq)
dan pemetaan kebisingan dengan surfer 14. Pengumpulan data dilakukan di 16 titik yang ada di
lantai produksi. Hasil penelitian dan pola sebaran kebisingan menunjukkan tingkat kebisingan yang
tinggi di beberapa area yaitu titik 5 (85.77), titik 6 (86.82), titik 7 (86.33), titik 8 (88.18), titik 10
(86.96), titik 13 (86.85), titik 14 (87.67). Nilai ambang batas yang dizinkan berdasarkan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.13/MEN/X/2011 adalah
sebesar 85 dB. Dengan demikian perusahaan perlu melakukan pengendalian kebisingan antara lain
dengan menggunakan engineering control ataupun administrative control seperti penggunaan
barrier/penghalang, pemeriksaan mesin-mesin yang teratur dan terjadwal untuk mencegah dan
mengurangi akibat dari kebisingan tersebut
Introduction:
PT. XYZ merupakan pabrik pengolahan turunan minyak kelapa sawit yang memproduksi fatty
acid/asam lemak. Dalam proses pengolahannya PT. XYZ KIM II Mabar menggunakan mesin-mesin
yang menimbulkan kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan yang
ada dan pemetaan kebisingan serta usulan pengendalian kebisingan di lantai produksi

Methodology:
Metode pengumpulan data secara observasi dengan metode perhitungan tingkat kebisingan ekuivalen
(Leq) dan pemetaan kebisingan dengan surfer 14. Pengumpulan data dilakukan di 16 titik yang ada
di lantai produksi

Result:
Hasil penelitian dan pola sebaran kebisingan menunjukkan tingkat kebisingan yang tinggi di
beberapa area yaitu titik 5 (85.77), titik 6 (86.82), titik 7 (86.33), titik 8 (88.18), titik 10 (86.96), titik
13 (86.85), titik 14 (87.67). Nilai ambang batas yang dizinkan berdasarkan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.13/MEN/X/2011 adalah sebesar 85
dB

Conclusion:
Dengan demikian perusahaan perlu melakukan pengendalian kebisingan antara lain dengan
menggunakan engineering control ataupun administrative control seperti penggunaan
barrier/penghalang, pemeriksaan mesin-mesin yang teratur dan terjadwal untuk mencegah dan
mengurangi akibat dari kebisingan tersebut

Anda mungkin juga menyukai